Anda di halaman 1dari 10

Tugas Kelompok ke-1

Week 3

Group – 5 :
1. Agnes Febrianti – 2502143900

2. Kholifatul Afifah – 2502141510

3. Affin Jaffar Umarovic – 2502160674

4. Niko Saputro – 2502141145

5. Hilmy Maulana Abid – 2502142961

ESSAY
1. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam siklus akuntansi?

Berikut tahapan dalam siklus akuntansi :


1. Analisa Transaksi

Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah melakukan analisis transaksi bisnis. Tahap
ini merupakan tahap saringan awal, dikarenakan pada tahap ini kita harus memutuskan
apakah transaksi tersebut tergolong transaksi bisnis yang perlu dicatat dalam jurnal
akuntansi atau tidak. Cara untuk membedakan apakah transaksi bisnis tersebut perlu
dicatat ke dalam jurnal adalah dengan melihat pengaruhnya terhadap persamaan
akuntansi (Harta = Kewajiban + Modal). Apabila transaksi bisnis tersebut memiliki
pengaruh terhadap persamaan akuntansi, maka transaksi bisnis tersebut wajib dicatat di
dalam jurnal akuntansi.
2. Menjurnal Transaksi

ACCT6363 – Accounting for Business


Setelah melakukan analisis transaksi bisnis, maka transaksi bisnis yang mempengaruhi
persamaan akuntansi akan dicatat di dalam jurnal umum. Pada jurnal umum akan
dicantumkan ayat jurnal yang sesuai dengan jenis transaksi di periode tersebut.
Penempatan antara posisi debit dan kredit atau posisi saldo normal dari debit dan kredit
harus diperhatikan agar tidak ada kesalahan dalam mencatat ayat jurnal umum tersebut.
Pencatatan jurnal umum menjadi salah satu dasar dari proses pencatatan jurnal
berikutnya.
3. Mem-posting Jurnalnya ke Ledger (Buku Besar)

Setelah semua transaksi bisnis pada periode tertentu dicatat ke dalam jurnal umum, maka
Langkah berikutnya adalah memindahkan ayat jurnal umum ke buku besar. Proses
pemindahan ayat jurnal umum ke buku besar disebut dengan Posting. Buku besar
memuat akun-akun yang umumnya berbentuk “akun T” (T-Account) yang disertai
dengan nomor akun masing-masing. Proses pemindahan tersebut perlu dilakukan agar
pada tiap akhir periode dapat diketahui saldo dari masing-masing akun. Setelah ayat
jurnal umum dipindahkan ke buku besar, maka kolom “Ref” pada jurnal umum perlu
dicantumkan nomor akun untuk mengindikasikan bahwa ayat jurnal umum tersebut sudah
dipindahkan ke buku besar.
4. Membuat Trial Balance (Neraca Saldo)

Setelah semua ayat jurnal umum di posting ke buku besar, maka saldo akhir pada
masing-masing akun akan dirangkum ke dalam neraca saldo. Setiap saldo akhir dari
akun-akun di buku besar akan dilihat berdasarkan posisi saldo normalnya untuk
mengetahui akun tersebut masuk ke dalam kelompok debit atau kredit. Jumlah debit dan
kredit pada neraca saldo harus sama, dikarenakan hal tersebut menunjukkan validasi dari
proses pencatatan pada tahap sebelumnya. Namun, jumlah debit dan kredit yang sama
pada neraca saldo tidak selalu menunjukkan bahwa hasil perhitungan sudah benar,
kekeliruan dapat terjadi dalam proses pencatatan dan jumlah saldo debit dan kredit tetap
menghasilkan angka yang sama. Untuk menghindari hal tersebut, maka pencatatan jurnal

ACCT6363 – Accounting for Business


pada siklus akuntansi harus dilakukan dengan teliti dan sesuai dengan aturan yang
terdapat di dalam PSAK.
5. Membuat AJP (Ayat Jurnal Penyesuaian) dan Posting AJP

Proses pencatatan akuntansi memerlukan penyesuaian yang disusun pada akhir periode.
Penyusunan jurnal penyesuaian bertujuan untuk menyesuaikan perubahan saldo pada
suatu akun, sehingga dapat diketahui jumlah saldo yang sesungguhnya pada akhir
periode. Pencatatan pada jurnal penyesuaian merupakan hal yang penting untuk
menghindari kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan. Selain itu, penyusunan
jurnal penyesuaian juga membantu usaha bisnis untuk mendapatkan informasi yang lebih
akurat mengenai jumlah saldo akun yang riil pada akhir periode. Setelah jurnal
penyesuaian disusun, maka ayat jurnal penyesuaian akan dipindahkan atau diposting ke
buku besar. Hal tersebut dilakukan agar saldo tiap akun pada buku besar disesuaikan
kembali dan menunjukkan saldo riil yang sebenarnya pada akhir periode.
6. Membuat Adjusted Trial Balance

Setelah melakukan penyusunan pada jurnal penyesuaian, maka neraca saldo yang
sebelumnya telah disusun pada tahap ke-4 juga perlu disesuaikan. Neraca saldo perlu
disesuaikan agar saldo dari tiap akun mencerminkan nilai yang sesungguhnya. Saldo
akun yang disusun pada neraca saldo penyesuaian merupakan nilai saldo akhir pada buku
besar yang telah disesuaikan. Kemudian, perlu dipastikan juga bahwa jumlah debit dan
kredit pada neraca saldo penyesuaian tetap menghasilkan nilai yang sama.
7. Membuat laporan keuangan

Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi (Income Statement), laporan laba ditahan
(Statement of Retain Earning), dan balance sheet (Statement of Financial Position).
Income statement merupakan laporan untuk mengukur keberhasilan operasional
perusahaan selama jangka waktu tertentu. Biasanya, investor menggunakan laporan laba
rugi untuk menentukan profitabilitas dan nilai investasi. Retain Earning merupakan laba
yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen dan sebagian lagi ditahan untuk

ACCT6363 – Accounting for Business


modal usaha. Laba ditahan adalah hasil dari laba komersial setelah dikurangi pajak
penghasilan. Laba ditahan akan dikenakan pajak penghasilan apabila laba tersebut tidak
dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden dengan syarat tertentu. Balance
Sheet merupakan laporan yang menjelaskan informasi kondisi keuangan suatu entitas
bisnis pada tanggal tertentu. Dari laporan ini, kita dapat mengetahui berapa jumlah aktiva
(harta & aset), kewajiban (utang), dan ekuitas perusahaan. Penyusunan laporan keuangan
yang tepat dapat membantu manajemen dalam melakukan perencanaan bisnis dan menilai
kinerja bisnis secara keseluruhan.
8. Membuat Closing Entries

Tahap berikutnya adalah menyusun jurnal penutup. Jurnal penutup merupakan jurnal
yang disusun yang disusun pada akhir periode untuk menutup akun temporer, agar saldo
pada periode selanjutnya adalah 0. Akun temporer perlu ditutup untuk menghindari
kesalahan pada laporan keuangan dengan cara memindahkan saldo akun pendapatan,
beban, dan modal ke akun ikhtisar laba rugi, serta memindahkan saldo akun prive ke
akun modal. Penyusunan jurnal penutupan juga diikuti dengan pemindahan ayat jurnal
penutup ke dalam buku besar. Hal tersebut dilakukan agar terdapat bukti bahwa saldo
akun temporer sudah ditutup dan nilainya adalah 0 pada periode selanjutnya.
9. Membuat Post-Closing Trial Balance

Tahap akhir pada siklus akuntansi adalah penyusunan neraca saldo setelah penutupan.
Pada tahap sebelumnya, dijelaskan bahwa tujuan dari penyusunan jurnal penutup adalah
untuk menutup saldo akun temporer, agar pada periode berikutnya saldonya menjadi 0.
Selain saldo akun temporer, terdapat juga saldo akun permanen yang pada akhir periode
saldonya tidak dibuat menjadi 0. Saldo akun permanen ini yang nantinya dimasukkan ke
dalam neraca saldo penutupan. Tujuan dari penyusunan neraca saldo penutupan adalah
untuk memastikan bahwa setelah melakukan proses penutupan buku besar, nilai saldo
debit dan kredit pada akun permanen memiliki nilai yang seimbang.

ACCT6363 – Accounting for Business


2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis laporan keuangan dan mengapa laporan keuangan itu
sangat penting?

Berikut 4 jenis laporan keuangan (Financial Statement) :


1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menjelaskan tentang kinerja keuangan suatu
entitas bisnis dalam satu periode akuntansi. Di dalam laporan ini terdapat informasi
mengenai unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan, sehingga diketahui laba atau
rugi bersih.
2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal adalah jenis laporan yang didalamnya terdapat informasi
mengenai perubahan modal atau ekuitas perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini
dapat memberikan informasi mengenai seberapa besar terjadinya perubahan modal dan
apa yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut.
3. Laporan Neraca (Balance Sheet)

Laporan neraca adalah laporan yang menjelaskan informasi mengenai kondisi keuangan
suatu entitas bisnis pada tanggal tertentu. Dari laporan ini, kita dapat mengetahui berapa
jumlah aktiva (harta & aset), kewajiban (utang), dan ekuitas perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flows)

Laporan arus kas adalah financial statement suatu entitas bisnis yang dipakai untuk
menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan pada suatu periode akuntansi.
Laporan ini juga menjadi alat pertanggung jawaban cash flows selama periode pelaporan.

ACCT6363 – Accounting for Business


Laporan keuangan (Financial Statement) sangatlah penting, dikarenakan laporan
keuangan berfungsi sebagai alat untuk membantu perusahaan dalam menilai kondisi
keuangan perusahaan secara umum.

Berikut beberapa fungsi dari laporan keuangan :


1. Sebagai Bahan Review

Financial statement dapat memberikan data atau informasi yang komprehensif tentang
posisi keuangan perusahaan. Hal ini dapat menjadi ulasan mengenai kondisi perusahaan
secara menyeluruh, khususnya kondisi keuangan (aset, utang, biaya operasional, etc).
2. Sebagai Pedoman Dalam Membuat Keputusan

Salah satu fungsi penting dibuatnya laporan mengenai kondisi keuangan perusahaan
adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan penting bagi
perusahaan.
3. Membantu Menciptakan Strategi Baru

Selain membantu proses pengambilan keputusan penting, financial statement juga dapat
digunakan untuk menciptakan strategi baru oleh perusahaan dalam upaya untuk
meningkatkan performa usahanya.
4. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan

Perusahaan yang membuat financial statement menunjukkan bahwa perusahaan tersebut


telah menerapkan suatu sistem perekapan data yang terpercaya, akurat, dan tidak
sembarangan dalam mengambil keputusan. Para pemegang saham tentu lebih yakin untuk
menginvestasikan uang mereka kepada perusahaan yang dipercaya dan memiliki
kredibilitas yang baik.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Balance? Menurut kelompok Anda, apakah Balance
sudah pasti benar? Jelaskan.

ACCT6363 – Accounting for Business


Balance merupakan keseimbangan perbedaan antara debit dan kredit. Menurut kelompok
kami balance belum tentu benar, dikarenakan dalam akutansi terdapat dua jalur yang
saling beriringan yaitu debit dan kredit, dimana setiap perubahan nilainya jika salah
satunya berubah akan merubah nilai yang lainnya, namun demikian perubahan tersebut
tidak boleh merubah keduanya.

KASUS

ACCOUNTING IN ACTION & THE RECORDING PROCESS (LN1&LN2)

Pada tanggal 1 Agustus, Mr. Vicky Alexander Beatrice selaku pemilik tunggal perusahaan
mendirikan usaha perorangan (proprietorship) yang bergerak di bidang jasa elektronik, yaitu
dengan nama “Performance Service”.

Transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2019 adalah sebagai berikut:

1 Maret Assets yang disetor ke dalam perusahaan sebagai modal awal adalah berupa Cash
Rp2.000.000, Supplies Rp500.000, Equipment, Rp15.000.000,-

2 Maret Dibayar sewa ruangan untuk bulan Maret Rp200.000,-

3 Maret Dibeli peralatan Rp2.000.000,- dan dibayar tunai sebesar Rp500.000,- sisanya
menandatangani wesel bayar.

5 Maret Dibayar pemasangan iklan Rp150.000,-

7 Maret Diterima dari pelanggan atas jasa service senilai Rp700.000,-

9 Maret Dibayar utang wesel Rp500.000,-

11 Maret Diterima tunai dari jasa service Rp1.500.000,-

15 Maret Dibeli tunai tambahan perlengkapan Rp200.000,-

17 Maret Diperhtungkan kepada langganan atas jasa service yang telah diberikan
Rp1.200.000,- dan dari jumlah tersebut diterima tunai Rp500.000,- sisanya akan
dibayar kemudian.

ACCT6363 – Accounting for Business


25 Maret Dibayar untuk beban rupa-rupa Rp200.000,-

27 Maret Diterima sebagian pelunasan dari pelanggan, atas jasa yang telah diserahkan pada
tanggal 17 Maret yang lalu sebesar Rp200.000,-

28 Maret Dibayar gaji karyawan Rp500.000,-

31 Maret Perlengkapan yang masih belum terpakai senilai Rp300.000,-

31 Maret Peralatan disusutkan sebesar 2% per bulan.

Diminta :

1. Buatlah jurnal akuntansi yang diperlukan untuk pembukuan “Performance Service”

Date Account Name Debit Kredit


1 Maret Cash Rp 2.000.000
Supplies Rp 500.000
Equipment Rp 15.000.000
Modal Rp 17.500.000
2 Maret Rent Expense Rp 200.000
Cash Rp 200.000
3 Maret Equipment Rp 2.000.000
Cash Rp 500.000
Notes Payable Rp 1.500.000
5 Maret Advertising Expense Rp 150.000
Cash Rp 150.000
7 Maret Cash Rp 700.000
Service Revenue Rp 700.000
9 Maret Notes Payable Rp 500.000
Cash Rp 500.000
11 Maret Cash Rp 1.500.000

ACCT6363 – Accounting for Business


Service Revenue Rp 1.500.000
15 Maret Supplies Rp 200.000
Cash Rp 200.000
17 Maret Cash Rp 500.000
Account Payable Rp 700.000
Service Revenue Rp 1.200.000
25 Maret Utilities Expense Rp 200.000
Cash Rp 200.000
27 Maret Cash Rp 200.000
Account Receivable Rp 200.000
28 Maret Salaries Expense Rp 500.000
Cash Rp 500.000
31 Maret Supplies Expense Rp 400.000
Cash Rp 400.000
31 Maret Depreciation Expense - Equipment Rp 340.000
Accumulated Depreciation - Equipment Rp 340.000
Total Rp 25.590.000 Rp 25.590.000

2. Susunlah Income Statement perusahaan Performance Service.

Performance Service

Income Statement Periode

31 Agustus 2019 (Dalam Rupiah)

Revenues
Service Revenue 3.400.000

Expenses
Rent Expense 200.000
Advertising Expense 150.000
Utilities Expense 200.000
Salaries Expense 500.000
Supplies Expense 400.000
Depreciation Expense - Equipment 340.000

ACCT6363 – Accounting for Business


Total Expense 1.790.000

Net Income 1.610.000

ACCT6363 – Accounting for Business

Anda mungkin juga menyukai