1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tema
Manajer Dalam Manajemen.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah berikutnya
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.............................................................................................................1
2. Rumusan masalah........................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajer........................................................................................................
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen......................................................................
.......................................................................................................................................
C. Peranan Manajer dalam kegiatan Manajemen...............................................................
D. Teori Manajer dalam Manajemen.................................................................................
E. Keahlian Yang Harus Di Kembangkan Oleh Manajer Dalam Kegiatan Manajemen...
F. Tingkatan-tingkatan Manajemen...................................................................................
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
2. Saran…………………………………………………………………………………....
3. Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena
pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia
akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Untuk mencapai tujuan itu manusia harus melakukan
aktivitas-aktivitastertentu.
Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka untuk
mencapai tujuannya, manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Untuk
itu manusia harus bekerja dalam mencapai tujuannya atau berorganisasi.
Dalam organisasi diperlukan manajemen yaitu sesuatu untuk mengatur,
mengkoordinasikan semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan
mengarahkannya kepada tujuan yang hendak dicapai. Supaya unsur-unsur
manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan, maka manajemen
harus ada yang mengatur yaitu seorang pemimpin dengan wewenang
kepemimpinannya melalui intruksi dan persuasi.
2. Rumusan masalah
1. Apa itu manajer
2. Sejarah perkembangan ilmu manajemen
3. Menjelaskan peran seorang manajer
4. Menjelaskan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer
5. Menjelaskan berbagai tingkatan-tingkatan dalam manajemen
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajer
Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan serta keterampilan
yang baik dan diakui oleh organisasi atau perusahaan tersebut untuk dapat memimpin,
mengendalikan mengelola, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka
mencapai visi (tujuan) perusahaan.
Berikut adalah beberapa pengertian manajer yang dikemukakan oleh para ahli
antara lain yaitu :
Menurut James A.F. Stoner , manajer yaitu orang yang menyelaraskan tujuan yang
saliang bertentangan dan menentukan prioritas, manajer harus befikir secara analitis
(membuat keputusan yang lebih baik) dan konseptual (mengindentifikasi).
Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, manajer merupakan seseorang yang bekerja
melalui orang lain dengan melakukan kordinasi kegiatan-kegitan mereka untuk
mencapai sasaran suatu oraganisasi.
Menurut Robert Tanembaum, manajer adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasi,mengarahkan dan mengontrol para
bawahan yang bertanggungjwab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi
mencapai tujuan perusahaan.
B. Sejarah Manajemen
Pada zaman dahulu telah di terapkan prinsip-prinsip manajemen walaupun
sederhana sehingga dikategorikan sebagai zaman pra manajemen ilmiah. Manajemen
sejarah atau zaman pra ilmiah merupakan cikal bakal berkembangnya ilmu
manajemen, kemudian pada abad pertangahan juga banyak ditemukan pemikiran-
pemikiran yang diduga merupakan konstributor-konstributor yang mempengaruhi
perkembangan ilmu manajemen.
Adam Smith
5
Pada tahun 1776, dikenal seorang pemikir dan tokoh ekonomi ialah Adam Smith.
Adam Smith menerbitkan sebuah buku yang menjadi doktrin para ahli ekonomi.
Bukunya berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
(disingkat The Wealth of Nations), dimana dia mengemukakan keunggulan ekonomi
yang akan diperoleh suatu organisasi, perusahaan terdapat dari pembagian kerja,
(division of Labor), yang merinci pekerja ke dalam tugas-tugas yang lebih detail.
Revolusi Industri
Embrio dari dua inti manajemen yakni efisien dan efektifitas dalam organisasi
merupakan fase awal yang mulai dikenal dalam revolusi Industri. Dua hal di atas,
yakni pemikiran dari Adam Smith dan Revolusi Industri menurut Sthepen P.Robin
merupakan dua hal yang menjadi latar belakang sejarah berkembangnya manajemen
sebagai ilmu pengetahuan, sehingga dari sanalah mulai dijabarkan.
Manajemen Ilmiah
Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul Shop Management, tahun 1911
menyusun buku dengan judul The Principles of Scientific Management dan pada
tahun 1912 menyusun buku yang berjudul Testimory Before Special House
Committee. Ketiga buku tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judul
6
Scientific Management pada tahun 1947. Bukunya disusun di Perusahaan Midvale &
Betlehem Steel. Co di Pensilvania, Amarika Serikat. Di Perusahaan tersebut dia
sebagai seorang insinyur mekanis. Karya besarnya itulah membuat dia dikenal
sebagai Bapak Manajemen Ilmiah. Taylor, yang terkenal dengan manajemen
ilmiahnya berupa peningkatan produktivitas karena mahalnya biaya buruh terampil
di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Gerakannya terkenal dengan gerakan
efisiensi kerja. Untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara
kerja terbaik the one best way of doing job dia mengajukan sekelompok prinsip-
prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah.
7
Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.
The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878- 1972)
Pasangan suami istri ini bekerjasama mempelajari aspek kelelahan dan gerak
(fatique and motion studies). Menurut Lilian, sasaran akhir manajemen ilmiah
adalah usaha membantu karyawan menampilkan kemampuannya yang penuh
sebagai mahluk manusia. Konsep Gilbreth : Gerakan dan kelelahan saling
8
berkaitan. Setiap langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi
kelelahan, hal ini dapat meningkatkan semangat karyawan.
Pasangan ini juga terkenal dengan konsep Three Position Plan of Promotion
(rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi). Menurut konsep ini setiap
karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku, pelajar, dan pelatih yang
senantiasa mencari kesempatan baru.
9
c. Peranan sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan pihak luar.
2) Peranan Informasional
a. Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang pengoprasian
sebuah perusahaan)
b. Peranan sebagai penyebar berita atau informasi (menyampaikan informasi kepada
pihak bawahan)
c. Peranan sebagai juru bicara (meneruskan informasi kepada pihak yang berada di
luar organisasi yang bersangkutan)
3) Peranan Keputusan
a. Peranan sebagai wirausahawan
b. Peranan yang mengatasi gangguan-gangguan
c. Peranan sebagai pihak yang mengalokasikan sumber-sumber daya
d. Peranan sebagai perantara (menghadapi berbagai macam orang dan kelompok-
kelompok orang)
Ada 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal, kedua
adalah humanrelations, dan ketiga adalah human resources (Milles).
1) Model Tradisional
10
Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations, manajer
berasumsi bahwa bawahannya ingin merasa berguna dan penting, ingin dikenal sebagai
seorang individuyang berarti dan keinginan tersebut mungkin lebih peting daripada uang.
Oleh karena itu,maka tindakan yang dilakukan para manajer dalam melakukan tugasnya
adalah memujiindividu dan bawahannya agar mereka merasa penting/ berguna, selalu
mendengar keluhandan saran bawahannya, melakukan pengendalian dan pengarahan diri
dalam hal-hal rutin.Dengan demikian diharapkan agar bawahan menjadi lebih
dimanusiakan (dihargai dansenang) dan termotivasi serta bersedia bekerjasama atas dasar
kesadaran diri (secarasukarela). (Keban)
Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer
berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak
selaluuang), memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi
untukmengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan
olehmanajer adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada
bawahannya,memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan berinisiatif, serta
memberikandorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh karena itu,
diharapkanterjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan bawahannya, sekaligus
terjadi perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan kerja.Dari ketiga pendekatan
tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang manajerdalam suatu organisasi,
termasuk manajer public. Pola yang dipilih tentu saja tergantung dariasumsi dasar yang
dianut oleh seorang manager tentang hakekat manusia dalam organisasi,teknologi yang
dimiliki, serta lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi. Disamping itu,model sangat
mempengaruhi bentuk struktur organisasi.
11
b. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para
bawahannyauntuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan
harmonis.
c. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
d. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya
mendapatkankepuasan dalam pekerjaanya.
e. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung
jawab.
f. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien.
g. Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
h. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak
luar. Sesungguhnya, manajer bertanggungjawab dalam mengarahkan visi serta
sumber-sumberdaya kejurusan yang dapat menghasilkan hal-hal yang paling
efektif.
12
berpengaruh juga dengan keputusan atau kebijakan yang akan kita terapkan
pada suatu project.
2. Memiliki Keahlian Konseptual
Keahlian konseptual adalah kemampuan untuk melihat gambaran secara umum
untuk mengenali unsur-unsur penting dalam suatu situasi dan untuk memahami
bagaimana bagian demi bagian yang saling ketergantungan satu dengan yang
lainya, serta dapat mengantisipasi pada setiap perubahan yang akan
memperngaruhi secara keseluruhan.Keterampilan Konseptual lebih dikenal
juga dengan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan
dan mengintegrasikan semua minat dalam suatu organisasi.
Untuk itu seorang manajer harus dapat berfikir secara abstrak dan melihat
organisasi secara holistic adalah sangat penting. Agar dapat menyampaikan
suatu ide gagasan yang tepat bagi suatu perusahaan.
Keahlian tambahan
Masih ada keahlian keahlian manajemen yang lain selain keahlian teknis, keahian
interpersonal serta keahlian konseptual yaitu 4 keahlian tambahan yang mestinya
dimiliki oleh seorang manajer yang handal,
13
dan menerima informasi serta ide dari orang lain secara efektif.Tugas seorang
manajer selain memonitoring dan mengelola sumber daya juga memberikan
informasi kepada manajer atau administrator tingkat atas tentang apa yang terjadi.
14
Untuk dapat mengembangkan keterampilan analisis seorang manajer dapat
melatih dirinya untuk mampu meneliti dan mengumpulkan data secara efektif
artinya manajer dapat mengetahui apa yang relevan dan yang tidak, mengetahui
sumber yang tepat dan berfokuslah pada data-data yang relevan.
Jika dilihat dari sisi level manajemen atau tingkatan manajemen bisa dibagi kedalam
tiga jenjang manajemen sesuai fungsi dan tugasnya, yaitu:
15
Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM
(General Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).Direksi
merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau pemegang saham, mereka dipilih
oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh dewan direksi
perusahaan.Apa saja yang dilakukan oleh manajemen puncak ?
Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki manajemen
pada sebuah perusahaan.Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak dan
anajemen tingkat menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah
ditentukan oleh manajemen puncak.Berbeda dengan manajer puncak, manajer tengah
cenderung bekerja mengandalkan kemampuan manajerial dan hal teknis.
16
Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut :
Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering
disebut dengan supervisor.Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah.Mereka
juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses
produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang
diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:
17
Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja
Mengembangkan moral para karyawan
Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja
Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan
atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai
kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para
karyawan atau pekerja
Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana
jangka panjang
18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manajer adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana,
mengatur, memimpin, dan mengendalikan karyawan untuk mencapai suatu tujuan
organisasi . Tingkatan dalam manajer ada 3 , yaitu tingkat puncak, tingkat
menengah dan tingkat bawah. Tugas dari manajer tingkat atas menurut adalah
menetapkan kebijakan atau strategi organisasi,memelihara organisasi dan
bertugas sebagai diploma dalam mewakili organisasi dalam hubungan dengan
pihak luar. Sedangkan tugas dari manajer tingkat menengah adalah sebagai
perantara informasi yang berhubungan antara manajer puncak dan manajer
tingkat bawah, dan tugas dari manajer tingkat bawah adalah mengerjakan semua
tugas-tugas yang diberikan dari manajer-manajer diatasnya, dan manajer tingkat
bawah ini lebih banyak bekerja fisik.
2. Saran
Diharapkan kita lebih mengerti tentang manajemen dan berniat memperdalam lebih jauh
agar lebih paham. Karena ilmu ini tidak hanya dibutuhkan oleh seseorang yang akan
bercita-cita menjadi manajer pada sebuah perusahaan, tetapi ilmu ini bisa diterapkan
disegala aspek kehidupan sehari-hari kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://curutpurwosari13.blogspot.com/2017/05/makalah-manajemen-manajer-
lengkap.html
Robbins, Stephen P. 2003. Manajemen. Edisi Indonesia. PT. Indeks Kelompok Gramedia,
Jakarta.
https://www.academia.edu/6191694/Peranan_Manajer_dalam_Manajemen_Organisa
si
https://blog.javan.co.id/keahlian-yang-harus-dikembangkan-oleh-manajer-
4e8ebcc1ad26
https://www.ekonomilenial.com/tiga-tingkatan-manajemen-dan-keahlian-
manajemen/
19