Anda di halaman 1dari 20

Makalah Peng.

Akuntansi

Pengantar Akuntansi
Menganalisis transaksi: Akun, Saldo Normal, Double Entry, Jurnal Umum, Buku Besar,
Neraca Saldo, Koreksi

OLEH:

Kelompok III (Tiga)

Richard Victor S. Sinaga (7213344014)

Debora Marbun (7213344013)

Lidya Theresia B. Silitonga (7213144029)

Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan 2021

Dosen Mata Kuliah: Dr. Nasirwan SE, M.Si., Ak., CA.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kehadirat
dan Karunia-Nya yang telah menolong hamba-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen Pak Dr. Nasirwan SE, M.Si., Ak.,CA.
yang diberikan pada kelompok III (Tiga) dan untuk menambah pengetahuan pembaca
seputar “Menganalisis Transaksi: Akun, Saldo Normal, Double Entry, Jurnal
Umum, Buku Besar, Neraca Saldo, Koreksi.”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Menganalisis Transaksi: Akun,


Saldo Normal, Double Entry, Jurnal Umum, Buku Besar, Neraca Saldo, Koreksi ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 13 September 2021

Kelompok III (Tiga)


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1. Latar Belakang............................................................................................................ 1

2. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1

3. Tujuan......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3

A. Menganalisis Transaksi.............................................................................................. 3

B. Akun........................................................................................................................... 4

C. Saldo Normal.............................................................................................................. 5

D. Double Entry.............................................................................................................. 6

E. Jurnal Umum.............................................................................................................. 7

F. Buku Besar.................................................................................................................. 8

G. Neraca Saldo.............................................................................................................. 9

H. Koreksi....................................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP............................................................................................................ 11

A. KESIMPULAN........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai
peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan-
perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan yang go public diharuskan membuat laporan
keuangan setiap periodenya. Laporan keuangan tersebut mempunyai tujuan untuk
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship)
manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

B. Rumusan masalah
1. Jelaskan pengerian dari Akun, Saldo Normal, Double Entry, Jurnal Umum, Buku
Besar, Neraca Saldo, dan Koreksi.
2. Apa saja fungsi dari Akun, Saldo Normal, Double Entry, Jurnal Umum, Buku
Besar,Neraca Saldo, dan Koreksi.
3. Bagaimana contoh dari Akun, Saldo Normal, Double Entry, Jurnal Umum, Buku
Besar, Neraca Saldo, dan Koreksi.

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui arti dari Akun, Saldo Normal, Double Entry, Jurnal Umum,
Buku Besar, Neraca Saldo dan Koreksi

2. Agar mahasiswa mengetahui apa saja fungsi dari Akun, saldo normal, double entry, jumal
umum, buku besar, neraca saldo, koreksi.

3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana contoh dari Akun, saldo normal, double entry,
jumal umum, buku besar, neraca saldo, koreksi.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Menganalisis Transaksi

Analisis transaksi merupakan kegiatan yang penting dalam tahapan siklus akuntansi.
Analisis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari transaksi terhadap akun-akun sehingga
membentuk persamaan dasar akuntansi.
a. Contoh Langkah-Langkah Analisis Transaksi
Untuk menganalisis transaksi, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:
1.Pahami jenis-jenis akun dan komponennya, misal akun aset dapat terdiri dari
piutang, persediaan, dan lain-lain.
2.Tentukan pengaruh dari suatu transaksi pada akun aset, kewajiban, modal, beban
atau pendapatan.
3.Tentukan pengaruhnya untuk setiap akun, apakah adanya transaksi tersebut
menjadikan jumlah saldo akun menjadi naik atau turun.
4.Tulis kenaikan atau penurunan saldo atas akun tersebut di sebelah debit atau kredit.
b. Jenis Transaksi Keuangan
Beberapa transaksi keuangan dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
a. Transaksi dengan pemilik
Transaksi dengan pemilik merupakan transaksi yang terjadi antara perusahaan dan
pemiliknya.Transaksi ini terdiri dari penyetoran modal dan prive atau penarikan uang
untuk kepentingan pribadi.
b. Transaksi dengan pelanggan
Transaksi ini terdiri dari penjualan barang atau jasa kepada pelanggannya.Selain
itu juga berkaitan dengan transaksi retur atau pengembalian barang oleh pelanggan
karena tidak sesuai dengan pesanan atau ada cacat.
c. Transaksi dengan pemasok
Transaksi dengan pemasok ini seperti transaksi pembelian bahan baku, pembelian
produk atau barang dagangan, retur pengembalian, dan transaksi lainnya.
d. Transaksi dengan kreditor
yakni transaksi penarikan pinjaman dan transaksi pelunasan pinjaman.
e. Transaksi dengan penyedia nilai tambah
yaitu transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak lain yang memberikan
nilai tambah kepada produk atau jasa perusahaan Anda.Pihak yang memberikan nilai
tambah misalnya adalah karyawan pada perusahaan.Karyawan akan menyediakan
tenaga ataupun pikirannya untuk perusahaan, seperti membuat barang yang akan
dijual kepada konsumen atau memberikan jasa atau pelayanan untuk konsumen.
C . Contoh Analisis Transaksi Akuntansi

Tanggal 1 Januari 2017 Tuan Ilyas membuka bisnis atau perusahaan dengan nama
Binatu Rizky.Dia menyetorkan uang sebagai modal awal pendirian bisnis tersebut sebesar 1
Miliar (Rp1.000.000.000).
Analisis transaksi: transaksi tersebut menambah nilai aset berupa kas sebesar 1 Miliar
untuk sisi debit.Sementara sisi kredit yang terpengaruh atas transaksi setoran ini adalah
modal lebih tepatnya sebagai modal Ilyas.
Jurnal
Kas 1.000.000.000
Modal Ilyas 1.000.000.000

B. Menganalisis Akun

Analisis akun adalah proses di mana item baris terperinci dalam transaksi  atau
laporan keuangan diperiksa dengan cermat untuk akun tertentu, seringkali oleh auditor  atau
Akuntan  terlatih. Analisis akun dapat membantu mengidentifikasi tren atau memberikan
indikasi tentang bagaimana kinerja akun tertentu. Dalam akuntansi, analisis akun cukup
kompleks dan melibatkan pemahaman mendalam tentang data dan perusahaan.
Ketika berbicara tentang perbankan, analisis akun mengambil bentuk pernyataan
berkala yang menguraikan layanan perbankan yang diberikan kepada suatu perusahaan.
Contoh analisis Akun

1. Diketahui : 01 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan uang tunai sebesar Rp10.000.000


sebagai setoran modal ke UMKM GIATKERJA.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun elemen apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

Jawaban : a. Entitas yang terlibat: UMKM dan pemilik modal

b. Akun Kas Aset dan akun Modal Ekuitas

c. Akun Kas bertambah Rp10.000.000, dan akun Modal bertambah


Rp10.000.000, ASET Rp 10.000.000, EKUITAS Rp 10.000.000, Kas Modal
10.000.000+10.000.000 +10.000.000.

C. Saldo Normal

Saldo normal pada proses akuntansi adalah perkiraan bahwa jenis akun tertentu akan
memiliki saldo debit atau kredit berdasarkan klasifikasinya di dalam bagan akun. Mungkin
saja akun yang diharapkan memiliki saldo normal sebagai debit sebenarnya memiliki saldo
kredit, dan sebaliknya. Saldo ini biasanya akan berpengaruh terhadap pertambahan atau
berkurangnya cara jumlah satu rekening. Saldo normal juga diartikan sebagai klasifikasi
terhadap sebuah perkiraan akun yang menggunakan sebuah prinsip pembukuan secara
berpasangan. Definisi ini juga mengandung sebuah ketetapan yang pasti bahwa setiap akun akan
selalu menepati atau memiliki saldo tersendiri dan saling berpasangan antara debit dan kredit.
Tentunya ketika terdapat sebuah penambahan atau pengurangan jumlah pasti akan dipengaruhi
oleh akun yang lain. Saldo normal memiliki sebuah sifat atau ciri-ciri yang ketika digunakan
akan berpasangan, saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain dan juga seimbang.

Ada beberapa fungsi yang menjadikan alasan saldo normal ini membutuhkan
pengetahuan dan pemahaman tersendiri. Dengan mengetahui bagaimana saldo normal dalam
akuntansi, ketika membuat laporan keuangan akan lebih mudah dan juga bisa sesuai dengan
kondisi Keuangan yang sebenarnya. Berikut ini beberapa dari fungsi saldo normal akuntansi ini,
diantaranya:

1. Sebagai Aturan Pencatatan Akuntansi


Agar tidak terjadi sebuah kesalahan ketika membuat laporan akuntansi, tentu perlu
dilakukan sebuah aturan yang baku agar laporan keuangan bisa tersusun dengan baik dan benar.
Aturan pencatatan itu meliputi Bagaimana posisi antara debit dan kredit di mana debit sebagai
penambahan dan Credit jadikan sebagai pengurangan.
2. Penentu Antara Saldo Debit Dan Kredit
Dalam sistem akuntansi terdapat dua sisi yaitu debit dan kredit, hal itu yang akan
menunjukkan bagaimana posisi saldo dalam laporan keuangan.
Adanya posisi tersebut untuk mengetahui antara aset, pendapatan, kewajiban, modal, dan yang
lainnya. Debet dan kredit menjadi hal pokok dalam laporan akuntansi ini. Pasalnya tidak semua
akun rekening yang ada dalam akuntansi selalu debet. Sebagai contoh kewajiban dan modal
mengharuskan saldo rekening berada di kredit.
3. Mekanisme Antara Debet Dan Kredit
Mendebit berarti melakukan sebuah pencatatan dalam akuntansi berupa transaksi di
sebelah kiri sesuai dengan akun yang bersangkutan. Disamping itu, mengkredit merupakan
melakukan pencatatan dalam akuntansi disebelah kanan sesuai dengan aturan yang ada.
Mekanisme ini akan membantu dalam mengelompokkan atau mencatat transaksi seperti haknya
kewajiban di sebelah kanan dan pendapatan serta bebean di sebelah kiri.
4. Pengelompokan Akun Riil
Akun riil dalam akuntansi ini meliputi neraca dimana berupa harta atau aktivitas seperti
haknya perlengkapan, peralatan, dan yang lainnya. Ketika akun riil atau yang masuk dalam
kelompok neraca, pastikan ketika bertambah berada di debet. Ketika akun riil mengalami
pengurangan, akun akan ditulis di sebelah kredit atau kanan.
5. Pengelompokkan Akun Nominal
Akun nominal merupakan sebuah akun yang terdiri dari pendapatan dan juga biaya atau
beban. Pencatatan akun nominal ini berada di sebelah kredit. Hal ini berarti kebalikan dari akun
riil yang mana ketika bertambah berada di kredit dan jika berkurang berada disebelah kiri atau
debet.
6. Memudahkan Membaca Aset Dan Kewajiban
Ketika perusahaan memiliki banyak aset dalam artian keuntungan, tentu akan dengan
mudah ketika mengetahui bagaimana saldo normal yang seharusnya sebagai contoh ketika akun
aktiva berada di sebelah kiri, tentunya hal itu menandakan bahwa keuangan perusahaan aman.

Jenis-Jenis Saldo Normal dalam Akuntansi

1. Saldo Normal Aset

Pada setiap akun atau nomor rekening, jumlah dari saldo akan selalu dilakukan
perhitungan terlebih ketika membuat laporan keuangan. Tentunya dalam kondisi normal akun
aset saldo antara debet dan kredit akan lebih besar sisi debet. Hal ini dikarenakan saldo aset
normalnya berada di sebelah kiri (debet).
Aset ini bisa berupa harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan baik itu berupa kas, kas
ditangan, bank, piutang, perlengkapan peralatan, persediaan barang, piutang, atau sesuatu yang
dibayar dimuka. Baik persediaan barang dagang maupun barang baku juga masuk dalam sebuah
aset ini. Aset tetap seperti gedung. Tanah, dan juga mesin menjadi salah satu aset besar yang
dimiliki perusahaan.
2. Saldo Normal Liabilias dan Ekuitas
Akun liabilitas (kewajiban) dan juga ekuitas (modal), pada kondisi yang normal akan
berada disebelah kanan atau kredit. Tak heran jika jumlah antara kredit dan debit biasanya akan
lebih tinggi yang kredit. Ketika terdapat dalam sisi debet, hal itu berarti keuangan perusahaan
tidak dalam kondisi yang normal.
Kewajiban merupakan sejumlah utang yang dimiliki oleh perusahaan yang harus
dibayarkan kepada pihak lain. Baik dimasa sekarang atau mendatang, biasanya kewajiban
perusahaan memiliki tempo yang berbeda. Lain halnya dengan modal yang menjadi sebuah
kekayaan yang dipakai ketika membangun sebuah usaha atau menjadi penggunaan awal
perusahaan.
3. Saldo Normal Pendapatan dan Biaya
Berbicara mengenai sebuah pendapatan, tentu hal ini akan menambah aset yang dimiliki
oleh perusahaan. Namun ada kenyataan akun riil, pencatatan pendapatan ini berada di sebelah
kanan.
Pendapatan ini bisa berupa sebuah jumlah uang yang diterima karena aktivitas penjualan
barang maupun jasa. Sedangkan beban merupakan sebuah pengurangan yang akan menghasilkan
laba setelah dikurangi pendapatan yang ada.
4. Saldo Normal Beban
Akun beban berada di sebelah debit dengan alasan ketika perusahaan mengeluarkan uang,
dalam penyeimbangnya akan ditulis disebelah debet. Hal ini yang menjadikan akun normal
beban berada di debit.
Beban ini meliputi segala biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk apapun itu. Sebagai
contoh untuk akun beban yaitu beban administrasi, beban penjualan seperti halnya gaji, promosi
angkut pembelian, sewa toko, dan yang lainnya.

D. DOUBLE ENTRY
Double Entry atau Pencatatan Ganda adalah metode pencatatan transaksi keuangan yang
dilakukan dua kali yakni pada sisi debit maupun kredit. Metode double entry diperlukan untuk
semua bisnis yang harus menghasilkan akun laba rugi dan neraca.
Pengertian Pembukuan Double Entry
Sistem double entry atau dalam bahasa Indonesianya adalah pencatatan ganda merupakan
sebuah konsep transaksi dimana setiap transaksi di dalamnya akan melibatkan minimal dua akun.
Contohnya, bila pada sebuah perusahaan terjadi transkasi pembelian persediaan atau stok secara
tunai, maka dalam transaksi tersebut akan terjadi dua pengaruh, yaitu bertambahnya debit
persedian dan berkurangnya uang kas atau kredit.
Terciptanya sistem double entry ini adalah guna menjaga keseimbangan atau persamaan
akuntansi. Rumus persamaan akuntansi tersebut adalah “Liabilitas + Owner’s Equity/Ekuitas
Pemilik = Asset”
Dalam konsep sistem pembukuan double entry, setiap transaksi akan selalu menghasilkan
dua efek yang harus diperhitungkan, atau dikenal dengan prinsip dualitas. Artinya, meskipun
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang dari akun perusahan, namun perusahaan akan
pendapatkan sesuatu sebagai bentuk imbalan.
Walaupun ada aset yang bisa didapatkan dalam setiap pengeluaran, namun sistem
akuntansi hanya akan memberikan penilaian terbatas terkait bagimana perusahaan tersebut
mengelola sistem keuangannya.
Setiap transaksi pada double entry juga akan dicatat dalam buku besar, akun buku besar
neraca, atau akun buku besar laporan laba rugi, yang mempunyai kolom dalam pembukuan untuk
melakukan entri debit dan kredit. Berikut ini adalah pengertian entri debit dan entri kredit:
Entri debit adalah pencatatan sistem akuntasi ketika terjadi kondisi dimana adanya
pertambahan aset dan biaya, serta penurunan liabilitas dan ekuitas. Dalam akuntansi, akun debit
akan berada kolom kiri.
Entri kredit adalah sistem pencatatan akuntansi yang terjadi karena adanya tambahan
liabilitas atau ekuitas, atau adanya penurunan aset dan biaya. Kredit berbanding terbalik dengan
debit, posisi kolomnya berada di sisi kanan dalam pembukuan akuntansi.

Penerapan Sistem Pembukuan Double Entry


Agar bisa di deskripsikan lebih terang lagi tentang sistem pembukuan double entry,
berikut ini akan kami berikan beberapa contoh penerapannya yang sering dilakukan dalam suatu
perusahaan:
1. Membeli berbagai peralatan dengan menggunakan uang tunai akan menunjukkan
debit untuk membeli peralatan dan kredit untuk uang tunai, yang akan berimbas pada
penurunan aset perusahaan.
2. Jika melakukan penjualan barang dagang secara tunai pada pelanggan, maka debit
tersebut adalah kas, dan kreditnya adalah pendapatan.
3. Pembayaran tagihan listrik akan dicatat sebagai debit yang letaknya berada di bawah
biaya penggunaan, yang selanjutnya akan mampu menghasilkan biaya. Sedangkan
kreditnya adalah uang tunai.
4. Menerima bunga ketika ada setoran uang ke bank akan menciptakan debit untuk uang
tunai yang hendak diterima, sedangkan kreditnya adalah pendapatan keuangan.
Artinya, terjadi peningkatan pendapatan pada perusahaan.
5. Menerima dana pinjaman dari bank akan menjadi debit atas kas yang sudah diterima,
sedangkan kreditnya akan diinput ke rekening sebagai pinjaman bank. Ini artinya,
debit mampu menghasilkan peningkatan aset, sedangkan kredit akan mampu
meningkatkan liabilitas.
Pengeluaran biaya yang dilakukan untuk tujuan investasi saham akan menjadi debit, sedangkan
kreditnya untuk modal saham yang nantinya akan meningkatkan nilai ekuitas. Itu artinya, debit
perusahaan akan mampu menghasilkan aset baru.

Pengaturan dan Praktek Standar untuk Sistem Double Entry


Dalam suatu pembukuan keuangan bisnis, Anda pun harus membuat daftar yang detil
yang biasanya disebut dengan bagan akun. Pada umumnya, beberapa software akuntansi akan
memberikan saran terkait jenis akun yang mungkin akan dibutuhkan oleh bisnis tersebut.
Jika bagan akun ternyata sudah siap, maka bagan akun akan dimanfaatkan sebagai suatu
titik referensi pada tiap dua atau lebih akun yang dipilihnya. Hal tersebut juga akan dimanfaatkan
untuk diinput ke transaksi di dalam buku besar. Sekarang, Anda juga mampu menghapus
beberapa akun yang sudah dirasa tidak digunakan dan menambah banyak bagan akun yang Anda
rasa berguna.
Pada umumnya, entri pertama akan diisi dengan akun dan jumlah yang harus di debit.
Selanjutnya, kolom beriktunya akan diinput dengan menunjukkan akun serta jumlah yang
memang harus dikreditkan. Pada tiap entri dua baris itu akan dikenal sebagai entri jurnal umum.
Keunggulan Penggunaan Sistem Double entry
Terdapat beberapa jenis transaksi keuangan yang memang tidak mampu memengaruhi
kas secara langsung, seperti ketika Anda menjual barang dengan cara kredit, maka tentunya akan
menambah jumlah piutang sekaligus mengurangi stok persediaan, namun kas akan meningkat
bila transaksi sudah sepenuhnya di bayar. Tapi, jika hanya berdasarkan pada pencatatan bank,
maka Anda bisa kehilangan penilaian atau estimasi yang jelas mengenai transaksi tersebut.
Catatan Keuangan Lebih Akurat
Di dalam sistem pembukuan double entry, ada dua keseimbangan yang kedua kolom
sisinya berbeda untuk tiap transaksi, yakni kredit dan debit. Jika nantinya pada akhir tahun
ternyata ditemukan ketidaksesuaian antara debit dan kredit, maka kesalahan akan terletak pada
persamaan akuntansi dasar atau neracanya.
Tapi, jika menggunakan sistem pembukuan double entry, maka kesalahan pencatatan bisa
diminimalisir, karena debit dan kredit akan membuahkan suatu keseimbangan.
Meminimalisir Kesalahan
Sistem double entry mempunyai informasi keuangan yang sangat detail dan bisa
mendeteksi kesalahan dalam matematika. Menerapkan sistem double entry akan menguntungkan
perusahaan Anda karena di dalamnya Anda bisa melacak pendapatan, pengeluaran, liabilitas dan
aset.
Dengan adanya sistem double entry, maka perhitungan yang hendak dilakukan akan lebih
akurat karena mampu memperlihatkan seluruh saldo akun. Jika nantinya ada kesalahan, maka
akan dilacak kesalahannya karena informasi di dalamnya sangat jelas. Oleh karena itu, berbagai
kesalahan pencatatan keuangan bisa diminimalisir dengan sistem double entry.
Mendeteksi Adanya Penipuan
Dengan menerapkan sistem double entry, maka Anda akan lebih mudah dalam
mendeteksi kesalahan dan juga penipuan. Sehingga, laporan keuangan Anda akan lebih akurat
dan tepat.
Perbedaan Single entry dan Double entry
Single entry dan double entry adalah dua cara dasar pencatatan transaksi keuangan yang
berbeda dalam dunia akuntansi, perbedaan antar keduanya yaitu:
Single entry merupakan sistem pencatatan tunggal yang menggunakan metode pencatatan
transaksi keuangan yang dilakukan hanya satu kali. Di dalamnya hanya terdapat daftar transaksi
yang mempengaruhi arus kas. Artinya, sistem penerimaan kas akan dianggap sebagai kas masuk,
sebaliknya pembayaran kas akan di anggap kas keluar. Biasanya, sistem single entry
dimanfaatkan oleh bisnis kecil yang mana neracanya tidak begitu diperlukan untuk kontrol
keuangan maupun kebutuhan pajak.
Berbanding terbalik dengan single entry, double entry atau pencatatan ganda merupakan
metode pencatatan transaksi keuangan yang harus dilakukan dua kali, yaitu pada sisi debit dan
kredit. Metode ini dibutuhkan untuk seluruh model bisnis yang harus menghasilkan laba, rugi,
dan neraca.
Contoh Double Entry System
Apabila perusahaan menerima dana pinjaman dari bank, maka menerima dana pinjaman
dari bank akan menambah kolom debit dari kas yang sudah diterima Saat melakukan
pembayaran tagihan, perusahaan mencatatkan baiaya penggunaan sebagai debit yang bertambah
dan kas sebagai kredit.

E. JURNAL UMUM

Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipergunakan untuk tempat melakukan
pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan pada perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
Pada dasarnya, salah satu fungsi jurnal umum adalah fungsi historis artinya jurnal ini
dipergunakan dalam akuntansi perusahaan jasa karena pada prinsipnya segala transaksi dalam
perusahaan jasa dapat dicatat secara kronologis.

Sedangkan pada akuntansi perusahaan dagang lebih efektif menggunakan jurnal khusus.

Jurnal khusus adalah pencatatan transaksi yang terjadi dalam perusahaan dan
dikelompokkan dalam jenis yang sama, sering terjadi, dan berulang dalam satu periode akuntansi
baik bulanan, triwulan, maupun tahunan.

Pembuatan jurnal atau disebut juga penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk
melakukan identifikasi, melakukan penilaian, dan melakukan pencatatan dampak ekonomi dari
sebuah transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan. Selain itu, pencatatan ini juga
bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam
sebuah akun sesuai transaksi.

Prinsip Dasar Pembuatan Jurnal Umum Adalah Sebagai Berikut:

Dalam membuat jurnal umum, ada beberapa prinsip dasar yang perlu Anda perhatikan yaitu:

1. Melakukan pengidentifikasian bukti transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan.


Contoh dari bukti transaksi antara lain faktur, kuitansi, nota, memo, dan sebagainya.
2. Menentukan akun apa saja yang terpengaruh dengan transaksi yang terjadi dan
menggolongkannya dalam jenis harta, utang, ataukah modal.
3. Menetapkan penambahan atau pengurangan terhadap akun yang terkait dengan transaksi
yang dilakukan.
4. Menetapkan untuk mendebit atau mengkredit akun yang terkait dengan transaksi yang
terjadi. Sebelumnya, Anda harus sudah menguasai cara menentukan debit-kredit dalam
suatu akun Akuntansi.
5. Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi yang
dilakukannya.

Fungsi Jurnal Umum dalam Akuntansi

Jurnal dalam siklus akuntansi memiliki 5 fungsi penting untuk sebuah perusahaan jasa yaitu:

1. Fungsi historis
Pencatatan setiap transaksi dilakukan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Jurnal
menggambarkan kegiatan perusahaan sehari-hari secara berurutan dan terus menerus.
Inilah mengapa Jurnal umum memiliki fungsi historis karena dilakukan secara sistematis
dan kronologis.
2. Fungsi pencatatan
Jurnal digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Tiap
perubahan kekayaan, modal, biaya, dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat ke
dalam jurnal umum. Tujuannya adalah agar pembuatan laporan keuangan perusahaan
dapat dilakukan secara lengkap.
3. Fungsi analisis
Pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis transaksi berupa pendebitan dan
pengkreditan akun yang terpengaruh. Analisis ini mengenai penggolongan nama akun,
pencatatan dalam pendebitan ataupun pengkreditan beserta jumlahnya.
4. Fungsi instruksi
Catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun sesuai
dengan catatan dalam jurnal. Pencatatan dalam jurnal umum bukan sebatas dokumen
transaksi dalam perusahaan tetapi bersifat instruksi. Hal ini dimaksudkan bahwa jurnal
umum adalah berfungsi memberikan perintah atau petunjuk dalam proses memasukkan
data ke buku besar.
5. Fungsi informative
Catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai bukti pencatatan transaksi yang
terjadi.

Manfaat Pencatatan Jurnal

Manfaat dari penjurnalan dalam perusahaan adalah mengetahui jumlah yang akan dicatat
di satu atau lebih perkiraan. Misalnya seperti timbul pertambahan atau pengurangan suatu
perkiraan dan mengetahui jumlah yang didebit atau yang dikredit tetap seimbang. Selain itu,
sebagai referensi terhadap suatu jumlah telah diposting ke buku besar. Jurnal umum juga bisa
digunakan sebagai referensi atau tanda telah diposting kedalam buku besar untuk kemudian
dilanjutkan menjadi laporan keuangan suatu perusahaan.

F.BUKU BESAR

Buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari pengaruh transaksi
keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun modal dalam perusahaan. Dalam
pengertian lain, buku besar juga merupakan alat yang dipakai untuk melakukan pencatatan
beragam perubahan di sebuah akun karena adanya transaksi keuangan.

Jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan tentu saja berbeda-beda.
Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang meliputi jenis kegiatan, keuangan dan kekayaan
perusahaan, informasi yang diperlukan perusahaan, serta volume transaksi. Aktivitas mencatat
buku besar disebut juga dengan posting. Buku besar merupakan pemindahan akun dari jurnal
umum. Sehingga, posting dilakukan setelah membuat jurnal umum,

Dalam buku besar, akun-akunnya digolongkan dalam akun ril atau real account dan juga
nominal account atau akun nominal. Akun ril merupakan akun yang ada pada neraca seperti
hutang, aktiva, modal, dan kewajiban. Sedangkan akun nominal merupakan akun yang ada pada
laporan laba rugi seperti akun beban dan pendapatan.
Fungsi buku besar sebagai berikut:

1. Menjadi bahan dan informasi dalam penyusunan laporan keuangan.


2. Untuk dasar penggolongan dari transaksi yang sudah tercatat pada jurnal.
3. Untuk alat menggolongkan data keuangan dan bisa mengetahui jumlah maupun keadaan
rekening atau akun.
4. Untuk alat meringkas data transaksi yang sudah tercatat di dalam jurnal umum.

Macam-Macam Buku Besar

Buku besar juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Buku Besar Umum atau General Ledger

Buku besar umum merupakan segala perkiraan yang saling berdiri sendiri serta ada pada
suatu periode tertentu laiknya piutang, kas, persediaan utang, dan juga modal. Buku ini
merupakan ikhtisar pengaruh dari transaksi pada perubahan aktiva, modal dari perusahaan, serta
kewajiban perusahaan.

2. Buku Besar Pembantu

Buku besar pembantu kerap disebut sebagai buku tambahan. Di dalamnya ada rekening-
rekening yang secara khusus mencatat tentang piutang serta utang usaha dengan detail.

Terdapat dua jenis buku besar pembantu yang meliputi:

1. Buku Besar Pembantu Piutang usaha


Buku ini kerap disebut dengan buku piutang khusus yang merinci langganan kredit,
dimana lokasi, berapa jumlah transaksi, serta pada siapa saja perusahaan melakukan
transaksi penjualan dengan cara kredit.
2. Buku Besar Pembantu Utang
Buku ini kerap juga disebut dengan buku utang. Yang mana di dalamnya khusus
mencatat tentang tiap pemasok dengan rinci. Termasuk di dalamnya mencatat siapa
pemasok yang memberi pinjaman kredit serta jumlah utangnya sekaligus.

Bentuk-Bentuk Buku Besar

Terdapat beberapa bentuk buku besar yang dapat dibuat. Beberapa diantaranya meliputi:

1. Buku Besar Berbentuk T

Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana serta paling kerap digunakan. Buku
besar jenis ini digunakan untuk keperluan analisis transaksi serta untuk menjelaskan mekanisme
penggunaan akun.
2. Buku Besar Berbentuk Skontro

Bentuk selanjutnya adalah skronto yang mana buku besar ini berbentuk dua kolom. Buku
skronto merupakan bentuk T yang sudah lebih lengkap lagi.

3. Buku Besar Berbentuk Staffel

Buku besar ini memiliki bentuk halaman serta mempunyai lajur saldo. Ada dua jenis
buku besar staffel yang meliputi buku besar 3 kolom yang mempunyai lajur saldo tunggal serta
buku besar dengan 4 kolom yang mempunyai lajur saldo rangkap.

Cara Posting dari Jurnal ke Buku Besar

Cara memindahkan data dari jurnal umum dalam buku besar adalah sebagai berikut:

1. Anda terlebih dahulu memindahkan tanggal kejadian pada jurnal umum dalam tanggal
yang ada pada buku besar.
2. Pindahkan juga jumlah debet dan jumlah kredit dalam kolom debet dan kredit dalam
buku besar.
3. Masukkan nomor halaman dalam jurnal dalam kolom referensi dalam buku besar.
4. pindahkan penjelasan dan keterangan singkat dalam jurnal umum dalam buku besar.

Cara Membuatnya

Agar lebih mudah membuat buku besar akuntansi, maka Anda dapat memakai Microsoft
Excel . Tentu beserta dengan rumus excel yang biasa dipakai. Lantas, bagaimana cara
membuatnya? Berikut langkah-langkahnya secara lengkap:

1. Tahap Persiapan

Proses pembuatan buku besar dilakukan apabila sudah selesai dalam mencatat semua
transaksi pada buku jurnal entah transaksi pembelian, penjualan, pengeluaran, atau penerimaan
kas yang lain. Setelah itu, Anda bisa mulai membuat form buku besar. Sedangkan untuk
menghitung serta memindahkan saldo dari buku jurnal, Anda dapat memakai fitur dan rumud
pada MS. Excel. Bentuk form buku besar terdiri dari tanggal, pos, debit, kredit, saldo (debit dan
kredit).

2. Tahap Pembuatan pada MS. Excel

Langkah selanjutnya terdiri dari beberapa step yang terdiri dari:

Pada bagian teratas yakni nama akun atau rekening. Anda dapat memilihnya langsung pada list
yang telah ada. Untuk membuatnya, Anda dapat menggunakan G.menu: “Data – Data Validation
– Data Validation – Setting” Setelah itu, pada menu Validation Criteria – Allow – Pilih list. Lalu
Source – ambil data dari daftar rekening. Daftar rekening bisa dibuat dalam satu sheet dengan
buku besar atau buat sheet tersendiri dengan memberi nama COA – Chart of account.

Sedangkan untuk membuat daftar dapat berdasar nama rekening atau akun atau kode
rekening. Sila pilih sesuai keinginan. Jumlahkan transaksi rekening pada sisi debit serta kredit
dan hitung saldo rekening. Pada tugas ini, Anda dapat menggunakan rumus SUMIF. Saldo akan
diperoleh dengan cara menghitung selisih dari saldo pada debit dengan kredit. Anda tinggal
menyesuaikan dengan jenis akun.

Pengertian Buku Besar Menurut Para Ahli

1. Gito Brahmana

Pengertian buku besar menurut Gito Brahmana adalah tahap pencatatan akhir dalam
akuntansi yang menampung ringkasan data yang telah dikelompokkan yang bersumber dari
jurnal.

2. Ade Firmansyah

Pengertian buku besar menurut Ade Firmansyah adalah kumpulan akun-akun yang
digunakan untuk merangkum transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum. Buku besar
biasanya dimiliki oleh perusahaan. Jenis buku besar yang dimiliki juga berbeda-beda.
Tergantung dari jumlah transaksi yang dijalankan sebuah perusahaan jika dilihat dari jenis,
volume, dan informasi yang diinginkan perusahaan.

G. NERACA SALDO

Neraca saldo adalah istilah dari trial balance yang merupakan suatu daftar dan memiliki
keseluruhan data-data dari buku besar perusahaan. Seperti contoh neraca saldo nomor akun,
nama akun, debit, dan kredit pada periode tertentu. Secara ringkas, neraca atau trial balance
adalah daftar yang disusun setelah penyusunan buku besar. Akun dalam laporan neraca harus
dibuat secara sistematis, yaitu sesuai dengan kode atau tidak boleh acak.

Sehingga kesimpulan dari neraca itu adalah suatu buku yang menyediakan informasi,
mengenai kumpulan saldo yang dimiliki oleh rekening bank-bank terkait tetapi neraca saldo
berbeda dengan rekening koran. Laporan neraca ini tidak memberikan bukti lengkap atas
keakuratan buku besar. Neraca ini hanya menunjukkan kesamaan jumlah sisi debit dan sisi
kredit.

Jenis Neraca Saldo

Secara umum ada 3 jenisnya, yaitu:

1. Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan (Unadjusted Trial Balance)


Neraca yang belum disesuaikan adalah daftar saldo yang dibuat setelah semua transaksi
diposting ke buku besar. Saldo-saldo akun dibuku besar tersebut selanjutnya dipindahkan ke
daftar saldo.

Neraca saldo yang belum disesuaikan disiapkan untuk menentukan apakah terdapat
kesalahan dalam postingan debit atau kredit ke buku besar. Melalui daftar saldo yang belum
disesuaikan akan mempermudah dalam menemukan kesalahan pencatatan dan membantu dalam
mengaudit laporan keuangan perusahaan.

2. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)

Neraca setelah penyesuaian adalah daftar saldo yang dibuat setelah proses penyesuaian
akun-akun tertentu. Dalam penggunaan akuntansi berbasis akrual, maka ada beberapa akun yang
perlu penyesuaian sebelum menyusun contoh laporan keuangan. Apabila tidak dilakukan
penyesuaian maka laporan keuangan yang dihasilkan kurang valid alias kurang mencerminkan
kondisi yang sebenarnya.

3. Neraca Saldo Penutup (Post Closing Trial Balance)

Pengertian neraca penutup adalah daftar saldo yang digunakan untuk memastikan bahwa
buku besar telah memiliki saldo untuk awal periode berikutnya. Prosedur ini merupakan langkah
akhir dalam satu periode akuntansi setelah ayat jurnal penutup dimasukkan. Semua akun beserta
saldo dalam daftar saldo penutup harus sama dengan akun dan saldo neraca pada akhir periode.

Manfaat dan Fungsinya

Manfaat dari penyusunan trial balance bagi suatu perusahaan antara lain sebagai berikut:

1. Dapat memudahkan dalam melakukan pengecekan terhadap kebenaran buku besar yang
telah dibuat.
2. Sebagai sumber pembuatan kertas kerja (neraca lajur) .
3. Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan.

Neraca saldo pada dasarnya berguna untuk bahan evaluasi karena menyajikan ringkasan
daftar dari saldo-saldo akun yang berasal dari buku besar. Dari evaluasi tersebut, maka fungsinya
antara lain:

1. Untuk mempersiapkan pembuatan laporan akhir keuangan pada suatu perusahaan baik
perusahaan barang atau jasa (Fungsi Persiapan).
2. Untuk mencatat setiap data-data yang ada pada setiap akun (Fungsi Pencatatan).
3. Untuk melakukan koreksi terhadap seluruh catatan serta siklus akuntansi (Fungsi
Koreksi).
4. Melakukan pengawasan pada setiap akun dalam keuangan perusahan (Fungsi
Monitoring).
Secara prinsip, pembuatan neraca saldo ataupun neraca lainnya merupakan komponen
dalam siklus akuntansi yang hasil akhirnya adalah untuk pembuatan laporan keuangan. Karena
setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan dengan karakteristik yang benar. Tujuannya
adalah agar bisa diketahui performa keuangan perusahaan tersebut, apakah usaha tersebut
keuangannya sehat atau sedang sakit.

Oleh karena itu pembuatan neraca yang benar merupakan salah satu faktor dalam
validitas laporan keuangan yang baik. Salah satu ciri laporan keuangan yang baik adalah mudah
dibaca dan dibuat tepat waktu setiap periodenya. Untuk membuat laporan keuangan yang praktis
dan cepat, Anda bisa menggunakan software akuntansi online terintegrasi seperti Harmony.

H. JURNAL KOREKSI

Jurnal Koreksi atau Correction Entry merupakan jurnal yang dibuat khusus untuk
memperbaiki kesalahan. Misalnya ketika terjadi kesalahan saat mengklasifikasikan akun atau
mencatat nilai. Jurnal pembetulan ini diperlukan pada semua pekerjaan akuntansi baik manual
atau menggunakan software. Membuat sebuah jurnal memang membutuhkan ketelitian. Maka
dari itu, dalam pencatatan akuntansi tidak dianjurkan menggunakan correction pen atau
pencoretan yang dikhawatirkan menimbulkan keraguan. Jika menggunakan software akuntansi
mungkin kesalahan pada jurnal dapat diperbaiki secara langsung. Caranya dengan mengganti
nilai atau bisa menghapus jurnal serta menggantinya dengan yang baru. Tidak masalah jika
memang harus menggantinya, tetapi ada baiknya untuk menyiapkan jurnal koreksi. Sistem
koreksi ini memiliki beberapa manfaat yaitu menjadikan pekerjaan akuntansi lebih terstruktur
dan sistematis. Membuat jurnal juga dapat melatih ketelitian selama proses pencatatan akuntansi
dan memperbaiki kesalahan pada jurnal untuk menghindari kesalahan. Terakhir, jurnal koreksi
ini pun bisa menjadi cara untuk mengetahui riwayat dari suatu transaksi.

Cara Membuat Jurnal Koreksi

Jurnal satu ini sangat penting untuk mengoreksi atau membetulkan kesalahan pada jurnal
baik salah akun atau salah angka. Membuat jurnal ini perlu memperhatikan langkah-langkahnya
untuk menghindari kesalahan. Berikut ini beberapa langkah membuat jurnal pembetulan, antara
lain:

1. Jurnal Penghapusan

Jurnal penghapusan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam


membetulkan jurnal yang salah. Sebelum itu, jurnal yang salah harus dihapus terlebih dahulu.
Cara membuat jurnal penghapusan yaitu dengan membalikkan posisi akun dan saldo.

2. Jurnal Sebenarnya

Jika jurnal penghapusan dibuat dengan menghapus bagian yang salah, maka jurnal
sebenarnya diisi dengan akun dan jumlah yang benar. Jurnal ini berisi data yang seharusnya
sebelum terjadi kesalahan. Oleh karena itu, langkah ini perlu dilakukan untuk memperjelas
perhitungan pada sebuah jurnal.

3. Jurnal Koreksi

Pada tahapan ini, jurnal koreksi dibuat dengan menggabungkan jurnal penghapusan dan
jurnal sebenarnya. Kedua tahapan tersebut ditandingkan untuk dikoreksi. Selain dapat dibuat
secara manual, jurnal ini bisa dikerjakan dengan bantuan software akuntansi agar lebih mudah.

Software tersebut dapat membantu proses pengerjaan sistem akuntansi dengan cepat.
Pengguna dapat menginput transaksi yang ada dan software tersebut akan mengolahnya secara
otomatis menjadi laporan keuangan.

Jurnal Pengembalian atau Koreksi

Jurnal koreksi merupakan jurnal yang digunakan sebagai pembetulan pada pencatatan
transaksi yang salah. Ada beberapa kondisi yang perlu dikoreksi dengan membuat jurnal.
Kesalahan pada pencatatan di periode yang sama atau periode berbeda. Jenis kesalahan yang bisa
terjadi biasanya berupa kesalahan jumlah atau klasifikasi.

Pembuat jurnal ini bertujuan untuk mengoreksi atau memperbaiki kesalahan klasifikasi
akun maupun pada nilai transaksi yang dibukukan. Sedangkan tujuan dari jurnal penyesuaian
untuk memperoleh data akuntansi terbaru dan lebih akurat. Jurnal koreksi hanya diperlukan jika
ada kesalahan dalam akun. Entri yang dikoreksi dapat melibatkan kombinasi laporan laba rugi
dan akun neraca. Jurnal koreksi dicatat jika: Jumlah yang salah digunakan dalam entri yang
diposting sebelumnya sebuah entri dicatat di akun yang salah.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Analisis transaksi merupakan kegiatan yang penting dalam tahapan siklus akuntansi.
Analisis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari transaksi terhadap akun-akun
sehingga membentuk persamaan dasar akuntansi.
2. Analisis akun adalah proses di mana item baris terperinci dalam transaksi  atau
laporan keuangan diperiksa dengan cermat untuk akun tertentu, seringkali
oleh auditor  atau Akuntan  terlatih.
3. Saldo normal pada proses akuntansi adalah perkiraan bahwa jenis akun tertentu
akan memiliki saldo debit atau kredit berdasarkan klasifikasinya di dalam bagan
akun.
4. Double Entry atau Pencatatan Ganda adalah metode pencatatan transaksi keuangan
yang dilakukan dua kali yakni pada sisi debit maupun kredit.
5. Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipergunakan untuk tempat melakukan
pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan pada perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
6. Buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari pengaruh
transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun modal dalam
perusahaan.
7. Neraca saldo adalah istilah dari trial balance yang merupakan suatu daftar dan
memiliki keseluruhan data-data dari buku besar perusahaan.
8. Jurnal Koreksi atau Correction Entry merupakan jurnal yang dibuat khusus untuk
memperbaiki kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA
http://akuntansis.blogspot.com/2014/06/analisis-transaksi-dan-saldo-normal.html?m=1

https://www.jurnal.id/id/blog/metode-single-entry-dan-double-entry-system-adalah/

https://www.academia.edu/15978186/Analisis_transaksi

https://www.academia.edu/28681024/Analisis_transaksi_jurnal_buku_besar_umum_dan_n
eraca_saldo_materi_pengantar_akuntansi

https://www.jurnal.id/id/blog/analisis-transaksi-bagi-pemula/#:~:text=Analisis
%20transaksi%20merupakan%20kegiatan%20yang,sehingga%20membentuk
%20persamaan%20dasar%20akuntansi

Anda mungkin juga menyukai