Akuntansi 18B
18.0102.0088
RESUME TEORI AKUNTANSI
PROSES PEMBENTUKAN STANDAR AKUNTANSI DI AMERIKA DAN DI
INDONESIA
Standar Akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akuntansi untuk
memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi.
Standar akuntansi dirancang untuk membantu para akuntan dalammenerapkan prinsip-prinsip
yang konsisten dalam perusahan yangberbeda. Standar akuntansi oleh profesi dianggap
sebagai cerminanposisi profesi yang diterima umum, dan harus diikuti denganpenyusunan
setiap laporan keuangan, kecuali jika keadaan membenarkan adanya pengecualian terhadap
standar yang ada.
B. Akuntansi Indonesia
a) Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia
Tahun 1747, praktik pembukuan dilaksanakan Amphioen Society yang
berkedudukan di Jakarta. Pada era ini, Belanda mengenalkan sistem pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembagkan oleh Luca
Pacioli. Akuntan public yang pertama adalah Frese & HOeweg yang mendirikan
kantor di Indonesia pada tahun 1918. Orang Indonesia pertama yang bekerja di bidang
akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan
Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929.
Kesempatan bagi akuntan local (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945,
dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Sampai tahu 1947 hanya ada satu orang
akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari. Praktik akuntansi model
Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan. Tahun 1990-an, tekanan
untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul seiring dengan terjadinya
berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan
perilaku investor. Berbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan
berwenang untuk mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan
pelaporan keuangan.
b) Pelaporan keuangan dan persyaratan pengungkapan
Di Indonesia, pengungkapan diatur oleh berbagai lembaga. Lembaga yang
berhubungan dengan aspek pelaporan keuangan di Indonesia adalah (Diga dan Yunus
1997).
Bank Indonesia
Departemen Keuangan
Direktorat Jendral Pajak dan Bapepam
Bapepam
Dengan adanya badan yang berwenang tersebut, perusahaan yang berada di
Industri tertentu diwajibkan untuk menyerahkan laporan keuangan tahunan k\auditan
kepada lembaga pemerintah tertentu. Perusahaan yang go publik juga wajib
menyerahkan laporan keuangan tahunan auditan kepada Bapepam dan otoritas bursa
(BEJ dan BES) dalam waktu 120 hari setelah tanggal laporan keuangan. Isi
keputusan presiden No 97 / 1996 yang berkaitan dengan laporan keuangan adalah
(Tearney 2001).
1) Laporan keuangan berdasarkan pada standar keuangan yang ditentukan IAI
dan Persatuan Bapepam dan akuntan publik mengaudit laporan tersebuit.
2) Laporan harus disajikan untuk periode dua tahun terakhir atau sejak
perusahaan memulai bisnisnya untuk perusahaan yanng baru saja memulai
bisnisnya kurang dari dua tahun. Laporan harus mencakup : Neraca , Laporan
Laba Rugi ,Laporan Saldo Laba , Laporan Arus Kas , Laporan lain dan
CALK.
3) CALK harus menunjukkan secara terpisah jumlah transaksi dan kepemilikan
saham oleh direktur , karyawan komisaris dan yang lainnya
4) Perusahaan harus mengungkapkan semua transaksi yanng memperngaruhi
ekuitas dan menandingkan saldo awal dengan saldo akhirnya pada ringkasan
terpisah yang ada dalam CALK.
5) CLK harus mengunkapkan informasi segmen bisnis sebagaimana yang
dinyatakan dalam PSAK.
c) Struktur organisasi IAI
Sejak didirikan pada tahun 1957 , IAI telah menyelanggarakan Kongres
sebanjyak 8 kali. Kongres merupakan pemegang kedaulatan tertinggi dalam
organisasi IAI dan pada awalnya diadakan dalam periode yang tidak tentu. Kongres
IAI diselenggarakan setiap 4 tahun . kongres ini memilik pengurus pusat IAI yang
terdiri dari 150 angggota dan dipimpin oleh seorang ketua umum. IAI memiliki
empat kompartemen dan dua dewan. Direktur eksekutif memimpin 30 staf full time.
Empat kompartemen tersebut adalah :
1) Kompartemen akuntan akademisi ( IAI - KAA )
2) Kompartemen akuntan manajemen ( IAI - KAM )
3) Kompartemen akuntan publik ( IAI - KAP )
4) Kompartemen akuntan sektor publik ( IAI - KASP)
Struktur organisasi IAI dapat diihat dibawah ini :
Aktivasi IAI
Keanggotaan IAI dan Afiliasi
d) Adopsi internasional financial reporting standards (IFRS)
IAI pada ulang tahunnya ke 51 tgl 23 Desember 2008 mendeklarasikan rencana
Indonesia untuk convegen terhadap International Financial Reporting Standards
(IFRS) dalam pengaturan standard akuntansi keuangan. Pengaturan peralakuan
akuntansi terhadap konvegen dengan IFRS akan ditetapkan untuk penyusunan
laporan keuangan entitas yang dimulai tanggal 1 Januari 2012.
International Financial Reporting Standards dijadikan sebagai referensi utama
pengembangan standar akuntansi di Indonesia karena IFRS merupakan standard
akuntansi yang sangat kokoh. penyusunan didukung oleh para ahli dan dewan
konsultatif inyternasioanl dari seluruh penjuru dunia. Dengan telah mendeklarasikan
program konvergensi terhadap IFRS , maka tahun 2012 seluruh standar yang
dikeluarkan Dewans Standar Akuntansi Keuangan IAI akan mengacu pada IFRS dan
diterapkan oleh entitas. Per Januari 2014 IAI telah mengesahkan beberpaa adopsi
IFRS dan revisi SAI berbasis IFRS.