Anda di halaman 1dari 41

Contoh Penerapan 10 Tahap Siklus

Akuntansi (Accounting Cycle) Di


Perusahaan Jasa
25 Mei 2019 Oleh Wadiyo, SE

Daftar isi [Tutup]


 01. Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)
o A. Contoh Siklus Akuntansi
o B. Proses Siklus Akuntansi
 02. Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
o A. Tahap-tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
o Tahap #1: Menganalisis dan Mencatat Transaksi ke Jurnal Umum
o Tahap #2: Posting Jurnal Transaksi ke Buku Besar
o Tahap #3: Menyiapkan Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan
o Tahap #4: Menyiapkan dan Menganalisis Data Penyesuaian
o Tahap #5: Menyiapkan Kertas Kerja Akhir Periode (opsional)
o Tahap #6: Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian
o Tahap #7: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
o Tahap #8: Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
o Tahap #9: Membuat Ayat Jurnal Penutup
o Tahap #10: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah Penutupan
 03. Periode Akuntansi
 04. Kesimpulan
Siklus Akuntansi adalah proses aktivitas yang dimulai dari analisis dan
pencatatan transaksi bisnis serta berakhir dengan persiapan untuk aktivitas
periode akuntansi selanjutnya melalui pembuatan jurnal penutup.
Jadi siklus akuntansi bukan HANYA proses untuk membuat laporan
keuangan.

Tapi keseluruhan proses aktivitas akuntansi di sebuah perusahaan atau


entitas, di mana penyusunan laporan keuangan adalah salah satu dari
tahapan proses dalam siklus akuntansi.

Selengkapnya yuk ikuti pembahasannya berikut ini…

01. Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)

Keterangan gambar: Ringkasan ururtan proses siklus akuntansi


Sebagaimana kita pahami, perusahaan memiliki siklus aktivitas yang terus
berulang sepanjang waktu yang kita kenal sebagai siklus akuntansi
(accounting cycle: dalam bahasa Inggris).
Dan secara ringkas, urutan proses siklus akuntansi adalah seperti pada
gambar di atas.

Lalu sebenarnya apa itu siklus akuntansi?

Definisi Siklus Akuntansi adalah urutan proses di suatu perusahaan atau


entitas yang dimulai dari menganalisa transaksi-transaksi, mencatat,
menyusun laporan keuanngan, dan ditutup dengan proses mempersiapkan
aktivitas akuntansi untuk periode selanjutnya.

Dan di dalam proses penyusunan laporan keuangan ada sub-sub proses lagi,
antara lain: membuat buku besar, membuat neraca saldo, membuat jurnal
penyesuaian, membuat jurnal penutup.

A. Contoh Siklus Akuntansi


Sebagai mukadimah, berikut ini saya sajikan video yang membahasa contoh
siklus akuntansi perusahaan jasa.

Perhatikan satu contoh lagi siklus akuntansi perusahaan jasa berikut:


PT Manajemen Keuangan Network, adalah sebuah perusahaan jasa
konsultan akuntansi, manajemen keuangan, kursus akuntansi, dan
pendampingan perusahaan yang ingin membenahi sistem akuntansi
keuangan dan penyusunan Standar Operasional Prosedur.
Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan sepanjang bulan dan tahun.

Selama bulan atau tahun berjalan, semua transaksi operasional perusahaan


dicatat.

Transaksi-transaksi apa saja yang dicatat perusahaan?

Jenis transaksi yang dicatat perusahaan adalah:

 Transaksi penjualan jasa, misalnya memberikan konsultasi dan training.


 Transaksi penerimaan kas, menerima dana tunai atas training yang
telah diberikan.
 Transaksi pembelian, misalnya pembelian bahan habis pakai secara
kredit.
 Transaksi pengeluaran kas, seperti pembayaran gaji karyawan, biaya
marketing, dan beban operasional lainnya.
Pada akhir bulan dan tahun, perusahaan menyiapkan laporan keuangan yang
merangkum semua aktivitas operasionalnya sepanjang waktu tersebut.

Dan untuk mempersiapkan pencatatan transaksi-transaksi pada periode


berikutnya, perusahaan juga membuat jurnal penutup.

Dari penjelasan siklus aktivitas di perusahaan jasa tersebut, kita dapat


menyimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah:

“Proses akuntansi yang dimulai dengan menganalisis dan


membuat jurnal untuk transaksi-tansaksi dan diakhiri dengan
membuat jurnal penutup guna menyiapkan catatan akuntansi
untuk transaksi-transaksi periode berikutnya”
Bagaimana siklus akuntansi perusahaan dagang dan siklus akuntansi
perusahaan manufaktur?

Apakah sama seperti siklus akuntansi perusahaan jasa?

Secara umum, proses aktivitas, alur, dan tahapan siklus akuntansi


perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur sama. Yang membedakan adalah
jenis transaksinya.

Ada jenis transaksi yang ada di perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur.
Tapi ada jenis transaksi yang HANYA ada di perusahaan tertentu.

Misalnya transaksi persediaan barang dalam proses. Transaksi ini hanya ada
di perusahaan manufaktur atau industri pengolahan.

Contoh lain, transaksi pengeluaran kas untuk penyaluran dana zakat.

Transaksi ini hanya ada pada siklus akuntansi zakat.

Ada juga transaksi yang hanya ada pada siklus akuntansi bank syariah.

B. Proses Siklus Akuntansi


Flowchart di atas menggambarkan satu periode siklus akuntansi . Dari
gambar tersebut, ada 10 tahap utama (ada juga yang membagi lebih rinci lagi
menjadi 11 atau 12 tahap) siklus akuntansi, yaitu:

1. Melakukan analisis transaksi keuangan dan mencatatnya ke jurnal


umum dan jurnal khusus.
2. Memindahkan (posting) transaksi tersebut ke buku besar.
3. Menyiapkan neraca saldo belum disesuaikan.
4. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.
5. Menyiapkan kertas kerja/neraca lajur akhir periode (optional).
6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.
7. Menyiapkan neraca saldo setelah penyesuaian.
8. Menyiapkan laporan keuangan.
9. Membuat ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar.
10. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.
Sepuluh tahap tersebut dapat diringkas dalam sebuah gambar siklus
akuntansi seperti di atas.

Gambar siklus akuntansi di atas juga memperlihatkan bagaimana data


akuntansi dimulai, yaitu
 dengan dokumen sumber untuk suatu transaksi,
 melewati sistem akuntansi, dan
 menyusun laporan keuangan.

02. Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Untuk membantu memudahkan dalam memahami urutan aktivitas yang


dilakukan pada tiap tahap dalam siklus akuntansi, saya akan menyajikan
contoh siklus akuntansi perusahaan jasa untuk satu periode akuntansi.

Lengkap dari urutan pertama hingga penutup siklus akuntansi.

Mulai dari transaksi keuangan, proses penyusunan laporan keuangan hingga


menyiapkan akun-akun untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya.
yuk langsung saja dimulai…

A. Tahap-tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Untuk memudahkan penjelasan tentang tahap-tahap proses siklus akuntansi
perusahaan jasa, saya menggunakan contoh soal dan jawaban siklus
akuntansi perusahaan jasa berikut ini:

Pak Mansyur telah menjalankan usaha konsultasi paruh waktu dari rumahnya
selama beberapa tahun.

Mulai tanggal 01 Januari 2018, Pak Mansyur menjalankan usaha


konsultasinya secara penuh waktu dengan menyewa kantor di lokasi
strategis.

Dia memberi nama usahanya sebagai Mansyur Consulting, bergerak pada


jasa pelatihan akuntansi, pendampingan dan penyusunan Standar
Operasional Prosedur Akuntansi Keuangan perusahaan, serta jasa keuangan
lainnya.

Selama bulan Januari 2018, Mansyur Consulting melakukan transaksi-


transaksi berikut ini :

Januari, 01:
Aset-aset berikut ini diterima dari Pak Mansyur:
 kas Rp 13.100.000,
 piutang usaha Rp 3.000.000,
 bahan habis pakai, Rp 1.400.000, dan
 peralatan kantor Rp 12.500.000.
Dan tidak ada kewajiban yang diterima.
Januari, 01:
Membayar sewa kantor sederhana untuk tiga bulan sesuai kontrak sewa, Rp
4.800.000
Januari, 02 :
Membayar premi asuransi kerugian dan kebakaran untuk properti Rp
1.800.000
Januari, 04:
Menerima uang dari klien sebagai pembayaran di muka untuk jasa yang akan
disediakan dan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka Rp 5.000.000.
Januari, 05 :
Membeli tambahan peralatan kantor secara kredit dari Toko Berkah Jaya Rp
2.000.000
Januari, 6 :
Menerima uang dari klien atas pelunasan piutang usaha Rp 1.800.000
Januari, 10 :
Membayar tunai untuk iklan online Rp 120.000
Januari, 12 :
Membayar Toko Berkah Jaya sebagian dari utang pembelian tanggal 5
Januari 2018 Rp 1.200.000
Januari, 12 :
Mencatat jasa yang disediakan secara kredit untuk periode 1-12 Januari 2018
Rp 4.200.000
Januari, 14 :
Membayar gaji dua mingguan pegawai freelance Rp 750.000
Januari, 17 :
Menerima kas dari klien atas honor periode 1-16 Januari 2018 Rp 6.250.000
Januari, 18 :
Membayar tunai atas pembelian bahan habis pakai, Rp 800.000
Januari, 20 :
Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk periode 13-20 Januari
2018 sebesar Rp 2.100.000
Januari, 24 :
Menerima uang dari klien atas honor periode 17-24 Januari 2018, Rp
3.850.000
Januari, 26 :
Menerima uang dari klien atas pelunasan piutang usaha, Rp 5.600.000
Januari, 27 :
Membayar gaji dua mingguan pegawai freelance, Rp 750.000
Januari, 29 :
Membayar tagihan telpon bulan Januari Rp 130.000
Januari, 30 :
Membayar tagihan listrik bulan Januari, Rp 200.000
Januari, 30 :
Menerima uang dari klien atas honor periode 25-30 Januari 2018, Rp
3.050.000
Januari, 30 :
Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk sisa bulan Januari
2018, Rp 1.500.000
Januari, 30 :
Pak Mansyur menarik tunai untuk keperluan pribadi sebesar Rp 6.000.000

Contoh transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh Mansyur


Consulting selama bulan Januari 2018 ini, selanjutnya akan kita gunakan
sebagai contoh siklus akuntansi perusahaan jasa:

Dan berikut ini 10 tahap siklus akuntansi perusahaan jasa konsultan “Mansyur
Consulting”

Tahap #1: Menganalisis dan Mencatat Transaksi ke Jurnal


Umum

Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah menganalisis dan mencatat


transaksi-transaksi ke jurnal umum maupun jurnal khusus.
Bagaimana cara untuk mencatat transaksi-transaksi akuntansi?
Cara paling mudah untuk menganalis dan mencatat transaksi-transaksi
akuntansi adalah menggunakan sistem akuntansi jurnal berpasangan debit
kredit.

Sistem akuntansi jurnal berpasangan adalah alat yang sangat berguna untuk
menganalisis dan mencata transaksi-transaksi akuntansi keuangan.

Dan perhatikan gambar berikut yang menjelaskan proses pencatatan


transaksi ke jurnal umum:
Langkah
analisis transaksi dan pencatatan ke jurnal
Langkah-langkah yang perlu dilakukan saat menggunakan sistem jurnal
berpasangan untuk menganalisis dan mencatat transaksi adalah:

1. Pahami secara menyeluruh penjelasan transaksi. Tujuannya untuk


menentukan apakah transaksi tersebut mempengaruhi akun aset,
liabilitas, ekuitas, pendapatan, atau beban.
2. Setiap akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut, tentukan apakah
saldo akun tersebut naik atau turun.
3. Pastikan apakah setiap kenaikan atau penurunan tersebut harus dicatat
sebagai debit dan kredit dengan mengikuti aturan debit dan kredit.
4. Catat transaksi tersebut dengan menggunakan ayat jurnal.
Untuk memudahkan dalam mencatat transaksi-transaki yang dilakukan
Mansyur Consulting, maka digunakan Chart of account (COA).
Apa itu Chart of Account (COA)?
Chart of Account adalah daftar akun yang digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi akuntansi. COA berguna untuk menentukan akun mana
yang dipengaruhi oleh transaksi.

Chart of Account (COA) dari Mansyur Consulting adalah sebagai berikut:


 11 Kas
 12 Piutang Usaha
 14 Bahan Habis Pakai
 15 Sewa Dibayar di Muka
 16 Asuransi Dibayar di Muka
 18 Peralatan Kantor
 21 Utang Usaha
 22 Utang Gaji
 23 Pendapatan Diterima di Muka
 31 Modal
 32 Prive
 33 Ikhtisar Laba Rugi
 41 Pendapatan
 51 Beban Gaji
 52 Beban Sewa
 53 Beban Bahan Habis Pakai
 54 Beban Penyusutan
 55 Beban Asuransi
 59 Beban Lain-lain
Setelah menganalisis setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh Mansyur
Consulting selama bulan Januari 2018.

Selanjutnya perusahaan melakukan pencatatan ayat jurnal umum untuk


transaksi-transaki sebagai berikut:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian tanggal 1 Januari 2018:


(Debit) Kas Rp 13.100.000
(Debit) Piutang Usaha Rp 3.000.000
(Debit) Bahan Habis Pakai Rp 1.400.000
(Debit) Peralatan Kantor Rp 12.500.000
(Kredit) Modal Rp 30.000.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran sewa tanggal 01 Januari 2018:
(Debit) Sewa Dibayar di Muka Rp 4.800.000
(Kredit) Kas Rp 4.800.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran asuransi tanggal 2 Januari
2018:
(Debit) Asuransi Dibayar di Muka Rp 1.800.000
(Kredit) Kas Rp. 1.800.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan tanggal 4 Januari
2018:
(Debit) Kas Rp 5.000.000
(Kredit) Pendapatan Diterima di Muka Rp 5.000.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian kredit peralatan kantor tanggal
5 Januari 2018:
(Debit) Peralatan Kantor Rp 2.000.000
(Kredit) Utang Usaha Rp 2.000.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi piutang tanggal 6 Januari 2018:
(Debit) Kas Rp 1.800.000
(Kredit) Piutang Usaha Rp 1.800.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain tanggal
10 Januari 2018:
(Debit) Beban lain-lain Rp 120.000
(Kredit) Kas Rp 120.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi utang usaha dan piutang usaha tanggal
12 Januari 2018:
Transaksi 1:

(Debit) Utang Usaha Rp 1.200.000


(Kredit) Kas Rp 1.200.000
Transaksi 2:

(Debit) Piutang Usaha Rp 4.200.000


(Kredit) Pendapatan Fee Rp 4.200.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran gaji karyawan tanggal
14 Januari 2018:
(Debit) Beban Gaji Rp 750.000
(Kredit) Kas Rp 750.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan tanggal 17 Januari
2018:
(Debit) Kas Rp 6.250.000
(Kredit) Pendapatan Rp 6.250.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan habis pakai tanggal
18 Januari 2018:
(Debit) Bahan Habis Pakai Rp 800.000
(Kredit) Kas Rp 800.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan usaha yang belum dibayar
tanggal 20 Januari 2018:
(Debit) Piutang Usaha Rp 2.100.000
(Kredit) Pendapatan Honor Rp 2.100.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan tanggal 24 Januari 2018:
(Debit) Kas Rp 3.850.000
(Kredit) Pendapatan Honor Rp 3.850.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pembayaran piutang usaha
tanggal 25 Januari 2018:
(Debit) Kas Rp 5.600.000
(Kredit) Piutang Usaha Rp 5.600.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran gaji tanggal 27 Januari 2018:
(Debit) Beban Gaji Rp 750.000
(Kredit) Kas Rp 750.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran beban lain-lain tanggal
29 Januari 2018:
(Debit) Beban Lain-lain Rp 130.000
(Kredit) Kas Rp 130.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain dan
penerimaan pendapatan tanggal 30 Januari 2018:
Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain:

(Debit) Beban Lain-lain Rp 200.000


(Kredit) Kas Rp 200.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan:

(Debit) Kas Rp 3.050.000


(Kredit) Pendapatan Rp3.050.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pembayaran piutang usaha:

(Debit) Piutang Usaha Rp 1.500.000


(Kredit) Pendapatan Rp 1.500.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penarikan dana untuk keperluan pribadi:

(Debit) Prive Rp 6.000.000


(Kredit) Kas Rp 6.000.000
Tahap #2: Posting Jurnal Transaksi ke Buku Besar

Pada tahap kedua ini adalah memindahkan saldo-saldo pencatatan di jurnal


umum ke buku besar.

Jadi Buku besar adalah kumpulan saldo akun-akun yang diperoleh dari
pemindahan (posting) pencatatan jurnal transaksi.

Fungsi buku besar dalam proses siklus akuntansi cukup penting, yaitu
menyiapkan proses pada tahap berikutnya dalam penyusunan laporan
keuangan.

Transaksi-transaksi yang dicatat di dalam jurnal umum dan jurnal khusus


secara periodik dipindahkan (posting) sesuai dengan akun-akun di buku
besar.

Perhatikan proses posting dari jurnal pencatatan transaksi-transaksi ke BUKU


BESAR berikut ini:
Gambar:
Posting jurnal ke buku besar
Apa itu posting?
Posting adalah proses pemindahan saldo-saldo dari jurnal ke buku besar,
termasuk mencatat tanggal transaksi, jumlah debit atau kredit dan referensi
jurnal dalam akun.
Nomor akun dicatat dalam kolom referensi posting dalam jurnal untuk
menunjukkan bahwa ayat jurnal telah diposting ke akun-akun dalam buku
besar.

Aktivitas-aktivitas tersebut termasuk dalam urutan ke-dua siklus akuntansi.

Berikut ini saldo akun-akun di buku besar Mansyur Consulting:

Mansyur Consulting
Buku Besar
31 Januari 2018
Contoh Buku Besar: Akun Kas

Contoh Buku Besar: Akun Piutang Usaha


Contoh Buku Besar: Akun Bahan Habis Pakai

Contoh Buku Besar: Akun Sewa Dibayar Di Muka

Contoh Buku Besar: Akun Asuransi Dibayar di Muka

Contoh Buku Besar: Akun Peralatan Kantor

Contoh Buku Besar: Akun Akumulasi Penyusutan


Contoh Buku Besar: Akun Utang Usaha

Contoh Buku Besar: Akun Utang Gaji

Contoh Buku Besar: Akun Pendapatan Diterima di Muka

Contoh Buku Besar: Akun Modal

Contoh Buku Besar: Akun Prive


Contoh Buku Besar: Akun Ikhtisar Laba Rugi

Contoh Buku Besar: Akun Pendapatan

Contoh Buku Besar: Akun Beban Gaji


Contoh Buku Besar: Akun Beban Sewa

Contoh Buku Besar: Akun Beban Bahan Habis Pakai

Contoh Buku Besar: Akun Beban Penyusutan

Contoh Buku Besar: Akun Beban Asuransi

Contoh Buku Besar: Akun Beban lain-lain


Tahap #3: Menyiapkan Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan

Urutan ke-tiga siklus akuntansi adalah menyiapkan daftar saldo yang belum
disesuaikan yang disiapkan untuk menentukan apakah terdapat kesalahan
dalam posting debit dan kredit ke buku besar.

Daftar saldo yang belum disesuaikan ini bukanlah bukti keakuratan yang
lengkap mengenai buku besar.

Daftar saldo ini hanya menunjukkan bahwa jumlah debit sama dengan jumlah
kredit.

Namun manfaatnya tetap ada karena kesalahan seringkali mempengaruhi


kesamaan jumlah debit dan kredit.
Jika jumlah kedua saldo dalam neraca saldo ini tidak sama, maka telah terjadi
kesalahan yang harus ditemukan dan dikoreksi.

Daftar saldo yang belum disesuaikan untuk Mansyur Consulting diambil dari
buku besar yang telah dibuat pada urutan siklus akuntansi #2, sebelum ayat
jurnal penyesuaian dicatat.

Dan perhatikan bentuk neraca saldo yang belum disesuaikan dari transaksi-
transaksi yang terjadi di Mansyur Consulting adalah seperti berikut ini :
Mansyur Consulting
Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

Tabel: Daftar saldo yang belum disesuiakan

Tahap #4: Menyiapkan dan Menganalisis Data Penyesuaian


Urutan ke-empat siklus akuntansi adalah menyiapkan dan menganalisis data-
data transaksi yang perlu sisesuaikan.

Sebelum Laporan Keuangan dapat disiapkan, data-data transaksi/akun-akun


harus dimutakhirkan.

Ada empat jenis akun yang biasanya memerlukan penyesuaian termasuk


beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, piutang usaha, dan
beban yang masih harus dibayar.

Sebagai tambahan, beban penyusutan harus dicatat untuk semua aset tetap
selain tanah.

Dan data-data berikut ini adalah transaksi tambahan yang perlu disesuaikan
dengan menggunakan jurnal penyesuaian, yaitu :

 Asuransi yang terpakai selama bulan Januari 2018 adalah Rp 300.000


 Sisa bahan habis pakai pada tanggal 30 Januari 2018 adalah Rp
1.350.000
 Penyusutan peralatan kantor untuk bulan Januari 2018 adalah Rp
330.000
 Gaji karyawan freelance yang belum dibayarkan pada tanggal 30
Januari 2018 adalah Rp 120.000
 Sewa yang terpakai selama bulan Januari 2018 adalah Rp 1.600.000
 Pendapatan diterima di muka pada tanggal 30 Januari 2018 adalah Rp
2.500.000

Tahap #5: Menyiapkan Kertas Kerja Akhir Periode (opsional)

A. Pengertian Kertas Kerja Akuntansi Akhir Periode

Apa pengertian kertas kerja akuntansi?

Pengertian kertas kerja adalah accounting tool yang digunakan untuk


merangkum ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk laporan keuangan.
Akuntan sering menggunakan kertas kerja untuk mengumpulkan dan
merangkum data yang diperlukan untuk menyiapkan beragam analisis dan
laporan.

Kertas kerja alat atau accounting tool yang berguna, tapi bukan bagian dari
pencatatan akuntansi formal.
Hal ini berlawanan dengan bagan akun, jurnal dan buku besar yang
merupakan bagian penting dalam sistem akuntansi dan siklus akuntansi.

Kertas kerja biasanya disiapkan dengan menggunakan program kertas kerja


di komputer, dan yang paling populer menggunakan Excel dengan berbagai
rumus dan fitur-fiturnya.
Untuk perusahaan kecil dengan jumlah akun dan penyesuaian yang sedikit,
kertas kerja akhir periode belum diperlukan.

Walaupun kertas kerja akhir periode tidak diperlukan, kertas ini sangat
berguna dalam menunjukkan alur informasi akuntansi dari neraca saldo yang
belum disesuaikan ke daftar saldo yang disesuaikan dan Laporan Keuangan.

Selain itu, kertas kerja akhir periode berguna dalam menganalisis pengaruh
dari penyesuaian yang diajukan terhadap laporan keuangan.

Perhatikan Kertas kerja atau neraca lajur 12 kolom akhir periode untuk
Mansyur Consulting adalah seperti berikut ini:
Mansyur Consulting
Kerta Kerja Akhir Periode/Neraca Lajur
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

Tabel: Kertas Kerja Akhir Periode


B. Fungsi Kertas Kerja dalam Siklus Akuntansi
Kertas kerja merupakan alat bantu dalam menyiapkan laporan laba
rugi, laporan ekuitas pemilik (perubahan modal) dan neraca.
Laporan Laba Rugi biasanya disiapkan langsung dari kertas kerja, tapi urutan
penyajian beban bisa saja diubah.

Misalnya, urutan berdasarkan besarnya jumlah beban, dimulai dari pos yang
terbesar. Beban lain-lain diletakkan terakhir tanpa melihat jumlahnya.

Laporan pertama yang biasanya disajikan di laporan ekuitas pemilik adalah


saldo akun modal pemilik pada awal periode.

Akan tetapi, jumlah yang dimasukkan sebagai modal di kertas kerja tidak
selalu merupakan saldo awal periode.

Pemilik bisa saja melakukakan investasi tambahan aset dalam perusahaan


sepanjang periode berjalan.

Oleh karena itu, untuk saldo awal dan penambahan investasi sangat penting
untuk mengacu pada akun modal di buku besar.

Jumlah ini bersama dengan laba bersih atau rugi bersih, dan jumlah prive
yang ditunjukkan di kertas kerja, digunakan untuk menentukan saldo akhir
akun modal.
Neraca dapat disiapkan langsung dari kolom kertas kerja kecuali untuk saldo
akhir modal pemilik, yang diambil dari laporan ekuitas pemilik.

Saat kertas kerja digunakan, ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup
biasanya tidak dibuat atau dipindahkan sampai setelah kertas kerja dan
laporan keuangan disiapkan.

Data untuk ayat jurnal penyesuaian diambil dari kolom penyesuaian di kertas
kerja.

Data untuk dua ayat jurnal penutup yang pertama diambil dari kolom Laporan
Laba Rugi di kertas kerja.

Jumlah untuk ayat jurnal penutup yang ketiga adalah laba bersih atau rugi
bersih yang muncul dibagian bawah kertas kerja.

Jumlah ayat jurnal penutup ke-empat adalah saldo akun prive yang muncul di
kolom Debit Neraca di kertas kerja.

Tahap #6: Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian

Tahap #6 adalah membuat jurnal penyesuaian dan memindahkan (posting) ke


buku besar.
Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah untuk membuat
penyesuaian/updating terhadap pos-pos tertentu agar sesuai dengan kondiri
riil.

Ayat jurnal penyesuaian untuk Mansyur Consulting disiapkan berdasarkan


data penyesuaian pada urutan ke-empat siklus akuntansi.

Setiap ayat jurnal penyesuaian mempengaruhi paling tidak satu akun laporan
laba rugi dan satu akun neraca.
Penjelasan untuk setiap penyesuaian termasuk cara perhitungannya biasanya
disertakan dalam setiap ayat jurnal penyesuaian.

Di Buku Besar, ayat jurnal penyesuaian ditulis sebagai “Ayat Jurnal


Penyesuaian”.

Ayat jurnal untuk Mansyur Consulting adalah seperti berikut ini :

Tanggal 30 Januari 2018:


(Debit) Beban Asuransi Rp 300.000
(Kredit) Asuransi Dibayar Di Muka Rp 300.000
(Debit) Beban Bahan Habis Pakai Rp 850.000
(Kredit) Bahan Habis Pakai Rp 850.000
(Debit) Beban Penyusutan Rp 330.000
(Kredit) Akumulasi Penyusutan Rp 330.000
(Debit) Beban Gaji Rp 120.000
(Kredit) Utang Gaji Rp 120.000
(Debit) Beban Sewa Rp 1.500.000
(Kredit) Sewa Dibayar Di Muka Rp 1.500.000
(Debit) Pendapatan Diterima Di Muka Rp 2.500.000
(Kredit) Pendapatan Rp 2.500.000
Tahap #7: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Setelah semua ayat jurnal penyesuaian telah selesai dibuat dan diposting,
daftar saldo yang disesuaikan disiapkan untuk memeriksa kesamaan jumlah
saldo debit dan kredit.

Hal ini adalah langkah terakhir atau urutan ke-tujuh dalam siklus akuntansi,
sebelum menyiapkan laporan keuangan, dan semua kesalahan yang muncul
dari proses posting ayat jurnal penyesuaian harus ditemukan dan diperbaiki.

Perhatikan, neraca saldo setelah penyesuaian Mansyur Consulting per 31


Januari 2018 adalah seperti ditunjukkan berikut ini:
Mansyur Consulting
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)
Keterangan: Neraca Saldo setelah penyesuaian

Tahap #8: Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa


Hasil TERPENTING dari siklus akuntansi adalah LAPORAN KEUANGAN.

Tahap penyusunan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur atau kertas kerja
akhir periode:

Laporan Laba Rugi disiapkan terlebih dahulu, diikuti oleh laporan ekuitas
pemilik, kemudian neraca.

Laporan Keuangan dapat disiapkan langsung dari daftar saldo yang


disesuaikan, kertas kerja akhir periode, atau buku besar.

Laba bersih atau rugi bersih yang ditunjukkan dalam laporan keuangan
disajikan dalam laporan ekuitas pemilik bersama dengan penambahan
investasi dan juga penarikan oleh pemilik.

Saldo akhir modal pemilik dilaporkan di neraca dan ditambahkan dengan


jumlah liabilitas untuk menyamakan jumlah aset.

Perhatikan, Laporan Keuangan untuk Mansyur Consulting ditunjukkan seperti


berikut ini:
A. Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

Mansyur Consulting
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa


Dari Laporan Laba Rugi di atas, memperlihatkan bahwa Mansyur Consulting
memperoleh laba sebesar Rp 18.300.000 untuk bulan Januari 2018.

B. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa

Mansyur Consulting
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

Contoh Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa


C. Neraca Perusahaan Jasa

Berikut ini Neraca atau laporan posisi keuangan Mansyur Consulting:

Mansyur Consulting
Neraca
Per 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

Contoh Neraca perusahaan jasa


Per 31 Januari 2018, Mansyur Consulting memiliki:

 jumlah aset senilai Rp 45.720.000,


 jumlah liabilitas Rp 3.420.000 dan
 jumlah ekuitas pemilik Rp 42.300.000.

Tahap #9: Membuat Ayat Jurnal Penutup


Urutan #9 dalam siklus akuntansi adalah membuat ayat jurnal penutup dan
kemudian memindahkan (posting) ke buku besar.

Apa yang dimaksud dengan jurnal penutup?

Pengertian jurnal penutup adalah ayat jurnal yang memindahkan saldo akun-
akun sementara ke akun modal pemilik.

Proses pemindahan tersebut disebut proses penutupan (clossing process)


atau sering kita kenal sebagai TUTUP BUKU.
Setelah ayat jurnal penyesuaian dipindahkan ke buku besar.

Buku besar akan sesuai dengan data yang dilaporkan dalam laporan
keuangan.

Saldo akun-akun yang dilaporkan di neraca terus disertakan dari tahun ke


tahun. Karena bersifat permanen, maka akun-akun ini disebut akun riil (real
account).
Saldo akun-akun yang dilaporkan di Laporan Laba Rugi tidak disertakan dari
tahun ke tahun.

Begitu juga dengan saldo akun prive pemilik, yang dilaporkan dalam laporan
ekuitas pemilik, tidak disertakan.

Karena akun-akun ini hanya melaporkan jumlah untuk satu periode, maka
disebut akun sementara (temporary account) atau akun nominal (nominal
account).
Untuk melaporkan jumlah hanya untuk satu periode, saldo akun sementara
harus nol pada awal periode.

Bagaimana saldo ini bisa diubah menjadi nol?


Saldo akun pendapatan dan beban dipindahkan ke sebuah akun yang disebut
Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary).
Saldo ikhtisar Laba Rugi lalu dipindahkan ke akun modal pemilik. Ayat jurnal
yang memindahkan saldo-saldo ini disebut ayat jurnal penutup (closing
entries).
Perhatikan diagram yang menggambarkan proses penutupan berikut ini:
Diagram: Proses Penutupan
Perhatikan bahwa Ikhtisar Laba Rugi digunakan digunakan hanya pada saat
akhir periode siklus akuntansi.

Pada awal proses penutupan, tidak ada saldo Ikhtisar Laba Rugi.

Selama proses penutupan dalam siklus akuntansi, Ikhtisar Laba Rugi akan di-
debit dan di-kredit untuk jumlah yang berbeda-beda.

Pada akhir proses penutupan , Ikhtisar Laba Rugi tidak akan memiliki saldo
lagi.

Karena Ikhtisar Laba Rugi ini memiliki efek ‘membersihkan’ atau me-nihil-kan
saldo akun pendapatan dan beban, maka kadang dibuat juga akun
kliring (clearing account).
Judul lain yang kadang dipakai adalah Revenue and Expense Summary,
Profit and Loss Summary, dan Income and Expense Summary.
Sangat mungkin untuk menutup akun sementara (pendapatan dan beban)
tanpa menngunakan akun kliring seperti Ikhtisar Laba Rugi.

Dalam hal ini, saldo akun pendapatan dan beban ditutup secara langsung ke
akun modal pemilik. Proses ini berjalan otomatis dalam sistem akuntansi
komputerisasi.


Dalam sistem manual, penggunaan akun Ikhtisar Laba Rugi membantu dalam
menemukan dan memperbaiki kesalahan.

Ada 4 jurnal penutup yang dibuat pada akhir periode akuntansi agar akun-
akun siap digunakan kembali pada periode berikutnya.

Ayat jurnal penutup yang pertama memindahkan saldo akun pendapatan ke


ikhtisar Laba Rugi.

Ayat jurnal kedua memindahkan saldo akun Beban ke ikhtisar Laba Rugi.
Ayat jurnal ketiga memindahkan saldo Ikhtisar Laba Rugi ke akun modal
pemilik.

Terakhir, ayat jurnal ke-empat memindahkan semua saldo dalam akun prive
pemilik ke akun modal pemilik.

Ke-empat ayat jurnal penutup untuk Mansyur Consulting ditunjukkan berikut


ini:

Jurnal Penutup Perusahaaan Jasa – Mansyur Consulting

Contoh Jurnal Penutup


Perhatikan gambar di atas, setelah ayat jurnal penutup diposting ke buku
besar , saldo dalam akun modal pemilik akan sesuai dengan jumlah yang
disajikan di laporan ekuitas pemilik dan neraca.
Untuk Mansyur Consulting, saldo akhir modal adalah Rp 42.300.000, seperti
ditunjukkan pada buku besar berikut ini:
Tabel: Akun Modal di Buku Besar
Setelah ayat jurnal penutup diposting, semua saldo akun pendapatan, beban,
dan prive menjadi nol.

Untuk menyederhanakan, ayat jurnal penutup di buku besar ditulis singkat


sebagai “Penutup”.

Dan khusus untuk anda yang suka nonton video atau film, berikut saya
sajikan video penjelasan singkat tentang jurnal penyesuaian dan jurnal
penutup dalam siklus akuntansi perusahaan jasa:

Tahap #10: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah Penutupan


Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyiapkan neraca
saldo setelah penutupan.
Kegunaan dari daftar saldo setelah penutupan dalam siklus akuntansi ini
adalah untuk memastikan bahwa buku besar telah sesuai pada awal periode
berikutnya.

Semua akun beserta saldo dalam daftar saldo setelah penutupan harus sama
dengan akun dan saldo di neraca pada akhir periode.

Dan perhatikan daftar saldo setelah penutupan untuk Mansyur Consulting


ditunjukkan seperti berikut ini:
Mansyur Consulting
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

Neraca Saldo Setelah Penutupan


Saldo yang ditunjukkan dalam daftar saldo setelah penutupan diambil dari
saldo akhir dalam buku besar seperti pada alur siklus akuntansi #2.

Saldo-saldo ini sesuai dengan jumlah yang ditunjukkan di neraca Mansyur


Consulting, seperti pada urutan siklus akuntansi #8.

03. Periode Akuntansi


Sebagai tambahan informasi, periode yang umum digunakan adalah tahun
kalender yang dimulai dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember.

Ada 99,4% dari seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(IDX) memiliki periode akuntansi yang berakhir tanggal 31 Desember, dan
sisanya di tanggal 31 Maret.

Namun perusahaan juga bisa menggunakan periode selain tahun kalender.

Contohnya, suatu perusahaan bisa saja menetapkan periode akuntansi yang


berakhir saat aktivitas usahanya mencapai titik terendah dalam siklus operasi
tahunannya.

Pada titik terendah ini, suatu usaha memiliki waktu lebih banyak untuk
menganalisis hasil operasinya dan menyiapkan laporan keuangan.

Karena perusahaan-perusahaan dengan periode akuntansi seringkali memiliki


aktivitas operasi yang sifatnya sangat musiman.

Para investor dan pengguna laporan keuangan lainnya harus berhati-hati


dalam meng-interpretasikan laporan keuangan setengah periode, misalnya
semester untuk perusahaan tersebut.

Artinya, kita harus menyadari bahwa perusahaan tersebut akan memiliki hasil
operasional yang sangat fluktuatif sepanjang periode akuntansi.
Perlu diperhatikan, bahwa sejarah keuangan perusahaan bisa ditunjukkan
dengan serangkaian NERACA dan Laporan Laba Rugi untuk beberapa
periode akuntansi.

Jika kelangsungan suatu perusahaan ditunjukkan dengan sebuah garis yang


bergerak dari kiri ke kanan, serangkaian neraca dan laporan laba rugi dapat
digambarkan sebagai berikut:

04. Kesimpulan
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai siklus akuntansi dengan
studi kasus dari siklus akuntansi perusahaan jasa consulting.
Setiap langkahnya sudah dibahas secara detil dan lengkap dengan tabel,
gambar dan bagan untuk mempermudah memahami dan meng-
implementasikan siklus akuntansi dalam bisnis atau pekerjaan riil anda.

Bagaimana dengan siklus akuntansi perusahaan dagang dan manufaktur?

Siklus akuntansi perusahaan dagang dan manufaktur, tahapan dan urutan


prosesnya sama.

Yang membedakan adalah jenis transaksinya, ada transaksi keuangan yang


hanya terjadi di perusahaan dagang, dan ada juga transaksi bisnis yang
terjadi hanya di perusahaan manufaktur

Anda mungkin juga menyukai