Anda di halaman 1dari 7

SIKLUS AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG

KELOMPOK 3:
Tan May Hwa (11122058)
Alex Sander Hutasoit (11122041)
Christopher Bryan S. (11122044)
Feby Gunawan (11222026)
Cintya Wulandary (11122062)
Septi Nuril Fahmi (11122032)
Wanti Budi Adjeng (11122061)
Dwi Suharty ( 11122046)
Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus Akuntansi adalah :
serangkaian kegiatan untuk melakukan identifikasi, analisis, hingga merekam setiap kejadian selama
perusahaan dalam kurun satu tahun kalender ( 1 tahun )

Proses akuntansi ini terus berulang membuat sebuah siklus yang dikenal sebagai Siklus Akuntansi.

Apa saja Tahapan Siklus Akuntansi ini ? Berikut Tahapan Siklus Akuntansi :

1. Transaksi
Dalam proses ini, perlu adanya proses identifikasi.
Artinya kita melakukan pengecekan dan analisa untuk transaksi yg terjadi.
Apakah barang yang dibeli atau dijual sudah dikirim ?
Apakah sudah dibayar ? Invoice juga dicek, apakah invoice sudah benar dan sudah sesuai ketentuan
yang berlaku ?
Jika proses indentifikasi ini selesai, baru kita masuk tahap berikutnya yaitu tahap Jurnal.
Contoh Transaksi:

2. Jurnal
Jurnal adalah catatan kronologis transaksi selama periode waktu tertentu yang berguna dalam akuntansi.
Sedangkan, penjurnalan adalah tindakan memasukkan informasi tersebut. Setelah kita mengetahui
transaksi yang ada kita masukkan ke Jurnal :
3. Posting ke Buku Besar
Buku besar sering dapat dianggap sebagai sekelompok rekening pembukuan yang merinci aset tertentu
yang dilaporkan dalam satu periode. Tidak diragukan lagi bahwa terdapat berbagai daftar rekening
buku besar dalam sebuah perusahaan.

Contoh Buku Besar :

4. Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian


Setiap saldo akun dalam buku besar untuk periode waktu tertentu tercantum dalam neraca saldo.
Saldo buku besar bersatu dan harus dalam keadaan yang sama saat membuat neraca saldo
5. Jurnal Penyesuaian
Kita harus membuat pencatatan dalam jurnal penyesuaian jika ternyata beberapa transaksi belum tercatat
atau jika menemukan kesalahan dalam neraca saldo.

Jurnal penyesuaian ini bersifat berkala dengan menggunakan metode yang sama seperti jurnal biasa.
Hasilnya, laporan keuangan menjadi aktual setelah dimasukkan ke dalam jurnal penyesuaian.

6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


Buku neraca saldo yang telah kita buat sebelumnya dengan memperhatikan jurnal penyesuaian menjadi
dasar penyusunan neraca penyesuaian.
7. Laporan Keuangan
Contoh laporan keuangan perusahaan dagang adalah Laporan Laba Rugi.
Laporan laba rugi biasanya menyajikan informasi tentang seluruh kegiatan operasional perusahaan
dalam satu periode akuntansi.
Pada laporan laba rugi tercantum rincian mengenai pendapatan, laba atau rugi, dan pengeluaran atau
beban perusahaan.
8. Jurnal Penutup

Pada akhir periode akuntansi, jurnal penutup ini kita buat dengan menutup rekening nominal atau
rekening laba rugi. Kita dapat menutup kedua akun dengan mengatur nilai setiap rekening menjadi nol.

9. Neraca Saldo Setelah Penutupan

Dalam siklus akuntansi, tahap ini bersifat opsional. Setelah jurnal penutup kita buat, nantinya kita akan
menyusun neraca saldo. Isi neraca saldo ini adalah daftar saldo rekening buku besar yang ada setelah
jurnal penutup.

Singkatnya, neraca saldo hanya menunjukkan saldo untuk rekening yang permanen saja

10. Ayat Jurnal Pembalik


Sama halnya seperti menyusun neraca saldo setelah penutupan, tahap siklus akuntansi ini juga opsional.
Jurnal pembalik dibuat untuk memudahkan pencatatan transaksi tertentu yang akan terjadi berulang kali
pada periode berikutnya.
Jurnal pembalik ini sering dilakukan pada awal periode berikutnya. Selain itu, jurnal penyesuaian dapat
kita gunakan sebagai acuan dalam pembuatan jurnal ini, yang mana setiap transaksi dalam jurnal
penyesuaian akan kita balik.
Lalu, dalam jurnal pembalik, transaksi yang awalnya kredit dan tercatat dalam jurnal penyesuaian akan
berubah menjadi debit.

~ Terima Kasih ~

Anda mungkin juga menyukai