Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

SEMIOTIKA

DISUSUN OLEH:

NAMA MAHASISWA : FAHRIZA GHOZALI ALKAF

NIM : 2193121019

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Sumarsih, M.Pd.

MATA KULIAH : SEMIOTIKA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nafas kehidupan kepada
kita dan telah menolong saya menyelesaikan rekayasa ide ini sebagai salah satu tugas mata
kuliah Semiotika oleh Ibu Prof. Dr. Sumarsih, M.Pd.sebagai dosen pengampu yang telah
memberikan tugas ini kepada kami, sebagai pelatihan dan penambahan wawasan, serta berbagai
pihak yang telah membantu kami menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
rekaysa ide ini. Kami berharap semoga rekayasa ide ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………...4

B. TUJUAN REKAYASA IDE………………………………………………………….4

C. MANFAAT REKAYASA IDE……………………………………………………….5

BAB II KAJIAN LITERATUR

A. LANDASAN TEORI……………………………………………………….………...5

BAB III ANALISIS DAN SOLUSI

A. ANALISIS IKLAN……………………………………………………………...…….6

B. SOLUSI (REKAYASA IDE) …………………………………………..…………….8

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN …………………………………………………………………..…..9

B. SARAN ………………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persaingan dalam dunia bisnis semakin lama terasa semakin terlihat. Persaingan dalam
memperebutkan dan mempertahankan konsumen menjadi semakin ketat pula. Hal ini terlihat dari
semakin banyaknya alternatif produk yang dapat dipilih oleh konsumen. Munculnya produk-
produk yang inovatif secara terus-menerus dalam waktu singkat menuntut perusahaan untuk
berupaya mengembangkan produk-produknya agar tidak tertinggal oleh pesaing-pesaingnya.

Ketatnya persaingan didalam industri ini menuntut perusahaan untuk lebih teliti dalam
melihat perkembangan selera konsumen. Perusahaan akan sulit bertahan dalam menghadapi
persaingan tanpa adanya strategi kreatif dan inovatif untuk menarik perhatian dan mempengaruhi
konsumen. Perusahaan berusaha memenangkan persaingan dengan produk sejenis yang dimiliki
oleh para pesaing.

Peluncuran produk-produk baru dari Minute Maid menggunakan media promosi agar
dapat dikenalkan kepada masyarakat. Media promosi ini dapat berupa poster maupun iklan di
televisi. Selama 1 dekade ini, Minute Maid telah mengeluarkan berbagai jenis iklan setiap
tahunnya dengan konsep yang berbeda untuk mengenalkan produk barunya, maupun untuk
mempromosikan produk lamanya kembali. Setiap iklan yang diluncurkan tentu memiliki tujuan.
Unsur-unsur visual yang diberikan juga harus mampu menarik minat masyarakat untuk berpikir
dan mengambil suatu tindakan. Hal ini menarik untuk diteliti untuk mengetahui tujuan iklan
Minute Maid Pulpy ini.

B. TUJUAN REKAYASA IDE

Adapun tujuan dari rekayasa ide ini dibuat ialah utuk pemenuhan tugas Semiotika.
Rekayasa ide ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang apa saja makna tersirat
ataupun tujuan yang ada di balik suatu iklan produk komersil
C. MANFAAT REKAYASA IDE

Adapun manfaat Rekayasa ide ini ialah supaya penulis dapat menyumbangkan
pemikirannya terhadap permasalahan yang diangkat dan juga menambah pengetahuan tentang
hal tersebut tidak hanya dengan dibuatnya

BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. LANDASAN TEORI

1. Teori Semiotik (Unsur Visual dan Makna yang Terkandung)

Konsep tanda digunakan untuk melihat makna yang muncul. Tanda adalah kesatuan dari
suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide/penanda (signified). Semiotik dapat
diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. (Lantowa, Marahayu, & Khairussibyan, 2017).
Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan rupa sehingga dapat dikenali oleh pemakainya
(Budiman, 2004). Persepsi manusia berpengaruh dalam penafsiran dan pembentukan ikon ini.
Sedangkan Indeks adalah tanda yang berkaitan dengan hal kasual-mewakili sumber acuan
dengan cara mengaitkannya secara eksplisit atau implisit (Danesi, 2004).

Menurut Roland Barthes, semiotika memiliki beberapa konsep inti, yaitu signification,
denotation dan connotation, dan metalanguage atau myth. Signification merupakan sebuah
proses yang berupa tindakan, mengikat signifier dan signified dan menghasilkan sebuah tanda.
Denotation adalah tingkatan pertama dari signification yang terdiri atas signifier dan signified.
Denotation merupakan apa yang dipikirkan, bersifat tetap, dan memiliki makna secara universal.
Sedangkan connotation adalah tingkat kedua dari signification yang berisi perubahan makna atau
bukan makna sesungguhnya. Myth adalah signification dalam tingkatan connotation. Mitos
merupakan sebuah tanda dalam sistem pertama yang menjadi signifier pada sistem kedua.
Menurut Barthes, tanda adalah sistem pertama, atau bahasa, sebagai bahasa obyek, dan mitos
sebagai metalanguage
2. Teori AIDDA (Tujuan Iklan)

AIDDA merupakan salah satu teori dasar yang digunakan dalam dunia marketing sebagai
tahapan yang harus diingat dalam menjual sebuah produk/jasa. AIDDA adalah model yang
menjelaskan langkah-langkah konsumen dalam merespon iklan (Wijaya, 2011). Langkah-
langkah tersebut meliputi (Effendy, 2005):

• Attention, Menimbulkan perhatian dan diingat oleh konsumen

• Interest, Meraih perhatian dan membujuk konsumen

• Desire, Menimbulkan hasrat atau keinginan akan kebutuhan pribadi

• Keputusan, Memberi keyakinan

• Action, Tindakan Memunculkan aksi dalam diri konsumen untuk membeli produk atau tidak

BAB III

ANALISIS DAN SOLUSI

A. ANALISIS IKLAN

IKLAN TUJUAN
Attention: sebuah kulkas yang dapat
mengeluarkan pesan sesuai perintah text yang
ada di label botol untuk melakukan kebaikan

Interest: seorang pria yang membaca perintah


pesan untuk di lakukan
Desire: seorang pria yang melakukan perintah
dari kulkas tersebut dan menyampaikan pesan
kepada teman wanitanya

Conviction: Berbuat baik itu tidak susah

Action: Salingberbuat kebaikan kepada sesama


tanpa memandang bulu

Signifier (Denotative) Signifier (Konotatif)


Klip 1 Klip 1
terdapat kulkas yang dapat mengeluarkan kulkas mampu memberikan kesejukan
perintah kulkas memberikan rasa dingin
kulkas tersebut berada di suatu ruangan

Klip 2 Klip 2
seorang pria memegang pulpy orange perintah yang diberikan merupakan perintah
pria tersebut memandang kulkas tersebut yang membangun dan memberi kepedulian
pria tersebut membaca perintah yang tertera di kepada sesame
kulkas tersebut
pria tersebut memakai pakaian rapi dan
membawa tas ransel

Klip 3 Klip 3
pria tersebut tersenyum kepada seorang wanita
pria tersebut memberikan pulpy orange kepada memberikan rasa kepedulian terhadap sesama
wanita itu melalui kesegaran pulpy orange
mereka saling memandang dan tertawa menjadi lebih respek terhadap sesama
tampak seseorang yang memperhatikan mereka

Klip 4 Klip 4
terdapat tulisan berbuat baik itu gak susah kok berbuat baik dapat dimulai dari dini, dari hal
background iklan berwarna biru muda kecil seperti kepedulian kepada sesama, saling
tulisan berwarna orange membantu dan menghormati teman.
berbuat baik itu hal mudah yang dilakukan,
tetapi banyak masyarakat yang belum
menyadarinya

Klip 5 Klip 5
seseorang sedang merangkul pundak temannya melakukan kebaikan dapat dilakukan oleh
mereka saling bahagia dan tertawa seluruh masyarakat tanpa memandang
perbedaan yang ada. Baik suku ras, agama,
kebudayaan.

Dari hasil ini dapat saya simpulkan bahwa Tujuan dari iklan Minute Maid Pulpy
menyisipkan pembelajaran tentang hal-hal yang bersifat sosial. Sesuai dengan teori AIDDA
untuk memberikan awareness pada masyarakat maka iklan akan ditekankan pada attention dan
interest, sedangkan pada iklan yang memperkuat pembelian lebih ditekankan pada desire,
conviction, dan menumbuhkan action.

Seluruh iklan menunjukkan kesegaran buah-buahan dan memperkuat visualnya dengan


sifat-sifat asli dari buah seperti menunjukkan adanya bulir-bulir dari jeruk, dimana bulir-bulir
tersebut mengacu buah jeruk yang asli. Bulir-bulir tersebut memperkuat pesan yang ditampilkan
pada iklan bahwa Minute Maid merupakan produk sari buah jeruk yang asli. Makna
sesungguhnya dalam iklan Pulpy Orange yaitu menumbuhkan semangat dan mengembalikan
kesegaran diri saat mengkonsumsi Pulpy Orange sehingga membuat saling percaya diri dan
berbuat kebaikan membantu sesama.
B. SOLUSI (REKAYASA IDE)

Setelah saya menganalisis iklan ini sebenarnya ada beberapa hal yang mungkin dapat
menjadi suatu inovasi dalam menyempurnakan iklan ini agar lebih banyak mengundang
konsumen, yang pertama, menurut saya akan lebih baik jika product Pulpy Orange memiliki
brand ambassador seperti produk shampoo pantene contohnya, Public figure dalam konteks ini
dopily berdasarkanpopularitasnya dengan sikapnya yang tidak kontroversial atau mencari sensasi
seperti public figure lainnya. Image dan prestasi yang ditawarkan oleh public figure selalu
dijadikan trendsetter oleh masyarakat, khususnya di Indonesia. Masyarakat tak segan untuk
mengikuti apapun yang dipakai oleh public figure pujaannya, mulai dari fashion hingga produk
yang digunakannya. Ikon inilah yang mencerminkan produk.

Komunikasi periklanan dalam iklan product Pulpy Orange saya sarankan agar tidak lagi
menawarkan produk secara gamblang dan kaku, tetapi melalui eksekusi iklan yang kreatif dan
menarik. Dari sudut pandang semiotika, terlihat bahwa iklan prudct ini tidak hanya memberikan
informasi tentang suatu produk atau jasa saja, tidak juga hanya berusaha memasarkan produk
secara persuasif, tetapi telah melebar pada pengkondisian situasi dan kondisi tertentu pada
sekelompok masyarakat. Prducty pulpy akan lebih menarik traffic konsumen menurut saya jika
sang developer mampu mencari brand ambassador dan menawarkan iklannya melalui media
digital seperti youtube dan social media lainnya.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat saya tarik setelah menganalisis iklan product Pulpy
Orange ini adalah, Kita dapat menggunakan semiotika dapat digunakan sebagai proses
penciptaan sebuah karya desain dalam periklanan dan multimedia, sehingga proses perancangan
diksi dalam iklan tidak dianggap sebagai suatu proses intuitif saja. Semiotika mampu
menghadirkan urutan proses sehingga mengantar karya kreatif dalam iklan untuk menarik
perhatian konsumen periklanan sebagai langkah yang dapat dijelaskan. Semiotika di sisi lain
mampu pula berfungsi sebagai pisau untuk membedah suatu karya desain dan multimedia, Jika
hal ini dapat digunakan secara efektif maka semiotika dapat berdampak cukup segnifikan bagi
penjualan suatu produk barang ataupun jasa..

B. SARAN

Setelah manganalisis dan mereview iklan product Pulpy Orange ini, mungkin saya
sebagai reviewer mempunyai beberapa hal yang saya harap dapat menjadi pertimbangan
pembuat iklan dalam menyempurnakan karyanya, saya berharap agar developer iklan mencari
brand ambassador dari product yang sesuai dengan background dan prestasinya agar masyarakat
yang merupakan konsumen lebih tertarik dan saya harap periklanan tidak hanya sebatas di media
televise namun juga merambah di media sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Sopari, A. (2010, Desember 4). Teori Layout Frank Jefkins. Retrieved from Aridwan Sopari:
http://agusridwansopari.com/teori-layout-frank-jefkins/

Wijaya, B. S. (2011). The Development of Hierarchy of Effect Model in Advertising. Journal of


Advertising.

Wikipedia. (2017, Desember 28). Minute Maid. Retrieved from Wikipedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Minute_Maid

Anda mungkin juga menyukai