Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ACCOUNTING FOR BUSINESS


(ACCT6363038)

TUGAS KELOMPOK KE-1


WEEK 3

GROUP 2 – KELAS DEEA

1. ZEFANYA LOURENTS PIYOH 2602229793


2. BIMO GHANI FIRMANSYAH 2602229805
3. MIFTAKHUL BHASYARIYAH 2602269853
4. ZAHRA WAHYUNINGRUM 2602269746
5. RAKHMAD NURSEHA 2602237681

BINUS ONLINE LEARNING


BUSINESS MANAGEMENT
2023

ACCT6363 – Accounting for Business


ESSAY

1. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam siklus akuntansi?

Jawab:

Menurut Harnanto (2002), siklus akuntansi yang lengkap terdapat 11 tahap, tetapi dua tahap
diantaranya bersifat opsional. Di bawah ini adalah beberapa tahapan siklus akuntansi, yaitu:

a. Identifikasi Transaksi Dalam Tahapan Siklus Akuntansi


Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi. Akuntan
harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar. Tidak semua
transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang
mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke dalam unit
moneter secara objektif. Selain itu, transaksi yang akan dicatat juga harus memiliki
bukti, jika tidak ada bukti maka transaksi tidak dapat dicatat dan dilaporkan dalam
laporan keuangan. Bukti transaksi biasanya berupa kwitansi, nota, faktur, bukti kas
keluar, memo penghapusan piutang dan lain sebagainya. Bukti-bukti tersebut tentu saja
harus sah dan diverifikasi.

b. Analisis Transaksi Dalam Tahapan Siklus Akuntansi


Setelah mengidentifikasi transaksi, akuntan harus menentukan pengaruhnya terhadap
posisi keuangan. Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan rumus persamaan
dasar akuntansi: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas. Sistem pencatatan adalah double-entry
system, yaitu setiap transaksi yang dicatat akan berefek terhadap posisi keuangan
didebit dan dikredit dalam jumlah yang sama. Sehingga setiap transaksi mempengaruhi
sekurang-kurangnya dua rekening pembukuan.

c. Pencatatan Transaksi pada Jurnal


Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat secara runtut di buku jurnal.
Jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam
suatu periode siklus akuntansi atau alur akuntansi. Proses pencatatan transaksi ke dalam
jurnal disebut penjurnalan (journalizing). Terdapat dua macam jenis jurnal dalam
tahapan siklus akuntansi yakni, jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum atau
dikenal dengan istilah jurnal saja. Biasanya tahapan yang dilakukan setelah tahapan
entry adalah pencatatan transaksi yang dimasukan ke dalam satu rekening yang didebit
dan satu rekening dikredit. Sedangkan, jurnal khusus, diselenggarakan untuk
meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap transaksi yang berulang. Contohnya seperti
jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan lainnya.

d. Posting Buku Besar


Langkah selanjutnya dalam alur akuntansi atau urutan siklus akuntansi yaitu mem-
posting transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal ke dalam buku besar akuntansi. Buku

ACCT6363 – Accounting for Business


besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing digunakan
untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Pada umumnya, perusahaan
mempunyai daftar susunan rekening-rekening buku besar yang disebut chart of
accounts. Masing-masing rekening biasanya diberi nomor kode, untuk memudahkan
dalam mengidentifikasi dan membuat cross reference dengan pencatatan transaksi di
dalam jurnal.

e. Penyusunan Neraca Saldo


Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu.
Cara membuat neraca saldo sangat mudah, Anda hanya perlu memindahkan saldo yang
ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada neraca saldo harus
sama jumlahnya. Jika jumlah saldo debit tidak sama dengan jumlah yang ada di kredit
maka dikatakan bahwa neraca saldo tidak seimbang, masih ada kesalahan. Jika
demikian, maka akuntan harus mencari kesalahan yang terjadi sebelum laporan disusun.

f. Penyusunan Jurnal Penyesuaian


Jika pada akhir periode alur akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat, atau ada
transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Penyesuaian dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun. Pencatatan
penyesuaian sama seperti pencatatan transaksi umumnya. Transaksi penyesuaian dicatat
pada jurnal penyesuaian dan kemudian dibukukan kedalam buku besarnya. Setelah itu
saldo yang ada di buku besar siap disajikan dalam laporan keuangan. Dengan kata lain,
hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang disusun secara akrual basis.

g. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


Pada tahapan siklus akuntansi ini, Anda hanya perlu menyusun neraca saldo kedua
dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam
neraca saldo yang baru. Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokan ke dalam
kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca
saldo ini juga harus seimbang. Namun, ingat saldo yang seimbang belum tentu benar
tetapi saldo yang benar pasti seimbang.

h. Penyusunan Laporan Keuangan


Berdasarkan informasi pada neraca saldo setelah penyesuaian, urutan siklus akuntansi
selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan yang disusun seperti:
(1) Laporan laba rugi, untuk menggambarkan kinerja perusahaan.
(2) Laporan perubahan modal, untuk melihat perubahan modal yang telah terjadi.
(3) Neraca, dapat digunakan memprediksi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.
(4) Laporan arus kas, memberikan informasi yang relevan mengenai kas keluar dan
kas masuk pada periode berjalan.

ACCT6363 – Accounting for Business


i. Tahap Terakhir Silklus Akuntansi: Penyusunan Jurnal Penutup
Setelah membuat laporan keuangan, akuntan harus membuat jurnal penutup. Jurnal
penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang ditutup hanya
rekening nominal atau rekening laba-rugi. Caranya adalah dengan me-nol kan atau
membuat nihil rekening terkait. Rekening-rekening nominal harus ditutup karena
rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-sumber yang
terjadi pada periode berjalan. Pada akhir periode akuntansi, rekening nominal sudah
selesai menjalankan fungsinya sehingga harus ditutup. Selanjutnya, pada periode
berikutnya dapat digunakan kembali untuk mengukur aktivitas yang baru dan mulai
terjadi.

j. Tahap Opsional Siklus Akuntansi: Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan


Pada langkah ini, akuntan menyusun neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo ini
adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar setelah dibuatnya jurnal penutup.
Oleh karena itu, neraca saldo ini hanya memuat saldo rekening-rekening permanen saja.
Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memperoleh keyakinan
bahwa saldo yang seimbang sudah benar. Sehingga penyusunan neraca saldo ini tidak
wajib hanya bersifat opsional.

k. Tahap Opsional Siklus Akuntansi: Penyusunan Jurnal Pembalik


Jurnal pembalik adalah jurnal yang biasanya disusun pada periode akuntansi berikutnya.
Jurnal pembalik bertujuan untuk menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi-
transaksi tertentu yang terjadi secara berulang pada periode selanjutnya dengan
membalikkan akun yang telah dibuat pada jurnal penyesuaian dari awalnya debit
menjadi kredit, dan sebaliknya.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis laporan keuangan dan mengapa laporan keuangan itu
sangat penting?

Jawab:

Jenis-jenis Laporan Keuangan yang disusun dari proses akuntansi antara lain:

1) Laporan Laba/Rugi (Income Statement)

Income statement adalah salah satu laporan keuangan yang digunakan untuk
menunjukkan posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.
Income statement menyajikan semua pendapatan dan biaya dari operasi bisnis yang
dilakukan oleh perusahaan selama periode tersebut. Laporan ini memungkinkan
manajemen perusahaan untuk mengevaluasi performa kinerja bisnis, mengidentifikasi
trend, memonitor profitabilitas, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik untuk
masa depan.

ACCT6363 – Accounting for Business


Berikut adalah komponen utama dalam income statement:
- Pendapatan: Pendapatan yang diterima oleh perusahaan di dalam periode tertentu.
- Biaya: Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode tertentu.
- Laba kotor: Selisih antara pendapatan dengan biaya, sebelum dipotong dengan
beban operasional lainnya.
- Beban operasional: Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, seperti gaji
pegawai, biaya sewa, dan biaya operasional lainnya.
- Laba operasional: Selisih antara laba kotor dengan beban operasional.
- Beban non-operasional: Biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan operasi
bisnis, seperti bunga pinjaman.
- Laba sebelum pajak: Selisih antara laba operasional dengan beban non-operasional.
- Pajak penghasilan: Pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
- Laba bersih: Selisih antara laba sebelum pajak dengan pajak penghasilan yang
harus dibayarkan oleh perusahaan.

2) Laporan Laba Ditahan (Retained Earnings Statement)

Retained earnings statement merupakan bagian dari laba yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen.
Retained earnings digunakan untuk membiayai investasi dalam kegiatan usaha yang ada
dalam perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan, seperti
pembelian aset baru, ekspansi usaha, peningkatan infrastruktur, dan sebagainya.

Retained earnings termasuk sebagai salah satu pos dalam laporan keuangan perusahaan
dan dicatat dalam neraca sebagai modal sendiri. Nilai retained earnings dihitung
berdasarkan perbedaan antara jumlah laba bersih di tahun berjalan dengan total dividen
yang sudah dibagikan perusahaan. Secara sederhana, jika suatu perusahaan memiliki
laba bersih sebesar $100 juta dan telah membayar dividen sebesar $20 juta, maka
retained earnings perusahaan tersebut akan menjadi sebesar $80 juta.

Retained earnings dapat dianggap sebagai bentuk reinvestasi dari laba perusahaan.
Ketika perusahaan memutuskan untuk tidak membagikan seluruh laba bersih sebagai
dividen, perusahaan akan memiliki lebih banyak dana yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bisnisnya dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.

3) Laporan Perubahan Posisi Keuangan (Balance Sheet/Statement of Financial


Position)

Balance sheet adalah salah satu laporan keuangan yang mencatat posisi keuangan suatu
entitas di suatu waktu tertentu. Balance sheet menggambarkan nilai aset, kewajiban, dan
ekuitas pemilik suatu perusahaan pada akhir periode akuntansi. Tujuan dari balance

ACCT6363 – Accounting for Business


sheet adalah untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan dan
membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dalam mengelola keuangan.

Aset di dalam balance sheet mencakup aset lancar, aset tetap, dan aset lainnya seperti
investasi. Kewajiban meliputi hutang lancar, hutang jangka panjang, dan kewajiban
lainnya seperti pajak. Sedangkan ekuitas pemilik mencakup modal saham, laba ditahan,
dan imbal hasil atas ekuitas.

Balance sheet juga digunakan sebagai instrumen analisis keuangan, sebagai Pernyataan
Keuangan maka perusahaan wajib menyusun balance sheet yang akan menunjukkan
Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menggunakan sumber daya yang dimiliki,
baik aset yang bergerak maupun yang tidak bergerak, memiliki kewajiban apa, dan
berapa nilai ekuitasnya.

4) Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Statement of Cash Flows adalah laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan
keluar dari suatu perusahaan selama suatu periode tertentu, biasanya dalam periode 12
bulan. Laporan ini sangat penting karena memberikan informasi tentang kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dari operasinya, investasi, dan pendanaan.

Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian utama, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus
kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas
operasi terkait dengan arus kas dari kegiatan pokok perusahaan, seperti penjualan
produk atau jasa dan pembayaran hutang. Arus kas dari aktivitas investasi terkait
dengan arus kas dari investasi dan pengeluaran perusahaan dalam jangka panjang,
seperti pembelian aset tidak lancar atau investasi dalam saham. Arus kas dari aktivitas
pendanaan terkait dengan arus kas dari sumber pendanaan perusahaan, seperti
penerbitan saham baru atau pengambilan pinjaman.

Laporan arus kas sangat berguna dalam analisis keuangan karena memberikan
gambaran yang lebih lengkap tentang keadaan keuangan suatu perusahaan daripada
hanya melihat laporan laba rugi atau neraca saja. Sebuah perusahaan yang menghasilkan
arus kas yang positif dari operasi, investasi, dan pendanaan akan dianggap sehat dan
mampu mengelola keuangannya dengan baik.

Laporan Keuangan sangat penting karena:

1) Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan


Laporan keuangan memberikan informasi penting tentang posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu perusahaan. Informasi ini dapat membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan yang penting.

ACCT6363 – Accounting for Business


2) Memberikan informasi kepada pemegang saham
Laporan keuangan adalah cara terbaik untuk memberikan informasi kepada pemegang
saham tentang kinerja keuangan perusahaan.

3) Memenuhi kebutuhan perpajakan dan hukum


Laporan keuangan juga sangat penting karena perusahaan harus memenuhi kebutuhan
perpajakan dan hukum dalam menyajikan informasi keuangan mereka.

4) Meningkatkan transparansi:
Laporan keuangan juga dapat meningkatkan transparansi suatu perusahaan. Informasi
yang disediakan dalam laporan keuangan dapat membantu mengurangi risiko dan
meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Balance? Menurut kelompok Anda, apakah Balance
sudah pasti benar? Jelaskan.

Jawab:

Balance adalah kondisi dimana sisi debit dan sisi kredit dari aktivitas pencatatan transaksi
keuangan dalam akuntansi menunjukkan saldo atau nilai yang sama besarnya. Balance juga
digunakan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat telah diklasifikasikan dan dibuat
dengan benar pada laporan keuangan. Persamaan Dasar Akuntansi (The Basic Accounting
Equation) atau yang sering disebut dengan persamaan dasar neraca adalah konsep dasar
dalam akuntansi yang menyatakan hubungan antara aset (assets), kewajiban (liabilities) dan
ekuitas atau modal (equity) pada suatu entitas usaha yang menunjukkan prinsip umum
akuntansi, yaitu adanya keseimbangan (balance) antara sisi debet dan kredit.

Akuntansi menganut asas double entry dimana sisi debet dan kredit harus sama jumlahnya
dan setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi monetary value yang dicatat dalam
akuntansi harus mempengaruhi kedua sisi tersebut. Namun demikian kondisi balance atas
transaksi yang telah dicatatkan belum tentu menggambarkan bahwa proses pencatatan dalam
akuntansi telah dilakukan dengan benar, tapi kalau tidak balance sudah pasti salah.

Kondisi atau kesalahan yang menyebabkan bahwa kondisi balance belum tentu benar adalah
sebagai berikut:

• Ada transaksi yang belum atau tidak dibuat jurnalnya, sehingga baik sisi kredit maupun
debit tidak terpengaruh oleh transaksi tersebut dan sangat memungkinkan pada
pembuatan trial balance ataupun neraca hasilnya akan tetap balance.
• Transaksi telah dijurnal namun belum atau tidak diposting ke buku besar, dalam kondisi
ini apabila kedua transaksi yang dijurnal tersebut baik pada akun yang di sisi debet
maupun kredit tidak diposting ke buku besar maka trial balance ataupun neraca
hasilnya akan tetap balance.

ACCT6363 – Accounting for Business


• Jurnal diposting double
• Jurnal dibuat di akun yang salah atau diposting ke akun yang salah, sehingga saldo akan
tetap balance namun tidak menggambarkan kondisi akuntansi yang seharusnya.
• Kesalahan yang saling meng-offset pada saat posting journal ke ledger, sehingga trial
balance ataupun neraca hasilnya akan tetap balance.

KASUS

ACCOUNTING IN ACTION & THE RECORDING PROCESS (LN1&LN2)

Pada tanggal 1 Agustus, Mr. Vicky Alexander Beatrice selaku pemilik tunggal perusahaan
mendirikan usaha perorangan (proprietorship) yang bergerak di bidang jasa elektronik, yaitu
dengan nama “Performance Service”.

Transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2019 adalah sebagai berikut:

1 Maret Assets yang disetor ke dalam perusahaan sebagai modal awal adalah berupa Cash
Rp2.000.000, Supplies Rp500.000, Equipment, Rp15.000.000,-
2 Maret Dibayar sewa ruangan untuk bulan Maret Rp200.000,-
3 Maret Dibeli peralatan Rp2.000.000,- dan dibayar tunai sebesar Rp500.000,- sisanya
menandatangani wesel bayar.
5 Maret Dibayar pemasangan iklan Rp150.000,-
7 Maret Diterima dari pelanggan atas jasa service senilai Rp700.000,-
9 Maret Dibayar utang wesel Rp500.000,-
11 Maret Diterima tunai dari jasa service Rp1.500.000,-
15 Maret Dibeli tunai tambahan perlengkapan Rp200.000,-
17 Maret Diperhtungkan kepada langganan atas jasa service yang telah diberikan
Rp1.200.000,- dan dari jumlah tersebut diterima tunai Rp500.000,- sisanya akan
dibayar kemudian.
25 Maret Dibayar untuk beban rupa-rupa Rp200.000,-
27 Maret Diterima sebagian pelunasan dari pelanggan, atas jasa yang telah diserahkan pada
tanggal 17 Maret yang lalu sebesar Rp200.000,-
28 Maret Dibayar gaji karyawan Rp500.000,-
31 Maret Perlengkapan yang masih belum terpakai senilai Rp300.000,-
31 Maret Peralatan disusutkan sebesar 2% per bulan.

Diminta:

1. Buatlah jurnal akuntansi yang diperlukan untuk pembukuan “Performance Service”

Jawab:

ACCT6363 – Accounting for Business


Langkah 1: Membuat Jurnal Umum (General Journal)

Performance Service
Jurnal Umum (General Journal)
Periode Maret 2019 (March, 2019)

Tanggal Nama Akun Debit Credit


Ref.
(Date) (Account Name) (Dr) (Cr)
March 1 Cash Rp. 02,000,000
Supplies Rp. 00,500,000
Equipment Rp. 15,000,000
Equity - Capital Rp. 17,500,000
March 2 Rent Expense Rp. 00,200,000
Cash Rp. 00,200,000
March 3 Equipment Rp. 02,000,000
Cash Rp. 00,500,000
Notes Payable Rp. 01,500,000
March 5 Advertising Expense Rp. 00,150,000
Cash Rp. 00,150,000
March 7 Cash Rp. 00,700,000
Service Revenue Rp. 00,700,000
March 9 Notes Payable Rp. 00,500,000
Cash Rp. 00,500,000
March 11 Cash Rp. 01,500,000
Service Revenue Rp. 01,500,000
March 15 Supplies Rp. 00,200,000
Cash Rp. 00,200,000
March 17 Cash Rp. 00,500,000
Account Receivable Rp. 00,700,000
Service Revenue Rp. 01,200,000
March 25 Miscellaneous Expense Rp. 00,200,000
Cash Rp. 00,200,000
March 27 Cash Rp. 00,200,000
Account Receivable Rp. 00,200,000
March 28 Salaries Expense Rp. 00,500,000
Cash Rp. 00,500,000

ACCT6363 – Accounting for Business


Langkah 2: Membuat Buku Besar (Ledger)

Performance Service
Buku Besar (Ledger)
Periode Maret 2019 (March, 2019)

Cash
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 1 Rp. 02,000,000 Rp. 02,000,000
March 2 Rp. 00,200,000 Rp. 01,800,000
March 3 Rp. 00,500,000 Rp. 01,300,000
March 5 Rp. 00,150,000 Rp. 01,150,000
March 7 Rp. 00,700,000 Rp. 01,850,000
March 9 Rp. 02,500,000 Rp. 01,350,000
March 11 Rp. 01,500,000 Rp. 02,850,000
March 15 Rp. 00,200,000 Rp. 02,650,000
March 17 Rp. 00,500,000 Rp. 03,150,000
March 25 Rp. 00,200,000 Rp. 02,950,000
March 27 Rp. 00,200,000 Rp. 03,150,000
March 28 Rp. 00,500,000 Rp. 02,650,000

Supplies
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 1 Rp. 02,500,000 Rp. 02,500,000
March 15 Rp. 02,200,000 Rp. 02,700,000

Equipment
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 1 Rp. 15,000,000 Rp. 15,000,000
March 3 Rp. 12,000,000 Rp. 17,000,000

Equity - Capital
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 1 Rp. 17,500,000 Rp. 17,500,000

Rent Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 2 Rp. 17,200,000 Rp. 17,200,000

ACCT6363 – Accounting for Business


Notes Payable
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 3 Rp. 01,500,000 Rp. 01,500,000
March 9 Rp. 00,500,000 Rp. 01,000,000

Advertising Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 5 Rp. 00,150,000 Rp. 00,150,000

Service Revenue
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 7 Rp. 00,700,000 Rp. 00,700,000
March 11 Rp. 01,500,000 Rp. 02,200,000
March 17 Rp. 01,200,000 Rp. 03,400,000

Account Receivable
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 17 Rp. 00,700,000 Rp. 00,700,000
March 27 Rp. 00,200,000 Rp. 00,500,000

Miscellaneous Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 25 Rp. 00,200,000 Rp. 00,200,000

Salaries Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 25 Rp. 00,500,000 Rp. 00,500,000

Langkah 3: Membuat Trial Balance

Performance Service
Trial Balance
Periode Maret 2019 (March, 2019)

Nama Akun (Account Name) Debit (Dr) Credit (Cr)


Cash Rp. 02,650,000
Supplies Rp. 00,700,000
Equipment Rp. 17,000,000
Equity - Capital Rp. 17,500,000
Rent Expense Rp. 00,200,000

ACCT6363 – Accounting for Business


Notes Payable Rp. 01,000,000
Advertising Expense Rp. 00,150,000
Service Revenue Rp. 03,400,000
Account Receivable Rp. 00,500,000
Miscellaneous Expense Rp. 00,200,000
Salaries Expense Rp. 00,500,000
Rp. 21,900,000 Rp. 21,900,000

Langkah 4: Membuat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entry Journal)

• Pada tanggal 31 Maret 2019 terdapat perlengkapan (supplies) yang belum terpakai
sebesar Rp. 300,000, dimana berdasarkan Buku Besar yang telah dibuat, saldo
perlengkapan adalah sebesar Rp. 700,000. Dengan demikian maka biaya perlengkapan
diperhitungkan sebagai berikut:
Rp. 700,000 – Rp. 300,000 = Rp. 400,000
• Pada tanggal 31 Maret 2019 diperhitungkan depresiasi atas peralatan (equipment)
sebesar 2% per bulan, dimana berdasarkan Buku Besar yang telah dibuat, saldo
peralatan adalah sebesar Rp. 17,000,000. Dengan demikian maka beban depresiasi
diperhitungkan sebagai berikut:
2% x Rp. 17,000,000 = Rp. 340,000

Performance Service
Jurnal Penyesuaian (Adjusting Journal Entries)
Periode Maret 2019 (March, 2019)

Tanggal Nama Akun Debit Credit


Ref.
(Date) (Account Name) (Dr) (Cr)
March 31 Supplies Expense Rp. 02,400,000
Supplies Rp. 17,400,000
March 31 Depreciation Expense Rp. 00,340,000
Accumulated Depreciation Rp. 00,340,000

Langkah 5: Membuat Penyesuaian Buku Besar (Adjusted Ledger)

Performance Service
Buku Besar yang Disesuaikan (Adjusted Ledger)
Periode Maret 2019 (March, 2019)

Cash
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance

ACCT6363 – Accounting for Business


March 1 Rp. 02,000,000 Rp. 02,000,000
March 2 Rp. 00,200,000 Rp. 01,800,000
March 3 Rp. 00,500,000 Rp. 01,300,000
March 5 Rp. 00,150,000 Rp. 01,150,000
March 7 Rp. 00,700,000 Rp. 01,850,000
March 9 Rp. 02,500,000 Rp. 01,350,000
March 11 Rp. 01,500,000 Rp. 02,850,000
March 15 Rp. 00,200,000 Rp. 02,650,000
March 17 Rp. 00,500,000 Rp. 03,150,000
March 25 Rp. 00,200,000 Rp. 02,950,000
March 27 Rp. 00,200,000 Rp. 03,150,000
March 28 Rp. 00,500,000 Rp. 02,650,000

Supplies
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 1 Rp. 02,500,000 Rp. 02,500,000
March 15 Rp. 02,200,000 Rp. 02,700,000
March 31 Adjusting entry Rp. 00,400,000 Rp. 00,300,000

Equipment
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 1 Rp. 15,000,000 Rp. 15,000,000
March 3 Rp. 12,000,000 Rp. 17,000,000

Equity - Capital
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 1 Rp. 17,500,000 Rp. 17,500,000

Rent Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 2 Rp. 17,200,000 Rp. 17,200,000

Notes Payable
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 3 Rp. 01,500,000 Rp. 01,500,000
March 9 Rp. 00,500,000 Rp. 01,000,000

Advertising Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 5 Rp. 00,150,000 Rp. 00,150,000

ACCT6363 – Accounting for Business


Service Revenue
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 7 Rp. 00,700,000 Rp. 00,700,000
March 11 Rp. 01,500,000 Rp. 02,200,000
March 17 Rp. 01,200,000 Rp. 03,400,000

Account Receivable
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 17 Rp. 00,700,000 Rp. 00,700,000
March 27 Rp. 00,200,000 Rp. 00,500,000

Miscellaneous Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 25 Rp. 00,200,000 Rp. 00,200,000

Salaries Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 25 Rp. 00,500,000 Rp. 00,500,000

Supplies Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 31 Adjusting entry Rp. 00,400,000 Rp. 00,400,000

Depreciation Expense
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 31 Adjusting entry Rp. 00,340,000 Rp. 00,340,000

Accumulated Depreciation
Date Explanation Ref. Debit (Dr) Credit (Cr) Balance
March 31 Adjusting entry Rp. 00,340,000 Rp. 00,340,000

Langkah 6: Membuat Adjusted Trial Balance

Performance Service
Adjusted Trial Balance
Periode Maret 2019 (March, 2019)

Nama Akun (Account Name) Debit (Dr) Credit (Cr)


Cash Rp. 02,650,000
Supplies Rp. 00,300,000
Equipment Rp. 17,000,000

ACCT6363 – Accounting for Business


Equity - Capital Rp. 17,500,000
Rent Expense Rp. 00,200,000
Notes Payable Rp. 01,000,000
Advertising Expense Rp. 00,150,000
Service Revenue Rp. 03,400,000
Account Receivable Rp. 00,500,000
Miscellaneous Expense Rp. 00,200,000
Salaries Expense Rp. 00,500,000
Supplies Expense Rp. 00,400,000
Depreciation Expense Rp. 00,340,000
Accumulated Depreciation Rp. 00,340,000
Rp. 22,240,000 Rp. 22,240,000

2. Susunlah Income Statement perusahaan Performance Service.

Jawab:

Performance Service
Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Periode Maret 2019 (March, 2019)

Revenues
Service Revenue Rp. 03,400,000
Discount Rp. 00,000,000
Total Revenue Rp. 03,400,000

Expenses
Rent Expense Rp. 00,200,000
Advertising Expense Rp. 00,150,000
Salaries Expense Rp. 00,500,000
Supplies Expense Rp. 00,400,000
Depreciation Expense Rp. 00,340,000
Miscellaneous Expense Rp. 00,200,000
Other Expense Rp. 00,000,000
Total Expense Rp. 01,790,000

Profit (Loss) Before Tax Rp. 01,610,000

ACCT6363 – Accounting for Business


REFERENSI

Binus University. Accounting in Action. Lecture Notes: Accounting for Business - Week 1.

Binus University. The Recording Process. Lecture Notes: Accounting for Business - Week 2.

Binus University. Adjusting the Accounts. Lecture Notes: Accounting for Business - Week 3.

Mohamadi, Rijal Fahmi. 2022. 11 Tahap Siklus Akuntansi yang Perlu Anda Pahami.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-11-tahap-siklus-akuntansi-yang-perlu-anda-
dipahami/. Diakses pada 13 Juni 2023 pukul 16.07 WIB.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2016). Intermediate Accounting: IFRS
edition (Vol. 1). John Wiley & Sons.

Financial Accounting Standards Board. (2018). Accounting Standards Codification Topic


230: Statement of Cash Flows. Retrieved from
https://asc.fasb.org/imageRoot/36/68423136.pdf

Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2019). Financial Accounting. John Wiley &
Sons.

Horngren, C., Sundem, G., Stratton, W. O., Burgstahler, D., & Schatzberg, J. (2017).
Introduction to management accounting. Pearson.

Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel, dan Donald E. Kieso. 2015. Financial Accounting.
Edisi Ke-9. Hoboken, NJ: Wiley.

Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Jonathan Duchac. 2015. Financial Accounting. Edisi
Ke-14. Mason, OH: South-Western Cengage Learning.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2013). Intermediate Accounting. John
Wiley & Sons.

ACCT6363 – Accounting for Business

Anda mungkin juga menyukai