Anda di halaman 1dari 35

Penerapan 10 Tahap Siklus

Akuntansi (Accounting Cycle)


Perusahaan Jasa
11 Juni 2020 Oleh Wadiyo, SE

Daftar isi [Buka]
 01. Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)
o A. Mengenal Lebih Dalam Siklus Akuntansi
o B. Proses Siklus Akuntansi
 02. Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
o A. Tahap-tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
o Tahap Siklus Akuntansi #1: Menganalisis dan Mencatat Transaksi ke Jurnal
Umum
o Tahap Siklus Akuntansi #2: Posting Jurnal Transaksi ke Buku Besar
o Tahap Siklus Akuntansi #3: Menyiapkan Neraca Saldo Sebelum
Disesuaikan
o Tahap Siklus Akuntansi #4: Menyiapkan dan Menganalisis Data
Penyesuaian
o Tahap #5: Menyiapkan Kertas Kerja Akuntansi atau Neraca Lajur Akhir
Periode (opsional)
o Tahap Siklus Akuntansi #6: Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian 
o Tahap Siklus Akuntansi #7: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah
Penyesuaian
o Tahap #8: Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
o Tahap Siklus Akuntansi #9: Membuat Ayat Jurnal Penutup
o Tahap Siklus Akuntansi #10: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah Penutupan
 03. Periode Siklus Akuntansi
o A: Penentuan Periode Siklus Akuntansi
o B: Periode Aktivitas Perusahaan
 04. Kesimpulan
Siklus Akuntansi adalah proses aktivitas yang dimulai dari analisis dan
pencatatan transaksi bisnis serta berakhir dengan persiapan untuk
aktivitas periode akuntansi selanjutnya melalui pembuatan jurnal
penutup.
Jadi siklus akuntansi bukan HANYA proses untuk membuat laporan
keuangan.
Tapi meliputi keseluruhan proses aktivitas akuntansi di sebuah
perusahaan atau entitas.
Dan proses penyusunan laporan keuangan adalah salah satu dari
tahapan proses yang terjadi dalam siklus akuntansi.
Selengkapnya yuk ikuti pembahasan proses dan tahap-tahap siklus
akuntansi perusahaan berikut ini…
 
01. Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting
Cycle)
 

Keterangan gambar: Ringkasan ururtan proses siklus akuntansi


Sebagaimana kita pahami, perusahaan memiliki siklus aktivitas yang
terus berulang sepanjang waktu yang kita kenal sebagai siklus akuntansi
(accounting cycle: dalam bahasa Inggris).
Dan secara ringkas, urutan proses siklus akuntansi adalah seperti pada
gambar di atas.
Lalu sebenarnya apa itu siklus akuntansi?
Definisi Siklus Akuntansi adalah urutan proses di suatu perusahaan atau
entitas yang dimulai dari menganalisa transaksi-transaksi, mencatat,
menyusun laporan keuanngan, dan ditutup dengan proses
mempersiapkan aktivitas akuntansi untuk periode selanjutnya.
Jadi pada tahap proses penyusunan laporan keuangan ada sub-sub
proses lagi, antara lain:
 analisis transaksi
 membuat jurnal umum dan jurnal khusus
 membuat buku besar,
 membuat neraca saldo,
 membuat jurnal penyesuaian,
 membuat jurnal penutup.
Dan Laporan Keuangan adalah output utama dari sebuah proses siklus
akuntansi.
 
A. Mengenal Lebih Dalam Siklus Akuntansi

A: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Sebagai mukadimah pembahasan tentang siklus akuntansi, saya sajikan
contoh siklus akuntansi perusahaan jasa berikut ini:
PT Manajemen Keuangan Network, adalah sebuah perusahaan jasa
dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
 konsultan akuntansi,
 manajemen keuangan,
 kursus akuntansi,
 pendampingan perusahaan yang ingin membenahi sistem
akuntansi keuangan dan
 penyusunan Standar Operasional Prosedur.
Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan sepanjang bulan dan tahun.
Selama bulan atau tahun berjalan, semua transaksi operasional
perusahaan dicatat, diklasifikasikan, digolongkan, dan di analisis.
Transaksi-transaksi apa saja yang dicatat perusahaan?
Jenis-jenis transaksi keuangan yang dicatat perusahaan antara
lain:
 Transaksi penjualan jasa, misalnya memberikan konsultasi dan
training.
 Transaksi penerimaan kas, menerima dana tunai atas training yang
telah diberikan.
 Transaksi pembelian, misalnya pembelian bahan habis pakai
secara kredit.
 Transaksi pengeluaran kas, seperti pembayaran gaji karyawan,
biaya marketing, dan beban operasional lainnya.
Pada akhir bulan dan tahun, perusahaan menyiapkan laporan keuangan
yang merangkum semua aktivitas operasionalnya sepanjang waktu
tersebut.
***
Dan untuk mempersiapkan pencatatan transaksi-transaksi pada periode
berikutnya, perusahaan juga membuat jurnal penutup.
Dari penjelasan siklus aktivitas di perusahaan jasa tersebut, kita dapat
menyimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah:
“Proses akuntansi yang dimulai dengan menganalisis dan membuat
jurnal untuk transaksi-tansaksi dan diakhiri dengan membuat jurnal
penutup guna menyiapkan catatan akuntansi untuk transaksi-transaksi
periode berikutnya”
 
B: Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur
Bagaimana siklus akuntansi perusahaan dagang dan siklus akuntansi
perusahaan manufaktur?
Apakah aktivitas dan operasi perusahaan sama seperti siklus akuntansi
perusahaan jasa?
Secara umum, proses aktivitas, alur, dan tahapan siklus akuntansi
perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur sama.
Yang membedakan adalah jenis transaksinya.
Ada jenis transaksi yang terjadi di semua jenis perusahaan, baik  jasa,
dagang, dan manufaktur.
Tapi ada juga jenis transaksi yang HANYA ada dan terjadi di perusahaan
tertentu.
Misalnya transaksi persediaan barang dalam proses. Transaksi ini hanya
ada di perusahaan manufaktur atau industri pengolahan.
Contoh lain, transaksi pengeluaran kas untuk penyaluran dana zakat.
Transaksi ini hanya ada pada siklus akuntansi zakat.
Ada juga transaksi yang hanya ada pada siklus akuntansi bank syariah.
 
B. Proses Siklus Akuntansi
Flowchart  diagram alir di atas menggambarkan satu periode siklus
akuntansi di suatu perusahaan atau entitas.
Dari gambar tersebut, kita mengetahui ternyata ada 10 tahap utama (ada
juga yang membagi lebih rinci lagi menjadi 11 atau 12 tahap) siklus
akuntansi, yaitu:
1. Melakukan analisis transaksi keuangan dan mencatatnya ke jurnal
umum dan jurnal khusus.
2. Memindahkan (posting) transaksi tersebut ke buku besar.
3. Menyiapkan neraca saldo belum disesuaikan.
4. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.
5. Menyiapkan kertas kerja/neraca lajur akhir periode (optional).
6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.
7. Menyiapkan neraca saldo setelah penyesuaian.
8. Menyiapkan laporan keuangan.
9. Membuat ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar.
10. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.
Sepuluh tahap tersebut dapat diringkas dalam sebuah gambar siklus
akuntansi seperti di atas.
Gambar siklus akuntansi di atas juga memperlihatkan bagaimana data
akuntansi dimulai, yaitu
 dengan dokumen sumber untuk suatu transaksi,
 melewati sistem akuntansi, dan
 menyusun laporan keuangan.
 
02. Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Untuk membantu memudahkan dalam memahami urutan aktivitas yang
dilakukan pada tiap tahap siklus akuntansi, saya akan menyajikan contoh
siklus akuntansi perusahaan jasa dalam satu periode akuntansi.
Lengkap dari urutan pertama hingga penutup siklus akuntansi, mulai dari:
 transaksi keuangan,
 proses penyusunan laporan keuangan dan
 menyiapkan akun-akun untuk pencatatan transaksi periode
selanjutnya.
Agar tidak penasaran dan gamblang, yuks langsung saja dimulai
pembahasannya…
 
A. Tahap-tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Untuk memudahkan penjelasan tentang tahap-tahap proses siklus


akuntansi perusahaan jasa, saya menggunakan contoh soal dan jawaban
siklus akuntansi perusahaan jasa berikut ini:
Pak Mansyur telah menjalankan usaha konsultasi paruh waktu dari
rumahnya selama beberapa tahun.
Mulai tanggal 01 Januari 2020, Pak Mansyur menjalankan usaha
konsultasinya secara penuh waktu dengan menyewa kantor di lokasi
strategis.
Dia memberi nama usahanya sebagai Mansyur Consulting, bergerak
pada jasa pelatihan akuntansi, Audit Keuangan, pendampingan.
Dan penyusunan Standar Operasional Prosedur Akuntansi Keuangan
perusahaan, serta jasa keuangan lainnya.
***
Berikut ini transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari
2018,:
Januari, 01:
Aset-aset berikut ini diterima dari Pak Mansyur:
 kas Rp 13.100.000,
 piutang usaha Rp 3.000.000,
 bahan habis pakai, Rp 1.400.000, dan
 peralatan kantor Rp 12.500.000.
Dan tidak ada kewajiban yang diterima.
Januari, 01:
Membayar sewa kantor sederhana untuk tiga bulan sesuai kontrak sewa,
Rp 4.800.000
Januari, 02 :
Membayar premi asuransi kerugian dan kebakaran untuk properti Rp
1.800.000
Januari, 04:
Menerima uang dari klien sebagai pembayaran di muka untuk jasa yang
akan disediakan dan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka  Rp
5.000.000.
Januari, 05 :
Membeli tambahan peralatan kantor secara kredit dari Toko Berkah Jaya
Rp 2.000.000
Januari, 6 :
Menerima uang dari klien atas pelunasan piutang usaha Rp 1.800.000
Januari, 10 :
Membayar tunai untuk iklan online Rp 120.000
Januari, 12 :
Membayar Toko Berkah Jaya sebagian dari utang pembelian tanggal 5
Januari 2020 Rp 1.200.000
Januari, 12 :
Mencatat jasa yang disediakan secara kredit untuk periode 1-12 Januari
2020 Rp 4.200.000
Januari, 14 :
Membayar gaji dua mingguan pegawai freelance Rp 750.000
Januari, 17 :
Menerima kas dari klien atas honor periode 1-16 Januari 2020 Rp
6.250.000
Januari, 18 :
Membayar tunai atas pembelian bahan habis pakai, Rp 800.000
Januari, 20 :
Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk periode 13-20
Januari 2020 sebesar Rp 2.100.000
Januari, 24 :
Menerima uang dari klien atas honor periode 17-24 Januari 2020, Rp
3.850.000
Januari, 26 :
Menerima uang dari klien atas pelunasan piutang usaha, Rp 5.600.000
Januari, 27 :
Membayar gaji dua mingguan pegawai freelance, Rp 750.000
Januari, 29 :
Membayar tagihan telpon bulan Januari Rp 130.000
Januari, 30 :
Membayar tagihan listrik bulan Januari, Rp 200.000
Januari, 30 :
Menerima uang dari klien atas honor periode 25-30 Januari 2020, Rp
3.050.000
Januari, 30 :
Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk sisa bulan
Januari 2020, Rp 1.500.000
Januari, 30 :
Pak Mansyur menarik tunai untuk keperluan pribadi sebesar Rp
6.000.000
 
Contoh transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh Mansyur
Consulting selama bulan Januari 2020 ini, selanjutnya akan kita gunakan
sebagai contoh siklus akuntansi perusahaan jasa:
Dan berikut ini 10 tahap siklus akuntansi perusahaan jasa konsultan
“Mansyur Consulting”
 
Tahap Siklus Akuntansi #1: Menganalisis dan Mencatat
Transaksi ke Jurnal Umum
 

A:: Cara Melakukan Anailisis dan Pencatatan Transaksi Keuangan


Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah menganalisis dan
mencatat transaksi-transaksi ke jurnal umum maupun jurnal khusus.
Bagaimana cara untuk mencatat transaksi-transaksi akuntansi?
Cara paling mudah untuk menganalis dan mencatat transaksi-transaksi
akuntansi adalah menggunakan sistem akuntansi jurnal berpasangan
debit kredit.
Sistem akuntansi jurnal berpasangan adalah alat yang sangat berguna
untuk menganalisis dan mencata transaksi-transaksi akuntansi
keuangan.
Dan perhatikan gambar berikut yang menjelaskan proses pencatatan
transaksi ke jurnal umum:

Langkah analisis transaksi dan pencatatan ke jurnal


 
Langkah-langkah yang perlu dilakukan saat menggunakan sistem jurnal
berpasangan untuk menganalisis dan mencatat transaksi adalah:
1. Pahami secara menyeluruh penjelasan transaksi. Tujuannya untuk
menentukan apakah transaksi tersebut mempengaruhi akun aset,
liabilitas, ekuitas, pendapatan, atau beban.
2. Setiap akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut, tentukan
apakah saldo akun tersebut naik atau turun.
3. Pastikan apakah setiap kenaikan atau penurunan tersebut harus
dicatat sebagai debit dan kredit dengan mengikuti aturan debit dan
kredit.
4. Catat transaksi tersebut dengan menggunakan ayat jurnal.
 
B: Penggunaan Chart of Account (COA)
Untuk memudahkan dalam mencatat transaksi-transaki yang dilakukan
Mansyur Consulting, maka digunakan Chart of account (COA).
Apa itu Chart of Account (COA)?
Chart of Account adalah daftar akun yang digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi akuntansi.
Manfaat COA adalah berguna untuk menentukan akun mana yang
dipengaruhi oleh transaksi.
Chart of Account (COA) dari Mansyur Consulting adalah sebagai berikut:
 11 Kas
 12 Piutang Usaha
 14 Bahan Habis Pakai
 15 Sewa Dibayar  di Muka
 16 Asuransi Dibayar di Muka
 18 Peralatan Kantor
 21 Utang Usaha
 22 Utang Gaji
 23 Pendapatan Diterima di Muka
 31 Modal
 32 Prive
 33 Ikhtisar Laba Rugi
 41 Pendapatan
 51 Beban Gaji
 52 Beban Sewa
 53 Beban Bahan Habis Pakai
 54 Beban Penyusutan
 55 Beban Asuransi
 59 Beban Lain-lain
 
C: Proses Pencatatan Jurnal Akuntansi
Setelah menganalisis setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh
Mansyur Consulting selama bulan Januari 2020.
Selanjutnya perusahaan melakukan pencatatan ayat jurnal umum untuk
transaksi-transaki sebagai berikut:
1: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian tanggal
1 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 13.100.000
(Debit) Piutang Usaha Rp 3.000.000
(Debit) Bahan Habis Pakai Rp 1.400.000
(Debit) Peralatan Kantor Rp 12.500.000
(Kredit) Modal Rp 30.000.000
2: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran sewa tanggal
01 Januari 2020:
(Debit) Sewa Dibayar di Muka Rp 4.800.000
(Kredit) Kas Rp 4.800.000
3: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran
asuransi tanggal 2 Januari 2020:
(Debit) Asuransi Dibayar di Muka Rp 1.800.000
(Kredit) Kas Rp. 1.800.000
4: Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan
pendapatan tanggal 4 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 5.000.000
(Kredit) Pendapatan Diterima di Muka Rp 5.000.000
5: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian kredit peralatan
kantor tanggal 5 Januari 2020:
(Debit) Peralatan Kantor Rp 2.000.000
(Kredit) Utang Usaha Rp 2.000.000
6: Contoh pencatatan jurnal transaksi piutang tanggal 6 Januari
2020:
(Debit) Kas Rp 1.800.000
(Kredit) Piutang Usaha Rp 1.800.000
7: Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain
tanggal 10 Januari 2020:
(Debit) Beban lain-lain Rp 120.000
(Kredit) Kas Rp 120.000
8: Contoh pencatatan jurnal transaksi utang usaha dan piutang
usaha tanggal 12 Januari  2020:
Transaksi 1:
(Debit) Utang Usaha Rp 1.200.000
(Kredit) Kas Rp 1.200.000
Transaksi 2:
(Debit) Piutang Usaha Rp 4.200.000
(Kredit) Pendapatan Fee Rp 4.200.000
9: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran gaji karyawan
tanggal 14 Januari 2020:
(Debit) Beban Gaji Rp 750.000
(Kredit) Kas Rp 750.000
10: Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan
tanggal 17 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 6.250.000
(Kredit) Pendapatan Rp 6.250.000
11: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan habis
pakai tanggal 18 Januari 2020:
(Debit) Bahan Habis Pakai Rp 800.000
(Kredit) Kas Rp 800.000
12: Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan usaha yang
belum dibayar tanggal 20 Januari 2020:
(Debit) Piutang Usaha Rp 2.100.000
(Kredit) Pendapatan Honor Rp 2.100.000
13: Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan tanggal
24 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 3.850.000
(Kredit) Pendapatan Honor Rp 3.850.000
14: Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pembayaran
piutang usaha tanggal 25 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 5.600.000
(Kredit) Piutang Usaha Rp 5.600.000
15: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran gaji tanggal
27 Januari 2020:
(Debit) Beban Gaji Rp 750.000
(Kredit) Kas Rp 750.000
16: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran beban lain-
lain tanggal 29 Januari 2020:
(Debit) Beban Lain-lain Rp 130.000
(Kredit) Kas Rp 130.000
17: Contoh pencatatan jurnal transaksi  pengeluaran beban lain-
lain dan penerimaan pendapatan tanggal 30 Januari 2020:
Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain:
(Debit) Beban Lain-lain Rp 200.000
(Kredit) Kas Rp 200.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan:
(Debit) Kas Rp 3.050.000
(Kredit) Pendapatan Rp3.050.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pembayaran piutang
usaha:
(Debit) Piutang Usaha Rp 1.500.000
(Kredit) Pendapatan Rp 1.500.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penarikan dana untuk keperluan
pribadi:
(Debit) Prive Rp 6.000.000
(Kredit) Kas Rp 6.000.000
Jadi tahap ini adalah mencatat semua transaksi keuangan dan bisnis ke
dalam jurnal umum dan jurnal khusus.
 
Tahap Siklus Akuntansi #2: Posting Jurnal Transaksi ke
Buku Besar

A: Posting Transaksi Keuangan


Pada tahap kedua ini adalah memindahkan saldo-saldo pencatatan di
jurnal umum ke buku besar.
Jadi Buku besar adalah kumpulan saldo akun-akun yang diperoleh dari
pemindahan (posting) pencatatan jurnal transaksi.
Fungsi buku besar dalam proses siklus akuntansi cukup penting, yaitu
menyiapkan proses pada tahap berikutnya dalam penyusunan laporan
keuangan.
Transaksi-transaksi yang dicatat di dalam jurnal umum dan jurnal khusus
secara periodik dipindahkan (posting) sesuai dengan akun-akun di buku
besar.
Perhatikan proses posting dari jurnal pencatatan transaksi-transaksi ke
BUKU BESAR berikut ini:
Gambar: Posting jurnal ke buku besar

Apa yang dimaksud posting?


Posting adalah proses pemindahan saldo-saldo dari jurnal ke buku besar,
termasuk mencatat tanggal transaksi, jumlah debit atau kredit dan
referensi jurnal dalam akun.
Nomor akun dicatat dalam kolom referensi posting dalam jurnal untuk
menunjukkan bahwa ayat jurnal telah diposting ke akun-akun dalam buku
besar.
Aktivitas-aktivitas tersebut termasuk dalam urutan ke-dua siklus
akuntansi.
 
B: Buku Besar Akuntansi
Setelah kita mengetahu apa itu posting buku besar.
Selanjutnya kita memindahkan semua transaksi dalam jurnal umum dan
jurnal khusus ke buku besar sesuai dengan akun-akunnya.
Berikut ini saldo akun-akun di buku besar Mansyur Consulting:
Mansyur Consulting
Buku Besar
31 Januari 2020
 
1: Contoh Buku Besar: Akun Kas
 
2: Contoh Buku Besar:  Akun Piutang Usaha

 
3: Contoh Buku Besar: Akun Bahan Habis Pakai

 
4: Contoh Buku Besar: Akun Sewa Dibayar Di Muka

 
5: Contoh Buku Besar: Akun Asuransi Dibayar di Muka
 
6: Contoh Buku Besar: Akun Peralatan Kantor

 
7: Contoh Buku Besar: Akun Akumulasi Penyusutan

 
8: Contoh Buku Besar: Akun Utang Usaha

 
9: Contoh Buku Besar: Akun Utang Gaji

 
10: Contoh Buku Besar: Akun Pendapatan Diterima di Muka

 
11: Contoh Buku Besar: Akun Modal
 
12: Contoh Buku Besar: Akun Prive

 
13: Contoh Buku Besar: Akun Ikhtisar Laba Rugi

 
14: Contoh Buku Besar: Akun Pendapatan

 
15: Contoh Buku Besar: Akun Beban Gaji
 
16: Contoh Buku Besar: Akun Beban Sewa

 
17: Contoh Buku Besar: Akun Beban Bahan Habis Pakai

 
18: Contoh Buku Besar: Akun Beban Penyusutan

 
19: Contoh Buku Besar: Akun Beban Asuransi

 
20: Contoh Buku Besar: Akun Beban lain-lain

 
Tahap Siklus Akuntansi #3: Menyiapkan Neraca Saldo
Sebelum Disesuaikan
A: Pengertian Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan
Neraca saldo adalah ringkasan saldo akun-akun transaksi yang terjadi
selama periode akuntansi.
Pembuatan neraca saldo sebelum disesuaikan adalah tahap siklus
akuntansi ketiga adalah menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan
.
Yang disiapkan untuk menentukan apakah terdapat kesalahan dalam
posting debit dan kredit ke buku besar.
Daftar saldo yang belum disesuaikan ini bukanlah bukti keakuratan yang
lengkap mengenai buku besar.
Daftar saldo ini hanya menunjukkan bahwa jumlah debit sama dengan
jumlah kredit.
Namun manfaatnya tetap ada karena kesalahan seringkali
mempengaruhi kesamaan jumlah debit dan kredit.
Jika jumlah kedua saldo dalam neraca saldo ini tidak sama, maka telah
terjadi kesalahan yang harus ditemukan dan dikoreksi.
Daftar saldo yang belum disesuaikan untuk Mansyur Consulting diambil
dari buku besar yang telah dibuat pada tahap siklus akuntansi #2,
sebelum ayat jurnal penyesuaian dicatat.
 
B: Format Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan
Dan perhatikan bentuk neraca saldo yang belum disesuaikan dari
transaksi-transaksi yang terjadi di Mansyur Consulting adalah seperti
berikut ini :
Mansyur Consulting
Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Tabel: Daftar saldo yang belum disesuiakan
 
Tahap Siklus Akuntansi #4: Menyiapkan dan Menganalisis
Data Penyesuaian

Urutan ke-empat siklus akuntansi adalah menyiapkan dan menganalisis


data-data transaksi yang perlu sisesuaikan.
Sebelum Laporan Keuangan dapat disiapkan, data-data transaksi/akun-
akun harus dimutakhirkan.
Ada empat jenis akun yang biasanya memerlukan penyesuaian, yaitu:
1. beban dibayar di muka,
2. pendapatan diterima di muka,
3. piutang usaha, dan
4. beban yang masih harus dibayar.
Sebagai tambahan, beban penyusutan harus dicatat untuk semua aset
tetap selain tanah.
Dan data-data berikut ini adalah transaksi tambahan yang perlu
disesuaikan dengan menggunakan jurnal penyesuaian, yaitu :
 Asuransi yang terpakai selama bulan Januari 2020 adalah Rp
300.000
 Sisa bahan habis pakai pada tanggal 30 Januari 2020 adalah Rp
1.350.000
 Penyusutan peralatan kantor untuk bulan Januari 2020 adalah Rp
330.000
 Gaji karyawan freelance yang belum dibayarkan pada tanggal 30
Januari 2020 adalah Rp 120.000
 Sewa yang terpakai selama bulan Januari 2020 adalah Rp
1.600.000
 Pendapatan diterima di muka pada tanggal 30 Januari 2020 adalah
Rp 2.500.000
 
Tahap #5: Menyiapkan Kertas Kerja Akuntansi atau Neraca
Lajur Akhir Periode (opsional)

 
A: Pengertian Kertas Kerja Akuntansi atau Neraca Lajur Akhir
Periode
Kertas kerja akuntansi atau disebut juga sebagai neraca lajur adalah
salah satu tools powerful yang biasa digunakan untuk menyusun Laporan
Keuangan Lengkap.
Lalu, apa pengertian kertas kerja akuntansi?
Pengertian kertas kerja akuntansi adalah accounting tool yang digunakan
untuk merangkum ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk laporan
keuangan.
Akuntan sering menggunakan kertas kerja atau neraca lajur untuk
mengumpulkan dan merangkum data yang diperlukan untuk menyiapkan
beragam analisis dan laporan keuangan.
Kertas kerja akuntansi atau neraca lajur adalah alat atau accounting
tool yang berguna, tapi bukan bagian dari pencatatan akuntansi formal.
Hal ini berlawanan dengan bagan akun, jurnal dan buku besar yang
merupakan bagian penting dalam sistem akuntansi dan siklus akuntansi.
***
Kertas kerja biasanya disiapkan dengan menggunakan program kertas
kerja di komputer, dan yang paling populer menggunakan Excel dengan
berbagai rumus dan fitur-fiturnya.
Untuk perusahaan kecil dengan jumlah akun dan penyesuaian yang
sedikit, kertas kerja akhir periode belum diperlukan.
Walaupun kertas kerja akhir periode tidak diperlukan, kertas ini sangat
berguna dalam menunjukkan alur informasi akuntansi.
Dari neraca saldo yang belum disesuaikan ke daftar saldo yang
disesuaikan dan Laporan Keuangan.
Selain itu, kertas kerja akhir periode berguna dalam menganalisis
pengaruh dari penyesuaian yang diajukan terhadap laporan keuangan.
Perhatikan Kertas Kerja Akuntansi atau neraca lajur 12 kolom akhir
periode untuk Mansyur Consulting adalah seperti berikut ini:
Mansyur Consulting
Kerta Kerja Akhir Periode/Neraca Lajur
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)

T
abel: Kertas Kerja Akhir Periode
 
B: Fungsi Kertas Kerja atau Neraca Lajur dalam Siklus Akuntansi
 
Kertas kerja adalah alat bantu dalam menyiapkan laporan laba
rugi, laporan ekuitas pemilik (perubahan modal) dan neraca.
Laporan Laba Rugi biasanya disiapkan langsung dari kertas kerja, tapi
urutan penyajian beban bisa saja diubah.
Misalnya, urutan berdasarkan besarnya jumlah beban, dimulai dari pos
yang terbesar. Beban lain-lain diletakkan terakhir tanpa melihat
jumlahnya.
Laporan pertama yang biasanya disajikan di laporan ekuitas pemilik
adalah saldo akun modal pemilik pada awal periode.
Akan tetapi, jumlah yang dimasukkan sebagai modal di kertas kerja tidak
selalu merupakan saldo awal periode.
Pemilik bisa saja melakukakan investasi tambahan aset dalam
perusahaan sepanjang periode berjalan.
Oleh karena itu, untuk saldo awal dan penambahan investasi sangat
penting untuk mengacu pada akun modal di buku besar.
Jumlah ini bersama dengan laba bersih atau rugi bersih, dan jumlah prive
yang ditunjukkan di kertas kerja akuntansi, digunakan untuk menentukan
saldo akhir akun modal.
***
Neraca dapat disiapkan langsung dari kolom kertas kerja kecuali untuk
saldo akhir modal pemilik, yang diambil dari laporan ekuitas pemilik.
Saat kertas kerja akuntansi digunakan, ayat jurnal penyesuaian dan ayat
jurnal penutup biasanya tidak dibuat.
Atau dipindahkan sampai setelah kertas kerja dan laporan keuangan
disiapkan.
Data untuk ayat jurnal penyesuaian diambil dari kolom penyesuaian di
kertas kerja.
Data untuk dua ayat jurnal penutup yang pertama diambil dari kolom
Laporan Laba Rugi di kertas kerja.
Jumlah untuk ayat jurnal penutup yang ketiga adalah laba bersih atau
rugi bersih yang muncul dibagian bawah kertas kerja.
Jumlah ayat jurnal penutup ke-empat adalah saldo akun prive yang
muncul di kolom Debit Neraca di kertas kerja.
 
Tahap Siklus Akuntansi #6: Membuat Ayat Jurnal
Penyesuaian 
A: Tujuan Jurnal Penyesuaian
Tahap  siklus akuntansi #6 adalah membuat jurnal penyesuaian dan
memindahkan (posting) ke buku besar.
Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah untuk membuat
penyesuaian/updating terhadap pos-pos tertentu agar sesuai dengan
kondiri riil.
Ayat jurnal penyesuaian untuk Mansyur Consulting disiapkan
berdasarkan data penyesuaian pada urutan ke-empat siklus akuntansi.
Setiap ayat jurnal penyesuaian mempengaruhi paling tidak satu akun
laporan laba rugi dan satu akun neraca.
Penjelasan untuk setiap penyesuaian termasuk cara perhitungannya
biasanya disertakan dalam setiap ayat jurnal penyesuaian.
Di Buku Besar, ayat jurnal penyesuaian ditulis sebagai “Ayat Jurnal
Penyesuaian”.
 
B: Proses Pembuatan Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal untuk Mansyur Consulting  yang dibuat akhir periode adalah
seperti berikut ini :
 Jurnal Penyesuaian #1:
(Debit) Beban Asuransi Rp 300.000
(Kredit) Asuransi Dibayar Di Muka Rp 300.000
 Jurnal Penyesuaian #2:
(Debit) Beban Bahan Habis Pakai Rp 850.000
(Kredit) Bahan Habis Pakai Rp 850.000
 Jurnal Penyesuaian #3:
(Debit) Beban Penyusutan Rp 330.000
(Kredit) Akumulasi Penyusutan Rp 330.000
 Jurnal Penyesuaian #4:
(Debit) Beban Gaji Rp 120.000
(Kredit) Utang Gaji Rp 120.000
 Jurnal Penyesuaian #5:
(Debit) Beban Sewa Rp 1.500.000
(Kredit) Sewa Dibayar Di Muka Rp 1.500.000
 Jurnal Penyesuaian #6:
(Debit) Pendapatan Diterima Di Muka Rp 2.500.000
(Kredit) Pendapatan Rp 2.500.000
 
Tahap Siklus Akuntansi #7: Menyiapkan Neraca Saldo
Setelah Penyesuaian

Setelah semua ayat jurnal penyesuaian telah selesai dibuat dan


diposting, daftar saldo yang disesuaikan disiapkan untuk memeriksa
kesamaan jumlah saldo debit dan kredit.
Tahap ini adalah langkah terakhir atau urutan ke-tujuh dalam siklus
akuntansi, sebelum menyiapkan laporan keuangan.
Dan semua kesalahan yang muncul dari proses posting ayat jurnal
penyesuaian harus ditemukan dan diperbaiki.
Perhatikan, neraca saldo setelah penyesuaian Mansyur Consulting per
31 Januari 2018 adalah seperti ditunjukkan berikut ini:

Mansyur Consulting
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Keterangan: Neraca Saldo setelah penyesuaian
 
Tahap #8: Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan
Jasa

Hasil TERPENTING dari siklus akuntansi adalah LAPORAN


KEUANGAN.
Tahap penyusunan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur atau kertas
kerja akuntansi akhir periode:
Laporan Laba Rugi disiapkan terlebih dahulu, diikuti oleh laporan ekuitas
pemilik, kemudian neraca.
Laporan Keuangan dapat disiapkan langsung dari daftar saldo yang
disesuaikan, kertas kerja akhir periode, atau buku besar.
Laba bersih atau rugi bersih yang ditunjukkan dalam laporan keuangan
disajikan dalam laporan ekuitas pemilik.
Bersama dengan penambahan investasi dan juga penarikan oleh pemilik.
Saldo akhir modal pemilik dilaporkan di neraca dan ditambahkan dengan
jumlah liabilitas untuk menyamakan jumlah aset.
***
Perhatikan contohLaporan Keuangan untuk Mansyur Consulting
ditunjukkan seperti berikut ini:
A. Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

Mansyur Consulting
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa


 
Dari Laporan Laba Rugi di atas, kita bisa melihat bahwa Mansyur
Consulting memperoleh laba sebesar Rp 18.300.000 untuk bulan Januari
2020.
 
B. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
Mansyur Consulting
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)

Co
ntoh Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
 
C. Laporan Posisi Keuangan/ Neraca Perusahaan Jasa
Berikut ini Neraca atau laporan posisi keuangan Mansyur Consulting:

Mansyur Consulting
Neraca
Per 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Contoh Neraca perusahaan jasa
Dari data-data laporan posisi keuangan perusahaan jasa Mansyur
Consulting per 31 Januari 2020 memiliki:
 jumlah aset senilai Rp 45.720.000,
 jumlah liabilitas Rp 3.420.000 dan
 jumlah ekuitas pemilik Rp 42.300.000.
 
Tahap Siklus Akuntansi #9: Membuat Ayat Jurnal Penutup

A: Pengertian Jurnal Penutup


Urutan #9 dalam siklus akuntansi adalah membuat ayat jurnal penutup
dan kemudian memindahkan (posting) ke buku besar.
Apa yang dimaksud dengan jurnal penutup?
Pengertian jurnal penutup adalah ayat jurnal yang memindahkan saldo
akun-akun sementara ke akun modal pemilik.
Proses pemindahan tersebut disebut proses penutupan (clossing
process) atau sering kita kenal sebagai TUTUP BUKU.
Setelah ayat jurnal penyesuaian dipindahkan ke buku besar.
Buku besar akan sesuai dengan data yang dilaporkan dalam laporan
keuangan.
Saldo akun-akun yang dilaporkan di neraca terus disertakan dari tahun ke
tahun.
Karena bersifat permanen, maka akun-akun ini disebut akun riil (real
account).
Saldo akun-akun yang dilaporkan di Laporan Laba Rugi tidak disertakan
dari tahun ke tahun.
Begitu juga dengan saldo akun prive pemilik, yang dilaporkan dalam
laporan ekuitas pemilik, tidak disertakan.
Karena akun-akun ini hanya melaporkan jumlah untuk satu periode, maka
disebut akun sementara (temporary account) atau akun nominal (nominal
account).
 
B: Proses Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Untuk melaporkan jumlah hanya untuk satu periode, saldo akun
sementara harus nol pada awal periode.
Bagaimana saldo ini bisa diubah menjadi nol?
Saldo akun pendapatan dan beban dipindahkan ke sebuah akun yang
disebut Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary).
Saldo ikhtisar Laba Rugi lalu dipindahkan ke akun modal pemilik. Ayat
jurnal yang memindahkan saldo-saldo ini disebut ayat jurnal penutup
(closing entries).
***
Perhatikan diagram alir (flowchart) yang menggambarkan proses
penutupan berikut ini:
 
Diagr
am Alir (flowchart): Proses Penutupan
 
Perhatikan bahwa Ikhtisar Laba Rugi digunakan digunakan hanya pada
saat akhir periode siklus akuntansi.
Pada awal proses penutupan, tidak ada saldo Ikhtisar Laba Rugi.
Selama proses penutupan dalam siklus akuntansi, Ikhtisar Laba Rugi
akan di-debit dan di-kredit untuk jumlah yang berbeda-beda.
Pada akhir proses penutupan, Ikhtisar Laba Rugi tidak akan memiliki
saldo lagi.
Karena Ikhtisar Laba Rugi ini memiliki efek ‘membersihkan’ atau me-nihil-
kan saldo akun pendapatan dan beban, maka kadang dibuat juga akun
kliring (clearing account).
Judul lain yang kadang dipakai adalah Revenue and Expense Summary,
Profit and Loss Summary, dan Income and Expense Summary.
Sangat mungkin untuk menutup akun sementara (pendapatan dan
beban) tanpa menngunakan akun kliring seperti Ikhtisar Laba Rugi.
Dalam hal ini, saldo akun pendapatan dan beban ditutup secara langsung
ke akun modal pemilik.
Proses ini berjalan otomatis dalam sistem akuntansi komputerisasi.
***
Dalam sistem manual, penggunaan akun Ikhtisar Laba Rugi membantu
dalam menemukan dan memperbaiki kesalahan.
Ada 4 jurnal penutup yang dibuat pada akhir periode akuntansi agar
akun-akun siap digunakan kembali pada periode berikutnya.
Ayat jurnal penutup yang pertama memindahkan saldo akun pendapatan
ke ikhtisar Laba Rugi.
Ayat jurnal kedua memindahkan saldo akun Beban ke ikhtisar Laba Rugi.
Ayat jurnal ketiga memindahkan saldo Ikhtisar Laba Rugi ke akun modal
pemilik.
Terakhir, ayat jurnal ke-empat memindahkan semua saldo dalam akun
prive pemilik ke akun modal pemilik.
 
C: Format Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Ke-empat ayat jurnal penutup untuk Mansyur Consulting ditunjukkan
berikut ini:
Jurnal Penutup Perusahaaan Jasa – Mansyur Consulting

Contoh Jurnal Penutup


 
Perhatikan gambar di atas, setelah ayat jurnal penutup diposting ke buku
besar .
Saldo dalam akun modal pemilik akan sesuai dengan jumlah yang
disajikan di laporan ekuitas pemilik dan neraca.
Untuk Mansyur Consulting, saldo akhir modal  adalah Rp 42.300.000,
seperti ditunjukkan pada buku besar berikut ini:
 
Tabel: Akun Modal di Buku Besar
 
Setelah ayat jurnal penutup diposting, semua saldo akun pendapatan,
beban, dan prive menjadi nol.
Untuk menyederhanakan, ayat jurnal penutup di buku besar ditulis 
singkat sebagai “Penutup”.
 
D: Video Tutorial Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Dan khusus untuk anda yang suka nonton video atau film, berikut ini saya
sajikan video penjelasan singkat tentang jurnal penyesuaian dan jurnal
penutup dalam siklus akuntansi perusahaan jasa:
 
 
Tahap Siklus Akuntansi #10: Menyiapkan Neraca Saldo
Setelah Penutupan

Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyiapkan neraca


saldo setelah penutupan.
Kegunaan dari daftar saldo setelah penutupan dalam siklus akuntansi ini
adalah untuk memastikan bahwa buku besar telah sesuai pada awal
periode berikutnya.
Semua akun beserta saldo dalam daftar saldo setelah penutupan harus
sama dengan akun dan saldo di neraca pada akhir periode.
Dan perhatikan daftar saldo setelah penutupan untuk Mansyur
Consulting ditunjukkan seperti berikut ini:
Mansyur Consulting
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)

Neraca Saldo Setelah Penutupan


 
Saldo yang ditunjukkan dalam daftar saldo setelah penutupan diambil
dari saldo akhir dalam buku besar seperti pada alur siklus akuntansi #2.
Saldo-saldo ini sesuai dengan jumlah yang ditunjukkan di neraca
Mansyur Consulting, seperti pada tahap siklus akuntansi #8.
 
03. Periode Siklus Akuntansi

A: Penentuan Periode Siklus Akuntansi


Sebagai tambahan informasi, periode yang umum digunakan adalah
tahun kalender yang dimulai dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember.
Ada 99,4% dari seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (IDX) memiliki periode akuntansi yang berakhir tanggal 31
Desember, dan sisanya di tanggal 31 Maret.
Namun perusahaan juga bisa menggunakan periode selain tahun
kalender.
Contohnya, suatu perusahaan bisa saja menetapkan periode akuntansi
yang berakhir saat aktivitas usahanya mencapai titik terendah dalam
siklus operasi tahunannya.
Pada titik terendah ini, suatu usaha memiliki waktu lebih banyak untuk
menganalisis hasil operasinya dan menyiapkan laporan keuangan.
 
B: Periode Aktivitas Perusahaan
Karena perusahaan-perusahaan dengan periode akuntansi seringkali
memiliki aktivitas operasi yang sifatnya sangat musiman.
Para investor dan pengguna laporan keuangan lainnya harus berhati-hati
dalam meng-interpretasikan laporan keuangan setengah periode.
Misalnya laporan keuangan semester untuk perusahaan tersebut.
Artinya, kita harus menyadari bahwa perusahaan tersebut akan memiliki
hasil operasional yang sangat fluktuatif sepanjang periode akuntansi.
Perlu diperhatikan, bahwa sejarah keuangan perusahaan bisa
ditunjukkan dengan serangkaian NERACA dan Laporan Laba Rugi untuk
beberapa periode akuntansi.
Jika kelangsungan suatu perusahaan ditunjukkan dengan sebuah garis
yang bergerak dari kiri ke kanan, serangkaian neraca dan laporan laba
rugi dapat digambarkan sebagai berikut:
 

Contoh Laporan Laba Rugi dan Neraca Periode


***
Dan untuk me-refresh dan me-review kembali tentang pengertian siklus
akuntansi beserta tahap-tahapnya. saksikan video tentang siklus
akuntansi perusahaan jasa berikut ini:
Bagaimana, semakin jelas dan mudah kan?
 
04. Kesimpulan
Siklus akuntansi adalah proses aktivitas akuntansi yang terjadi di
perusahaan, entitas, organisasi yang berorientasi keuntungan maupun
organisasi non-profit.
Setiap langkahnya sudah dibahas secara detil dan lengkap dengan tabel,
gambar dan bagan untuk mempermudah memahami dan meng-
implementasikan/ menerapkan siklus akuntansi dalam bisnis atau
pekerjaan riil anda.
Bagaimana dengan siklus akuntansi perusahaan dagang dan
manufaktur?
Siklus akuntansi perusahaan dagang dan manufaktur, tahapan dan
urutan prosesnya sama. yang membedakan adalah jenis transaksinya.
Ada transaksi keuangan yang hanya terjadi di perusahaan dagang, dan
ada juga transaksi bisnis yang terjadi hanya di perusahaan manufaktur.
Dan bila Anda ingin menerapkan proses tahapan siklus akuntansi yang
benar dengan dukungan perangkat yang powerful, langsung saja
ke: Accounting Tools & SOP.
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai siklus akuntansi dengan
studi kasus dari siklus akuntansi perusahaan jasa consulting.
Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Bagaimana menurut pendapat anda?

Anda mungkin juga menyukai