ENTREPRENEURSHIP
“Konsep Berpikir Perubahan (Entrepreuneur Mindset)”
P E N Y U S U N:
Achmad Khoirul Ma'ruf (2017791260144)
Ferry Andyka Herdyanto (2017791260147)
Khoirul Anam (2017791260150)
DOSEN PENGAMPU:
Anny Wahyu Dwi Jayanti, M.Pd
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pentingnya Perubahan dan Peranan Mindset (Pola Pikir) .............................. ............ 3
B. Mengubah Mindset (Pola Pikir) Entrepreneur ........................................... ................ 4
C. Teori Kecerdasan Finansial ........................................................................................ 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir adalah hal yang melekat erat dalam kehidupan manusia. Bisa
dikatakan berpikir merupakan tindakan khas manusia. Sekitar 400 tahun yang lalu,
seorang filsuf asal Prancis, Rene Descartes, menyatakan sebuah kalimat yakni aku
berpikir, maka aku ada. Artinya, keberadaan manusia menjadi unik dan nyata, ketika ia
menggunakan pikirannya. Ketika ia berhenti berpikir, atau malas berpikir, maka jati
dirinya menjadi tidak jelas.
Dalam perkembangan selanjutnya, berpikir memiliki banyak aspek.
Kebanyakan orang mengira, bahwa berpikir hanya sekedar hal-hal teknis, yakni soal
menghitung, melihat guna, dan mencari keuntungan. Namun, berpikir teknis hanyalah
satu bagian kecil dari tindak berpikir manusia. Ada pola berpikir lainnya, misalnya
berpikir reflektif dan kontemplatif untuk memahami suatu hal di dunia secara
mendalam dan lebih menyeluruh. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya proses
berpikir adalah karena adanya perubahan atau keinginan untuk melakukan perubahan.
Dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan yang dijumpai dewasa ini disebabkan
oleh kemampuan berpikir itu sendiri. Jika dulu untuk melakukan perjalanan yang
cukup jauh orang menggunakan kuda, kini orang menggunakan berbagai jenis
kendaraan seperti motor atau mobil. Jika dulu orang menggunakan tv hitam putih, kini
orang menggunakan tv berwarna. Jika dulu orang sulit mengetahui berbagai kabar atau
informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, kini semuanya dapat diakses dengan
mudah lewat internet. Segala kemudahan-kemudahan ini ada oleh karena adanya pola
pikir manusia yang menginginkan perubahan.
Dalam dunia usaha pun demikian. Ada berbagai perubahan yang kita jumpai.
Berbagai jenis produk-produk baru yang bermunculan misalnya. Semuanya itu
menandakan bahwa perubahan kini telah banyak terjadi ditinjau dari segi usaha.
Meskipun demikian, ada beberapa entrepreneur yang tidak menyadari adanya berbagai
perubahan yang terjadi dan tetap tidak melakukan perubahan terhadap usaha yang
digelutinya. Perubahan bisa terjadi setiap saat tetapi jika tidak ditanggapi secara cepat
dan tepat maka produk dari usaha yang dihasilkan akan kalah bersaing terhadap
produk lainnya.
B. Rumusan Permasalahan
1. Apa pentingnya perubahan dan peranan mindset (pola pikir)
2. Bagaimana Mengubah mindset (pola pikir) entrepreneur
3. Apa teori kecerdasan finansial
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Entrepeneurship
1
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang perlunya inovasi dan Kreatifitas dalam
berwirausaha.
3. Memberi motivasi agar mahasiswa mempunyai jiwa kewirausahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
jika setiap pengusaha bisa melakukan etika dan norma itu dengan baik, ini akan
berdampak positif untuk usaha yang ia jalankan.1
1
Dinni Apprilia, “Pentingnya Pola Pikir dalam Berwirausaha “,
https://www.kompasiana.com/darusetyonugroho/552e61596ea834c65a8b4567/pola-pikir-mindset-wirausaha
(diakses pada 21 Februari 2020, pukul 13.55)
2
Dewi, S.Kom., M.M, “MINDSET YANG HARUS DIBANGUN OLEH SEORANG PENGUSAHA”,
http://bbs.binus.ac.id/business-creation/2017/03/mindset-yang-harus-dibangun-oleh-seorang-pengusaha/
(diakses pada 21 Februari 2020, pukul 14.35)
4
Ada beberapa faktor yang menjadi tolak ukur atas seseorang dalam hal
kecerdasan di bidang finansial, yaitu:
1. Kemampuan individu tersebut untuk mengatur pendapatan. Semakin
banyak yang mampu disisihkan untuk ditabung, maka semakin tinggi
pula skor FinQ-nya.
2. Kemampuan untuk meningkatkan pendapatan secara berkala. Hal
tersebut berkaitan dengan motivasi besar setiap individu terkait untuk
meningkatkan taraf hidup dan hal tersebut merupakan poin penting dari
financial quotient
3. Tingkat pemahaman terhadap investasi. Semakin tinggi pengertian
seseorang terhadap manfaat penting serta ketepatan dalam memilih
instrumen investasi, maka dapat dipastikan memiliki FinQ yang tinggi.
4. Kemampuan planning atau perencanaan terhadap uang pensiun. Skor
kecerdasan finansial seseorang akan semakin tinggi bila mereka
memiliki rencana jangka panjang yang menjanjikan dari penerimaan
uang pensiun, bukan hanya membiarkan dalam bentuk dana segar untuk
digunakan menopang kebutuhan harian setelah berhenti bekerja.
Kecerdasan dalam finansial atau keuangan terbagi menjadi lima macam
kategori berbeda.
Pembagian ini tidak mengarah pada level kecerdasan seseorang dalam
pengelolaan keuangan, melainkan perbedaan keterampilan pada kemampuan untuk
pengelolaan finansial sebagai berikut:
1. Kecerdasan dalam menghasilkan uang. Dalam hal ini, individu terkait
berfokus untuk menghasilkan uang melalui cara-cara alternatif tanpa
terpaku pada penghasilan bulanan sehingga ketika berhenti bekerja atau
pensiun, tidak ada kekhawatiran akan sulit mendapatkan uang.
2. Kecerdasan melindungi keuangan pribadi. Mendapatkan uang itu relatif
mudah, tetapi melindunginya tidak bisa dilakukan oleh semua orang.
Mereka yang tidak tergiur oleh ajakan berperilaku konsumtif, gaya
hidup mewah berlebihan, maupun hal-hal lain yang bersifat
menghamburkan uang memiliki kecerdasan finansial yang satu ini.
3. Kecerdasan dalam pengalokasian dana. Dengan keterampilan financial
quotient yang satu ini, Anda mampu membagi prosentase pengeluaran
secara tepat untuk berbagai kebutuhan berbeda. Seperti dana untuk
kebutuhan sehari-hari, dana untuk investasi, dana untuk pengeluaran
sekunder dan lain-lain.
4. Kecerdasan untuk mengembangkan uang yang dimiliki. Maksudnya
adalah kemampuan seseorang untuk memperbanyak dana segar atau
modal di tangan hingga menghasilkan keuntungan berlipat ganda.
5
5. Kecerdasan mencari informasi dan mengubahnya menjadi peluang.
Seseorang dengan ketrampilan finansial yang satu ini bisa mendapatkan
informasi valid lalu kemudian diubahnya menjadi peluang yang
menghasilkan keuntungan besar.3
3
Dafiana.com, “Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecerdasan Finansial”, https://www.danafina.com/kecerdasan-
finansial/ (diakses pada 21 Februari 2020, pukul 17.35)
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Wirausaha adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang
dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Pola pikir (mindset) adalah cara memandang terhadap sesuatu yang
tertangkap oleh indra dan menghasilkan sikap yang terungkap dalam perilaku dan
menghasilkan 'nasib'. Atau bisa juga diartikan semacam filter diri sendiri untuk
menafsirkan apa yang kita lihat dan kita alami.
Secara teknis, financial quotient seseorang tidak jauh berbeda dengan
intelligence quotient (IQ) dan emotional quotient (EQ), sebab kemampuan FinQ
seseorang pun dapat diukur untuk menentukan skor pencapaian.