Anda di halaman 1dari 24

Contoh dan Cara Mudah Membuat

Laporan Keuangan Sederhana Usaha


Kecil & UKM
3 Februari 2021 Oleh Wadiyo, SE

Inilah contoh Laporan Keuangan sederhana beserta cara mudah membuatnya untuk
usaha kecil dan UKM.

Pada pembahasan cara membuat dan contoh laporan keuangan sederhana ini, saya
sajikan 5 jenis laporan keuangan sederhana yang sesuai dengan standar akuntansi
keuangan (SAK), yaitu:

 Laporan Laba Rugi


 Neraca
 Laporan Perubahan Modal, dan
 Laporan Arus Kas
 Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
 
Daftar Isi Artikel [Buka]

01: Mengapa Usaha Kecil dan UKM Perlu Membuat Laporan


Keuangan?

Pengusaha yang sudah sadar menjadi pengusaha pasti berusaha untuk menyusun
laporan keuangan.

Termasuk pengusaha warung makan dan warung kopi, kecuali mereka belum
menyadari bahwa dirinya pengusaha 🙂

Nah, dalam kesempatan kali ini, yuk kita belajar step-by-step menyusun laporan


keuangan sederhana untuk usaha kecil.
Untuk lebih memudahkan, blog manajemen keuangan akan memberikan contoh
laporan keuangan sederhana usaha kecil dan contoh laporan keuangan bulanan excel.

Kenapa menggunakan contoh laporan keuangan Excel?

Alasannya adalah agar bisa langsung di-praktikkan dengan software terpopuler di dunia


Microsoft Excel, bisa menggunakan Excel 2007, Excel 2010, Excel 2013, atau Excel
2016.
Okay, sudah siap? Kita mulai ya…
 

02: Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan


Sederhana

Misalnya, sebut saja namanya Antok, setelah bekerja 15 tahun di sebuah rumah makan
Padang, ia mempunyai keinginan untuk membuka konsultan usaha warung makan.

Setelah merenung berhari-hari, dan mencari informasi tentang prospek bisnis


konsultan.

Akhirnya Antok dengan mantap memutuskan resign dari tempat kerjanya dan membuka


konsultan bisnis warung makan.
Maka, pada tanggal 01 Januari 2020, Antok mendirikan perusahaan perseorangan
dengan nama Up Cool Consulting

Antok berharap menjadi perusahaan konsultan kuliner yang terus tumbuh, namun
tetap cool.
Ia menggunakan keahlian dan pengalamannya dalam meracik makanan dan mengelola
usaha warung makan, dengan tagline ‘pelayanan prima, optimal hasilnya’.
Ia berharap usaha yang baru didirikan itu berkembang pesat.

 
A: Alasan Membuka Usaha Konsultan Warung Makan
Selain pengalaman, Antok termasuk tipe pembelajar dan mempunyai wawasan luas,

so… ilmu-ilmu supply chain untuk makanan pun ia pelajari, sehingga ia bisa


memperkirakan rendemen.
Dan lead time yang dibutuhkan makanan dan aneka minuman sampai di meja pembeli.
Teknologi pengolahan makanan pun ia pelajari.

Seperti bagaimana mengolah ayam, bebek dan daging agar tidak susut dengan
teknik marinate dan penambahan E451 dalam takaran yang tepat.
Penambahan zat ini dalam takaran tertentu diperbolehkan oleh BPOM dan FDA.

Melalui penerapan teknologi ini, Antok bisa memberikan saran untuk sebuah warung
kecil agar tidak kalah start dengan perusahaan kuliner raksasa.
Perusahaan besar yang bisa menyajikan menu daging ayam goreng yang besar
dengan harga terjangkau.

Karena banyak usaha kecil warungan yang bikin ayam goreng sudah dipotong kecil-
kecil, dimasak ungkep berjam-jam, kurus, lalu di simpan di freezer.
Dan mengeras, sampai ke pembeli mirip kayu kering digeprek 🙂
Ayam 2 kg, ketemunya cuma 600 gr 🙂

Maka melalui teknik marinate dan penambahan E451, daging akan kenyal, empuk


dan juicy serta susutnya sedikit, akhirnya harga pun bisa bersaing.
 

B:  Sistem Administrasi dan Keuangan  Warung Makan?

Bagian ini pun Antok tidak main-main, ia belajar keras dengan mengikuti kursus
akuntansi, sehingga ia paham:
 siklus akuntansi,
 cara membuat sistem keuangan,
 cara membuat Accounting Tools & SOP Akuntansi Keuangan,
 cara membuat laporan keuangan, dan
 cara melakukan analisis laporan keuangan.
Sebagai usaha kecil yang baru didirikan, ia hanya merekrut 3 orang karyawan.

Satu orang untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi, akuntansi dan


keuangan.

Satu orang untuk pemasaran dan satu lagi untuk serabutan.


Selain itu Antok welcome terhadap mereka yang mau magang di perusahaannya,
seperti anak-anak SMK dan program vokasi perguruan tinggi.
Sebelum kita berlanjut ke transaksi-transaksi keuangan  yang terjadi di Up Cool
Consulting.

Sedikit mereview materi akuntansi dasar, kita pahami bahwa proses penyusunan
laporan keuangan atau siklus akuntansi secara sederhana bisa digambarkan sebagai
berikut:

Dari ilustrasi siklus akuntansi seperti di atas, secara garis besar ada 4 langkah


membuat laporan keuangan sederhana, yaitu :
 1) Analisis transaksi,
 2) Mencatat transaksi-transaksi tersebut dalam jurnal umum,
 3) Posting catatan dalam jurnal tersebut ke dalam buku besar,
 4) Mempersiapkan laporan keuangan berdasarkan daftar saldo pada akhir
periode.
sekarang kita bahas step by step-nya ya…
 

03: Membuat Laporan Keuangan Sederhana – Analisis dan


Mencatat Transaksi ke Jurnal
Bila kita mengacu pada siklus akuntansi, maka pembahasan ini termasuk dalam
tahapan siklus #1 dan #2.

 Tahap #1, Menganalisis transaksi-transaki keuangan.


 Tahap #2: Mencatat hasil analisi tersebut ke dalam jurnal umum maupun jurnal
khusus.
Sekarang kita lihat transaksi-transaksi yang terjadi di Up Cool Consulting pada bulan
Januari 2020 :

01. Pada tanggal 02 Januari 2020:


Antok membuka rekening di bank atas nama Up Cool Consulting dengan setoran awal
Rp. 30.000.000.

Pengaruh dari transaksi ini adalah meningkatkan jumlah aset dan modal sebesar Rp
30.000.000.

Transaksi ini dicatat dalam jurnal sesuai akun, yaitu kas dan modal seperti berikut ini :

(Dr) Kas   Rp 30.000.000


(Cr) Modal disetor  Rp 30.000.000
 

02. Pada tanggal 03 Januari 2020:


Antok membayar sewa kantor untuk 1 tahun sebesar Rp. 12.000.000.
Transaksi ini akan meningkatkan jumlah piutang sewa dan menurunkan akun kas
sebesar Rp. 12.000.000. untuk pencatatan jurnal seperti berikut :

(Dr) Piutang Sewa   Rp 12.000.000


(Cr) Kas                                     Rp. 12.000.000
 

03. Pada tanggal 04 Januari 2020:


Antok membeli peralatan kantor seperti komputer dan 3 meja kerja sebesar Rp.
7.000.000

Transaksi ini meningkatkan satu akun aset yaitu peralatan kantor dan menurunkan
akun aset lainnya yaitu kas sebesar Rp 7.000.000.

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp 7.000.000 di sisi DEBIT pada akun
Peralatan Kantor.

Dan penurunan Rp 7.000.000 di sisi KREDIT pada akun kas.

(Dr) Peralatan Kantor  Rp 7.000.000


(Cr) Kas                                     Rp 7.000.000
 

04. Pada tanggal 07 Januari 2020:


Antok membeli bahan habis pakai, yaitu kertas, bolpoin, dan alat tulis kantor sebesar
Rp 300.000 dibayar tunai.

Pengaruh transaksi ini akan meningkatkan akun bahan habis pakai dan menurunkan
akun kas sebesar Rp 300.000.

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai berikut :

(Dr) Bahan Habis Pakai  Rp 300.000


(Cr) Kas                                    Rp 300.000
 

05. Pada tanggal 15 Januari 2020:


Antok membayar beban transport sebesar Rp. 750.000

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan di debit pada akaun Beban Transport,
sedangkan di akun Kas dicatata sebagai penurunan.
(Dr) Beban Transport  Rp 750.000
(Cr) Kas                        Rp 750.000
 

06. Pada tanggal 25 Januari 2020:


Menerima fee jasa konsultasi dan pendampingan dari Warung Makan Padang ‘Umi’
sebesar Rp 2.000.000,

Warteg Simbok Rp. 2.000.000, dan Depot Soto Ayam Lamongan Rp. 2.000.000,
Warung Makan Sea Food Rp 5.000.000

Transaksi ini menyebabkan kenaikan pada akun Pendapatan dan Kas, sehingga
pencatatan jurnalnya adalah sebagai berikut :

(Dr) Kas  Rp 11.000.000


(Cr) Pendapatan jasa konsultasi  Rp. 11.000.000
 

07. Pada tanggal 26 Januari 2020:


Membayar tunai beban kerumahtanggaan sebesar Rp 150.000

Transaksi ini akan berpengaruh terhadap kenaikan beban, yaitu akun beban
kerumahtanggaan.

Sebaliknya akan menurunkan nilai aset, dalam hal ini akun Kas senilai Rp 150.000

(Dr) Beban Kerumahtanggaan   Rp 150.000


(Cr) Kas                                                Rp 150.000
 

08. Pada tanggal 27 Januari 2020:


Membayar tunai beban konsumsi sebesar Rp. 250.000

Akun Beban konsumsi akan meningkat, sebaliknya Aset, dalam hal ini akun Kas
mengalami penurunan.

Untuk pencatatan jurnal adalah sebagai berikut :

(Dr) Beban Konsumsi    Rp. 250.000


(Cr) Kas                                    Rp 250.000
 

09. Pada tanggal 28 Januari 2020,:


Membayar gaji 3 orang karyawan Rp. 9.000.000

Transaksi ini akan meningkatkan beban gaji dan menurunkan Kas, ayat jurnalnya
seperti ditunjukkan berikut ini:

(Dr) Beban Gaji             Rp 9.000.000


(Cr) Kas                                    Rp 9.000.000
 

10. Pada tanggal 30 Januari 2020:


Menarik kas untuk keperluan pribadi Rp. 1.500.000

Transaksi ini menambah jumlah dalam akun Prive dan dicatat di sebelah Debit.

Serta mengurangi jumlah dalam akun Kas, sedangkan pencatatan ayat jurnal untuk
transaksi ini adalah sebagai berikut :

(Dr) Prive          Rp 1.500.000


(Cr) Kas                        Rp. 1.500.000
 

11. Pada tanggal 31 Januari 2020:


Bahan habis pakai yang tersisa sebesar Rp. 100.000

Transaksi ini meningkatkan jumlah dalam akun beban dan mengurangi jumlah dalam
akun aset.

Dalam hal ini akun Bahan Habis Pakai. Ayat jurnal untuk transaksi ini ditunjukkan
berikut ini :

(Dr) Beban Bahan Habis Pakai Rp 200.000


(Cr) Bahan Habis Pakai                         Rp 200.000
 
04: Membuat Laporan Keuangan Sederhana – Menyusun
Buku Besar
Setelah kita menganalisis dan mencatat tiap-tiap transaksi ke dalam ayat jurnal.

Selanjutnya kita akan menyusun buku besar (silahkan cek kembali bagan siklus
akuntansi di atas).

Dari transaksi-transaksi yang sudah dijurnal, selanjutnya adalah menyusun buku besar.

Dan setelah transaksi-transaksi bulan Januari 2020 diposting ke buku besar, hasilnya
adalah seperti berikut ini :

1. Buku Besar – AKUN Modal :

2. Buku Besar – AKUN Kas :


 

3. Buku Besar – AKUN Piutang Sewa :

4. Buku Besar – AKUN Peralatan Kantor :


 

5. Buku Besar – AKUN Bahan Habis Pakai :

6. Buku Besar – AKUN Beban Bahan Habis Pakai:

7.  Buku Besar – AKUN Beban Transport :

8. Buku Besar – AKUN Pendapatan :


 

9. Buku Besar – AKUN Kerumahtanggaan :

10. Buku Besar – AKUN Beban Konsumsi :

11. Buku Besar – AKUN Beban Gaji :


 

12. Buku Besar – AKUN Prive :

05: Membuat Laporan Keuangan Sederhana – Menyusun


Neraca Saldo
Setelah melakukan posting debit dan kredit ke Buku Besar, untuk menyakinkan bahwa
apa yang sudah kita kerjakan sudah benar.

Salah satu caranya adalah MEMERIKSA KESAMAAN jumlah total sisi debit dan sisi
kredit di buku besar.

Kesamaan ini harus dibuktikan paling tidak pada akhir periode akuntansi.

Bukti ini disebut daftar saldo (trial balance) bisa berbentuk hasil cetak komputer atau
dalam bentuk berikut ini:
 
Contoh: Neraca Saldo Usaha Kecil
Mengapa dinamakan ‘Daftar Saldo yang Belum Disesuaikan’?
Karena dalam daftar saldo tersebut belum semua akun dimasukkan.

Ada akun-akun yang masih memerlukan penyesuaian.

Dalam contoh di atas, akun yang masih memerlukan penyesuaian adalah akan
Penyusutan Peralatan Kantor.

Bila dianggap umur Peralatan Kantor adalah 4 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp
2.500.000.

Maka nilai penyusutan  peralatan kantor per bulannya bila dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus adalah sebesar Rp. 93.750,-
Sehingga perlu dilakukan proses penyesuaian dengan menggunakan jurnal
penyesuaian.

#1: Pencatatan Jurnal Penyesuaian untuk Penyusutan

Pencatatan jurnal penyesuaian untuk penyusutan peralatan kantor adalah sebagai


berikut :
(Dr) Beban Penyusutan   Rp. 93.750
(Cr) Akumulasi Beban Penyusutan  Rp. 93.750
 

#2: Pencatatan Jurnal Penyesuaian Piutang Sewa

Akun lain yang perlu penyesuaian adalah akun Piutang Sewa.

Jadi beban sewa per bulannya adalah :

= 12.000.0000 : 12 bulan = Rp 1.000.000

Dan pencatatan dalam jurnal penyesuaiannya adalah seperti ini :

(Dr) Beban Sewa   Rp 1.000.000


(Cr) Piutang Sewa               Rp. 1.000.000
 

Sehingga daftar saldo setelah penyesuaian adalah sebagai berikut :

Contoh Neraca Saldo Usaha Kecil


 
06: Contoh Laporan Keuangan Sederhana Usaha Kecil / UKM
– Perusahaan Jasa

Sekarang kita lanjutkan untuk menyusun laporan keuangan sederhana perusahaan jasa


Up Cool Consulting yang terdiri dari :
 1) Laporan Laba Rugi,
 2) Neraca,
 3) Laporan Perubahan Modal
 4) Laporan Arus Kas.
 5) Catatan Atas Laporan Keuangan.
Mari ditelisik satu per satu ya…

1: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Laporan Laba Rugi


Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan laba atau rugi perusahaan pada
periode tertentu.
Dengan kata lain laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan selisih antara
penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (beban/biaya).
Jika pendapatan lebih besar daripada beban, selisihnya disebut laba bersih, sedangkan
jika beban melebihi pendapatn maka selisihnya disebut rugi bersih.

Dari daftar saldo setelah disesuaikan, dapat disusun laporan laba rugi sederhana
dari Up Cool Consulting sebagai berikut:
Up Cool Consulting
Laporan Laba Rugi
31 Januari 2020

Contoh Laporan Laba Rugi


Laba bersih untuk suatu periode berpengaruh terhadap kenaikan dalam ekuitas pemilik
atau modal untuk periode tersebut.

Sementara rugi bersih berpengaruh terhadap penurunan ekuitas pemilik modal untuk
periode tersebut.

Urutan pos-pos beban yang disebutkan di laporan laba rugi berbeda-beda pada setiap
perusahaan.

Salah satu metode mengurutkan adalah dengan menyebutkan berdasarkan besarnya


nilai, dimulai dengan pos yang jumlahnya paling besar.

Seperti pada laporan laba rugi Up Cool Consulting diurutkan dari pos yang nilainya
besar.
Yaitu beban gaji yang nilainya sebesar Rp 9.000.000, diikuti dengan prive, beban sewa,
dan yang terkecil Beban Penyusutan sebesar Rp. 93.750,-

Dari laporan Laba Rugi di atas, kita bisa melihat bahwa ternyata di bulan Januari 2020,
Up Cool Consulting masih mengalami kerugian sebesar Rp 443.750.

Mengapa minus?
Untuk perusahaan yang baru berdiri, adalah wajar jika posisi laporan laba rugi masih
minus atau negatif.

Karena pengeluaran-pengeluaran relatif besar,  sedangkan penerimaan masih kecil.

iya kan?

Itulah pentingnya mempersiapkan laporan keuangan sejak awal sebuah BISNIS


dimulai.

Sehingga kita bisa memantau dan menganalisa perkembangannya dari waktu ke waktu.

Tentu berdasarkan data yang akurat bukan ‘kira-kira’ 🙂

2: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Neraca (Laporan Posisi


Keuangan)
Setelah kita menyusun Laporan Laba Rugi, selanjutnya menyusun NERACA atau
Laporan Posisi Keuangan.

Masih menggunakan data-data dari ‘daftar saldo yang telah disesuaian’ maka akan
diperoleh laporan neraca Up Cool Consulting sebagai berikut :

Up Cool Consulting
Neraca/Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2020
Contoh neraca
Neraca di atas melaporkan jumlah aset, kewajiban, dan modal dari pemilik Up Cool
Consulting pada akhir Januari 2020.

Jumlah aset dan hutang diambil dari neraca saldo yang telah disesuaikan.

Bentuk neraca seperti ditunjukkan di atas disebut bentuk akun (account form).
Karena bentuk tersebut mencerminkan bentuk dasar dari persamaan dasar
akuntansi dengan aset ditampilkan di sisi kiri dan kewajiban serta ekuitas pemilik di sisi
kanan.
Bagian aset di neraca menyajikan aset berdasarkan urutan pos yang paling
liquid diletakkan yang paling atas.
Selanjutnya diikuti dengan aset lain sesuai dengan tingkat likuiditasnya.

Misalnya, piutang usaha, bahan habis pakai, dan piutang sewa.

Pada bagian kewajiban dari neraca seperti tampilan di atas tidak ada nilainya, karena
Up Cool Consulting tidak memiliki utang.

Bila terdapat dua atau lebih kategori kewajiban, maka masing-masing harus disebutkan
dan jumlahnya juga disebutkan, contoh seperti berikut ini :

Kewajiban:

Utang Usaha Rp 1.000.000


Utang Gaji     Rp    500.000

Total kewajiban = Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 1.500.000

Sedangkan pada contoh neraca di atas tidak ada utang usaha maupun utang-utang
lainnya.

 
3: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Laporan Perubahan
Modal
Laporan perubahan modal berfungsi untuk menunjukkan kondisi modal di awal periode
dan diakhir periode.

Lebih jelasnya mari saksikan contoh laporan perubahan modal berikut ini:

Up Cool Consulting
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Januari 2020

Contoh Laporan Perubahan Modal Usaha Kecil


 

4: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Laporan Arus Kas


Ada 3 bagian yang disajikan dalam laporan Arus Kas, yaitu:

 arus kas dari aktivitas operasi,


 arus kas dari aktivitas investasi, dan
 arus kas dari aktivitas pendanaan.
Dan bila Anda ingin tahu cara mudah membuat Laporan Arus Kas secara detail.
silahkan baca juga : 2 Cara Membuat Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Dengan memperhatikan 3 bagian tersebut, maka Laporan Arus Kas Up Cool Consulting
untuk periode yang berakhir 31 Januari 2020 dapat dibuat sebagai berikut :

 
 

Saldo akhir kas, seperti ditunjukkan di Laporan Arus Kas yang juga muncul di Neraca
ada akhir periode.

Sebagaimana kita lihat dari saldo kas dan setara kas pada 31 Januari 2020 adalah
sebesar Rp 10.050.000.

Saldo Kas dan Setara Kas Laporan Arus Kas juga  harus sama dengan jumlah di
laporan posisi keuangan atau neraca, yaitu Rp 10.050.000.

Perhatikan di bagian aset :

Aset :
Kas                                       = Rp 10.050.000
Peralatan Kantor                 = Rp 6.906.250
Bahan Habis Pakai              = Rp  100.000
Piutang Sewa                       = Rp. 11.000.000
 

5. Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)


Untuk membuat catatan atas laporan keuangan ini saya sajikan contoh catatan atas
laporan keuangan perusahaan publik (Tbk) berikut ini:
Contoh Catatan Atas Laporan
Keuangan
Demikian contoh 5 jenis laporan keuangan perusahaan.

Dan untuk melengkapi contoh laporan keuangan sederhana untuk usaha kecil / UKM


dan cara membuat laporan keuangan tersebut, berikut kami sajikan tutorial dalam video
pendek :
Dan sampai di sini lengkap sudah seluruh pembahasan tentang contoh laporan
keuangan sederhana untuk usaha kecil dan menengah.

Bila Anda ingin cepat membuat laporan keuangan Excel atau software akuntansi,
selengkapnya baca informasinya di Accounting Tool & SOP.
 

07: Kesimpulan
Demikian pembahasan lengkap tentang contoh laporan keuangan sederhana usaha
kecil / UKM beserta step by step cara membuat laporan keuangan sederhana usaha
kecil sejak dari transaksi hingga laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai