Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok ke-1

Week 3

ESSAY

1. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam siklus akuntansi?

Jawab :

Siklus Akuntansi adalah proses berulang untuk melakukan identifikasi dan


analisis setiap kegiatan akuntansi pada sebuah perusahaan dan dilakukan pada periode
tertentu dalam kurun waktu satu tahun. Dalam melaksanakan siklus akuntansi dimulai
dari awal tahun yaitu pembukaan pembukuan dan akhir tahun dengan penutupan jurnal.
Setiap proses akuntansi dilakukan secara berulang selama perusahaan tersebut masih
berjalan. Pencatatan yang dilakukan menggunakan prinsip, kaidah, serta teknik akuntansi
yang berguna untuk mencatat segala kegiatan transaksi. Terdapa 2 Jenis Siklus Akuntansi
yaitu Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang..
Tahapan – tahapan dalam siklus akuntansi adalah:

• Identifikasi transaksi

Kegiatan identifikasi ini harus dilakukan secara tepat oleh akuntan yang bisa
dilakukan dengan melakukan pencatatan setiap transaksi yang terjadi. Transaksi
akuntansi yang dicatat adalah transaksi yang memberi dampak langsung pada
perubahan kondisi keuangan perusahaan yang dinilai secara objektif. Untuk dapat
diindentifikasi transaksi juga harus mempunyai bukti, yang berupa kuitansi,
faktur, nota atau bukti yang dianggap sah dalam dunia akuntansi.
• Analisis Transaksi

Tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi adalah melakukan analisis transaksi


bisnis. Tahap ini merupakan tahap saringan awal. Mengapa tahap ini
dikategorikan sebagai tahap saringan awal? Karena pada tahap ini kita
memutuskan apakah transaksi tersebut tergolong transaksi bisnis yang perlu
dicatat dalam jurnal akuntansi atau tidak. Cara untuk dapat membedakan apakah
transaksi bisnis tersebut perlu dicatat ke dalam jurnal adalah dengan melihat
pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi (harta = kewajiban + modal). Apabila
transaksi bisnis tersebut memiliki pengaruh terhadap persamaan akuntansi, maka
transaksi bisnis tersebut wajib dicatat di dalam jurnal akuntansi.

• Jurnal Umum

Setelah kita melakukan analisis transaksi bisnis, maka transaksi bisnis yang
mempengaruhi persamaan akuntansi akan dicatat di dalam jurnal umum. Pada
jurnal umum akan dicantumkan ayat jurnal yang sesuai dengan jenis transaksi di
periode tersebut. Kaidah mengenai penempatan posisi debit dan kredit atau posisi
saldo normal dari debet dan kredit perlu diperhatikan agar tidak ada kesalahan
dalam mencatat ayat jurnal umum tersebut. Pencatatan jurnal umum menjadi
salah satu dasar atau batu pijakan bagi proses pencatatan jurnal berikutnya.

• Posting Ke Buku Besar

Setelah semua transaksi bisnis pada periode tertentu dicatat ke dalam jurnal
umum, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan ayat jurnal umum ke buku
besar. Proses pemindahan ayat jurnal umum ke buku besar disebut dengan
posting. Buku besar memuat akun – akun yang umumnya berbentuk “akun T” (T-
Account) disertai dengan nomor akun masing – masing. Proses pemindahan
tersebut perlu dilakukan agar di tiap akhir periode dapat diketahui saldo dari
masing – masing akun. Sebagai contoh, melalui buku besar usaha bisnis dapat
mengetahui jumlah saldo kas yang tercatat dalam akun kas di tiap akhir periode.
Perlu diperhatikan bahwa setelah ayat jurnal umum dipindahkan ke buku besar,
maka pada kolom “Ref” di jurnal umum perlu kita cantumkan nomor akun untuk
mengindikasikan bahwa ayat jurnal umum tersebut sudah dipindahkan ke buku
besar.

• Neraca Saldo

Setelah semua ayat jurnal umum di posting ke buku besar, maka saldo akhir di
masing – masing akun akan dirangkum di dalam neraca saldo. Tiap saldo akhir
dari akun – akun di buku besar akan diklasifikasikan apakah masuk kelompok
debet atau kredit berdasarkan kaidah posisi saldo normalnya. Jumlah debet dan
kredit pada neraca saldo haruslah sama. Hal itu menunjukkan validasi dari proses
pencatatan di tahapan sebelumnya. Namun perlu diingat, jumlah debet dan kredit
yang sama di neraca saldo tidak selalu menunjukkan bahwa hasil perhitungan
yang telah dilakukan sudah benar. Bisa saja terjadi kekeliruan dalam proses
pencatatan tetapi jumlah saldo debet dan kredit di neraca saldo tetap
menghasilkan angka yang sama. Supaya dapat menghindari hal tersebut, maka
pencatatan jurnal pada siklus akuntansi perlu dilakukan dengan teliti dan
berdasarkan pada kaidah atau aturan yang terdapat dalam PSAK.

• Jurnal Penyesuaian & Posting ke Buku Besar

Proses pencatatan akuntansi memerlukan penyesuaian. Jurnal penyesuaian


disusun di akhir periode. Penyusunan jurnal penyesuaian bertujuan untuk
menyesuaikan perubahan saldo di suatu akun sehingga bisa diketahui jumlah
saldo yang sesungguhnya di akhir periode (Priharto, 2020). Pencatatan pada jurnal
penyesuaian merupakan sesuatu hal yang penting untuk menghindari bias dan
kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan. Selain itu, penyusunan jurnal
penyesuaian membantu usaha bisnis untuk mendapatkan informasi yang lebih
akurat tentang jumlah saldo akun yang riil pada akhir periode. Setelah jurnal
penyesuaian disusun, maka ayat jurnal penyesuaian tetap harus dipindahkan atau
diposting di buku besar. Hal itu dilakukan agar tiap akun di buku besar saldonya
disesuaikan kembali dan menunjukkan saldo riil yang sebenarnya pada akhir
periode.

• Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Sebagai akibat dari aktivitas penyusunan jurnal penyesuaian, maka neraca saldo
yang sebelumnya telah disusun di tahap 4 perlu juga untuk disesuaikan. Neraca
saldo perlu disesuaikan agar saldo dari tiap akun mencerminkan nilai yang
sesungguhnya. Saldo akun yang disusun pada neraca saldo penyesuaian merupakan
saldo akhir di buku besar yang telah disesuaikan nilainya. Selanjutnya perlu
dipastikan juga bahwa jumlah debet dan kredit pada neraca saldo penyesuaian tetap
menghasilkan nilai yang sama.

• Laporan Keuangan

Setelah menyusun jurnal penyesuaian dan membuat neraca saldo penyesuaian,


maka tahap berikutnya dari siklus akuntansi adalah menyusun laporan keuangan.
Secara umum, laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan neraca,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Laporan laba rugi menyediakan
informasi mengenai perbandingan pendapatan dan beban untuk kemudian ditarik
kesimpulan apakah usaha bisnis tersebut menghasilkan laba bersih atau justru
malah mengalami kerugian. Laporan neraca merupakan laporan yang menunjukkan
posisi harta, kewajiban, dan modal yang dimiliki suatu usaha bisnis pada periode
tertentu. Pada laporan neraca, besarnya harta harus sama dengan jumlah kewajiban
dan modal. Laporan perubahan modal disusun untuk menunjukkan perubahan
modal pemilik usaha bisnis sebagai akibat penambahan laba dan pembayaran
dividen. Laporan arus kas mencerminkan arus kas usaha bisnis dari kegiatan
operasional, investasi, dan pembiayaan. Pada laporan arus kas dapat diketahui
perubahan kas sebagai akibat adanya arus kas masuk dan arus kas keluar dari ketiga
aktivitas tersebut. Penyusunan laporan keuangan yang akurat membantu
manajemen maupun pihak eksternal untuk menilai kinerja bisnis secara
keseluruhan. Lebih lanjut lagi, penyusunan laporan keuangan yang tepat akan
membantu pihak manajemen dalam melakukan perencanaan bisnis. Berdasarkan
hal tersebut, maka penyusunan jurnal umum, jurnal penyesuaian, dan neraca saldo
penyesuaian yang akurat turut mempengaruhi kualitas penyajian data di laporan
keuangan.

• Jurnal Penutup & Posting ke Buku Besar (Akun Temporer & Akun
Permanen)

Siklus akuntansi tidak hanya berakhir pada penyusunan laporan keuangan. Tahap
berikutnya setelah membuat laporan keuangan adalah menyusun jurnal penutup.
Jurnal penutup merupakan jurnal yang disusun di akhir periode untuk menutup
akun temporer agar saldonya pada periode selanjutnya adalah 0. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa akun temporer perlu ditutup untuk menghindari bias pada laporan
keuangan dengan cara memindahkan saldo akun pendapatan, beban, dan modal ke
akun ikhtisar laba rugi serta memindahkan saldo akun prive ke akun modal.
Penyusunan jurnal penutupan juga tetap diikuti oleh pemindahan ayat jurnal
penutup ke dalam buku besar. Hal tersebut dilakukan agar terdapat bukti bahwa
saldo akun temporer sudah ditutup dan nilainya adalah 0 pada periode selanjutnya.

• Neraca Saldo Setelah Penutupan


Tahap akhir pada siklus akuntansi adalah penyusunan neraca saldo setelah
penutupan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan penyusunan jurnal penutup
adalah untuk menutup saldo akun temporer agar saldonya menjadi 0 pada periode
berikutnya. Selain saldo akun temporer, terdapat juga saldo akun permanen yang
tidak dibuat menjadi 0 saldonya di akhir periode. Saldo akun permanen inilah yang
nantinya dimasukkan ke dalam neraca saldo penutupan. Tujuan dari penyusunan
neraca saldo penutupan adalah untuk memastikan nilai saldo debet dan kredit pada
akun permanen memiliki nilai yang seimbang setelah melakukan proses penutupan
buku besar (Erilia, 2021).

Selain Sembilan tahap siklus akuntansi di atas, terdapat juga beberapa tahap yang
sifatnya opsional atau tidak wajib. Sebagai contoh, diantara tahap ketujuh dan
kedelapan dalam siklus akuntansi di atas usaha bisnis dapat menyusun jurnal
pembetulan. Tetapi penyusunan jurnal pembetulan hanya dilakukan apabila
terdapat kesalahan dalam pencatatan ayat jurnal. Penting untuk membedakan antara
jurnal pembetulan dan jurnal penyesuaian karena keduanya merupakan hal yang
berbeda. Jurnal penyesuaian disusun untuk menyesuaikan akun – akun tertentu
sebagai akibat dari transaksi bisnis agar di akhir periode diperoleh nilai saldo
sesungguhnya. Sebaliknya, jurnal pembetulan disusun hanya jika terdapat
kesalahan pencatatan pada ayat jurnal. Apabila tidak terdapat kesalahan pencatatan
ayat jurnal maka jurnal pembetulan tidak perlu disusun.

Usaha bisnis juga memiliki opsi untuk menyusun jurnal pembalik diantara tahap
kesembilan dan tahap kesatu pada siklus akuntansi di atas. Penyusunan jurnal
pembalik sifatnya tidak wajib. Jurnal pembalik disusun pada awal periode
akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan
perkiraan riil baru. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tujuan penyusunan jurnal
pembalik hanyalah untuk sekedar menyederhanakan pembuatan jurnal pada periode
berikutnya dan meminimalkan kesalahan pada proses pencatatan; itulah mengapa
jurnal pembalik umumnya digunakan bagi usaha bisnis yang memiliki banyak
jurnal dan sifatnya opsional. Selain jurnal pembalik, usaha bisnis juga dapat
memilih untuk menyusun kertas kerja atau neraca lajur (worksheet) di antara tahap
keempat sampai keenam pada siklus akuntansi di atas. Mengapa kertas kerja
sifatnya opsional? Karena kertas kerja pada dasarnya bertujuan untuk membantu
atau menyederhanakan proses akuntansi yang harus dilalui untuk menyusun
laporan keuangan. Penyusunan kertas kerja dapat dilakukan setelah neraca saldo
dibuat. Keputusan mengenai penggunaan kertas kerja pada siklus akuntansi
tergantung pada preferensi usaha bisnis masing – masing dengan
mempertimbangkan kompleksitas pencatatan akuntansi.
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis laporan keuangan dan mengapa laporan keuangan itu
sangat penting?

Jawab : Laporan keuangan merupakan elemen yang sangat penting dalam mengelola
suatu bisnis. Dengan adanya laporan keuangan, perusahaan dapat mengetahui kondisi
atau kesehatan perusahaan untuk melakukan keputusan seperti apakah memiliki
kecukupan dana dalam melakukan investasi, pembayaran dividen, pembayaran hutang
bank atau lain sebagainya. Terdapat empat jenis laporan keuangan yang harus disusun
oleh suatu perusahaan, yaitu :
1. Laporan laba rugi (Income Statement) adalah dokumen keuangan yang menggambarkan
pendapatan dan pengeluaran sebuah perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini termasuk
penjualan, biaya produksi, beban operasional, dan pajak. Tujuannya adalah untuk
menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian
selama periode tersebut.

2. Laporan Perubahan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) adalah ringkasan


dari aset, kewajiban, dan ekuitas sebuah perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Aset
mencakup hal seperti kas, piutang, inventaris, dan properti. Kewajiban mencakup utang, gaji
yang harus dibayar, dan pajak. Ekuitas mencakup modal saham dan laba ditahan. Laporan
ini digunakan untuk menunjukkan seberapa sehat keuangan perusahaan pada titik waktu
tertentu.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) menunjukkan jumlah uang yang masuk dan
keluar dari perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini termasuk uang yang diperoleh
dari penjualan, uang yang digunakan untuk membeli barang, dan uang yang digunakan
untuk membayar karyawan dan tagihan. Laporan arus kas membantu menunjukkan apakah
perusahaan dapat membayar utangnya dan membiayai operasinya dengan lancar.

4. Laporan laba ditahan (Retained Earnings Statement) adalah laporan keuangan yang
menunjukkan perubahan jumlah laba ditahan perusahaan selama periode waktu tertentu.
Laba ditahan adalah bagian dari ekuitas perusahaan yang dihasilkan dari keuntungan tahun
sebelumnya yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan seberapa banyak laba yang telah ditahan oleh
perusahaan dan digunakan untuk keperluan lain seperti investasi dalam aset baru atau
pengembangan bisnis.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Balance? Menurut kelompok Anda, apakah
Balance sudah pasti benar? Jelaskan.

Jawab :

Account Balance adalah jumlah uang yang direpresentasikan di repisitori. Hasil


dari balance tersebut selalu berdasarkan net (faktor dari debit dan kredit). Dari hal
tersebut kita perlu tahu sebelumnya tentang. Normal Balance adalah sisi yang bertambah
menurut aturan debit dan kredit. Dari kedua itu sebelumya untuk mengerti hal dibalik
balance, kita harus tahu tentang Trial Balance.
Trial Balance adalah daftar seluruh akun dan saldo dari masing-masing kejadian
ekonomi pada periode terntentu. Dengan Trial Balance kita bisa memastikan apakah
hitungag kredit dan debit sudah sama (wajib Debit = Kredit). Menurut kami Balance
bukannya sudah pasti benar, tetapi harus benar. Mengenai sudah pasti benar atau tidak
tegantung dari orang yang betugas, apakah ia detil alam pembukuan atau tidak. Akan
tetapi tidak dapat dipungkari dengan gaya Trial balance, kita tidak dapat membuktikan
bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau bahwa buku besar telah benar. Karena pada
dasarnya Trial balance sangat sederhana, sehingga memungkinkan utnuk adanya
transaksi
yang tidak tercatat terposting dua kali, salah aku/posting, dll.
KASUS

ACCOUNTING IN ACTION & THE RECORDING PROCESS (LN1&LN2)


Pada tanggal 1 Agustus, Mr. Vicky Alexander Beatrice selaku pemilik tunggal perusahaan
mendirikan usaha perorangan (proprietorship) yang bergerak di bidang jasa elektronik, yaitu
dengan nama “Performance Service”.

Transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2019 adalah sebagai berikut:

1 Maret Assets yang disetor ke dalam perusahaan sebagai modal awal adalah berupa Cash
Rp2.000.000, Supplies Rp500.000, Equipment, Rp15.000.000,-

2 Maret Dibayar sewa ruangan untuk bulan Maret Rp200.000,-

3 Maret Dibeli peralatan Rp2.000.000,- dan dibayar tunai sebesar Rp500.000,- sisanya
menandatangani wesel bayar.

5 Maret Dibayar pemasangan iklan Rp150.000,-

7 Maret Diterima dari pelanggan atas jasa service senilai Rp700.000,-


9 Maret Dibayar utang wesel Rp500.000,-
11 Maret Diterima tunai dari jasa service Rp1.500.000,-

15 Maret Dibeli tunai tambahan perlengkapan Rp200.000,-

17 Maret Diperhtungkan kepada langganan atas jasa service yang telah diberikan
Rp1.200.000,- dan dari jumlah tersebut diterima tunai Rp500.000,- sisanya akan
dibayar kemudian.

25 Maret Dibayar untuk beban rupa-rupa Rp200.000,-

27 Maret Diterima sebagian pelunasan dari pelanggan, atas jasa yang telah diserahkan pada
tanggal 17 Maret yang lalu sebesar Rp200.000,-
28 Maret Dibayar gaji karyawan Rp500.000,-

31 Maret Perlengkapan yang masih belum terpakai senilai Rp300.000,-


31 Maret Peralatan disusutkan sebesar 2% per bulan.
Diminta:

1. Buatlah jurnal akuntansi yang diperlukan untuk pembukuan “Performance Service”


2. Susunlah Income Statement perusahaan Performance Service.
Work Sheet

Performance Service

1 Agustus 2019

Accounts Titles and Trial Balance Income Statement


Date Explanation Ref
Debit/Dr Credit/Cr Debit/Dr Credit/Cr

Cash Rp2.000.000

Share Capital Rp2.000.000

Supplies Rp500.000

1 Cash Rp500.000

Maret Equipment Rp15.000.000

Cash Rp15.000.00

2 Rent Expense Rp200.000 Rp200.000

Maret Cash Rp200.000

Supplies Expense Rp 2.000.000 Rp2.000.000

3 Note Payable Rp1.500.000


Maret Cash Rp 500.000

Advertising
Rp150.000 Rp150.000
5 Expense
Maret Cash Rp150.000

7 Service Revenue Rp700.000 Rp700.000

Maret Cash Rp700.000

9 Account Payable Rp500.000


Maret Cash Rp500.000

11 Servise Revenue Rp1.500.000 Rp1.500.000

Maret Cash Rp1.500.000

15 Supplies Expense Rp200.000 Rp200.000

Maret Cash Rp200.000

Service Revenue Rp1.200.000 Rp1.200.000

17 Account Receivable Rp700.000


Maret Cash Rp500.000

25 Supplies Expense Rp200.000 Rp200.000

Maret Cash Rp200.000

27 Account Payable Rp200.000

Maret Account Receivable Rp200.000

Salaries and Wages


Rp500.000 Rp500.000
28 Expense
Maret Cash Rp500.000

Supplies Rp300.000

Cash Rp 300.000

Depreciation
Rp300.000 Rp300.000
31 Expense
Maret Accumulated
Rp300.000
Depreciation
Total Rp25.450.000 Rp25.450.000 Rp3.550.000

Total Rugi (Loss) Rp150.000

TOTAL Rp3.400.000 Rp3.400.000


Nama / NIM :-Clifton Colin Christopher Ondi / 2602193414
Wahyu Romiyanto / 2602187065
- Sutrisno Goni / 2602190141
- Sendi Iqbal Ramadhan / 2602194360
Maura Nayla Cantika / 2602192645

Class – Group : JJEA – Group 3


Prodi : Business Management
Matkul : Accounting For Businnes

Anda mungkin juga menyukai