Daftar isi [Buka]
01: Mengapa Usaha Kecil dan UKM Perlu Membuat
Laporan Keuangan?
Termasuk pengusaha warung makan dan warung kopi, kecuali mereka belum
menyadari bahwa dirinya pengusaha 🙂
Seperti bagaimana mengolah ayam, bebek dan daging agar tidak susut
dengan teknik marinate dan penambahan E451 dalam takaran yang tepat.
Penambahan zat ini dalam takaran tertentu diperbolehkan oleh BPOM dan
FDA.
Melalui penerapan teknologi ini, Antok bisa memberikan saran untuk sebuah
warung kecil agar tidak kalah start dengan perusahaan kuliner raksasa.
Perusahaan besar yang bisa menyajikan menu daging ayam goreng yang
besar dengan harga terjangkau.
Karena banyak usaha kecil warungan yang bikin ayam goreng sudah dipotong
kecil-kecil, dimasak ungkep berjam-jam, kurus, lalu di simpan di freezer.
Dan mengeras, sampai ke pembeli mirip kayu kering digeprek 🙂
Ayam 2 kg, ketemunya cuma 600 gr 🙂
Pengaruh dari transaksi ini adalah meningkatkan jumlah aset dan modal
sebesar Rp 30.000.000.
Transaksi ini dicatat dalam jurnal sesuai akun, yaitu kas dan modal seperti
berikut ini :
Transaksi ini meningkatkan satu akun aset yaitu peralatan kantor dan
menurunkan akun aset lainnya yaitu kas sebesar Rp 7.000.000.
Pengaruh transaksi ini akan meningkatkan akun bahan habis pakai dan
menurunkan akun kas sebesar Rp 300.000.
Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan di debit pada akaun Beban
Transport, sedangkan di akun Kas dicatata sebagai penurunan.
Warteg Simbok Rp. 2.000.000, dan Depot Soto Ayam Lamongan Rp.
2.000.000, Warung Makan Sea Food Rp 5.000.000
Transaksi ini akan berpengaruh terhadap kenaikan beban, yaitu akun beban
kerumahtanggaan.
Sebaliknya akan menurunkan nilai aset, dalam hal ini akun Kas senilai Rp
150.000
Akun Beban konsumsi akan meningkat, sebaliknya Aset, dalam hal ini akun
Kas mengalami penurunan.
Transaksi ini akan meningkatkan beban gaji dan menurunkan Kas, ayat
jurnalnya seperti ditunjukkan berikut ini:
(Dr) Beban Gaji Rp 9.000.000
(Cr) Kas Rp 9.000.000
Transaksi ini menambah jumlah dalam akun Prive dan dicatat di sebelah
Debit.
Serta mengurangi jumlah dalam akun Kas, sedangkan pencatatan ayat jurnal
untuk transaksi ini adalah sebagai berikut :
Transaksi ini meningkatkan jumlah dalam akun beban dan mengurangi jumlah
dalam akun aset.
Dalam hal ini akun Bahan Habis Pakai. Ayat jurnal untuk transaksi ini
ditunjukkan berikut ini :
Selanjutnya kita akan menyusun buku besar (silahkan cek kembali bagan
siklus akuntansi di atas).
Salah satu caranya adalah MEMERIKSA KESAMAAN jumlah total sisi debit
dan sisi kredit di buku besar.
Kesamaan ini harus dibuktikan paling tidak pada akhir periode akuntansi.
Bukti ini disebut daftar saldo (trial balance) bisa berbentuk hasil cetak
komputer atau dalam bentuk berikut ini:
Bila dianggap umur Peralatan Kantor adalah 4 tahun, dengan nilai residu
sebesar Rp 2.500.000.
Maka nilai penyusutan peralatan kantor per bulannya bila dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus adalah sebesar Rp. 93.750,-
Sehingga perlu dilakukan proses penyesuaian dengan menggunakan jurnal
penyesuaian.
Dari daftar saldo setelah disesuaikan, dapat disusun laporan laba rugi
sederhana dari Up Cool Consulting sebagai berikut:
Up Cool Consulting
Laporan Laba Rugi
31 Januari 2020
Seperti pada laporan laba rugi Up Cool Consulting diurutkan dari pos yang
nilainya besar.
Yaitu beban gaji yang nilainya sebesar Rp 9.000.000, diikuti dengan prive,
beban sewa, dan yang terkecil Beban Penyusutan sebesar Rp. 93.750,-
Dari laporan Laba Rugi di atas, kita bisa melihat bahwa ternyata di bulan
Januari 2020, Up Cool Consulting masih mengalami kerugian sebesar Rp
443.750.
Mengapa minus?
Untuk perusahaan yang baru berdiri, adalah wajar jika posisi laporan laba rugi
masih minus atau negatif.
iya kan?
Masih menggunakan data-data dari ‘daftar saldo yang telah disesuaian’ maka
akan diperoleh laporan neraca Up Cool Consulting sebagai berikut :
Up Cool Consulting
Neraca/Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2020
Contoh neraca
Neraca di atas melaporkan jumlah aset, kewajiban, dan modal dari pemilik Up
Cool Consulting pada akhir Januari 2020.
Jumlah aset dan hutang diambil dari neraca saldo yang telah disesuaikan.
Bentuk neraca seperti ditunjukkan di atas disebut bentuk akun (account form).
Karena bentuk tersebut mencerminkan bentuk dasar dari persamaan dasar
akuntansi dengan aset ditampilkan di sisi kiri dan kewajiban serta ekuitas
pemilik di sisi kanan.
Bagian aset di neraca menyajikan aset berdasarkan urutan pos yang paling
liquid diletakkan yang paling atas.
Selanjutnya diikuti dengan aset lain sesuai dengan tingkat likuiditasnya.
Pada bagian kewajiban dari neraca seperti tampilan di atas tidak ada nilainya,
karena Up Cool Consulting tidak memiliki utang.
Bila terdapat dua atau lebih kategori kewajiban, maka masing-masing harus
disebutkan dan jumlahnya juga disebutkan, contoh seperti berikut ini :
Kewajiban:
Sedangkan pada contoh neraca di atas tidak ada utang usaha maupun utang-
utang lainnya.
Lebih jelasnya mari saksikan contoh laporan perubahan modal berikut ini:
Up Cool Consulting
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Januari 2020
Contoh Laporan Perubahan Modal Usaha Kecil
Saldo akhir kas, seperti ditunjukkan di Laporan Arus Kas yang juga muncul di
Neraca ada akhir periode.
Sebagaimana kita lihat dari saldo kas dan setara kas pada 31 Januari 2020
adalah sebesar Rp 10.050.000.
Saldo Kas dan Setara Kas Laporan Arus Kas juga harus sama dengan
jumlah di laporan posisi keuangan atau neraca, yaitu Rp 10.050.000.
Aset :
Kas = Rp 10.050.000
Peralatan Kantor = Rp 6.906.250
Bahan Habis Pakai = Rp 100.000
Piutang Sewa = Rp. 11.000.000
Siapa sangka jika perusahaan yang sudah sukses pun masih berpeluang gagal karena
masalah laporan keuangan yang berantakan. Begitu pentingnya kedudukan laporan
keuangan sehingga bisa jadi salah satu penentu gagal dan suksesnya suatu bisnis.
Dalam beberapa kasus kegagalan usaha yang pernah terjadi seringnya karena tidak
memiliki pencatatan cash flow usaha yang jelas dan terperinci. Hal ini menyebabkan
pebisnis tidak memiliki acuan dan pedoman untuk menetapkan keputusan strategi
selanjutnya dengan tepat sesuai kondisi perusahaan. Maksudnya bagaimana?
Manfaat Pembukuan Bisnis
Keberadaan pencatatan cash flow akan memberikan informasi pada pelaku bisnis tentang
kondisi kesehatan keuangan perusahaannya. Apakah posisinya saat ini sedang untung atau
rugi, berapa kas di tangan yang dimiliki dan bagaimana arus masuk dan keluar keuangan
perusahaan ini.
Data-data inilah yang menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan langkah-
langkah strategis berikutnya. Tanpa data yang jelas, bisa jadi keputusan yang dianggap
sebagai terobosan besar malah jadi bumerang yang menghancurkan bisnis Anda.
Beberapa keuntungan lain yang bisa kita peroleh dengan laporan keuangan yang baik
diantaranya:
1. Sebagai bahan pertimbangan menentukah langkah bisnis selanjutnya
2. Mengontrol kesehatan keuangan bisnis
3. Digunakan sebagai acuan menghitung kewajiban pajak
4. Sebagai dokumen pendukung untuk pengajuan kredit usaha
Kasus lain yang sering terjadi, masih banyak pebisnis yang merasa bahwa selama ini
perusahaannya baik-baik saja tanpa laporan keuangan. Namun kebanyakan mengatakan
alasan tidak membuat laporan keuangan adalah para pelaku bisnis ini, para pemula
terutama, mengaku tidak memahami cara membuat pembukuan keuangan usaha mereka.
Mendengar kata pembukuan rasanya sudah ngeri, sehingga menganggap sulit dan tidak bisa
mereka lakukan.
Pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama belajar membuat pembukuan yang sederhana
dengan memanfaatkan microsoft excel. Kenapa dipilih Ms-Excel? Karena excel
menyediakan fitur yang mudah dipahami dan dioperasionalkan oleh pemula. Dan juga Ms-
Excel sudah familiar dengan kita semua.
1. Kumpulkan semua arsip bukti pembayaran
Setiap kali ada transaksi baik itu pemasukan maupun pembayaran, usahakan ada bukti
transaksinya. Lalu semua bukti tersebut arsipkan dalam satu tempat dan disusun
berdasarkan tanggalnya. Ini sebagai langkah awal untuk memulai pencatatan pembukuan
pada jurnal umum.
Jadi, tujuan pembuatan jurnal umum ini untuk memberitahu kita berapa jumlah uang yang
masuk, dari mana asal pemasukannya dan habis dibelanjakan untuk apa saja. Anda bisa
membuat jurnal umumnya dalam mingguan atau bulanan, namun pencatatannya tetap
berdasarkan tanggal transaksi Anda.
1
2
3
4
5
3. Isikan data-data transaksi yang terjadi sesuai dengan kolom yang tersedia. Misalkan
sebagai berikut:
Dalam beberapa kasus kegagalan usaha yang pernah terjadi seringnya karena tidak
memiliki pencatatan cash flow usaha yang jelas dan terperinci. Hal ini menyebabkan
pebisnis tidak memiliki acuan dan pedoman untuk menetapkan keputusan strategi
selanjutnya dengan tepat sesuai kondisi perusahaan. Maksudnya bagaimana?
Beberapa keuntungan lain yang bisa kita peroleh dengan laporan keuangan yang baik
diantaranya:
1. Sebagai bahan pertimbangan menentukah langkah bisnis selanjutnya
2. Mengontrol kesehatan keuangan bisnis
3. Digunakan sebagai acuan menghitung kewajiban pajak
4. Sebagai dokumen pendukung untuk pengajuan kredit usaha
Kasus lain yang sering terjadi, masih banyak pebisnis yang merasa bahwa selama ini
perusahaannya baik-baik saja tanpa laporan keuangan. Namun kebanyakan mengatakan
alasan tidak membuat laporan keuangan adalah para pelaku bisnis ini, para pemula
terutama, mengaku tidak memahami cara membuat pembukuan keuangan usaha mereka.
Mendengar kata pembukuan rasanya sudah ngeri, sehingga menganggap sulit dan tidak bisa
mereka lakukan.
Pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama belajar membuat pembukuan yang sederhana
dengan memanfaatkan microsoft excel. Kenapa dipilih Ms-Excel? Karena excel
menyediakan fitur yang mudah dipahami dan dioperasionalkan oleh pemula. Dan juga Ms-
Excel sudah familiar dengan kita semua.
1. Kumpulkan semua arsip bukti pembayaran
Setiap kali ada transaksi baik itu pemasukan maupun pembayaran, usahakan ada bukti
transaksinya. Lalu semua bukti tersebut arsipkan dalam satu tempat dan disusun
berdasarkan tanggalnya. Ini sebagai langkah awal untuk memulai pencatatan pembukuan
pada jurnal umum.
2. Buat Jurnal Umum
Jurnal Umum adalah proses awal pembukuan. Di dalam jurnal umum ini Anda cukup
menuliskan semua transaksi yang pernah terjadi baik itu pemasukan dan pengeluaran
berdasarkan urutan tanggal dan bukti yang ada.
Jadi, tujuan pembuatan jurnal umum ini untuk memberitahu kita berapa jumlah uang yang
masuk, dari mana asal pemasukannya dan habis dibelanjakan untuk apa saja. Anda bisa
membuat jurnal umumnya dalam mingguan atau bulanan, namun pencatatannya tetap
berdasarkan tanggal transaksi Anda.
1
2
3
4
5
3. Isikan data-data transaksi yang terjadi sesuai dengan kolom yang tersedia. Misalkan
sebagai berikut:
Berikutnya, buat rumus pada cell saldo baris berikutnya. Bila mengacu pada gambar
diatas, maka rumusnya (ditulis pada G8) menjadi: “=G7+E2-F2”
Untuk mempersingkat waktu penulisan rumus pada baris-baris selanjutnya, arahkan kursor
pada bagian pojok kanan bawah cell G8 hingga kursor berubah bentuk menjadi simbol +,
dan drag hingga transaksi terakhir. Hasilnya, semua kolom saldo akan terinput rumus
secara otomatis sebagai berikut:
Siapa sangka jika perusahaan yang sudah sukses pun masih berpeluang gagal karena
masalah laporan keuangan yang berantakan. Begitu pentingnya kedudukan laporan
keuangan sehingga bisa jadi salah satu penentu gagal dan suksesnya suatu bisnis.
Dalam beberapa kasus kegagalan usaha yang pernah terjadi seringnya karena tidak
memiliki pencatatan cash flow usaha yang jelas dan terperinci. Hal ini menyebabkan
pebisnis tidak memiliki acuan dan pedoman untuk menetapkan keputusan strategi
selanjutnya dengan tepat sesuai kondisi perusahaan. Maksudnya bagaimana?
Data-data inilah yang menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan langkah-
langkah strategis berikutnya. Tanpa data yang jelas, bisa jadi keputusan yang dianggap
sebagai terobosan besar malah jadi bumerang yang menghancurkan bisnis Anda.
Beberapa keuntungan lain yang bisa kita peroleh dengan laporan keuangan yang baik
diantaranya:
1. Sebagai bahan pertimbangan menentukah langkah bisnis selanjutnya
2. Mengontrol kesehatan keuangan bisnis
3. Digunakan sebagai acuan menghitung kewajiban pajak
4. Sebagai dokumen pendukung untuk pengajuan kredit usaha
Kasus lain yang sering terjadi, masih banyak pebisnis yang merasa bahwa selama ini
perusahaannya baik-baik saja tanpa laporan keuangan. Namun kebanyakan mengatakan
alasan tidak membuat laporan keuangan adalah para pelaku bisnis ini, para pemula
terutama, mengaku tidak memahami cara membuat pembukuan keuangan usaha mereka.
Mendengar kata pembukuan rasanya sudah ngeri, sehingga menganggap sulit dan tidak bisa
mereka lakukan.
Pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama belajar membuat pembukuan yang sederhana
dengan memanfaatkan microsoft excel. Kenapa dipilih Ms-Excel? Karena excel
menyediakan fitur yang mudah dipahami dan dioperasionalkan oleh pemula. Dan juga Ms-
Excel sudah familiar dengan kita semua.
1. Kumpulkan semua arsip bukti pembayaran
Setiap kali ada transaksi baik itu pemasukan maupun pembayaran, usahakan ada bukti
transaksinya. Lalu semua bukti tersebut arsipkan dalam satu tempat dan disusun
berdasarkan tanggalnya. Ini sebagai langkah awal untuk memulai pencatatan pembukuan
pada jurnal umum.
Jadi, tujuan pembuatan jurnal umum ini untuk memberitahu kita berapa jumlah uang yang
masuk, dari mana asal pemasukannya dan habis dibelanjakan untuk apa saja. Anda bisa
membuat jurnal umumnya dalam mingguan atau bulanan, namun pencatatannya tetap
berdasarkan tanggal transaksi Anda.
1
2
3
4
5
3. Isikan data-data transaksi yang terjadi sesuai dengan kolom yang tersedia. Misalkan
sebagai berikut:
Berikutnya, buat rumus pada cell saldo baris berikutnya. Bila mengacu pada gambar
diatas, maka rumusnya (ditulis pada G8) menjadi: “=G7+E2-F2”
Untuk mempersingkat waktu penulisan rumus pada baris-baris selanjutnya, arahkan kursor
pada bagian pojok kanan bawah cell G8 hingga kursor berubah bentuk menjadi simbol +,
dan drag hingga transaksi terakhir. Hasilnya, semua kolom saldo akan terinput rumus
secara otomatis sebagai berikut:
Sebagai catatan, untuk membuat total transaksi, Anda hanya perlu menulis rumus pada cell
saldo total berikut: “=cell saldo transaksi terakhir”. Atau dalam contoh gambar diatas,
rumusnya (ditulis pada cell G12) adalah “=G11”
Sebagai catatan, untuk membuat total transaksi, Anda hanya perlu menulis rumus pada cell
saldo total berikut: “=cell saldo transaksi terakhir”. Atau dalam contoh gambar diatas,
rumusnya (ditulis pada cell G12) adalah “=G11”
Berikutnya, buat rumus pada cell saldo baris berikutnya. Bila mengacu pada gambar
diatas, maka rumusnya (ditulis pada G8) menjadi: “=G7+E2-F2”
Untuk mempersingkat waktu penulisan rumus pada baris-baris selanjutnya, arahkan kursor
pada bagian pojok kanan bawah cell G8 hingga kursor berubah bentuk menjadi simbol +,
dan drag hingga transaksi terakhir. Hasilnya, semua kolom saldo akan terinput rumus
secara otomatis sebagai berikut:
Siapa sangka jika perusahaan yang sudah sukses pun masih berpeluang gagal karena
masalah laporan keuangan yang berantakan. Begitu pentingnya kedudukan laporan
keuangan sehingga bisa jadi salah satu penentu gagal dan suksesnya suatu bisnis.
Dalam beberapa kasus kegagalan usaha yang pernah terjadi seringnya karena tidak
memiliki pencatatan cash flow usaha yang jelas dan terperinci. Hal ini menyebabkan
pebisnis tidak memiliki acuan dan pedoman untuk menetapkan keputusan strategi
selanjutnya dengan tepat sesuai kondisi perusahaan. Maksudnya bagaimana?
Data-data inilah yang menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan langkah-
langkah strategis berikutnya. Tanpa data yang jelas, bisa jadi keputusan yang dianggap
sebagai terobosan besar malah jadi bumerang yang menghancurkan bisnis Anda.
Beberapa keuntungan lain yang bisa kita peroleh dengan laporan keuangan yang baik
diantaranya:
1. Sebagai bahan pertimbangan menentukah langkah bisnis selanjutnya
2. Mengontrol kesehatan keuangan bisnis
3. Digunakan sebagai acuan menghitung kewajiban pajak
4. Sebagai dokumen pendukung untuk pengajuan kredit usaha
Kasus lain yang sering terjadi, masih banyak pebisnis yang merasa bahwa selama ini
perusahaannya baik-baik saja tanpa laporan keuangan. Namun kebanyakan mengatakan
alasan tidak membuat laporan keuangan adalah para pelaku bisnis ini, para pemula
terutama, mengaku tidak memahami cara membuat pembukuan keuangan usaha mereka.
Mendengar kata pembukuan rasanya sudah ngeri, sehingga menganggap sulit dan tidak bisa
mereka lakukan.
Pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama belajar membuat pembukuan yang sederhana
dengan memanfaatkan microsoft excel. Kenapa dipilih Ms-Excel? Karena excel
menyediakan fitur yang mudah dipahami dan dioperasionalkan oleh pemula. Dan juga Ms-
Excel sudah familiar dengan kita semua.
1. Kumpulkan semua arsip bukti pembayaran
Setiap kali ada transaksi baik itu pemasukan maupun pembayaran, usahakan ada bukti
transaksinya. Lalu semua bukti tersebut arsipkan dalam satu tempat dan disusun
berdasarkan tanggalnya. Ini sebagai langkah awal untuk memulai pencatatan pembukuan
pada jurnal umum.
Jadi, tujuan pembuatan jurnal umum ini untuk memberitahu kita berapa jumlah uang yang
masuk, dari mana asal pemasukannya dan habis dibelanjakan untuk apa saja. Anda bisa
membuat jurnal umumnya dalam mingguan atau bulanan, namun pencatatannya tetap
berdasarkan tanggal transaksi Anda.
1
2
3
4
5
3. Isikan data-data transaksi yang terjadi sesuai dengan kolom yang tersedia. Misalkan
sebagai berikut:
Berikutnya, buat rumus pada cell saldo baris berikutnya. Bila mengacu pada gambar
diatas, maka rumusnya (ditulis pada G8) menjadi: “=G7+E2-F2”
Untuk mempersingkat waktu penulisan rumus pada baris-baris selanjutnya, arahkan kursor
pada bagian pojok kanan bawah cell G8 hingga kursor berubah bentuk menjadi simbol +,
dan drag hingga transaksi terakhir. Hasilnya, semua kolom saldo akan terinput rumus
secara otomatis sebagai berikut:
Sebagai catatan, untuk membuat total transaksi, Anda hanya perlu menulis rumus pada cell
saldo total berikut: “=cell saldo transaksi terakhir”. Atau dalam contoh gambar diatas,
rumusnya (ditulis pada cell G12) adalah “=G11”
Sebagai catatan, untuk membuat total transaksi, Anda hanya perlu menulis rumus pada cell
saldo total berikut: “=cell saldo transaksi terakhir”. Atau dalam contoh gambar diatas,
rumusnya (ditulis pada cell G12) adalah “=G11”