KEPEMIMPINAN
Disusun oleh:
Kelompok 3
KELAS B
FAKULTAS EKONOMI
i
DAFTAR ISI
B. Pembahasan ..................................................................................... 3
B. Pembahasan ..................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk mengarahkan,
membimbing dan mempengaruhi perilaku serta cara kerja yang lain demi tercapainya tujuan.
Selain itu, kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam posisi manajemen untuk
membujuk atau memacu bawahannya agar mau bekerja dengan percaya diri.
Sikap kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam bisnis, salah satunya untuk
mengarahkan dan mengkoordinasikan semua orang yang terlibat dalam bisnis agar tercapainya
tujuan bersama. Arahan bisnis yang sudah ditetapkan tentunya harus dijalankan dengan baik
dan dalam prosesnya harus ada koordinasi dan komunikasi.
Dan peran kepemimpinan sangat diperlukan dalam upaya mengatasi perubahan serta
mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organisasinya. Kepemimpinan dipercaya
sebagai satu kekuatan kunci penggerak organisasi yang mampu membangun suatu budaya
baru yang sesuai dengan perubahan.
Tujuan
Tujuan dari penulisan CBR ini adalah untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab kami
sebagai mahasiswa. Dengan melakukan CBR ini kami berharap agar pembaca dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam peningkatan kajian dan teori terhadap materi
pengantar akuntansi yang menjadi topik pokok pembahasan.
1
BAB II
BUKU UTAMA
A. Identitas Buku
Judul Buku : Pemimpin dan Kepemimpinan
ISBN : 978-602-8969-98-7
2
B. Pembahasan
Bab 1 Pengertian, Fungsi Teori Kepemimpinan
A. Pengertian Pemimpin
Menurut Hersey dan Blanchard, pemimpin adalah seseorang yang dapat
mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum
yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Dalam perspektif yang lebih
sederhana, Morgan (1996:156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang
disebutnya dengan 3A, yaitu:
Alighting, menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya
Aligning, menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga
setiap orang menuju kearah yang sama
Allowing, memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan
mengubah cara mereka bekerja.
B. Fungsi Pemimpin
Fungsi pokok pemimpin dalam manajemen organisasi dibagi dalam 4 kategori,
yaitu:
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Actuating/ leading (kepemimpinan)
4. Controlling (pengawasan/ pengendalian)
3
tujuan-tujuan dan prioritas-prioritas serta serangkaian kegiatan untuk mencapainya
(Bryant & White, 1987:307).
Fungsi kepemimpinan bagi pemimpin adalah implementasi aransemen yang
sudah disusun pemimpin melalui dukungan orang lain. Hal ini menyiratkan bahwa
kepemimpinan berlangsung dalam interaksi antara pemimpin dan pengikutnya dalam
situasi tertentu.
Fungsi pengorganisasian bagi pemimpin sebagai suatu proses pembagian
kerja melihat bahwa ada unsur-unsur yang saling berhubungan, yakni sekelompok
orang atau individu, ada kerjasama da nada tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Interaksi akan terjadi antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan
kelompok.
Fungsi pengendalian/ pengawasan bagi pemimpin adalah kemampuan
pemimpin dalam melakukan fungsi-fungsi pengendalian yaitu mendefinisikan
pengendalian sebagai suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi
dan manajemen dapat tercapai. Hal ini berarti berkenaan dengan cara-cara
membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan.
2. Tipe militeristis
4
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin
tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang
pemimpin yang bertipe miteristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat
sebagai berikut:
Dalam menggerakkan bahwan system perintah yang lebih sering
dipergunakan
Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan
jabatan
Senang pada formalitas yang berlebihan
Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
Sukar menerima kritik dari bawahannya
Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan
3. Tipe karismatik
Karena kurangnya pengetahuan tentang musabab seseorang menjadi pemimpin
yang karismatik maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian
diberkahi dengan kekuatan ghaib. Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat
dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
4. Tipe Paternalistis
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah
seorang yang memiliki ciri sebagai berikut:
Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
Bersikap terlalu melindungi (overly protective)
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan
Jarang memberikan kesempatan kepada bahwasannya untuk
mengembangkan daya kreasi dan fantasinya
Sering bersikap maha tau
5. Tipe demokratis
5
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin
yang demokratis yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia
Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi
dengan kepentingan dan tujuan pribadi daripada bawahannya
Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya
Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dam teamwork dalam usaha
mencapai tujuan
Iklhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya
untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahannya itu
tidak lagi berbuat kesalahan yang sama tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain
Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya
Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
B. Model-model Organisator
Beberapa model yang menganut pendekatan organisator dalam memberikan
penjelasan terhadap pemahaman rinci atas model pemimpin dan kepemimpinan,
diantara adalah sebagai berikut:
1. Model kepemimpinan kontinum (otokratis-demokratis)
Tannebaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat
bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari
cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku
demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negative dimana
sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan.
Sedangkan perilaku demokratis, perilaku kepemimpinan ini memperoleh sumber
kuasa atau wewenang yang berasal dari bawahan. Hal ini terjadi jika bawahan
dimotivasi dengan tepat dan pimpinan dalam melaksanakan kepemimpinanya
berusaha mengutamakan kerjasama dan team work untuk mencapai tujuan,
dimana si pemimpin senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari
bawahannya.
6
2. Model kepemimpinan ohio
Dalam penelitiannya, Universitas Ohio melahirkan teori dua faktor tentang gaya
kepemimpinan yaitu struktur inisiasi dan konsiderasi (Hersey dan Blanchard,
1992). Struktur inisiasi mengacu kepada perilaku pemimpin dalam
menggambarkan hubungan antara dirinya dengan anggota kelompok kerja
dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi dam metode atau
prosedur yang ditetapkan dengan baik.
7
pemimpin, memiliki sejumlah kualitas obyektif maupun subjektif yang memungkinnya
tampil mencapai kedudukan diluar struktur organisasi resmi namun sebagai orang
yang dapat mempengaruhi kelakuan dan tindakan sesuatu kelompok masyarakat
baik dalam arti positif maupun dalam arti negative.
Pemimpin informal dalam peranan sosial yang berwujud pertisipas sosial yang
memunculkan tindakan-tindakan yang ditujukan kepada arah sasaran yang
dipengaruhi oleh status yang dimiliki orang yang bersangkutan di dalam masyarakat
antara lain:
1. Keturunan
2. Kekayaan dalam arti yang seluas-luasnya
3. Unjuk kerja di masyarakat
4. Pendidikan
5. Ciri-ciri biologis
B. Pemimpin Formal
Seseorang baik pria maupun wanita yang oleh karena organisasi atau
perusahaan membutuhkan sehingga ditunjuk berdasarkan surat keputusan
pengangkatan dari organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula.
Seorang pemimpin formal harus sadar bahwa akan menghadapi berbagai
permasalahan yang akhirnya akan terjadi perubahan-perubahan internal maupun
perubahan eksternal yang akan dihadapinya. Lima bidang perubahan-perubahan
formal yang juga sering terjadi bagi pemimpin informal, yaitu:
1) Perubahan dalam pengetahuan, informasi dan teknik-teknik
2) Perubahan dalam scope kepemimpinan
3) Perubahan dalam lingkungan
4) Perubahan dalam issue-issue dan permasalahan yang dihadapi
5) Perubahan dalam tingkat perubahan
8
Klasifikasi pemimpin menurut bidang garapannya terdiri atas:
1. Pemimpin bidang ekonomi
2. Pemimpin bidang agama
3. Pemimpin politik
4. Pemimpin bidang pendidikan
5. Pemimpin bidang adat
9
maksimal berada diantara orang-orang yang dipimpinnya dan mampu mencapai
sasaran yang diharapkan kelompoknya. Lima langkah menuju proses berpikir
normal:
1. Kenalilah dan isolasilah masalah yang bersangkutan
2. Buktikan fakta-fakta yang dikenal dan kemudian lakukan evaluasi tentangnya
3. Rumuskanlah kesimpulan-kesimpulan yang mungkin dapat diubah, dimodifikasi
atau divariasi
4. Rumuskanlah kesimpulan akhir dan untuk metode ilmiah
5. Telitilah hasil guna mengetahui apakah perlu dilakukan revisi
10
Faktor orang (The Person Factor)
Untuk mencapai seorang manager menjadi efektif , faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain setiap orang terdapat sifat-sifat pribadi yang
membawa mereka menjadi sukses dan sifat-sifat pribadi yang menghalangi
mereka untuk sukses.
Faktor posisi
Faktor posisi menjadi sangat penting mengingat bahwa posisi pada suatu
struktur akan menentukan seberapa besar seseorang mampu memberikan
sumbangsih dan peran kepemimpinan pada skala struktur tersebut.
3. Teori Harapan-Reinforcement
Interaksi antar anggota dalam pelaksanaan tugas akan lebih menguatkan
harapan untuk tetap berinteraksi. Jadi, peran individu ditentukan oleh harapan
bersama yang dikaitkan dengan penampilan dan interaksi yang dilakukan
11
meningkatkan penghargaan bawahan akan pekerjaan yang mengarah pada
tujuan.
6. Teori Humanistik
Terdapat 3 pokok variable:
1) Kepemimpinan yang sesuai dan memperhatikan hati nurani anggota dengan
segenap harapan, kebutuhan dan kemampuannya
2) Organisasi yang disusun dengan baik agar tetap relevan dengan
kepentingan anggota disamping kepentingan organisasi secara keseluruhan
3) Interaksi yang akrab dan harmonis antara pimpinan dengan anggota untuk
manggalang persatuan dan kesatuan serta hidup damai bersama-sama.
B. Pertimbangan Kepemimpinan
Kepemimpinan bukan suatu tempat, melainkan sebuah proses. Hingga saat ini
belum ada seorang pun yang pernah menemukan adanya gen pemimpin. Hanya
segelintir orang terlahir sebagai pemimpinan, kebanyakan terbentuk menjadi
pemimpin, sebagian besar terbentuk sebagai pemimpin.
12
Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan
negative. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau
reward (baik ekonomis maupun non ekonomis), berarti telah digunakan gaya
kepemimpinan yang positif. Sebaliknya, jika pendekatan menekankan pada hukuman
atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif.
B. Kepemimpinan Efektif
Goleman mengidentifikasi unsur-unsur kecerdasan emosional sangat
mempengaruhi kepemimpinan efektif, sebagai berikut:
1. Kesadaran diri
Kemampuan untuk membaca perasaan sendiri dan bagaimana anda
mempengaruhi orang lain, memiliki kesadaran kuat mengenai siapa diri anda,
perasaan anda, kekuatan, kelemahan, kebutuhan dan dorongan di dalam diri
anda
2. Pengelolaan diri
Kemampuan untuk mengelola dorongan berpotensi negative dalam diri anda
yang menggerakkan perasaan anda, mengenali dan menafsirkan landasan
13
emosional dari pikiran dan perilaku anda dan memilih tindakan untuk
mengendalikan atau menyalurkan kekuatan anda secara positif.
3. Kesadaran bermasyarakat
Meliputi kemampuan yaitu empati dan insting untuk mengatur, memiliki tenggang
rasa terhadap perasaan orang lain, mengetahui dampak dari kata-kata dan
tindakan anda terhadap orang lain.
4. Pengelolaan hubungan
Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan. Bukan sekedar
bersikap ramah, tetapi ramah dengan tujuan tertentu, menggerakkan orang kea
rah yang diinginkan. Hal ini dapat terjadi dalam menyepakati rencana suatu
proyek atau membangun semangat untuk sebuah produk baru.
14
5. Middle of The Road (Kepemimpinan Jalan Tengah)
Dimana si pemimpin cukup memperhatikan dan mempertahankan serta
menyeimbangkan antara moral bawahan dengan keharusan penyelesaian pekerjaan
pada tingkat yang memuaskan, dimana hubungan antara pimpinan dan bawahan
bersifat kebapakan.
Kekurangan:
1. Tidak menggunakan indeks dalam buku
2. Tidak adanya rangkuman tiap bab
3. Tidak adanya pertanyaan disetiap bab yang untuk mengetahui sampai mana
pembaca memahami setiap materi
15
BAB III
BUKU PEMBANDING
A. Identitas Buku
Judul Buku : Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?
ISBN : 979-421-053-2
16
B. Pembahasan
Bab 1 Tata Tertib dan Keteraturan Pemimpin Formal dan Informal
A. Teori dan Teknik Kepemimpinan
Teori kepemimpinan
1. Suatu penggenaralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat dasar pemimpin
dan konsep kepemimpinan
2. Menekankan latar belakang historis dan sebab akibat tilbulnya kepemimpinan
3. Sifat-sifat yang diperlukan seorang pemimpin, tugas-tugas dan fungsinya.
Teknik kepemimpinan
1. Kemampuan dan keterampilan teknis pemimpin dalam menerapkan teori
kepemimpinan
2. Melingkupi konsep-konsep pemikirannya serta peralatan yang digunakan
17
A. Nilai Bekerja atau Karya Bagi Manusia
Bekerja meruapakan aktivitas sosial bagi manusia yang membutuhkan motivasi
kerja yakni motivasi untuk mendapatkan nilai-nilai ekonomis. Selain itu, juga bisa
berwujud nilai-nilai sosial yang berupa penghargaan, respek, kekaguman kawan-
kawan, status sosial, prestise dan martabat diri.
B. Pengertian Pemimpin
1. pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan kelebihan disatu bidang, sihingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas
tertentu demi pencapaian tujuan.
2. Menutur Henry Pratt Fairchild, pemimpin ialah seorang yang memimpin dengan
jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan,
mengorganisir atau mengontrol usaha atau upaya orang lain atau prestige,
kekuasaan dan posisi.
C. Sifat-sifat Pemimpin
Sepuluh sifat pemimpin oleh Ordway Tead:
1. Energy jasmaniah dan mental (physical and nervous energy)
2. Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction)
3. Antusiasme (enthusiasm)
4. Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection)
5. Integritas (integrity)
18
6. Penguasaan teknis (technical mastery)
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness)
8. Kecerdasan (intelligence)
9. Keterampilan mengajar (teaching skill)
10. Kepercayaan (faith)
19
4. Teori suportif Pemngikut harus berusaha sekuat mungkin dan bekerja dengan
penuh gairah sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya
melalui policy tertentu. Untuk itu pemimpin perlu menciptakan suatu lingkungan
kerja yang menyenangkan dan bisa membantu pengikutnya dengan
mengembangkan bakat dan keterampilan.
5. Teori Laissez Faire Pemimpin Laissez Faire bukanlah seorang pemimpin yang
dalam pengertian sebenarnya. Atau juga dapat dikatakan pemimpin yang acuh
tak acuh. Sehingga kelompok tersebut praktis menjadi tidak terkontrol.
6. Teori kelakuan pribadi Kepemimpin dilihat berdasarkan kualitas-kualitas pribadi
atau pola kelakuan para pemimpinnya. Pemimpin diharapkan harus mampu
bersifat fleksibel dan bijaksana.
7. Teori sifat orang-orang besar (traits of great men) Ciri-ciri unggul sebagai
predisposisi yang diharapkan akan seorang pemimpin yaitu memiliki inteligensi
tinggi, banyak inisiatif, energik, punya kedewasaan emosional, keterampilan
berkomunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif, partisipasi sosial.
8. Teori situasi Kepemimpinan adalah produk dari satu situasi atau keadaan. Pada
teori ini dinamik interaksi antara pemimpin dengan rakyat melalui interaksi, untuk
dapat memenuhi keinginan rakyat secara mendasar.
9. Teori humanistik atau populastik fungsi kepemimpinan ialah merealisir
kebebasan manusia dan memenuhi segenap kebutuhan insane yang dicapai
melalui interaksi dengan rakyat. Karena focus dari teori ini adalah rakyat dengan
segenap harapan dan kebutuhannya yang harus diperhatikan.
D. Tipe Kepemimpinan
1. Tipe karismatis Tipe pemimpin karismatis memilki kekuatan energi serta daya
tarik yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain sehingga ia banyak
memiliki pengikut yang sangat besar jumlahnya dan dapat dipercaya. Tokoh-
tokoh semacam ini ialah: Jengis Khan, Hitler, Ghandi, John. F. Kennedy,
Sukarno, Margarete Tatcher, Gandhi, Gorbachev, dan lain-lain.
2. Tipe paternalistis Tipe kepemimpinan seperti ini adalah tipe “kebapakan”, yang
memiliki sifat antara lain:
Menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa.
Bersikap terlalu meindungi (overly protective).
20
Jarang memmberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil
keputusan sendiri.
Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe militeristis Adapun sifat-sifat pemimpin yang militeristis adalah:
Menggunakan sistem perintah atau komando terhadap bawahannya
yang otoriter,
Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
Sangat senang akan formalitas.
Menuntut adanya kedisplinan keras.
Tidak menghendaki saran, usul kritikan dari bawahannya.
Komunikasi hanya berlangsung searah saja.
4. Tipe otokratis (outhoritative, dominator) Kepemimpinan otokratis mendasarkan
diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpin selalu
berdiri jauh dari anggota atau eksklusivisme. Pemimpin otokratis senantiasa
ingin berkuasa absolute, tunggal dan merajai keadaan.
5. Tipe laissez faire Peada tipe ini, pemimpin praktis tidak memimpin dan
membiarkan kelompoknya serta setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin
tidak berpartisipasi sedikti pun dalam kegiatan kelompoknya
6. Tipe populistis Kepemimpinan populistis berpegang teguh pada nilai-nilai
masyarakat yang tradisional. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan
nasionalisme.
7. Tipe administratif atau eksekutif Kepemimpinan tipe administratif ialah
kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara
efektif. Dengan demikian segala sesuatunya dapat dibangun dalam sistem
administratsidan birokrasi yang efisien.
8. Tipe demokratis Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu
dan mendengarkan nasihat atau sugesti dari bawahan. Kepemimpinan
demokratis juga sering disebut sebagai kepemimpinan group developer
21
Kemanusian, mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan dengan cara
mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu.
Efisien, efisiensi teknis maupun sosial yang berkaitan dengan sumber, materi
dan jumlah manusia.
Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf
kehidupan yang lebih tinggi.
C. Etika profesi pemimpin dan etiket Paul E. Torgerse menyatakan dalam bukunya
manajement profesi sebagai satu lapangan kegiatan terdapat lima criteria, yaitu :
Pengetahuan
Aplikasi yang kompeten
Tanggung jawab social
Pengontrolan diri
Sanksi masyarakat Etiket juga didukung oleh bermacam-macam nilai , antara lain :
Nilai-nilai kesejahteraan
Nilai-nilai kepentingan umum
22
Nilai kejujuran , kebaikan, dan keterbukaan
Nilai diskresi (sederhana)
Nilai kesopanan
23
C. Organisasi Fomal dan Informal
Organisasi formal adalah orgnisasi yang ada di atas kertas, dengan relasi-relasi
logis berdasarkan peraturan, konvensi dan kebijakan dari organisasi, denga
pembagian tugas pekerjaan dan herarki kerja.
B. Pengambilan Keputusan
Dalam kondisi ketidak pastian dengan banyak perubahan yang mendadak, maka
pemgambilan keputusan merupakan unsur yang paling sulit dalam manajemen,
namun merupakan usaha yang paling penting bagi pimpinan. Apabila pemimpin
mampuu dengan tangkas, cerdas, cepat dan arif bijaksana mengambil keputusan
yang tepat, maka organisasi atau administrasi bisa berfungsi secara afektif dan
produktif
C. Keterampilan Berdiskusi
Kemampuan berdiskusi dengan baik merupakan salah satu persyaratan mutlak
yang perlu bagi setiap pimpinan. Diskusi ialah pembicaraan bebas (free talk) yang
diarahkan pada pemecahan pada pemecahan masalah. Pada diskusi diharapkan
terdapat interaksi yang timbal balik, suasana bebas, arus pemberian informasi yang
seluas-luasnya, pertimbangan kontra pertimbangan lain.
24
Rekapitulasi dari tugas-tugas pemimpin yang bisa dibedakan dari tugas anggota
ialah sebagai berikut:
1. Dalam perurutan waktu yang relatif menjadi semakin pendek, kualitas pekerjaam
dan tugas pemimpin mengandung banyak sekali dimensi inovasi dan perubahan-
perubahan secara cepat, 2) Pemimpin harus menyusun kebijakan,
2. Jika tugas anggota biasa berkualitas statis-lebih banyak pasif dan patih mengikuti,
maka tugas pemimpin sifatnya dinamis, kreatif, inovatif, unik lentur, luwes, dan tidak
banyak dibatasi oleh standar serta norma-norma ketat.
3. Pemimpin harus bisa menerjemahkan atau menjabarkan ide-ide, konsep dan
kebijakan organisasi dalam bahasa-aksi.
4. Pada struktur piramida, pemimpin tertinggi mempunyai kewibawaan tertinggi,
kekuasaan paling besar, dan pertanggung jawaban paling berat, serta memikul
resiko yang paling besar.
25
1. Faktor orang. Bahwa individu itu memiliki sifat-sifat pribadi yang dapat
membantu atau justru mnghalang-halangi tugasnya sebagai pemimpin.
2. Faktor posisi. Pemimpin mempunyai satu posisi atu kedudukan sehubungan
dengan fungsi dan tugas atau pekerjaannya. Kemusian ia selalu memiliki
semacam citra atau gambaran mengenai perilaku sendiri, yaitu hal-hal yang
harus dilakukan dalam posisi tertentu. Hal demikian disebut juga dengn
‘konsep peranan’.
3. Faktor situasi/tempat. Sifat-sifat pemimpin harus sesuai dengan kebutuhan
kelompok yang bersangkutan, dan cocok dengan situasi, tempat serta
zamannya.
26
dinyatakan, bahwa banyaknya pemimpin abnormal (yang korup, patologis, egoistis,
tidak bertanggung jawab, kriminal, sadis, dll). Dengan kata lain, masyarakat yang
sakit akan memprodusir pemimpin pemimpin yang sakit atau abnormal
2. Kepemimpinan Abnormal
Orang yang gila kekuasaan itu adalah orang yang sakit, yang ingin
mengkompensasikan sifat-sifat bawaannya yang inferior ke dalam bentuk
penguasaan terhadap orang lain
27
E. Program Latihan
Untuk dapat menyusun suau program latihan yang tepat dan sukses , langkah
pertama yang perlu diambil ialah menentukan tujuan ,tujuan harus jelas dan tegas
untuk menjdi pedoman bagi penuntun kebijakan pangadaan training dan pendidikan
kepemimpinan.
28
4) Dari aspek tata bahasa,buku tersebut , Penggunaan dan pemilihan kalimat yang
digunakannya mudah dipahami sehingga tidak akan sulit untuk memahami isi dari
buku, Namun sayangnya penulis ada yang tidak menyimpulkan pengertian-
pengertian tersebut sehingga tidak ada terdapat tentang materi tersebut.
29
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pemimpin yang baik dengan kepemimpinannya yang efektif, akan banyak
membantu kelancaran kerja sama yang kooperatif untuk mencapai sasaran-sasaran
yang ditetapkan, khususnya sasaran pembangunan nasional. Setiap kekuasaan dan
wewenang pemimpin harus dilandasi dengan asas keadilan dan kebaikan yang
diarahkan pada penciptaan syarat-syarat untuk mencapai kebahagiaan, kesejahteraan,
dan keadilan bagi masyarakat luas.
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia
memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain untuk melakukan
usaha bersama, gena mencapai satu sasaran tertentu. Pemimpin selalu dikaitkan
dengan tiga hal, yaitu kemampuan, kewibawaan, dan kekuasaan.
Saran
Sehubungan dengan sulitnya upaya memilih tokoh pemimpin yang baik bagi
semua sektor kehidupan, perlu adanya training kepemimpinan bagi para calon dan
pemimpin-pemimpin yunior. Yang sangat diutamakan dalam training kepemimpinan
adalah banyak melakukan praktik kepemimpinan di bawah supervisi yang ketat. Melalui
itu, mereka akan mendapat cukup banyak kritik-kritik, nasihat dan bimbingan, maka
pemimpin-pemimpin yunior akan belajar melakukan introspeksi untuk menemukan
kelemahan-kelemahan sendiri.
30
DAFTAR PUSTAKA
31