Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR MANAJEMEN

MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN


D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Claudia Swension Girsang
Friska Mei Rospita Sibuea
Nailah Wanza Zein Hasibuan
Selly Arafah Siregar
Siti Nurkhalifah

Dosen Mata Kuliah :


Lokot Muda Harahap. Se.,M.Si.

Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2O21

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tema
Manajer Dalam Manajemen.

Makalah ini berisikan tentang pengertian manajer, sejarah perkembangan manajemen,


peranan manajer, keahlian yang harus dikembangkan oleh seorang manajer. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah berikutnya

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.............................................................................................................1
2. Rumusan masalah........................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajer........................................................................................................
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen......................................................................
.......................................................................................................................................
C. Peranan Manajer dalam kegiatan Manajemen...............................................................
D. Teori Manajer dalam Manajemen.................................................................................
E. Keahlian Yang Harus Di Kembangkan Oleh Manajer Dalam Kegiatan Manajemen...
F. Tingkatan-tingkatan Manajemen...................................................................................

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
2. Saran…………………………………………………………………………………....
3. Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena
pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia
akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Untuk mencapai tujuan itu manusia harus melakukan
aktivitas-aktivitastertentu.
Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka untuk
mencapai tujuannya, manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Untuk
itu manusia harus bekerja dalam mencapai tujuannya atau berorganisasi.
Dalam organisasi diperlukan manajemen yaitu sesuatu untuk mengatur,
mengkoordinasikan semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan
mengarahkannya kepada tujuan yang hendak dicapai. Supaya unsur-unsur
manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan, maka manajemen
harus ada yang mengatur yaitu seorang pemimpin dengan wewenang
kepemimpinannya melalui intruksi dan persuasi.

2. Rumusan masalah
1. Apa itu manajer
2. Sejarah perkembangan ilmu manajemen
3. Menjelaskan peran seorang manajer
4. Menjelaskan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer
5. Menjelaskan berbagai tingkatan-tingkatan dalam manajemen

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajer
Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan serta keterampilan
yang baik dan diakui oleh organisasi atau perusahaan tersebut untuk dapat memimpin,
mengendalikan mengelola, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka
mencapai visi (tujuan) perusahaan.
Berikut adalah beberapa pengertian manajer yang dikemukakan oleh para ahli
antara lain yaitu :
 Menurut James A.F. Stoner , manajer yaitu orang yang menyelaraskan tujuan yang
saliang bertentangan dan menentukan prioritas, manajer harus befikir secara analitis
(membuat keputusan yang lebih baik) dan konseptual (mengindentifikasi).
 Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, manajer merupakan seseorang yang bekerja
melalui orang lain dengan melakukan kordinasi kegiatan-kegitan mereka untuk
mencapai sasaran suatu oraganisasi.
 Menurut Robert Tanembaum, manajer adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasi,mengarahkan dan mengontrol para
bawahan yang bertanggungjwab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi
mencapai tujuan perusahaan.

B. Sejarah Manajemen
Pada zaman dahulu telah di terapkan prinsip-prinsip manajemen walaupun
sederhana sehingga dikategorikan sebagai zaman pra manajemen ilmiah. Manajemen
sejarah atau zaman pra ilmiah merupakan cikal bakal berkembangnya ilmu
manajemen, kemudian pada abad pertangahan juga banyak ditemukan pemikiran-
pemikiran yang diduga merupakan konstributor-konstributor yang mempengaruhi
perkembangan ilmu manajemen.

Adam Smith

5
Pada tahun 1776, dikenal seorang pemikir dan tokoh ekonomi ialah Adam Smith.
Adam Smith menerbitkan sebuah buku yang menjadi doktrin para ahli ekonomi.
Bukunya berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
(disingkat The Wealth of Nations), dimana dia mengemukakan keunggulan ekonomi
yang akan diperoleh suatu organisasi, perusahaan terdapat dari pembagian kerja,
(division of Labor), yang merinci pekerja ke dalam tugas-tugas yang lebih detail.

Revolusi Industri

Revolusi Industri yang berlangsung pada abad ke 18 di Inggris merupakan


tonggak sejarah umat manusia dimana ditandai dengan penemuan mesin uap oleh
James Watt. Penemuan ini menandai digantikannnya tenaga manusia dalam bekerja
dengan penggunaan tenaga mesin.

Embrio dari dua inti manajemen yakni efisien dan efektifitas dalam organisasi
merupakan fase awal yang mulai dikenal dalam revolusi Industri. Dua hal di atas,
yakni pemikiran dari Adam Smith dan Revolusi Industri menurut Sthepen P.Robin
merupakan dua hal yang menjadi latar belakang sejarah berkembangnya manajemen
sebagai ilmu pengetahuan, sehingga dari sanalah mulai dijabarkan.

Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah berprinsip dalam menggunakan masalah-masalah manajemen


digunakan secara prinsip-prinsip ilmiah. Adapun tokoh-tokoh yang dianggap
berpengaruh seperti Frederick Winslow Taylor (1856-1915), Henry L. Gantt (1861-
1919), The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878-
1972).

Frederick Winslow Taylor (1856-1915)

Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul Shop Management, tahun 1911
menyusun buku dengan judul The Principles of Scientific Management dan pada
tahun 1912 menyusun buku yang berjudul Testimory Before Special House
Committee. Ketiga buku tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judul

6
Scientific Management pada tahun 1947. Bukunya disusun di Perusahaan Midvale &
Betlehem Steel. Co di Pensilvania, Amarika Serikat. Di Perusahaan tersebut dia
sebagai seorang insinyur mekanis. Karya besarnya itulah membuat dia dikenal
sebagai Bapak Manajemen Ilmiah. Taylor, yang terkenal dengan manajemen
ilmiahnya berupa peningkatan produktivitas karena mahalnya biaya buruh terampil
di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Gerakannya terkenal dengan gerakan
efisiensi kerja. Untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara
kerja terbaik the one best way of doing job dia mengajukan sekelompok prinsip-
prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah.

Taylor terkenal dengan rencana pengupahan yang merangsang differential rate


system, yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatnya produktivitas, mutu,
pendapatan pekerja dan semangat kerja karyawan. Filsafat dibelakang konsep Taylor
terletak diatas.

4 prinsip yang dikenal dengan Empat Prinsip Dasar Taylor” yaitu :

 Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar dapat di gunakan untuk


menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
 Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan diberi tanggung jawab atas
tugas yang sesuai dengan keterampilannya.
 Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah.
 Hubungan kerjasama yang erat antara manajemen dan karyawan.

Untuk menerapkan keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu


revolusi mental dikalangan manajer dan karyawan. Prinsip-prinsip dasar yang
menurut dia mendasari pendekatan manajemen ilmiah adalah :

 Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang


sistematis).

Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya


perpecahan.

Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau.

7
Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.

Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggitingginya,


untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.
Taylor dikenal dengan metode yang ditemukannya yang dikenal dengan
time and motion studies (studi waktu dan gerakan) yang intinya adalah
penetapan standar kerja yang didasarkan pada perhitungan waktu

Henry L. Gantt (1861-1919)

Gantt mempertimbangkan kembali sistem perangsang Taylor, dengan


memperkenalkan sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Setiap
pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya dalam sehari
berhak menerima bonus. Dia juga memperkenalkan system charting yang terkenal
dengan Gantt Chart yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya
tidak terjadi pemborosan. Setiap kemajuan karyawan dicatat pada kartu pribadi
untuk menilai pekerjaan mereka. Gantt menekankan pentingnya mengembankan
minat timbal balik antara manajemen dan karyawan, yaitu kerjasama yang
harmonis. Dia menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan
pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya
penghargaan bahwa “dalam segala masalah manajemen unsur manusia yang
paling penting”. Gantt paling terkenal karena mengembangkan metode grafis
dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik. Dia juga menekankan pentingnya waktu maupun
biaya dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan. Hal ini menghasil kan
yang namannya terciptanya Gantt Chart yang terkenal itu.

The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878- 1972)

Pasangan suami istri ini bekerjasama mempelajari aspek kelelahan dan gerak
(fatique and motion studies). Menurut Lilian, sasaran akhir manajemen ilmiah
adalah usaha membantu karyawan menampilkan kemampuannya yang penuh
sebagai mahluk manusia. Konsep Gilbreth : Gerakan dan kelelahan saling

8
berkaitan. Setiap langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi
kelelahan, hal ini dapat meningkatkan semangat karyawan.

Pasangan ini juga terkenal dengan konsep Three Position Plan of Promotion
(rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi). Menurut konsep ini setiap
karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku, pelajar, dan pelatih yang
senantiasa mencari kesempatan baru.

C. Peranan Manajer Dalam Manajemen

Peranan manajer setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang


berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus
dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-
orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut. Untuk itu, peranan
manajer sangat diharapkan dapat memacu laju perkembangan suatu perusahaan.

Manajemen terutama dalam organisasi public berperan dan berkenaan dengan


proses bagaimana kegiatan yang telah di rancang oleh organisasi public dapat
diimplementasikan secara efektif. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin
atau manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan mengintegrasikan organisasi dan
variable-variabel manusia ke dalam sebuah sistem sosioteknik yang efektif dan
efisien.Sistem sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja
dengan baik,maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh
investasi social danintelektual/ pengetahuan dalam berorganisasi.Sementara itu,
menurut Hendry Mintzberg dalam buku Manajemen prilaku Organisasi(Winardi),
ada sepuluh macam peranan manajer yakni:

1) Peranan Antar Pribadi


a. Peranan sebagai tokoh (melaksanakan kegiatan-kegiatan seremonial dan social,
sebagai wakil organisasi yang bersangkutan)
b. Peranan sebagai pemimpin

9
c. Peranan sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan pihak luar.
2) Peranan Informasional
a. Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang pengoprasian
sebuah perusahaan)
b. Peranan sebagai penyebar berita atau informasi (menyampaikan informasi kepada
pihak bawahan)
c. Peranan sebagai juru bicara (meneruskan informasi kepada pihak yang berada di
luar organisasi yang bersangkutan)
3) Peranan Keputusan
a. Peranan sebagai wirausahawan
b. Peranan yang mengatasi gangguan-gangguan
c. Peranan sebagai pihak yang mengalokasikan sumber-sumber daya
d. Peranan sebagai perantara (menghadapi berbagai macam orang dan kelompok-
kelompok orang)

D. Teori Manajer Dalam Manajemen

Ada 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal, kedua
adalah humanrelations, dan ketiga adalah human resources (Milles).

1) Model Tradisional

Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola motivasi tradisional. Manajer


berasumsi bahwa pekerjaan itu tidak menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting
dari kerja itusendiri, dan hanya sedikit sekali orang yang memiliki pengendalian dan
pengarahan diri. Olehkarena itu, maka jalan keluar yang dilakukan manajer adalah
melakukan supervise yang ketatmerumuskan berbagai cara dan prosedur kerja
sesederhana mungkin, dan memaksa apa yangdiinstruksikan kepada bawahan. Dengan
demikian diharapkan bawahan akan patuh danmenghasilkan apa yang telah ditetapkan.

2) Model Human Relations

10
Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations, manajer
berasumsi bahwa bawahannya ingin merasa berguna dan penting, ingin dikenal sebagai
seorang individuyang berarti dan keinginan tersebut mungkin lebih peting daripada uang.
Oleh karena itu,maka tindakan yang dilakukan para manajer dalam melakukan tugasnya
adalah memujiindividu dan bawahannya agar mereka merasa penting/ berguna, selalu
mendengar keluhandan saran bawahannya, melakukan pengendalian dan pengarahan diri
dalam hal-hal rutin.Dengan demikian diharapkan agar bawahan menjadi lebih
dimanusiakan (dihargai dansenang) dan termotivasi serta bersedia bekerjasama atas dasar
kesadaran diri (secarasukarela). (Keban)

3) Model Human Resources

Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer
berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak
selaluuang), memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi
untukmengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan
olehmanajer adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada
bawahannya,memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan berinisiatif, serta
memberikandorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh karena itu,
diharapkanterjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan bawahannya, sekaligus
terjadi perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan kerja.Dari ketiga pendekatan
tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang manajerdalam suatu organisasi,
termasuk manajer public. Pola yang dipilih tentu saja tergantung dariasumsi dasar yang
dianut oleh seorang manager tentang hakekat manusia dalam organisasi,teknologi yang
dimiliki, serta lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi. Disamping itu,model sangat
mempengaruhi bentuk struktur organisasi.

Manajer harus mengutamakan tugas, tanggungjawab, dan membina hubungan


yangharmonis baik dengan atasan maupun dengan bawahan. Adapun tugas-tugas manajer
adalah:

a. Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana,


menyusunorganisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan
pelaporan.

11
b. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para
bawahannyauntuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan
harmonis.
c. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
d. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya
mendapatkankepuasan dalam pekerjaanya.
e. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung
jawab.
f. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien.
g. Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
h. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak
luar. Sesungguhnya, manajer bertanggungjawab dalam mengarahkan visi serta
sumber-sumberdaya kejurusan yang dapat menghasilkan hal-hal yang paling
efektif.

E. Keahlian Yang Harus Di Kembangkan Oleh Manajer Dalam Kegiatan


Manajemen

Manajer yang baik dapat memiliki semua keterampilan dan dapat


mengimplementasikanya untuk dapat menjalankan perusahaan atau organisasi ke arah
yang benar yaitu sesuai tujuan yang telah di rencanakan.

Berikut 5 keahlian yang perlu dikembangkan oleh seorang manajer :


1. Memiliki Keahlian Teknik
Keahlian teknis adalah pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan yang
melibatkan metode, proses dan prosedur, pengetahuan khusus dan
menggunakan teknik dalam menjalankan kegiatan aktifitasnya.Keterampilan
teknis ini menjadi sebuah komponen yang tidak bisa dilepaskan karena akan

12
berpengaruh juga dengan keputusan atau kebijakan yang akan kita terapkan
pada suatu project.
2. Memiliki Keahlian Konseptual
Keahlian konseptual adalah kemampuan untuk melihat gambaran secara umum
untuk mengenali unsur-unsur penting dalam suatu situasi dan untuk memahami
bagaimana bagian demi bagian yang saling ketergantungan satu dengan yang
lainya, serta dapat mengantisipasi pada setiap perubahan yang akan
memperngaruhi secara keseluruhan.Keterampilan Konseptual lebih dikenal
juga dengan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan
dan mengintegrasikan semua minat dalam suatu organisasi.

Untuk itu seorang manajer harus dapat berfikir secara abstrak dan melihat
organisasi secara holistic adalah sangat penting. Agar dapat menyampaikan
suatu ide gagasan yang tepat bagi suatu perusahaan.

3. Keahlian Interpersonal (Interpersonal Skill)

Keahlian interpersonal maksudnya adalah keahlian untuk bekerja secara


bersama sama, memahami serta memotivasi orang lain secara individu atau didalam
kelompok. Semisal kemampuan dalam berkomunikasi, memimpin, memberikan
motivasi kerja kepada para karyawan untuk menyelesaikan tugas tugas yang ada.
Selain itu mereka harus rajin berinteraksi dengan para atasan ataupun orang lain
yang berada diluar wilayah kerja mereka

Keahlian tambahan

Masih ada keahlian keahlian manajemen yang lain selain keahlian teknis, keahian
interpersonal serta keahlian konseptual yaitu 4 keahlian tambahan yang mestinya
dimiliki oleh seorang manajer yang handal,

Ada 4 keahlian tersebut sebagai berikut:

1. Memiliki keahlian Komunikasi dan Interpesonal

Keterampilan komunikasi untuk seorang manajer merupakan suatu


pondasi karena manajer akan menyampaikan ide dan informasi kepada orang lain

13
dan menerima informasi serta ide dari orang lain secara efektif.Tugas seorang
manajer selain memonitoring dan mengelola sumber daya juga memberikan
informasi kepada manajer atau administrator tingkat atas tentang apa yang terjadi.

Sebagaian besar waktu yang di pergunakan oleh manajer adalah


berinteraksi dengan orang-orang baik di dalam maupun di luar perusahaan,
berkomunikasi dengan individu atau kelompok, mengendalikan dan memotivasi
hal tersebut dikatakan sebagai keahlian interpesonal and komunikasi.

Seorang manajer harus dapat mampu memasuki semua lini dan


memberikan pelayanan yang optimal sesuai porsinya. Menjaga komunikasi yang
baik dengan semua orang yang akan mendorong orang-orang tersebut menjadi tim
terbaiknya.

2. Memiliki Keahlian Mengambil Keputusan

Dalam pengambilan keputusan seseorang harus dapat menguraikan atau


mengindentifikasi masalah secara komprehensif, termasuk dengan memberikan
masukan solusi dalam memecahkan masalah adalah keahlian yang harus di miliki
setiap manajer. Dalam setiap pengambilan keputusan harus di sertai dengan data
dan informasi yang kuat sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat,
walaupun kadang harus mengambil keputusan yang cepat saat keadaan mendesak.

Keterampilan membuat keputusan adalah keterampilan yang dapat membuat


manajer mampu mengenali peluang dan ancaman dan kemudian memilih tindakan
yang sesuai untuk menanganinya secara efisien sehingga perusahaan dapat
mengambil manfaatnya.

3. Memiliki Keahlian Analisis

Seorang manajer yang memiliki keahlian analisis berarti memiliki


kemampuan untuk mengidentifikasi suatu hal atau variable penting dalam suatu
situasi. Kemampuan melakukan diagnostik mengacu pada kemampuan untuk
memvisualisasikan respons terbaik terhadap suatu situasi.

14
Untuk dapat mengembangkan keterampilan analisis seorang manajer dapat
melatih dirinya untuk mampu meneliti dan mengumpulkan data secara efektif
artinya manajer dapat mengetahui apa yang relevan dan yang tidak, mengetahui
sumber yang tepat dan berfokuslah pada data-data yang relevan.

Setelah itu di sinilah pemikiran kritis berperan, menganalisis data mungkin


terdengar sangat teknis tetapi sebenarnya ini sesuatu yang dilakukan setiap hari
baik di dalam maupun di luar tempat kerja. Menganalisis data adalah kemampuan
untuk menemukan dan mendeteksi pola dalam volume informasi.

4. Keahlian Manajemen Waktu

Manajemen waktu wajib dikuasai oleh seorang manajer yang handal,


manajemen harus mampu memprioritaskan pekerjaan yang satu dengan pekerjaan
yang lainnya. membagi pekerjaan dan bekerja secara efektif dan efisien sehingga
pekerjaan bisa dengan cepat terselesaikan.

F. Tingkatan - tingkatan Manajemen

Jika dilihat dari sisi level manajemen atau tingkatan manajemen bisa dibagi kedalam
tiga jenjang manajemen sesuai fungsi dan tugasnya, yaitu:

1. Manajemen Puncak | Top Level of Management

Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang


paling atas dan memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan
bertanggungjawab langsung kepada pemilik perusahaan. Umumnya, manajemen
puncak hanya bekerja pada tatanan konseptual dan pemikiran, bukan pada hal hal
teknis.Manajemen puncak memiliki kewenangan yang paling besar diantara
manajemen pada tingkatan lainnya.Manajemen puncak berhak untuk memilih,
mengangkat, memberhentikan manajemen yang berada dibawah otoritasnya.

15
Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM
(General Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).Direksi
merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau pemegang saham, mereka dipilih
oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh dewan direksi
perusahaan.Apa saja yang dilakukan oleh manajemen puncak ?

 Tugas manajemen puncak


Setidaknya terdapat peran dan tugas manajemen puncak, seperti:
 Menyusun dan menetapkan rencana perusahaan
 Menentukan tujuan perusahaan
 Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen puncak
 Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
 Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya

2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management

Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki manajemen
pada sebuah perusahaan.Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak dan
anajemen tingkat menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah
ditentukan oleh manajemen puncak.Berbeda dengan manajer puncak, manajer tengah
cenderung bekerja mengandalkan kemampuan manajerial dan hal teknis.

Manajemen tingkat menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer


dibawahnya.Manajemen pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang
terhadap beberapa karyawan operasionalnya. Contoh tingkatan manajemen tengah
adalah :

a) Kepala departemen atau HOD. Contohya: manajer keuangan, manajer pembelian


manajer produksi.
b) Manajer cabang. Seperti kepala cabang unit
c) Junior executive. Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer keuangan,
asistem manajer produksi.

16
Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut :

 Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen


puncak
 Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak
 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada
 Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih
rendah posisinya
 Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5
tahun
 Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen
tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen
yang lebih rendah.
 Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan

3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)

Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen


yang paling rendah dalam sebuah perusahaan.Manajemen ini bertugas untuk
memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional.Karena salah satu tugasnya
mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama bekerja menggunakan
keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi.Kemampuan konseptual hampir
tidak dibutuhkan oleh manajer ini.Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer
yang lain.

Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering
disebut dengan supervisor.Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah.Mereka
juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses
produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang
diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.

Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:

17
 Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja
 Mengembangkan moral para karyawan
 Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja
 Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan
atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai
kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para
karyawan atau pekerja
 Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana
jangka panjang

18
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Manajer adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana,
mengatur, memimpin, dan mengendalikan karyawan untuk mencapai suatu tujuan
organisasi . Tingkatan dalam manajer ada 3 , yaitu tingkat puncak, tingkat
menengah dan tingkat bawah. Tugas dari manajer tingkat atas menurut adalah
menetapkan kebijakan atau strategi organisasi,memelihara organisasi dan
bertugas sebagai diploma dalam mewakili organisasi dalam hubungan dengan
pihak luar. Sedangkan tugas dari manajer tingkat menengah adalah sebagai
perantara informasi yang berhubungan antara manajer puncak dan manajer
tingkat bawah, dan tugas dari manajer tingkat bawah adalah mengerjakan semua
tugas-tugas yang diberikan dari manajer-manajer diatasnya, dan manajer tingkat
bawah ini lebih banyak bekerja fisik.
2. Saran
Diharapkan kita lebih mengerti tentang manajemen dan berniat memperdalam lebih jauh
agar lebih paham. Karena ilmu ini tidak hanya dibutuhkan oleh seseorang yang akan
bercita-cita menjadi manajer pada sebuah perusahaan, tetapi ilmu ini bisa diterapkan
disegala aspek kehidupan sehari-hari kita.

DAFTAR PUSTAKA

https://curutpurwosari13.blogspot.com/2017/05/makalah-manajemen-manajer-
lengkap.html
Robbins, Stephen P. 2003. Manajemen. Edisi Indonesia. PT. Indeks Kelompok Gramedia,
Jakarta.
https://www.academia.edu/6191694/Peranan_Manajer_dalam_Manajemen_Organisa
si
https://blog.javan.co.id/keahlian-yang-harus-dikembangkan-oleh-manajer-
4e8ebcc1ad26
https://www.ekonomilenial.com/tiga-tingkatan-manajemen-dan-keahlian-
manajemen/

19

Anda mungkin juga menyukai