Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. DKV
PRODI S1 PEND. SENI RUPA

MK
TIPOGRAFI Skor Nilai:
(Drs. Gamal Kartono, M.Si, 2017)

NAMA MAHASISWA :
NIM :
DOSEN PENGAMPU : DRS. GAMAL KARTONO, M.SI
MATA KULIAH : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2018
EXECUTIVE SUMMARY
Desain Komunikasi Visual merupakan ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa
komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari
individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat
berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audiens, dalam
upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.
definisi tentang DKV itu sendiri, ditinjau dari asal kata etimologi, istilah ini terdiri
dari tiga kata, yaitu Desain diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang
dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya
merencanakan atau merancang. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka
bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide.
Selanjutnya Komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator
(penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud
tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari
bahasa Latin “communis” yang berarti “sama”.
Sementara kata Visual, bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh
indera penglihatan yaitu mata. Kata Visual berasal dari kata Latin “videre” yang artinya
melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual.
Jadi Desain Komunikasi Visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (
arts of commmunication ) dengan menggunakan bahasa rupa ( visual language ) yang
disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi
hingga merubah perilaku target sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Sedang Bahasa
rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar atau foto, tipografi dan
sebagainya.
Pada prinsipnya Desain Komunikasi Visual adalah perancangan untuk menyampaikan
pola pikir dari pemberi pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif,
efektif, efisien dan tepat, juga terpola, terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga
dapat mengubah sikap positif sasaran. Elemen desain komunikasi visual adalah gambar atau
foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media, baik media cetak, massa, elektronika,
maupaun audio-visual.
Seorang desainer komunikasi visual adalah penerjemah dalam komunikasi gagasan.
Karena itulah Desain Komunikasi Visual mengajarkan berbagai bahasa visual yang dapat
digunakan untuk menerjemahkan pikiran dalam bentuk visual. Adapun definisi dari Desain
Komunikasi Visual Menurut Suyanto, desain grafis atau Desain Komunikasi Visual
didefinisikan sebagai “Aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan
bisnis dan industri percetakan”.
Saat ini sudah banyak sekali masyarakat yang tertarik untuk mempelajari desain
komunikasi visual ini. Khususnya di Universitas, tidak sedikit universitas yang menjadikan
desain komunikasi visual sebagai program studi atau jurusan. Banyak hal – hal mendasar
yang harus dipelajari misalnya mengembangkan bentuk bahasa visual, mengelolah pesan dan
lainnya. Hal ini bertujuan untuk sosial maupun komersial dari individu maupun kelompok.
Oleh Karena itu, Manfaat mempelajari desain tidak hanya untuk Memperkenalkan
kepada masyarakat luas tentang program aplikasi desain grafis atau Mempersiapkan
masyarakat agar dapat memahami dengan mudah pesan – pesan yang disampaikan dalam
bentuk grafis, Tetapi adapula keuntungan jika kita mempunyai keahlian desain grafis yaitu
dengan memiliki keahlian di bidang grafis, kita memiliki peluang usaha di bidangnya.
Diperkuat oleh pendapat Suyanto bahwa seni grafis merupakan sebuah praktik dari
keterampilan seni dan komunikasi yang bisa digunakan untuk kebutuhan berbisnis
selanjutnya kita bisa membuat sebuah karya yang mengejutkan serta dengan mudah
mendapatkan pekerjaan.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas hikmat serta berkat yang melimpah yang diberikan oleh Tuhan
Yang Maha Esa, Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Critical Book Review ini
dengan baik. Selain itu juga penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada
dosen mata kuliah Desain Komunikasi Visual, Drs. Gamal Kartono, M.Si yang sudah
membimbing dan menjelaskan dalam mengerjakan tugas makalah ini.

Saya sangat menyadari bahwa makalah critical Book Review ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki lagi. Oleh karena itu saya mengharapkan
pengertian apabila terdapat kekurangan didalam makalah ini. Begitu juga, saya sangat
menerima kritikan dan saran untuk makalah ini demi memperbaiki dan membuat laporan
tugas semakin baik dan sempurna lagi. Dan sekira – kiranya tugas saya ini dapat berguna bagi
kita semua terkhususnya untuk dosen dan mahasiswa.

Penulis
DAFTAR ISI

Excecutive Summary ................................................................................

Kata Pengantar ........................................................................................


Daftar Isi ...................................................................................................

Bab I PENDAHULUAN ...........................................................................

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ......................................................


B. Tujuan Penulisan CBR ..................................................................
C. Manfaat CBR ..................................................................................
D. Identitas Buku .................................................................................

Bab II RINGKASAN ISI BUKU .............................................................

Bab III PEMBAHASAN...........................................................................

A. Pembahasan Isi Buku .....................................................................


B. Kelebihan dan Kekurangan Buku ................................................

Bab IV PENUTUP ....................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Rekomendasi ...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

Berpikir kritis adalah seni menganalisis sebuah gagasan berdasarkan penalaran yang
logis. Berpikir kritis bukanlah berpikir secara keras melainkan berpikir lebih baik lagi.
Seseorang yang mengasah kemampuan berpikirnya biasanya memiliki tingkat keingintahuan
intelektual yang tinggi. Dengan kata lain, orang yang menganalisis suatu gagasan adalah
mereka yang rela menginventasi waktu dan tenaganya untuk memahami dan mempelajari
segala fenomena dan masalah yang ada disekitarnya.

Dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam bersikap kritis dan analisis, maka
dibuatlah enam jenis penugasan untuk mendukungnya. Salah satu penugasan tersebut adalah
Critical Book Review.

Critical book review merupakan salah satu instrumen yang dapat mendukung
keberhasilan pembelajaran dibangku perkuliahannya. Indikator perkuliahan critical Book
review ini untuk mendukung keberhasilan dalam pembelajaran. Hal ini dapat terlihat dalam
penciptanya kemampuan dari setiap mahasiswa atau mahasiswi untuk mengevaluasi
penjelasan, interpretasi serta analisis mengenai kelebihan maupun kelemahan baik dari jurnal,
buku ataupun artikel lainnya, sehingga berdampak besar bagi pengembangan cara berpikir
dan sikap dari mahasiswa yang pada akhirnya menambah pemahaman dan pengetahuan
mahasiswa itu sedini mungkin terhadap kajian mata kuliah yang telah diambil tersebut.

Adapun Tujuan dari pengerjaan Critical Book Review ini yaitu pertama untuk
mendorong setiap mahasiswa untuk berpikir kritis mengenai setiap masalah yang sedang
terjadi atau yang mungkin akan terjadi. Selanjutnya untuk membuat setiap mahasiswa
memperluas ilmu pengetahuannya mengenai teori – teori ataupun masalah dan yang terakhir
adalah untuk menghadirkan pendekatan kepada mahasiswa serta membantu mahasiswa dalam
mencari serta menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi serta akan dihadapi mahasiswa.

Dengan kata lain, melalui critical book review mahasiswa diajak untuk menguji
pemikiran dan mengetahui maksud dari pengarang maupun penulis berdasarkan sudut
pandang yang akan dibangun oleh setiap mahasiswa berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang mereka miliki.

B. Tujuan penulisan CBR

Critical Book Review ini bertujuan untuk :

1. Menyelesaikan salah satu tugas dalam mata kuliah ‘Desain Komunikasi Visual’
2. Menambah wawasan bagi setiap mahasiswa.
3. Meningkatkan Kemampuan mahasiswa dalam menganalisa artikel, buku atau jurnal
yang dibacanya.
4. Menguatkan sikap kritis mahasiswa pada proses pendidikan.

C. Manfaat CBR
Critical Book Review bermanfaat untuk membantu mahasiswa dalam memperoleh
wawasan, meningkatkan pemahaman terhadap suatu artikel, buku maupun jurnal serta sikap
kritis pada pembelajaran.

D. Identitas buku yang direview


Buku I
1. Judul : Buku Ajar Tipografi
2. Edisi :-
3. Pengarang : Drs. Gamal Kartono, M.Si
4. Penerbit : Unimed Press
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2017
7. ISBN : 9786025102646

Buku II
1. Judul : Buku Ajar Tipografi
8. Edisi :-
9. Pengarang : Drs. Gamal Kartono, M.Si
10. Penerbit : Unimed Press
11. Kota terbit : Medan
12. Tahun terbit : 2017
ISBN
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

Buku I

ANALISIS BENTUK HURUF

Setiap Alfabet memiliki keunikan masing-masing yang menyebabkan mata kita dapat
membedakan setiap huruf. Keunikan ini disebabkan karena cara mata melihat korelasi antara
komponen visual yang satu dengan yang lainnya. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman
dan Australia, memfokuskan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini
berbasis pada "pattern seeking" dalam perilaku manusia.

A. Anatomi Huruf

Gabungan seluruh komponen dari setiap huruf merupakan identifikasi visual yang
dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lainnya. Berikut adalah terminologi
yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik
huruf :

a. Baseline : Sebuah garis maya horizontal yang menjadi batas dari bagian terbawah
setiap huruf besar.
b. Capline : Sebuah garis maya horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas
disetiap huruf besar.
c. Meanline : Sebuah garis lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas setiap
huruf kecil
d. x-Height : jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline, x-height merupakan
tinggi dari badan huruf kecil. Cara yang termudah mengukur ketinggian badan huruf
kecil adalah dengan menggunakan huruf “x”
e. Ascender : Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan
capline
f. Descender : Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline.

Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur
huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu : Kelompok garis tegak
datar, Kelompok garis tegak miring, Kelompok garis tegak lengkung dan Kelompok garis
lengkung.
Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsi dari teori Gestalt,
yaitu figure dan ground. Apabila kita menelaah keberadaan ruang negatif dari seluruh huruf
maka secara garis besar dapat dipecah menjadi tiga kelompok, yaitu : Ruang negatif bersudut
lengkung, Ruang negatif bersudut persegi-empat, Ruang negatif bersudut persegi tiga.

MENGENAL PERJALANAN DESAIN DAN GAYA HURUF

Manusia Primitif menggunakan berbagai gambar dan simbol visual sebagai cara alami
dalam mengomunikasikan gagasan, merekam peristiwa, menyampaikan informasi, dan
sebagai media kegiatan ritual. Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada
awal masa kejayaan kerajaan Romawi. Dalam sejarah tipografi, lahirnya desain dan gaya
huruf banyak dipengaruhi oleh factor budaya serta pembuatannya, baik yang mengunakan
perangkat tradisional maupun teknologi mesin serta komputer.

a. Roman Square Capitals

Bangsa romawi dalam masa kejayaannya banyak membuat bangunnan arsitektural


berupa monument-monumen yang berukiran huruf-huruf. Ukiran huruf pada sebuah
monument memiliki keindahan rupa serta proporsi bentuk yang sangat baik. Garis-garis
sederhana yang terdapat pada bangunan capitalis monumenalis terdiri dari garis tipis-tebal
yang terstruktur dari bentuk geometric. Huruf-huruf ini dikenal sebagai square capitals dan
merupakan cikal bakal huruf capital sekarang.

b. Roman script

Salah satu gaya romant script yang teramat penting ialah capitalis quadrata yang
banyak digunakan pada abad ke-2 hingga abad ke-5. huruf ini dibuat dengan pena berujung
datar yang merupakan versi kaligrafi dari square capitalis. Huruf ini banyak digunakan untuk
naskah-naskah penting dan judul buku.

c. Uncial scripts

Runtuhnya kerajaan Romawi pada abad ke-3 menyebabkan terbelahnya kerajaan


romawi menjadi dua wilayah, sebagian masyarakat hidup dalam kemiskinan, banyak sekali
yang buta huruf, perdangangan lumpuh serta muncul feodalisme. Hal yang perlu dicatat
dalam periode ini adalah lainnya bentuk dan gaya huruf uncial scripts. Jenis huruf ini banyak
sekali digunakan oleh gereja-gereja pada abad ke-5 sampai dengan abad ke-9, hingga huruf
ini memiliki citra yang kuat sebagai huruf gereja.

d. Carolingian Minuscule Sripts

Disekitar abad ke-7, ketika Charlemagne berkuasa menjadi pemimpin di sentral Eropa,
ia banyak menatuh perhatian pada bidang pendidikan dan kesenian. Konon, Charlemagne
tidak dapat membaca dan menulis, namun lewat gagasannya dibangun sebuah sekolah di
istananya dimana diajarkan cara menyalin dan memproduksi naskah-naskah yang kelak
menjadi sumber lahirnya kembali ilmu pengetahuan dan kesenian.
Pada masa itu, para penyalin huruf memiliki kualitas keterampilan yang sangat buruk.
Banyak sekali naskah yang sulit dibaca. Untuk menanggulangi permasalahan ini,
Charlemagne mengangkat Alcuin of York, seorang budayawan dari Inggris sebagai
penasihatnya untuk menangani pengadaan buku-buku serta pembuatan huruf. Alcuin
menciptakan suatu standardisasi untuk desain tata letak serta gaya huruf baru yang kemudian
dikenal dengan nama Carolingian Minuscule Scripts. Huruf ini merupakan pionir dari bentuk
huruf kecil kontemporer yang digunakan sekarang. Carolingian Minuscule Scripts memiliki
beberapa ligatures, ascender, dan descender serta mudah dibaca walaupun ditulis dalam
ukuran huruf yang kecil.

e. Angka arab

I, V, X, L, D, C DAN M adalah angka dengan symbol yang dipakai bangsa Romawi ,


angka tersebut digunakan dalam alphabet latin yang berasal dari kebudayaan islam. Di sekitar
abad ke-7 Bangsa Arab mendominasi kepiwaian dalam ilmu matematika.

f. Gothic

Titik puncak dari periode Gothic berlangsung antara abad ke-12 hingga abad ke-15
yang dimotori oleh para humanis Itali di jaman Renaissance. Periode Gothic ditandai dengan
dimunculkannya kembali elemen-elemen klasik ke dalam perbendaharaan visual.

Ciri dari huruf Gothic adalah dominasi garis-garis vertikal yang sangat kuat serta
penggunaan ornament-ornamen pada huruf inisial. Tulisan bergaya Gothic secara umum
sangat dekoratif serta sukar dibaca. Ini merupakan contoh dari peranan nilai estetik yang
lebih dominan dibanding nilai fungsionalnya, seperti terlihat dari penamaan untuk salah satu
huruf Gothic yang disebut Textura.

g. Renaissance

Pada tahun 1463, Felice Feliciano merancang Alphabetum Romanum, sebuah pola
konstruksi huruf dengan menggunakan bentuk bujur sangkar yang di dalamnya terdapat
sebuah lingkaran yang beraksis pada persilangan dua garis diagonal. Pola konstruksi ini dapat
mengontrol setiap pengembangan komponen pada huruf yang keseluruhannya berbasis pada
bentuk-bentuk geometrik.

h. Baroque Scripts

Rancangan huruf dalam periode Baroque pada abad ke-16 sampai dengan abad ke-17
memiliki tendensi kepada seni kaligrafi. Desain huruf dipenuhi oleh hiasan serta ornamen
dari elaborasi guratan-guratan garis yang memberikan kesan mewah.

i. Era Revolusi Industri

Dari tahun 1760-1840 adalah masa revolusi industry yang terjadi di Inggris dengan
membawa dampak kuat terhadap kehidupan sosial ekonomi.

j. Art Nouveau
Selama dua dekade (1890-1910) perkembangan seni arsitektur, desain produk ,
furnitur, mode pakaian hingga desain grafis mengacu pada gaya dekoratif Art Nouveau yang
merupakan reaksi terhadap gerak dari revoulusi industri yang ekspresif secara visual
diidentifikasi dengan bentuk bentuk organik yang menyerupai tanaman.

k. Bauhaus

Bauhaus didirikan pada tahun 1919 di kota Weimar – Jerman oleh seorang arsitek
Jerman, Walter Gropius (1883 – 1969). Tujuan inti The Bauhaus. Lewat teori dan praktek,
Mereka menciptakan desain buku, poster, katalog, eksibisi, majalah , serta desain huruf yang
sangat inovatif.

l. Sans serif

Jenis huruf ini sudah dikenal sejak revolusi industry abad ke-19 , namun perannya
hanya terbatas sebagai display type . huruf sans serif dianggap pilihan sempurna karena lebih
mudah dibaca.

m. Typography Digital

Huruf dapat diperkecil dan diperbesar dengan mudah pada layar monitor .Huruf
bitmap yang muncul awal tahun 1980 memiliki kualitas output dengan resolusi tetap 72 dpi
dalam ukuran tetap 12 pt.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

Pada buku yang berjudul ’Tipografi’ membahas tentang sejarah tipografi, lahirnya
desain dan gaya huruf banyak dipengaruhi oleh faktor budaya serta pembuatannya, baik yang
mengunakan perangkat tradisional maupun teknologi mesin serta komputer. Adapun desain
dan gaya huruf tersebut adalah Roman Square Capitals yang dimana Huruf-huruf ini dikenal
sebagai square capitals dan merupakan cikal bakal huruf capital sekarang, Roman script yang
dimana huruf ini dibuat dengan pena berujung datar yang merupakan versi kaligrafi dari
square capitalis, Uncial scripts yang merupakan Jenis huruf yang banyak sekali digunakan
oleh gereja-gereja pada abad ke-5 sampai dengan abad ke-9, Carolingian Minuscule Sripts
yaitu desain tata letak serta gaya huruf baru yang kemudian dikenal dengan nama Carolingian
Minuscule Scripts, selanjutnya Angka arab yang dimana angka tersebut digunakan dalam
alphabet latin yang berasal dari kebudayaan islam, Gothic yang Ciri dari huruf ini adalah
dominasi garis-garis vertikal yang sangat kuat serta penggunaan ornament-ornamen pada
huruf inisial, Renaissance sebuah pola konstruksi huruf dengan menggunakan bentuk bujur
sangkar yang didalamnya terdapat sebuah lingkaran yang beraksis pada persilangan dua garis
diagonal, Baroque Scripts yang merupakan Desain huruf dipenuhi oleh hiasan serta ornamen
dari elaborasi guratan-guratan garis yang memberikan kesan mewah, di Era Revolusi Industri
Dari tahun 1760-1840 adalah masa revolusi industri dengan membawa dampak kuat terhadap
kehidupan sosial ekonomi, Art Nouveau yang merupakan reaksi terhadap gerak dari revoulusi
industri yang ekspresif secara visual diidentifikasi dengan bentuk bentuk organic, Bauhaus
yang didirikan pada tahun 1919 dikota Weimar – Jerman oleh seorang arsitek Jerman, Walter
Gropius, Sans serif yang dimana huruf sans serif ini dianggap pilihan sempurna karena lebih
mudah dibaca dan terakhir Typography Digital yang merupukan Huruf dapat diperkecil dan
diperbesar dengan mudah pada layar monitor.

Sedangkan menurut buku yang berjudul ‘Perihal cetak – mencetak’ desain dan gaya
huruf yang dibahas adalah Tulisan dengan huruf paku yang dimana huruf-huruf paku yang
merupakan tulisan yang pertama dikembangkan di dunia, Tulisan hieroglyph yang
merupakan tulisan gambar murni ditakikkan pada batu, Tulisan punesia yang dimana Alfabet
punesia terdiri dari 22 huruf tetapi tidak memiliki huruf hidup (vocal), Tulisan Romawi yang
dimana orang romawi mempelajari tulisan Yunani dan sistem tulisan etruska serta
memperbaikinya dan pada akhirnya membentuk tanda-tanda baru Romawi dengan 21 huruf
alfabet, Tulisan quadrata, rustica dan cursive Perkembangan lebih lanjut ketika orang
Romawi mulai menulis dengan pena ini menghasilkan 3 grup tulisan yaitu quadrata, rustica
dan Cursiva, Tulisan uncial yang dimana Huruf ini lebih banyak lengkungan yang dipakai
dan beberapa huruf meluncur ke bawah garis huruf yang mengarah ke pembentukan huruf-
huruf onderkast atau huruf-huruf kecil, Tulisan huruf kecil Carolina yang diabad ke-9 Karel
Agung Membentuk tulisan huruf kecil Carolina sebagai tulisan resmi, Tulisan patah yang
pada tahun 1180 untuk pertama kalinya huruf dituliskan patah dan dapat dituliskan lebih
dekat satu dengan yang lain dan Tulisan grotesque dan Egyptian dimana pada awal zaman
industrial tercipta dua jenis huruf baru dengan garis-garis badan yang lengkap yaitu sans serif
atau grotesque dan egyptian.

B. Kelebihan dan kekurangan buku

Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview adalah pada cover
buku yang sangat menarik dan cocok adapun Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,
termasuk penggunaan font sudah ditata dengan rapi. Sehingga menarik untuk dibaca dan
pengaturan tata letak sudah baik dan Dari aspek isi, penjelasan yang ada pada setiap bab
dibuku sudah sangat memadai dan jelas. Kekurangan yang tampak pada buku ini adalah pada
akhir setiap topik bab pada buku tidak memuat rangkuman atau kesimpulan yang dibahas.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sekitar 5000 tahun yang lalu manusia dengan sadar menciptakan tanda-tanda tulisan
yang pertama. Manusia Primitif menggunakan berbagai gambar dan simbol visual sebagai
cara alami dalam mengomunikasikan gagasan, merekam peristiwa, menyampaikan informasi,
dan sebagai media kegiatan ritual. Sejarah mencatat bahwa manusia telah menciptakan tanda-
tanda komunikasi visual yang sederhana sejak zaman batu tua, ketika umumnya alat-alat
masih terbuat dari batu hingga zaman batu muda. Sejak itu tulisan menjadi salah satu sarana
informasi dan komunikasi yang penting.
Masa lalu dan sekarang telah memberi kita macam-macam desain huruf dalam jumlah
yang tak terhitung. Semuanya merupakan pengungkapan dari zaman dan orang pada
masanya. Penting untuk selalu mengingat bahwa tulisan merupakan bahasa yang nampak.
Tulisan tidaklah harus hanya dibaca saja, ia harus ditanggapi dengan perasaan.

B. REKOMENDASI

Dengan mempelajari Huruf seperti mengetahui analisis huruf dan desain huruf, telah
membantu kita untuk mempelajari desain komunikasi visual. Karena hal tersebut merupakan
salah satu hal yang terpenting dalam mempelajari desain grafis. Diperkuat oleh pendapat
Suyanto bahwa seni desain merupakan sebuah praktik dari keterampilan seni dan komunikasi
yang bisa digunakan untuk kebutuhan berbisnis.
DAFTAR PUSTAKA

Kartono,Gamal.2017.Tipografi. Medan : Unimed Press

Scheder, Georg.1977.Perihal Cetak Mencetak.Yogyakarta :Kanisius.

http://www.historygraphicdesign.com/prologue-to-graphic-design/alphabet/842-cretan-
pictographs&hl=id-ID

https://ejournal.unisba.ac.id/index.php./mediator/article/740/480&ved=2ahUKEwjz_6z0
ja7dAhuBdCsKHUQ8BrUQFjAKegQIBAB&usg=AOvVaw3

Anda mungkin juga menyukai