Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman Materi PSAK 71

A. Standar Implementasi PSAK 71


Klasifikasi aset keuangan berdasarkan dua pertimbangan:
1. Arus kas kontraktual apakah berasal dari pembayaran pokok dan
bunga (solely payments of principal and interest (SPPI).
2. Model bisnis pengelolaan aset keuangan

Klasifikasi Bisnis Model :


1. Held-to-collect, berbasis solely payment of principal and interest
atau SPPI, dicatat dan diukur berdasar amortized cost.
2. Collecting-and-selling, berbasis solely payment of principal and
interest atau SPPI, dicatat dan diukur berdasar FVOCI (with
recycling)
3. Selain (1) atau (2), dicatat dan diukur berdasar FVPL

Model Penurunan Nilai


1. model penurunan aset untuk semua aset keuangan yang
diklasifikasi pada amortized cost atau FVOCI.
2. fokus kepada ekspektasi kerugian, dengan bingkai waktu 1 tahun
atau sepanjang umur kontrak.
3. Bentuk baru penurunan nilai adalah model Expected – Credit – Loss
(ECL) masa depan, merupakan penyempurnaan current-incured-
loss model di bawah IAS 39.
4. Informasi penurunan nilai harus memenuhi syarat :
- Masuk akal
- Mempunyai dasar
- Tersedia
- Tidak makan biaya dan tenaga

Model ECL menggunakan 3 tahap penurunan kualitas kredit

1. Tahap 1, pengakuan ekpektasi kerugian kredit 12 bulan pertama


sejak perolehan atau pembentukan kredit, berdasar tahapan
penurunan nilai setiap jenis kredit.
2. Tahap 2, pengakuan kerugian kredit sepanjang sisa umur kredit,
tatkala risko kredit meningkat signifikan.
3. Tahap 3, bila terjadi penurunan nilai kredit (impairment), setiap
aset keuangan dinilai turun nilai.

Identifikasi Pengukuran terkait ECL :


1. Telaah portofolio
o Telaah kepemilikan aset berisiko kredit tinggi
o Telaah panduan investasi entitas, kaitkan dengan IFRS 9
ECL model requirements
o Definisikan dengan tegas risiko kredit rendah
 Batasan gagal bayar dalam kontrak
 Kemampuan bayar sekarang dan yang akan datang
sesuai kontrak
 Probabilitas perubahan kondisi perekonominan
yang menyebabkan gagal bayar
2. Bukti penguatan risiko keuangan, risiko kredit dan risiko pasar
o Kebijakan penentuan probabilitas gagal bayar
o Gagal bayar disengaja
o Sejarah gagal bayar
3. Telaah model ECL
o Perhitungan 12 bulan ECL
o perhitungan paripurna sepanjang masa kontrak (lifetime
ECL)
4. Ekspektasi risiko kredit
o Kebijakan pindah kelas risiko kredit, stages 1, 2 dan 3
o Frekuensi telaah risiko kredit
o Penggunaan Daftar Pantau Risiko Kredit, real time
5. Tata kelola
o Kerangka Model Manajemen Risiko
o Pembaharuan model secara berkala
o Validasi model, efektivitas penggunaan model
o Pembagian tugas antar departemen dalam perusahaan,
untuk segala aspek tersebut diatas
TES MODEL BISNIS

Penilaian faktual didasari oleh bagaimana aset dikelola :


• Bukan berdasarkan intensi terhadap aset individu
• Observasi melalui kegiatan yang dilakukan oleh entitas
• Bagaimana arus kas dihasilkan

Tujuan dimiliki untuk menghasilkan arus kas (biaya perolehan


diamortisasi):
• Memperoleh penghasilan dari pengumpulan arus kas kontraktual
• Mempertimbangkan informasi alasan penjualan dan ekspektasi masa
yang akan datang
• Penjualan dapat ditoleransi, dengan syarat jarang dan tidak signifikan

Tujuan dimiliki untuk menghasilkan arus kas dan untuk dijual (FVOCI) :
• Tujuan tercapai dengan pengumpulan arus kas kontraktual dan
penjualan
• Melibatkan frekuansi dan volume penjualan yang lebih besar
• Contoh untuk kebutuhan likuiditas, pengelolaan suku bunga,
pengelolaan aset atau liabilitas
Rangkuman :
1. Klasifikasi Aset Keuangan dan Pengukuran:
 Pengaturan klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan
berdasarkan karakteristik kontraktual arus kas dan bisnis model
entitas
2. Reklasifikasi Aset Keuangan
3. Pengakuan Kerugian Kredit Ekspektasian
4. Penentuan Peningkatan Risiko Kredit Signifikan
5. Perhitungan Kerugian Kredit Ekspektasian
6. Aset Keuangan Berasal dari Aset Keuangan Memburuk
7. Entitas untuk mengungkapkan informasi yang mengidentifikasi dan
menjelaskan:
a. praktek manajemen risiko kredit, penjelasan meliputi:
i. bagaimana penentuan terjadinya peningkatan risiko kredit
secara signifikan sejak pengakuan awal;
ii. definisi gagal bayar dan alasan pemilihan definisi;
iii. pengelompokan instrumen dalam rangka perhitungan
kerugian kredit ekspektasian secara kolektif;
iv. bagaimana entitas menentukan aset keuangan mengalami
penurunan nilai kredit
v. kebijakan hapus buku dan kebijakan untuk aset keuangan
hapus buku yang masih dapat ditagihkan;
vi. pengakuan kerugian kredit ekspektasian pada aset keuangan
yang dimodifikasi penerapan Bagian 5.5 Penuruan Nilai,
meliputi:
 input, asumsi dan teknik estimasi yang digunakan untuk
menghitung kerugian kredit ekspektasian 12 bulan dan
sepanjang umurnya, penentuan risiko kredit meningkat
secara signifikan sejak pengakuan awal, penentuan aset
keuangan mengalami penurunan nilai kredit,
 penggunaan informasi forward-looking dalam perhitungan
kerugian kredit ekspektasian,
 perubahan teknik estimasi dan asumsi yang signifikan
selama periode laporan dan alasan perubahan

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif terkait jumlah yang timbul dari


kerugian kredit ekspektasian, penjelasan meliputi:
i. rekonsiliasi dari saldo awal hingga saldo penutup kerugian
penyisihan untuk kredit ekspektasian 12 bulan dan sepanjang
umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau berasal dari
aset keuangan memburuk;
ii. penjelasan seberapa signifikan perubahan pada jumlah
tercatat bruto instrumen keuangan selama periode laporan
yang berkontribusi pada perubahan penyisihan kerugian;
iii. penjelasan dampak efek modifikasi pada arus kas kontraktual
terhadap kerugian kredit ekspektasian;
iv. informasi agunan dan perbaikan risiko kredit lainnya yang
mempengaruhi jumlah kerugian kredit ekspektasian; dan
v. jumlah yang dihapusbukukan selama periode laporan yang
masih akan ditagihkan.

c. Eksposur risiko kredit, bertujuan untuk mempermudah


pengguna laporan keuangan mengakses risiko kredit dan
memahami konsentrasi risiko kredit yang signifikan.
Untuk itu, entitas mengungkapkan per peringkat risiko kredit,
jumlah tercatat bruto aset keuangan dan eksposur risiko kredit
dari komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan.
Pengungkapan masing-masing untuk instrumen keuangan
dengan kerugian penyisihan untuk kredit ekspektasian 12 bulan
dan sepanjang umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau
berasal dari aset keuangan memburuk.

8. Penurunan Nilai:
 ED PSAK 71: Metode kerugian kredit ekspektasian (expected credit
loss impairment model) yang lebih melihat ke depan dalam
mengukur kerugian penurunan nilai instrumen keuangan.
 Perbandingan PSAK 55 dan ED PSAK 71: PSAK 55 mengakui kerugian
kredit pada saat peristiwa kerugian kredit terjadi, metode yang
diperkenalkan ED PSAK 71 ini mensyaratkan setiap tanggal
pelaporan entitas menilai apakah risiko kredit atas instrumen
keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal
menggunakan informasi forward-looking yang wajar dan
terdukung (reasonable and supportable information)
9. Akuntasi Lindung Nilai:
 PSAK 71 memberikan perubahan signifikan terkait persyaratan
akuntansi lindung nilai sehingga laporan keuangan akan
mencerminkan manajemen risiko entitas lebih baik dibandingkan
standar akuntansi sebelumnya yaitu PSAK 55.
10. Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung Nilai
11. Rebalancing Hubungan Lindung Nilai
12. Akuntansi untuk Nilai Waktu dari Opsi untuk Arus Kas dan Lindung Nilai
atas Nilai Wajar
13. Lindung Nilai atas sekelompok Item
Untuk perhitungan CKPN menggunakan konsep expected credit loss,
perusahaan harus mengconsider atau memasukkan komponen makro
ekonomic.

1. Pada perhitungan PD, harus memasukkan komponen makro


ekonomic untuk mendapatkan PD secara lifetime.
2. Pada komponen LGD, harus mengconsider aspek lifetime
pada perhitungan komponen tersebut.
3. Perhitungan EAD yang sebelumnya hanya menggunakan
outstanding pada saat bulan pelaporan berubah dimana EAD
harus di hitung menggunakan expected cashflow dari kontrak
pinjaman terkait serta memperhitungkan prepayment
behaviour (jika ada). Untuk kredit-kredit yang bersifat
revolving, bank harus menentukan rules untuk menentukan
expected life atas kontrak kredit tersebut sehingga EAD untuk
kredit dengan fasilitas revolving bisa mengconsider life time.

Anda mungkin juga menyukai