Anda di halaman 1dari 14

WIDYA SATYA DHARMA

JURNAL KAJIAN AKUNTANSI DAN BISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA
SINGARAJA

Vol. 6 No. 2 1 Desember 2019 ISSN :2460-4852

• Analisis Kemampuan Modal Kerja Dan Arus Kas Operasi Dalam


Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Bali Dwipa Kubutambahan
Oleh :Luh Deny Kristiani & Ni Kadek Ayu Trisnadewi .......................... 95

• Pengaruh Pendidikan Pada Pemahaman Laporan Keuangan Desa


Dengan Motivasi Dan Pelatihan Sebagai Variabel Moderasi
Oleh : Made Dwi Ferayani ....................................................................... 102

• Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Melalui


Sistem Pengendalian Intern SebagaiVariabel Intervening
Oleh : Mertyani Sari Dewi ....................................................................... 110

• Nilai Perusahaan Pada Koperasi CU Darma Harta Mumbul


Karangasem (Dilihat dari Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan,
dan Corporate Sosial Responbility)
Oleh :Sinta Suandiningsih ........................................................................ 121

• Kinerja Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Penglatan


Dalam Perspektif Budaya Tri Hita Karana
Oleh : Putu Puspayanti ............................................................................. 130

• Pengaruh Profit Margin dan Turnover Of Operating Asset Terhadap


Earning Power Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan
Sejenisnya Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Oleh : Kadek Apriani & I Dewa Made Joni.............................................. 141

• Dampak Modal Intelektual Terhadap Return On Asset (ROA) Di LPD


Se-Kecamatan Buleleng
Oleh : Gusti Ayu Putu Masrini Lestari ..................................................... 151

WIDYA Hal Singaraja ISSN


SATYA DHARMA Vol. 6 No. 2 95 - 162 Desember 2019 2460-4852

YAYASAN RATYNI GORDA


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA SINGARAJA
WIDYA SATYA DHARMA PENGANTAR
JURNAL KAJIAN AKUNTANSI DAN BISNIS
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
SATYA DHARMA SINGARAJA
Om Swastyastu,
Jurnal Widya Satya Dharma merupakan
jurnal yang dikelola oleh program studi
Ketua Editor : akuntansi dan diterbikan oleh Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma. Widya
Ni Luh De Erik Trisnawati, S.Pd., M.Si
Satya Dharma diteribitkan pertama kali pada
Anggota Editor : tahun 2015. Widya Satya Dharma diteribitkan 2
kali dalam setahun pada bulan Maret dan
Ni Wayan Novi Budiasni, S.E., M.M
Desember. Widya Satya Dharma menerima
(STIE Satya Dharma Singaraja) tulisan tentang hasil studi di bidang akuntani
. Putu Eka Nopiyani, S.E., M.Si keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi
(STIE Satya Dharma Singaraja) biaya, akuntansi sektor publik, akuntansi
Gede Widiadnyana Pasek, S.Pd., M.Pd., M.Si perhotelan, akuntansi perbankan, akuntansi
(STIE Satya Dharma Singaraja) sektor jasa, akuntansi perpajakan dan asuransi,
Ni Made Wulan Sari Sanjaya, S.Pd., M.Pd. good corporate gorvenance, corporate social
(STIE Satya Dharma Singaraja) responsibility, dan manajemen keuangan.
Mitra Bestari :
Semoga dengan diterbitkannya Jurnal
Dr. A.A.N. Oka Suryadinatha Gorda,S.E., M.M Widya Satya Dharma, Edisi 1 Desember 2019
(Undiknas Denpasar) Vol. 6 No.2 ini dapat memberikan manfaat
Dr. I Gusti Ngurah Putra Suryanata,MS bagi kalangan akademik, bisnis dan
(Undiknas Denpasar)
masyarakat luas.
Dr. A.A. N. Eddy Supriyadinata Gorda, Om Shanti, Shanti, Shanti Om
(Undiknas Denpasar)

Tata Usaha :
Singaraja, 1 Desember 2019
Ni Luh Putu EkaYudi Prastiwi, SE,.MM Ketua Editor
Gede Widiastina, SE., MM

Penerbit : STIE Satya Dharma Singaraja


Jalan Yudistira 11 Ph/fax (0362)22950,
Email :info@stiesatyadharma.ac.id/stiesadhar@gmail.com

ISSN : 2460-4852 r

Pencetak :
(Isi di Luar Tanggungjawab Percetakan)

Ketentuan Editor :
*Editor menerima artikel dari berbagai kalangan dan editor berhak
menyuntinyatanpamenghilangkansubtansiisi.
*Artikel ditulis pada kertas kuarto dan dilengkapi daftar pustaka,
abstrak, kata kunci, serta diketik dengan program Ms.Word satu
spasi.
*Artikel yang dimuatakanmemperolehimbalan yang sewajarnya.
*Jurnal Artha Satya Dharma ini terbit setahun dua kali, yakni
1 Maret dan 1 Desember
ISSN : 2460-4852

DAFTAR ISI

Vol. 6 No.2 Widya Satya Dharma Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis 1 Desember 2019

• Analisis Kemampuan Modal Kerja Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi
Arus Kas Masa Depan Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bali Dwipa
Kubutambahan
Oleh : Luh Deny Kristiani & Ni Kadek Ayu Trisnadewi ...................................... 95

• Pengaruh Pendidikan Pada Pemahaman Laporan Keuangan Desa Dengan


Motivasi Dan Pelatihan Sebagai Variabel Moderasi
Oleh : Made Dwi Ferayani .................................................................................... 102

• Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Melalui Sistem


Pengendalian Intern SebagaiVariabel Intervening
Oleh : Mertyani Sari Dewi .................................................................................... 110
• Nilai Perusahaan Pada Koperasi CU Darma Harta Mumbul Karangasem
(Dilihat dari Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Corporate Sosial
Responbility)
Oleh : Sinta Suandiningsih .................................................................................... 121

• Kinerja Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Penglatan Dalam


Perspektif Budaya Tri Hita Karana
Oleh : Putu Puspayanti .......................................................................................... 130

• Pengaruh Profit Margin dan Turnover Of Operating Asset Terhadap Earning


Power Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan Sejenisnya Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Oleh : Kadek Apriani & I Dewa Made Joni .......................................................... 141

• Dampak Modal Intelektual Terhadap Return On Asset (ROA) Di LPD Se-


Kecamatan Buleleng
Oleh : Gusti Ayu Putu Masrini Lestari .................................................................. 151
Jurnal Widya Satya Dharma
Vol. 6 No. 2 Desember 2019, 110-120 ISSN : 2460-4852

Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Melalui


Sistem Pengendalian Intern Sebagai Variabel Intervening

Mertyani Sari Dewi1


Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma
mertyanisaridewi@gmail.com

ABSTRACT
Keywords : Budget, The present study aims to examine the effect of budget goal clarity on performance
accountability, accountability government agencies. It also attempts toexamine whetherthe internal
Internal Control control system mediate the effect of the budget goal clarity government performance
System accountability. The research data collection using questionnaire survey. The
questionnaire submitted to the Department of Revenue employees 50 Finance and Asset
Management Regional Bangli Regency, 43 questionnaires (86%) returned complete and
can be processed. The data collected were processed using path analysis to examine the
effect of direct and indirect budget goal clarity on government performance
accountability.

ABSTRAK
Kata Kunci : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kejelasan tujuan anggaran pada
Anggaran, akuntabilitas kinerja lembaga pemerintah. Ini juga mencoba untuk memeriksa apakah
Akuntabiltas, Sistem sistem pengendalian internal memediasi efek dari kejelasan tujuan anggaran
Pengendalian Intern akuntabilitas kinerja pemerintah.Pengumpulan data penelitian menggunakan survei
kuesioner. Kuisioner yang diajukan kepada pegawai Dinas Pendapatan 50 Keuangan dan
Manajemen Aset Daerah Kabupaten Bangli, 43 kuesioner (86%) dikembalikan lengkap
dan dapat diproses. Data yang dikumpulkan diproses menggunakan analisis jalur untuk
menguji pengaruh kejelasan sasaran anggaran langsung dan tidak langsung terhadap
akuntabilitas kinerja pemerintah.

Correspondence author: mertyanisaridewi@gmail.com (Mertyani Sari Dewi)

PENDAHULUAN mencapai akuntabilitas publik. Lebih lanjut


dijelaskan Mardiasmo (2002a), anggaran
Penetapan Undang-Undang No. 32
berfungsi sebagai : (1) alat perencanaan, (2)
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
alat pengendalian, (3) alat kebijakan fiskal,
dan Undang- Undang No. 33 tahun 2004
(4) alat politik, (5) alat koordinasi dan
tentang Perimbangan Keuangan antara
komunikasi, (6) alat penilaian kinerja, (7)
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
dan alat motivasi. Oleh karena itu, anggaran
mengharuskan pemerintah memenuhi
diperlukan dalam pengelolaan sumber daya
akuntabilitas dengan memperhatikan
tersebut untuk mencapai kinerja yang
beberapa hal, antara lain : anggaran,
diharapkan oleh masyarakat dan untuk
pengendalian akuntansi, dan sistem
menciptakan akuntabilitas terhadap
pelaporan. Pengelolaan pemerintah daerah
masyarakat.
yang berakuntabilitas, tidak bisa lepas dari
Anggaran merupakan elemen
anggaran pemerintah daerah. Hal ini sesuai
penting dalam sistem pengendalian
dengan pendapat Mardiasmo (2002a), yang
manajemen karena anggaran tidak saja
mengatakan wujud dari penyelenggaraan
sebagai alat perencanaan keuangan, tetapi
otonomi daerah adalah pemanfaatan sumber
juga sebagai alat pengendalian, koordinasi,
daya yang dilakukan secara ekonomis,
komunikasi, evaluasi kinerja dan motivasi
efisien, efektif, adil dan merata untuk
(Kenis, 1979; Chow et al., 1988; Antony

110
Jurnal Widya Satya DharmaVol. 6 No. 2 Desember 2019, 110-120

dan Govindarajan, 1998, Halim et al., dan fungsi organisasi di masing-masing


2000). Informasi anggaran membantu perangkat daerah, serta keberhasilan
manajemen puncak untuk mengevaluasi capaian saat ini untuk percepatan dalam
kinerja dari manajer fungsional dan meningkatkan kualitas capaian kinerja yang
mendistribusikan penghargaan (rewards) diharapkan pada tahun yang akan datang.
dan hukuman (punishments). Dalam Melalui penyusunan LAKIP juga dapat
konteks ini, keberadaan anggaran menjadi memberikan gambaran penerapan prinsip-
penting sebagai bagian dari perancangan prinsip good governance, yaitu terwujudnya
sistem organisasi untuk meningkatkan sikap transparansi dan akuntabilitas di lingkungan
dan kinerja manajerial. Anggaran juga Pemerintah Daerah.
dapat digunakan sebagai evaluasi kinerja Berdasarkan laporan hasil evaluasi
karena sistem penganggaran dapat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
mendorong atau menghambat pencapaian kabupaten Bangli pada Tahun 2016
tujuan perusahaan. mendapatkan predikat CC dan pada Tahun
Kenis (1979) mengatakan terdapat 2017 laporan hasil evaluasi akuntabilitas
beberapa karakteristik sistem mendapatkan predikat B.
penganggaran. Salah satu karakteristik Berdasarkan penjelasan diatas,
anggaran adalah kejelasan sasaran terlihat bahwa sistem pengendalian intern
anggaran. Pada konteks pemerintah daerah, sangat penting bagi instansi pemerintah.
sasaran anggaran tercakup dalam Rencana Hal ini diperkuat oleh Fajar (2012) yang
Pembangunan Jangka Menengah Daerah menyatakan bahwa sistem pengelolaan
(RPJMD) dan Rencana Kerja Perangkat keuangan negara yang lebih akuntabel dan
Daerah (RKPD). Menurut Kenis (1979), transparan dapat dicapai jika seluruh tingkat
adanya sasaran anggaran yang jelas akan pimpinan menerapkan sistem pengendaliaan
memudahkan individu untuk menyusun intern atas keseluruhan kegiatan di instansi
target-target anggaran. Selanjutnya, target- masing-masing sehingga seluruh kegiatan
target anggaran yang disusun akan sesuai instansi dapat dilaksanakan secara tertib,
dengan sasaran yang ingin dicapai terkendali, efisien dan efektif serta dapat
organisasi. Pada konteks pemerintah mencapai tujuannya. Sistem pengendalian
daerah, kejelasan sasaran anggaran intern diharapkan dapat memberi keyakinan
berimplikasi pada aparat untuk menyusun yang memadai bahwa kegiatan telah
anggaran sesuai dengan sasaran yang ingin dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang
dicapai instansi pemerintah sehingga aparat telah ditetapkan secara efektif dan efisien
akan memiliki informasi yang cukup untuk untuk kepentingan pimpinan dalam
memprediksi masa depan secara tepat. mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
Selanjutnya, hal ini akan menurunkan Untuk mewujudkan hal tersebut, sistem
perbedaan antara anggaran yang disusun pengendalian intern juga dapat memberi
dengan estimasi terbaik bagi organisasi. keyakinan memadai bahwa
Akuntabilitas adalah suatu wujud penyelenggaraan kegiatan pada suatu
pertanggungjawaban dari suatu instansi instansi pemerintah dapat mencapai
pemerintah atas kegiatan yang telah tujuannya.
dilaksanakan dalam waktu satu tahun yang Hasil temuan yang menunjukkan
disusun melalui media pelaporan. Laporan adanya ketidakkonsistenan antara penelitian
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah satu dengan penelitian lainnya,
(LAKIP) adalah wujud pertanggung menunjukkan kemungkinan adanya variabel
jawaban pejabat publik kepada publik lain yang menjadi perantara antara
tentang kinerja pemerintah selama satu kejelasan sasaran anggaran dan
tahun anggaran yang bertujuan untuk akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
menggambarkan penerapan rencana Shields et al. (2000) dan Govindrajan
strategis dalam pelaksanaan tugas pokok (1986) dalam Fahrianta dan Ghozali (2002)

111
Dewi, Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja…

mengatakan kemungkinan belum adanya intervening yang mempengaruhi hubungan


kesatuan hasil penelitian anggaran antara kejelasan sasaran anggaran dengan
dikarenakan bahwa hubungan antara kinerja manajerial (Brownell, 1982a).
anggaran dan kinerja manajerial adalah Menurut Indriantoro dan Supomo (1999),
tergantung faktor-faktor tertentu variabel intervening adalah variabel yang
(situational factors) atau yang lebih dikenal mempengaruhi hubungan antara variabel
dengan istilah variabel kontijensi independen dengan variabel dependen
(contingency variables). Hal ini didukung menjadi hubungan yang tidak langsung.
Riyanto (2003) yang mengatakan perlunya Riyanto (2003) juga mengatakan
penelitian mengenai pendekatan kontijensi. perlunya penelitian mengenai pendekatan
Model penelitian tersebut untuk menguji kontijensi dalam menguji contextual factors
contextual factors yang mempengaruhi yang mempengaruhi hubungan antara sistem
hubungan antara sistem pengendalian dan pengendalian termasuk anggaran dengan
kinerja. Sistem pengendalian termasuk kinerja dan akuntabilitasnya. Contextual
anggaran dan pendekatan kontijensi factors yang mempengaruhi keefektifan
memungkinkan adanya variabel-variabel sistem pengendalian, pada umumnya, di luar
lain yang bertindak sebagai variabel domain akuntansi sehingga menyangkut
intervening atau variabel moderating multidisiplin. Contoh contextual factors
(Darma, 2004). Berdasarkan uraian diatas, tersebut adalah motivasi, komitmen, struktur
maka permasalahan yang menjadi pusat organisasi, ketidakpastian lingkungan dan
perhatian dalam penelitian ini dapat strategi.
dirumuskan sebagai berikut : Penelitian dapat menyangkut
1. Apakah kejelasan sasaran anggaran pengujian terhadap the whole system,
berpengaruh secara langsung terhadap memperluas literatur dengan
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah? mengidentifikasikan variabel kontrol
2. Apakah sistem pengendalian intern maupun variabel konteks yang belum pernah
merupakan variabel intervening dalam diteliti, termasuk perbaikan metodenya. Pada
hubungan antara kejelasan sasaran kerangka penelitian mendatang, budgeting,
anggaran dan akuntabilitas kinerja monitoring dan evaluation serta
pemerintah daerah? compensation dan reward system merupakan
control system yang akan mempengaruhi
KAJIAN LITERATUR performance. Uncertainty factors, individual
Teori Kontijensi factors dan organizations design factors
Teori kontijensi menyatakan bahwa merupakan contextual factors yang akan
tidak ada rancangan dan penggunaan sistem mempengaruhi keefektifan sistem
pengendalian manajemen yang dapat pengendalian tersebut (Riyanto dalam
diterapkan secara efektif untuk semua Suhartono dan Suryanto 2006).
kondisi organisasi, namun sebuah sistem Variabel control yang berupa
pengendalian tertentu hanya efektif untuk budgeting adalah termasuk participation,
situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. tightness, acceptance. Karakteristik
Kesesuaian antara sistem pengendalian budgeting tersebut, bisa berwujud budgetary
manajemen dan variabel kontekstual participation, budget goal clarity, budgetary
organisasi dihipotesiskan untuk feedback, budgetary evaluation dan budget
menyimpulkan peningkatan kinerja goal difficulty (Kenis, 1979). Monitoring
organisasi dan individu yang terlibat di dan evaluation berupa evaluation
dalamnya (outley 1980; Fisher 1998; acceptance, system support dan variance
Riyanto 2001). analysis.
Penggunaan pendekatan kontijensi Variabel konteks yang berupa
tersebut memungkinkan adanya variabel- uncertainty bisa berbentuk volatility,
variabel lain yang bertindak sebagai variabel complexity dan strategic. Individual factors

112
Jurnal Widya Satya DharmaVol. 6 No. 2 Desember 2019, 110-120

berupa motivasi, komitmen. Organization Ketidakkonsistenan hasil penelitian


design factors bisa berbentuk terdahulu antara kejelasan sasaran anggaran
decentralization atau centralization, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
formalization, complexity, organic atau memungkinkan adanya variabel yang
mechanic dan kultur organisasi. menjadi perantara dengaan pendekatan
Performance bisa diwujudkan dalam hal kontijensi. Pendekatan kontijensi
financial, managerial, operational dan menunjukkan bahwa sistem pengendalian
accountability (Rianto, 2003). akan lebih dapat menunjang pencapaian
tujuan organisasi apabila desainnya sesuai
Kerangka Pemikiran dengan kondisi lingkungan organisasi.
Tercapainya indikator kinerja Pengendalian yang efektif dapat
instansi pemerintah merupakan suatu mendorong manajer untuk membuat
prestasi yang dapat meningkatkan kualitas keputusan yang mengarah kepada tujuan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah organisasi. Aktivitas pengendalian juga
daerah. Hal ini sesuai dengan instruksi berusaha dalam memotivasi pada karyawan
presiden nomor 7 Tahun 1999 dalam untuk mencapai tujuan perusahaan.
kusumaningrum (2009) yang menyatakan Pengendalian berbeda dengan perencanaan.
bahwa akuntabilitas kinerja instansi Perencanan berkaitan dengan penentuan
pemerintah daerah adalah perwujudan tujuan dan sasaran perusahaan sedangkan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk pengendalian memotivasi karyawan untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/ mencapai tujuan (Purwanti dan Zulaikha,
kegagalan pelaksanaan misi organisasi 2006).
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang Dalam sistem pengendalian
telah ditentukan melalui alat manajemen, anggaran merupakan elemen
pertanggungjawaban secara periodik. penting karena anggaran tidak saja sebagai
Akuntabilitas kinerja ini dilakukan dengan alat perencanaan keuangan, tetapi juga
memperhatikan indikator kinerja, yang sebagai alat pengendalian, koordinasi,
merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif komunikasi, evaluasi kinerja dan motivasi
yang menggambarkan tingkat pencapaian (Kenis, 1979; Chow et al., 1988; Antony dan
suatu sasaran atau tujuan yang telah Govindarajan, 1998, Halim et al., 2000).
ditetapkan dengan mempertimbangkan Informasi anggaran membantu manajemen
indikator masukan (inputs), keluaran puncak untuk mengevaluasi kinerja dari
(outputs), proses (process), hasil (outcomes), manajer fungsional dan mendistribusikan
manfaat (benefits) dan dampak (impact). penghargaan (rewards) dan hukuman
Ketidakoptimalan akuntabilitas (punishments).
kinerja instansi pemerintah disebabkan oleh Adanya pengetahuan mengenai
kinerja anggaran sektor publik yang belum sasaran yang telah dianggarkan dan
maksimal. Pengukuran kinerja anggaran informasi mengenai tingkat dimana sasaran
lebih dilihat pada rencana dan realisasi tersebut telah tercapai memberikan dasar
anggaran tanpa menitikberatkan pada bagi para manajer untuk mengukur efisiensi,
outcome. Hal ini disebabkan kinerja mengidentifikasi masalah, dan mengontrol
anggaran lebih dikaitkan dengan biaya. Komunikasi sasaran yang
pelaksanaan anggaran tanpa melihat pada dianggarkan secara menurun di suatu
hasil dari pemanfaatan suatu anggaran. organisasi memberi informasi kepada para
Terkait dengan hal ini, kinerja aparat dapat anggota manajemen yang lebih rendah
dipengaruhi oleh kejelasan sasaran anggaran mengenai apa yang diharapkan manajemen
sehingga ikut berdampak pada kinerja tingkat atas. Selanjutnya, informasi anggaran
anggaran dan akuntabilitas kinerja instansi membantu manajemen tingkat atas untuk
pemerintah (Ramandei, 2009) mengevaluasi kinerja para manajer tingkat

113
Dewi, Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja…

lebih rendah dan memberikan reward atau kejelasan sasaran anggaran sebagai variabel
hukuman (Kenis1979). independen, variabel sistem pengendalian
Berdasarkan uraian diatas, maka intern sebagai variabel intervening dan
dapat disimpulkan bahwa kejelasan sasaran variabel akuntabilitas kinerja pemerintah
anggaran diperkirakan dapat berpengaruh daerah sebagai variabel dependen. Instrumen
positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi yang digunakan untuk mengukur variabel-
pemerintah baik secara langsung maupun variabel tersebut, diadopsi dari penelitian-
tidak langsung. Sistem pengendalian intern penelitian terdahulu dan telah banyak
diperkirakan merupakan variabel yang digunakan peneliti sebelumnya.
memediasi hubungan tidak langsung antara Kejelasan sasaran anggaran
kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas merupakan sejauh mana tujuan anggaran
kinerja instansi pemerintah. ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan
tujuan agar anggaran tersebut dapat
Hipotesis dimengerti oleh orang yang
H1: Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh bertanggungjawab atas pencapaian sasaran
terhadap Sistem Pengendalian Intern. anggaran tersebut. Variabel kejelasan
H2: Sistem Pengendalian Intern berpengaruh sasaran anggaran diukur dengan
terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi menggunakan 13 pertanyaan yang
Pemerintah. dikembangkan oleh Kenis (1979) dan
H3: Kejelasan Sasaran Anggaran disesuaikan dengan konteks pemerintah
Berpengaruh terhadap Akuntabilitas daerah. Variabel kejelasan sasaran anggaran
Kinerja Instansi Pemerintah Daerah diukur menggunakan skala lima poin, di
H4 : Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh mana skala rendah (1) menunjukkan
terhadap akuntabilitas kinerja instansi rendahnya kejelasan sasaran anggaran dan
pemerintah melalui sistem pengendalian skala tinggi (5) menunjukkan tingginya
intern sebagai variabel intervening. kejelasan sasaran anggaran.
Akuntabilitas kinerja instansi
METODOLOGI PENELITIAN pemerintah adalah suatu perwujudan
Data Penelitian kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
Data dalam penelitian ini diperoleh keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
dari data primer melalui metode survei tugas organisasi dalam rangka untuk
dengan kuesioner. Pengambilan sampel mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran
dilakukan dengan cara purposive sampling yang telah ditetapkan melalui media
dengan kriteria pejabat struktural dan aparat pertanggungjawaban. Variabel akuntabilitas
yang memiliki peran dalam proses kinerja pemerintah diukur dengan
penyusunan anggaran (RKA-SKPD) dan menggunakan instrumen yang
memiliki masa kerja minimal satu tahun dikembangkan oleh Indraswari (2010) dari
dalam periode penyusunan anggaran karena Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Evaluasi
anggaran disusun secara periodik dan dalam LAKIP 2005 yang diterbitkan oleh
satu periode anggaran adalah satu tahun. Kementrian Negara Pendayagunaan
Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Aparatur Negara. Item- item disesuaikan
Kabupaten Bangli karena berdasarkan dengan konteks pemerintah daerah. Jumlah
laporan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja item pertanyaan adalah 16 item dengan skala
instansi pemerintah daerah, Kabupaten Likert 1-5.
Bangli memperoleh predikat CC pada Tahun Sistem Pengendalian Intern terdiri
2016 dan meningkat di Tahun 2017 dengan atas kebijakan dan prosedur yang dirancang
predikat B. untuk memberikan manajemen kepastian
Variabel Penelitian yang layak bahwa perusahaan telah
Variabel-variabel yang digunakan mencapai tujuan dan sasarannya (Arens, dkk
dalam penelitian ini adalah variabel 2008). Pengendalian Internal yang

114
Jurnal Widya Satya DharmaVol. 6 No. 2 Desember 2019, 110-120

dikeluarkan COSO terdiri dari 5 (lima)


komponen, yaitu lingkungan pengendalian, HASIL DAN PEMBAHASAN
penilaian risiko, aktivitas pengendalian dan Diskripsi Data
informasi dan komunikasi serta pemantauan. Pengumpulan data menggunakan
Sistem pengendalian Intern diukur dengan kuesioner. Kuesioner tersebut
menggunakan instrumen yang didistribusikan langsung oleh peneliti atau
dikembangkan oleh Ramandei (2009). kurir kepada responden. Jumlah kuesioner
Jumlah item pertanyaan adalah 5 item yang dikirim kepada responden sebanyak 50
dengan skala Likert 1-5. kuesioner. Kuesioner yang kembali
Pengujian hipotesis yang telah sebanyak 43 kuesioner. Kuesioner yang
disusun dalam penelitian ini menggunakan dapat dianalisis sebanyak 43 kuesioner.
analisis path (analisis jalur). Analisis path Perhitungan tingkat pengembalian kuesioner
adalah penggunaan analisis regresi untuk disajikan dalam Tabel 1:
menaksir hubungan kausalitas antar variabel
yang telah ditetapkan (Ghazali, 2006).

(Table 1. Daftar Kuesioner)

Item Jumlah Presentase


Jumlah Kuesioner yang disebar 50 100%
Jumlah Kuesioner yang tidak kembali 7 14%
Jumlah kuesioner yang dapat diolah (sampel) 43 86%
Sumber: data diolah 2019
Pengujian Hipotesis penggunaan analisis regresi untuk menaksir
Pengujian hipotesis yang telah disusun hubungan kausalitas antar variabel yang
dalam penelitian ini menggunakan analisis telah ditetapkan (Ghazali, 2006).
path (analisis jalur). Analisis path adalah

(Table 2. Hasil Uji Persamaan Regresi)

Variabel Variabel Koefisien Adjusted R


Model T-Value Sig. F-Value Sig.
Bebas Terikat Path Square

0,0
1 KSA SPI 0,298 0,7977 0,000 63,657 0,599
00
KSA 0,408 2,076 0,044 0,0
2 AKIP 20,553 0,482
SPI 1,119 2,178 0,035 00
Sumber : data primer diolah 2019

Pada tabel 2 dapat dilihat hasil uji dijelaskan oleh variabel lain di luar yang
persamaan regresi 1 yang digunakan untuk diteliti.
menganalisis pengaruh kejelasan sasaran Hasil uji signifikansi parameter
anggaran terhadap sistem pengendalian individual (t test) menunjukkan nilai t berada
intern menunjukkan nilai adjusted R2 pada probabilitas signifikansi 0,000. Karena
sebesar 0,599. Hal ini berarti 59,9% variabel probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka
sistem pengendalian intern dapat dijelaskan dapat dikatakan variabel kejelasan sasaran
oleh variabel kejelasan sasaran anggaran. anggaran signifikan. Hal ini berarti bahwa
Sedangkan sisanya yaitu sebesar 40,1% variabel kejelasan sasaran anggaran

115
Dewi, Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja…

berpengaruh terhadap sistem pengendalian sasaran anggaran dan sistem pengendalian


intern. Pada tabel 2 hasil uji persamaan intern sebesar 0,702.
regresi 2 yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh kejelasan sasaran anggaran
terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah melalui sistem pengendalian INTERPRETASI HASIL
intern menunjukkan nilai adjusted R2 Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran
sebesar 0,482. Hal ini berarti 48,2% variabel terhadap Sistem Pengendalian Intern
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Pada hasil persamaan regresi 1 untuk
dapat dijelaskan oleh variabel kejelasan menjawab hipotesis 1 menunjukkan bahwa
sasaran anggaran dan sistem pengendalian adanya pengaruh positif sistem pengendalian
intern. Sedangkan sebesar 51,8% dijelaskan intern sepenuhnya terbukti. Hasil analisis
oleh variabel lain di luar yang diteliti. regresi menunjukkan adanya pengaruh
Hasil t test memperlihatkan bahwa positif kejelasan sasaran anggaran terhadap
variabel sistem pengendalian intern sistem pengendalian intern dengan tingkat
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi di bawah 0,05 yaitu sebesar
probabilitas signifikansi untuk sistem 0,000. Hal ini menunjukkan hipotesis 1
pengendalian intern sebesar 0,035. Variabel diterima, artinya bahwa kejelasan sasaran
sistem pengendalian intern menunjukkan anggaran memiliki pengaruh positif terhadap
angka yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini sistem pengendalian intern.
berarti bahwa variabel sistem pengendalian Penjelasan di atas memperkuat
intern berpengaruh terhadap akuntabilitas penelitian yang dilakukan Asmoko (2006)
kinerja instansi pemerintah. Sedangkan yang menyatakan bahwa anggaran berbasis
kejelasan sasaran anggaran signifikan pada kinerja berpengaruh terhadap efektifitas
0,05 dengan probabilitas signifikansinya pengendalian keuangan dan pengendalian
sebesar 0,044. Hal ini berarti bahwa kinerja. Juga penelitian yang dilakukan oleh
kejelasan sasaran anggaran berpengaruh Kenis (1979) yang menyatakan bahwa
terhadap akuntabilitas kinerja instansi anggaran dan kejelasan anggaran
pemerintah mempunyai pengaruh positif dan signifikan
Pada hasil uji persamaan regresi 1 terhadap job - Related Attitudes dan Budget-
menghasilkan nilai unstandardized beta Related Attitudes juga kepada kinerja.
untuk pengaruh kejelasan sasaran anggaran
terhadap sistem pengendalian intern sebesar Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran
0,298 dan signifikan di bawah 0,05. Nilai Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
unstandardized beta 0,298 merupakan nilai Pemerintah Melalui Sistem Pengendalian
path atau jalur p3. Pada hasil uji persamaan Intern Sebagai Variabel Intervening.
regresi 2 menghasilkan nilai unstandardized Hasil analisis path menjawab
beta sebesar 0,408 dan 1,119. Nilai hipotesis 4 yang menunjukkan bahwa
unstandardized beta 0,408 merupakan nilai kejelasan sasaran anggaran dapat
path atau jalur p1dan signifikan di bawah berpengaruh langsung ke akuntabilitas
0,05. Nilai unstandardized beta 1,119 kinerja instansi pemerintah dan dapat juga
merupakan nilai path atau jalur p2dan berpengaruh tidak langsung yaitu dari
signifikan. Besarnya nilai e1= = kejelasan sasaran anggaran ke sistem
0,626 dan besarnya e2 = pengendalian intern (sebagai variabel
= 0,702. Artinya jumlah variance variabel intervening) lalu ke akuntabilitas kinerja
sistem pengendalian intern yang tidak dapat instansi pemerintah. Besarnya pengaruh
dijelaskan oleh kejelasan sasaran anggaran langsung adalah 0,408 sedangkan besarnya
sebesar 0,626 dan jumlah variance variabel pengaruh tidak langsung harus dihitung
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan mengalikan koefisien tidak
yang tidak dapat dijelaskan oleh kejelasan langsungnya yaitu (0,298) x (1,119) =

116
Jurnal Widya Satya DharmaVol. 6 No. 2 Desember 2019, 110-120

0,333462. Atau total pengaruh (korelasi ini konsisten dengan penelitian yang
kejelasan sasaran anggaran ke akuntabilitas dilakukan Philipus Ramandei (2009)
kinerja instansi pemerintah) = 0,408 + yang menyatakan bahwa sistem
(0,298 x 1,119) = 0,741462. pengendalian intern berpengaruh
Menurut Ghozali (2011) pengaruh terhadap kinerja manajerial.
mediasi signifikan atau tidak, dapat
diketahui jika diuji dengan Sobel test DAFTAR PUSTAKA
(penghitungan standar error dari koefisien
indirect effect (Sp2p3) dan penghitungan nilai Abdullah, Hilmi. 2005. Pengaruh Kejelasan
t statistik dengan rumus (t = p2p3/Sp2p3) ). Sasaran Anggaran, Pengendalian
Hasil pengujian Sobel test yang dilakukan Akuntansi, dan Sistem Pelaporan
oleh peneliti menunjukkan bahwa nilai t terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
hitung = 2,086684062 lebih besar dari t tabel Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada
dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu kabupaten dan Kota di daerah Istimewa
sebesar 1,96. Oleh karena itu, dapat Yogyakarta). KOMPAK.No.13,
disimpulkan bahwa sistem pengendalian Januari-April 2005.Hal: 37-67.
intern merupakan variabel intervening yang Adoe, M. H. 2002. Pengaruh Karakteristik
memediasi hubungan kejelasan sasaran Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku,
anggaran dan akuntabilitas kinerja instansi Sikap dan Kinerja Pemerintah Daerah
pemerintah. di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Tesis. Program Pasca Sarjana. UGM:
SIMPULAN Yogyakarta.
Penelitian ini menguji pengaruh Arens, A.A., Elder, J.R., dan Beasley, S. M.,
kejelasan sasaran anggaran terhadap 2008., Auditing dan Jasa Assurance
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Pendekatan Terintegrasi, Jilid 1, Edisi
melalui sistem pengendalian intern sebagai Keduabelas. Erlangga Jakarta.
variabel intervening. Simpulan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut: Asmoko, Hindri. 2006. “Pengaruh
1. Kejelasan sasaran anggaran Penganggaran Berbasis Kinerja
berpengaruh langsung terhadap Terhadap Efektivitas
akuntabilitas kinerja instansi Pengendalian”.Jurnal Akuntansi
pemerintah. Penelitian ini Pemerintah. Vol.2, No.2, November
menemukan bahwa kejelasan sasaran 2006. Hal 53-64.
anggaran berpengaruh positif
terhadap akuntabilitas kinerja Darma, E. S. 2004. Pengaruh Kejelasan
instansi pemerintah. Hasil penelitian Sasaran dan Sistem Pengendalian
ini tidak konsisten dengan penelitian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Netty Herawaty (2011) yang dengan Komitmen Organisasi sebagai
menyatakan bahwa kejelasan sasaran Variabel Pemoderasi pada Pemerintah
anggaranberpengaruh positif Daerah. Tesis. Program Pasca Sarjana
terhadap akuntabilitas kinerja UGM: Yogyakarta.
instansi pemerintah. Fahrianta, R.W. dan I. Ghozali. 2002.
2. Sistem pengendalian intern Pengaruh Tidak Langsung Sistem
berpengaruh terhadap akuntabilitas Penganggaran Terhadap Kinerja
kinerja instansi pemerintah dan Manajerial: Motivasi Sebagai Variabel
merupakan variabel intervening / Intervening. Jurnal Riset Akuntansi,
variabel yang memediasi hubungan Manajemen dan Ekonomi. Vol II (1).
antara kejelasan sasaran anggaran Februari: 77-113.
terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Hasil penelitian

117
Dewi, Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja…

Govindrajan and Anthony, 2005. Manajemen Program Pasca Sarjana UGM:


Control System. Edisi Terjemahan Yogyakarta.
Salemba Empat Jakarta. Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara. 2005. Petunjuk Pelaksanaan
Halim, A. 2004. “Reformasi Akuntansi Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja
Keuangan dan Anggaran Daerah : Dua Instansi Pemerintah Tahun 2005,
Pilar Utama Manajemen Keuangan Jakarta.
Daerah” . Pidato Pengukuhan Jabatan Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur
Guru Besar pada Fakultas Ekonomi Negara. 2011. Laporan Hasil Evaluasi
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun
Hansen, dan Mowen.2005.Management 2011, Jakarta.
Accounting. Edisi Terjemahan. Kenis, I. 1979. Effects on Budgetary Goal
Salemba Empat : Jakarta. Herawaty, Characteristic on Managerial Attitudes
Netty. 2011. Pengaruh Kejelasan and Performance. The Accounting
Sasaran Anggaran, Review LIV (4). 707-721.
PengendalianAkuntansi, dan Sistem Kusumaningrum, Indraswari.2010.”Pengaruh
Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kejelasan Sasaran Anggaran,
KinerjaInstansi Pemerintah Derah Pengendalian Akuntansi, dan Sistem
Kota Jambi. Jurnal Akuntansi Pelaporan terhadap Akuntabilitas
danManajemen, Vol. 13 No. 2, Juli- Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi
Desember, Hal. 31-36, Kampus Jawa Tengah”.Tesis.Tidak
PinangPasak, Mendalo Darat, Dipublikasikan.Program Studi Magister
Universitas Jambi. Akuntansi. Universitas Diponegoro
Semarang.
Hill, C.W.L: 1998: “Corporate Control Type Locke, E. A. (1967). Relationship of goal
strategy Siza and financial level to performance level.
Performance”, Journal of Management Psychological Reports, 20, 1068.
Studies; pp 125-136. Locke. E. A. (1968). Toward a Theory of
Task Motivation and Incentives.
Indriantoro, N, 2000, An Empirical Study of Organizational Behavior and
Locus of Control and Cultural HumanPerformance, Vol. 3, 157-189.
Dimentions as Moderating Variables of
Effect of Participative Budgeting on Mardiasmo. 2002a. Otonomi dan Manajemen
Job Performance and Job Satisfaction, Keuangan Daerah. Edisi Pertama.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, (Penerbit Andi Yogyakarta).
Vol 15 (1), Januari: 97-114. Mardiasmo. 2002b. Akuntansi Sektor Publik.
Edisi Pertama. (Penerbit Andi
Inpres RI No. 7 tahun 1999, Tentang Yogyakarta). Mardiasmo. 2004.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Akuntansi Sektor Publik.
Pemerintah. Yogyakarta:Penerbit Andi.
Mawikere, Lidiam, dkk. 2007. “Kejelasan
Ivancevich, John. M. (1977). Different Goal Sasaran Anggaran dan Pengaruhnya
Setting Treatments and Their Effects terhadap Kinerja Manajerial melalui
On Performance and Job Satisfaction. Job-Relevant Information pada Pemda
Academy ofManagement Journal. Vol. Sulawesi Utara.” Konferensi Penelitian
20, No. 3, 406-419. Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik
Jumirin, A. 2001. Persepsi Kepala Instansi Pertama. 2007.
Pemerintah Terhadap Otonomi Daerah Mia, L., 1988. Managerial Attitude,
dan Akuntabilitas Kinerja. Tesis. Motivation And The Effectiveness of

118
Jurnal Widya Satya DharmaVol. 6 No. 2 Desember 2019, 110-120

Budget Participation. Accounting Program Studi Magister Akuntansi.


Organizations and Society 13, 465-476. Universitas Diponegoro Semarang.
Miah, N.Z dan Mia L, 1996, Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.
“Desentralization, Accounting Control 1 Tahun 2004. tentang Perbendaharaan
System and Performance of Negara. Republik Indonesia. Undang-
Government Organization : A New Undang RI No. 22 Tahun 1999.
Zeland Empirical Study”, Financial tentang Pemerintah Daerah.
Accountability and Management, Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.
August 25 Tahun 1999. tentang Perimbangan
Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya Edisi ke-5. Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Yogyakarta: BP-STIE YKPN. Daerah.
Nurcahyani, K. 2010.”Pengaruh Partisipasi Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.
Anggaran terhadap Kinerja Manajerial 32 Tahun 2004. tentang Pemerintah
melalui Komitmen Organisasi dan Daerah.
Persepsi Inovasi sebagai Variabel Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.
Intervening”.Skripsi.Tidak 33 Tahun 2004. tentang Perimbangan
Dipublikasikan.Fakultas Ekonomika Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
dan Bisnis, Universitas Diponegoro Daerah.
Semarang. Riyanto, B. 2003. Model Kontijensi Sistem
Oktaviani, Ayu. 2003. “Pengaruh Pengendalian: Integrasi dan Ekstensi
Desentralisasi Pengambilan Keputusan untuk Future Research. KOMPAK:
terhadap Kinerja Manajerial Kantor Jurnal Akuntansi, Manajemen, dan
Dinas : Sistem Pengendalian Akuntansi Sistem Informasi FE UTY
sebagai Variabel Intervening.“ Tesis. Yogyakarta. No: 9. April. 330-342.
2003. Safrida, Lili. 2005. Pengaruh Tingkat
Peraturan Pemerintah,2006.Pelaporan penggunaan SistemPengendalian
Keuangan dan Kinerja Instansi Akuntansi terhadap Kinerja
Pemerintah.PP nomor 8 Tahun 2006. Manajerial di Lingkungan Pemerintah
Peraturan Pemerintah, 2008.Sistem Daerah Komitmen Organisasi dan
Pengendalian Intern Pemerintah.PP Locus Control Sebagai Variabel
nomor 60 Tahun 2008. Pemoderasi (Studi Empiris Pada
Pondeville, S. M. 2000. “The Control Kantor Dinas di Propinsi Kalimantan
Systems in The Environmental Selatan).Tesis.Universitas Diponeoro
Management Framework.”Working JawaTengah: Program Pascasarjana.
Paper IPA Young Scholars Sardjito, Bambang. 2005. “Partisipasi
Colloquium : 13. Anggaran dan Kinerja Manajer”.
Rahman, Fajar Aditya. 2012. “Pengaruh Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 6,
Sistem Pengendalian Intern Organisasi No. 1, Januari 2005.
Perangkat Daerah terhadap Kinerja Sidik, Anwar. 1991. “Dampak Karakteristik
Organisasi Perangkat Daerah (Sensus Anggaran terhadap Efektivitas
pada Dinas Daerah Kota Pelaksanaan Anggaran.” Tesis.
Tasikmalaya)” .Skripsi.Tidak Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah
Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi. Mada. Yogyakarta.
Universitas Siliwangi. Suhartono, Ehrnmann dan Suryanto. 2006.
Ramandei, Pilipus.2009.”Pengaruh “Pengaruh Kejelasan Sasaran
Karakteristik Sasaran Anggaran dan Anggaran terhadap Akuntabilitas
Sistem Pengendalian Intern terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Daerah
Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah dengan Komitmen Organisasi dan
Daerah”.Tesis.Tidak Dipublikasikan. Motivasi sebagai Pemoderasi”. Jurnal

119
Dewi, Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja…

Ekono Insentif Kopwil4, Vol. 1, No. 1, Warsito dan Ghozali, I. 2002. “Pengaruh
ISSN: 1907 – 0640, Hal. 24-35. Sistem Pengendalian terhadap Prestasi
Surbaniam, N. Dan Rae, K. 2008. Uality of Kerja : Uji langsung dan tidak
internal control prosedures. langsung, (studi empiris pada
Antecedent and moderating effect on perusahaan manufaktur otomotif di
organizational justice and employee Indonesia). Tesis Program Pasca
fraud. Magerial. Auditing Journal Vol. sarjana Magister Sains Akuntansi
23 No. 2, pp 104-124. Universitas Diponegoro, Semarang
(Tidak Dipublikasikan).

120

Anda mungkin juga menyukai