Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR AKUNTANSI

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

DISUSUN OLEH:

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kemurahan dan
kebaikan-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita semua yang membacanya. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Medan, 25 Oktober 2021

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Worksheet Perusahaan Dagang....................................................................................3
2.2 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang.......................................................................5
2.3 Jurnal Penyesuaian dan Penutup Perusahaan Dagang..................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam akuntansi kita mengenal tiga proses kegiatan akuntansi yaitu: 1) Mencatat
transaksi-transaksi dalam jurnal, 2) Mempostsing dari jumal ke buku besar, 3) Menyusun
neraca saldo. Penyusunan neraca saldo biasanya dilakukan pada tiap-tiap akhir bulan atau
pada akhir periode akuntasi. Saldo-saldo ini merupakan ringkasan dari akibat-akibat
transaksi yang telah dicatat dalam suatu periode akuntansi.
Seperti kita ketahui bahwa salah satu tujuan  pembuatan neraca saldo adalah untuk
mempersiapkan penyusunan laporan-laporan keuangan.Sebelum menyusun laporan
keuangan dari neraca saldo perlu diteliti lebih dahulu apakah saldo dari tiap-tiap rekening
sudah menunjukkan keadaan yang benar sebab ada rekening-rekening yang sudah siap
untuk dicantumkan dalam laporan keuangan dan adapula yang harus disesuaikan lebih
dahulu.
Dengan melaksanakan penyesuaian maka rekening-rekening riil akan
menunjukkan saldo yang tepat per tanggal neraca, begitu pula halnya dengan rekening-
rekening nominal akan menunjukkan saldo yang tepat untuk periode yang  bersangkutan.
Dalam perusahaan kecil, jumlah rekening yang ada dalam buku besar tidak  begitu
banyak maka penyusunan laporan keuangannya dapat dilakukan secara langsung dari
neraca saldo.
Tetapi dalam perusahaan besar yang jumlah rekening buku besarnya banyak,
penyusunan laporan keuangan secara langsung dari neraca saldo tidaklah mudah..Oleh
karena itu agar penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan teliti dibutuhkan
suatu alat yang disebut kertas kerja. Dalam makalah ini penulis akan mencoba
menjelaskan tentang kertas kerja (neraca lajur) pada perusahaan dagang,laporang
keuangan perusahaan dagang,jurnal penutup untuk perusahaan dagang,dan neraca
seterlah penutupan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan worksheet perusahaan dagang?
2. Bagaimana tahap-tahap penyusunan dan bentuk worksheet?
3. Apa yang dimaksud laporan keuangan perusahaan dagang?
4. Bagaimana jenis laporan keuangan?
5. Apa yang dimaksud jurnal penyesuaian dan jurnal penutup?
6. Bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian dan jurnal penutup?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari worksheet perusahaan dagang
2. Mengetahui tahap-tahap penyusunan dan bentuk-bentuk worksheet
3. Mengetahui pengertian laporan keuangan
4. Mengetahui jenis laporan keuangan
5. Mengetahui pengertian jurnal penyesuaian dan jurnal penutup
6. Mengetahui cara membuat jurnal penyesuaian dan jurnal penutup

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Woeksheet Perusahaan Dagang


Kertas kerja atau neraca lajur (work sheet) adalah suatu kertas berkolom-kolom
atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data
akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan.
Penyelesaian kertas kerja untuk akun persediaan barang dagangan tergantung pada
pendekatan atau metode yang digunakan pada penyusunan jurnal penyesuaian untuk
persediaan barang dagangan.
Perusahaan dagang maupun perusahaan jasa membutuhkan neraca lajur untuk
mengetahui informasi secara jelas tentang keadaan laporan keuangan yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan oleh perusahaan.Adapun kegunaan dari neraca lajur adalah
untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.

Adapun tahap-tahap penyusunan kertas kerja adalah sebagai berikut.


1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam perkiraan buku besar ke dalam
kolom Neraca Sisa (NS), di mana jumlah debit dan kredit harus sama atau
seimbang.
2. Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data penyesuaian dan
memasukkannya ke dalam kertas kerja kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3. Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom neraca sisa dengan kolom ayat
penyesuaian, kemudian mengisikannya ke dalam kolom Neraca Sisa Disesuaikan
(NSD).
4. Memindahkan jumlah-jumlah di kolom neraca sisa untuk disesuaikan ke dalam
kolom laba/rugi dan kolom neraca.
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut.
a) Rekening riil atau neraca (rekening harta, utang, dan modal) harus
dipindahkan ke kolom neraca.
b) Rekening nominal atau laba/rugi (rekening pendapatan dan beban) harus
dipindahkan ke kolom laba/rugi.
5. Menjumlahkan kolom laba/rugi dan kolom neraca. Jika kolom laba/rugi lebih
besar sebelah kreditnya, berarti perusahaan memperoleh laba, selanjutnya jumlah
laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam
kolom laba/rugi lebih besar sebelah debitnya, berarti perusahaan menderita rugi
dan jumlah rugi harus dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.

Bentuk-Bentuk Kertas Kerja


Bentuk kertas kerja terdiri dari 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan 12 kolom. Pada
umumnya kertas kerja berbentuk 10 kolom, tetapi ada juga yang menggunakan 8 kolom
dan 12 kolom tergantung pada kebutuhan perusahaan.
Neraca Lajur 6 Kolom

Neraca Lajur 8 Kolom

Neraca Lajur 10 Kolom

Neraca Jalur 12 Kolom

4
Contoh Neraca Jalur

2.2 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang


Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), pengertian laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan labarugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat
disajikan dalam berbagai cara, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus

5
dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah laporan yang disiapkan oleh manajemen perusahaan
untuk menyajikan kinerja dan posisi keuangan pada suatu titik waktu. Serangkaian
laporan keuangan bertujuan umum biasanya mencakup neraca, laporan laba
rugi, laporan ekuitas pemilik, dan laporan arus kas. Laporan ini disiapkan untuk
memberi pengguna di luar perusahaan, seperti investor dan kreditor, lebih banyak
informasi tentang posisi keuangan perusahaan. Perusahaan publik juga diharuskan untuk
menyajikan pernyataan ini bersama dengan yang lain kepada badan pengatur pada waktu
yang tepat.
Pada perusahaan dagang, akuntansi juga berguna sebagai system komunikasi
informasi. Melalui laporan keuangan, informasi yang diperlukan
dikomunikasikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan, baik di dalam bisnis
maupun di luar bisnis.
Jenis laporan keuangan
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi juga dikenal sebagai laporan operasi, laporan P & L dan profit
loss statement. Ini adalah salah satu laporan keuangan utama perusahaan.
Tujuan dari laporan laba rugi adalah untuk melaporkan ringkasan pendapatan
perusahaan, pengeluaran, keuntungan, kerugian, dan pendapatan bersih yang
dihasilkan yangterjadi selama satu tahun, kuartal, atau periode waktu lain.
Item utama yang dilaporkan dalam laporan laba rugi adalah:
a) Pendapatan (Revenues), yaitu jumlah yang diperoleh melalui penjualan
barang.
b) Beban (Expenses), Beban diakui sebagai penurunan manfaat ekonomi selama
suatu  periode pelaporan dalam bentuk penurunan asset atau arus keluar, atau
terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas.
c) Keuntungan dan kerugian (Gains and Losses), seperti penjualan
asset tidak lancar dengan jumlah yang berbeda dari nilai bukunya.
d) Pendapatan bersih (Net Income), yang merupakan hasil pengurangan biaya
dan perusahaan dari pendapatan dan keuntungan perusahaan.
2. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas akan melaporkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan
dagang. Laporan arus kas yang melaporkan arus kas selama periode tertentu akan
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Tiga bagian dari laporan arus kas:
a. Arus Kas Dari Aktivitas Operasional (Cash Flows From Operating Activities)
Bagian pertama akan berisi informasi mengenai aliran kas yang berhubungan
dengan aktivitas operasional perusahaan. contohnya : kas yang diterima dari
pelanggan dan  pembayaran sejumlah kas untuk beban dan pembayaran
kepada kreditor.
b. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (Cash Flows From Investing Activities)
Bagian kedua akan memuat informasi mengenai aliran kas (baik masuk
maupun keluar) yang berhubungan dengan aktivitas investasi yang dilakukan

6
oleh perusahaan. contohnya: pembayaran kas untuk pembelian/penjualan
aktiva tetap.
c. Arus Kas Dari Aktivitas pendanaan (Cash Flow From Financing Activities)
Bagian ketiga akan menyajikan informasi aliran kas (baik masuk maupun
keluar) yang berhubungan dengan aktivitas pendanaan. Contohnya: kas yang
diterima sebagai investasi  pemilik atau penarikan kas oleh pemilik.
3. Laporan Posisi Keuangan
Neraca atau disebut sebagai laporan posisi keuangan.aktiva, kewajiban, dan
ekuitas pemilik modal (saham) perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu akan
dilaporkan pada laporan neraca.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas akan melaporkan perubahan masing-masing akun
ekuitas  pemegang saham dan total ekuitas pemegang saham selama suatu
periode.

Contoh laporan laba rugi

7
Contoh laporan perubahan ekuitas

8
Contoh laporan arus kas

9
2.3 Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Penutup
A. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo
perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi, atau
untuk memisahkan penghasilan atau biaya dari suatu periode dengan periode yang
lain.

Tujuan Jurnal Penyesuaian


 Untuk mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar.
 Untuk merekap saldo akun-akun buku besar.
 Untuk menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita.
 Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
 Untuk mempermudah penyusunan kertas kerja.

10
 Untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan
keadaan aktiva, kewajiban, biaya, pendapatan dan modal sebenarnya.

Cara Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian


Prosedur pembuatan ayat jurnal penyesuaian yaitu:
 Biaya Dibayar Dimuka
Setiap akhir periode, pembayaran yang dilakukan di depan akan disesuaikan
dengan pemakaiannya. Penyesuaian untuk beban di bayar dimuka dapat di
catat sebagai aktiva ataupun sebagai beban.
 Penghasilan Diterima Dimuka
Setiap akhir periode, pendapatan yang telah diterima dimuka akan
disesuaikan dengan pengakuannya. Penyesuaian untuk pendapatan diterima
dimuka dapat dicatat sebagai utang ataupun pendapatan.
 Piutang Pendapatan
Yang dimaksud dengan piutang pendapatan adalah pendapatan yang telah
dihasilkan, tapi belum ada pendapatan diakun.
 Beban Yang Masih Harus Dibayar
Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung oleh perusahaan
akan tetapi belum dibayar, akan dicatat sebagai utang.
 Penyusutan Aktiva Tetap
Setiap akhir periode, aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan akan
diturunkan nilainya sebagai akibat dari pemakaian ataupun bertambahnya
umur aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva akan diakui sebagai beban oleh
perusahaan.
 Penghasilan Yang Masih Harus Diterima
Setiap akhir periode, penghasilan yang seharusnya diterima akan disesuaikan.
Penyesuaian untuk Penghasilan yang masih harus diterima ini terjadi karena
adanya penghasilan yang belum diterima pembayarannya.

B. Pengertian Jurnal Penutup


Jurnal Penutup adalah bagian dari siklus akuntansi, didalam siklus akutansi,
setelah ayat jurnal penyesuaian selesai diposting kedalam buku besar, maka data-data
yang ada pada akun buku besar akan sesuai dengan data-data yang dilaporkan
didalam laporan keuangan. saldo rekening akun yang tercantum dalam neraca akan
terus diakumulasi dari periode ke periode sehingga akun tersebut bersifat relatif
permanen, dan kemudian disebut dengan akun riil (real account). Jadi, jurnal penutup
adalah jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan sementara ke perkiraan tetap pada
akhir periode akuntansi.

Tujuan dan Fungsi Pembuatan Jurnal Penutup


1) Menutup saldo yang terdapat pada semua perkiraan sementara, sehingga
perkiraan tersebut menjadi 0 (nol)
2) Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada
akhir  periode, sehingga saldo akun modal akan sama dengan jumlah modal
akhir yang dilaporkan di neraca.

11
3) Memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban agar tidak bercampur dengan
jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya.
4) Menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilakukan penutupan buku.
5) Mempermudah ketika dilaksanakan pemeriksaan, karena telah dilakukan
pemisahan transaksi yang terjadi antara periode sekarang dengan transaksi pada
periode akuntansi selanjutnya.
6) Menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya (riil) dari suatu perusahaan
setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). Akun yang sesungguhnya
terdiri atas harta, kewajiban, dan ekuitas.

Membuat Jurnal Penutup


Jurnal penutup digunakan untuk menutup beberapa akun yaitu pendapatan, beban,
ikhtisar laba/rugi, dan prive. Berikut adalah masing-masing cara membuatnya
a. Akun Pendapatan
Menutup seluruh akun pendapatan dengan cara memindahkan rekening akun
pendapatan ke rekening ikhtisar laba/rugi.
b. Akun Beban
Menutup seluruh akun beban dengan cara memindahkan rekening akun beban ke
ikhtisar laba/rugi.
c. Ikhtisar Laba/Rugi
Menutup seluruh akun ikhtisar laba/rugi dengan cara memindahkan saldo ikhtisar
laba/rugi ke akun modal. Di sini ada dua kondisi yang bisa terjadi, laba
(pendapatan lebih besar dari beban) atau rugi (pendapatan lebih kecil dari beban).
d. Akun Prive
Menutup akun prive (penarikan modal oleh pemilik, biasanya hanya terjadi pada
perusahaan  berskala kecil).Caranya dengan memindahkan akun prive ke akun
modal.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, kami mengambil kesimpulan-kesimpulan sebagai
berikut;
1. Neraca Lajur(worksheet) merupakan lembar kerja untuk merangkum informasi
buku besar yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan.Neraca Lajur
disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.
2. Neraca Lajur haruslah disusun berkolom-kolom dan untuk perusahaan dagang
atau jasa  biasanya terdiri dari 6, 8, 10 atau 12 kolom, masing-masing satu pasang
kolom debet dan kredit. Kolom untuk Neraca Saldo, kolom untuk Penyesuaian,
kolom untuk Neraca Saldo Disesuaikan, kolom untuk Rugi Laba, kolom untuk
Perubahan Modal, dan kolom untuk neraca.
3. Laporan keuangan adalah suatu laporan yang berguna untuk menyampaikan
informasi keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan memuat  beberapa hal, diantaranya harta, utang, modal, dan
semua pendapatan yang diperoleh serta  beban-beban yang dikeluarkan
perusahaan pada periode tertentu dalam rangka untuk mendapatkan laba atau
keuntungan.
4. Laporan keuangan dapat disusun dengan bantuan Neraca Lajur ataupun langsung
dari Neraca Saldo tanpa melalui Neraca Lajur.
Tujuan:
a. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan 2
b. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan
datadata  penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun lapoan
keuangan yang formal 3.
c. Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pembuatan
jurnal  penyesuaian.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/jurnal-penutup/
http://akuntansi-id.com/596-contoh-neraca-lajur-perusahaan-dagang
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/contoh-laporan-keuangan-perusahaan-dagang-
lengkap-beserta-transaksinya/
http://www.ilmuekonomi.net/2015/11/pengertian-dan-contoh-neraca-saldo-setelah- penutupan.ht
ml
https://www.academia.edu/44564200/MAKALAH_JURNAL_PENYESUAIAN_PERUSAHAA
N_DAGANG

14

Anda mungkin juga menyukai