Tujuan dimiliki untuk menghasilkan arus kas dan untuk dijual (FVOCI) :
• Tujuan tercapai dengan pengumpulan arus kas kontraktual dan
penjualan
• Melibatkan frekuansi dan volume penjualan yang lebih besar
• Contoh untuk kebutuhan likuiditas, pengelolaan suku bunga,
pengelolaan aset atau liabilitas
Rangkuman :
1. Klasifikasi Aset Keuangan dan Pengukuran:
Pengaturan klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan
berdasarkan karakteristik kontraktual arus kas dan bisnis model
entitas
2. Reklasifikasi Aset Keuangan
3. Pengakuan Kerugian Kredit Ekspektasian
4. Penentuan Peningkatan Risiko Kredit Signifikan
5. Perhitungan Kerugian Kredit Ekspektasian
6. Aset Keuangan Berasal dari Aset Keuangan Memburuk
7. Entitas untuk mengungkapkan informasi yang mengidentifikasi dan
menjelaskan:
a. praktek manajemen risiko kredit, penjelasan meliputi:
i. bagaimana penentuan terjadinya peningkatan risiko kredit
secara signifikan sejak pengakuan awal;
ii. definisi gagal bayar dan alasan pemilihan definisi;
iii. pengelompokan instrumen dalam rangka perhitungan
kerugian kredit ekspektasian secara kolektif;
iv. bagaimana entitas menentukan aset keuangan mengalami
penurunan nilai kredit
v. kebijakan hapus buku dan kebijakan untuk aset keuangan
hapus buku yang masih dapat ditagihkan;
vi. pengakuan kerugian kredit ekspektasian pada aset keuangan
yang dimodifikasi penerapan Bagian 5.5 Penuruan Nilai,
meliputi:
input, asumsi dan teknik estimasi yang digunakan untuk
menghitung kerugian kredit ekspektasian 12 bulan dan
sepanjang umurnya, penentuan risiko kredit meningkat
secara signifikan sejak pengakuan awal, penentuan aset
keuangan mengalami penurunan nilai kredit,
penggunaan informasi forward-looking dalam perhitungan
kerugian kredit ekspektasian,
perubahan teknik estimasi dan asumsi yang signifikan
selama periode laporan dan alasan perubahan
8. Penurunan Nilai:
ED PSAK 71: Metode kerugian kredit ekspektasian (expected credit
loss impairment model) yang lebih melihat ke depan dalam
mengukur kerugian penurunan nilai instrumen keuangan.
Perbandingan PSAK 55 dan ED PSAK 71: PSAK 55 mengakui kerugian
kredit pada saat peristiwa kerugian kredit terjadi, metode yang
diperkenalkan ED PSAK 71 ini mensyaratkan setiap tanggal
pelaporan entitas menilai apakah risiko kredit atas instrumen
keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal
menggunakan informasi forward-looking yang wajar dan
terdukung (reasonable and supportable information)
9. Akuntasi Lindung Nilai:
PSAK 71 memberikan perubahan signifikan terkait persyaratan
akuntansi lindung nilai sehingga laporan keuangan akan
mencerminkan manajemen risiko entitas lebih baik dibandingkan
standar akuntansi sebelumnya yaitu PSAK 55.
10. Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung Nilai
11. Rebalancing Hubungan Lindung Nilai
12. Akuntansi untuk Nilai Waktu dari Opsi untuk Arus Kas dan Lindung Nilai
atas Nilai Wajar
13. Lindung Nilai atas sekelompok Item
Untuk perhitungan CKPN menggunakan konsep expected credit loss,
perusahaan harus mengconsider atau memasukkan komponen makro
ekonomic.