Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENTINGNYA MEMPELAJARI TAHAP PENGIHTISARAN


PERUSAHAAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Ekonomi

Disusun Oleh :

Kelas : XII-IS I

Guru Pembimbing :

SMA NEGERI 2 BANTAN


BENGKALIS
2021
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji dan syukur penulis ucapkan


kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis. Shalawat dan salam buat baginda Rasulullah
Shalaallahu ‘alaihi wassalam, sebagai seorang sosok pemimpin dan suri tauladan
bagi seluruh umat di dunia yang patut di contoh dan diteladani bagi kita semua.
Atas ridho Allah Subhanahu wa ta’ala penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Semua kekurangan hanya datang dari penulis dan kesempurnaan


hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala, hal ini membuat penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis. Untuk itu
penulis mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat positif dan
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa ‘barakaatuh.

Teluk Pambang, 26 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................4

1.2 Rumusan masalah...........................................................................4

1.3 Tujuan.............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................5

2.1 Tahap-Tahap Pengihtisaran............................................................5

2.1.1 Neraca Saldo.............................................................................5

2.1.2 Membuat Kertas Kerja.............................................................6

BAB III PENUTUP...................................................................................11

3.1 Kesimpulan...................................................................................11

3.2 Saran.............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................xii

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi perusahaan adalah
pengikhtisaran. Di tahap ini, dilakukan pencatatan jurnal penyesuaian dan
penyusunan kertas kerja untuk mendukung penyusunan laporan keuangan. Tahap
pengikhtisaran melibatkan jurnal penyesuaian, pendekatan HPP, penyusutan, dan
kertas kerja.

Pada tahap ini, transaksi keuangan yang terjadi dicatat dalam suatu
formulir pencatatan yang disebut jurnal. Pencatatan dilakukan secara kronologis
(berurutan) sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi seperti yang tertera dalam
bukti transaksi. Selanjutnya jurnal tersebut dipindahkan atau diposting ke buku
besar.

Melakukan pengihtisaran sangat penting bagi perusahaan dagang maupun


perusahaan jasa . karena, dalam melakukan pengihtisaran maka data akutansi
tersebut akan lebih mudah dipahami.

Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah ini akan membahas tentang
“Pentingya mempelajari tahap pengihtisaran perusahaan”.

I.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mempelajari tahap pengihtisaran perusahaan?


2. Apa saja tujuan dari tahap pengihtisaran?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui tahapan pengihtisaran perusahaan


2. Untuk mengetahui pentingnya tahapan pengihtisaran

4
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Tahap-Tahap Pengihtisaran


Dalam belajar akuntansi prosesnya sangat rinci dan panjang. Melalui
tahap-tahap yang sudah seharusnya dilaksanakan. Kini kita beralih dari tahap
pencatatan kemudian ke tahap pengikhtisaran yaitu menyusun neraca saldo,
menyusun jurnal penyesuaian, dan menyusun kertas kerja.

Pada tahap pengikhtisaran, rangkaian langkah yang harus dilakukan adalah


sebagai berikut :

1. Pembuatan neraca saldo dari akun-akun buku besar.


2. Penyesuaian atas beberapa akun-akun agar sesuai dengan tanggal
bersangkutan.
3. Penyusunan laporan keuangan.
4. Penutupan akun-akun yang bersifat sementara.
5. Pembuatan neraca saldo setelah penutup.
6. Pembalikan akun-akun tertentu.

II.1.1 Neraca Saldo


Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah pencatatan dalam jurnal dan
akun buku besar. Siklus selajutnya adalah tahap pengikhtisaran, yaitu menghitung
saldo setiap akun buku besar yang ada dalam perusahaan. saldo setiap akun
disususn dalam suatu daftar saldo atau neraca saldo, yaitu suatu daftar tempat
pencatatan secar sistematis saldo-saldo akun buku besar sisi debit dan kredit.
Neraca saldo dapat berfungsi sebagai berikut :

1. Menguji ketelitian pencatatan dalam jurnal dan akun buku besar.


2. Menghindari kekeliruan yang mungkin terjadi dalam periode
pencatatan.
3. Mempermudah pengikhtisaran catatan transaksi untuk menyusun
laporan keuangan.

Langkah-langkah dalam menyusun neraca saldo adalah sebagai berikut :

1. Hitunglah saldo dari masing-masing akun buku besar.

5
a. Jika akun berbentuk T atau skontro jumlahkan sisi debit
dan sisi kredit, setelah itu tentukan saldo setiap akun. Pada
sisi yang terbesar, salsonya ditulis dengan pensil.
b. Akun yang berbentuk stafel atau bersaldo, sudah
menunjukkan saldo-saldo sementara.
2.  Saldo setiap akun disusun ke dalam daftar saldo berdasarkan
urutan nomor dan sifat akun

II.1.2 Membuat Kertas Kerja


Tahap penting dalam pengikhtisaran adalah penyusunan ayat jurnal
penyesuaian untuk akun-akun dalam nerasa saldo yang perlu disesuaikan. Setelah
akun-akun neraca sisa disesuaikan, maka jumlah tiap-tiap akun benar-benar
menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan jumlah tersebut merupakan dasar
untuk membuat laporan keuangan.

Untuk mempermudah pembuatan laporan keuangan dengan benar


diperlukan suatu alat bantu, yaitu kertas kerja. Kertas kerja adalah suatu daftar
yang terdiri dari kolom neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laba
rugi dan neraca sekaligus tempat penggolongan akun buku besar.

Fungsi kertas kerja adalah sebagai berikut :

1. Kertas kerja mempermudah membuat laporan keuangan karena


terdapat kelompok akun buku besar yang sesuai dengan lapotran
keuangan yang disusun.
2. Kertas kerja dapat menghindarkan kesalaha dalam membuat
laporan keuangan.

Kertas kerja dapat dibuat dengan format 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan
12 kolom. Contoh format 6 dan 10 kolom :

1.       Format Enam Kolom

No. Nama Neraca Saldo Laba Rugi Neraca


Akun Akun Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
1 2 3 4 5 6

2.       Format Sepuluh Kolom

No. Nama Neraca Penyesuaia Neraca Laba Neraca


Aku Akun Saldo n Saldo Rugi
n Penyesuaia

6
n
D K D K D K D K D K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Setelah format kertas kerja disiapkan, kertas kerja harus diberi judul. Pada
baris pertama nama perusahaan, baris kedua kertas kerja, dan baris ketiga periode
penyusunan kertas, kerja, biasanya akhir periode akuntansi. Selanjutnya catat dan
ikhtisarkan akun yang terjadi dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Neraca Saldo

Neraca saldo dikerjakan dengan prosedur seperti bahasan diatas. Biasanya


saat menyusun kertas kerja kamu tinggal menyalin data tersebut. Kelompok aktiva
dan beban dicatat di lajur debit dan kelompok kewajiban, ekuitas, dan pendapatan
dicatat di lajut kredit. Jumlah lajur debit dan kredit harus sama.

2.       Kolom Penyesuaian

Neraca saldo merupakan dasar penyusunan laporan keuangan, tetapi


angka-angka yang terdapat di dalamnya belum menggambarkan keadaan
keuangan yang sebenarnya selam periode akuntansi. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), pendapatan baru diakui sebagai pendapatan pada saat
realisasinya, yaitu pada waktu transaksi terjadi. Pada waktu transaksi itulah terjadi
hak dan kewajiban. Pembebanan sedapat mungkin dihubungkan dengan
pendapatan yang dilaporkan ke periode di mana pendapatan tersebut di akui.

Dalam praktik sehari-hari seringkali perusahaan mengalami pendapatan


yang diterima melebihi waktu periode akuntansi., sedangkan beban yang
dikorbankan tidak bersamaan dengan prestasi yang diterima. Agar pendapatan
yang diterima dan beban yang dikeluarkan sesuai dengan periode yang berjalan
diperlukan ayat jurnal penyesuaian. Dengan demikian, ayat jurnal penyesuaian
sangat besar artinya dalam menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal untuk
menyesuaikan saldo akun-akun buku besar menjadi sado yang sebenarnya dan
untuk memisahkan pendapatan dan beban dalam satu periode ke periode yang
lain.

Menurut Niswonger, dkk ada dua bagian pos yang memerlukan


penyesuaian. bagian pertama adalah pos pengangguhan (defferal). Pos
penangguhan ditandai dengan pencatatan transaksi sedemikian rupa sehingga

7
menunda atau menangguhkan pengakuan beban (biaya) atau pendapatan. Pos
yang termasuk pos penangguhan adalah sebagai berikut.

a. Beban yang ditangguhkan (deffered expenses) atau beban


dibayar dimuka (prepared expenses) merupakan pos yang
sejak awal dicatat sebagai aktiva, tetapi diharapkan menjadi
beban di kemudian hari atau selama periode normal
perusahaan. Pos lain adalah perlengkapan dan asuransi
dibayar dimuka yang membutuhkan penyesuaian pada akhir
periode akuntansi. Contoh lain adalah iklan dibayar dimuka
dan bung dibayar dimuka.
b.  Pendapatan yang ditangguhkan (deffered revenues) atau
pendapatan diterima dimuka merupakan pos yang sejak
awalnya dicatat sebagai kewajiban, tetapi diharapkan
menjadi pendapatan di kemudian hari atau selama periode
normal bisnis. Contoh akun pendapatan yang di tangguhkan
adalah sewa diteriam dimuka, uang langganan majalah
yang diterima penerbit, dan honor tahunan kantor
pengacara.

Bagian kedua yang perlu diadakan penyesuaian adalah pos aktual. Pos ini
adalah pos yang timbul sejalan dengan berlalunya waktu namun tidak dilakukan
pencatatan atas pos tersebut. Pos ini terdiri dari sebagai berikut.

a.       Beban aktual atau kewajiban aktual, yaitu beban yang telah terjadi,
tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh akunnya adalah utang gaji kepada
karyawan.

b.      Pendapatan aktual atau aktiva aktual adalah pendapatan yang telah


dihasilkan tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh honor atas jasa yang telah
disediakan oleh lembaga pendidikan atau pengacara tetapi belum ditagih.

3.       Kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Kolom ini berisi angka-angka akun kelompok aktiva, kewajiban, ekuitas,


pendapatan, dan beban yang sudah disesuaikan. Pencatatan saldonya dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut.

8
a. Jika lajur debit/kredit neraca saldo ada angka saldo dan kolom
penyesuaian kosong, maka :
o Pindahkan saldo debit neraca saldo ke debit neraca saldo
penyesuaian.
o Pindahkan saldo kredit neraca saldo ke kredit neraca saldo
penyesuaian.

b.      Jika dalam kolom neraca saldo tidak ada catatan angka saldo dan
terdapat angka pada debit/kredit penyesuaian, maka :

o Pindahkan angka debit penyesuaian ke debit neraca saldo


penyesuaian.
o pindahkan angka kredit neraca saldo ke kredit neraca saldo
penyesuaian.

c.       Jika terdapat beberapa akun yang mempunyai angka saldo pada


debit/kredit neraca saldo dan terdapat pula angka pad debit/kredit penyesuaian,
maka lakukanlah  cara berikut.

o Angka saldo debit neraca saldo ditambah angka debit


penyesuaian, catat jumlah pada debit neraca saldo
penyesuaian.
o Angka saldo kredit neraca saldo ditambah angka kredit
penyesuaian, catat jumlah pada kredit neraca saldo
penyesuaian.
o Jika angka saldo debit neraca saldo lebih besar dari angka
kredit penyesuaian, maka catat selisihnya pada debit neraca
saldo penyesuaian.
o Jika angka saldo debit neraca saldo lebih kecil dari angka
kredit penyesuaian, maka catat selisihnya pada kredit
neraca saldo penyesuaian.

4.       Kolom Laba Rugi

Kolom laba rugi berisi angka-angka saldo setiap akun pendapatan dan
beban dari kolom neraca sisa penyesuaian. Lajur debit untuk mencatat angka
saldo setiap akun beban dan lajur kredit untuk mencatat angka saldo setiap akun
pendapatan. Bandingkan jumlah debit dan jumlah kredit kolom laba rugi.

9
a.       Jika jumlah debit lebih besar dari jumlah kredit disebut saldo rugi,
catat selisihnya di sebelah kredit.

b.      Jika jumlah kredit lebih besar dari jumlah debit disebut saldo laba,
catat selisihnya di sebelah debit.

5.       Kolom Neraca

Kolom neraca saldo berisi angka-angka saldo semua akun riil, yaitu
kelompok aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Langkah akhir menyelesaikan kolom
neraca adalah menjumlahkan angka-angka lajur debit dan kredit, jumlahnya tidak
sama. Namun demikian, pada akhirnya jumlah debit dan kredit neraca harus sama.
Ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut.

a.       Bandingkan jumlah debit dan kredit neraca, kemudian selisihnya catat


pada kolom yang terkecil.

b.      Perhatikan kolom laba rugi.

1)      Jika diperoleh saldo laba, maka pindahkan ke kredit neraca sebesar


saldo laba.

2)      jika diperoleh saldo rugi, maka pindahkan ke kredit neraca sebesar


saldo rugi.

10
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Pada tahap pengikhtisaran, rangkaian langkah yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :

1. Pembuatan neraca saldo dari akun-akun buku besar.


2. Penyesuaian atas beberapa akun-akun agar sesuai dengan tanggal
bersangkutan.
3. Penyusunan laporan keuangan.
4. Penutupan akun-akun yang bersifat sementara.
5. Pembuatan neraca saldo setelah penutup.
6. Pembalikan akun-akun tertentu.

Tujuan dilakukannya pengihtisaran adalah untuk memproses berbagai


bukti transaksi keuangan untuk menghasilkan sebuah informasi akuntasi suatu
perusahaan dalam satu periode.

III.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sebaiknya penjelasan di
makalah ini lebih di perjelas.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/9088867

http://fxangelina.blogspot.com/2012/10/tahap-pengikhtisaran-akuntansi-
neraca.html

http://dewisrimartini.blogspot.com/2013/03/tahap-pengikhtisaran-siklus-
akuntansi.html

xii

Anda mungkin juga menyukai