Disusun Oleh :
Kelompok 6
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Kuasa. Atas
berkat rahmat dan tuntunan-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disajikan dengan materi tentang Izin Usaha Perusahaan Kayu (HTI)
dengan tujuan pembuatan untuk memenuhi tuntutan salah satu mata kuliah yaitu
MANAJEMEN HUTAN.
Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
II. ISI
2.1 Analisis POAC
2.2 ANALISIS SWOT
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
I. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki sumber daya yang luas, namun dari tahun ke tahun
kondisi hutan di Indonesia semakin habis, sementara usaha untuk melakukan
reboisasi tidak sebanding dengan hutan yang diambil. Habisnya hutan ini,
diperburuk lagi dengan kegiatan ilegal logging itu secara tidak langsung
berkaitan dengan akses jalan, parit atau kanal yang dibuka perusahan yang
mempunyai izin HPH dan HTI.
Selama ini pemberian izin untuk HTI sudah tidak terkendali dan Bnyak
yang bermasalah karena tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal
tersebut diperparah dengan lemahnya kontrol di lapangan sehingga terjadi
kasus pembalakan liar yang menyeret pihak perusahaan HTI sebagai
tersangka.
1.2 Tujuan
a. Perencanaan (Planning)
Visi
Menjadi salah satu pabrik Pulp Eucalyptus yang dikelola dengan baik,
menjadi penyedia yang disukai oleh pelanggan dan pemilik Perusahaan yang
disukai para karyawan.
Misi
Hubungan Investor
Perseroan mendirikan Pondok Bina Tani (PBT) yang bertujuan untuk menjadi
pusat kegiatan pengembangan masyarakat Tobasa terkait budidaya kopi,
kakao dan tumbuhan lainnya yang merupakan ciri kas Tobasa, seperti
Mangga Parapat, terong belanda, kemiri dan andaliman. Selain itu, PBT juga
menjadi tempat pelatihan bagi masyarakat Tobasa terkait cara perawatan
ternak babi, pembuatan kompos dari kotoran ternak babi dan pencampuran
pakan untuk ternak babi. Salah satu kegiatan PBT kedepannya akan
dikembangkan pada pelatihan inseminasi buatan ternak babi dan
pegembangan biogas dari kotoran sapi.
Perseroan juga bekerja sama dengan Yayasan El Shadday Taman Eden 100
dalam hal penyediaan bibit tanaman buah dan tanaman kehidupan. Bibit-bibit
ini nantinya juga akan dibagikan kepada masyarakat sehingga masyarakat
juga turut mendukung kelestarian lingkungan.
b. Organisasi (Organizing)
SISTEM ORGANISASI
Struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari,Tbk adalah berbentuk garis dan
staf. Kekuasaan dan dewan tertinggi terletak pada dewan komisaris. Dewan
komisaris mempunyai wewenang mengawasi dewan direksi yang terdiri dari
presiden. Direksi dibantu oleh dua orang direktur utama. Perusahaan ini
terdiri dari enam bagian yang dipilih oleh general manajer.
Keenam bagian operasional utama adalah sebagai berikut:
1. Bagian material, bagian ini terdiri dari logistic dan transportasi
2. Bagian pemasaran, bagian ini terdiri difisi local, eksport, dan administrasi.
Bagian ini bertanggung jawab atas perusahaan pulp baik untuk penjualan
didalam maupun diluar negeri, bagian ini berkedudukan di Medan dan di
Jakarta.
3. Bagian produksi, bagian ini terdiri dari beberapa divisi yang bertanggung
jawab terhadap kelancaran produksi.
5. Bagian teknik, bagian ini terdiri dari riset pengembangan dan kualiti
control.
6. Bagian administrasi dan personalia, bagian ini bertanggung jawab atas
administrasi karyawan dan penyediaan sarana serta fasilitas bagi
kesejahteraan karyawan. Bagian ini terdiri dari recrutmen, training, general
affair, dan public relation.
Untuk mendukung proses yang lancar maka harus didukung dengan system
manajemen yang baik. Oleh karena itu pihak PT Toba Pulp Lestari, Tbk
mempunyai bagian-bagian yang yang mempunyai tugas masing-masing. Dari
system organisasinya PT Toba Pulp Lestari,Tbk mempunyai bagian-bagian
yang meliputi:
1. Dewan Komisaris
Merupakan sekelompok pemimpin perusahaan disetiap kegiatan atas
pertemuan yang diadakan di perusahaan.
2. Direktur Utama
Merupakan pemimpin tertinggi perusahaan, yang bertanggung jawab atas
perusahaan yang dipimpin.
3. Corporate Secretary
Pengurus yang diberi tugas dan wewenang untuk menangani bagian tulis
menulis dan surat menyurat dan dokumen-dolumen didalam perusahaan.
4. Direktur Eksekutif
Pemimpin yang bertugas untuk menjalankan perusahaan.
5. Internal Audit
Badan yang bertugas untuk memeriksa pembukuan keuangan perusahaan.
6. Departemen Pemasaran
Bagian yang bertugas untuk menangani masalah pemasaran barang yang di
produksi oleh perusahaan yang dipimpin oleh seorang pemimpin
perusahaan.
7. Local
Kegiatan pemasaran dalam suatu daerah atau dalam negeri dan suatu
perusahaan yang dipimpin oleh seorang kepala bagian.
8. Ekspor
Kegiatan pengiriman barang keluar negeri sesuai dengan permintaan yang
dipimpin oleh seorang kepala bagian.
9. Administrasi
Bagian dari perusahaan yang menangani masalah yang menyangkut
kegiatan tulis menulis dalam suatu perusahaan.
11. Logistic
Bagian yang menangani harta milik perusahaan.
12. Transportasi
Bagian yang menangani masalah pengangkutan untuk perusahaan, dari
bagian pengangkutan karyawan sampai pada pengangkutan dan
pengiriman barang.
27. Recruitment
Bidang yang mengatur untuk menambahkan dan mengurangi karyawan
perusahaan bila ingin sesuai dengan kondisi kerja di tiap bagian.
28. Training
Bagian yang mengatur masa percobaan pada pegawai baru dan juga
menangani siswa/siswi, mahasiswa/mahasiswi yang menangani PKL,
Riset ataupun magang di perusahaan.
29. General Affair
Bagian yang menangani masalah-masalah umum yang datang dari luar
maupun dari dalam perusahaan, misalnya masalah tuntutan-tuntutan.
32. Financial
Bagian yang menangani pembukuan yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan.
33. Accounting
Bagian yang memegang buku dan ahli dalam menyusun, membimbing
dan memeriksa serta mengawasi masalah pembukuan keuangan
perusahaan.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Investasi Sosial
Perseroan saat ini memproduksi pulp yang dipasarkan di pasar dalam negeri
dan luar negeri. Perseroan juga memiliki konsesi tanah untuk menanam dan
memanen kayu untuk pembuatan pulp.
d. Pengawasan (Controling)
Semua peralatan tersebut berkerja dengan baik dan benar dengan adanya
perawatan secara teratur seperti pembersihan peralatan, dan dikalibrasi
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Selain itu, pengujian manual
juga dilakukan secara internal dan secara berkala oleh laboratorium
independen eksternal.
Nilai nilai emisi jauh dibawah batas yang ditetapkan oleh pemerintah.
Upaya upaya perbaikan tetap dilakukan untuk mengurangi emisi seperti
dibawah ini:
Emisi dari recausticizing dan lime kiln. Pengurangan TRS 5%, partikel
halus 26% dan opasitas 29% dibandingkan dengan tahun 2014.
Emisi dari Chemical Plant. Pengurangan HCL 16% dan partikel slaker
vent 18% dibandingkan dengan tahun 2014.
Perseroan terus berusaha untuk melakukan program pelestarian air. Hal ini
telah dilakukan dengan mengurangi pemakaian air dalam berbagai
kegiatan produksi. Penggunaan ulang air merupakan komitmen Perseroan
yang dilaksanakan secara terus menerus.
daerah
pole) daerah maka diambil salah satu contoh perusahaan HTI yaitu PT.
sekarang memiliki tiga kendaraan, satu untuk pribadi, satu truk untuk
pelakunya.
berulang setiap tahun pada alang-alang akan dihentikan, daya serap atau
daya simpan tanah terhadap air akan membaik. Apalagi dalam proses
sebagaia waduk kecil penampung air hujan dan air yang mengalir di
kembali sosok fisik hutan, sesudah terbuka minimal sepuluh tahun baik
oleh sebab alami maupun sebab gangguan manusia. Selain itu, HTI
diperlukan.
3. Pembangunan masyarakat desa hutan (PMDH)
berikut :
1. Membangun HTI-Transmigrasi,
5. Membina pendidikan,
yang :
dan memelihara dan mendapt bagian hasil dari bekerja di hutan (jasa
produksi);
ikan;
sebagai berikut :
sementara;
mendapat bagi hasil dari nilai bersih kayunya pada akhair daur, yaitu
nilai kayu setelah dikurangi dengan biaya operasional. Bagi hasil ini
MHBM.
hasil usaha, kepastian mendapat bagi hasil atas hasil akhir dan
menanam.
3.1 kesimpulan
3.2 Saran