PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Materi akutansi pada mata pelajaran ekonomi adalah salah satu materi yang
membicarakan tentang informasi yang dihasilkan dari suatu proses. Biasanya akuntansi
identik dengan hal-hal yang berkaitan keuangan. Dalam makalah ini, saya mengutarakan
memerlukan.
Makalah ini menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan akuntansi perusahaan
dagang, seperti yang secara umum diketahui, siklus akuntansi perusahaan dagang harus
ditutup pada akhir periode. Akan tetapi, proses penutupan siklus akuntansi perusahaan
dagang tidak dapat langsung dilakukan begitu saja dan prosesnya juga tidak sederhana.Untuk
1.3 TUJUAN
1. Jurnal Penutup
Sebelum menyusun jurnal pentutup, Anda perlu mengetahui lebih banyak tentang
jurnal penutup terlebih dahulu. Jurnal penutup adalah jurnal yang disusun untuk membuat
saldo perkiraan sementara bernilai nol, sehingga perusahaan dapat mengetahui laba atau rugi
usaha selama satu periode. Sumber penyusunan ayat jurnal penutup berasal dari kertas kerja
kolom laba/rugi.
Jurnal penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
menutup akun sementara. Jurnal penutup melibatkan pemindahan saldo akun akun
pendapatan dan beban, modal melalui ikhtisar laba rugi dan pemindahan saldo akun prive ke
akun modal.
Selain untuk mengetahui laba, jurnal ini juga berfungsi untuk membuat saldo pada
rekening modal yang sama jumlahnya dengan modal akhir yang dilaporkan pada neraca.
Selain itu, jurnal ini juga berguna untuk memisahkan saldo rekening sementara, dari periode
Jurnal penutup bertujuan untuk mengatur ulang saldo akun sementara (temporary
account) atau saldo nominal (nominal account) menjadi nol. Dengan begitu, pada periode
selanjutnya semua saldo nominal jumlah saldonya nol. Akun sementara harus ditutup, untuk
pada tahun 2020, pendapatan 50 juta ini tidak bisa diakui sebagai pendapatan perusahaan di
tahun 2021. Bagaiamana dengan akun riil seperti harta dan kewajiban? Harta perusahaan
senilai 100 juta akan tetap sama nilainya, sampai periode akuntansi berikutnya.
Begitupun kewajiban. Berapapun nilainya, di periode akuntansi selanjutnya akan tetap
berikutnya.
Penyusunan jurnal penutup erat kaitannya dengan akun ikhtisar laba/rugi, akun
pendapatan, akun beban, dan akun prive. Ketika menuliskan saldo dari tiap akun tersebut
pada jurnal penutup, Anda harus menuliskan saldo mereka pada sisi debet/kredit yang
o Saldo akun pendapatan dipindahkan pada akun ikhtisar laba/rugi. Cara melakukannya
adalah dengan mengkreditkan saldo akun ikhtisar laba/rugi dan mendebetkan saldo
akun pendapatan.
o Saldo akun beban dipindahkan pada akun ikhtisar laba/rugi. Cara melakukannya yaitu
dengan mendebetkan saldo akun ikhtisar laba/rugi dan mengkreditkan saldo akun
beban.
o Saldo akun prive dipindahkan pada akun ekuitas. Cara melakukannya adalah dengan
Setelah jurnal penutup selesai disusun, Anda perlu menutup buku besar. Buku besar
merupakan hasil dari analisis transaksi setelah jurnal. Buku besar adalah kumpulan dari akun
– akun yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan, misalnya pada semua akun
yang digunakan dalam pembukuan sebuah perusahaan. Untuk menutupnya, pindahkan saldo
akun nominal pada akun ekuitas. Dengan demikian, akun saldo nominal akan memiliki saldo
bernilai nol. Selain itu, pemindahbukuan ini dapat dilakukan dengan cara memosting jurnal
penyesuaian pada akun buku besar, memosting jurnal penutup pada akun buku besar, serta
memberi dua garis pada bagian bawah saldo akun nominal. Cara terakhir tersebut dilakukan
untuk memperlihatkan bahwa akun nominal tersebut tidak berlaku lagi untuk periode
selanjutnya. Setelah Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dipindahkan ke buku besar, akun
nominal dan pengembalian prive akan bersaldo nol dan akun modal jumlahnya sesuai dengan
Buku besar berfungsi untuk meringkas semua data transaksi yang sudah tertulis di
dalam jurnal umum. Selain itu digunakan sebagai alat yang menggolongkan data keuangan,
dari yang jumlahnya besar sampai kecil. Jadi Anda tahu ada perbedaan atau tidak dari semua
data keuangan yang masuk. Semua data yang sudah ditulis di jurnal, harus dicatat atau
digolongkan lagi dalam buku besar untuk menyeimbangkan jumlah akun yang ada di kolom
debit dan kredit dan juga sebagai bahan informasi ketika menyusun laporan keuangan. BIsa
dikatakan buku besar memiliki fungsi yang sangat krusial dalam penyusunan laporan
keuangan perusahaan.
1. Bentuk T
Bentuk T buku besar akuntansi adalah buku besar yang paling sederhana dan hanya
berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri akan menunjukan sisi debit dan sebelah kanan
menunjukan sisi kredit. Nama akun diletakan di kiri atas serta kode akun diletakan di kanan
atas.
2. Bentuk Skontro
Bentuk skontro buku besar akuntansi merupakan buku besar yang biasa disebut bentuk dua
kolom. Skontro berarti sebelah menyebelah atau dibagi dua yakni sebelah debit dan sebelah
kredit.
Bentuk staffle berkolom saldo tunggal dalam buku besar akuntansi adalah bentuk buku yang
Bentuk staffle berkolom saldo rangkap dalam buku besar akuntansi adalah bentuk buku yang
hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya dalam buku ini
kolom saldo dibagi dua kolom yakni kolom debit dan kolom kredit.
Itulah sekilas penjelasan tentang pengertian, fungsi, dan bentuk dari buku besar akuntansi.
Buku besar wajib dimiliki oleh setiap perusahaan untuk membantu mengatur keuangan
dengan baik. Jika Anda merasa kesulitan untuk membuat buku besar, Anda dapat
memulainya dari bentuk yang paling sederhana yaitu bentuk T. Untuk membuat buku besar
Jurnal, Anda tidak hanya dapat membuat buku besar, tapi juga bisa membuat seluruh laporan
Pada tahap selanjutnya, Anda harus menyusun neraca saldo setelah penutupan. Untuk
menyusunnya, Anda memerlukan data yang ada pada akun buku besar saat akun sementara
memiliki saldo bernilai nol atau jurnal penutup telah disusun atau dari neraca lajur. Isi dari
neraca saldo setelah penutupan adalah akun riil yang terdiri dari harta, utang, serta modal.
Tujuan pembuatan neraca ini adalah untuk mencari tahu keseimbangan antara saldo debet dan
Neraca saldo pasca penutupan adalah daftar semua akun neraca yang berisi saldo
bukan nol pada akhir periode pelaporan. Neraca saldo pasca penutupan digunakan untuk
mem-verifikasi bahwa total semua saldo debet sama dengan total semua saldo kredit, yang
seharusnya bersih menjadi nol. Saldo percobaan pasca penutupan tidak berisi pendapatan,
pengeluaran, keuntungan, kerugian, atau saldo akun ringkasan, karena akun sementara ini
telah ditutup dan saldo mereka dipindahkan ke akun laba ditahan sebagai bagian dari proses
penutupan.
Setelah akuntan memastikan bahwa total dari semua debit dan kredit dalam laporan
memiliki jumlah yang sama, langkah selanjutnya adalah berjaga-jaga untuk mencegah
transaksi tambahan dicatat dalam periode akuntansi lama, dan mulai mencatat transaksi
akuntansi untuk periode berikutnya. Ini merupakan langkah terakhir dalam proses penutupan
akhir periode akuntansi. Jika ada pendapatan, pengeluaran, keuntungan, kerugian, atau saldo
akun ringkasan muncul di neraca saldo setelah proses penutupan, itu karena mereka terkait
Neraca saldo pasca penutupan berisi kolom nomor rekening, uraian rekening, saldo
debet, dan saldo kredit. Kemungkinan besar tidak akan berisi “Saldo Percobaan Penutupan
Pasca” di header, karena beberapa sistem komputer akuntansi menggunakan sebutan ini.
Sebagai gantinya, ini akan menggunakan tajuk laporan “Saldo Uji Coba” standar. Software
akuntansi mengharuskan semua entri jurnal saldo sebelum memungkinkan untuk diposting ke
buku besar, sehingga pada dasarnya tidak mungkin untuk memiliki neraca saldo yang tidak
seimbang. Dengan demikian, neraca saldo setelah penutupan hanya berguna jika akuntan
menyiapkan laporan keuangan secara manual. Dalam hal ini, sebagai besar proses dan
4. Jurnal pembalik
akuntansi perusahaan jasa telah resmi ditutup. Namun karena siklus akuntansi adalah
lingkaran yang tak terputus, maka pada tahap akhir ini, Anda perlu membuat jurnal pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal yang berfungsi untuk membalikkan jurnal penyesuaian
demi tujuan untuk membentuk akun neraca.Jurnal yang memiliki nama lain reverse entry ini
dilakukan pada awal periode baru supaya muncul analisis real yang lebih anyar dan segar.
Disimpulkan dari pengertian ini ialah definisi dari jurnal pembalik merupakan jurnal yang
difungsikan untuk membalik jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.Jika dilihat
dari konsepnya maka menurut konsep siklus akuntansi jurnal ini memiliki kategori jurnal
Jurnal yang disusun pada awal periode akuntansi ini merupakan jurnal untuk membalikkan
ayat jurnal penyesuaian. Meski demikian, tidak semua ayat jurnal penyesuaian perlu dibalik.
Tujuan penyusunan jurnal ini adalah untuk menghindari pengakuan pendapatan maupun
beban berganda di satu periode akuntansi yang dikarenakan adanya jurnal penyesuaian
tertentu saat tahap pengikhtisaran. Jurnal pembalik dipresentasikan dalam bentuk jurnal
umum yang mengawali suatu periode akuntansi. Demikian, jurnal ini disusun di jurnal umum
Perlu diketahui bahwa tidak semua perusahaan diharuskan untuk membuat jurnal pembalik.
Hal ini karena setiap perusahaan memiliki pendekatannya masing-masing alias berbeda-beda
Perusahaan yang memerlukan jurnal pembalik adalah mereka yang menggunakan pendekatan
beban dan pendapatan. Sekali mereka menggunakan pendekatan ini dan membuat jurnal
pembalik pada satu periode akuntansi, mereka harus melakukannya secara konsisten di setiap
periode akuntansinya.