Anda di halaman 1dari 95

i

LAPORAN PKL

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG


PADA KANTOR PUSAT PT. BANK NTB SYARIAH

INVENTORY ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM AT THE


HEAD OFFICE OF PT. BANK NTB SYARIAH

Diajukan sebagai suatu kebutuhan studi


Untuk meraih gelar Ahli Madya

Oleh

DITA AUDINA DEWI


A0C018036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2021
ii

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Dita Audina Dewi
NIM : A0C018036
Program studi : Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mataram
Judul Laporan PKL : Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Pada
Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Laporan PKL yang telah saya buat
ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila terjadi
dikemudian hari penulisan laporan PKL ini merupakan hasil plagiat atau
penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan
aturan tata tertib Universitas Mataram.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.

Penulis,

Dita Audina Dewi


A0C018036
iii

LAPORAN PKL

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG


PADA KANTOR PUSAT PT. BANK NTB SYARIAH

Oleh

DITA AUDINA DEWI


A0C018036

Setelah membaca Laporan PKL ini dengan seksama,


maka menurut pertimbangan kami Laporan PKL ini telah
memenuhi syarat atau layak untuk diuji.

Disetujui tanggal : 29 April 2021

Dosen Pembimbing,

Drs. H. Burhanudin, M.Si.


NIP 196503231990031004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2021
iv

HALAMAN PENGESAHAAN

Judul : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PERSEDIAAN BARANG PADA KANTOR
PUSAT PT. BANK NTB SYARIAH

Nama Mahasiswa : DITA AUDINA DEWI

NIM : A0C018036

Jurusan / Prodi : D-III AKUNTANSI

Laporan PKL ini telah diterima sebagai suatu kebulatan studi


Pada Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Mataram, 2021
Menyetujui :
Pembimbing,

Drs. H. Burhanudin, M.Si.


NIP 196503231990031004

Mengetahui,

Dekan, Ketua Program,

Dr. Muaidy Yasin, MS Lukman Effendy, SE., M.A


NIP 196008101987031002 NIP 197904022005011001

Tim Penguji :
1. Drs. H. Burhanudin, M.Si.
2. Iman Waskito, SE., M.A.
3. Elin Erlina Sasanti, SE., M.ACC, Ak.
v

RINGKASAN

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Pada Kantor Pusat


PT. Bank NTB Syariah

Inventory Accounting Information System At The Head Office Of


PT. Bank NTB Syariah

Dita Audina Dewi


A0C018036

Ada 2 (dua) tujuan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


ini, antara lain : 1) untuk mengetahui sistem informasi akuntansi persediaan
barang pada Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah; 2) untuk membandingkan
sistem informasi akuntansi persediaan barang menurut teori dengan yang
dipraktekkan oleh Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah. Tujuan ini dicapai
dengan melakukan kegiatan PKL pada PT. Bank NTB Syariah selama 2 (dua)
bulan lamanya dengan melakukan aktivitas pada Divisi Umum untuk dapat
mengetahui secara langsung tentang sistem informasi akuntansi persediaan barang
pada Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah tersebut. Kegiatan yang dilakukan
penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) secara garis besarnya
berdasarkan program kerja PT. Bank NTB Syariah khususnya pada Divisi Umum
yang memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengadaan dan pendistribusian
persediaan barang. Hasil yang didapatkan mampu menjelaskan bahwa sistem
informasi akuntansi persediaan barang dapat diketahui melalui prosedur
pengadaan dan pendistribusian persediaan barang yang dilakukan oleh Divisi
Umum. Pengadaan persediaan barang biasanya dilakukan oleh divisi umum
apabila ada surat permohonan permintaan yang dikirim kantor cabang maupun
kantor cabang pembantu terhadap kebutuhan persediaan barang. Sedangkan
pendistribusian persediaan barang biasanya dilakukan oleh Divisi Umum tidak
langsung didistribusikan kepada pihak yang mengirim surat permohonan
permintaan persediaan barang, melainkan Divisi Umum harus melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu terhadap persediaan barang yang terdapat di gudang
setelah terjadinya pengadaan persediaan barang. Pemeriksaan persediaan barang
sebelum didistribusikan bertujuan untuk menghindari terjadinya selisih persediaan
barang yang dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Pengadaan dan
pendistribusian persediaan barang dapat dilaksanakan apabila sudah sesuai dengan
data dan informasi yang ada pada Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB
Syariah. Perbandingan antara teori dengan praktek yang terjadi dalam sistem
informasi akuntansi persediaan barang Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah
vi

khususnya pada prosedur pengadaan dan pendistribusian persediaan barang sudah


sesuai dengan pelaksanaan yang terjadi di dunia kerja.

Keyword : Pengadaan, Pendistribusian, Persediaan Barang.


vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kepada Tuhan Yang

Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dengan judul : “SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG PADA KANTOR

PUSAT PT. BANK NTB SYARIAH”. Laporan ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Akuntansi guna

memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.

Sehubungan dengan selesainya karya akhir ini, penulis menyampaikan

terimakasih kepada Bapak Harmawanto dan Ibu Tuty Rusiah, S.Pd. selaku orang

tua penulis yang telah mendoakan dan memberikan dukungan secara moril dan

materil. Selanjutnya penulis juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Muaidy Yasin, SE., MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mataram

2. Bapak Lukman Effendy, SE., MA. selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.

3. Bapak Drs. H. Burhanudin, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan sebuah motivasi dan masukan serta arahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini.


viii

4. Ibu Dra. Rusminah Hs, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang

telah sabar dan penuh perhatian dalam membimbing sejak awal hingga akhir

semester.

5. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Ekonomi khususnya dosen jurusan

akuntansi yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

6. Bapak H. Kukuh Rahardjo selaku direktur utama PT. Bank NTB Syariah

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan

kegiatan PKL.

7. Bapak H. Febrianto Budi Cahyono selaku General Manajer Divisi Umum

yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis selama

PKL.

8. Semua pihak Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah, Ibu Hj.

Ika, Mbak Dian, Mbak Novi, Mbak Tina, Mbak Tika, Mas Reza, Pak Gede,

Pak H. Sahdan, Pak Sahdan yang telah memberikan pengalaman kerja,

membantu dan membimbing selama penulis melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan.

9. Tia Harmawantika S.Si selaku saudara kandung penulis yang telah

memberikan motivasi dan semangat untuk penulis.

10. Teman PKL di PT. Bank NTB Syariah, Wisnu, Ayie, Nanda, Kholiza, dan

Neli yang telah memberikan semangat untuk penulis.

11. Novi, Willy, Mbak Yana, Azizah, April, Dini, Dhea, Ardani, dan Sani

selaku sahabat dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan dan

semangat untuk penulis.


ix

12. Seluruh staf dan pegawai Diploma III Akuntansi Universitas Mataram.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih banyak.

Penulis menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan untuk

melengkapi tulisan ini. Semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada

umumnya. Semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai amal ibadah disisi-

Nya.

Amin.

Mataram, April 2021

DITA AUDINA DEWI


x

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
HALAMAN PERNYATAAN…………...………………………………….…….ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………..…………………….……….iv
ABSTRAK…...……………………………………………………………………v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat...................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Akuntansi......................................................................6
2.1.1 Pengertian Sistem...............................................................................6
2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.............................................7
2.1.3 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi..........................7
2.1.4 Peran Sistem Informasi Akuntansi...................................................10
2.1.5 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi........................................12
2.2 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan..................................................12
2.2.1 Pengertian Persediaan......................................................................12
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan........................13
2.3 Prosedur Pengadaan dan Pendistribusian Persediaan Barang.................14
2.3.1 Pengertian Pengadaan dan Pendistribusian......................................14
xi

2.3.2 Bagan Alir Prosedur Pengadaan dan Pendistribusian Persediaan


Barang..............................................................................................14
2.3.2.1 Contoh Bagan Alir Prosedur Pengadaan dan Pendistribusian
Persediaan Barang..........................................................................15
BAB III KEGIATAN SELAMA PKL
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan......................18
3.2 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan..............................................18
3.2.1 Berpartisipasi dalam Hal Pembuatan Form Persediaan Barang.......18
3.2.2 Berpartisipasi dalam Hal Penginputan Rekapan Pajak Bulanan......19
3.2.3 Berpartisipasi dalam Hal Pensortiran Debet Nota...........................19
3.2.4 Berpartisipasi dalam Hal Pengarsipan Debet Nota..........................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.........................................................................................................24
4.1.1 Gambaran Umum PT. Bank NTB Syariah.......................................24
4.1.2 Visi, Misi dan Nilai-Nilai PT. Bank NTB Syariah..........................26
4.1.3 Struktur Organisasi PT. Bank NTB Syariah dan Uraian Jabatannya...
..........................................................................................................30
4.2 Pembahasan.............................................................................................40
4.2.1 Prosedur Pengadaan dan Pendistribusian Persediaan Barang Pada
Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah...............................................40
4.2.1.1 Bagan Alir Prosedur Pengadaan Persediaan Barang....................42
4.2.1.2 Penjelasan Bagan Alir Prosedur Pengadaan Persediaan Barang..43
4.2.1.3 Bagan Alir Prosedur Distribusi Persediaan Barang ke KC/KCP. 45
4.2.1.4 Penjelasan Bagan Alir Prosedur Distribusi Persediaan Barang ke
KC/KCP........................................................................................46
4.2.2 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Pada
Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah...............................................47
4.2.3 Kendala yang ada dalam sistem informasi akuntansi persediaan
barang Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah...................................53
4.3 Perbandingan Antara Teori dan Praktek.................................................55
xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan..............................................................................................61
5.2 Saran........................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................65
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................66
xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. Kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan…………….………...……19


Tabel 4.1. Perbandingan Antara Teori dan Praktek….………….……………….55
xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Contoh Bagan Alir Prosedur Pengadaan Persediaan Barang………15


Gambar 2.2. Contoh Bagan Alir Prosedur Pendistribusian Persediaan Barang….16
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Bank NTB Syariah………….…….…...…31
Gambar 4.2. Bagan Alir Prosedur Pengadaan Persediaan Barang…….….……...42
Gambar 4.3. Bagan Alir Prosedur Distribusi Persediaan Barang ke KC/KCP.….45
xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Surat Permohonan Permintaan Barang……………………………..67


Lampiran 2. Usul Pengadaan Persediaan Barang(i)……………………………...68
Lampiran 3. Usul Pengadaan Persediaan Barang(ii)……………………………..69
Lampiran 4. Usul Pengadaan Persediaan Barang(iii)……………………………70
Lampiran 5. Usul Pengadaan Persediaan Barang(iv)…………………………….71
Lampiran 6. Surat Penawaran Harga Barang…………………………………….72
Lampiran 7. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).…..…………………………..73
Lampiran 8. Berita Acara Serah Terima Barang………………………………...74
Lampiran 9. Usul Pembayaran Pengadaan Barang(i)……………………………75
Lampiran 10. Usul Pembayaran Pengadaan Barang(ii)………………………….76
Lampiran 11. Debet Nota(i)……………………………………………………...77
Lampiran 12. Debet Nota(ii)……………………………………………………..78
Lampiran 13. Surat Pengantar……………………………………………………79
Lampiran 14. Rekapitulasi Persediaan Barang…………………………………..80
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi, perkembangan teknologi informasi sangat cepat,

khususnya pada perkembangan informasi. Perkembangan ini dapat membantu

pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya. Hal ini dikarenakan pelaku bisnis

membutuhkan informasi yang akurat sehingga dalam pengambilan keputusan

dapat berjalan cepat dan tepat. Maka dari itu, perusahaan memerlukan adanya

suatu sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk mengelola data agar

menjadi informasi yang dibutuhkan sehingga dapat mendukung pengambilan

keputusan secara tepat dan cepat.

Kesuksesan suatu perusahaan tidak hanya didukung oleh peran sistem

informasi akuntansi yang memadai tapi juga harus terdapat pengendalian

internal yang tepat pada perusahaan. Pengendalian internal merupakan suatu

proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan

personel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan

dengan pencapaian sasaran, yaitu efektivitas dan efisensi operasi (Rama dan

Jones, 2008:132). Pada bagian persediaan, pengendalian internal sangat

diperlukan dengan melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah

terjadinya kerusakan, pencurian, maupun tindakan penyimpangan lainnya.

Persediaan merupakan salah satu elemen yang penting dalam operasianal

perusahaan. Masalah persediaan muncul jika diperlukan simpanan untuk


2

memenuhi permintaan di masa mendatang. Masalah persediaan merupakan

permasalahan yang selalu dihadapi oleh para pengambil keputusan dalam

bidang persediaan. Persediaan barang dilakukan untuk menjamin adanya

kepastian bahwa pada saat dibutuhkan barang-barang tersebut tersedia.

Proses pengadaan persediaan barang pada Kantor Pusat PT. Bank NTB

Syariah adalah kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Umum Kantor Pusat

sebelum mendapatkan persediaan barang. Pengadaan persediaan barang

dilakukan karena adanya permintaan yang muncul dari Kantor Cabang

maupun Kantor Cabang Pembantu yang dimiliki oleh PT. Bank NTB Syariah

itu sendiri. Selain karena adanya permintaan, pengadaan juga dilakukan guna

mencegah terjadinya kekurangan persediaan barang pada saat persediaan

barang tersebut dibutuhkan.

PT. Bank NTB Syariah adalah perusahaan BPD yang bergerak di bidang

Perbankan Syariah. Perusahaan ini berkembang dengan baik dengan

melakukan berbagai kerja sama strategis yang dilakukan dengan beberapa

Perseroan Terbatas (PT.) di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Perusahaan ini

juga merupakan Bank Perusahaan Daerah terbesar di Provinsi Nusa Tenggara

Barat yang selalu meningkatkan kinerja, layanan, dan pengelolaan aktivitas

yang lebih baik untuk masyarakat.

Sejak awal berdirinya PT. Bank NTB Syariah telah berkomitmen untuk

menjadi Bank Umum Syariah yang Amanah, Terkemuka, dan Pilihan

Masyarakat. Selain itu, harus memberikan layanan prima dan menyediakan


3

produk perbankan syariah yang inovatif sesuai kebutuhan nasabah serta

mendorong pertumbuhan perekonomian daerah.

Banyak kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya seperti melakukan layanan. Kegiatan tersebut

menggunakan persediaan barang berupa cek, billyet giro, slip setoran, buku

tabungan, kertas atm, dsb. Persediaan barang merupakan hal penting dalam

melakukan kegiatan operasional. Apabila perusahaan mengalami kekurangan

persediaan barang atau persediaan barang tidak tersedia, maka perusahaan

tidak akan bisa melakukan aktivitas operasionalnya dengan baik yang akan

mengakibatkan kerugian pada perusahaan itu sendiri. Pada PT. Bank NTB

Syariah persediaan barang yang keluar dan masuk cukup banyak, sehingga di

khawatirkan akan mengalami kehilangan atau kerusakan pada persediaan

barang. Untuk itu, perlu dirancang suatu sistem informasi akuntansi

persediaan barang pada Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah agar tidak

terjadi penyelewengan dalam aktivitas perusahaan dan dapat mengetahui arus

keluar dan masuknya suatu persediaan barang dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik

mengangkat judul tentang sistem informasi akuntansi persediaan barang

khususnya pada Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah.


4

1.2 Tujuan dan Manfaat

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk pengintegrasian

kegiatan antara pengabdian pada masyarakat dan dunia usaha dengan

pendidikan, yang bersifat intrakurikuler. Kegiatan ini bersifat sebagai

penerapan ilmu dan teknologi, dilaksanakan secara terencana, terarah dan

terkendali, dalam bentuk magang dan sejenisnya.

1.2.1 Tujuan

a. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi persediaan

barang pada Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah.

b. Untuk membandingkan sistem informasi akuntansi persediaan barang

yang di praktek pada Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah sesuai atau

tidak sesuai dengan teori.

1.2.2 Manfaat

a. Secara akademik, merupakan salah satu syarat untuk mencapai

kebulatan studi program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mataram.

b. Secara teoritis, sebagai pengembangan wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi persediaan di suatu

perusahaan.

c. Secara praktis, diharapkan dapat menerapkan ilmu akuntansi yang

diperoleh dibangku kuliah dan mahasiswa/i dapat menerapkan teori


5

sistem informasi akuntansi khususnya dalam prosedur pengadaan dan

pendistribusian persediaan pada perusahaan BPD yang bergerak di

bidang perbankan syariah.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2008 : 002) sistem pada dasarnya adalah

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi

ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem

sebagai berikut:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem

terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari

kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan

lainnya dan sifat serta kerja sama antar unsur sistem tersebut

mempunyai bentuk tertentu.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Menurut Paul (2014:003) “ Sistem (system) adalah serangkaian

dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk

mencapai tujuan”.
7

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem informasi, yang

membedakan akuntansi sebagai sistem informasi dengan sistem

informasi perusahaan lainnya adalah sistem informasi akuntansi atau

disebut juga sebagai sistem informasi akuntansi hanya berkaitan

dengan fungsi akuntansi dalam mengolah data tentang aktivitas

organisasi perusahaan yang memiliki nilai ekonomi. Jadi sistem

informasi akuntansi(SIA) hanya mengolah data yang memiliki

dampak ekonomi. Kebanyakan dari data akuntansi yang diolah oleh

SIA disajikan dalam bentuk jumlah uang atau bentuk lain yang terkait

atau dapat dikonversikan kedalam jumlah uang.

Sistem informasi akuntansi menurut Wilkinson (2000), sistem

informasi akuntansi adalah sistem informasi yang mencakup semua

fungsi dan aktivitas akuntansi, yang memperhatikan akibat yang akan

ditimbulkan pada sumber daya ekonomi dari kejadian eksternal

maupun operasi di internal organisasi.

2.1.3 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Mardi (2011: 4), tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk

mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari dan

menyediakan informasi guna mendukung setiap keputusan yang

diambil oleh pimpinan sesuai dengan pertanggung jawaban yang

diterapkan.
8

Mulyadi (2008: 19), tujuan umum pengembangan sistem

akuntansi adalah:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha

baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun

struktur informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan

intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability)

informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap

mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan

perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi.

Midjan (2001 : 11 ) menjelaskan beberapa tujuan keuangan utama

seiring dengan disusunnya sistem informasi akuntansi bagi suatu

perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kualitas informasi yaitu informasi yang tepat

guna (relevan), lengkap. dan terpercaya (akurat). Dengan kata Iain,

sistem informasi akuntansi harus cepat dan tepat, dapat

memberikan informasi yang diperlukan secara lengkap.


9

2. Untuk meningkatkan kualitas internal cek atau sistem

pengendalian intern, yaitu sistem yang diperlukan untuk

mengamankan kekayaan perusahaan. Hal ini berarti bahwa sistem

akuntansi yang disusun harus mengandung kegiatan intern

perusahaan.

3. Untuk dapat menekan biaya-biaya tata usaha, ini berarti bahwa

biaya tata usaha untuk sistem akuntansi harus seefesien mungkin

serta jauh lebih murah dari manfaat yang diperoleh dari

penyusunan sistem informasi.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi

perusahaan sehingga perusahaan dapat memperbaiki informasi yang

dihasilakan oleh sistem yang sudah ada, apakah telah sesuai atau

tidak deggan sistem akuntansi yang baik.

Romney dan Steinbart (2014: 12), sistem informasi akuntansi

yang baik dapat memberikan kegunaan, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya dari barang dan jasa.

2. Meningkatkan efisiensi.

3. Saling berbagi pengetahuan.

4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari rantai pemasoknya.


10

5. Meningkatkan struktur pengendalian internal dalam perusahaan.

6. Mempermudah pengembalian keputusan

2.1.4 Peran Sistem Informasi Akuntansi

Mardi (2011: 14), sistem informasi akuntansi berperan

mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi

dalam organisasi, membantu organisasi mengadopsi dan

mempertahankan posisi strategi, memproses data menjadi informasi

yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Romney dan Steinbart (2014: 10), sistem informasi akuntansi

berperan merancang sistem informasi akuntansi yang tepat dapat

memberikan nilai tambah yang optimal bagi perusahaan.

Berdasarkan teori diatas, maka dapat disimpulkan peran sistem

informasi akuntansi adalah pengumpulan data, menyimpan data dan

merancang data menjadi informasi yang digunakan dalam proses

pengambilan keputusan dan dapat memberikan nilai tambah yang

optimal bagi perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) terdiri dari lima komponen

yaitu sebagai berikut :

1. Orang-orang yang mengoprasikan sistem tersebut dan

melaksanakan berbagai fungsi.


11

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi yang

dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data

tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data mengenai proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk computer peralatan

pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini sacara bersama-sama memungkinkan suatu

sistem informasi akuntansi (SIA) memenuhi tiga fungsi pentingnya

dalam organisasi, sebagai berikut:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas

yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi

oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat

dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para

pegawai, dan pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau hal-

hal yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak

manajemen nuntuk membantu keputusan dalam aktivitas

perencanaan, pelaksanaan, dan pegawasan.


12

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-

aset organisasi, termasuk data organisasi. untuk memastikan bahwa

data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan dapat dipercaya.

2.1.5 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi

Dalam sistem akuntansi terdapat beberapa unsur yang dijadikan

pedoman bagi petugas akuntansi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Adapun unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut

Krismiadji (2015) adalah sebagai berikut :

1. Fungsi yang dilaksanakan oleh sebuah sistem informasi akuntansi

2. Dokumen untuk merekam data transaksi

3. Catatan akuntansi untuk mencatat transaksi

4. Prosedur merupakan tahapan yang dilakukan secara berurutan

5. Laporan yang dihasilkan untuk memberikan informasi yang

bermanfaat untuk pembuatan keputusan.

2.2 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

2.2.1 Pengertian Persediaan

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan dagang ataupun

perusahaan industri. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan

dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak


13

dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta

barang atau jasa.

Menurut Keiso, Weygandt, dan Warfield (2008: 99) menjelaskan

bahwa persediaan adalah pos-pos asset yang tersedia untuk dijual

dalam penggunaan operasi bisnis normal, atau barang yang akan

digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.

Dalam perbankan persediaan yang dimiliki merupakan pos-pos

asset yang berupa barang cetak seperti cek, billyet giro, slip setoran,

buku tabungan, kertas atm, dsb yang digunakan oleh perusahaan guna

melangsungkan kegiatan operasional dalam melayani masyarakat.

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Menurut Krismiadji (2015:367) Sistem informasi akuntansi

persediaan adalah suatu sistem yang mengorganisir catatan persediaan

yang dapat memberi tahu manajer apabila jenis barang tertentu

memerlukan penambahan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem

persediaan barang merupakan sebuah sistem yang memproses data

dan transaksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat terkait

persediaan barang guna merencanakan, mengendalikan, dan

mengoperasikan bisnis.
14

2.3 Prosedur Pengadaan dan Pendistribusian Persediaan Barang

2.3.1 Pengertian Pengadaan dan Pendistribusian

Pengadaan merupakan proses kegiatan untuk pemenuhan atau

penyediaan kebutuhan dan pasokan barang atau jasa di bawah kontrak

atau pembelian langsung untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Pengadaan dapat mempengaruhi keseluruhan proses arus barang

karena merupakan bagian penting dalam proses tersebut.

Sedangkan pendistribusian, Kata distribusi sendiri berasal dari

bahasa Inggris yaitu distribute yang mempunyai arti pembagian atau

penyaluran, secara terminologi distribusi berarti penyaluran,

pembagian, atau pengiriman kepada beberapa orang atau tempat.

Distribusi adalah suatu proses penyaluran atau penyampaian barang

atau jasa kepada pemakainya. Penyaluran barang dan jasa kepada

pemakainya mempunyai beberapa peran penting dalam kegiatan

sehari-hari.

2.3.2 Bagan Alir Prosedur Pengadaan dan Pendistribusian Persediaan

Barang

Menurut Mulyadi (2008:45) “bagan alir (flowchart) adalah suatu

model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah

data dalam suatu sistem”.


15

2.3.2.1 Contoh Bagan Alir Prosedur Pengadaan dan

Pendistribusian Persediaan Barang

a. Pengadaan Persediaan Barang

Gambar 2.1. Contoh Bagan Alir Prosedur Pengadaan

Persediaan Barang

Pada gambar di atas dijelaskan bahwa pengadaan

persediaan barang dilakukan apabila persediaan barang di

gudang telah habis setelah itu pihak gudang baru akan

melakukan permintaan barang kepada pemasok atau rekanan.

Setelah permintaan disetujui, maka pemasok atau rekanan

melakukan pengiriman barang yang akan diterima oleh pihak

gudang. Setelah itu pihak gudang akan mencatatnya sebagai


16

transaksi pembelian dimana pada transaksi tersebut terjadinya

barang masuk.

b. Pendistribusian Persediaan Barang

Gambar 2.2. Contoh Bagan Alir Prosedur Pendistribusian

Persediaan Barang

Pada gambar di atas dijelaskan bahwa pendistribusian

persediaan barang dilakukan apabila menerima informasi

permintaan barang. Apabila sudah menerima informasi

permintaan barang maka pihak gudang akan melakukan

pengemasan persediaan tersebut dan siap dikirim. Pada saat

pengiriman disertai dengan berita acara serah terima barang


17

oleh pihak gudang. Setelah barang diterima oleh peminta,

maka proses pembayaran baru bisa dilaksanakan.


18

BAB III

KEGIATAN SELAMA PKL

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini mulai dilaksanakan dari

tanggal 22 Februari 2021 sampai dengan tanggal 22 April 2021, dengan

waktu kerja yang dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan 16.30, dari hari

senin hingga hari jum’at, yang bertempat di PT. Bank NTB Syariah yang

beralamat di Jalan Pejanggik No. 30 Mataram, Kecamatan Selaparang, Nusa

Tenggara Barat. Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan penulis

ditempatkan di Divisi Umum. Berikut ini dipaparkan kegiatan penulis selama

Praktek Kerja Lapangan.

3.2 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan yang dilakukan penulis selama melakukan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) secara garis besarnya berdasarkan program kerja PT. Bank

NTB Syariah. Pada tahap pertama kegiatan penulis adalah perkenalan dengan

General Manajer Divisi Umum dan para pegawai Divisi Umum. Kegiatan ini

dilakukan agar penulis secara pribadi dapat membina suatu kondisi kerja

sama yang baik dengan para pegawai untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya secara maksimal.

3.2.1 Berpartisipasi dalam Hal Pembuatan Form Persediaan Barang

Penulis membantu dalam pembuatan form persediaan barang

berupa cek, billyet giro, slip setoran, buku tabungan, kertas atm, dsb
19

pada program Microsoft Excel dengan format yang diberikan oleh staf

Divisi Umum PT. Bank NTB Syariah.

3.2.2 Berpartisipasi dalam Hal Penginputan Rekapan Pajak Bulanan

Penginputan rekapan pajak bulanan diinput ke program Microsoft

Excel dengan format yang diberikan oleh staf Divisi Umum PT. Bank

NTB Syariah.

3.2.3 Berpartisipasi dalam Hal Pensortiran Debet Nota

Penulis membantu mensortir debet nota dari transaksi yang terjadi

di setiap harinya. Pensortiran debet nota harus sesuai berdasarkan

warna debet nota. Pensortiran debet nota dilakukan sebelum debet

nota diserahkan kepada bagian pembukuan dan pencairan dana.

3.2.4 Berpartisipasi dalam Hal Pengarsipan Debet Nota

Penulis membantu mengarsip debet nota yang ada di PT. Bank

NTB Syariah. Pengarsipan debet nota harus berurutan berdasarkan

tanggal transaksi debet nota tersebut.

Tabel 3.1. Kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan

No Tanggal Uraian Kegiatan Hasil Kegiatan

1 22 s.d 26 1. Perkenalan dengan seluruh 1. Dapat saling mengenal satu


Februari pegawai di Divisi Umum sama lain dengan seluruh
2021 Kantor Pusat PT. Bank NTB pegawai di Divisi Umum dan
Syariah. dapat mempererat tali
2. Membuat Form Persediaan silahturahmi.
Barang. 2. Membuat form persediaan
20

No Tanggal Uraian Kegiatan Hasil Kegiatan

3. Menanyakan informasi yang barang cetak setiap KC/KCP


boleh digunakan penulis dalam yang tersebar di Provinsi
pembuatan laporan akhir. Nusa Tenggara Barat.
3. Informasi yang didapat
yaitu data yang bisa
dipergunakan dalam laporan
tugas akhir merupakan data
pengadaan maupun
pendistribusian persediaan
barang,seperti persediaan
barang cetak.
2 1 s.d 5 1. Merekap pajak bulanan. 1. Merekap pajak bulan
Maret 2. Pengarsipan Debet Nota. februari berdasarkan PPh
2021 3. Mencari informasi untuk yang tercantum di dalam
proposal PKL. Debet Nota.
2. Melakukan pengarsipan
Debet Nota sesuai dengan
tanggal transaksi.
3. Informasi yang didapat
yaitu data yang bisa
dipergunakan dalam proposal
merupakan data pengadaan
maupun pendistribusian
persediaan barang,seperti
persediaan barang cetak.
3 8 s.d 12 1. Pengarsipan Debet Nota. 1. Melakukan pengarsipan
Maret 2. Pensortiran Debet Nota. Debet Nota sesuai dengan
2021 3. Mencocokan Rekapan Pajak tanggal transaksi.
dengan Rekening Koran 2. Melakukan pensortiran
21

No Tanggal Uraian Kegiatan Hasil Kegiatan

Debet Nota yang akan


diserahkan ke bagian
pembukuan pusat dan
pembebanan di setiap cabang.
4 15 s.d 19 1. Pensortiran Debet Nota. 1. Melakukan pensortiran
Maret 2. Mencari informasi untuk Debet Nota yang akan
2021 laporan akhir. diserahkan ke bagian
pembukuan pusat dan
pembebanan di setiap cabang.
2. Informasi yang didapat
yaitu data yang bisa
dipergunakan dalam laporan
tugas akhir merupakan data
pengadaan maupun
pendistribusian persediaan
barang,seperti persediaan
barang cetak.
5 22 s.d 26 1. Pensortiran Debet Nota. 1. Melakukan pensortiran
Maret 2. Pengarsipan Debet Nota Debet Nota yang akan
2021 diserahkan ke bagian
pembukuan pusat dan
pembebanan di setiap cabang.
2. Melakukan pengarsipan
Debet Nota sesuai dengan
tanggal transaksi.
6 29 s.d 31 1. Merekap pajak bulanan. 1. Merekap pajak bulan Maret
Maret 2. Pengarsipan Debet Nota. berdasarkan PPh yang
2021 tercantum di dalam Debet
Nota.
22

No Tanggal Uraian Kegiatan Hasil Kegiatan

2. Melakukan pengarsipan
Debet Nota sesuai dengan
tanggal transaksi.
7 1 s.d 9 1. Mensortir Debet Nota. 1. Melakukan pensortiran
April 2. Mencari informasi untuk Debet Nota yang akan
2021 laporan PKL. diserahkan ke bagian
pembukuan pusat dan
pembebanan di setiap cabang.
2. Informasi yang didapat
yaitu data yang bisa
dipergunakan dalam laporan
tugas akhir merupakan data
pengadaan maupun
pendistribusian persediaan
barang,seperti persediaan
barang cetak.
8 12 s.d 22 1. Mensortir Debet Nota. 1. Melakukan pensortiran
April 2. Pengarsipan Debet Nota. Debet Nota yang akan
2021 3. Mencari informasi untuk diserahkan ke bagian
laporan PKL. pembukuan pusat dan
4. Perpisahan mahasiswa PKL. pembebanan di setiap cabang.
2. Melakukan pengarsipan
Debet Nota sesuai dengan
tanggal transaksi.
3. Informasi yang didapat
yaitu data yang bisa
dipergunakan dalam laporan
tugas akhir merupakan data
pengadaan maupun
23

No Tanggal Uraian Kegiatan Hasil Kegiatan

pendistribusian persediaan
barang,seperti persediaan
barang cetak.
4. Perpisahan mahasiswa
PKL diharuskan melakukan
presentasi mengenai laporan
praktek kerja lapangan sesuai
dengan Divisi yang
ditempatkan.
24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Umum PT. Bank NTB Syariah

Lokasi Praktek Kerja Lapangan bertempat di PT. Bank NTB

Syariah, beralamat di Jalan Pejanggik No. 30 Mataram, Kecamatan

Selaparang Nusa Tenggara Barat. Sejak berdirinya PT. Bank NTB

Syariah telah berkomitmen untuk menjadi Bank Umum Syariah yang

Amanah, Terkemuka, dan Pilihan Masyarakat. Dalam praktek ini,

penulis mengambil fokus dalam proses pengadaan persediaan barang

dan pendistribusian persediaan barang berupa cek, billyet giro, slip

setoran, buku tabungan, kertas atm, dsb.

Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat (Bank NTB

Syariah) adalah Bank milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat

bersama–sama dengan Pemerintah Kota/Kabupaten se-Nusa Tenggara

Barat. PT. Bank NTB Syariah didirikan dan mulai beroperasi pada

tanggal 5 Juli 1964 berdasarkan:

1. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No.06 Tahun 1963

tentang Pendirian Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara

Barat, beserta beberapa perubahannya;


25

2. Disempurnakan dengan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara

Barat No.08 Tahun 1984 tentang Bank Pembangunan Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat;

3. Kemudian dirubah kembali dengan Peraturan Daerah Provinsi

Nusa Tenggara Barat No. 01 Tahun 1993 tentang Bank

Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat.

4. Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Nusa

Tenggara Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan

Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat

tanggal 19 Maret 1999.

Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Nusa

Tenggara Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas

(PT) Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat tanggal 19

Maret 1999.

Sesuai hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 13

Juni 2016 yang menyetujui PT Bank NTB melaksanakan konversi

menjadi PT Bank NTB Syariah memberikan harapan baru bagi

penguatan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan di Nusa Tenggara

Barat. Sesuai keputusan tersebut proses konversi Bank agar

dilaksanakan melalui kajian komprehensif dan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.


26

Proses konversi yang membutuhkan waktu selama hampir 2

(tahun) melahirkan PT Bank NTB Syariah resmi melakukan kegiatan

operasional sesuai prinsip-prinsip syariah pada tanggal 24 September

2018.

Didirikan dengan tujuan untuk dapat menjadi Bank Syariah yang

amanah, terkemuka dan pilihan masyarakat, memberikan semangat

lebih bagi Bank NTB Syariah untuk dapat terus menyediakan layanan

perbankan syariah untuk membantu masyarakat dalam transaksi

perbankan syariah serta meningkatkan perekonomian daerah di Nusa

Tenggara Barat.

4.1.2 Visi, Misi dan Nilai-Nilai PT. Bank NTB Syariah

Visi :

Menjadi Bank Umum Syariah yang Amanah, Terkemuka, dan Pilihan

Masyarakat.

Penjelasan visi :

 Amanah: Seluruh sistem pengelolaan Bank NTB Syariah

Syariah dilakukan dengan amanah, artinya dana yang

ditempatkan oleh nasabah akan dipelihara dan dijaga, agar

sampai kepada yang berhak, dan akan memberikan manfaat

bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).


27

 Terkemuka: bermakna sebagai bank syariah yang

berpengaruh dalam industri perbankan, dikenal secara luas,

selalu siap menghadapi perubahan-perubahan, dan

mengutamakan pemenuhan kebutuhan pelanggan melalui

layanan prima.

 Pilihan Masyarakat: bermakna sebagai bank syariah yang

memiliki kinerja unggul, dan citra yang baik, serta

memberikan kontribusi dan mendorong pertumbuhan

perekonomian pelanggan dan masyarakat, terutama

masyarakat NTB.

Misi :

1. Memberikan layanan prima dan menyediakan produk perbankan

syariah yang inovatif sesuai kebutuhan nasabah.

2. Mengembangkan Sumber Daya Insani yang profesional dan

sejahtera melalui penerapan sistem berbasis kinerja yang konsisten.

3. Memperluas cakupan layanan untuk akses dan bertransaksi melalui

penerapan teknologi yang handal.

4. Memberikan kontribusi maksimal kepada pemegang saham dan

meningkatkan peran kepedulian sosial.

5. Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah.


28

Nilai-Nilai :

1. Menjalankan Amanah dan Etika Syariah.

2. Memiliki Integritas dan Etos Kerja.

3. Melakukan Penyempurnaan Berkelanjutan.

4. Melaksanakan Sinergi dalam Mencapai Tujuan.

Rencana Kerja :

Bank NTB Syariah memiliki rencana jangka pendek dan

jangka menengah yang merupakan sasaran antara yang akan

dicapai secara berkelanjutan sampai terwujudnya visi Bank

sebagai berikut:

1. Rencana Jangka Pendek

Untuk jangka pendek, Bank akan fokus pada implementasi

pengembangan perluasan segmen bisnis dan pengembangan

IT, layanan, jaringan Kantor dengan rencana sebagai berikut:

 Mempertahankan stabilitas pertumbuhan bisnis melalui

peningkatan dana murah (retail), Penyaluran

pembiayaan yang sehat, peningkatan sumber

pendapatan lainnya, menjaga likuiditas sesuai

ketentuan, menyiapkan permodalan yang kuat.


29

 Meningkatkan sistem dan infrastruktur IT serta inisiatif

strategis lainnya;

 Meningkatkan jumlah dan kompetensi SDI;

 Melakukan optimalisasi aliansi strategis jaringan dan

bisnis;

 Meningkatkan hasil penagihan pembiayaan hapus buku;

 Meningkatkan kualitas layanan, melalui pengembangan

jaringan fisik, dan electronic;

 Penguatan implementasi GCG disetiap unit kerja;

 Mempertahankan Tingkat Kesehatan Bank pada

komposit 2 (sehat).

2. Rencana Jangka Menengah

Sementara untuk jangka menengah, fokus dan strategi yang

dilaksanakan adalah memantapkan pondasi yang solid (IT,

SDI, dan produk) dengan rencana sebagai berikut:

 Menjadi market leader perbankan syariah di NTB

melalui pertumbuhan yang sehat dan

berkesinambungan;
30

 Melakukan pengembangan bisnis retail dengan

perluasan target customers, segmen korporasi

khususnya pada swasta besar yang bonafit;

 Mengakselerasi implementasi sistem IT untuk

mengantisipasi perkembangan financial technology;

 Melakukan pengembangan talent management & career

development untuk peningkatan SDI;

 Terwujudnya Program Transformasi BPD yang telah

disepakati bersama BPD SI.

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Bank NTB Syariah dan Uraian

Jabatannya

Struktur organisasi merupakan suatu bagan dan uraian tugas yang

menggambarkan hubungan dan tanggung jawab bagi setiap karyawan

yang ada dalam suatu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi

yang jelas, maka seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan

mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


31

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Bank NTB Syariah

Struktur Organisasi Bank NTB Syariah terdiri dari empat

Direktorat yakni Direktur Utama, Direktur Dana dan Jasa, Direktur

Pembiayaan, Direktur Keuangan dan Operasional, serta Direktur

Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Pengelolaan fungsi, tugas, dan

tanggung jawab unit kerja di bawah Direksi dibentuk sesuai

kebutuhan organisasi dan dikelompokkan menjadi Unit Kerja Bisnis

dan Unit Kerja Pendukung.

Direksi

Direksi merupakan organ perseroan yang bertanggungjawab secara

kolektif melakukan pengurusan perseroan untuk kepentingan dan

tujuan perseroan serta mewakili perseroan di dalam maupun di luar


32

pengadilan sesuai Anggaran Dasar. Sebagai bentuk

pertanggungjawaban dalam pelaksanaan tugasnya selama satu tahun,

Direksi mempertanggungjawabkan pengurusan perseroan dalam

RUPS.

Tugas pokok Direksi :

1) Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya

untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan

perseroan.

2) Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh

tanggung jawab melaksanakan tugasnya dengan mengindahkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Dalam menjalankan kepengurusan Bank, Direksi membuat rencana

yang disusun secara komprehensif dan sistematis sesuai ketentuan

yang berlaku dan mendapat persetujuan Dewan Komisaris yang

meliputi:

 Rencana Jangka Panjang (Rencana Strategis Perusahaan)

periode 5 (lima) tahun yang sekurang-kurangnya memuat:

a. Evaluasi pelaksanaan RJP sebelumnya

b. Posisi Bank saat ini

c. Asumsi-asumsi yang dipakai dalam penyusunan RJP

d. Penetapan sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja

RJP beserta keterkaitan antara unsur-unsur tersebut.


33

 Rencana Kerja Jangka Menengah atau Rencana Bisnis Bank

(RBB) yang dibuat setiap 3 (tiga) tahun, yang sekurang-

kurangnya memuat:

a. Rencana pengembangan usaha dan organisasi bank

b. Evaluasi kinerja Bank sampai dengan saat ini

c. Proyeksi keuangan Bank dan asumsi-asumsi yang

digunakan.

 Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang

dibuat setiap tahun yang sekurang-kurangnya memuat:

a. Rencana kerja yang dirinci atas misi Bank, sasaran usaha,

strategi usaha, kebijakan perusahaan dan program

kerja/kegiatan

b. Anggaran perusahaan yang dirinci atas setiap anggaran

program kegiatan

c. Proyeksi keuangan Bank dan anak perusahaannya

d. Hal-hal yang memerlukan keputusan RUPS.

4) Mengadakan dan memelihara tata buku dan administrasi perseroan

sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi perseroan.

5) Menyiapkan susunan organisasi perseroan lengkap dengan

perincian tugasnya.

6) Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan dan

anggaran dasar perseroan atau berdasarkan keputusan RUPS.


34

7) Melakukan supervisi terhadap satuan kerja yang berada dibawah

kewenangannya.

8) Direksi membentuk komite-komite untuk membantu kelancaran

tugas-tugas Direksi (Komite Manajemen Risiko, Komite Pembiayaan,

Komite ALCO, Komite TI, Komite SDI dan Komite Kebijakan

Risiko).

9) Organisasi, Keanggotaan, Tugas, Wewenang, Tanggung Jawab dan

mekanisme kerja Komite diatur dalam Surat Keputusan tersendiri.

Wewenanng Direksi :

1) Mengangkat dan memberhentikan pegawai berdasarkan peraturan

perundangundangan yang berlaku

2) Direksi berhak mewakili Bank di dalam dan di luar pengadilan

tentang segala hal dan dalam segala kejadian mengikat Bank dengan

pihak lain dan/atau pihak laindengan Bank

3) Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi

mewakili Perseroan. Jika Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan

karena sebab apapun maka salah seorang anggota Direksi lainnya

yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi berhak dan

berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili

Bank.

4) Direksi dapat memberikan kuasa secara tertulis untuk dapat

melakukan segala tindakan dan perbuatan kepada seseorang atau

beberapa orang Direktur atau kepada seorang atau beberapa orang


35

karyawan Bank, baik secara sendiri maupun bersama-sama, untuk dan

atas nama Direksi mewakili Bank yang diatur dalam dokumen

tersendiri.

5) Direksi untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau

lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya

kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa.

6) Kewenangan Direksi untuk memutus dapat dikuasakan secara

khusus kepada anggota Direksi lainnya, dengan mengindahkan

ketentuan Anggaran Dasar Bank, job description dan ketentuan

Direksi Pengganti.

Tanggung Jawab Direksi :

Direksi bertanggung jawab sepenuhnya atas:

a) Mengurus kekayaan Bank sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

b) Kerugian Bank:

 Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara

pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan

bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.

 Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas

kerugian bank apabila dapat membuktikan:

a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau

kelalaiannya;
36

b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan

kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan

maksud dan tujuan Bank;

c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung

maupun tidak langsung atas tindakan kepengurusan yang

mengakibatkan kerugian Bank;

d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau

berlanjutnya kerugian tersebut.

c) Laporan Tahunan:

 Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris

bertanggung jawab secara tanggung renteng terhadap pihak

yang dirugikan dalam hal laporan keuangan yang

disediakan ternyata tidak benar dan/atau menyesatkan;

 Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dibebaskan

dari tanggung jawab sebagaimana dimaksud huruf a di atas

apabila terbukti bahwa keadaan tersebut bukan karena

kesalahannya.

Organisasi dan Pembidangan Tugas Direksi :

Bank diurus dan dipimpin oleh Direksi yang diangkat oleh rapat

Umum Pemegang Shaam (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa (RUPS-LB) dengan pengawasan Dewan Komisaris.

Organisasi dan bidang kerja Direksi PT Bank NTB Syariah

dikelompokkan sebagai berikut:


37

a. Direktur Utama

 Menangani tugas pekerjaan yang bersifat strategis serta

memerlukan pengembangan secara signifikan;

 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan kepengurusan Bank;

 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan kebijakan Bank dalam

bidang:

- Satuan Pengawasan Intern;

- Pembiayaan;

- Teknologi Sistem Informasi;

- Sekretaris Perusahaan;

- Administrasi Pembiayaan, Penyelematan dan Pelaporan.

b. Direktur Dana dan Jasa

Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan kebijaksanaan Bank dalam

bidang:

 Dana Retail dan Pengembangan Produk Retail;

 Pembinaan Cabang, Pengembangan Jaringan dan Layanan;

 Treasury.

c. Direktur Keuangan dan Operasional

Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan kebijakan Bank dalam

bidang:

 Umum;

 Akuntansi dan Pengendalian Keuangan;

 Sumber Daya Insani.


38

d. Direktur Kepatuhan& Manajemen Risiko

Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan kebijakan Bank dalam

bidang:

 Kepatuhan;

 Manajemen Risiko;

 Perencanaan Strategi.

e. Direktur Pembiayaan

Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan kebijakan dalam bidang

pembiayaan serta dapat mengembangkan pembiayaan sektor produktif

untuk mengembangkan perekonomian daearah.

Organisasi dan Pembidangan Tugas Divisi Umum :

Pada PT. Bank NTB Syariah terdapat Unit kerja pendukung yang

merupakan Divisi atau Desk yang mempunyai peranan untuk

mendukung pelaksanaan aktivitas-aktivitas utama Bank di dalam

penghimpunan dan pengelolaan Dana Pihak Ketiga, investasi aktiva

produktif dalam bentuk pembiayaan, penempatan surat berharga,

pemberian jasa layanan Bank dan pengelolaan jaringan. Khususnya

pada Divisi Umum yang berada di bawah pimpinan Direksi Keuangan

dan Operasional yang diberikan tanggung jawab sebagai Pengelola

dan Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) serta melakukan pengelolaan

administrasi umum dan aktiva tetap.


39

a. General Manajer Divisi Umum

GM Umum mempunyai tugas pokok untuk mengkoordinasikan

dan mengarahkan Divisi untuk merencanakan, mengembangkan,

melaksanakan, dan mengelola pengadaan barang dan jasa, pengelolaan

sarana, prasarana, dan keamanan, serta pengelolaan administrasi

umum dan pelelangan aktiva tetap secara efektif, efisien, transparan,

adil dan akuntabel, serta sesuai dengan kebijakan, sistem dan prosedur

bidang pengadaan barang dan jasa, dan administrasi umum lainnya

serta kebijakan, sistem, dan prosedur lainnya yang berlaku.

b. Deputy General Manajer Pengelolaan dan Pengadaan Barang dan

Jasa

DGM PPBJ mempunyai tugas pokok untuk me-review, mengelola,

mengembangkan dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa,

menetapkan standar mutu dan harga barang/jasa bank, pengelolaan

pembangunan serta renovasi rumah dinas, gedung kantor dan rumah

ATM, serta pengelolaa rekanan terseleksi untuk pengadaan barang

dan jasa secara efektif, efisien, transparan, adil dan akuntabel, serta

sesuai dengan kebijakan, sistem dan prosedur bidang pengadaan

barang dan jasa yang berlaku.

c. Deputy General Manajer Pengelolaan Administrasi Umum dan

Aktiva Tetap

DGM PAU mempunyai tugas pokok untuk melakukan review,

mengelola, mengembangkan dan melaksanakan penatausahaan


40

adminstrasi umum, melaksanakan kebijakan, sistem dan prosedur

bidang administrasi umum dan kebijakan Sistem Pengamanan Bank

diantaranya yaitu pengelolaan entertainment, pengelolaaan terkait

kearsipan, surat-menyurat, dan dokumen-dokumen, pengelolaan

pengamanan baik orang maupun benda, pengelolaan dan pemeliharaan

inventaris dan Aktiva Bank serta penjualan dan pelelangan aktiva

tetap Bank serta adminstrasi umum yang berlaku.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Prosedur Pengadaan dan Pendistribusian Persediaan Barang

Pada Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah

Prosedur pengadaan persediaan barang berupa cek, billyet giro, slip

setoran, buku tabungan, kertas atm, dsb pada Kantor Pusat PT. Bank

NTB Syariah dilakukan dengan pengadaan atau pembelian langsung

kepada rekanan yang sudah ada kontrak kerja sama dengan PT. Bank

NTB Syariah. Divisi umum selaku unit pengadaan atau pihak pertama

dalam pengadaan persediaan barang melakukan pengadaan atau

pembelian langsung kepada rekanan yang sudah di berikan

kepercayaan oleh perusahaan sebagai pihak kedua tempat perusahaan

melakukan pengadaan atau pembelian langsung persediaan barang

yang dibutuhkan.

Divisi Umum melakukan pengadaan atau pembelian persediaan

barang pada rekanan dengan langsung mengirimkan surat permohonan


41

permintaan persediaan barang yang dimana rekanan akan memberikan

penawaran harga dari persediaan yang di minta oleh Divisi Umum.

Setelah kedua belah pihak menyetujui penawaran harga persediaan

barang tersebut, rekanan akan melakukan pengiriman barang kepada

Divisi Umum.

Penerimaan persediaan barang oleh Divisi Umum disertai dengan

adanya berita serah terima persediaan barang yang menjadi bukti

bahwa barang yang dikirim oleh rekanan sudah diterima dan segera

dikeluarkan usul pembayaran. Setelah persediaan barang diterima,

Divisi Umum melakukan pemeriksaan serta pendataan terhadap

persediaan barang tersebut sebelum didistribusikan kepada kantor

cabang maupun kantor cabang pembantu yang telah mengirimkan

surat permohonan permintaan kepada Kantor Pusat. Setelah

pemeriksaan dan pendataan persediaan barang telah diselesaikan oleh

Divisi Umum, selanjutnya Divisi Umum akan melakukan

pendistribusian persediaan barang kepada kantor cabang maupun

kantor cabang pembantu sesuai surat permohonan permintaan yang

telah dikirimkan sebelumnya. Pendistribusian persediaan barang

tersebut disertai dengan surat pengantar agar bisa mengetahui

persediaan barang sudah diterima atau belum oleh pihak yang

mengajukan surat permohonan permintaan.


42

4.2.1.1 Bagan Alir Prosedur Pengadaan Persediaan Barang

Gambar 4.2. Bagan Alir Prosedur Pengadaan Persediaan Barang

Sumber : SOP Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah.
43

4.2.1.2 Penjelasan Bagan Alir Prosedur Pengadaan Persediaan

Barang

Pengadaan persediaan barang berupa cek, billyet giro, slip

setoran, buku tabungan, kertas atm, dsb dilakukan karena

adanya permintaan persediaan barang dari KC/KCP yang

ditujukan kepada unit pengadaan Divisi Umum dan unit

pengadaan Divisi Umum akan menerima permintaan

persediaan barang yang dilakukan oleh KC/KCP. Kemudian

unit pengadaan Divisi Umum akan membuatkan usul prinsip

pengadaan barang. Setelah usul prisip pengadaan diterima,

maka dikeluarkan surat persetujuan pengadaan yang ditanda

tangani oleh General Manajer Divisi Umum Kantor Pusat

Bank NTB Syariah. Setelah surat persetujuan pengadaan

tersebut dikeluarkan, unit pengadaan Divisi Umum bisa

langsung menghubungi rekanan yang akan ditunjuk sebagai

partner kontrak pengadaan barang tersebut. Setelah

mendapatkan rekanan yang akan diajak bekerja sama dalam

pengadaan barang ini, rekanan akan melakukan penawaran

harga kepada unit pengadaan Divisi Umum.

Setelah menerima penawaran harga dari pihak kedua atau

rekanan, maka unit pengadaan Divisi Umum akan menerbitkan

PO (Purchase Order) atau SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)

dan kemudian rekanan akan mengirimkan barang tersebut


44

kepada unit pengadaan Divisi Umum. Setelah barang diterima

oleh unit pengadaan Divisi Umum, selanjutnya barang tersebut

akan di serahkan ke bagian gudang. Setelah itu unit pengadaan

Divisi Umum akan melakukan proses pembayaran dengan

membuat persetujuan usul pembayaran yang akan di tanda

tanganin oleh General Manajer Divisi Umum Bank NTB

Syariah. Setelah persetujuan usul pembayaran disetujui maka

proses pembayaran dapat di selesaikan.


45

4.2.1.3 Bagan Alir Prosedur Distribusi Persediaan Barang ke

KC/KCP

Gambar 4.3 Bagan Alir Prosedur Distribusi Persediaan Barang

ke KC/KCP

Sumber : SOP Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah.
46

4.2.1.4 Penjelasan Bagan Alir Prosedur Distribusi Persediaan

Barang ke KC/KCP

Pendistribusian persediaan barang berupa cek, billyet giro,

slip setoran, buku tabungan, kertas atm, dsb yang dilakukan

oleh unit pengadaan Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank

NTB Syariah ke KC/KCP dimulai dari pengajuan permintaan

persediaan barang oleh KC/KCP seperti cek, billyet giro, buku

tabungan, kertas atm, dsb. Permintaan yang masuk dari

KC/KCP harus melalui tahap registrasi terlebih dahulu. Setelah

melakukan registrasi, usulan permintaan harus di disposisi

terlebih dahulu oleh General Manajer Divisi Umum, kemudian

di disposisi oleh Deputy General Manajer. Setelah disposisi

dilakukan, Deputy General Manajer akan memberikan

disposisi permintaan persediaan barang tersebut kepada Calon

Analis/Asisten Administrasi pada Divisi Umum.

Setelah melalui tahap disposisi, unit pengadaan Divisi

Umum menyalurkan persediaan barang yang diminta oleh

KC/KCP yang disertai dengan surat pengantar. Apabila

persediaan barang sudah diterima oleh KC/KCP, maka unit

pengadaan Divisi Umum akan melakukan penerbitan Debet

Nota yang akan dibebankan pada cabang sebagai bukti bahwa

persediaan barang tersebut telah dibayarkan oleh cabang

kepada kantor pusat PT. Bank NTB Syariah.


47

4.2.2 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Pada

Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah

1. Fungsi yang dilaksanakan oleh sebuah sistem informasi

akuntansi

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu

yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. PT Bank NTB

Syariah melakukan pengadaan maupun pendistribusian persediaan

barang menggunakan sistem yang sesuai dengan kegiatan yang

dilakukan. Sistem yang dilalukan hanya berkaitan dengan fungsi

akuntansi dalam mengolah data tentang aktivitas pengadaan maupun

pendistribusian persediaan barang berupa cek, billyet giro, slip

setoran, buku tabungan, kertas atm, dsb. Pengadaan maupun

pendistribusian persediaan barang pada PT. Bank NTB Syariah harus

diawali dengan adanya surat permohonan permintaan persediaan

barang dari kantor cabang maupun kantor cabang pembantu agar bisa

di masukkan kedalam sistem untuk di input ke dalam form persediaan

barang oleh pihak gudang.

2. Dokumen untuk merekam data transaksi

Dalam proses pengadaan maupun pendistribusian persediaan

barang PT. Bank NTB Syariah memerlukan dokumen-dokumen yang

memang menjadi syarat utama agar bisa dilakukan proses pengadaan

maupun pendistribusian persediaan barang. Dokumen yang biasanya


48

digunakan oleh unit pengadaan Divisi Umum seperti rekapitulasi

persediaan barang berupa cek, billyet giro, slip setoran, buku

tabungan, kertas atm, dsb yang diberikan oleh pihak gudang, surat

permohonan permintaan yang dikirimkan oleh kantor cabang maupun

kantor cabang pembantu, nota intern pengadaan persediaan barang

yang sudah disetujui oleh General Manajer Divisi Umum, surat

perintah mulai kerja, usul pembayaran, berita acara serah terima

barang, serta surat pengantar. Apabila ada satu dokumen kelengkapan

tersebut kurang, maka proses pengadaan maupun pendistribusian

persediaan barang tidak dapat dilakukan oleh Divisi Umum itu sendiri.

Dokumen kelengkapan bisa dilihat pada lampiran 1-5(hal 66-70) ,

lampiran 7-10(hal 72-75), lampiran 13-14(hal 78-79).

3. Catatan akuntansi untuk mencatat transaksi

Akuntansi adalah seni untuk mencatat, meringkas, menganalisis,

dan melaporkan data yang berkaitan dengan transaksi keuangan dalam

bisnis atau perusahaan. Proses pertama dan terpenting dalam sebuah

proses akuntansi adalah pencatatan berbagai transaksi yang dibuat

dalam perusahaan. Ini juga dapat disebut sebagai pembukuan yang

merupakan proses mengenali transaksi dan memasukannya sebagai

catatan. Pembukuan hanya berkaitan dengan segmen pencatatan dan

tidak ada yang lain. Dalam akuntansi sendiri biasanya terdiri dari

banyak pembukuan guna kepentingan pencatatan yang terperinci dan

sebelum melakukan pencatatan harus memahami persamaan dasar


49

akuntansi yang merupakan perhitungan yang bisa memproyeksikan

kekayaan, hutang, serta modal yang dimiliki perusahaan tersebut.

Persamaan dasar akuntansi di gambarkan pada rumus sebagai berikut :

HARTA = HUTANG + MODAL

Jenis Akun Penambahan Pengurangan Saldo Normal

Aktiva Debet Kredit Debet

Hutang Kredit Debet Kredit

Modal Kredit Debet Kredit

Pendapatan Kredit Debet Kredit

Beban Debet Kredit Debit

PT. Bank NTB Syariah khususnya Divisi Umum yang melakukan

pengadaan maupun pendistribusian persediaan barang melakukan

pencatatan transaksi ke dalam Debet Nota yang dimana Debet Nota

tersebut berisi pencatatan pembelian persediaan barang yang akan di

limpahkan ke kantor cabang maupun kantor cabang pembantu yang

telah mengirimkan surat permohonan permintaan barang. Debet Nota

akan di buatkan oleh pihak yang melakukan perngadaan maupun

pendistribusian persediaan barang apabila persediaan barang tersebut

sudah diterima oleh pihak yang mengirimkan permintaan persediaan

barang. Catatan akuntansi bisa dilihat pada lampiran 11-12(hal 76-77).


50

4. Prosedur merupakan tahapan yang dilakukan secara

berurutan

Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau

operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku

(sama) agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang

sama. Oleh sebab itu, Divisi Umum melakukan pengadaan maupun

pendistribusian persediaan barang dengan menggunakan prosedur

yang sudah ditetapkan. Prosedur bisa dilihat pada Gambar 4.2. Bagan

Alir Prosedur Pengadaan Persediaan Barang (hal 42) dan Gambar 4.3

Bagan Alir Prosedur Distribusi Persediaan Barang ke KC/KCP (hal

45).

a. Pengadaan Persediaan Barang

Pada kegiatan pengadaan persediaan barang berupa cek,

billyet giro, slip setoran, buku tabungan, kertas atm, dsb. dilakukan

berdasarkan permintaan yang dikirimkan kantor cabang maupun

kantor cabang pembantu sesuai dengan permintaan persediaan

barang yang mereka butuhkan. Pengadaan persediaan barang

biasanya dilakukan oleh Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank

NTB Syariah dengan cara pembelian secara kredit persediaan

barang kepada rekanan yang sudah ditunjuk langsung serta dengan

adanya kontrak kerja sama dengan rekanan tersebut.

Dalam melakukan pengadaan persediaan barang tidak

dilakukan dengan sembarangan. Pengadaan persediaan barang


51

diusahakan dengan dana dan daya yang minimum untuk mencapai

kualitas dan sasaran yang tepat. Pengadaan persediaan barang juga

harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat

memberikan manfaat sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh

kentor cabang maupun kantor cabang pembantu.

Dalam melakukan pengadaan persediaan barang juga harus

melakukan perencanaan persediaan terlebih dahulu. Dengan

adanya perencanaan terhadap persediaan yang tepat dan cermat

maka keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba yang optimal

akan terwujud. Agar perencanaan persediaan ini dapat berhasil

dengan baik, perusahaan harus melihat realisasi pengadaan

persediaan barang di tahun sebelumnya.

Dengan adanya informasi yang di dapat dari data tahun

sebelumnya, maka perusahaan akan dapat mengetahui jumlah

persediaan dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan

pengadaan persediaan barang. Oleh sebab itu, perusahaan dapat

mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu dilakukan pengolahan

persediaan seperti memperkecil biaya pengadaan dan

mengantisipasi resiko terjadinya kelebihan atau kekurangan

persediaan barang.

b. Pendistribusian Persediaan Barang

Pada kegiatan pendistribusian persediaan barang berupa

cek, billyet giro, slip setoran, buku tabungan, kertas atm, dsb
52

dilakukan berdasarkan kebutuhan persediaan barang pada kantor

cabang maupun kantor cabang pembantu yang dilaporkan melalui

surat permohonan permintaan ke Divisi Umum Kantor Pusat PT.

Bank NTB Syariah. Persediaan barang yang telah disiapkan oleh

Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah tidak langsung

di distribusikan kepada kantor cabang maupun kantor cabang

pembantu yang mengirim permohonan permintaan persediaan

tersebut melainkan persediaan barang tersebut di periksa terlebih

dahulu oleh Divisi Umum untuk menghindari terjadinya selisih

jumlah barang yang di minta dengan barang yang akan di

didistribusikan.

Pemeriksaan persediaan barang sebelum didistribusikan

juga sangat diperlukan oleh perusahaan untuk mengetahui

ketersediaan jumlah barang yang ada di gudang sesuai atau tidak

dengan data yang diperoleh. Setelah pemeriksaan dilakukan, Divisi

Umum Kantor Pusat baru boleh melakukan pendistribusian kepada

kantor cabang maupun kantor cabang pembantu yang mengirim

surat permohonan permintaan. Pendistribusian yang dilakukan

dilengkapi dengan berita acara serah terima persediaan barang agar

tidak terjadi kecurangan selama proses pendistribusian

berlangsung. Persediaan barang yang telah didistribusikan

kemudian di daftarkan ke dalam sistem dan setelah terdaftar maka


53

pembayaran dapat dilakukan kepada rekanan oleh Divisi Umum

Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah.

5. Laporan yang dihasilkan untuk memberikan informasi yang

bermanfaat untuk pembuatan keputusan

Divisi Umum biasanya membuat laporan mengenai persediaan

barang berupa rekapitulasi persediaan barang. Rekapitulasi persediaan

barang yang dilakukan agar dapat mengetahui informasi yang jelas

terkait jumlah persediaan barang yang masuk maupun keluar dan

jumlah persediaan yang sudah menipis dari gudang. Rekapitulasi

persediaan barang juga sangat diperlukan agar bisa menjadi gambaran

untuk melakukan pengadaan maupun pendistribusian persediaan

barang di masa yang akan datang serta akan mempermudah dalam

pembuatan keputusan pada saat ingin melakukan pengadaan maupun

pendistribusian persediaan barang. Laporan yang dihasilkan berupa

rekapitulasi persediaan barang bisa dilihat pada lampiran 14 (hal 80).

4.2.3 Kendala yang ada dalam sistem informasi akuntansi persediaan

barang Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah

Adapun beberapa kendala dalam sistem informasi akuntansi

persediaan barang terutama pada saat proses pengadaan dan

pendistribusian persediaan barang pada Kantor Pusat PT. Bank NTB

Syariah, antara lain yaitu :


54

1. Pada saat melakukan pengadaan persediaan barang, karyawan

jarang melakukan pengemeriksaan persediaan barang yang ada di

gudang sehingga terjadi penumpukkan persediaan barang yang ada

di gudang.

2. Karyawan tidak selalu melakukan pendataan terhadap persediaan

yang masuk maupun keluar sehingga sering terjadi selisih jumlah

persediaan barang yang terdapat di gudang.

3. Informasi yang di berikan oleh kepala gudang tidak selalu sama

dengan data yang diterima oleh karyawan yang akan melakukan

pengadaan dan pendistribusian persediaan barang.

4. Penumpukkan dokumen permintaan persediaan barang di gudang

yang dapat menghambat terjadinya pengadaan dan pendistribuasian

persediaan barang sesuai dengan surat permohonan permintaan

yang dikirim oleh kantor cabang maupun kantor cabang pembantu.

5. Tidak terdapat pengendalian internal terhadap persediaan barang

yang ada di Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah.

6. Sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam prosedur

pengadaan maupun pendistribusian persediaan barang masih

menggunakan sistem manual yang dimana semua prosedur

pengadaan maupun pendistribusian persediaan barang masih

dikerjakan manual oleh karyawan.


55

4.3 Perbandingan Antara Teori dan Praktek

Tabel 4.1. Perbandingan Antara Teori dan Praktek

Keterangan Teori Praktek Perbandingan

Fungsi yang Sistem adalah Divisi Umum PT Telah sesuai

dilaksanakan oleh sekumpulan Bank NTB Syariah antara teori dan

sebuah sistem elemen yang saling melakukan praktek.

informasi terkait atau terpadu pengadaan maupun

akuntansi yang dimaksudkan pendistribusian

untuk mencapai persediaan barang

suatu tujuan. menggunakan sistem

yang sesuai dengan

kegiatan yang

dilakukan. Sistem

yang dilalukan

hanya berkaitan

dengan fungsi

akuntansi dalam

mengolah data

tentang aktivitas

pengadaan maupun

pendistribusian

persediaan barang
56

Keterangan Teori Praktek Perbandingan

berupa cek, billyet

giro, slip setoran,

buku tabungan,

kertas atm, dsb.

Dokumen untuk Sistem informasi Divisi Umum PT. Telah sesuai

merekam data akuntansi memiliki Bank NTB Syariah antara teori dan

transaksi unsur data yang melakukan praktek.

digunakan sebagai pengendalian yang

dasar konsep akurat dengan

pengendalian yang melakukan

akurat dalam pemeriksaan

melakukan persediaan barang

pemeriksaan atas langsung secara fisik

penggunaan agar dapat

informasi- mengetahui

informasi persediaan barang

apakah sesuai atau

tidak dengan

informasi yang

diterima.

Dokumen untuk Sistem informasi Dalam proses Telah sesuai


57

Keterangan Teori Praktek Perbandingan

merekam data akuntansi pengadaan maupun antara teori dan

transaksi menggunakan pendistribusian praktek.

dokumen yang persediaan barang

untuk merekam PT. Bank NTB

terjadinya Syariah memerlukan

transaksi, dengan dokumen-dokumen

formulir ini data yang memang

yang bersangkutan menjadi syarat

dengan transaksi utama agar bisa

yang direkam dilakukan proses

pertama kali pengadaan maupun

dijadikan dasar pendistribusian

dalam pencatatan. persediaan barang.

Dokumen tersebut

berupa surat

permohonan

permintaan, nota

intern, rekapitulasi

persediaan barang,

berita serah terima

barang, dsb.

Catatan akuntansi Catatan akuntansi PT. Bank NTB Tidak sesuai


58

Keterangan Teori Praktek Perbandingan

untuk mencatat pertama yang Syariah khususnya antara teori dan

transaksi digunakan untuk Divisi Umum yang praktek.

mencatat, melakukan

mengklasifikasikan pengadaan maupun

dan meringkas data pendistribusian

keuangan dan data persediaan barang

lainnya. melakukan

pencatatan transaksi

ke dalam Debet Nota

yang dimana Debet

Nota tersebut berisi

pencatatan

pembelian

persediaan barang

yang akan

dibebankan ke

cabang yang

mengirim surat

permintaan barang.

Prosedur Prosedur adalah Divisi Umum Telah sesuai

merupakan serangkaian aksi melakukan antara teori dan

tahapan yang yang spesifik, pengadaan maupun


59

Keterangan Teori Praktek Perbandingan

dilakukan secara tindakan atau pendistribusian praktek.

berurutan operasi yang harus persediaan barang

dijalankan atau dengan

dieksekusi dengan menggunakan

cara yang baku prosedur yang sudah

(sama) agar selalu ditetapkan sesuai

memperoleh hasil dengan SOP yang

yang sama dari dimiliki oleh

keadaan yang perusahaan. Dalam

sama. melakukan

pengadaan

persediaan barang

juga harus

melakukan

perencanaan

persediaan terlebih

dahulu untuk

mencapai kualitas

dan sasaran yang

tepat.

Laporan yang Sistem informasi Divisi Umum PT. Telah sesuai

dihasilkan untuk menghasilkan Bank NTB Syariah antara teori dan


60

Keterangan Teori Praktek Perbandingan

memberikan informasi yang memberikan praktek.

informasi yang bermanfaat bagi informasi mengenai

bermanfaat untuk pengguna internal persediaan barang

pembuatan maupun eksternal dengan melampirkan

keputusan dalam mengambil laporan berupa

keputusan. rekapitulasi

Informasi dapat persediaan barang

berbentuk hasil untuk kepentingan

cetak computer pihak internal

maupun tampilan maupun eksternal

monitor. dalam mengambil

keputusan sebelum

melakukan

pengadaan dan

pendistribusian

persediaan barang.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


61

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang ada diatas yang dilakukan oleh Divisi

Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang yang

diterapakan pada PT. Bank NTB Syariah khususnya pada Divisi Umum

berdasarkan unsurnya :

a. Fungsi yang dilaksanakan oleh sebuah sistem informasi akuntansi

Sistem yang dilalukan hanya berkaitan dengan fungsi akuntansi

dalam mengolah data tentang aktivitas pengadaan maupun

pendistribusian persediaan barang berupa cek, billyet giro, slip setoran,

buku tabungan, kertas atm, dsb.

b. Dokumen untuk merekam data transaksi

Dokumen yang biasanya digunakan oleh unit pengadaan Divisi

Umum seperti rekapitulasi persediaan barang berupa cek, billyet giro,

slip setoran, buku tabungan, kertas atm, dsb yang diberikan oleh pihak

gudang, surat permohonan permintaan yang dikirimkan oleh kantor

cabang maupun kantor cabang pembantu, nota intern pengadaan

persediaan barang yang sudah disetujui oleh General Manajer Divisi

Umum, surat perintah mulai kerja, usul pembayaran, berita acara serah

terima barang, serta surat pengantar.

c. Catatan akuntansi untuk mencatat transaksi


62

PT. Bank NTB Syariah khususnya Divisi Umum yang melakukan

pengadaan maupun pendistribusian persediaan barang melakukan

pencatatan transaksi ke dalam Debet Nota yang dimana Debet Nota

tersebut berisi pencatatan pembelian persediaan barang yang akan di

limpahkan ke kantor cabang maupun kantor cabang pembantu yang

telah mengirimkan surat permohonan permintaan barang.

d. Prosedur merupakan tahapan yang dilakukan secara berurutan

Sistem informasi akuntansi persediaan barang pada Kantor Pusat

PT. Bank NTB Syariah khususnya pada prosedur pengadaan dan

pendistribusian persediaan barang berupa cek, billyet giro, slip setoran,

buku tabungan, kertas atm, dsb dilakukan langsung oleh Unit

Pengadaan Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah,

pengadaan dilakukan karena adanya surat permohonan permintaan yang

dikirim oleh kantor cabang maupun kantor cabang pembantu.

Sedangkan pendistribusian, Divisi Umum tidak langsung

mendistribusikan persediaan barang yang di minta melainkan harus

melakukan pemeriksaan terlebih dahulu agar tidak terjadi selisih jumlah

persediaan barang yang di minta dengan jumlah persediaan barang yang

dididtribusikan. Pemeriksaan juga dilakukan untuk menghindari adanya

kerusakan maupun kelebihan persediaan barang yang terdapat di dalam

gudang.

e. Laporan yang dihasilkan untuk memberikan informasi yang bermanfaat

untuk pembuatan keputusan


63

Divisi Umum biasanya membuat laporan mengenai persediaan

barang berupa rekapitulasi persediaan barang. Rekapitulasi persediaan

barang yang dilakukan agar dapat mengetahui informasi yang jelas

terkait jumlah persediaan barang yang masuk maupun keluar dan

jumlah persediaan yang sudah menipis dari gudang.

2. Perbandingan antara teori dengan praktek yang terjadi dalam sistem

informasi akuntansi persediaan barang Kantor Pusat PT. Bank NTB

Syariah khususnya pada prosedur pengadaan dan pendistribusian

persediaan barang maupun penerapan sistem informasi akuntansi

persediaan barang berdasarkan unsur-unsur sudah sesuai dengan

pelaksanaan yang terjadi di dunia kerja namun ada terdapat perbedaan

dalam hal pencatatan akuntansi. Dalam pencatatan akuntansi, semua

transaksi yang terjadi pada perusahaan dicatat dalam jurnal umum maupun

jurnal khusus. Pada Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah

setelah melakukan prosedur pengadaan maupun pendistribusian persediaan

barang melakukan pencatatan ke dalam debet nota yang dimana dalam

teori dijelaskan bahwa debet nota merupakan dokumen yang menjadi bukti

terjadinya pengurangan utang usaha karena adanya pengembalian barang

dagangan atau penurunan harga yang dibuat pembeli. Secara sederhana,

nota debit digunakan untuk mendebit/mengurangi.


64

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diajukan oleh

penulis sebagai berikut:

Pihak Divisi Umum Kantor Pusat PT. Bank NTB Syariah seharusnya

melakukan pemeriksaan fisik persediaan barang secara rutin tidak hanya pada

saat pengadaan dan pendistribusian saja, pemeriksaan secara rutin dilakukan

agar tidak terjadi kekurangan atau kesalahan jumlah persediaan barang yang

keluar dan masuk untuk di masa yang akan datang. Setiap dokumen bukti

permintaan serta penerimaan barang harus di simpan dengan baik dan di

urutkan sesuai dengan tanggal terjadinya pengadaan dan pendistribusian

persediaan barang tersebut. Dalam prosedur pengadaan maupun

pendistribusian persediaan barang yang dilakukan oleh unit pengadaan Divisi

Umum itu sendiri harus ada pengendalian internal terhadap persediaan barang

yang dimana ada panitia pemeriksa pada saat persediaan barang itu masuk

maupun keluar sehingga tidak terjadi selisih jumlah persediaan barang yang

ada. Divisi Umum juga harus memiliki sistem secara software agar

mempermudah dalam penginputan pada saat prosedur pengadaan maupun

pendistribusian persediaan barang yang dilakukan.

Sistem informasi akuntansi persediaan barang yang sudah diterapkan

dengan baik hendaknya dipertahankan serta ditingkatkan lagi dalam

melindungi fisik dokumen serta catatan yang ada.


65

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2021. “Buku Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL)”. Universitas


Mataram.

Azhar, La Mijdan dan Susanto. 2001. “Sistem Informasi Akuntansi I dan II, Edisi
Ke Sebelas”. Bandung: Lembaga Informasi.

Kieso, Weygandt dan Warfield. 2008. “Akuntansi Intermediate Edisi Kedua


Belas”. Jakarta: Erlangga.

Krismiadji. 2015. “Sistem Informasi Akuntansi Edisi Keempat”. Yogyakarta: UPP


STIM YKPN.

Mardi. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi Cetakan Kedua”. Bogor: Ghalia


Indonesia.

Mulyadi. 2008. “Sistem Informasi Akuntansi Edisi 3”. Jakarta: Salemba Empat.

Rama, Dasaratha V dan Frederick L Jones. 2008. “Sistem Informasi Akuntansi.


Buku 1”. Jakarta: Salemba Empat.

Setiadi. 2020. “Buku Pintar Sistem Informasi Akuntansi Teori dan Praktek Soal”.
Yogyakarta : Bening Pustaka.

Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart . 2014. “Sistem Informasi Akuntansi
Edisi 13”. Jakarta: Salemba Empat.

Wilkinson, Joseph W. 2000. “Accounting Information Systems Fourth Edition”.


New York: John Wiley & Sons.
66

LAMPIRAN-LAMPIRAN
67

Lampiran 1. Surat Permohonan Permintaan Barang


68

Lampiran 2. Usul Pengadaan Persediaan Barang(i)


69

Lampiran 3. Usul Pengadaan Persediaan Barang(ii)


70

Lampiran 4. Usul Pengadaan Persediaan Barang(iii)


71

Lampiran 5. Usul Pengadaan Persediaan Barang(iv)


72

Lampiran 6. Surat Penawaran Harga Barang


73

Lampiran 7. Surat Perintah Mulai Kerja(SPMK)


74

Lampiran 8. Berita Acara Serah Terima Barang


75

Lampiran 9. Usul Pembayaran Pengadaan Barang(i)


76

Lampiran 10. Usul Pembayaran Pengadaan Barang(ii)


77

Lampiran 11. Debet Nota(i)


78

Lampiran 12. Debet Nota(ii)


79

Lampiran 13. Surat Pengantar


80

Lampiran 14. Rekapitulasi Persediaan Barang

Anda mungkin juga menyukai