Anda di halaman 1dari 7

RESUME

“ PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI”

DISUSUN:
SYAM ASHAR
NIM: 632190002

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BUANA MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2021-2022
Dalam siklus akuntansi terdiri dari beberapa proses, dimulai dengan adanya

transaksi kemudian dilakukan pencatatan pada jurnal dan selanjutnya dilaporkan

pada laporan keuangan. pada tahap penyelesaian ini terdiri dari beberapa proses

yang harus dilakukan.

Pengertian Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi secara detail ditafsirkan sebagai proses berulang untuk

mengidentifikasi, analisis, dan mencatat setiap kegiatan akuntansi di perusahaan.

Siklus dalam kegiatan Akuntansi terjadi dalam satu tahun. Utamanya, siklus ini

dimulai pada awal tahun dengan membuka pembukuan akuntansi sederhana

setelah itu ditutup dengan jurnal penutupan. Pada periode tersebut, semua prinsip,

aturan, metode, teknik dalam akuntansi digunakan untuk mencatat semua kegiatan

akuntansi perusahaan. Proses akuntansi ini dilakukan terus menerus dan berulang

kali selama perusahaan masih aktif. Keberadaan siklus ini dapat membantu

pemilik perusahaan dalam melakukan analisis mengenai kondisi keuangan

perusahaan yang mereka miliki.

Tahapan Siklus Akuntansi:

1. Identifikasi Transaksi

Identifikasi setiap transaksi merupakan tahap pertama dalam siklus ini.

Kegiatan identifikasi ini wajib dilakukan dengan tepat oleh akuntan dengan

mencatat setiap transaksi yang terjadi. Transaksi akuntansi yang dicatat adalah

setiap transaksi yang berdampak langsung pada perubahan dalam kondisi


keuangan perusahaan dan dinilai secara objektif. Transaksi yang terjadi juga harus

memiliki bukti transaksi sehingga identifikasi dapat dilakukan. Contoh bukti

transaksi ini dapat berupa tanda terima, faktur, catatan, atau bukti lain yang

dianggap sah dalam dunia akuntansi. Oleh karena itu, setiap transaksi akuntansi

harus menggunakan bukti transaksi yang dapat direkam dan diidentifikasi oleh

akuntan, terutama transaksi yang terkait dengan perubahan kondisi keuangan

perusahaan.

2. Analisis Transaksi

Setelah tahapan identifikasi, akuntan kemudian harus menganalisis transaksi

tentang pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem catatan

akuntansi di perusahaan selalu menggunakan sistem entri ganda. Artinya, setiap

transaksi akuntansi yang terjadi akan berpengaruh pada posisi keuangan dalam

debit dan kredit dan harus dalam jumlah yang sama. Secara matematis, umumnya

akuntansi menggunakan rumus: Aset = Kewajiban + Ekuitas Sebagai ilustrasi,

sebuah perusahaan mendapat investasi tunai sebesar Rp. 1.000.000, peralatan dan

perlengkapan sebesar Rp. 500.000. Transaksi dapat dianalisa bahwa ada uang

tunai, perlengkapan, dan peralatan tambahan sebesar Rp. 1.500.000. Penambahan

rata-rata meningkatnya modal perusahaan sebesar Rp. 1.500.000, karena semua

transaksi ini merupakan bagian dari modal perusahaan.

3. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal

Setelah akuntan melakukan analisis transaksi, maka tahap selanjutnya adalah

mencatat semua transaksi ke dalam jurnal keuangan. Dalam ilmu akuntansi, jurnal
didefinisikan sebagai catatan kronologis dari satu periode tentang transaksi yang

terjadi. Proses memasuki informasi ini disebut transversal. Dalam proses transaksi,

setiap transaksi dibagi menjadi dua bagian: debit dan kredit. Pencatatan ini dapat

dilakukan dalam jurnal umum. Pencatatan harus dilakukan secara berurutan dan

secara menyeluruh, tanpa transaksi yang terlewatkan. Jadi, pada yang terakhir

akan diperoleh jumlah debit dan kredit yang sama.

4. Posting Buku Besar

Langkah selanjutnya setelah mencatat ke jurnal, akuntan kemudian

memindahkan segala transaksi ke dalam buku besar. Secara umum, buku besar

dapat diartikan sebagai kumpulan akun akuntansi yang berisi informasi aset

tertentu yang dicatat dalam satu periode. Di perusahaan itu tentu memiliki

berbagai daftar akun buku besar. Setiap akun dalam buku besar diberikan nomor

kode tertentu. Tujuannya adalah untuk membuatnya lebih mudah ketika proses

identifikasi dalam jurnal. Selain itu, akuntan juga akan lebih mudah untuk

memeriksa ulang atau melihat referensi terkait transaksi yang terjadi jika telah

dicatat dalam buku besar.

5. Menyusun Neraca Saldo

Tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh seorang akuntan

adalah untuk menyusun jurnal saldo. Neraca berisi daftar saldo dari setiap akun

dalam buku besar pada periode tertentu. Dalam menulis neraca, saldo yang berada

dalam buku besar disatukan dan harus dalam kondisi yang sama. Jika dalam

kondisi ternyata ada transaksi yang belum direkam atau ditemukan ada kesalahan
dalam keseimbangan saldo, maka akuntan harus mencatat dalam penyesuaian

jurnal. Persiapan jurnal penyesuaian ini bersifat periodik dan prosesnya juga sama

dengan penjurnalan secara umum. Setelah dicatat dalam penyesuaian jurnal, hasil

laporan keuangan adalah aktual.

6. Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat, maka

perlu disesuaikan dan dicatat dalam jurnal penyesuaiannya. Penyesuaian dilakukan

secara berkala, biasanya waktu laporan akan dikompilasi. Penyesuaian pencatatan

sama dengan pencatatan transaksi secara umum. Transaksi penyesuaian dicatat dalam

Journal of Adjustment dan kemudian diletakkan ke dalam buku besarnya. Kemudian

keseimbangan dalam buku besar siap untuk disajikan ke dalam laporan keuangan.

Dengan demikian, hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang

diatur berdasarkan aktual.

7. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Pada tahap ini, akuntan harus menyusun neraca saldo kedua dengan memindahkan

saldo yang telah disesuaikan dalam buku besar ke neraca saldo baru. Saldo pada akun

buku besar dikelompokkan ke dalam aset atau grup Pasiva. Keseimbangan antara

kelompok aset dan liabilitas pada neraca saldo juga harus terjaga. Namun, ingat

bahwa saldo seimbang belum tentu benar tetapi saldo yang benar pasti akan

seimbang.

8. Menyusun Jurnal Penutup


Setelah membuat laporan keuangan, seorang akuntan harus dapat membuat jurnal

penutup. Jurnal penutup hanya dapat dibuat pada akhir periode akuntansi. Akun

tertutup adalah akun nominal atau akun laba-ruginya. Caranya adalah untuk membuat

akun yang berhubungan. Akun nominal harus ditutup karena akun tersebut digunakan

untuk mengukur aktivitas atau aliran dalam sumber yang telah terjadi pada periode

berjalan.

9. Penyusunan Laporan Keuangan

Langkah selanjutnya sehabis membuat neraca saldo setelah penyesuaian, tahap

selanjutnya adalah untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan disusun

sebagai berikut:

a. Laporan pendapatan digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu perusahaan.

b. Laporan perubahan modal digunakan untuk memeriksa perubahan modal yang

telah terjadi.

c. Neraca juga dapat digunakan dengan mempertimbangkan likuiditas, solvensi, dan

fleksibilitas.

d. Pernyataan arus kas juga digunakan untuk memberikan informasi yang relevan

tentang kas dan uang tunai pada periode berjalan.

Tahapan Opsional Siklus Akuntansi

1. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan


Pada langkah ini, seorang akuntan harus mengatur keseimbangan neraca saldo

setelah penutupan. Neraca saldo ini adalah daftar saldo akun buku besar setelah jurnal

penutupan. Oleh karena itu saldo saldo ini hanya dapat berisi saldo akun

permanennya. Tujuan membuat neraca saldo setelah penutupan adalah untuk

mendapatkan kepercayaan diri bahwa saldo seimbang benar dan akurat. Jadi,

persiapan neraca saldo tidak hanya opsional.

2. Penyusunan Jurnal Pembalik

Tujuan dari jurnal balik adalah untuk menyederhanakan prosedur untuk mencatat

transaksi tertentu yang terjadi berulang pada periode berikut. Karena tujuannya hanya

untuk menyederhanakan karena ini adalah tahap terakhir juga opsional. Caranya

adalah membuat jurnal balik dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat. Dengan

demikian membalik akun yang telah dibuat dalam penyesuaian jurnal dari awalnya

debit ke dalam kredit dan dari kredit awalnya menjadi debit. Jika dirasa membuat

siklus akuntansi adalah hal yang ribet dan membingungkan, Anda bisa

mempercayakan pada sistem akuntansi. Sistem akuntansi Jurnal by Mekari yang akan

membantu segala kegiatan laporan keuangan yang terjadi pada perusahaan Anda.

Anda mungkin juga menyukai