BAB I
PENDAHULUAN
menghadapi Industri 4.0 semakin pesat. Hal tersebut bisa dilihat dari adanya
keputusan bisnis pada berbagai fungsi dan level manajerial, menjadi suatu hal yang
sangat penting bagi pengelola bisnis khususnya pada peningkatan kinerja keuangan
juga berpotensi untuk mengubah sistem ekonomi dan sosial dengan mengurangi
jumlah bahan baku dan energi yang digunakan oleh industri, merubah sistem
dalam hal menghimpun dana dari masyarakat. Dana yang terhimpun di bank
dan jasa. Lebih dari itu, selain produk meningkat, belanja barang juga meningkat
yang secara ekonomi makro akan memberi kontribusi bagi peningkatan pendapatan
2
nasional. Kekomplekan ini telah menciptakan suatu sistem dan persaingan baru
dalam dunia perbankan, bukan hanya persaingan antar bank tapi juga antara bank
dengan lembaga keuangan. Sebuah fenomena nyata yang telah menuntut bank
untuk lebih antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam dunia perbankan.
Oleh sebab itu, penting bagi seluruh perusahaan perbankan untuk memperhatikan
visualisasi data survei dari APJII (asosiasi penyedia jasa internet Indonesia) tentang
menjadi peluang yang baik dalam menarik pelanggan dari segmen pengguna jasa
internet.
Meningkat
33,06 Juta
Pengguna !!
2017
2015
Gambar. 1.1
Data Survey APJII 2017 Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia
Sumber : apjii.com
signifikan pada tahun 2014 ke 2017 sebesar 55,16 juta pengguna internet di
3
mempermudah, dan mengontrol proses dengan sumber daya manusia yang terbatas.
Indonesia, menurut hasil survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII
Gambar. 1.2
Data Survey APJII 2017 Pemanfaatan Internet Bidang Ekonomi di Indonesia
Sumber : apjii.com
berbasis aplikasi juga sudah banyak diminati oleh para masyarakat di Indonesia,
sebesar 17,04 % pada tahun 2017 dan berada lebih populer dari pada jual online
dan sms, akan mempermudah para pelanggan bank dalam mengakses kebutuhan
pulsa provider dan masih banyak lagi yang difasilitasi melalui sistem mobile
yang lebih sesuai bagi konsumen. Oleh karena itu, saat ini muncul beragam jenis
kredit dengan fitur dan fasilitas yang berbeda yang mewakili interest dan gaya
hidup dari segmen pasarnya. Kegiatan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang
dilakukan melalui kerjasama dengan pihak ketiga serta menggunakan sarana dan
keuangan digital. Dunia digital mengubah pola bisnis dan ekonomi yang sudah
(Fintech) yang kini mulai digandrungi para pebisnis.semakin cepat teknologi maka
dan ancaman ini datang dari generasi muda yang mulai mengalami perubahan gaya
hidup.
terhadap sistem transformasi mobile banking, internet banking dan call center 24
Berikut dibawah ini akan divisualisasikan peringkat TOP dari kriteria-kriteria yang
Tabel. 1.1
Data Survei Top Brand Award Kategori Tabungan Daerah 2018
Sumber : www.topbrand-award.com
Dari penjelasan hasil survei diatas dapat disimpulkan bahwa Bank DKI
lebih populer dengan produk tabungan monas, apabila dibandingkan dengan bank
jogja dengan produk tabungan istimewanya dan juga dari bank jatim dengan
produk tabunganku. Walaupun demikian ketiga bank diatas lebih unggul apabila
Jika melihat hasil peringkat tiga besar bank daerah populer diatas akan lebih
seperti peringkat terpopuler mobile banking, internet banking dan call center
MOBILE BANKING
INTERNET BANKING
Tabel. 1.2
Data Survei Top Brand Award Kategori E-Channel 2018
Sumber : www.topbrand-award.com
7
beberapa merek besar dan terkenal seperti BCA, Mandiri, BNI dan BRI masih
menjadi deretan teratas bank terpopuler dan terngetop versi lembaga survei top
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk. Dalam
guna memudahkan para nasabahnya dalam bertransaksi secara cepat, aman dan
nyaman. Bank BJB telah memiliki aplikasi digital yang dinamakan BJB Digi,
aplikasi mobile yang terintegrasi pada smartphone berbasis sistem operasi Android,
dan IOS dengan tampilan elegan dan fungsional. Dengan aplikasi ini, nasabah bisa
mengakses BJB SMS tanpa perlu mengetikkan dan menghafal perintah SMS.
Nasabah juga bisa mengakses BJB NET melalui internet browser. Aplikasi ini juga
memberikan info berupa lokasi ATM dan cabang berbasis maps, info produk BJB
serta panduan penggunaan BJB NET dan BJB SMS. BJB Digi ini juga bisa
BJB Digi ini memberikan banyak keuntungan bagi nasabah, seperti nasabah
bisa mengakses rekening 24 jam untuk bertransaksi, cek saldo, ataupun mutasi
rekening. Keuntungan lainnya, aplikasi sangat user friendly sehingga bisa dinikmati
oleh siapapun. Selain itu, fitur-fitur layanan BJB Digi tergolong variatif. Untuk bisa
menggunakan aplikasi BJB Digi, persyaratan pun cukup mudah, yaitu nasabah yang
memiliki rekening tabungan atau giro perorangan rupiah, memiliki kartu ATM,
memiliki ponsel dengan nomor provider yang telah terdaftar (XL, Telkomsel, dan
8
ATM Bank BJB, untuk kemudian selanjutnya adalah mengunduh aplikasi BJB
Digi. Apabila nasabah menyetujui pernyataan legal registrasi yang muncul di layar
nomor ponsel untuk pengiriman kode aktivasi. Sementara untuk registrasi BJB
NET, nasabah juga diharuskan melakukan registrasi di ATM Bank BJB terdekat.
layanan.Dalam fitur BJB SMS, nasabah bisa cek saldo dan transfer, pembelian
pulsa, dan pembayaran sejumlah tagihan seperti telepon, ponsel, PDAM, kartu
fitur BJB NET menawarkan sejumlah informasi transfer, pembayaran tagihan, dan
Sehingga hal ini juga menjadi fenomena landasan bagi penulis bahwa
penelitian mengenai aplikasi BJB DIGI pada Bank BJB, Tbk. Persaingan global
saat ini di dunia usaha semakin ketat, fenomena yang tidak dapat terhindarkan
bidang komunikasi, informasi, dan teknologi. Untuk itu persaingan dalam dunia
usaha menuntut setiap perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi
menarik dan menciptakan transaksi dengan pelanggan baru adalah penting, tetapi
dapat dipisahkan dengan teknologi informasi yang ada. Dengan adanya teknologi
secara global. Karena teknologi yang cukup canggih saat ini, sudah memungkinkan
masyarakat untuk masuk ke dunia internasional dengan mudah dengan adanya fitur-
kota besar sangat mudah untuk mengakses berbagai informasi yang ada melalui
mendapatkan informasi dari dunia maya. Tetapi bila dilihat secara keseluruhan,
mengharuskan perusahaan untuk memberikan sesuatu yang beda yang bisa dijual
perusahaan terutama bagi perusahaan jasa yang bergerak dibidang keuangan atau
perbankan.Merek yang telah mapan biasanya menjadi simbol sebagai suatu produk
produk pesaing, semuanya itu akan tergantung dari pandangan konsumen terhadap
merek. Jika konsumen telah sangat paham tentang merek yang diyakininya, maka
10
citra merek dibenak konsumen akan semakin kuat. Jika suatu merek mampu
tersebut diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi, maka konsumen akan
semakin yakin dengan pilihannya dan konsumen akan memiliki kepercayaan pada
merek, menyukai merek, serta menganggap merek tersebut sebagai bagian dari
dirinya.
rumusan masalah dalam suatu penelitian dan juga bisa bisa diartikan sebagai usaha
sebagai berikut:
sebagai contoh, banyak kantor kas dan kantor cabang yang sepi akan
nasabah.
11
3. Adanya ulasan negatif pada laman resmi BJB DIGI Aplikasi di laman
Google Playstore.
BJB DIGI.
BJB DIGI.
perkuliahan.
mengklasifikasikan responden pengguna aplikasi BJB DIGI secara acak dan tidak
BAB II
yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka dalam suatu
sebelumnya.
Kajian pustaka menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh
peneliti lain atau membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan
dengan masalah biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih
mudah dibaca. Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara singkat. Bila
ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka kajian
pustaka ditulis dengan aspek penulisan yang sesuai dengan kaidah-kaidah aturan
yang menentukan dalam suatu penelitian. Karena akan menentukan cakrawala dari
segi tujuan dan hasil penelitian. Di samping itu, berfungsi memberikan landasan
bahwa kualitas adalah “sebuah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.
antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat
menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.
Pengertian kualitas tersebut menunjukan bahwa kualitas itu berkaitan erat dengan
Jenis-Jenis Pelayanan
karena pelayanan mempunyai kaitan erat dengan kebutuhan hidup manusia, baikitu
setiap jasa pelayanan yang didapat dari pelayanan yang didapatkan sebelumnya.
maka kualitas pelayanan yang diberikan akan mendapatkan persepsi yang ideal dari
sejumlah pengertian pokok dari kualitas pelayanan, yaitu sebagai berikut : “Pada
produk itu.
2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari segala kekurangan atau
kerusakan”.
bahwa. Kualitas pelayanan adalah kualitas yang terdiri dari keistimewaan dari
berbagai pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan atas pelayanan yang
didapat tersebut. Pendapat diatas ditegaskan oleh Boediono (2011). Bahwa pada
pelayanan dan kemampuan dari penyedia pelayanan kepada penerima layanan agar
pelayanan yang diberikan lebih berdaya dan berhasil guna. Kemudian Boediono
(2011). Menyebutkan bahwa pada dasarnya kualitas pelayanan itu meliputi, sebagai
berikut :
sebelumnya.
diukur dan dinilai oleh masyarakat pengguna layanan. Hal tersebut menyatakan
Pengakuan terhadap keprimaan sebuah pelayanan, bukan datang dari aparatur yang
2012).
atau persepsi penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi
penilaian dari penerima jasa berdasarkan sudut pandang dan persepsi pelanggan
pelayanan yang diberikan sehingga dapat dikatakan bahwa suatu pelayanan yang
suatu kepuasan tercipta maka persepsi suatu pelayanan yang berkualitas akan
tumbuh.
mengimbangi harapan pelanggan. Dengan kata lain, terdapat faktor utama yang
mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu jasa yang diharapkan dan jasa yang
sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi
pegawainya.
20
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus
yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan
5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
bagi pelanggan.
untuk mengimbangi harapan pelanggan. Dengan kata lain, terdapat faktor utama
yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu : jasa yang diharapkan (expected service)
2002).
maksimal, yaitu :
dari kesalahan-kesalahan.
eksternal.
kepuasan pengguna jasa terhadap produk atau jasa dari perusahaan atau organisasi
yang bergerak dibidang jasa tertentu dapat diketahui dari perilaku pengguna jasa.
1. Loyality (kesetiaan)
dimensi menurut Zeithaml, Parasuraman & Berry (2002). Dimana terdapat 5 (lima)
sudah sangat mewakili dari harapan dan tujuan penulis dikarenakan sangat fokus
terhadap detail dasar pengukuran kualitas dan juga sebagai kriteria standar dalam
mengukur pengaruh kualitas layanan sebuah dampak dari apalikasi BJB DIGI baik
23
Alasan lainnya terlebih lagi karena perusahaan yang sedang diteliti penulis, juga
sangat ingin memberikan pelayanan maksimal dan tepat sasaran namun sederhana
kepada konsumen tersebut, sehingga akan mempunyai kesan positif dari kualitas
berasal dari kualitas dan kepuasan dan kepercayaan merek yang ditangkap oleh para
untuk mendapatkan manfaat tersebut (Buttle,2007). Nilai secara garis besar adalah
Benefit dibagi Cost sehingga menghasilkan value, nilai juga dapat ditafsirkan
mengambil suatu keputusan dalam produk atau jasa sehingga dapat menghasilkan
Hasil penelitian menurut Sweeney & Soutar (2008) yang berjudul Word of
beberapa skala yang digunakan untuk mengukur nilai pelanggan. Pengukuran yang
menilai suatu produk dalam aspek fungsional atas suatu performa (quality/
value) dan juga konsekuensi sosial atas apa yang dicerminkan produk tersebut
Menurut Sweeney & Soutar (2008). Nilai dari setiap merek produk ataupun
jasa merupakan asset yang bernilai bagi produsen untuk meningkatkan kepuasan
konsumen dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dalam penelitian tersebut
diantaranya:
menciptakan rasa senang atau puas pada konsumen. Nilai emosional akan
emosional yang terbentuk maka akan semakin tinggi pula kepuasan konsumen.
Nilai sosial merupakan nilai yang didapatkan dari kemampuan produk untuk
yang baik kepada konsumen. Nilai sosial mempunyai pengaruh positif terhadap
25
konsumen dari segi sosial terhadap sebuah produk atau jasa maka akan semakin
pelanggan terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas produk atau jasa.
terhadap kualitas dan kinerja atas sebuah produk atau jasa maka akan semakin
Nilai terhadap biaya merupakan nilai yang didapatkan dari produk karena
reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Atribut-atribut dari nilai
yang diperoleh dari produk tersebut dan perbandingan biaya yang dikeluarkan
untuk produk tersebut dengan produk serupa dari perushaan lain. Nilai ini akan
Harga yang tidak terlalu tinggi dan masuk akal dengan manfaat lebih yang
26
diperoleh dari sebuah produk maka akan terbentuk kepuasan konsumen, begitu
juga sebaliknya.
Butz & Goodstein (1996). Menegaskan bahwa nilai pelanggan adalah ikatan
emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan memakai
produk atau jasa yang dihasilkan pemasok tersebut dan mendapati produk yang
atas semua manfaat serta semua biaya tawaran tertentu dan alternatif lain yang
dipikirkan. Nilai pelanggan total (total customer value) adalah nilai moneter yang
diharapkan pelanggan atas tawaran pasar tertentu. Biaya pelanggan total (total
customer cost )adalah sekumpulan biaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk
termasuk biaya moneter, waktu, energi, dan psikis. Nilai yang dipikirkan pelanggan
didasarkan pada perbedaan antara apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang
atau jasa dari suatu perusahaan. Sedangkan pemasar dapat menngkatkan nilai
emosional dan atau mengurangi satu atau lebih berbagai jenis biaya.
manfaat, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya yang
27
harga (“qsp”), yang disebut juga “tiga elemen nilai pelanggan”. Nilai meningkat
pelanggan dengan dua cara, yaitu menambah manfaat yang diterima atau
a. Uang (harga yang ditawarkan). Harga di sini dapat berupa harga yang tertera atau
tidak tertera. Mungkin ada biaya tambahan kartu kredit (surcharge), beban
bunga untuk pembayaran yang diperpanjang, atau biaya garansi. Mungkin juga
ada diskon yang diberikan untuk pelanggan khusus, pembayaran awal, atau
beberapa pilihan. Proses seperti itu dapat memakan waktu lama. Biaya transaksi
biasanya lebih rendah ketika biaya pencarian dihilangkan dan proses pembelian
menegangkan. Biaya fisik bisa begitu mahal untuk beberapa pelanggan sehingga
28
mereka menunda pembeliannya sampai saat yang lebih baik, bahkan pelanggan
dalam menghitung biaya fisik. Risiko memiliki berbagai bentuk, seperti kinerja,
tingkat risikonya. Sebagai contoh, risiko kinerja dapat dikurangi dengan garansi
kinerja, risiko keuangan dapat dikurangi dengan harga yang pasti dan rencana
berdasarkan tiga dimensi utama, yakni nilai ekstrinsik versus nilai intrinsik, self-
oriented value versus other-oriented value dan nilai aktif versus nilai reaktif.
delapan tipe nilai pelanggan utama dalam pengalaman konsumsi sebagai berikut:
tujuan pribadi.
mengejar kesuksesan yang diberikan orang lain. Dalam konteks ini, politik
sarana atau cara untuk mendapatkan respon positif dari orang lain.
4. Esteem Value (Reputasi), merupakan nilai politis yang bersifat reaktif dan
1. Nilai Kinerja/Kualitas
2. Nilai sosial
30
3. Nilai emosional
produk.
fokus dimensi yang bisa mewakili tujuan penulis dalam mengukur pengaruh nilai
konsumen dan kepercayaan merek pada aplikasi BJB DIGI lebih detail. Terlebih
juga dikarena perusahaan yang sedang diteliti penulis juga sangat ingim
membuat kesan positif dengan produk dan jasa yang akan dan telah ditawarkan,
dengan harapan nilai-nilai yag diterima konsumen berasal dari kualitas dan
kepuasan yang ditangkap oleh para pelanggan selama mereka menggunakan dan
satisfied or delighted”. Yang berarti kepuasan adalah perasaan puas atau kecewa
seseorang yang dihasilkan dari perbandingan performa produk atau hasil dengan
ekspektasi. Jika performanya kurang dari ekspektasi maka pelanggan akan kecewa
merupakan hal penting dari pada memikat pelanggan. Oleh karena itu, terdapat 5
1. Membeli lagi.
2. Mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain dan
merekomendasikannya.
1. Kualitas produk, pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka
2. Harga, produk dengan kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif
3. Kualitas pelayanan (service quality), pelanggan akan merasa puas jika mereka
tambahan atau membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk, cenderung puas
terhadap produk.
Kepuasan pelanggan terbagi kedalam tiga tingkat atau level dimulai dengan
pelanggan merasa tidak puas hingga pelanggan merasa berada pada tingkat sangat
1. Level one, customer are likely abandon the company and even badmouth.
2. At level two to level four, customer are fairly satisfied but still find it easy to
3. At level five, the customer is very likely to repurchase and even spread good word
konsumen, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan
antara lain :
1) Kualitas produk
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
2) Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
3) Emosional
tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi
nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.
4) Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang
kepadakonsumennya.
5) Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
konsumen, namun secara umum tetap mengarah kepada tiga komponen utama,
yaitu:
35
dan juga kognitif. Intesitas responnya mulai dari sangat puas dan menyukai
2. Fokus Fokus pada performansi objek disesuaikan pada beberapa standar. Nilai
3. Waktu respon Respon terjadi pada waktu tertentu, antara lain : setelah konsumsi,
produk.
pesaing-pesaingnya.
Dari teori-teori tersebut penulis memilih dimensi dari Kotler & Keller
(2016:174). Karena menurut penulis kriteria dimensi tersebut seperti membeli lagi,
mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain dan
membeli produk lain dari perusahaan yang sama, menawarkan ide produk atau jasa
penelitian yang fokus dan detail sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin
BJB DIGI, penyebab lainnya karena perusahaan yang sedang diteliti penulis juga
sangat membutuhkan kritik dan saran dalam pengembangan unit pemasaran yang
tersebutberasal dari kualitas dan nilai yang ditangkap oleh para pelanggan selama
mereka menggunakan dan menerapkan produk dan jasa aplikasi digital BJB DIGI
tersebut.
keberlangsungan sebuah merek, karena jika sebuah merek sudah tidak dipercayai
lagi oleh konsumen maka produk dengan merek tersebut akan sulit untuk
konsumen, maka produk dengan merek tersebut akan dapat terus berkembang di
pasar. Menurut Delgado (2005:2). Kepercayaan merek atau brand trust adalah
adanya harapan atau kemungkinan yang tinggi bahwa merek tersebut akan
mengakibatkan hasil positif terhadap konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu
komitmen konsumen mulai dari sekarang sampai waktu yang akan datang.
37
Menurut Chaudhuri & Holbrook (2001: 81). Brand trust adalah perasaan
aman konsumen dalam interaksinnya dengan merek berdasarkan harapan pasti dari
kehandalan (reliability) dan tujuan (intentions) merek. dimensi brand trust yaitu
memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek
kepentingan konsumen ketika masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak
terduga. (Delgado, 2006). Menurut Ferinna (2008:152) terdapat tiga aktivitas yang
dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menumbuhkan brand trust yang dapat
1. Achieving result, harapan konsumen tidak lain adalah janji konsumen yang
antara ucapan dan tindakan dalam setiap situasi yang dilakukan oleh
terciptanya rasa percaya pada merek dari pengalaman ini akan mempengaruhi
1. Brand characteristics
2. Company characteristics
tersebut (Lau & Lee, 2005:44). Dalam kontek hubungan pelanggan merek,
a. Brand reputation
Brand reputation berkenaan dengan opini dari orang lain bahwa merek itu
bukan saja melalui advertising dan public relation, tapi juga dipengaruhi
harapan mereka, maka reputasi merek yang baik tersebut akan memperkuat
kepercayaan pelanggan.
b. Brand predictability
tidak ada sesuatu yang tidak di harapkan akan terjadi ketika menggunakan
positif.
40
c. Brand competence
a. Trust In Company
merupakan entitas terbesar dan merek merupakan entitas terkecil dari entitas
dan jujur, maka pelanggan akan merasa lebih aman dalam memperoleh dan
perusahaan.
c. Company Integrity
sebagaiberikut :
sebuah merek jika sebuah merek memiliki kesamaan dengan dirinya sendiri.
Jika atribut atau personality fisik merek di nilai sama dengan selfimage
tersebut.
kepuasan pada suatu merek juga akan terpenuhi. Ketika suatu merek telah
e. Peer Support
merek.
arah yang akan mempengaruhi hubungan satu kelompok dengan kelompok yang
Menurut Lau & Lee (2005:244), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas
yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor
tersebut adalah :
Menjelaskan alur kepercayaan konsumen pada merek, dimana janji kinerja merek
tidak percaya pada merek. Kepercayaan merek bersandar pada penilaian konsumen
terhadap sebuah merek bersifat multi dimensional karena hal itu diterima di
benak konsumen.
terhadap objek, dan hal ini diukur dengan niat untuk melakukan pembelian.
perasaan aman yang dimiliki konsumen akibat dari interaksinnya dengan sebuah
merek, yang berdasarkan persepsi bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan
konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau
dengan kata lain persepsi bahwa suatu merek tersebut mampu memenuhi
merek memenuhi nilai yang dijanjikannya akan membuat rasa yakin akan
suatu merek dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan nilai konsumen.
dimensi ini dapat diukur melalui indicator kepuasaan dan nilai (value), dimensi of
terhadap suatu merek, dimensi ini dapat diukur melalui indicator security dan trust.
Dari teori-teori tersebut penulis memilih indikator dari Luk dan Yip
brand reliability dan brand intention itu sangat sejalan dengan harapan dari
penelitian ini yaitu mengukur pengaruh baik secara langsung ataupun tidak
langsung dari kualitas layanan, nilai pelanggan dan kepuasan konsumen terhadap
aplikasi BJB DIGI dengan terukur, detail dan fokus terhadap dasar-dasar standar
konsumen, selain perihal tersebut ada alasan lain yang dapat memperkuat pemilihan
kriteria dimensi tersebut yang disebabkan karena perusahaan yang sedang diteliti
kedalam ulasan komentar pada laman google playstore dari data konsumen
pendownload aplikasi BJB DIGI tersebut. Tujuan akhir penelitian ingin membuat
konsumen tersebut percaya dengan produk dan jasa yang mereka distribusikan,
dengan harapan berasal dari kehandalan merek perusahaan itu sendiri yang
Quality Of Airline Service”. (Sandriana, Dwi, Diana dan Septiadi, 2016). Dari hasil
penelitian tersebut dapat diuraikan bahwa data primer dikumpulkan melalui survei
wilayah Pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan yang
dibentuk oleh hubungan pemasaran melalui keadilan harga lebih dominan daripada
oleh hubungan pemasaran, kualitas layanan dan keadilan harga, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Hasilnya juga
that the firm maintains high service quality standards. Putting in place quality
1,66600 dan tingkat signifikansi t 0,003 <α = 0,05 (satudan positif, sehingga dapat
produk Toko Online (Y1), maka Ho ditolak dan menerima Ha. Berdasarkanpada
variabel hipotesis keamanan (X2) memiliki nilai t sebesar 2,331> t tabel 1,66600
dan atingkat signifikansi t 0,002 α = 0,05 (satu ekor) dan positif, sehingga dapat
producta Toko Online (Y1), maka Ho ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan
hipotesis bahwa variabel trust (X3) memiliki nilai t 932 <t 1,66600 dan tingkat
signifikansi t 0,004 <α = 0,05 (satu ekor) danpositif, dengan demikian dapat
produk Toko Online (Y1) maka Ho ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan
hipotesis ituvariabel Variabel kualitas layanan dengan (X4) memiliki nilai t -2,966
50
<t tabel 1,66600 dan tingkat signifikan t 0,001 <α = 0,05 (satu ekor) dan positif,
keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan, serta minat beli ulang konsumen.
dan Erie, 2017). Memberikan hasil dan penjelasan bahwa Penelitian ini mengambil
400 responden yang tinggal di Bandung dan telah menggunakan kosmetik hijau.
51
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel
terhadap nilai pelanggan dan kepuasan pelanggan dan dampaknya pada loyalitas
pelanggan “Apotek Dela” semarang”. (Siti dan Euis,2015). Dengan hasil penelitian
yang mendefinisikan bahwa Kualitas Produk, terhadap Nilai Pelanggan dan Kepuasan
Pelanggan,terlihat dan memiliki hasil hubungan yang signifikan dan bernilai positif.
Smartphone Samsung Galaxy Series Di Kota Palu”. (Sigit dan Koko, 2014).
kepuasan dan loyalitas yang melibatkan 220 responden yang telah dipilih
Kota Palu.
adalah selisih antara evaluasi calon pelanggan atas semua manfaat serta semua
biaya tawaran tertentu dan alternatif lain yang dipikirkan. Nilai juga dapat
konsumen untuk mengambil suatu keputusan dalam produk atau jasa sehingga
respon untuk evaluasi dari satu atau lebih pengalaman pelanggan dalam
hipotesis :
Merek.
The Customer Value And Satisfaction To Advocacy Behavior: The Empirical Study
Inhigher Education”. (Nurdin, Diana dan Arief, 2013). Adapun penjelasan dari
53
peelitian tersebut bahwa penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda. Sampel
dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa nilai pelanggan adalah peran
penting dalam pendidikan tinggi. Studi ini menemukan bahwa kepuasan pelanggan
pelanggan yang lebih tinggi muncul ketika pendidikan tinggi memberikan nilai
Brand Trust terhadap Keputusan pembelian sepatu converse. (Adrian, Zeplin dan
Tarigan, 2017). Memberikan penjelasan bahwa penelitian yang digunakan bersifat kausal
dan metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini
purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image dan brand trust
secara langsung maupun tidak langsung melalui Biaya Pengalihan. Hasil ini
kepuasan konsumen dan kepercayaan konsumen pada loyalitas konsumen. Hal ini
54
Karena itu, nilai yang dipersepsikan konsumen positif ada merek produk
menjadi landasan utama dalam membangun dan menjalin hubungan bisnis terutama
yang berkaitan dengan unsur resiko, termasuk adanya interaksi dengan salah satu
melibatkan 400 nasabah Bank Umum dan BPR di Provinsi Lampung, Indonesia,
penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis inferensial. Tiga
variabel memiliki efek signifikan dan memprediksi proporsi varians yang baik
dalam kepuasan pelanggan dan niat perilaku dan berdampak pada retensi
pelanggan. Selain itu, mereka secara signifikan terkait satu sama lain. Hubungan
yang diselidiki dalam penelitian ini layak untuk penelitian lebih lanjut. Karena data
yang dianalisis dikumpulkan dari satu sektor industri perbankan di satu negara,
pada pelanggan restoran “Por Kee Surabaya”.(Deny dan Edwin, 2013). Penelitian ini
dengankepuasan pelanggan.
Terhadap Loyalitas Konsumen. (Novan dan Roony, 2014). Memberikan hasil yang
diperoleh dengan metode analisis jalur total pengaruh variabel Citra Merek
pelanggan merasa tidak puas hingga pelanggan merasa berada pada tingkat sangat
1. Level one, customer are likely abandon the company and even badmouth.
2. At level two to level four, customer are fairly satisfied but still find it easy to
3. At level five, the customer is very likely to repurchase and even spread good word
Menurut Chaudhuri & Holbrook (2001: 81), Brand trust adalah perasaan
aman konsumen dalam interaksinnya dengan merek berdasarkan harapan pasti dari
Brand And A German Brand (Diana dan Brata, 2014). Memberikan penjelasan dari
hasil penelitiannya tentang persepsi merek umum konsumen dan nilai yang
dirasakan dari mobil mewah diperiksa dalam penelitian ini. Analisis data
tinggi daripada mobil mewah Jerman (BMW). Namun demikian, BMW dianggap
memiliki nilai lebih tinggi di semua aspek yang dipelajari seperti nilai kualitas, nilai
sosial, dan nilai hedonis. Meski begitu, hasil penelitian menemukan bahwa pemilik
Lexus memiliki niat beli yang lebih tinggi daripada pemilik BMW. Penelitian ini
hasil penelitiannya tentang pengaruh yang sangat positif dan bernilai signifikan
untuk berbelanja secara online dari persepsi nilai pelanggan terhadap kepercayaan
dan reputasi merek terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan mie instan merek
58
penjelasan dari hasil penelitiannya tentang Populasi penelitian ini adalah seluruh
pengguna produk mie instan Indomie yang ada di Kota Denpasar. Sampel dilakukan
teknik analisa SEM dengan alat bantu AMOS. Hasil penelitian menjelaskan kualitas
adanya harapan atau kemungkinan yang tinggi bahwa merek tersebut akan
mengakibatkan hasil positif terhadap konsumen. Sedangkan menurut Luk & Yip
akibat dari interaksinnya dengan sebuah merek, yang berdasarkan persepsi bahwa
merek tersebut dapat diandalkan dan bertanggung jawab atas kepentingan dan
sebagai konsekuensi pemakaian produk, yang terjadi pada situasi tertentu yang
dapat membantu penawaran barang dan jasa sejalan dengan apa yang menjadi
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen
sebagai berikut:
2.8 Hipotesis
pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
DIGI.
DIGI.
62
Berikut dibawah ini akan dijelaskan secara visual gambar hubungan antar
variabel :
H1
Kualitas
Layanan
(X1)
H3
H4 Kepuasan Kepercayaan
Konsumen Merek
(Y) (Z)
H5
Nilai
Pelanggan
(X2)
H2
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat
diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada, dan mencari
politik dari suatu kelompok atau suatu daerah. Metode survey membedah serta
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode yang dipakai dalam penelitian
ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan verifikatif dengan pendekatan survei.
64
1. Variabel Independent
Variable independen dalam penelitian ini adalah nilai pelanggan (X1) dan
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Konsep Skala
Variabel Dimensi
Variabel
Kualitas Faktor utama yang mempengaruhi - Tangibles Ordinal
layanan kualitas jasa, yaitu : jasa yang - Reliability Ordinal
(X1) diharapkan (expected service) dan jasa - Responsiveness Ordinal
yang dipersepsikan (perceived service).
- Assurance Ordinal
(Zeithalm,2002).
- Empathy Ordinal
Nilai Nilai dari setiap merek produk ataupun - Emotional value Ordinal
Pelangga jasa merupakan asset yang bernilai bagi
n - Social value Ordinal
produsen untuk meningkatkan kepuasan
(X2) - Quality/performan Ordinal
konsumen dan memperoleh keuntungan
ce value
yang lebih besar. Sweeney & Soutar
- Price/value of Ordinal
(2008).
money
65
hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat
(Ferdinand, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank BJB.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan metode
analisis yang digunakan yaitu Structural Equation Model (SEM). Dalam metode
SEM, jumlah sampel yang dibutuhkan paling sedikit 5 kali jumlah variabel
dalam pengujian Chi Square model SEM sangat sensitif dengan jumlah sampel,
sehingga sampel penelitian ini akan membutuhkan mengacu pada kriteria dengan
teknik Maximum Likelihood Estimation (MLE). Jumlah sampel yang baik menurut
66
MLE berkisar antara 100-200 sampel. Oleh karena itu jumlah sampel yang
karena tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi
ditentukan oleh peneliti (Ferdinand, 2014). Kriteria nasabah Bank BJB yang akan
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah nasabah Bank BJB Cabang Suci dan
memperoleh sampel dari populasi yang dimaksud, agar diperoleh data yang baik
1. Kuesioner (Primer)
2. Dokumentasi (Sekunder)
ini.
67
1. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian (Sugiyono, 2013:
363). Uji validitas item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan. Structural
validitas ini, dilakukan dengan melihat hasil output AMOS yaitu probability
valueuntuk regression weight. Jika lebih kecil dari 0,05maka item dinyatakan valid.
Analisis ini sering juga disebut menguji validitas suatu konstruk teoritis. Variabel
2011:137).
seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya. Kehandalan
68
berkaitan dengan dengan estimasi sejauhmana suatu alat ukur, apabila dilihat dari
dilakukan secara berulang. Tingkat yang dapat diterima adalah sebesar 0,70.
(∑ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2
𝐶𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 =
(∑ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2 + ∑ 𝜀𝑗
Keterangan:
component analysis (PCA). Data sifat dan nilai pelanggan, kualitas layanan, dan
kepuasan nasabah diperoleh dari nasabah Bank BJB. Data tersebut digabung
2. Dihitung total skor setiap variabel / sub variabel = jumlah skor dari seluruh skor
seperti distribusi frekuensi dan ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun grafik
dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual
sesuai klasifikasi bobot yang diberikan (1,2,3,4, dan 5), sedangkan skor ideal
Untuk perhitungan skor aktual, skor ideal dan % skor aktual adalah sebagai
berikut:
Skor aktual
% skor aktual = x 100%
Skor ideal
aktual terhadap skor ideal, yang mana skor aktual diperoleh dari tanggapan
berikut:
1. Nilai Indeks Minimum adalah skor terendah dikali jumlah pertanyaan di kali
jumlah responden
2. Nilai Indeks Maksimum adalah skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan di kali
jumlah responden
3. Interval adalah selisih antara nilai indeks minimum dengan nilali indeks
maksimum
4. Jarak interval adalah selisih interval ini dibagi dengan jumlah jenjang yang
diinginkan.
Skor minimum
1. Skor minimum dalam prosentase = x 100%
Skor maksmum
Skor maksmum
2. Skor maksimum dalam prosentase = x 100%
Skor maksmum
Interval 80%
4. Panjang interval = = 16%
Jenjang 5
71
Dari data yang ada maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan
sesuai dengan beberapa tujuan penelitian yang ditetapkan. Berikut dibawah ini
Pada analisis ini metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif
peneliti menggunakan SEM karena didalam SEM dapat dilakukan kegiatan secara
serempak, yaitu pemeriksaan validitas dan instrumen (setara dengan analisis faktor
analisis jalur).
maka perludideteksi beberapa asumsi statistik yaitu data non outlier, berdistribusi
a. Deteksi Outlier
Data outlier adalah data yang secara nyata berbeda dengan data-data yang
lain yang terjadikarena kesalahan dalam pemasukan data, pengambilan sampel atau
dasarnya data ekstrim tidak bisa dikatakantidak bermanfaat atau bermasalah bagi
salah satu deteksi data outlier dapat dilakukan secara sederhanadengan komputasi,
salah satu deteksi data outlier dapat dilakukan dengan cara standarisasi yang
dilengkapi dengan menampilkan grafik data dalam bentuk scatter plot. Deteksi data
dengan standarisasi pada prinsipnya mengubah nilai data semula menjadi dalam
𝑋 − 𝑥̅
𝑍=
𝑆
Deteksi outlier atau data dikatakan outlier jika nilai z yang didapat lebih besar dari
derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel yang di observasi dan tingkat
berlaku dikalangan para ahli menetapkan tingkat kesalahan (ά) sebesar 0.001.
(Kusnendi, 2007:25). Dalam penelitian ini jika outlier muncul dalam bentuk nilai
observasi yang sangat ekstrim dibandingkan dengan nilai kritis λ2,dan tidak
sampel.
b. Asumsi Normalitas
statistik nilai skewness dan kurtosisnya. Nilai skewness adalah kemiringan kurva
Merumuskan tes pada nilai skewness dan kurtosis untuk menguji normalitas
multivariat pada data. Kedua pengujian normalitas data tersebut secara univariate
tingkat kesalahan(ά) tertentu jika nilai Zskewness dan Zkurtosis berada diantara –z = dan
1) Metode Bootstrap
c. Asumsi Multikolinieritas
terdapat hubungan linier yang sempurna. Ini merupakan asumsi yang tidak dapat
empiris, misalnya adanya multikolinieritas tinggi dalam setiap nodel, atau estimasi
data set sampel terdapat problem multikolinieritas. Dan jika dalam dataset sampel
definite positive.
75
Structural Equation Model (SEM) adalah suatu tekhnik statistik yang proses
indikator dan variabel laten.Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur
SEM, pemodelan persamaan struktural atau SEM adalah suatu teknik analisis
variabel yang tidak dapat diukur langsung atau dinilai derajat keeradaannya, tetapi
a. Asumsi SEM
umumnya, maka dalam analisis SEM ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi. Di
kemukakan tiga asumsi utama SEM, yaitu (1) observasi data atau sampel bersifat
independen, (2) sampel diambil secara random, (3) hubungan antar variabel bersifat
linier. Sedangkan syarat penting dalam pemilihan metode estimasi dalam SEM
secara empiris dan simultan model pengukuran dan model struktural yang dibangun
atas dasar kajian teoritis tertentu. Dengan demikian salah satu keunggulan dari SEM
dibandingkan metode regresi dan metode multivariat yang lain adalah penerapan
prosedur SEM secara sekaligus terhadap sebuah model hybrid/full SEM (kombinasi
antara model pengukuran dan model struktural). Penerapan prosedur SEM dikenal
kompleks, dan dimana setiap variabel penelitian dipengaruhi oleh variabel laten lain
yang tidak berhubungan langsung dengan variabel teramati sehingga alternatif yang
berikut :
suatu teori atau penelitian sebelumnya. Model umum yang digunakan dalam
struktural.
menghasilkan estimasi yang bersifat unik (tunggal) atau tidak. Syarat perlu agar
variabel yang diukur lebih besar atau sama dengan jumlah parameter yang ditaksir
Atau dapat dinyatakan bahwa suatu model dimungkinkan dapat menghasilkan suatu
estimasi yang bersifat unik (taksiran tunggal) jika model tersebut bersifat just-
df = ½ (p + q)(p + q + 1) – t
78
Dimana (p+q) adalah jumlah variabel observasi yang dianalisis dan t adalah jumlah
3) Estimasi (Estimation)
menghasilkan S yang konvergen menuju Σ(). Dalam penelitian ini metode estimasi
menggunakan metode ini karena metode ini secara asymptotic tidak bias, lebih
efisien dan konsisten yang akan menghasilkan asymptotic variance lebih kecil.
Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data.
Dalam metode structural equation modelling, variabel yang diestimasi diuji secara
statistik t-value. Disamping secara individual, juga menguji model yang diusulkan
(proposed) secara keseluruhan (overall model fit test), yaitu melalui uji kesesuaian
dinyatakan dalam suatu indeks, sering digunakan goodness offit indices (GFI),
adjusted goodness of fit indices (AGFI), dan Root Mean Square Residual (RMR).
5) Respesifikasi (Respecification)
sederhana atau mendapatkan model yang benar-benar sesuai dengan data. Bila
model cukup baik maka langkah selanjutnya dalam SEM adalah melakukan
interpretasi. Bila belum baik maka perlu dilakukan respesifikasi model dengan cara
sebagai berikut :
a) Menghilangkan koefisien jalur yang tidak berarti (non signifikan) dari model
Teori uji beda rata-rata T-Test adalah sebuah teori dalam statistik yang
digunakan untuk menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai
pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel.
Menurut Riduwan (2010:164) tujuan uji t dua variabel bebas adalah untuk
yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel. Rumus uji t
̅1 − 𝑥
𝑥 ̅2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆 𝑆 𝑆1 𝑆
√𝑛1 + 𝑛2 − 2𝑟. ( 𝑛
) + ( 𝑛2 )
1 2 √ 1 √ 2
Keterangan :
r = Nilai korelasi X1 dengan X2
n = Jumlah sampel
𝑥
̅1 = Rata-rata sampel ke-1
𝑥
̅2 = Rata-rata sampel ke-2
s1 = Standar deviasi sampel ke-1
s2 = Standar deviasi sampel ke-2
S1 = Varians sampel ke-1
S2 = Varians sampel ke-2
81
BAB IV
tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan
Pemerintah nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Propinsi Jawa Barat dengan Akta
Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei
1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat
Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah
Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor
Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat. Peningkatan Aktivitas – 1992 Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat
1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan "Bank
Jabar" dengan logo baru. Perubahan Bentuk Hukum – 1998 Dalam rangka
Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut
Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari
perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No.
2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai
tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank
berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan
LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21
Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
dengan jelas pemisah kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
BJB secara jelas dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :
Sumber : www.bankbjb.co.id
tercapainya sasaran dan tujuan usaha bank, mengelola aktiva dan kewajiban bank,
dan tata kerja bank dengan persetujuan Komisaris. sedangkan wewenang Direksi
85
ditetapkan.
nilai-nilai serta Rencana Korporsi dan Rencana Bisnis untuk dibicarakan dan
memberi nilai tambah serta meningkatkan kinerja dan daya saing bank.
prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan Standar Etika Bank secara
Usaha yang dilakukan oleh Bank BJB sampai dengan saat ini adalah
(1) Giro
(3) Tabungan
a. Tanda mata
b. Simpeda
c) Memberikan jaminan bank, melayani kiriman uang, inkaso dan jasa-jasa bank
lainnya
a) Jasa Perkreditan
masyarakat
Selain adanya pembagian dalam jaminan kredit, juga dalam hal sejenis kredit.
Pembagian jenis kredit ini erat kaitannya dengan suku bunga yang nantinya akan
dibedakan pada pihak peminjam. Semakin lama meminjam semakin besar bunga
yang harus dibayar atau dapat juga berdasarkan persentase bunga yang ditetapkan
sesuai dengan perjanjian. Sering terjadi bahwa kredit yang diperoleh sesorang
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka pihak bank selain meminta
88
a) Kredit investasi
c) Kredit kerjasama
d) Kredit pegawai
e) Kredit pensiun.
b) Jasa Lainnya
berupa kredit juga jasa lainnya dalam hal pengerahan dari masyarakat, yaitu :
(3) Jasa transaksi luar negri adalah transaksi ekspor dan impor
Beberapa ulasan dari para pelanggan pengguna aplikasi BJB DIGI yang
tertera pada laman Google Playstore, yang berisikan 90% lebih komentar kritik dan
saran yang cenderung negatif terhadap kualitas, nilai dan kepuasan konsumen yang
diberikan Bank BJB melalui aplikasi BJB DIGI. Berikut dibawah ini visualisasi
Sumber : play.google.com/store/apps/details?id=gurilap.bjbmobile
91
sampel penelitian. Pada analisis deskriptif ini, data responden dijelaskan melalui
tabel tunggal. Data responden dalam penelitian ini sangat dibutuhkan untuk
menjelaskan hasil yang diperoleh dari penelitian dengan data sebagai berikut:
Jenis Kelamin
46,50%
Laki-laki
Perempuan
53,50%
atau 46,50%.
92
Usia
11,00% 22,50%
14,00% < 18 Tahun
18 Tahun - 25 Tahun
26 Tahun - 35 Tahun
36 Tahun - 45 Tahun
antara 46 tahun sampai dengan 55 tahun dan paling sedikit adalah responden
yang berusia antara 26 tahun sampai dengan 35 tahun yakni sebanyak 22 orang
atau 11,00%.
30,00%
0,00%
15,00% SMK/SMA
Diploma
S1
S2
17,50% S3
26,00% Lainnya
11,50%
25,00%
12,50% 30,00% Pelajar / Mahasiswa
TNI / POLRI
Pegawai Swasta
0,00%
Pengusaha / Pedagang
17,50%
15,00% Lainnya
Mayoritas responden sebanyak 60 orang atau 30,00% adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan paling sedikit adalah Pelajar / Mahasiswa yakni sebanyak 25 orang atau
12,50%.
94
77,50%
BJB SMS
BJB Net
BJB Info
BJB Call
22,50% 0,00%
0,00%
Aplikasi BJB yang Pernah Digunakan”. Mayoritas responden sebanyak 155 orang
atau 77,50% adalah responden yang pernah menggunakan BJB Net dan paling
sedikit adalah responden yang pernah menggunakan BJB SMS yakni sebanyak 45
42,50%
1 sampai 3
4 sampai 6
7 sampai 10
atau 42,50% adalah responden yang menggunakan layanan BJB DIGI sebanyak 1
– 3 kali dan paling sedikit adalah responden yang selalu menggunakan layanan BJB
validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment.
Apabila nilai koefisien korelasi butir item pernyataan yang sedang diuji lebih besar
dari r-kritis sebesar 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut
merupakan konstruksi (construct) yang valid. Adapun hasil uji validitas kuesioner
Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Uji ValiditasVariabel Kualitas Layanan (X1)
Butir Pertanyaan rhitung rkritis Keterangan
Pertanyaan 1 0,921 0,3 Valid
Pertanyaan 2 0,957 0,3 Valid
Pertanyaan 3 0,938 0,3 Valid
Pertanyaan 4 0,945 0,3 Valid
Pertanyaan 5 0,959 0,3 Valid
96
Tabel 4.2
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Nilai Pelanggan (X2)
Butir Pertanyaan rhitung rkritis Keterangan
Pertanyaan 1 0,888 0,3 Valid
Pertanyaan 2 0,850 0,3 Valid
Pertanyaan 3 0,926 0,3 Valid
Pertanyaan 4 0,887 0,3 Valid
Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Nasabah (Y)
Butir Pertanyaan rhitung rkritis Keterangan
Pertanyaan 1 0,947 0,3 Valid
Pertanyaan 2 0,923 0,3 Valid
Pertanyaan 3 0,935 0,3 Valid
Pertanyaan 4 0,921 0,3 Valid
Pertanyaan 5 0,973 0,3 Valid
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Brand Trust (Z)
Butir Pertanyaan rhitung rkritis Keterangan
Pertanyaan 1 0,904 0,3 Valid
Pertanyaan 2 0,920 0,3 Valid
Pertanyaan 3 0,922 0,3 Valid
Pertanyaan 4 0,927 0,3 Valid
memiliki koefisien validitas yang lebih besar dari r-kritis 0,3, sehingga item-item
Kuesioner dikatakan andal apabila koefisien reliabilitas bernilai positif dan lebih
besar dari pada 0,7. Adapun hasil dari uji reliabilitas adalah sebagai berikut.
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Indeks Nilai
Variabel Keterangan
Reliabilitas Kritis
Kualitas Layanan (X1) 0,969 0,7 Reliabel
Nilai Pelanggan (X2) 0,911 0,7 Reliabel
Kepuasan Nasabah (Y) 0,966 0,7 Reliabel
Brand Trust (Z) 0,933 0,7 Reliabel
pada kuesioner masing-masing variabel yang sedang diteliti lebih besar dari 0,7.
Hasil ini menunjukkan bahwa butir-butir peryataan pada kuesioner andal untuk
mengukur variabelnya.
bagaimana tanggapan responden terhadap setiap variabel yang sedang diteliti. Agar
mengacu kepada setiap pertanyaan yang ada pada variabel yang diteliti.
98
Tabel 4.6
Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada
Variabel Kualitas Layanan
Kualitas Layanan Total
Instrumen
5 4 3 2 1 Skor
1 0 74 28 62 36 540
2 4 64 35 35 62 513
3 3 53 42 44 58 499
4 4 27 58 33 78 446
5 0 41 55 27 77 460
11 259 218 201 311
Total 2458
(11x5)=55 (259x4)=1036 (218x3)=654 (201x2)=402 (311x1)=311
Pada variabel Kualitas Layanan, dengan jumlah item pernyataan 5 butir dan
jumlah responden 200 orang, diperoleh total skor sebesar 2458 dan skor idealnya
49,16%
%
kualitas layanan pada aplikasi digital BJB DIGI kurang baik. Peneliti menangkap
keluhan dari para responden bahwa mereka merasakan kualitas layanan yang
diberikan dari aplikasi BJB DIGI secara umum sangat dibawah ekspektasi mereka,
lainnya yang pernah atau sedang mereka gunakan juga seperti, BNI mobile, Klik
BCA, BRI Mobile dan bank lainnya. Untuk lebih rinci dan secara detail, sebaran
Jawaban Responden
No. Pernyataan Jumlah Kata Kunci
SS S RR TS STS
0 74 28 62 36 200 Berdasarkan hasil jawaban responden, pada pertanyaan
ini, peneliti melihat ada 44 %% (gabungan dari
TS+STS) yang merasakan atau merasa perlu adanya
BJB DIGI memberikan layanan
peningkatan kualitas layanan pada aspek keakuratan
kepada saya sesuai dengan yang
dijanjikan secara akurat, dalam setiap transaksi yang dilakukan, terutama pada
terpercaya dengan akurasi yang pengaturan notifikasi yang dulu otomatis diterima
1
tinggi ? 0.0% 37.0% 14.0% 31.0% 18.0% 100.0%
disaat ada transaksi, sekarang fitur tersebut setelah
Di rekomendasikan : Segera Di mereka melakukan pembaharuan performa aplikasi,
Tinjau menurut mereka notifikasi tersebut tidak aktif secara
otomatis lagi , namun diperlukan pengaturan terlebih
dahulu, sehingga berbeda dari versi yang sebelumnya.
4 64 35 35 62 200 Berdasarkan hasil jawaban responden, pada pertanyaan
ini, peneliti melihat ada 48,5 % (gabungan dari
Apakah BJB DIGI memberikan TS+STS) yang merasakan atau merasa perlu adanya
pelayanan yang cepat peningkatan pelayanan yang cepat seperti, menanggapi
(responsife) kepada saya dengan
terhadap pertanyaan yang mereka berikan pada laman
penyampaian informasi yang
2
jelas ? 2.0% 32.0% 17.5% 17.5% 31.0% 100.0% website resmi, laman google playstore, dan laman
media sosial Bank BJB lainnya.
Di rekomendasikan : Segera Di
Tinjau
Tabel 4.7
Sebaran Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan pada Variabel Kualitas Layanan
101
Apakah BJB DIGI memberikan ini, peneliti melihat ada 51 % (gabungan dari
jaminan (asurance) kemanan TS+STS) yang merasakan atau merasa perlu adanya
transaksi antar bank untuk peningkatan kestabilan server, dimana konsumen
menumbuhkan rasa percaya
3 para pelanggan kepada sering mengeluhkan bahwa beberapa kali mereka
1.5% 26.5% 21.0% 22.0% 29.0% 100.0%
perusahaan ? melakukan transaksi melalu aplikasi BJB DIGI ,
namun pelaporan notifikasi bahwa kepastian transaksi
Di rekomendasikan : Segera Di
Tinjau tersebut berhasil atau tidak berhasil, jarak waktunya
terlalu lama bisa mencapai 1 menit.
4 27 58 33 78 200 Berdasarkan hasil jawaban responden, pada pertanyaan
ini, peneliti melihat ada 55,5 % (gabungan dari
Aplikasi BJB DIGI memahami TS+STS) yang merasakan atau merasa perlu adanya
keinginan menu transaksi penambahan fitur dan fungsi lainnya yang dapat
4 perbankan yang saya perlukan ?
2.0% 13.5% 29.0% 16.5% 39.0% 100.0% menhubungkan antara aplikasi dengan merchant atau
marketplace lainnya yang ada di Indonesia, sebagai
Di rekomendasikan : Segera Di
contoh seperti top up deposit dan cashback 2-5% dari
Tinjau
transasksi top up yang mereka lakukan .
0 41 55 27 77 200 Berdasarkan hasil jawaban responden, pada pertanyaan
ini, peneliti melihat ada 52 % (gabungan dari TS+STS)
BJB DIGI merupakan aplikasi yang merasakan atau merasa perlu adanya perubahan
mobile perbankan yang pada sistem penanganan dalam penerimaan kritik,
memberikan pelayanan human saran atau penyampaian edukasi pada
5 to human ?
0.0% 20.5% 27.5% 13.5% 38.5% 100.0% pengoprasionalisasian implementasi aplikasi BJB
DIGI secara langsung pada setiap konter offline Bank
Di rekomendasikan : Segera Di
BJB, karena pada saat ini jika mereka mau
Tinjau
menghubungi call center BJB, sering tidak nyambung
dan cenderung sibuk jaringannya.
102
berikut:
Tabel 4.8
Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada
Variabel Nilai Pelanggan
Pada variabel Nilai Pelanggan, dengan jumlah item pernyataan 4 butir dan
jumlah responden 200 orang, diperoleh total skor sebesar 2375 dan skor idealnya
59,38%
%
aplikasi digital BJB DIGI cukup baik. Peneliti menangkap antusias positif disaat
para responden menjawab dimensi pertanyaan dari variabel nilai pelanggan. Secara
di imbangi dengan pilihan jawaban sangat setuju dan setuju, sehingga memberikan
hasil predikat cukup baik, peneliti sempat menanyakan alasan mengapa mereka
lebih cendrungan mengisi ragu-ragu pada setiap kriteria pertanyaan pada dimensi
ini, hal tersebut dikarenakan mereka merasa bahwa sisi pertanyaan tersebut sudah
diberikan oleh Bank BJB namun, harus dimaksimalkan lagi seperti jika mereka
pernah atau sedang mereka gunakan juga seperti, BNI mobile, Klik BCA, BRI
Mobile dan bank lainnya. Untuk lebih rinci dan secara detail, sebaran jawaban
responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Secara detail, sebaran jawaban
Jawaban Responden
No. Pernyataan Jumlah Kata Kunci
SS S RR TS STS
1 58 83 41 17 200 Berdasarkan hasil jawaban responden, pada pertanyaan
ini, peneliti melihat ada 71 % (gabungan dari SS+S+RR)
yang merasakan atau merasa bahwa tampilan dari aplikasi
Saya merasa aplikasi BJB DIGI BJB DIGI ini sudah moderen, beberapa responden sekitar
memiliki design tampilan yang 29% memang menganggap bahwa tampilan yang
sangat moderen ? diberikan Bank BJB perlau ditingkatkan lagi agar bisa
1
0.5% 29.0% 41.5% 20.5% 8.5% 100.0%
bersaing seperti aplikasi perbankan lainnya, namun dalam
Di rekomendasikan : Di Telaah
kriteria pertanyaan ini ada point yang perlu diperhatikan
lebih lanjut
bahwa hanya ada 0,5 % atau hanya 1 orang yang
menjawab sangat setuju bahwa tampilan BJB DIGI sudah
sangat modren.
3 73 53 68 3 200 Berdasarkan hasil jawaban responden, pada pertanyaan
ini, peneliti melihat ada 64,5 % (gabungan dari
SS+S+RR) yang merasa bahwa pelayanan customer care
online dalam menerima dan menanggapi keluhan mereka
Saya merasa fitur customer care sudah cendrung baik, memang ada sebesar 34% +1,5 %
online yang ada pada BJB DIGI sangat tidak setuju, dimana presentase lebh besar pada
sangat baik dalam merespon responden yang beranggapan tidak setuju dengan
2 pertanyaan konsumen ?
1.5% 36.5% 26.5% 34.0% 1.5% 100.0% pernyataan tersebut. Peneliti sempat menanyakan kepada
beberapa korespondensi yang menjawab tidak setuju, dan
Di rekomendasikan : Di Telaah
mereka memberikan penjelasan bahwa beberapa kali
lebih lanjut
mereka mencoba menghubungi call center BJB DIGI
namun, kerap gagal dan sibuk jaringannya.
Lanjutan Tabel 4.9
Sebaran Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan pada Variabel Nilai Pelanggan
105
sebagai berikut :
Tabel 4.10
Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada
Variabel Kepuasan Pelanggan
dan jumlah responden 200 orang, diperoleh total skor sebesar 2541 dan skor
50,82%
%
pada aplikasi digital BJB DIGI kurang baik. Peneliti menangkap antusias yang
tersebut di imbangi dengan pilihan jawaban sangat setuju dan setuju, walaupun dari
dari 3 pertanyaan lainnya yang lebih cenderung menjawab tidak setuju, sehingga
pertanyaan pada dimensi ini, hal tersebut dikarenakan mereka merasa bahwa sisi
pertanyaan kepuasan pelanggan tersebut sudah diberikan oleh Bank BJB namun,
belum dimaksimalkan lagi dan keluhan keluhan yang mereka sampaikan belum
Untuk lebih rinci dan secara detail, sebaran jawaban responden dapat dilihat pada
tabel dibawah ini. Secara detail, sebaran jawaban responden dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.11
Sebaran Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan pada Variabel Kepuasan Pelanggan
108
Jawaban Responden Kata Kunci
No. Pernyataan
SS S RR TS STS Jumlah
0 54 54 26 66 200 Berdasarkan hasil jawaban responden, pada pertanyaan
ini, peneliti melihat ada 52 % (gabungan dari
SS+S+RR) yang merasakan atau merasa bahwa mereka
akan bersedia kembali menggunakan aplikasi BJB
DIGI apa bila memerlukan dan membutuhkan layanan
Jika saya membutuhkan mobile banking untuk transasksi selanjutnya lagi.
layanan mobile banking lagi, namun ada 47% pelanggan yang merasa tidak setuju
maka akan menggunakan BJB
1 DIGI kembali ? dan sangat tidak setuju untuk menggunakan aplikasi
0.0% 27.0% 27.0% 13.0% 33.0% 100.0%
BJB DIGI lagi untuk transaksi mobile banking
Di rekomendasikan : Segera
selanjutnya, peneliti sempat menanyakan alasan
di Tinjau
mereka mengapa tidak mau untuk mengulangi
penggunaan lagi, hal tersebut dikarenakan mereka
merasa lebih nyaman dan mudah dalam menggunakan
aplikasi banking dari bank lainnya.
Saya akan merekomendasikan 2 53 66 51 28 200 Berdasarkan hasil jawaban responden, pada pertanyaan
layanan mobile banking BJB ini, peneliti melihat ada 60,5 % (gabungan dari
DIGI sebagai layanan utama
SS+S+RR) yang merasakan atau merasa bahwa mereka
dalam bertransaksi online
2
banking kepada pihak lain 1.0% 26.5% 33.0% 25.5% 14.0% 100.0% akan bersedia merekomendasikan layanan aplikasi
Bank BJB DIGI kepada sanak keluarga ataupun kerabat
Di rekomendasikan : Di
Telaah lebih lanjut mereka, peneliti sempat menanyakan alasan mereka
Lanjutan Tabel 4.11
Sebaran Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan pada Variabel Kepuasan Pelanggan
109
sebagai berikut :
Tabel 4.12
Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada
Variabel Brand Trust
Pada variabel Brand Trust, dengan jumlah item pernyataan 4 butir dan
jumlah responden 200 orang, diperoleh total skor sebesar 2425 dan skor idealnya
60,62%
%
pada Bank BJB melalui aplikasi digital BJB DIGI cukup dan cenderung baik.
kecendrungan responden menjawab dengan ragu-ragu atau tidak setuju, disaat para
imbangi dengan pilihan jawaban sangat setuju dan ragu-ragu, walaupun dari ke
alasan mengapa mereka lebih cendrungan mengisi setuju dan sangat setuju pada
setiap kriteria pertanyaan pada dimensi ini, hal tersebut dikarenakan mereka
merasa bahwa Bank BJB memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi
kemajuan dan kemaslahatan warga jawa barat baik yang dipublikasikan ataupun
tidak. Untuk lebih rinci dan secara detail, sebaran jawaban responden dapat dilihat
pada tabel dibawah ini. Secara detail, sebaran jawaban responden dapat dilihat pada
adalah tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan proses pengujian model
struktural atau pengaruh antar variabel laten dalam suatu penelitian. Proses CFA
indikator merujuk kepada nilai loading factor (LF) yang bernilai valid apabila ≥
0,7, sedangkan evaluasi reliabilitas dilihat dari construct reliability (CR) dan
variance extracted (VE). Nilai CR yang reliabel adalah > 0,70 dan CR ≥ 0,50
(Wijayanto, 2008:64).
Nilai loading factor (λ) yang dihasilkan akan digunakan untuk menghitung
koefisien reliabilitas komposit atau CR dan AVE dengan rumus dibawah ini.
2
n
i
CR i 1
2
n
n
i i
i 1 i 1
2
i
AVE i 1
n
118
Berikut adalah hasil loading factor, CR dan AVE dari masing-masing dimensi dan
atau variabel.
2
n
i 4.649
2
CR i 1 0.970
4.649 0.675
2 2
n n
i i
i 1 i 1
2
i
4.325
AVE i 1
0.865
n 5
Berdasarkan Tabel 4.14, seluruh nilai loading factor yang dihasilkan diatas
0,7 sehingga diketahui bahwa dimensi valid dalam mengukur variabelnya. CR yang
dihasilkan sebesar 0,970 lebih besar dari batas minimal CR yang disarankan yaitu
0,70 atau 0,970 > 0,70, dan nilai AVE yang diperoleh sebesar 0,865 lebih besar dari
nilai minimal yang disarankan yaitu 0,50 atau 0,865 > 0,50, sehingga menggunakan
λi λ2i εi
X21 <--- X2 0,849 0,721 0,279
X22 <--- X2 0,848 0,719 0,281
X23 <--- X2 0,889 0,790 0,210
119
2
n
i 3.390
2
CR i 1 0.911
3.390 1.123
2 2
n n
i i
i 1 i 1
2
i
2.877
AVE i 1
0.719
n 4
Berdasarkan Tabel 4.15, seluruh nilai loading factor yang dihasilkan diatas
0,7 sehingga diketahui bahwa dimensi valid dalam mengukur variabelnya. CR yang
dihasilkan sebesar 0,911 lebih besar dari batas minimal CR yang disarankan yaitu
0,70 atau 0,911 > 0,70, dan nilai AVE yang diperoleh sebesar 0,719 lebih besar dari
nilai minimal yang disarankan yaitu 0,50 atau 0,719 > 0,50, sehingga menggunakan
λi λ2i εi
Y1 <--- Y 0,943 0,889 0,111
Y2 <--- Y 0,895 0,801 0,199
Y3 <--- Y 0,921 0,848 0,152
Y4 <--- Y 0,892 0,796 0,204
Y5 <--- Y 0,974 0,949 0,051
Jumlah 4,625 4,283 0,717
2
n
i 4.625
2
CR i 1 0.968
4.625 0.717
2 2
n n
i i
i 1 i 1
120
2
i
4.283
AVE i 1
0.857
n 5
Berdasarkan Tabel 4.16, seluruh nilai loading factor yang dihasilkan diatas
0,7 sehingga diketahui bahwa dimensi valid dalam mengukur variabelnya. CR yang
dihasilkan sebesar 0,968 lebih besar dari batas minimal CR yang disarankan yaitu
0,70 atau 0,968 > 0,70, dan nilai AVE yang diperoleh sebesar 0,857 lebih besar dari
nilai minimal yang disarankan yaitu 0,50 atau 0,857 > 0,50, sehingga menggunakan
2
n
i 1.871
2
CR i 1 0.933
1.871 0.250
2 2
n n
i i
i 1 i 1
2
i
1.750
AVE i 1
0.875
n 2
Berdasarkan Tabel 4.17, seluruh nilai loading factor yang dihasilkan diatas
0,7 sehingga diketahui bahwa dimensi valid dalam mengukur variabelnya. CR yang
dihasilkan sebesar 0,933 lebih besar dari batas minimal CR yang disarankan yaitu
0,70 atau 0,933 > 0,70, dan nilai AVE yang diperoleh sebesar 0,875 lebih besar dari
121
nilai minimal yang disarankan yaitu 0,50 atau 0,875 > 0,50, sehingga menggunakan
0.199 X11
0.895 Z1 0.130
0.105 X12
0.946 0.933
0.150 X13 0.922 X1 0.007 Z
R2=0.000049
0.939 0.938
0.118 X14 0.947 Z2 0.120
Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa koefisien variabel laten eksogen
Kualitas Pelayanan (1) terhadap variabel laten endogen Kepercayaan Merek (2)
sebesar 0,007, menunjukkan hubungan yang sangat lemah antara kualitas pelayanan
dengan kepercayaan merek. Nilai t hitung sebesar 0,049 lebih kecil dari batas kritis
yang ditentukan ± 1,96, sehingga H0 diterima, yang berarti kualitas pelayanan tidak
Bank BJB menurut responden perlu ditingkatkan lagi, minimal sesuai dengan para
langsung dapat berpengaruh terhadap kepercayaan merek Bank BJB pada aplikasi
mobile BJB DIGI tersebut. Hal ini akan membuat para pelanggan merasa bahwa
Bank BJB melalui aplikasi mobilenya dapat mengapresiasi dan bersaing dengan
Bank BUMN lainnya dari segi pelayanan dan fitur yang diberikan dalam
Selain itu perusahaan juga harus fokus pada aspek dimensi pertanyaan yang
inginkan. Jika melihat dari respon dan kemungkinan prediksi mendatang apabila
peningkatan loyalitas tanpa batas akan merata kepada semua pelanggan selain
0.279 X21
Z1 0.130
0.849 0.933
0.281 X22
0.848 Z
0.889
X2 0.504
R2 = 0.254
0.210 X23
0.804 0.938
Z2 0.120
0.354 X24
0.746
Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa koefisien variabel laten eksogen
Nilai pelanggan (2) terhadap variabel laten endogen Kepercayaan Merek (2)
sebesar 0,504, menunjukkan hubungan yang sedang antara nilai pelanggan dengan
kepercayaan merek. Nilai t hitung sebesar 3,894 lebih besar dari batas kritis yang
oleh nilai R-squre sebesar 0,254 (0,504 x 0,504), menunjukkan kontribusi atau
diberikan oleh Bank BJB menurut responden perlu ditingkatkan lagi dan
perbankan lainnya. Hal ini akan membuat para pelanggan merasa bahwa Bank BJB
melalui aplikasi mobilenya dapat mengapresiasi dan bersaing dengan Bank BUMN
lainnya memiliki nilai tambah dalam segala aspek, sehingga akan menimbulkan
efek domino positif, terhadap kepercayaan merek secara langsung. Hasil riset
kepercayaan merek, namun harus menjadi catatan skor penilaian ini berada pada
ambang biasa biasa saja, belum mencapai pada tahapan titik puas akan menikmati
hasil yang sudah diberikan, terlalu beresiko apabila Bank BJB berada pada zona
nyaman dan tidak secara teratur untuk merespon perubahan sikap dan nilai dari para
pelanggan setianya.
Selain itu perusahaan juga harus fokus pada aspek dimensi pertanyaan yang
diangkat sebagai kriteria pertanyaan di variabel nilai pelanggan pada survei tersebut
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
Z1 0.130
0.933
Y 0.327 Z
R2 = 0.107
0.938
Z2 0.120
0.893
Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa koefisien variabel laten eksogen
Kepuasan pelanggan (1) terhadap variabel laten endogen Kepercayaan Merek (2)
dengan kepercayaan merek. Nilai t hitung sebesar 2,371 lebih besar dari batas kritis
Bank BJB menurut responden perlu ditingkatkan lagi, minimal sesuai dengan para
pesaing perbankan lainnya seperti, BRI, BCA, BNI, dst. Agar secara langsung
dapat berpengaruh terhadap kepercayaan merek Bank BJB pada aplikasi mobile
BJB DIGI tersebut. Perlu menjadi catatan bahwa pada hasil deskriftif per variabel
kurang baik, walaupun sudah mendekati hasil kriteria cukup baik. Pada penelitian
uji hipotesis ini, kepuasan dinilai berepengaruh terhadap kepercayaan merek secara
tingkat kepuasan pelanggan Bank BJB , khususnya pengguna aplikasi BJB DIGI,
sangat dipengaruhi oleh rasa keterbukaan dan emphaty pihak perusahaan atas
Konsumen
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
0.670
Y
R2 = 0.850
a = 0.670 b = 0.327
0.199 X11 SEa = 0.074 SEb = 0.121
0.895 Z1 0.130
0.105 X12
0.946 0.933
0.150 X13 0.922 X1 0.007 Z
R2 = 0.655
0.939 0.938
0.118 X14 0.947 Z2 0.120
sebagai berikut:
ab
z=
b SEa + a SEb
2 2 2 2
128
A = 0,670
B = 0,327
a2 = 0,449
b2 = 0,107
Sea = 0,074
SEb = 0,121
SEa2 = 0,005
SEb2 = 0,015
Sehingga:
0.670 x 0.327
z=
(0.107)(0.005) + (0.449)(0.015)
z = 2,590
Tabel 4.18
Uji Signifikansi Variabel Intervening 1
Zhitung Ztabel (5%) Kesimpulan
sebesar 2,590. Jika nilai Zhitung sebesar 2,590 dibandingakan dengan Ztabel sebesar
1,98, maka Zhitung lebih besar dari Ztabel atau 2,590 > 1,98 sehingga H0 ditolak,
Kepuasan Konsumen.
akan dapat dirasa cukup dan membuat mereka puas apabila, perusahaan melakukan
para pengguna baru ataupun yang sudah menjadi nasabah setia. Pada aspek
integritas dan mengayomi perlu ditingkatkan lagi, Agar secara langsung dapat
berpengaruh terhadap kepercayaan merek Bank BJB pada aplikasi mobile BJB
DIGI dengan baik. Hal ini akan membuat para pelanggan merasa bahwa Bank BJB
melalui aplikasi mobilenya dapat mengapresiasi dan bersaing dengan Bank BUMN
lainnya dari segi pelayanan dan fitur yang diberikan dalam kemudahan mengakses.
Oleh sebab itu, hal ini menjadi sebuah fenomena dimana melalui kepuasan
pada kepercayaan mereknya. Sehingga perihal tersebut harus segera ditindak lanjuti
dan di cari solusi permasaahan demi kemajuan masa depan Bank BJB.
Konsumen
Kepuasan Konsumen.
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
Y
R2 = 0.850
a = 0.277 b = 0.327
0.279 X21 SEa = 0.050 SEb = 0.121
Z1 0.130
0.849 0.933
0.281 X22
0.848 Z
0.889
X2 0.504
R2 = 0.655
0.210 X23
0.804 0.938
Z2 0.120
0.354 X24
0.136
Konsumen dapat dihitung dengan menggunakan rumus Sobel test sebagai berikut:
ab
z=
b SEa + a SEb
2 2 2 2
A = 0,277
B = 0,327
a2 = 0,077
2
b = 0,107
Sea = 0,050
SEb = 0,121
SEa2 = 0,003
SEb2 = 0,015
131
Sehingga:
0.277 x 0.327
z=
(0.107)(0.003) + (0.077)(0.015)
z = 2,429
Tabel 4.19
Uji Signifikansi Variabel Intervening 2
sebesar 2,429. Jika nilai Zhitung sebesar 2,429 dibandingakan dengan Ztabel sebesar
1,98, maka Zhitung lebih besar dari Ztabel atau 2,429 > 1,98 sehingga H0 ditolak,
Kepuasan Konsumen.
secara langsung sudah berpengaruh terhadap kepercayaan merek Bank BJB pada
berdampak. Menurut mayoritas responden nilai pelanggan akan dapat dirasa cukup
dan membuat mereka puas apabila, perusahaan memberikan sosialiasi dalam setiap
perubahan yang terjadi baik dalam masa promosi online atau ketentuan daam
aspek integritas dan mengayomi juga sangat perlu ditingkatkan dan dipupuk lagi,
merek Bank BJB pada aplikasi mobile BJB DIGI. Hal ini akan membuat para
pelanggan merasa bahwa Bank BJB memberikan respon dan perhatian atas keluhan
yang mereka rasakan baik selama non stop 24 jam dalam seminggu.
Oleh sebab itu, hal ini menjadi point penting perusahaan dalam
meningkatkan kepercayaan para nasabah lama dan baru pada kuantitas dan kualitas
mereknya, yang dapat diandalkan dan menjadi sebuah kebanggan apabila mereka
menggunakannya.
Lebih Besar
PGFI 0–1 0,435 Tidak Fit
Lebih Baik
1) Absolute Fit
a. Nilai chi square yang direkomendasikan adalah > 0,05 dengan evaluasi
kovarian model.
sebesar 0,036. Nilai 0,036 lebih besar dari 0,08 sehingga dapat
dari 3,6%.
d. Nilai Goodness of Fit Index (GFI) model SEM sebesar 0,954. Ukuran
yang dijelaskan mencapai 95,4%, hal ini berarti berada pada tingkatan
yang baik karena berada di bawah 90%. Maka dari itu, dapat
0,899. Nilai ini merupakan nilai penyesuaian GFI atas derajat bebas dari
model. Nilai GFI yang berada di bawah 0,90 menunjukkan bahwa model
2) Comparative Fit
a. Nilai Normed Fit Index (NFI) model SEM sebesar 0,984. Nilai NFI
menyatakan ini derajat kecocokan model. Nilai NFI yang berada di atas
mencapai 98,4%.
b. Nilai Comparative Fit Index (CFI) model SEM sebesar 0,997. Ukuran
CFI ini menyatakan ukuran validasi model. Nilai CFI yang berada di
3) Parsimonious Fit
a. Nilai Parsimonious Normal Fit Index (PNFI) model SEM sebesar 0,509.
Nilai PNFI ini digunakan untuk membandingkan dua atau lebih model yang
b. Nilai Parsimonious Goodness of Fit (PGFI) model SEM sebesar 0,435. Nilai
PGFI ini semakin baik hasilnya apabila semakin mendekati nilai 1. Hasil
Hasil uji kesesuaian atau uji kecocokan model menunjukkan bahwa tidak semua uji
penilaian uji kesesuaian yang tergolong kategori fit. Oleh karena itu, model masih
BAB V
5.1 Kesimpulan
google playstore dan setelah dilakukan analisis dan pembahasan pada bab
sebanyak 200 responden secara offline, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
BJB DIGI;
5.2 Saran
hasil kuesioner terlihat masih ada konsumen yang merasa sulit mendapatkan
admin pada layanan online baik website ataupun alikasi yang bertujuan agar
dapat segera merespon segala keluhan dan saran agar kualitas layanan dan
DAFTAR PUSTAKA
Butz, H.E., & Goodstein, L.D. (1996). Measuring Customer Value: Gaining the
Strateguc Advantage, Organizational Dynamic, Vol. 24, pp: 63-77.
Chaudhuri, A. and Holbrook, M. B. (2001), “The Chain of Effects from Brand Trust
and Brand Affect to Brand Performance: The Role of Brand Loyalty,”
Journal of Marketing, Vol. 65, No. 2 , April, pp. 81-93.
Delgado, E., Munuera, J.L 2005. Does Brand Trust Matter To Brand Equity,
Journal of Product and Brand Management, Vol. 14 No. 3, pp. 187-196
Gaspersz, Vincent. (2012). Three-in-one ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001
Sistem Manajemen Kualitas, K3, Lingkungan (SMK4L) dan Peningkatan
Terus-Menerus Contoh Aplikasi pada Bisnis dan Industri. Bogor:
Vinchristo Publication.
Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS.
19, Edisi Ketiga, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Kusnendi, 2007, Analisis Jalur Satu dan Multigroup Sampel dengan Amos. SPS.
UPI. Bandung
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2014. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edii13. Jilid
1. Jakarta:Erlangga
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Managemen, 15th Edition,
Pearson Education,Inc.
Lau, G and Lee, S. 2005. Consumers Trust in a Brand and Link to Brand Loyalty,
Journal of Market Focused Management
140
Lovelock, Christopher and Wirtz, Jochen. 2011. Service Marketing 7th Edition.
Prentice Hall. USA
Sweeney, J.C., Soutar, G.N. & Mazzarol, T. (2008). Factors Influencing Word of
Mouth Effectiveness: Receiver Perspectives. European Journal of
Marketing, Vol.42 Nos 3/4, pp.344-64.
Sweeney, J.C., Soutar, G.N. & Mazzarol, T. (2008). Word of Mouth: Measuring
the Power of Individual Messages. European Journal of Marketing Vol.46
No.1/2, 2012, pp. 237-257
141
Umi Narimawati, 2014, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Media.
www.topbrand-award.com
Zeithaml, et al. 2002. Service Quality Delivery Through Web Sites: A Critical
Review of Extant Knowledge. Journal of the academy of marketing
science
Zulian Yamit. 2013. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Yogyakarta: Ekonisia