Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ANALISIS KEUANGAN

Dosen pengampu:

CICI WIDYA PRASETYANDARI,S.E.,M.M

Disusun Oleh:

1. AIDHA FEBRI ABABILLA


2. ISMAULIDHATUL FAIZAH
3. MOH AGUNG MAULANA ISWANTO
4. MUHAMMAD DICKY WAHYUDI

Progam Manejemen Keuangan Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Zainul Hasan genggong
Kraksaan Probolinggo 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya .adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita memahami betul
mengenai sebuah analisi ekonomi.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu,memberikan masukan dan mendukung penulisan makalah ini
sehingga selesai tepat waktu,semoga selalu di balas dengan ganjaran yang
berlimpah oleh Allah SWT.
Meski demikian,kami meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki
dalam penyusunan makalah ini baik dari segi tata bahasa dan tata baca
sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai bahan
evaluasi penulis.demikian,besar harapan kami agar makalah ini dapat
menambah ilmu dan pengetahuan bagi teman-teman sekalian.

Kraksaan 10 september 2022

Penulis

ii
COVER .........................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................1

1.1 Latar belakang...............................................................1

1.2 Rumusann masalah...........................................................2

1.3 Tujuan masalah...............................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................... 3

2.1 pengertian analisis keuangan………………............................3

2.2 tujuan dan manfaat analisis………………………………............5

2.3 macam macam metode analisis laporan keuangan…................8

BAB III PENUTUP .........................................................................19

3.1 Kesimpulan da penutup ...................................................19

DAFTAR PUSTAKAN..................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam dunia pembinis sekarang sudah mulai memasuki era globalisi yang sudah di
dukung penuh dalam kemajuan teknologi , perusahaan dalam memproduksi barang maupun jasa
pasti memilki suatu tujuan yang mana untuk memnuhi kebutuhan konsumen maupun produksi
prusahaan itu sendiri secara maksimal mungkin. Seiring berjalanya suatu kebutuhan untuk para
konsumen maupun perusahaan itu sendiri pastinya perusahaan jugak mendorong dalam
memperluas jangka produksi dan mekanisme pasarnya.
Kualitas dalam suatu perusahaan menjadi objek utama bagi seluruh usahawan dan untuk
mengkualitaskan suatu perusasahaan tidak lah mudah, salah satunya kulitas suatu laporan keungan,
terutamanya perusahaan yang sudah mencapai Go public , dalam artian perusahaan akan
menawarkan penanam modal kepada para pengusaha saham untuk menanam modal. Apabila
laporan keuangan dalam suatu perusahaan tidak berkualitas maka para usahawan sangat enggan
untuk menganalisis kaungan pada perusahaan sehingga perusahaan tersebut akan kekuarang
penanam saham.
Pentinganya dalam meng-analisis keuangan dalam suatu perusahaan ialah agar mengetahui
tingkat keuntungan,tingkat resiko dan kesehetan dalam suatu perusahaan. Biasanya yang sering di
pakai dalam menganalisis suatu keuangan dalam perusahaa memakai indeks atau yang sering di
kenal dengan indeks yang mana merupakan perbandingan di antara data data keuangan, dengan ini
dapat di lihat suatu perusahaan mengalami laporan keuangan negatif atau positif dalam artian suatu
perusahaan mengalami arah tetap atau meningkat bahkan atau menurun.
Serta jugak harus banyak yang harus di perhatian dalam menganalisis suatu keuangan
tersebut seperti likuiditas, profibilitas atau rentalibitas, solvalibitas dan aktivitas, dari unsur
menjadi hal yang penting bagi para analisis keuangan. likuiditas dapat menunjukan kemampuan
suatu perusaan dalam memnuhi kewajiban keuangan yang mana memang harus di

penuhi seperti dividen dan lain sebagainya, sedangkan profibilitas dapat menunjukan
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama priode priode yang
di tentukan, solvalibitas sama persis dengan likuidatas namun solvalibitas lebih
menunjukan kepada arah kemapuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban
apabila perusahaan dilikuidasikan, baik secara jangka panjang maupun jangka

4
pendek, seperti penagihan piutang, pelunasan piutang dan lain sebagainya. Sedangkan aktivitas
sendiri menunjukan sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya.

1.2. Rumusan masalah


 Definis analisis keuangan
 Manfaat dan tujuan dalam analisis keuangan
 Macam macam metode analisis keuangan
1.3. Tujuan masalah
Melihat dari rumusan masalah di atas kami pastinya jugak meliputi beberapa mengenai
tujuan masalah , tujuan dari masalah ini memberikan kontribusi penting dalam wawasan kepada
para pembaca, dan jugak mampu mengimplementasikan terhadap menganalisis laporan keungan,
tujuan masalah meluputi berbagai :
 Memahami definisi analisis keuangan
 Memahami manfaat dan tujuan dari analisis keuangan
 Mengetahuai berbagai macam macam metode analisis keuangan

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis Keuangan

Analisis keuangan merupakan proses penelitian laporan keuangan beserta unsur unsur
tersebut dan bertujuan untuk memprediksi maupun mengavaluasi hasil laporan keungan suatu
perusahaan dan juga hasil hasil yang telah dicapai oleh perusahaan atau badan usaha tersebut.

Disaaat era globalisasi saat ini tentunya sangat banyak perusahaan perusahaan yang berdiri
baik di dalam ataupun diluar negri,dan setiap perusahaan tersebut sudah memiliki rencana
keuangannaya masing masing,dan juga setiap perusahaan wajib membuat laporan keuangan atas
perkembangan yang telah dicapai dalam suatu periode dan juga sebagai evaluasi terhadap
perkembangan perusahaan tersebut.

Nah hasil dari laporan keuangan ini akan memberikan informasi tentang kelemahan dan
kelebihan yang dimiliki perusahaan tersebut,dengan mengetahui akan keleman ini manajemen
akan mengevaluasi dan juga memperbaiki atas kelemahan tersebut,selanjutnya kelebihan dari
laporan tersebut perusahaan akan mempertahankan bahkan meningkatkan, nah kelebihan ini yaitu
sebagai modal untuk mengembangkan kembali laporan keungan tersebut.

Analisis laporan keungan hasrus dilakukan secara cermat dengan cara menggunakan
metode metode analisis tertentu sehingga apa yang diharapkan perusahaan sesuai dengan apa yang
mereka tentukan sebelumnya,kesahalan dari pencatatan laporan keungan tersebut akan berakibat
terhadap keakuratan laporan keungan yang hendak dicapainya.

2.2 Tujuan dan manfaat analisis

analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan yang
dimiliki dalam satu periode. Disamping itu analisis laporan keuangan dapat dilakukan pula antara
beberapa periode misalnya 3 tahun

Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan
keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan yaitu;

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu baik harta
kewajiban modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
6
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka
membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

2.3 Macam macam metode analisis laporan keuangan


1. Analisis Rasio
cara analisa menggunakan perhitungan-perhitungan,perbandingan atas data kuantitatif
yang ditujukkan dalam neraca maupun laba rugi. Pada dasarnya perhitunganrasio-rasio
keungan adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini,
dankemungkinannya di masa depan. Analisis rasio keuangan memiliki jenis sebagai berikut
:
 Rasio Likuiditas (liquidity ratios)
gambaran yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek. Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa dapat dilakukan dengan
menggunakan rasio sebagai berikut:
a) Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan
aktiva lancar yang tersedia.
Contoh :
current assets
SR =
current liabilities
99.240 .489
2016 = =0,99 kali
100.447.176

7
133.098.705
2017 = =1,04 kali
127.980.652
Artinya :
- Pada tahun 2016 = jumlah aktiva lancar sebanyak 0,99 kali hutang lancar ,Atau
Rp 1 hutang lancar di jamin oleh Rp. 0,99 aktiva lancar
- Pada tahun 2017 = jumlah aktiva lancar sebanyak 1,04 kali hutang lancar atau
Rp. 1 hutan lancar di jamin oleh Rp. 1,04 aktiva lancar

Maka pada tahun tahun di bandinkan dengan kondisi perusahaan pada tahun 2016 ,
perusahaan mengalami kenaikan 0,05 kali

b) Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)


Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai persediaan.
Contoh :
current assets−inventory
QR = current liabilities ¿
¿
99,240.489−15.891 .281.
2016 = =0,83 kali
100.447 .176
133.098.705−31,840.775
2017 = =0,79 kali
127.980 .652
- Pada tahun 2016 = setiap Rp 1 hutan lancar dapat di jamin 0,83 kali rasio ceoat
- Pada tahun 2017 = setiap Rp 1 hutan lancar dapat di jamin 0,97 kali rasio cepat

Maka pada tahun tahun 2017 dibanding dengan kondisi perusahaan pada tahun
2016 mengalami penurunan 0,04

c) Cast ratio
Cast rasio atau di sering sebut denggan rasio kas atau jugak denan rasio aset tunai
(cash asset ratio) merupakan rasio yang di gunakan untuk membandingkan total
kas(tunai) dan setara kas perusahaan dengan kawijaban lancarnya, rasio kas ini
sebenarnya penyempurnaan dari rasio cepat (quitck ratio) yan mana di gunakan
untuk menindentifikasi sejauh mana dana (kas dan setara kas) yan tersedia untuk
melunasi kewajiban lancar atau hutang jangka pendeknya,biasanya kreditur

8
menggunakan ini rasio ini sebagai ukuran likuiditas perusahaan dan seberapa
mudahnya perusahaan dalam menutup kewajiban hutang jangka pendeknya
Contoh :
Cash∨equvalent cash
CASH R = x 100 %
current liabilities
11.101.721
2016 = x 100% = 0.11=11%
100.447.176
9.356 .331
2017 = x 100% = 0,073 = 7,3 %
127.980.652
Artinya
- pada tahun 2016 = setia Rp 1 hutan lancar dapat di jamin oleh rasio kas sebesar
11%
- pada tahun 2017 = setiap Rp 1 hutang lancar dapat di jamin oleh kas sebesar 7,3
%

maka pada tahun tahun 2017 dibandingkan dengan kondisi perusahaan pada tahun
2016 perusahaan mengalami penurunan 3,7 %

 Rasio Aktivitas Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efisiensi / efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Dalam
analisa aktivitas rasio yang digunakan adalah:
a) Receive trun over (perputaran piutang)
Rasio perputaran piutang adalah rasio efisiensi atau rasio aktivitas yang Rasio
perputaran piutang adalah rasio efisiensi atau rasio aktivitas yang mengukur berapa
kali bisnis dapat mengubah piutangnya menjadi kas selama mengukur berapa kali
bisnis dapat mengubah piutangnya menjadi kas selama satu periode. Rasio ini
menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam satu periode. Rasio ini
menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengumpulkan penjualan
kreditnya dari pelanggan
Contoh :
Penjualan kredit
RTO :
piutang
446,334,138
2016 : = 6,64 = 7 kali
620,009.568
620,635.053
2017 : = 7,13 = 8 kali
87,009.568

9
Artinya : analisis receivable trun over dari tahun 2016 sampai dengan 2017
perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1 kali, dapat di lihat pada tahun 2016
mendapatkan presentase sebesar 7 kali sedangkan pada tahun 2017 hanya mendapat
8 kali presentase dalam artian semakin kecil presentase yang di dapatkan maka
presentase piutang banyak
b) Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turn over ratio)
Rasio perputaran persediaan, mengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan
perusahaan.
Contoh :
penjualan
ITO :
persediaan
446,334.138
2016: = 29,34 = 30 kali
15,891.281
620,635.053
2017 : = 19,46 = 20 kali
31,840.775
Analisis Artinya : Analisis Inventory Turn Over dari tahun 2016 sampai dengan
2017 hun 2016 sampai dengan 2017  perusahaan meng  perusahaan mengalami
penurunan alami penurunan sebesar 10 sebesar 10 kali, hal kali, hal ini dapat ini
dapat terlihat pada terlihat pada tahun 2016 mendapatkan presentase sebesar 30 kali
sedangkan pada tahun tahun 2016 mendapatkan presentase sebesar 30 kali
sedangkan pada tahun 2017 hanya mendapatkan 20 kali.
c) Working capital trun over ( perputaran modal kerja )
Working Capital Turn Over (Perputaran Modal Kerja) adalah rasio untuk Working
Capital Turn Over (Perputaran Modal Kerja) adalah rasio untuk mengukur tingkat
perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang mengukur tingkat perputaran
modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu
periode siklus kas dari perusahaan
Contoh :
Penjualan bersih
WCTO:
modal kerja
466,334,138
2016 : = 16,11 = 17 kali
28,934.072
620,635,053
2017 : = 16,99 = 17 kali
36,517,743

10
Artinya: Artinya:    Analisis Working Capital Turn Over dari tahun 2016 sampai
Analisis Working Capital Turn Over dari tahun 2016 sampai dengan 2017
perusahaan mengalami dalam keadaan yang seimbang karena dengan 2017
perusahaan mengalami dalam keadaan yang seimbang karena  pada tahun 2016 d
pada tahun 2016 dan 2017 WCTO perusahaan an 2017 WCTO perusahaan
sebanyak 17 kali.
d) Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio) Perputaran total
aktiva menunjukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya
untuk menghasilkan penjualan.
penjualan
TATO:
total aktiva
466,334.138
2016 : = 3,35 = 4 kali
129,799.075
620,635.053
2017 : = 3,76 = 4 kali
164,820.670

Artinya: Artinya:   Analisis Total Aset Analisis Total Aset Turn Over dari tahun 2016
sampai dengan 2017 Turn Over dari tahun 2016 sampai dengan 2017  perusahaan
mengalami dalam keadaan yang seimbang karena pada tahun t 2016 dan 2017 WCTO
perusahaan sebanyak 4 kali 2016 dan 2017 WCTO perusahaan sebanyak 4 kali 

 Rasio Sovabilitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi / efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.Rasio yang digunakan adalah:
a) Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)
Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
 Semakin besar jumlah aset yang dibiayai oleh hutang.
 Semakin kecil jumlah aset yang dibiayai oleh modal.
 Semakin tinggi resiko perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban
Total Debt
DTaR = x 100%
Total Asset
100.865.003
2016 = x 100% = 0.78 = 78%
129.799.075
128.302.927
2017 = x 100% = 0.79 = 79%
164.820.670
11
Artinya:
- Pada tahun 2016 = Bahwa 78% pendanaan aktiva Pada tahun 2016 = Bahwa
78% pendanaan aktiva perusahaan adalah dengan haan adalah dengan hutang
dan 22% dibiayai oleh modal sendiri atau modal pemegang saham.
- Pada tahun 2017 = Bahwa 79% pendanaan aktiva Pada tahun 2017 = Bahwa
79% pendanaan aktiva perusahaan adalah dengan haan adalah dengan hutang
dan 21% dibiayai oleh modal sendiri atau modal pemegang saham.

Maka pada tahun tahun 2017 dibandingkan dengan kondisi perusahaan pada
tahun 2016, perusahaan mengalami kenaikan 1% pendanaan aktiva perusahaan.

b) Debt to Equity Ratio

Equity Ratio (DER) adalah rasio yang membandingkan jumlah Hutang terhadap
ekuitas. Rasio ini sering digunakan para analis dan para investor untuk dan para
investor untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas
yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi angka DER
maka DER maka diasumsika diasumsika perusahaan perusahaan memiliki memiliki
resiko yang resiko yang semakin ti semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya.

Total Debt
DER = x 100 %
Equity

100.865.003
2016 = x 100 %=3.49
28.934 .072

128.302.927
2017 = x 100 %=3.51
36.517.743

Artinya:

- Pada tahun 2016 = Bahwa 349% atau 3.49 kali hutang perusahaan dijamin oleh
pemegang saham.
- Pada tahun 2017 = Bahwa 351% atau 3.51 kali hutang perusahaan dijamin oleh
pemegang saham.

Maka pada tahun tahun 2017 dibandingkan dengan kondisi perusahaan pada tahun
2016, perusahaan mengalami penurunan 0.02 atau 2% hutang yang dijamin oleh
pemegang saham.

c) Long Term Debt to Equity Raito

Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara hutang jangka  panjang
panjang dengan modal sendiri. sendiri. Tujuannya Tujuannya adalah untuk mengukur
mengukur berapa  bagian dari  bagian dari setiap rupiah modal rupiah modal sendiri
sendiri yang dijadikan yang dijadikan jaminan hutang jaminan hutang jangka 15

12
panjang  panjang dengan cara membandingkan membandingkan antara hutang jangka
panjang panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

LongTerm Debt
LTDtER = x 100 %
Equity

417.827
2016 = x 100 %=0.014=1.44 %
28.934.072

322.275
2017 = x 100 %=0.008=0.8 %
36.517.743

Artinya:
- Pada tahun 2016 = Bahwa 1.44% hutang jangka panjan Pada tahun 2016 =
Bahwa 1.44% hutang jangka panjang dapat dijamin oleh dapat dijamin oleh
modal sendiri
- Pada tahun 2017 = Bahwa 0.8% hutang jangka panjang dapat dijamin oleh
modal sendiri

Maka pada tahun tahun 2017 dibandingkan dengan kondisi perusahaan pada tahun
2016, perusahaan mengalami penurunan 0.64%.

d) Time Interest Earned


Times Interest Earned Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar atau menutupi beban bunga di masa depan. Rasio ini
sering digolongkan sebagai salah satu rasio keuangan dalam Rasio Solvabilitas, Hal ini
dikarenakan Times Interest Earned Ratio ini merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk melakukan pembayaran Bunga dan Hutang-
hutangnya.
EBIT
TIE =
biaya bunga

13.882.945
2016 = = 3.25 kali = 3 kali
4.227 .888

14.759.499
2017 = = 3.51 kali = 4 kali
4.202.293
Artinya
- Pad atahun 2016 = bahwa 3,25atau 3 kali beban bungan tahunan dapat di jamin
oleh laba operasi perusahaan
- Sedangkan pada tahun 2017 = 3.51 atau 4 kali beban bunga tahunan dapat di
jamin oleh operasi perusahaan

 Rasio Profitabilitas

13
Rasio ini adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
a) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Margin laba kotor adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjulan sesudah
perusahaan membayar harga pokok penjualan.
Contoh :
laba kotor
GFP =
total pendapatan
20.489 .158
2016 = x 100% = 0,0439 = 4,39 %
466.334 .138
22,949.289
2017 = x100% = 0,0369 = 3,69 %
620.635.053
Artinya :
Analisis gross profit margin dari tahun 2016 hingga sampai 2017 persahaan
mengalami penurunan sebesar 0,7% hal ini dapet di lihat pada tahun 2016
mendapatkan sebesar 4,39% presentase sedangkan pada tahun 2017 hanya
mendapatkan 3,69%.
b) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Margin laba bersih adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah
dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.
Contoh :
laba bersih
NPM = x 100%
total pendapatn
13.882 .945
2016 = x 100% = 0,0297 = 2,97%
466.334 .138
14.759 .499
2017 = x 100% = 0,0237% = 2,37%
620.635.044
Artinya :
Analisis net peofit margin dari tahun 2016 sampai 2017 suatu perusahaan
mengalami penurunan sebesar 0,6% hal ini dapat dilihat pada tahun 2017
mendapatkan sebuah presentase sebesar 2,97% sedangkan pada tahun 2016
perusahaan mendapatkan prsentase 2,37%.
c) Ratio return investasi

14
Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari
laba bersih setelah dikurangi pajak terhada total aktiva. Return on
investment berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan secara
keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan terhadap jumlah aktiva
secara keseluruhan yang tersedia pad perusahaan. Semakin tinggi rasio ini
berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan

contoh :
eaming after interest∧tax
RRoI = x 100%
total asset
7.227 .005
2016 = x 100% = 0,0556 = 5,56%
129.799. 075
7.227.005
2017 = x 100% = 0,0460 = 4,60%
164.820.670
Artinya :
Analisa RRoI dari tahun 2016 sampai dengan 2017 mengalami penurunan
artinya perusaahaan dalam keadaan kurang baik di tahun 2017. Dalam hal
ini juga dapat diartikan efektifitas dan produktifitas manajemen dalam
mendapatkan laba dari investasinya menurun.
d) Ratio return on equity
RRoE merupakan perhitungan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan
modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau
investor.
contoh:
lababersih setelah pajak
RroE =
total asset
7.227 .005
2016 = x 100% = 0,249 = 24.9%
28.934 .072
7.583.671
2017 = x 100% = 0,207 = 20,7%
36.517.743
Artinya :

15
Analisis RRoE pada tahun 2016 sampai dengan 2017 mengalami penurunan
hampir 4% yang artinya perusahaan pada tahun 2017 mengalami penurunan
dalam mengelolah modal yang tersedia untuk menghasilkan pendapatan.

 Laporan posisi keuangan

16
 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif

2. Analisis Common Size


Analisis Common Size yaitu analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap
rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk
laporan laba- rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Informasi hasil analisis bermanfaat
17
untuk menilai tepat tidaknya kebijakan (operasi, investasi, dan pendanaa) 8 yang diambil
oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja
keuangan perusahaan di masa yang akan datang
. perhitungan yang di pakai pada analisi common size yakni menggunakan rumus
sebagai berikut.

- Presentase terhadap penjualan


pos− pos laba rugi
x 100 %
penjualan bersih

18
Berikut ini sebuah laporan laba rugi common size internal dalam suatu perusahaan.

3. Analisis Du Pont
Merupakan analisis yang mencakup rasio aktivitas dan margin keuntungan atas
penjualan untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Analisis Du Pont
menyangkut kedalam rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.
Analisis model dupont sebenrnya sehuah penjabaran ROE return on equity namun
analisis model dupont ini lebih menjabatkan dan secara menyeluruh yang mempengaruhi
dalam perhitungan laba atas ekuitas atau dan ROE itu sendiri , dengan ini investor pada
suatu perusahan bisa lebih fokus pada point perfroma perusahaan. Analisis du pont juga
meemiliki dasar indikator yang bersifat fundamental.
Contoh tabel analisis dupont

Untuk menghitung total omset aset. Biasanya investor menggunakan pendapatan


dan aset rata rata masih masing perusahaan dengan menghitung sebagai berikut :
Contoh perputaran aset :
- Total omset aset perusahaan pertama = 10.000 / 6.000.000 = 1,6
- Total omset aset perusahaan kedua = 25.000.000 / 8.000.000 = 3,1

Contoh margin keuntungan :

Untuk menghitung margin laba bersih mereka, para investor menggunakan laba
bersih dan pendapatan masing masing perusahaan dengan menghitung sebagai berikut .

- Margin laba bersih perusahaan pertama = 4.000.000 / 10.000.000 = 0,4


- Margin laba bersih perusahaan kedua = 2.000.000 / 25.000.000 = 0,08
Contoh pengandaan ekuisitas

19
Untung menghitung pengandaan ekuitas biasanya investor menggunakan
aset rata rata dan ekuitas rata masing masing perusahaan dengan perhitngan
sebagai berikut :
- Penganda ekuitas perusahaan pertama = 6.000.000 / 2.000.000 = 3
- Penganda ekuitas perusahaan kedua = 8.000.000 / 1.500.000 = 5,3
Contoh ROE analisis dupont
Untuk menghitung laba atas ekuitas mereka, Investor biasanya menggunakan
angka dari perhitungan yang sudah mereka hitung sebelumnya menggunakan
rumus analisis du pont :
- Analisis ROE dupont pada perusahaan pertama = 0,4 x 1,6 x 3 = 1,92
- Analisis ROE dupont pada perusahaan kedua = 0,08 x 3,1 x 5,3 = 1,31
4. Analisis Cross Section
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan atau badan usaha dan mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan
atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis cross section merupakan suuah analisis dalam perbandingan data
keuntungan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri dengan yang se jenis dengan
akan bermanfat untuk melihat prestasi perusahaan relatif terhadap industri dan juga
bermanfaat dalam kasus kasus, seperti bonus bagi manajemen perusahaan.
Ruang lingkup dalam analisis crosss section ialah dengan cara perbandingan cross
section, perhitungan rata rata industri dan perbedaan antar industri,mendifinisakan industri
sejenis bukan merupakan pekerjaan mudah, industri bisa diperbandingkan pada dasarnya
mempunyai satu atau beberapa elemen yang sama dengan perusahaan, di antara nya :
 Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier
 Kesamaan dari sisi permintaan
 Kesamaan dalam atribut keuangan

Dari ini sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa


kesamaan atribut bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok. Contoh atribut yang relevan
adalah risiko, rasio PER (Price Earning Ratio), dan kapiatalisasi pasar untuk menentukan
besar kecilnya kapitalisasi saham. Investor yang ingin menginvestasikan dananya kesaham
kecil (kapitalisasi pasar kecil) barangkali akan memilih 25% saham paling kecil, dan

20
membandingkan saham-saham yang mempunyai nilai kapiatalisasi yang kecil.misalkan di
ketahui data beberapa industri sebagai berikut :

perusahaan ROA Nilai buku saham Nilai pasar saham


Ganteng 20 % $ 600 $ 700
Cantik 24 % $ 840 $ 800
Cinta 24 % $ 500 $ 840
Joki 26 % $ 400 $ 900
Asmara 18 % $ 500 $ 920
Barokah 24 % $ 420 $ 700
Formasi 16 % $ 620 $ 680
Geo mild 18 % $ 670 $ 800
Jumlah - 4.500 6.340

Dengan perhitungan aritmatika rata rata, ROA industry bisa di hitung sebagai
berikut :

1/8 = ( 20+24+24+26+18+24+16+18) = 21,25 %

Angka ini kemudian bisa di pakai sebagai standar untuk perbandingan, alternative
lain dengan menghitung rata rata tertimbangan, misalnya analisis menggunakan nilai buku
saham sebagai pembobotnnya maka rata rata ROA bisa di hitung sebagai berikut :

600/ 4.450 (20%) + 840/4.450 (24%) + 500/4.450 (24%) + 400/4.450 (26%) +


500/4.450 (18%) + 420/4.450 (24%) + 620/4.450(16%) + 670 /4.450 (18%) = 0,026 +0,045
+ 0,026 + 0,023 +0,22+ 0,020 + 0,022+0,27 =10,3 %

Jika memakai nilai pasar saham sebagai pembobotnya maka cara menghitungnya
sebagai berikut :

21
700/6.340(10%) + 800/6.340(12%) + 840/6.340(12%) + 900/6.340(13%) +
920/6.340(9%) + 700/6.340(12%) + 680/6.340(8%) + 800/6.340(9%) = 0,011 +0,015 +
0,0159 + 0,0184 + 0,031 + 0,0132 + 0.0114 = 11,4%

Dengan median ROA perusahaan diurutkan sebagai berikut : 16%, 18%, 18%, 20%,
24%, 24%, 24%, 26% , dan nilai tengahnya atau medianya adalah 20 % + 24 % = 22%.
Misalkan kita menggunakan modus (nilai yang paling sering keluar), maka angka yang
dipilih untuk dijadikan rata-rata industry adalah 24 %

Dari angka-angka yang dihitung di atas, berikut ini ringkasan hasil perhitungan
dengan metode berberda tersebut.

ROA rata rata


Rata rata aritmatika 21,25,63 %
Rata rata tertimbangan
(dengan bibot nilai buku saham ) 10,3 %
Rata rata terimbangan
(dengan bobot nilai pasar saham ) 11,4 %
Median 22,00 %
Modus 24,00 %

Pemilihan angka yang akan di jadikan rata rata industri akan tergantung
pertimbangan analisis dari angka angka di atas, ROA rata rata indutry adalaah sekitar 10-
24%

5. Analisis Time Series


Analisis time series adalah analisis perbandingan data dengan data keuangan
periode sebelumnya (perbandingan dengan data historis). Forecasting digunakan untuk
memproyeksikan kondisi keuangan pada masa mendatang.analisis time series jugak sebuah
analisis peramalan artinya sebuah kegiatan unutk memprediksi masa menggunakan kodisi
ataupun data di masa lalu
Metode ini dapat di klafikasi dalam dua kelompok yaitu kualitatif dan kuantittatif,
metode kualitatif lebih mendasar, yaitu berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi
pendapatan dan pengetahuan serta pengalaman sedangkan kuantitatif merupakan peramalan
yang di dasarkan pada dimasa lalu .
22
Empat macam pola data yaitu :
 Pola data horizontal
Pola data horizontal terjadi saat data observasi berfluktuasi di sekitaran suatu nilai
konstan atau mean yang membentuk garis horizontal.dalam artian Jumlah penjualan
selalu meningkat atau menurun pada suatu nilai konstan secara konsisten dari waktu ke
waktu.

 Pola data trend


Pola data trend terjadi bilamana data pengamatan mengalami kenaikan atau penurunan
selama periode jangka panjang
 Pola data musim
Pola data musiman terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman. Pola
data musiman dapat mempunyai pola musim yang berulang dari periode ke periode
berikutnya. Misalnya pola yang berulang setiap bulan tertentu, tahun tertentu atau pada
minggu tertentu
 Pola data siklus
Pola data siklis terjadi bilamana deret data dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka
panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis

Dalam data analisis keuangan, deprlukan untuk melihat tren tren yang mungkin
akan timbul, kemudian kita dapat mengalisis apa yang terjadi dibalik suatu tren tren
tersebut , salah satunya data history perusahaan dan jugak di bandingkan dengan data
history industri agar daapat melihat tren suatu perusahaan bergerak relatif baik terhadap
tren idustry

Contoh perbaandingan ROA PT ASIK dengan ROA rata rata industry

Tahun ROA PT ASIK ROA rata rata industry


2015 12 % 10 %
2016 15 % 12 %
2017 18 % 15 %
2018 20 % 18 %
2019 21 % 19 %

23
Dari data di atas dapat di lihat ROA perusahaan bergerak diatas ROA rata rata industry

Dalam analisis times series, perubahan-perubahan struktural yang akan berpengaruh


terhadap angka-angka keuangan harus diperhatikan. Perubahan-perubahan struktural yang
akan mempengaruhi tren keuangan suatu perusahaan antara lain:

1. Peraturan Pemerintah

2. Perubahan Kompetisi

3. Perubahan Teknologi

4. Akuisi dan Merger (Penggabungan Perusahaan)

Tiga pendekatan penting dalam analisis time series :

1. Pendekatan ekonomi
2. Pendekatan statistik
3. Pendekatan visual

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan penutup

Analisis laporan keuangan merupakan suatu rangka dalam mengevaluasi


laporan keuagan dan hasil operasi keuangan perusahaan pada masa sekarang
dan masa lalu dengan tujuan menentukan estimasi dan prediksi semaksimal
mungkin baik itu mengenai kondisi maupun kinerja perusahaan pada masa
mendatang.

Analisis laporan keuangan untuk mecapai tujuan diantaranya yaitu;

 Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan


posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
penggunaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
 Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.

macam-Macam Metode Analisis Laporan Keuangan:

 Analisis Rasio
 Analisis Common Size
 Analisis Du Pont
 Analisis Cross Section
 Analisis Time Series dan Forecasting Data Keuangan

1
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Win7/Downloads/6c1d757ea639e530867a5fe39958f302%20(1).pdf

file:///C:/Users/Win7/Downloads/ANALISIS%20LAPORAN%20KEUANGAN
%20(1)%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai