Profesi Pendidikan
Keberhasilan Guru Membantu Kepala Sekolah Melaksanakan Manajemen Pendidikan di Sekolah
Dosen Pengampu
2020
Guru adalah salah satu komponen yang dapat menentukan keberhasilan suatu
pendidikan, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan
siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
pendidikan, bagaimana lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan dan bagaimana
kuatnya antusias peserta didik, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru, maka
semuanya akan kurang bermakna. Aspek yang paling dominan dalam kaitannya
dengan kependidikan adalah guru (pendidik), yang memang secara khusus
diperuntukkan untuk mendukung dan bahkan menjadi ujung tombak dalam pencapaian
tujuan pendidikan.
Usman mengemukakan bahwa guru mamiliki peran yang penting, merupakan posisi
strategis, dan bertanggung jawab dalam pendidikan nasional. Guru memiliki tugas
sebagai pendidik, pengajar dan pelatih. Mendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti meneruskan dan
mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Upaya mencapai tujuan
pendidikan tersebut maka guru yang menjadi faktor dalam meningkatkan kualitas
pendidikan diharapkan menunjukan kinerja yang baik yang nantinya berimplikasi
terhadap perbaikan pendidikan pada umumnya, perbaikan mutu lulusan khususnya.
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Sebagai seorang profesional guru harus memiliki kompetensi keguruan yang cukup.
Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuannya dalam menerapkan sejumlah
konsep, asas kerja sebagai guru, mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi
maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan
konsisten.
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Tuhan akhirnya penulis dapat
membuat laporan Rekayasa Ide mata kuliah Profesi Kependidikan ini. Yang bertujuan untuk
memberikan kemudahan bagi pembaca untuk bisa memahami lebih dalam tentang mata kuliah
Profesi Kependidikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yaitu ibu
Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd. yang telah memberi tugas ini kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaaan dan masih
banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang
sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini semoga Tuhan,membalas amal kebaikannya dengan segala
pengharapan dan doa semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya.
Daftar Isi
Exsecutive Summary
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
A. Pendahuluan
B. Identifikasi masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Survey
F. Manfaat Survey
B. Implementasi peranan guru bidang studi pada manajemen pendidikan pada satuan
manajemen pendidikan
C. Kerangka Berpikir
B. Subjek Survey
D. Instrumen Survey
E. Teknik analisis data
B. Pembahasan
C. Temuan Lapangan
Bab V Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi
peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya
sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya (Sobry Sutikno, 2006:3). Pendidikan juga
merupakan aset masa depan dalam membentuk SDM yang berkualitas. Setiap daerah dituntut
menciptakan pendidikan yang bisa meningkatkan kualitas SDM yang sesuai dengan situasi dan
kebutuhan daerah. Namun, peningkatan kualitas SDM perlu ditangani oleh sistem pendidikan
yang baik, pengelola professional, tenaga guru yang bermutu, sarana belajar yang cukup, dan
anggaran pendidikan yang cukup dan memadai (Sobry Sutikno, 2006:4). Sedangkan
pendidikan itu sendiri merupakan kebutuhan sepanjang hayat. setiap manusia membutuhkan
pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun manusia itu berada. Pendidikan sangat penting
artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang.
Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang
berkualitas dan mampu bersaing, di samping itu memiliki budi pekerti yang luhur dan moral
yang baik. Bertolak dari pentingnya pendidikan bagi manusia, persoalan pendidikan saat ini
menjadi sangat kompleks. Sutjipto, Rektor Universitas Negeri Jakarta dalam sebuah laporan
hasil penelitian menyebutkan kasus kasus yang menyebabkan pendidikan nasional terpuruk
diantaranya adalah: (1) krisis nilai yang melanda peserta didik sehingga mereka mudah sekali
untuk tawuran. (2) kualitas pendidikan cenderung merosot, hal ini ditandai dengan nilai
ebtanas/ujian nasional yang menurun. (3) Angka drop-out yang cukup tinggi (4) ketidak jujuran
orang- orang yang terlibat dalam pendidikan mulai dari peserta didik yang nyontek dan seneng
tawuran, Guru/Dosen Plagiator sampai dengan Personalia di Depdiknas yang korup (Sobry
Sutikno, 2006:27).
Sementara itu, Toshiko Kinosiko mengemukakan bahwa SDM Indonesia masih sangat lemah
untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah
selama ini tidak pernah sepenuhnya menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting
karena masyarakat Indonesia, mulai dari awam hingga politisi dan pejabat pemerintah hanya
berorientasi mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berpikir panjang
(kompas, 2002:28).
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam maka penulis
memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu,
penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan “Keberhasilan Guru membantu Kepala sekolah
melaksanaan manajemen pendidikan pada Sekolah secara umum dan melakukan penelitian
secara deskriptif”
.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah penulis pilih maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian ini sebagai berikut:
E. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan ini penting untuk dilakukan oleh kelompok saya sebagai tugas laporan mini riset yang
mengemban amanat bangsa dalam mencetak calon guru dan meningkatkan kualitas tenaga
guru di indonesia.Dan juga memenuhi tugas KKNI profesi pendidikan yaitu Mini Riset.
F. MANFAAT KEGIATAN
Berdasarkan penulisan dan melakukan penelitian ini, Penulis dapat Menambah wawasan
tentang peranan guru bidang studi dalam manajemen pendidikan dan Untuk mengetahui
struktur didalam manajemen pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFENISI KEGIATAN
1. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Sedangkan, manajemen
dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/ madrasah yang meliputi: perencanaan program
sekolah/ madrasah, pelaksanaan program sekolah/ madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/
madrasah,pengawas/ evaluasi, dan sistem informasi sekolah/ madrasah. Sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal harus mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh
peserrta didik. Potensi tersebut meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Manajemen
sekolah merupakan proses mengelola sekolah melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan sekolah agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Kepala sekolah sebagai manajer sekolah menempati posisi yang telah ditentukan di dalam
organisasi sekolah. Salah satu perioritas kepala sekolah dalam manajemen sekolah ialah
manajemen pembelajaran.
2. Fungsi Manajemen
Sekolah secara umum ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu
fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan
(directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula
fungsi staffing (pembentukan staf). Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang
ditampilkan oleh seorang pimpinan, menurut Yamin dan Maisah (2009:2), yaitu “perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan
(controlling).
Karena Manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan untuk
mendayagunakan semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan peralatan serta metode
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien maka ruang lingkup Manajemen
sekolah dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok, yaitu :
a. Manajemen administratif, meliputi proses manajemen yang pada dasarnya terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Ruang lingkup manajemen
seperti ini juga sering disebut sebagai proses manajemen atau fungsi manajemen.
b. Manajemen operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya
terdiri dari Manajemen kesiswaan, Manajemen pengajaran, Manajemen personil, Manajemen
persuratan dan kearsipan, Manajemen keuangan, Manajemen perlengkapan, Manajemen
hubungan masyarakat, serta Manajemen perpustakaan.
B. Implementasi Peranan guru bidang studi pada manajemen pendidikan pada satuan pendidikan
Peran guru dalam manajemen kelas yang antara lain meliputi guru sebagai pengajar,
pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, perencana, supervisor, motivator, dan
konselor. Sebagai pengajar guru harus bisa menyampaikan pelajaran dengan baik untuk
mencapai tujuan belajar sehingga peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh
gurunya. Guru hendaknya bisa menjadi teladan bagi anak didiknya baik di dalam maupun di
luar sekolah. Guru yang berperilaku baik akan lebih disegani oleh anak-anak didiknya,
perkataanya akan lebih didengar dibandingkan dengan guru yang prilakunya buruk.
Guru hendaknya memahami suasana kelas di mana dia mengajar. Dia harus tahu kapan harus
memposisikan diri sebagai seorang pemimpin, kapan dia harus bersikap sebagai
motivator(pemberi semangat), kapan dia hanya sebagai pengawas (supervisor) dan kapan dia
harus ikut serta dalam kegiatan anak didiknya. Kadang seorang guru juga harus siap menjadi
tempat curhat anak-anak didiknya (konselor) dan kemudian memberikan solusi.
Hampir seluruh hasil survey mengenai keefektifan guru melaporkan bahwa keterampilan
manajemen kelas menduduki posisi primer dalam menentukan keberhasilan proses
pembelajaran yang diukur dari efektivitas proses belajar siswa atau peringkat yang dicapainya.
Guru kelas seyogyanya adalah manajer kelas. Dia bertugas merencanakan, mengorganisasi
dan memimpin dan mengevaluasi murid-murid di kelasnya. Manajer kelas melakukan
perencanaan peningkatan kapasitas, bukan hanya menyampaikan materi pelajaran. Tujuan
manajemen kelas adalah mengubah atau mentransformasi sumber daya manusia (murid)
menjadi sumber daya manusia yang mampu mencapai tujuan kelas secara sinerjik, kompetitif
dan berkesinambungan.
Administrasi sarana dan prasarana merupakan dua hal yang penting dalam proses belajar
mengajar di sekolah yang meliputi keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan
pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan
pendidikan tercapai secara efektif dan efisien. Dan dalam hubunganya dengan
pengadministrasian, guru dapat berperan sebagai berikut:
C. Kerangka Berpikir
Pada penulisan ini,bahwasanya penelitian ini mencakup keberhasilan guru dalam membantu
kepala sekolah dalam menjalankan manajemen pendidikan. Apakah guru bidang studi dalam
melakasanakan profesinya terhadap manajemen pendidikan mendapat kendala terhadap
kerjasama dengan kepala sekolah dalam manajemen pendidikan.. dalam pelaksanaan dan
melakukan serta menjalin keprofesionalan seorang guru mampu melakukan kerjanya dalam
bidang sarana dan prasaran serta hal lainnya. Guru pada umummnya hanya berfokus terhadap
pelakasanaan profesinya dalam mendidik peserta didik dan melakukan kompetensi guru dalam
sekolah. Dan memberikan solusi terhadap tidak terjalannya dengan baik proses manajemen
pendidikan di sekolah serta guru dalam melaksanakan manajemen
Bab III
Metode Survey
A. Tempat dan waktu Kegiatan
B. Subjek Survey
Penulis mengambil beberapa subjek untuk mendapatkan pemerolehan data yaitu substansi
pendidikan seperti kepala sekolah, guru dan peserta didik yang menjadi subjek dan masalah
yang ingin dibahas secara eksplorasi dalam dunia pendidikan
Untuk memeroleh data, Penulis menggunakan metode pendekatan Deskriptif yang tujuannya
untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai keberhasilan guru dalammelaksanakan
manajemen pendidikan dan dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.
D. Instrument survey
Penulis mengambil data dari beberapa masalah dan perkembangan keberhasilan guru dalam
melaksanakan manajemen pendidikan melalui website atau media yang dapat memberikan
data terhadap penelitian ini karena penulis tidak bisa melakukan survey secara langsung
karena kondisi pada masyarakat sekitar yang sedang mengalami musibah
Penulis mengambil data sebagai sampel terhadap peneilitian ini untuk mengetahui
perkembangan dan permasalahan terhadap pelakasaan manajemen pendidikan serta peran
guru dalam membantu kepala sekolah melaksanakan manajemen pendidikan serta menarik
kesimpulan terhadap data yang telah diperoleh sehingga penulis dapat menggambarkan dan
merangkum hasil dari penelitian teresebut.
BAB IV
Hasil Dan Pembahasan
A. Gambaran Hasil Survey
Setelah penulis melakukan analisis di beberapa artikel sekolah yang ada di internet. Penulis
menemukan fakta bahwa guru mempunyai peran yang cukup besar dalam membantu kepala
sekolah mensukseskan manajemen pendidikan di suatu sekolah seperti membantu
pengelolaan pengajaran, pengelolaan hubungan dengan masyarakat dan menciptakan layanan
khusus di sekolah seperti UKS, Berperan dalam kelanacaran organisasi sekolah seperti OSIS
dan oragnisasinya lainnya. Guru di sekolah tersebut melakukan banyak peran penting yang
terihat dari berbagi sumber seperti keberhasilan guru dan kepala sekolah didalam pencapaian
atau reward dalam perlombaaan yang dilangsungkan didalam sekolah tersebut. Dan para guru
juga berperan aktif dalam acara di sekolah seperti memberikan seminar secara langsung
kepada peserta didik di dalam sekolah dan keberhasilan para guru dalam menyelesaikan
tugasnya yaitu meluluskan peserta didik yang sesuai dengan pencapaian yang diraih peserta
didik di dalam kelas.
Banyak proses dan peranan guru dalam melaksanakan tugas dan peran sebagai anggota dan
penggerak pendidikan di sekolah, guru juga dapat melaksanakan peranan lain adalah
membantu kepala sekolah. Dalam hali ini penulis menjabarkan peranan guru dan kepala
sekolah atas hasil survey yang penulis lakukan yaitu didalam tugas kepala sekolah didalam
pelaksaan terhadap kurikulum kepala sekolah mengelola perubahan dan pengembangan
sekolah menuju organisasi pembelajaran yang efektif dan merencanakan dan membimbing
proses pelaksanaan kegiatan belajar yang baik dan efektif dan para guru tersebut
Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada sekolah
tersebut dan Menciptakan proses pembelajaran yang efektif dengan berpedoman pada
kurikulum. Kepala sekolah dalam lapangan tersebut dapat melaksanakan tugas nya dengan
baik dan para guru tersebut melaksanakannya dengan baik juga.
B. Pembahasan
Kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan mikro, yang bertanggung
jawab langsung atas proses pembelajaran disekolah. Terkait dikemukakan dalam pasal 12 ayat
1 PP 28 Th. 1990 kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunan
serta pemeliharaaan sarana dan prasarana. Dalam pelaksanaannya, Kepala Sekolah
dilaksanakan oleh substansi lain seperti Tata usaha dalam mensukseskan terlaksananya
manajemen pendidikan di sekolah, dan guru sebagai eksekutor sangat membantu dalam
mensukseskannya, adapun menurut kami ahli pengembangan sekolah di sekolah seperti, guru
dalam diskusi kurikulum adalah guru harus berpatokan pada RPP dan Silabus Karena itu
adalah dasar untuk melakukan proses pembelajaran, semua sub materi sudah ada. Lain dari itu
proses menglola manajemen di dalam kelas, jika kita tidak bisa mengatur kelas sepenuhnya
maka KBM mau kita rancang sehebat apapun tidak bisa berjalan karena kita tidak tahu materi
kita. Ini berkaitan dengan tugas kepala sekolah yaitu sebagai Pendidik di mana kepala sekolah
yang menunjukkan komitmen yang tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan
kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat
kompetensi yang berkaitan dengan gurunya, juga akan senantiasa guna mendukung dan
mendorong agar para guru dapat terus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan
belajar mengajar bisa berjalan efektif dan efisien. Jadi dengan guru yang selalu mengkuti materi
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum maka, guru langsung membantu kepala sekolah
dalam mensukseskan salah satu tugas manajemennya.
Dan juga tugas kepala sekolah dalam manajemen pendidikan yaitu Kepala Sekolah Sebagai
Inovator dan juga Kepala Sekolah Sebagai Inovator yang menuntut kepala sekolah untuk
memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan,
mencari baru, menghubungkan semua kegiatan, menyediakan teladan bagi semua tenaga
kependidikan sekolah, dan mengembangkan model pembelajaran yang inofatif. Yang didukung
oleh penyediaan sarana yang mumpuni untuk digunakan oleh murid, di dalam pelaksanaannya
yang banyak inovasi yang muncul dari guru seperti contohnya dalam penyediaan fasilitas
layanan khusus di sekolah seperti UKS, layanan bimbingan konseling, layanan perpustakaan
dan lain-lain.
Dalam menyukseskan salah satu tugas manajemen dalam pendididkan yaitu hubungan
dalam masyarakat, guru menemukan hubungan dengan masyarakat atau guru sesama. Yaitu
bicara, atau mengobrol yang tidak pernah lari dari masalah pendidikan. Misalnya bicara tentang
siswa yang bermasalah. Sama halnya dengan kepala sekolah juga baik. Terkadang ada kepala
sekolah yang berwenang tetapi di sekolah ini kepala sekolah tidak. Di sekolah ini jika ada
masalah antara guru dengan muridnya maka kepala sekolah harus tau. Masalah kecil juga
kepala sekolahnya juga harus tahu. Dimana kepala sekolah juga ikut serta dalam kegiatannya
setiap hari. Sama dengan meminta denga tata usahanya, setiap guru bidang studi menjalin
hubungan yang baik dengan tata usaha.
Komunikasi yang terjalin baik yang didapatkan guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan
manajemen sekolah juga terlihat. Kepala sekolah melakukan pemantauan dan pengawasan
dan memberikan arahan terhadap guru untuk melaksanakan manajemen pendidikan dan
terlihat didalam guru yang memabantu kepala sekolah dalam pengadministrasiian didalam unit
kegiatan sekolah dimana guru melakukan pendataan baik berupa pengelolaan keuangan da
peserta didik. Didalam kelas terlihat guru didalam sekolah tersebut melakukan pengloalaan
peserta didik yang baik yaitu pendataan dan penilaian peserta didik yang memebantu kepala
sekolah untuk pengelolaan siswa dengan baik. Para wali kelas di sekolah tersebut yang
mendapat tugas untuk mengontrol dan juga melakukan tugas penuh dalam permasalahan
peserta didik dapat membantu kepala sekolah untuk melaksanakan manajemen dengan baik di
kelas. Dan pada akhirnya penilaian guru terhadap siswa menjadi hasil akhir guru membantu
kepala sekolah untuk menentukan pencapaian siswa didalam kelas dan meluluskan peserta didi
dengan baik dan berkualitas sehingga mendapatkan reward yang baik terhadap hubungan
guru, kepala sekolah dan masyarakat dan sekolah tersebut mendapatkan kesan yang baik
terhadap hubungan dengan masyarakat. Kepala sekolah dalam sekolah tersebut terlihat bagus
memimpin dan mengelola manajemen pendidikan di sekolah tersebut dan para guru didalam
sekolah tersebut juga berkejasama dengan baik dengan kepala sekolah dan beberapa hal
yangtelah dikemukakan penulis terhadap hal tersebut bahwa guru tersebut banyak memiliki
peranan penting dalam membantu kesuseksannya pelaksanaan manajemen pendidikan di
sekolah tersebut.
C. Temuan Lapangan
Pada hasil survey yang penulis temukan dalam beberapa artikel yang telah penulis dapatkan
sehingga menemukan hasil pada penulisan ini bahwa pada peranan guru yang dilakukan
terhadap pelaksanaan manajemen di sekolah adalah aktif dalam proses tersebut dan
melakukan dampak ang bagus terhadap kemajuan terhadap sekolah dimana kepala sekolah
yang melakukan tugasnya dengan baik dan melaukan pengawasan terhadap peranan guru di
sekolah berperan aktif. Tetapi penulis menemukan gejala atau hambatan yang ditemukan oleh
guru untuk membantu kepala sekoalh dalam melaksanakan manajemen pendidikan disekolah
adalah sarana dan prasarana yang kurang mendukung perananan aktif guru untuk
melaksanakan manajemen sekolah. Perana sarana dan prasarana sangat penting dalam hal ini
karena guru akan mudah melakukan kegiatan tersebut media didalam pelaksanaan mengajar
terhadap siswa juga kurang seperti terbatasnya buku untuk kegiatan belajar dan juga
terbatasnya alat dalam melakukan penelitian dan juga presentasi didalam kelas seperti infokus
dan juga sumber belajar lainnya seperti jurnal, poster dan karya tulis lainnya.
Kurang nya sarana prasarana yang digunakan membuat para guru kesulitan dalam
melakukan pemebelajaran di kelas dan juga untuk pelaksanaan kurikulum yang menuntut untuk
siswa mencari informasi dan mengolah informasi dalam masalah belajar tetapi sarana dan
prasarana kurang baik didalam kelas. Perlunya sarana dan prasarana yang ditingkatkan atau
diperbaiki didalam sekolah membuat para guru memudahkan proses belajar didalam kelas.
Peranan kepala sekolah yang terlihat didalam sekolah tersebut adalah Mengelola dengan baik
peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru serta penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik dan Mengelola guru dan staff dalam rangka
pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal. Dan dalam peran guru yang terlihat
dalam membantu kepala sekolah adalah Menciptakan model pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik tidak cepat bosan dalam keberlangsungan proses
pembelajaran.dan Mengembangkan keterampilan dan kompetensi seorang guru. Dan
Menumbuhkan jiwa professional yang tinggi.
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun rekomendasi dari penulis bagi guru dan kepala sekolah, yaitu agar
kepala sekolah lebih memperhatikan nasib guru dan juga mendukung sarana dan
prasarana guru karena guru merupakan penggerak pendidikan di Indonesia.
Daftar Pustaka
4. mengelola
perubahan dan
pengembangan
sekolah menuju
organisasi
pembelajaran yang
efektif
5. Menciptakan
Budaya dan iklim
sekolah yang
kondusif dan inovatif
bagi pembelajaran
peserta didik .
3
Pendidika
n dan
Tenaga
Kependidi
kan
2.
Memberikan 2. Melaksanakan
arahan dan proses belajar
mengajar yang
bimbingan terhadap
efektif dan
pesera didik.
efesien.
2. Menumbuhkan
jiwa professional
yang tinggi.