Anda di halaman 1dari 41

Contoh dan Cara Mudah Membuat

Laporan Keuangan Sederhana Usaha


Kecil & UKM
3 Mei 2020 Oleh Wadiyo, SE

Inilah contoh Laporan Keuangan sederhana beserta cara mudah membuatnya


untuk usaha kecil dan UKM.

Pada pembahasan cara membuat dan contoh laporan keuangan sederhana


ini, saya sajikan 5 jenis laporan keuangan sederhana yang sesuai dengan
standar akuntansi keuangan (SAK), yaitu:

 Laporan Laba Rugi


 Neraca
 Laporan Perubahan Modal, dan
 Laporan Arus Kas
 Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
 

Daftar isi [Buka]
01: Mengapa Usaha Kecil dan UKM Perlu Membuat
Laporan Keuangan?

Pengusaha yang sudah sadar menjadi pengusaha pasti berusaha untuk


menyusun laporan keuangan.

Termasuk pengusaha warung makan dan warung kopi, kecuali mereka belum
menyadari bahwa dirinya pengusaha 🙂

Nah, dalam kesempatan kali ini, yuk kita belajar step-by-step menyusun


laporan keuangan sederhana untuk usaha kecil.
Untuk lebih memudahkan, blog manajemen keuangan akan memberikan
contoh laporan keuangan sederhana usaha kecil dan contoh laporan
keuangan bulanan excel.

Kenapa menggunakan contoh laporan keuangan Excel?

Alasannya adalah agar bisa langsung di-praktikkan


dengan software terpopuler di dunia Microsoft Excel, bisa menggunakan
Excel 2007, Excel 2010, Excel 2013, atau Excel 2016.
Okay, sudah siap? Kita mulai ya…
 
02: Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan
Sederhana

Misalnya, sebut saja namanya Antok, setelah bekerja 15 tahun di sebuah


rumah makan Padang, ia mempunyai keinginan untuk membuka konsultan
usaha warung makan.

Setelah merenung berhari-hari, dan mencari informasi tentang prospek bisnis


konsultan.

Akhirnya Antok dengan mantap memutuskan resign dari tempat kerjanya dan


membuka konsultan bisnis warung makan.
Maka, pada tanggal 01 Januari 2020, Antok mendirikan perusahaan
perseorangan dengan nama Up Cool Consulting

Antok berharap menjadi perusahaan konsultan kuliner yang terus tumbuh,


namun tetap cool.
Ia menggunakan keahlian dan pengalamannya dalam meracik makanan dan
mengelola usaha warung makan, dengan tagline ‘pelayanan prima, optimal
hasilnya’.
Ia berharap usaha yang baru didirikan itu berkembang pesat.

A: Alasan Membuka Usaha Konsultan Warung Makan


Selain pengalaman, Antok termasuk tipe pembelajar dan mempunyai
wawasan luas,
so… ilmu-ilmu supply chain untuk makanan pun ia pelajari, sehingga ia bisa
memperkirakan rendemen.
Dan lead time yang dibutuhkan makanan dan aneka minuman sampai di meja
pembeli.
Teknologi pengolahan makanan pun ia pelajari.

Seperti bagaimana mengolah ayam, bebek dan daging agar tidak susut
dengan teknik marinate dan penambahan E451 dalam takaran yang tepat.
Penambahan zat ini dalam takaran tertentu diperbolehkan oleh BPOM dan
FDA.

Melalui penerapan teknologi ini, Antok bisa memberikan saran untuk sebuah
warung kecil agar tidak kalah start dengan perusahaan kuliner raksasa.
Perusahaan besar yang bisa menyajikan menu daging ayam goreng yang
besar dengan harga terjangkau.

Karena banyak usaha kecil warungan yang bikin ayam goreng sudah dipotong
kecil-kecil, dimasak ungkep berjam-jam, kurus, lalu di simpan di freezer.
Dan mengeras, sampai ke pembeli mirip kayu kering digeprek 🙂
Ayam 2 kg, ketemunya cuma 600 gr 🙂

Maka melalui teknik marinate dan penambahan E451, daging akan kenyal,


empuk dan juicy serta susutnya sedikit, akhirnya harga pun bisa bersaing.
 

B:  Sistem Administrasi dan Keuangan  Warung Makan?

Bagian ini pun Antok tidak main-main, ia belajar keras dengan


mengikuti kursus akuntansi, sehingga ia paham:
 siklus akuntansi,
 cara membuat sistem keuangan,
 cara membuat Accounting Tools & SOP Akuntansi Keuangan,
 cara membuat laporan keuangan, dan
 cara melakukan analisis laporan keuangan.
Sebagai usaha kecil yang baru didirikan, ia hanya merekrut 3 orang
karyawan.

Satu orang untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi, akuntansi dan


keuangan.

Satu orang untuk pemasaran dan satu lagi untuk serabutan.

Selain itu Antok welcome terhadap mereka yang mau magang di


perusahaannya, seperti anak-anak SMK dan program vokasi perguruan tinggi.
Sebelum kita berlanjut ke transaksi-transaksi keuangan  yang terjadi di Up
Cool Consulting.
Sedikit mereview materi akuntansi dasar, kita pahami bahwa proses
penyusunan laporan keuangan atau siklus akuntansi secara sederhana bisa
digambarkan sebagai berikut:

Dari ilustrasi siklus akuntansi seperti di atas, secara garis besar ada 4 langkah


membuat laporan keuangan sederhana, yaitu :
 1) Analisis transaksi,
 2) Mencatat transaksi-transaksi tersebut dalam jurnal umum,
 3) Posting catatan dalam jurnal tersebut ke dalam buku besar,
 4) Mempersiapkan laporan keuangan berdasarkan daftar saldo
pada akhir periode.
sekarang kita bahas step by step-nya ya…
 

03: Membuat Laporan Keuangan Sederhana – Analisis dan


Mencatat Transaksi ke Jurnal
Bila kita mengacu pada siklus akuntansi, maka pembahasan ini termasuk
dalam tahapan siklus #1 dan #2.

 Tahap #1, Menganalisis transaksi-transaki keuangan.


 Tahap #2: Mencatat hasil analisi tersebut ke dalam jurnal
umum maupun jurnal khusus.
Sekarang kita lihat transaksi-transaksi yang terjadi di Up Cool Consulting pada
bulan Januari 2020 :

01. Pada tanggal 02 Januari 2020:


Antok membuka rekening di bank atas nama Up Cool Consulting dengan
setoran awal Rp. 30.000.000.

Pengaruh dari transaksi ini adalah meningkatkan jumlah aset dan modal
sebesar Rp 30.000.000.

Transaksi ini dicatat dalam jurnal sesuai akun, yaitu kas dan modal seperti
berikut ini :

(Dr) Kas   Rp 30.000.000


(Cr) Modal disetor  Rp 30.000.000
 

02. Pada tanggal 03 Januari 2020:


Antok membayar sewa kantor untuk 1 tahun sebesar Rp. 12.000.000.
Transaksi ini akan meningkatkan jumlah piutang sewa dan menurunkan akun
kas sebesar Rp. 12.000.000. untuk pencatatan jurnal seperti berikut :

(Dr) Piutang Sewa   Rp 12.000.000


(Cr) Kas                                     Rp. 12.000.000
 

03. Pada tanggal 04 Januari 2020:


Antok membeli peralatan kantor seperti komputer dan 3 meja kerja sebesar
Rp. 7.000.000

Transaksi ini meningkatkan satu akun aset yaitu peralatan kantor dan
menurunkan akun aset lainnya yaitu kas sebesar Rp 7.000.000.

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp 7.000.000 di sisi DEBIT


pada akun Peralatan Kantor.

Dan penurunan Rp 7.000.000 di sisi KREDIT pada akun kas.

(Dr) Peralatan Kantor  Rp 7.000.000


(Cr) Kas                                     Rp 7.000.000
 

04. Pada tanggal 07 Januari 2020:


Antok membeli bahan habis pakai, yaitu kertas, bolpoin, dan alat tulis kantor
sebesar Rp 300.000 dibayar tunai.

Pengaruh transaksi ini akan meningkatkan akun bahan habis pakai dan
menurunkan akun kas sebesar Rp 300.000.

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai berikut :

(Dr) Bahan Habis Pakai  Rp 300.000


(Cr) Kas                                    Rp 300.000
 

05. Pada tanggal 15 Januari 2020:


Antok membayar beban transport sebesar Rp. 750.000

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan di debit pada akaun Beban
Transport, sedangkan di akun Kas dicatata sebagai penurunan.

(Dr) Beban Transport  Rp 750.000


(Cr) Kas                        Rp 750.000
 
06. Pada tanggal 25 Januari 2020:
Menerima fee jasa konsultasi dan pendampingan dari Warung Makan Padang
‘Umi’ sebesar Rp 2.000.000,

Warteg Simbok Rp. 2.000.000, dan Depot Soto Ayam Lamongan Rp.
2.000.000, Warung Makan Sea Food Rp 5.000.000

Transaksi ini menyebabkan kenaikan pada akun Pendapatan dan Kas,


sehingga pencatatan jurnalnya adalah sebagai berikut :

(Dr) Kas  Rp 11.000.000


(Cr) Pendapatan jasa konsultasi  Rp. 11.000.000
 

07. Pada tanggal 26 Januari 2020:


Membayar tunai beban kerumahtanggaan sebesar Rp 150.000

Transaksi ini akan berpengaruh terhadap kenaikan beban, yaitu akun beban
kerumahtanggaan.

Sebaliknya akan menurunkan nilai aset, dalam hal ini akun Kas senilai Rp
150.000

(Dr) Beban Kerumahtanggaan   Rp 150.000


(Cr) Kas                                                Rp 150.000
 

08. Pada tanggal 27 Januari 2020:


Membayar tunai beban konsumsi sebesar Rp. 250.000

Akun Beban konsumsi akan meningkat, sebaliknya Aset, dalam hal ini akun
Kas mengalami penurunan.

Untuk pencatatan jurnal adalah sebagai berikut :

(Dr) Beban Konsumsi    Rp. 250.000


(Cr) Kas                                    Rp 250.000
 

09. Pada tanggal 28 Januari 2020,:


Membayar gaji 3 orang karyawan Rp. 9.000.000

Transaksi ini akan meningkatkan beban gaji dan menurunkan Kas, ayat
jurnalnya seperti ditunjukkan berikut ini:
(Dr) Beban Gaji             Rp 9.000.000
(Cr) Kas                                    Rp 9.000.000
 

10. Pada tanggal 30 Januari 2020:


Menarik kas untuk keperluan pribadi Rp. 1.500.000

Transaksi ini menambah jumlah dalam akun Prive dan dicatat di sebelah
Debit.

Serta mengurangi jumlah dalam akun Kas, sedangkan pencatatan ayat jurnal
untuk transaksi ini adalah sebagai berikut :

(Dr) Prive          Rp 1.500.000


(Cr) Kas                        Rp. 1.500.000
 

11. Pada tanggal 31 Januari 2020:


Bahan habis pakai yang tersisa sebesar Rp. 100.000

Transaksi ini meningkatkan jumlah dalam akun beban dan mengurangi jumlah
dalam akun aset.

Dalam hal ini akun Bahan Habis Pakai. Ayat jurnal untuk transaksi ini
ditunjukkan berikut ini :

(Dr) Beban Bahan Habis Pakai Rp 200.000


(Cr) Bahan Habis Pakai                         Rp 200.000
 
04: Membuat Laporan Keuangan Sederhana – Menyusun
Buku Besar
Setelah kita menganalisis dan mencatat tiap-tiap transaksi ke dalam ayat
jurnal.

Selanjutnya kita akan menyusun buku besar (silahkan cek kembali bagan
siklus akuntansi di atas).

Dari transaksi-transaksi yang sudah dijurnal, selanjutnya adalah menyusun


buku besar.

Dan setelah transaksi-transaksi bulan Januari 2020 diposting ke buku besar,


hasilnya adalah seperti berikut ini :

1. Buku Besar – AKUN Modal :

2. Buku Besar – AKUN Kas :


 

3. Buku Besar – AKUN Piutang Sewa :

4. Buku Besar – AKUN Peralatan Kantor :

5. Buku Besar – AKUN Bahan Habis Pakai :


 

6. Buku Besar – AKUN Beban Bahan Habis Pakai:

7.  Buku Besar – AKUN Beban Transport :

8. Buku Besar – AKUN Pendapatan :


 

9. Buku Besar – AKUN Kerumahtanggaan :

10. Buku Besar – AKUN Beban Konsumsi :

11. Buku Besar – AKUN Beban Gaji :

12. Buku Besar – AKUN Prive :


 

05: Membuat Laporan Keuangan Sederhana – Menyusun


Neraca Saldo

Setelah melakukan posting debit dan kredit ke Buku Besar, untuk


menyakinkan bahwa apa yang sudah kita kerjakan sudah benar.

Salah satu caranya adalah MEMERIKSA KESAMAAN jumlah total sisi debit
dan sisi kredit di buku besar.

Kesamaan ini harus dibuktikan paling tidak pada akhir periode akuntansi.

Bukti ini disebut daftar saldo (trial balance) bisa berbentuk hasil cetak
komputer atau dalam bentuk berikut ini:
 

Contoh: Neraca Saldo Usaha Kecil


Mengapa dinamakan ‘Daftar Saldo yang Belum Disesuaikan’?
Karena dalam daftar saldo tersebut belum semua akun dimasukkan.

Ada akun-akun yang masih memerlukan penyesuaian.

Dalam contoh di atas, akun yang masih memerlukan penyesuaian adalah


akan Penyusutan Peralatan Kantor.

Bila dianggap umur Peralatan Kantor adalah 4 tahun, dengan nilai residu
sebesar Rp 2.500.000.

Maka nilai penyusutan  peralatan kantor per bulannya bila dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus adalah sebesar Rp. 93.750,-
Sehingga perlu dilakukan proses penyesuaian dengan menggunakan jurnal
penyesuaian.

#1: Pencatatan Jurnal Penyesuaian untuk Penyusutan

Pencatatan jurnal penyesuaian untuk penyusutan peralatan kantor adalah


sebagai berikut :

(Dr) Beban Penyusutan   Rp. 93.750


(Cr) Akumulasi Beban Penyusutan  Rp. 93.750
 

#2: Pencatatan Jurnal Penyesuaian Piutang Sewa

Akun lain yang perlu penyesuaian adalah akun Piutang Sewa.

Jadi beban sewa per bulannya adalah :

= 12.000.0000 : 12 bulan = Rp 1.000.000

Dan pencatatan dalam jurnal penyesuaiannya adalah seperti ini :

(Dr) Beban Sewa   Rp 1.000.000


(Cr) Piutang Sewa               Rp. 1.000.000
 

Sehingga daftar saldo setelah penyesuaian adalah sebagai berikut :

Contoh Neraca Saldo Usaha Kecil


 

06: Contoh Laporan Keuangan Sederhana Usaha Kecil /


UKM – Perusahaan Jasa
Sekarang kita lanjutkan untuk menyusun laporan keuangan sederhana
perusahaan jasa Up Cool Consulting yang terdiri dari :
 1) Laporan Laba Rugi,
 2) Neraca,
 3) Laporan Perubahan Modal
 4) Laporan Arus Kas.
 5) Catatan Atas Laporan Keuangan.
Mari ditelisik satu per satu ya…

1: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Laporan Laba Rugi


Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan laba atau rugi
perusahaan pada periode tertentu.

Dengan kata lain laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan


selisih antara penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (beban/biaya).
Jika pendapatan lebih besar daripada beban, selisihnya disebut laba bersih,
sedangkan jika beban melebihi pendapatn maka selisihnya disebut rugi
bersih.

Dari daftar saldo setelah disesuaikan, dapat disusun laporan laba rugi
sederhana dari Up Cool Consulting sebagai berikut:
Up Cool Consulting
Laporan Laba Rugi
31 Januari 2020

Contoh Laporan Laba Rugi


Laba bersih untuk suatu periode berpengaruh terhadap kenaikan dalam
ekuitas pemilik atau modal untuk periode tersebut.

Sementara rugi bersih berpengaruh terhadap penurunan ekuitas pemilik


modal untuk periode tersebut.

Urutan pos-pos beban yang disebutkan di laporan laba rugi berbeda-beda


pada setiap perusahaan.

Salah satu metode mengurutkan adalah dengan menyebutkan berdasarkan


besarnya nilai, dimulai dengan pos yang jumlahnya paling besar.

Seperti pada laporan laba rugi Up Cool Consulting diurutkan dari pos yang
nilainya besar.

Yaitu beban gaji yang nilainya sebesar Rp 9.000.000, diikuti dengan prive,
beban sewa, dan yang terkecil Beban Penyusutan sebesar Rp. 93.750,-
Dari laporan Laba Rugi di atas, kita bisa melihat bahwa ternyata di bulan
Januari 2020, Up Cool Consulting masih mengalami kerugian sebesar Rp
443.750.

Mengapa minus?
Untuk perusahaan yang baru berdiri, adalah wajar jika posisi laporan laba rugi
masih minus atau negatif.

Karena pengeluaran-pengeluaran relatif besar,  sedangkan penerimaan masih


kecil.

iya kan?

Itulah pentingnya mempersiapkan laporan keuangan sejak awal sebuah


BISNIS dimulai.

Sehingga kita bisa memantau dan menganalisa perkembangannya dari waktu


ke waktu.

Tentu berdasarkan data yang akurat bukan ‘kira-kira’ 🙂

2: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Neraca (Laporan


Posisi Keuangan)
Setelah kita menyusun Laporan Laba Rugi, selanjutnya menyusun NERACA
atau Laporan Posisi Keuangan.

Masih menggunakan data-data dari ‘daftar saldo yang telah disesuaian’ maka
akan diperoleh laporan neraca Up Cool Consulting sebagai berikut :

Up Cool Consulting
Neraca/Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2020

Contoh neraca
Neraca di atas melaporkan jumlah aset, kewajiban, dan modal dari pemilik Up
Cool Consulting pada akhir Januari 2020.

Jumlah aset dan hutang diambil dari neraca saldo yang telah disesuaikan.

Bentuk neraca seperti ditunjukkan di atas disebut bentuk akun (account form).
Karena bentuk tersebut mencerminkan bentuk dasar dari persamaan dasar
akuntansi dengan aset ditampilkan di sisi kiri dan kewajiban serta ekuitas
pemilik di sisi kanan.
Bagian aset di neraca menyajikan aset berdasarkan urutan pos yang paling
liquid diletakkan yang paling atas.
Selanjutnya diikuti dengan aset lain sesuai dengan tingkat likuiditasnya.

Misalnya, piutang usaha, bahan habis pakai, dan piutang sewa.

Pada bagian kewajiban dari neraca seperti tampilan di atas tidak ada nilainya,
karena Up Cool Consulting tidak memiliki utang.

Bila terdapat dua atau lebih kategori kewajiban, maka masing-masing harus
disebutkan dan jumlahnya juga disebutkan, contoh seperti berikut ini :

Kewajiban:

Utang Usaha Rp 1.000.000


Utang Gaji     Rp    500.000

Total kewajiban = Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 1.500.000

Sedangkan pada contoh neraca di atas tidak ada utang usaha maupun utang-
utang lainnya.

3: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Laporan Perubahan


Modal
Laporan perubahan modal berfungsi untuk menunjukkan kondisi modal di
awal periode dan diakhir periode.

Lebih jelasnya mari saksikan contoh laporan perubahan modal berikut ini:

Up Cool Consulting
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Januari 2020
Contoh Laporan Perubahan Modal Usaha Kecil
 

4: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Laporan Arus Kas


Ada 3 bagian yang disajikan dalam laporan Arus Kas, yaitu:

 arus kas dari aktivitas operasi,


 arus kas dari aktivitas investasi, dan
 arus kas dari aktivitas pendanaan.
Dan bila Anda ingin tahu cara mudah membuat Laporan Arus Kas secara
detail. silahkan baca juga : 2 Cara Membuat Laporan Arus Kas (Statement of
Cash Flow)
Dengan memperhatikan 3 bagian tersebut, maka Laporan Arus Kas Up Cool
Consulting untuk periode yang berakhir 31 Januari 2020 dapat dibuat sebagai
berikut :

 
 

Saldo akhir kas, seperti ditunjukkan di Laporan Arus Kas yang juga muncul di
Neraca ada akhir periode.

Sebagaimana kita lihat dari saldo kas dan setara kas pada 31 Januari 2020
adalah sebesar Rp 10.050.000.

Saldo Kas dan Setara Kas Laporan Arus Kas juga  harus sama dengan
jumlah di laporan posisi keuangan atau neraca, yaitu Rp 10.050.000.

Perhatikan di bagian aset :

Aset :
Kas                                       = Rp 10.050.000
Peralatan Kantor                 = Rp 6.906.250
Bahan Habis Pakai              = Rp  100.000
Piutang Sewa                       = Rp. 11.000.000
 

5. Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)


Untuk membuat catatan atas laporan keuangan ini saya sajikan contoh
catatan atas laporan keuangan perusahaan publik (Tbk) berikut ini:
Contoh Catatan Atas
Laporan Keuangan
Demikian contoh 5 jenis laporan keuangan perusahaan.

Contoh Cara Membuat Pembukuan Bisnis


Sederhana Dengan Excel
By Martina, 31 Agustus 2020

       

Siapa sangka jika perusahaan yang sudah sukses pun masih berpeluang gagal karena
masalah laporan keuangan yang berantakan. Begitu pentingnya kedudukan laporan
keuangan sehingga bisa jadi salah satu penentu gagal dan suksesnya suatu bisnis.

Dalam beberapa kasus kegagalan usaha yang pernah terjadi seringnya karena tidak
memiliki pencatatan cash flow usaha yang jelas dan terperinci. Hal ini menyebabkan
pebisnis tidak memiliki acuan dan pedoman untuk menetapkan keputusan strategi
selanjutnya dengan tepat sesuai kondisi perusahaan. Maksudnya bagaimana?
Manfaat Pembukuan Bisnis
Keberadaan pencatatan cash flow akan memberikan informasi pada pelaku bisnis tentang
kondisi kesehatan keuangan perusahaannya. Apakah posisinya saat ini sedang untung atau
rugi, berapa kas di tangan yang dimiliki dan bagaimana arus masuk dan keluar keuangan
perusahaan ini.

Data-data inilah yang menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan langkah-
langkah strategis berikutnya. Tanpa data yang jelas, bisa jadi keputusan yang dianggap
sebagai terobosan besar malah jadi bumerang yang menghancurkan bisnis Anda. 

Beberapa keuntungan lain yang bisa kita peroleh dengan laporan keuangan yang baik
diantaranya:
1. Sebagai bahan pertimbangan menentukah langkah bisnis selanjutnya
2. Mengontrol kesehatan keuangan bisnis 
3. Digunakan sebagai acuan menghitung kewajiban pajak 
4. Sebagai dokumen pendukung untuk pengajuan kredit usaha

Mengapa Banyak Pebisnis Masih Meremehkan Pembukuan


Bisnis yang Baik
Meski banyak manfaat dari pembukuan keuangan yang baik, namun tidak semua pelaku
usaha sadar dan mau melakukannya. Dengan berbagai dalih yang menjadi alasan, misalnya
pencatatan keuangan itu pekerjaan yang ribet dan memakan banyak waktu.

Kasus lain yang sering terjadi, masih banyak pebisnis yang merasa bahwa selama ini
perusahaannya baik-baik saja tanpa laporan keuangan. Namun kebanyakan mengatakan
alasan tidak membuat laporan keuangan adalah para pelaku bisnis ini, para pemula
terutama, mengaku tidak memahami cara membuat pembukuan keuangan usaha mereka.
Mendengar kata pembukuan rasanya sudah ngeri, sehingga menganggap sulit dan tidak bisa
mereka lakukan.

Cara Membuat Pembukuan Bisnis yang Baik


Sebenarnya pembukuan keuangan tidaklah sulit, asalkan kita mau belajar pasti bisa diatasi.
Dewasa ini banyak cara dan panduan untuk membuat pembukuan keuangan dengan cara
yang lebih sederhana. Poin utama pembukuan dan laporan keuangan ini adalah semua
pemasukan dan pengeluaran tercatat dengan jelas, rinci dan benar sehingga kita bisa
melihat dan memahami kesehatan keuangan bisnis dengan mudah juga.

Pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama belajar membuat pembukuan yang sederhana
dengan memanfaatkan microsoft excel. Kenapa dipilih Ms-Excel? Karena excel
menyediakan fitur yang mudah dipahami dan dioperasionalkan oleh pemula. Dan juga Ms-
Excel sudah familiar dengan kita semua. 
1. Kumpulkan semua arsip bukti pembayaran 
Setiap kali ada transaksi baik itu pemasukan maupun pembayaran, usahakan ada bukti
transaksinya. Lalu semua bukti tersebut arsipkan dalam satu tempat dan disusun
berdasarkan tanggalnya. Ini sebagai langkah awal untuk memulai pencatatan pembukuan
pada jurnal umum.

2. Buat Jurnal Umum 


Jurnal Umum adalah proses awal pembukuan. Di dalam jurnal umum ini Anda cukup
menuliskan semua transaksi yang pernah terjadi baik itu pemasukan dan pengeluaran
berdasarkan urutan tanggal dan bukti yang ada.

Jadi, tujuan pembuatan jurnal umum ini untuk memberitahu kita berapa jumlah uang yang
masuk, dari mana asal pemasukannya dan habis dibelanjakan untuk apa saja. Anda bisa
membuat jurnal umumnya dalam mingguan atau bulanan, namun pencatatannya tetap
berdasarkan tanggal transaksi Anda. 

Berikut cara membuat jurnal umum di excel:


1. Pada workbook baru yang masih kosong, biasanya tersedia beberapa worksheet.
Agar lebih mudah, ganti nama worksheet pertama Anda dengan nama ‘Jurnal Umum’ dan
menyimpan file workbook Anda dengan nama bulan, misal ‘Juli 2020’.

2. Pada sheet kosong tersebut, buat tabel dengan beberapa kolom


Kolom-kolom yang dibuat meliputi: tanggal, kode akun, keterangan, debit, kredit dan saldo.
 Kolom tanggal
Digunakan untuk menuliskan tanggal transaksi baik itu pemasukan atau pengeluaran.
Idealnya penulisan transaksi urut sesuai tanggal, namun jika dikemudian hari ada transaksi
yang baru diketahui lewat hari, tidak masalah ditulis menyusul, sebab sudah ada
tanggalnya. 
 Kolom kode
Digunakan untuk membuat kode-kode pada jenis transaksi yang sama. Misal transaksi
bank, hutang, pembayaran gaji dan sebagainya. Nantinya kode akun ini akan membantu
mengelompokkan transaksi pada langkah selanjutnya.
 Kolom keterangan
Fungsinya untuk menulis penjelasan transaksi apa yang dilakukan.
 Kolom debet dan kredit
Dan debit untuk pemasukan yang kita terima, kredit untuk pengeluaran.
 Kolom saldo
Digunakan untuk menghitung berapa kas yang kita miliki sekarang. 

Contohnya adalah seperti dibawah ini:

PEMBUKUAN BULAN JULI 2020

PT Melangkah Maju Berkah

No Tanggal Kode Keterangan Debet Kredit Saldo

1  

2  

3  
4            
5            

3. Isikan data-data transaksi yang terjadi sesuai dengan kolom yang tersedia. Misalkan
sebagai berikut:

PEMBUKUAN BULAN JULI 2020

PT Melangkah Maju Berkah

No Tanggal Kode Keterangan Debet Kredit Saldo


1 3 Juli B-01 Penjualan 100 sepatu Rp
2020 @200,000 20,000,000
Pembelian 100
4 Juli
2 A-01 sepatu dari supplier Rp 12,500,000
2020
@ 125,000
10 Juli
3 C-01 Biaya Listrik Rp   1,000,000
2020
13 Juli Penjualan 100 tas @ Rp
4 B-01
2020 300,000 30,000,000
Pembelian 100 tas
17 Juli
5 A-01 dari supplier @ Rp 20,000,000
2020
200,000
Gaji karyawan (3
30 Juli
6 A-00 karyawan Rp   6,000,000
2020
@2,000,000)
Total Saldo Bulan Juli 2020

4. Buat rumus untuk perhitungan saldo:


Untuk meminimalisir kesalahan perhitungan saldo, Anda bisa memanfaatkan fitur
rumus/formula yang ada pada microsoft excel. Untuk membuatnya, caranya sebagai
berikut:
 Pada cell saldo baris pertama, ketikan rumus:
“=(cell debet kolom pertama)-(cell kredit kolom pertama)”
Penulisan cell tergantung dengan pembuatan kolom pada excel, misalkan bila pembuatan
kolom seperti gambar dibawah, maka penulisan pada cell G7 menjadi: “=E7-F7”
Siapa sangka jika perusahaan yang sudah sukses pun masih berpeluang gagal karena
masalah laporan keuangan yang berantakan. Begitu pentingnya kedudukan laporan
keuangan sehingga bisa jadi salah satu penentu gagal dan suksesnya suatu bisnis.

Dalam beberapa kasus kegagalan usaha yang pernah terjadi seringnya karena tidak
memiliki pencatatan cash flow usaha yang jelas dan terperinci. Hal ini menyebabkan
pebisnis tidak memiliki acuan dan pedoman untuk menetapkan keputusan strategi
selanjutnya dengan tepat sesuai kondisi perusahaan. Maksudnya bagaimana?

Manfaat Pembukuan Bisnis


Keberadaan pencatatan cash flow akan memberikan informasi pada pelaku bisnis tentang
kondisi kesehatan keuangan perusahaannya. Apakah posisinya saat ini sedang untung atau
rugi, berapa kas di tangan yang dimiliki dan bagaimana arus masuk dan keluar keuangan
perusahaan ini.
Data-data inilah yang menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan langkah-
langkah strategis berikutnya. Tanpa data yang jelas, bisa jadi keputusan yang dianggap
sebagai terobosan besar malah jadi bumerang yang menghancurkan bisnis Anda. 

Beberapa keuntungan lain yang bisa kita peroleh dengan laporan keuangan yang baik
diantaranya:
1. Sebagai bahan pertimbangan menentukah langkah bisnis selanjutnya
2. Mengontrol kesehatan keuangan bisnis 
3. Digunakan sebagai acuan menghitung kewajiban pajak 
4. Sebagai dokumen pendukung untuk pengajuan kredit usaha

Mengapa Banyak Pebisnis Masih Meremehkan Pembukuan


Bisnis yang Baik
Meski banyak manfaat dari pembukuan keuangan yang baik, namun tidak semua pelaku
usaha sadar dan mau melakukannya. Dengan berbagai dalih yang menjadi alasan, misalnya
pencatatan keuangan itu pekerjaan yang ribet dan memakan banyak waktu.

Kasus lain yang sering terjadi, masih banyak pebisnis yang merasa bahwa selama ini
perusahaannya baik-baik saja tanpa laporan keuangan. Namun kebanyakan mengatakan
alasan tidak membuat laporan keuangan adalah para pelaku bisnis ini, para pemula
terutama, mengaku tidak memahami cara membuat pembukuan keuangan usaha mereka.
Mendengar kata pembukuan rasanya sudah ngeri, sehingga menganggap sulit dan tidak bisa
mereka lakukan.

Cara Membuat Pembukuan Bisnis yang Baik


Sebenarnya pembukuan keuangan tidaklah sulit, asalkan kita mau belajar pasti bisa diatasi.
Dewasa ini banyak cara dan panduan untuk membuat pembukuan keuangan dengan cara
yang lebih sederhana. Poin utama pembukuan dan laporan keuangan ini adalah semua
pemasukan dan pengeluaran tercatat dengan jelas, rinci dan benar sehingga kita bisa
melihat dan memahami kesehatan keuangan bisnis dengan mudah juga.

Pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama belajar membuat pembukuan yang sederhana
dengan memanfaatkan microsoft excel. Kenapa dipilih Ms-Excel? Karena excel
menyediakan fitur yang mudah dipahami dan dioperasionalkan oleh pemula. Dan juga Ms-
Excel sudah familiar dengan kita semua. 
1. Kumpulkan semua arsip bukti pembayaran 
Setiap kali ada transaksi baik itu pemasukan maupun pembayaran, usahakan ada bukti
transaksinya. Lalu semua bukti tersebut arsipkan dalam satu tempat dan disusun
berdasarkan tanggalnya. Ini sebagai langkah awal untuk memulai pencatatan pembukuan
pada jurnal umum.
2. Buat Jurnal Umum 
Jurnal Umum adalah proses awal pembukuan. Di dalam jurnal umum ini Anda cukup
menuliskan semua transaksi yang pernah terjadi baik itu pemasukan dan pengeluaran
berdasarkan urutan tanggal dan bukti yang ada.

Jadi, tujuan pembuatan jurnal umum ini untuk memberitahu kita berapa jumlah uang yang
masuk, dari mana asal pemasukannya dan habis dibelanjakan untuk apa saja. Anda bisa
membuat jurnal umumnya dalam mingguan atau bulanan, namun pencatatannya tetap
berdasarkan tanggal transaksi Anda. 

Berikut cara membuat jurnal umum di excel:


1. Pada workbook baru yang masih kosong, biasanya tersedia beberapa worksheet.
Agar lebih mudah, ganti nama worksheet pertama Anda dengan nama ‘Jurnal Umum’ dan
menyimpan file workbook Anda dengan nama bulan, misal ‘Juli 2020’.

2. Pada sheet kosong tersebut, buat tabel dengan beberapa kolom


Kolom-kolom yang dibuat meliputi: tanggal, kode akun, keterangan, debit, kredit dan saldo.
 Kolom tanggal
Digunakan untuk menuliskan tanggal transaksi baik itu pemasukan atau pengeluaran.
Idealnya penulisan transaksi urut sesuai tanggal, namun jika dikemudian hari ada transaksi
yang baru diketahui lewat hari, tidak masalah ditulis menyusul, sebab sudah ada
tanggalnya. 
 Kolom kode
Digunakan untuk membuat kode-kode pada jenis transaksi yang sama. Misal transaksi
bank, hutang, pembayaran gaji dan sebagainya. Nantinya kode akun ini akan membantu
mengelompokkan transaksi pada langkah selanjutnya.
 Kolom keterangan
Fungsinya untuk menulis penjelasan transaksi apa yang dilakukan.
 Kolom debet dan kredit
Dan debit untuk pemasukan yang kita terima, kredit untuk pengeluaran.
 Kolom saldo
Digunakan untuk menghitung berapa kas yang kita miliki sekarang. 

Contohnya adalah seperti dibawah ini:

PEMBUKUAN BULAN JULI 2020

PT Melangkah Maju Berkah


No Tanggal Kode Keterangan Debet Kredit Saldo

1  

2  

3  
4            
5            

3. Isikan data-data transaksi yang terjadi sesuai dengan kolom yang tersedia. Misalkan
sebagai berikut:

PEMBUKUAN BULAN JULI 2020

PT Melangkah Maju Berkah

No Tanggal Kode Keterangan Debet Kredit Saldo


3 Juli Penjualan 100 sepatu Rp
1 B-01
2020 @200,000 20,000,000
Pembelian 100
4 Juli
2 A-01 sepatu dari supplier Rp 12,500,000
2020
@ 125,000
10 Juli
3 C-01 Biaya Listrik Rp   1,000,000
2020
13 Juli Penjualan 100 tas @ Rp
4 B-01
2020 300,000 30,000,000
Pembelian 100 tas
17 Juli
5 A-01 dari supplier @ Rp 20,000,000
2020
200,000
Gaji karyawan (3
30 Juli
6 A-00 karyawan Rp   6,000,000
2020
@2,000,000)
Total Saldo Bulan Juli 2020

4. Buat rumus untuk perhitungan saldo:


Untuk meminimalisir kesalahan perhitungan saldo, Anda bisa memanfaatkan fitur
rumus/formula yang ada pada microsoft excel. Untuk membuatnya, caranya sebagai
berikut:
 Pada cell saldo baris pertama, ketikan rumus:
“=(cell debet kolom pertama)-(cell kredit kolom pertama)”
Penulisan cell tergantung dengan pembuatan kolom pada excel, misalkan bila pembuatan
kolom seperti gambar dibawah, maka penulisan pada cell G7 menjadi: “=E7-F7”

 Berikutnya, buat rumus pada cell saldo baris berikutnya. Bila mengacu pada gambar
diatas, maka rumusnya (ditulis pada G8) menjadi: “=G7+E2-F2”
 Untuk mempersingkat waktu penulisan rumus pada baris-baris selanjutnya, arahkan kursor
pada bagian pojok kanan bawah cell G8 hingga kursor berubah bentuk menjadi simbol +,
dan drag hingga transaksi terakhir. Hasilnya, semua kolom saldo akan terinput rumus
secara otomatis sebagai berikut:
Siapa sangka jika perusahaan yang sudah sukses pun masih berpeluang gagal karena
masalah laporan keuangan yang berantakan. Begitu pentingnya kedudukan laporan
keuangan sehingga bisa jadi salah satu penentu gagal dan suksesnya suatu bisnis.

Dalam beberapa kasus kegagalan usaha yang pernah terjadi seringnya karena tidak
memiliki pencatatan cash flow usaha yang jelas dan terperinci. Hal ini menyebabkan
pebisnis tidak memiliki acuan dan pedoman untuk menetapkan keputusan strategi
selanjutnya dengan tepat sesuai kondisi perusahaan. Maksudnya bagaimana?

Manfaat Pembukuan Bisnis


Keberadaan pencatatan cash flow akan memberikan informasi pada pelaku bisnis tentang
kondisi kesehatan keuangan perusahaannya. Apakah posisinya saat ini sedang untung atau
rugi, berapa kas di tangan yang dimiliki dan bagaimana arus masuk dan keluar keuangan
perusahaan ini.

Data-data inilah yang menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan langkah-
langkah strategis berikutnya. Tanpa data yang jelas, bisa jadi keputusan yang dianggap
sebagai terobosan besar malah jadi bumerang yang menghancurkan bisnis Anda. 

Beberapa keuntungan lain yang bisa kita peroleh dengan laporan keuangan yang baik
diantaranya:
1. Sebagai bahan pertimbangan menentukah langkah bisnis selanjutnya
2. Mengontrol kesehatan keuangan bisnis 
3. Digunakan sebagai acuan menghitung kewajiban pajak 
4. Sebagai dokumen pendukung untuk pengajuan kredit usaha

Mengapa Banyak Pebisnis Masih Meremehkan Pembukuan


Bisnis yang Baik
Meski banyak manfaat dari pembukuan keuangan yang baik, namun tidak semua pelaku
usaha sadar dan mau melakukannya. Dengan berbagai dalih yang menjadi alasan, misalnya
pencatatan keuangan itu pekerjaan yang ribet dan memakan banyak waktu.

Kasus lain yang sering terjadi, masih banyak pebisnis yang merasa bahwa selama ini
perusahaannya baik-baik saja tanpa laporan keuangan. Namun kebanyakan mengatakan
alasan tidak membuat laporan keuangan adalah para pelaku bisnis ini, para pemula
terutama, mengaku tidak memahami cara membuat pembukuan keuangan usaha mereka.
Mendengar kata pembukuan rasanya sudah ngeri, sehingga menganggap sulit dan tidak bisa
mereka lakukan.

Cara Membuat Pembukuan Bisnis yang Baik


Sebenarnya pembukuan keuangan tidaklah sulit, asalkan kita mau belajar pasti bisa diatasi.
Dewasa ini banyak cara dan panduan untuk membuat pembukuan keuangan dengan cara
yang lebih sederhana. Poin utama pembukuan dan laporan keuangan ini adalah semua
pemasukan dan pengeluaran tercatat dengan jelas, rinci dan benar sehingga kita bisa
melihat dan memahami kesehatan keuangan bisnis dengan mudah juga.

Pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama belajar membuat pembukuan yang sederhana
dengan memanfaatkan microsoft excel. Kenapa dipilih Ms-Excel? Karena excel
menyediakan fitur yang mudah dipahami dan dioperasionalkan oleh pemula. Dan juga Ms-
Excel sudah familiar dengan kita semua. 
1. Kumpulkan semua arsip bukti pembayaran 
Setiap kali ada transaksi baik itu pemasukan maupun pembayaran, usahakan ada bukti
transaksinya. Lalu semua bukti tersebut arsipkan dalam satu tempat dan disusun
berdasarkan tanggalnya. Ini sebagai langkah awal untuk memulai pencatatan pembukuan
pada jurnal umum.

2. Buat Jurnal Umum 


Jurnal Umum adalah proses awal pembukuan. Di dalam jurnal umum ini Anda cukup
menuliskan semua transaksi yang pernah terjadi baik itu pemasukan dan pengeluaran
berdasarkan urutan tanggal dan bukti yang ada.

Jadi, tujuan pembuatan jurnal umum ini untuk memberitahu kita berapa jumlah uang yang
masuk, dari mana asal pemasukannya dan habis dibelanjakan untuk apa saja. Anda bisa
membuat jurnal umumnya dalam mingguan atau bulanan, namun pencatatannya tetap
berdasarkan tanggal transaksi Anda. 

Berikut cara membuat jurnal umum di excel:


1. Pada workbook baru yang masih kosong, biasanya tersedia beberapa worksheet.
Agar lebih mudah, ganti nama worksheet pertama Anda dengan nama ‘Jurnal Umum’ dan
menyimpan file workbook Anda dengan nama bulan, misal ‘Juli 2020’.

2. Pada sheet kosong tersebut, buat tabel dengan beberapa kolom


Kolom-kolom yang dibuat meliputi: tanggal, kode akun, keterangan, debit, kredit dan saldo.
 Kolom tanggal
Digunakan untuk menuliskan tanggal transaksi baik itu pemasukan atau pengeluaran.
Idealnya penulisan transaksi urut sesuai tanggal, namun jika dikemudian hari ada transaksi
yang baru diketahui lewat hari, tidak masalah ditulis menyusul, sebab sudah ada
tanggalnya. 
 Kolom kode
Digunakan untuk membuat kode-kode pada jenis transaksi yang sama. Misal transaksi
bank, hutang, pembayaran gaji dan sebagainya. Nantinya kode akun ini akan membantu
mengelompokkan transaksi pada langkah selanjutnya.
 Kolom keterangan
Fungsinya untuk menulis penjelasan transaksi apa yang dilakukan.
 Kolom debet dan kredit
Dan debit untuk pemasukan yang kita terima, kredit untuk pengeluaran.
 Kolom saldo
Digunakan untuk menghitung berapa kas yang kita miliki sekarang. 

Contohnya adalah seperti dibawah ini:

PEMBUKUAN BULAN JULI 2020


PT Melangkah Maju Berkah

No Tanggal Kode Keterangan Debet Kredit Saldo

1  

2  

3  
4            
5            

3. Isikan data-data transaksi yang terjadi sesuai dengan kolom yang tersedia. Misalkan
sebagai berikut:

PEMBUKUAN BULAN JULI 2020

PT Melangkah Maju Berkah

No Tanggal Kode Keterangan Debet Kredit Saldo


3 Juli Penjualan 100 sepatu Rp
1 B-01
2020 @200,000 20,000,000
Pembelian 100
4 Juli
2 A-01 sepatu dari supplier Rp 12,500,000
2020
@ 125,000
10 Juli
3 C-01 Biaya Listrik Rp   1,000,000
2020
13 Juli Penjualan 100 tas @ Rp
4 B-01
2020 300,000 30,000,000
Pembelian 100 tas
17 Juli
5 A-01 dari supplier @ Rp 20,000,000
2020
200,000
Gaji karyawan (3
30 Juli
6 A-00 karyawan Rp   6,000,000
2020
@2,000,000)
Total Saldo Bulan Juli 2020
4. Buat rumus untuk perhitungan saldo:
Untuk meminimalisir kesalahan perhitungan saldo, Anda bisa memanfaatkan fitur
rumus/formula yang ada pada microsoft excel. Untuk membuatnya, caranya sebagai
berikut:
 Pada cell saldo baris pertama, ketikan rumus:
“=(cell debet kolom pertama)-(cell kredit kolom pertama)”
Penulisan cell tergantung dengan pembuatan kolom pada excel, misalkan bila pembuatan
kolom seperti gambar dibawah, maka penulisan pada cell G7 menjadi: “=E7-F7”

 Berikutnya, buat rumus pada cell saldo baris berikutnya. Bila mengacu pada gambar
diatas, maka rumusnya (ditulis pada G8) menjadi: “=G7+E2-F2”
 Untuk mempersingkat waktu penulisan rumus pada baris-baris selanjutnya, arahkan kursor
pada bagian pojok kanan bawah cell G8 hingga kursor berubah bentuk menjadi simbol +,
dan drag hingga transaksi terakhir. Hasilnya, semua kolom saldo akan terinput rumus
secara otomatis sebagai berikut:
Sebagai catatan, untuk membuat total transaksi, Anda hanya perlu menulis rumus pada cell
saldo total berikut: “=cell saldo transaksi terakhir”. Atau dalam contoh gambar diatas,
rumusnya (ditulis pada cell G12) adalah “=G11”

Sebagai catatan, untuk membuat total transaksi, Anda hanya perlu menulis rumus pada cell
saldo total berikut: “=cell saldo transaksi terakhir”. Atau dalam contoh gambar diatas,
rumusnya (ditulis pada cell G12) adalah “=G11”

 Berikutnya, buat rumus pada cell saldo baris berikutnya. Bila mengacu pada gambar
diatas, maka rumusnya (ditulis pada G8) menjadi: “=G7+E2-F2”
 Untuk mempersingkat waktu penulisan rumus pada baris-baris selanjutnya, arahkan kursor
pada bagian pojok kanan bawah cell G8 hingga kursor berubah bentuk menjadi simbol +,
dan drag hingga transaksi terakhir. Hasilnya, semua kolom saldo akan terinput rumus
secara otomatis sebagai berikut:
Siapa sangka jika perusahaan yang sudah sukses pun masih berpeluang gagal karena
masalah laporan keuangan yang berantakan. Begitu pentingnya kedudukan laporan
keuangan sehingga bisa jadi salah satu penentu gagal dan suksesnya suatu bisnis.

Dalam beberapa kasus kegagalan usaha yang pernah terjadi seringnya karena tidak
memiliki pencatatan cash flow usaha yang jelas dan terperinci. Hal ini menyebabkan
pebisnis tidak memiliki acuan dan pedoman untuk menetapkan keputusan strategi
selanjutnya dengan tepat sesuai kondisi perusahaan. Maksudnya bagaimana?

Manfaat Pembukuan Bisnis


Keberadaan pencatatan cash flow akan memberikan informasi pada pelaku bisnis tentang
kondisi kesehatan keuangan perusahaannya. Apakah posisinya saat ini sedang untung atau
rugi, berapa kas di tangan yang dimiliki dan bagaimana arus masuk dan keluar keuangan
perusahaan ini.

Data-data inilah yang menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan langkah-
langkah strategis berikutnya. Tanpa data yang jelas, bisa jadi keputusan yang dianggap
sebagai terobosan besar malah jadi bumerang yang menghancurkan bisnis Anda. 

Beberapa keuntungan lain yang bisa kita peroleh dengan laporan keuangan yang baik
diantaranya:
1. Sebagai bahan pertimbangan menentukah langkah bisnis selanjutnya
2. Mengontrol kesehatan keuangan bisnis 
3. Digunakan sebagai acuan menghitung kewajiban pajak 
4. Sebagai dokumen pendukung untuk pengajuan kredit usaha

Mengapa Banyak Pebisnis Masih Meremehkan Pembukuan


Bisnis yang Baik
Meski banyak manfaat dari pembukuan keuangan yang baik, namun tidak semua pelaku
usaha sadar dan mau melakukannya. Dengan berbagai dalih yang menjadi alasan, misalnya
pencatatan keuangan itu pekerjaan yang ribet dan memakan banyak waktu.

Kasus lain yang sering terjadi, masih banyak pebisnis yang merasa bahwa selama ini
perusahaannya baik-baik saja tanpa laporan keuangan. Namun kebanyakan mengatakan
alasan tidak membuat laporan keuangan adalah para pelaku bisnis ini, para pemula
terutama, mengaku tidak memahami cara membuat pembukuan keuangan usaha mereka.
Mendengar kata pembukuan rasanya sudah ngeri, sehingga menganggap sulit dan tidak bisa
mereka lakukan.

Cara Membuat Pembukuan Bisnis yang Baik


Sebenarnya pembukuan keuangan tidaklah sulit, asalkan kita mau belajar pasti bisa diatasi.
Dewasa ini banyak cara dan panduan untuk membuat pembukuan keuangan dengan cara
yang lebih sederhana. Poin utama pembukuan dan laporan keuangan ini adalah semua
pemasukan dan pengeluaran tercatat dengan jelas, rinci dan benar sehingga kita bisa
melihat dan memahami kesehatan keuangan bisnis dengan mudah juga.

Pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama belajar membuat pembukuan yang sederhana
dengan memanfaatkan microsoft excel. Kenapa dipilih Ms-Excel? Karena excel
menyediakan fitur yang mudah dipahami dan dioperasionalkan oleh pemula. Dan juga Ms-
Excel sudah familiar dengan kita semua. 
1. Kumpulkan semua arsip bukti pembayaran 
Setiap kali ada transaksi baik itu pemasukan maupun pembayaran, usahakan ada bukti
transaksinya. Lalu semua bukti tersebut arsipkan dalam satu tempat dan disusun
berdasarkan tanggalnya. Ini sebagai langkah awal untuk memulai pencatatan pembukuan
pada jurnal umum.

2. Buat Jurnal Umum 


Jurnal Umum adalah proses awal pembukuan. Di dalam jurnal umum ini Anda cukup
menuliskan semua transaksi yang pernah terjadi baik itu pemasukan dan pengeluaran
berdasarkan urutan tanggal dan bukti yang ada.

Jadi, tujuan pembuatan jurnal umum ini untuk memberitahu kita berapa jumlah uang yang
masuk, dari mana asal pemasukannya dan habis dibelanjakan untuk apa saja. Anda bisa
membuat jurnal umumnya dalam mingguan atau bulanan, namun pencatatannya tetap
berdasarkan tanggal transaksi Anda. 

Berikut cara membuat jurnal umum di excel:


1. Pada workbook baru yang masih kosong, biasanya tersedia beberapa worksheet.
Agar lebih mudah, ganti nama worksheet pertama Anda dengan nama ‘Jurnal Umum’ dan
menyimpan file workbook Anda dengan nama bulan, misal ‘Juli 2020’.

2. Pada sheet kosong tersebut, buat tabel dengan beberapa kolom


Kolom-kolom yang dibuat meliputi: tanggal, kode akun, keterangan, debit, kredit dan saldo.
 Kolom tanggal
Digunakan untuk menuliskan tanggal transaksi baik itu pemasukan atau pengeluaran.
Idealnya penulisan transaksi urut sesuai tanggal, namun jika dikemudian hari ada transaksi
yang baru diketahui lewat hari, tidak masalah ditulis menyusul, sebab sudah ada
tanggalnya. 
 Kolom kode
Digunakan untuk membuat kode-kode pada jenis transaksi yang sama. Misal transaksi
bank, hutang, pembayaran gaji dan sebagainya. Nantinya kode akun ini akan membantu
mengelompokkan transaksi pada langkah selanjutnya.
 Kolom keterangan
Fungsinya untuk menulis penjelasan transaksi apa yang dilakukan.
 Kolom debet dan kredit
Dan debit untuk pemasukan yang kita terima, kredit untuk pengeluaran.
 Kolom saldo
Digunakan untuk menghitung berapa kas yang kita miliki sekarang. 

Contohnya adalah seperti dibawah ini:

PEMBUKUAN BULAN JULI 2020


PT Melangkah Maju Berkah

No Tanggal Kode Keterangan Debet Kredit Saldo

1  

2  

3  
4            
5            

3. Isikan data-data transaksi yang terjadi sesuai dengan kolom yang tersedia. Misalkan
sebagai berikut:

PEMBUKUAN BULAN JULI 2020

PT Melangkah Maju Berkah

No Tanggal Kode Keterangan Debet Kredit Saldo


3 Juli Penjualan 100 sepatu Rp
1 B-01
2020 @200,000 20,000,000
Pembelian 100
4 Juli
2 A-01 sepatu dari supplier Rp 12,500,000
2020
@ 125,000
10 Juli
3 C-01 Biaya Listrik Rp   1,000,000
2020
13 Juli Penjualan 100 tas @ Rp
4 B-01
2020 300,000 30,000,000
Pembelian 100 tas
17 Juli
5 A-01 dari supplier @ Rp 20,000,000
2020
200,000
Gaji karyawan (3
30 Juli
6 A-00 karyawan Rp   6,000,000
2020
@2,000,000)
Total Saldo Bulan Juli 2020

4. Buat rumus untuk perhitungan saldo:


Untuk meminimalisir kesalahan perhitungan saldo, Anda bisa memanfaatkan fitur
rumus/formula yang ada pada microsoft excel. Untuk membuatnya, caranya sebagai
berikut:
 Pada cell saldo baris pertama, ketikan rumus:
“=(cell debet kolom pertama)-(cell kredit kolom pertama)”
Penulisan cell tergantung dengan pembuatan kolom pada excel, misalkan bila pembuatan
kolom seperti gambar dibawah, maka penulisan pada cell G7 menjadi: “=E7-F7”

 Berikutnya, buat rumus pada cell saldo baris berikutnya. Bila mengacu pada gambar
diatas, maka rumusnya (ditulis pada G8) menjadi: “=G7+E2-F2”
 Untuk mempersingkat waktu penulisan rumus pada baris-baris selanjutnya, arahkan kursor
pada bagian pojok kanan bawah cell G8 hingga kursor berubah bentuk menjadi simbol +,
dan drag hingga transaksi terakhir. Hasilnya, semua kolom saldo akan terinput rumus
secara otomatis sebagai berikut:
Sebagai catatan, untuk membuat total transaksi, Anda hanya perlu menulis rumus pada cell
saldo total berikut: “=cell saldo transaksi terakhir”. Atau dalam contoh gambar diatas,
rumusnya (ditulis pada cell G12) adalah “=G11”

Sebagai catatan, untuk membuat total transaksi, Anda hanya perlu menulis rumus pada cell
saldo total berikut: “=cell saldo transaksi terakhir”. Atau dalam contoh gambar diatas,
rumusnya (ditulis pada cell G12) adalah “=G11”

Anda mungkin juga menyukai