Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

BERPIKIR PERUBAHAN

Dosen : Supriyanto Ilyas, H.S.E., M.Si., Ak., C.A.

Disusun oleh :

Kelompok 1

Vania Salsabila (0118101050)

Maulana Yusuf (0118101052)

Renaldie

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Berpikir Perubahan” dalam memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dengan
dosen pembimbing Supriyanto Ilyas, H.S.E., M.Si., Ak., C.A.

Makalah ini dibuat sekaligus untuk menambah wawasan tentang


Kewirausahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya sebagai penulis mengucapkan banyak
terimakasih.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sehingga kelak penulis mampu menghasilkan makalah yang lebih baik. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.

Bandung, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1. Latar belakang..........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.1 Mindset Menggerakkan Perilaku..............................................................................3
2.2 Mengubah Pola Pikir................................................................................................4
2.3 Pola Pikir Entrepeneur..............................................................................................5
2.4 Hambatan Persepsi Saat Memulai Usaha.................................................................6
2.5 Kreatifitas Finansial Entrepeneur.............................................................................7
2.6 Teknik Visualisasi dan Afirmasi..............................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Berpikir adalah hal yang melekat erat dalam kehidupan manusia. Bisa dikatakan
berpikir merupakan tindakan khas manusia. Sekitar 400 tahun yang lalu, seorang
filsuf asal Prancis, Rene Descartes, menyatakan sebuah kalimat yakni aku berpikir,
maka aku ada. Artinya, keberadaan manusia menjadi unik dan nyata, ketika ia
menggunakan pikirannya. Ketika ia berhenti berpikir, atau malas berpikir, maka jati
dirinya menjadi tidak jelas.
Dalam perkembangan selanjutnya, berpikir memiliki banyak aspek. Kebanyakan
orang mengira, bahwa berpikir hanya sekedar hal-hal teknis, yakni soal menghitung,
melihat guna, dan mencari keuntungan. Namun, berpikir teknis hanyalah satu bagian
kecil dari tindak berpikir manusia. Ada pola berpikir lainnya, misalnya berpikir
reflektif dan kontemplatif untuk memahami suatu hal di dunia secara mendalam dan
lebih menyeluruh. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya proses berpikir adalah
karena adanya perubahan atau keinginan untuk melakukan perubahan. Dapat
dikatakan bahwa perubahan-perubahan yang dijumpai dewasa ini disebabkan oleh
kemampuan berpikir itu sendiri. Jika dulu untuk melakukan perjalanan yang cukup
jauh orang menggunakan kuda, kini orang menggunakan berbagai jenis kendaraan
seperti motor atau mobil. Jika dulu orang menggunakan tv hitam putih, kini orang
menggunakan tv berwarna. Jika dulu orang sulit mengetahui berbagai kabar atau
informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, kini semuanya dapat diakses dengan
mudah lewat internet. Segala kemudahan-kemudahan ini ada oleh karena adanya pola
pikir manusia yang menginginkan perubahan.
Dalam dunia usaha pun demikian. Ada berbagai perubahan yang kita jumpai.
Berbagai jenis produk-produk baru yang bermunculan misalnya. Semuanya itu

1
menandakan bahwa perubahan kini telah banyak terjadi ditinjau dari segi usaha.
Meskipun demikian, ada beberapa entrepreneur yang tidak menyadari adanya
berbagai perubahan yang terjadi dan tetap tidak melakukan perubahan terhadap usaha
yang digelutinya. Perubahan bisa terjadi setiap saat tetapi jika tidak ditanggapi secara
cepat dan tepat maka produk dari usaha yang dihasilkan akan kalah bersaing terhadap
produk lainnya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana mindset menggerakkan perilaku?
2. Bagaimana mengubah pola pikir?
3. Bagaimana pola pikir entrepeneur?
4. Bagaimana hambatan persepsi saat memulai usaha?
5. Bagaimana kreatifitas finansial entrepeneur?
6. Bagaimana teknik visualisasi dan afirmasi?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui mindset menggerakkan perilaku
2. Untuk mengetahui mengubah pola pikir
3. Untuk mengetahui pola pikir entrepeneur
4. Untuk mengetahui hambatan persepsi saat memulai usaha
5. Untuk mengetahui kreatifitas finansial entrepeneur
6. Untuk mengetahui teknik visualisasi dan afirmasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mindset Menggerakkan Perilaku

Pola pikir atau mindset, adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita
miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, dan
pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain atau
kehidupan ini. Dengan demikian, mindset adalah semacam filter yang kita bangun
untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat dan alami.

Pola pikir memberitahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang akhirnya
akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak. Misalnya, ada pola pikir yang
mengatakan, “Kehidupan ini sangat keras dan aku harus berjuang hanya sekedar
untuk hidup pas-pasan. “Atau kita mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif,
seperti “Aku punya kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama
denganku”.

Demikian pulalah pola pikir dalam menghadapi perubahan. Ada orang yang
beranggapan “Saya sudah cukup sukses. Usaha saya sangat besar dan mustahil saya
akan mengalami kesulitan” sehingga ia menjadi arogan dan sulit menerima
perubahan. Namun sebaliknya ada orang yang mempercayai perubahan sehingga ia
berkata “Kita harus memperbaharui produk setiap tahun sekali dan orang-orang kita
harus selalu diperbaharui”.

Sebuah mobil dalam keadaan tidak rusak dibawa oleh pemiliknya ke bengkel.
Seorang bertanya, “Belum rusak kok dibawa ke bengkel?” Orang itu menjawab:
“Justru karena belum rusak saya bawa ke sini.” Terhadap masalah yang sama dua
orang yang berbeda bisa melakukan hal yang tidak sama karena mindsetnya berbeda.

3
Pola pikir menggerakan perilaku kita, sehingga Wiliam James, bapak psikologi
modern, berkata, “Yakinlah bahwa hidup anda berharga, maka keyakinan anda akan
menciptakan faktanya.”

Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing. Kita harus
membawanya keluar ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat
apakah ada pikiran-pikiran negatif yang harus kita buang. Jikat tidak, keyakinan
negatif yang tersembunyi akan mengendalikan diri kita. Jika anda tidak mengetahui
pola pikir anda, anda tidak dapat melakukan apa pun terhadapnya. Jika anda tidak
menyukai hasil-hasil yang anda dapatkan selama ini, anda jelas harus mengubah pola
pikir anda.

2.2 Mengubah Pola Pikir

Pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning), maka pola
pikir bisa juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning). Tentu saja ada
pikiran-pikiran yang mudah dan ada yang sulit dirubah. Ada yang cepat, ada yang
perlu waktu lama. Ada yang bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan ada ygn
baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola pikir yang bisa kita
ubah dengan bantuan para ahli seperti psikolog, ahli mindset transformasi, atau
terapis NLP (Neuro Linguistik Program)

Tanda-tanda terjadinya perubahan pola pikir, bisa kita deteksi dengan hal-hal
seperti berikut ini. Mungkin kita mulai memahami suatu hal yang selama ini kita
ketahui dengan pengertian yang berbeda. Apa yang semula kita benci ternyata
menyadarkan kita bahwa seharusnya kita kasihi. Kita tiba-tiba sadar bahwa apa yang
tadinya kita yakini benar ternyata sangatlah keliru. Kita melihat diri dan pekerjaan
kita dengan cara yag berbeda dari yang sebelumnya. Dan kita melihat dunia yang
sama dengan kaca mata yang benar-benar baru. Pola pikir yang berubah tidak

4
mengubah situasi dan lingkungan dimana kia hidup, melainkan mengubah pikiran diri
kita sendiri dalam memahami situasi dan lingkungan.

Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir
yang lain. Dari pola pikir negatif ke pola pikir yang lebih positif, dari pecundang
menjadi pemenang, dari pola pikir statis menjadi kreatif, dari konsumtif menjadi
produktif, dan berubah dari pola pikir pekerja menjadi entrepeneur.

2.3 Pola Pikir Entrepeneur

Pola pikir seorang entrepeneur menonjol dalam banyak hal. Dalam masalah
konsumsi, seorang entrepeneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang
entrepeneur juga selalu berusaha “mencari cara baru” untuk meningkatkan utilitas
sumber daya secara efisien. Ia selalu mencari alternatif bila sumber daya yang ada
terbatas. Seorang entrepeneur cenderung menjadi job creator daripada sekedar job
seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh jumlah total pola pikir positif,
kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yang dimilikinya

Pola pikir produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan memahami
keberlimpahan maupun keterbatasan yang ada. Sebagai contoh, masyarakat yang
hidup pada daerah yang melimpah airnya (subur) secara alamiah akan lebih boros
menggunakan air dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah tandus. Seorang
teknopreneur yang dibesarkan di daerah tandus, akan tertantang untuk menciptakan
sistem pengairan yang dapat meminimalisir sifat tandus tersebut dalam
memaksimalkan penggunaan air.

Bagi tokoh yang berjiwa teknopreneur di daerah melimpah air seharusnya lebih
mampu meningkatkan potensi airnya untuk dikembangkan dan dikomersialisasikan.
Dengan pola pikir produktif, makan semua hambatan (bagi daerah tandus) akan
diubah menjadi peluang untuk meminimalisir ancaman, dan semua kekuatan (bagi

5
daerah subur) akan menjadi suatu kesempatan untuk lebih dikembangkan
kesempatannya.

2.4 Hambatan Persepsi Saat Memulai Usaha

Pada saat akan memulai usaha, banyak entrepeneur pemula yang mempunyai
hambatan mental berupa persepsi yang negatif tentang kemampuan dirinya.
Hambatan persepsi negatif tersebut antara lain, “saya ini terlalu muda” (atau “saya
terlalu tua” bagi para pensiunan), “tidak berbakat”, dan yang paling banyak adalah
alasan tidak (belum) punya modal.

Bila kita menganggap bahwa diri kita sudah terlalu tua untuk memulai usaha,
maka ingatlah kisah sukses Colonel Sanders, pemilik waralaba KFC yang mendunia.
Ia memulai usahanya pada saat ia berumur 70 tahun, dan memetik hasil yang
gemilang hanya dalam sepuluh tahun kemudian.

Bila kita menganggap tidak berbakat bisnis, atau terlalu muda maka ingatlah
bahwa banyak pebisnis skala nasional seperti Sunaryo Suhadi (pengusaha energi),
Cak Eko (Bakso Malang Kota Cak Eko), Hendy Setiono (Kebab Baba Rafi), dan lain-
lain, dulunya juga merasa tidak berbakat bisnis. Mereka berbisnis sejak mahasiswa.
Hanya motivasi dan kemauan keras untuk mandirilah yang membuat mereka mampu
meretas hambatan mental tersebut.

Bila kita menganggap bahwa kita tiddak (belum) punya modal yang cukup untuk
memulai usaha, maka ingatlah bahwa kegigihan dan inovasi kreasi intelektual adalah
modal utama yang ajuh lebih berharga dari sekedar uang. Bill Gates memulai bisnis
Mcrosoft-nya dari garasi dan tanpa modal uang besar, demikian juga awal mulanya
Google, You Tube, Yahoo, dan lain sebagainya. Di Indonesia, Femina Group dan
Mustika Ratu juga di mulai dari garasi dapur rumah para pendirinya. Bahkan pabrik
rokok Gudang Garam didirikan oleh Alm. Tjoa Ing Hwie dengan modal dengkul.

6
Oleh karena itu, marilah kita singkirkan pikiran negatif yang muncul dalam benak
kita. Menurut Deepak Chopra, setiap hari manusia melakukan self-talk sebabnyak
55.000 s/d 60.000 kali. Dan sayangnya, 77% isi monolog itu bersifat negatif dan
melemahkan diri sendiri. Saat kita membaca koran – tentang PHK, kenaikan harga
makanan, biaya transportasi, dan lain-lain – makan pikiran kita terinduksi dengan
berpikir negatif : “Wah, ekonomi semakin berat, kebutuhan hidup makin mahal”. Saat
melihat orang lain sukses, maka timbul pikiran negatif dalam kehidupan seperti:
“Saya kurang sukses”,”Saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi orang
sukses”.”Atau mereka sukses karena mencuri.”

Untuk memuai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu Motivasi yang kuat, Mindset
yang tepat (produktif, kreatif, positif), serta Make it (Lakukan Saja). Untuk
meningkatkan motivasi dalam berusaha, maka settinglah hasrat anda berusaha seperti
hasrat ketika anda sedang jatuh cinta. Pupuklah hasrat tersebut dengan
membayangkan bahwa seorang entrepeneur akan mempunyai waktu yang luang, dan
uang yang lapang. Sementara seorang karyawan meskipun banyak uang, ia tidak
memiliki kemerdekaan dalam mengatur hidupnya.

2.5 Kreatifitas Finansial Entrepeneur

Kunci kesuksesan transformasi dari perjuangan finansial hingga menuju kepada


kondisi kebebasan finansial sebagaimana konsep transformasi Cashflow Quadrant-
nya Kiyosaki adalah tergantung pada kecerdasan finansial anda.

Untuk mencapai kecerdasan finansial ala Covey maupun kesuksesan finansial ala
Kiyosaki tersebut, maka kita harus melakukan kreativitas finansial. Kreativitas
finansial berusaha mengubah “mind set” yang ada pada diri kita masing-masing
mengikuti pola pikir “manuasia sejahtera” yang efisien dan sesuai “konsep
ekonomis”. Kreativitas secara finansial dalam kenyataannya merupaan kesediaan

7
untuk berpindah dari zona yang anda anggap nyaman sebelum menuju zona baru
yang penuh tantangan. Seorang yang kreatif akan mampu melakukan perpindahan
tersebut dengan perhitungan yang matang, sehingga menghasilkan zona baru yang
lebih nyaman di masa depan dengan mengorbankan kenyamanan hari ini.

.6 Teknik Visualisasi dan Afirmasi

Setiap orang bertanggung jawab terhadap masa depannya sendiri. Masalah apakah
yang kita mau berubah. Kalau setiap saat anda menyangkal realita baru atau berpikir
negatif artinya anda hidup dalam belenggu. Jelas anda memerlukan teknik-teknik
mental baru untuk berubah sebelum memulai usaha.

Banyak orang sukses memprogram otak bawah sadarnya. Teknik ini dipakai
untuk mensugesti pikiran (plus tindakan). Bila otak bawah sadar telah terprogram,
maka kerja otak sadarpun akan selalu mengikuti kemauan dari apa yang telah
diprogramkan.

Ada 2 (dua) cara memprogram otak bawah sadar untuk melakukan perubahan,
yaitu dengan teknik visualisasi dan teknik affirmasi. Teknik visualisasi berhubungan
denan memotivasi pikiran melalui “gambaran sukses” yang dituju. Sedangkan teknik
affirmasi adalah penguatan motivasi pikiran melalui pemilihan kata-kata yang
“mendukung” tujuan sukses. Kedua teknik ini membutuhkan kondisi relaks
(gelombang alpha otak) sehingga proses penyimpanan oleh otak bawah sadar kita
dapat berlangsung dengan baik. Bila berjalan dengan baik, maka memori tersebut
akan menjadi “driver” (pendorong) bagi kita saat bekerja aktif dengan otak sadar.

a. Teknik Visualisasi

Ketika anda membayangkan sesuatu melalui pikiran, kira-kira apa yang terpancar
dalam benak anda. Sebuah pencapaian, apresiasi, dan kemenangan, atau sebaliknya.

8
Sejumlah riset menunjukan visualisasi memberikan pengaruh kuat terhadap
perubahan. Ketika imajinasi dihantam oleh bayangan keterpurukan dan pesimisme,
makan jaringan otak akan mendorong perilaku yang benar-benar menuju
keterpurukan.

Sebaliknya, jika kita selalu membangun bayangan positif (+), maka otak kita akan
memulai dan memperkuat “cara kerja yang sempurna”. Pada gilirannya, jaringan sel
dalam otak akan mendorong kita untuk meraih kesempurnaan dalam kinerja nyata.

Teknik visualisasi sebenarnya telah lama dipakai oleh para olahragawan yang
mengkhayal menjadi atlet yang hebat. Jack Nicklaus, seorang pegolf professional
kelas dunia misalnya menempatkan 50% kesuksesannya karena rajin membangun
visualisasi positif.

Berikut langkah langkah praktis yang dapat dilakukan :

Pertama tetapkanlah tujuan yang jelas, menantang, dan spesifik. Misalnya, anda
membayangkan ingin memiliki jaringan toko buku khusus untuk anak-anak.

Kemudian mulailah melakukan visualisasi dengan tahapan :

a. Relaks. Ciptakan momen-mome yang santai, yang membuat otak anda lebih
terbuka untuk memulai dan memperkuat “cara kerja yang benar”
b. Fokuskan perhatian apda langkah nyata yang mesti dilakukan untuk membuka
jaringan toko buku anak-anak itu. Apa saja yang diperlukan, tahapannya,
bagaimana mengelola toko itu, melakukan promosi, mengelola karyawan, dan
membersarkannya menjadi toko buku pilihan anak-anak
c. Bayangkan tujuan anda sedetail mungkin. Bayangkan segalanya : lokasi
persisnya, desain interior, kombinasi warna meja dan kursi, tata letak buku.
Kemudian bayangkan pula keramaian dan keriangan anak-anak yang
memenuhi setiap sudut toko anda.

9
d. Libatkan emosi. Rasakan bagaimana nikmatnya mampu meraih tujuan itu
dengan sempurna ? bagaimana rasanya memiliki jaringan kios buku anak-
anak yang tiap hari ramai dikunjungi anak-anak dan orangtuanya.
Menyertakan perasaan dan emosi akan memperkuat sistem “cara kerja yang
benar” dalam otak anda.
e. Lakukanlah hal yang sama berulang-ulang. Untuk mendapat hasil yang
potimal, lakukanlah visualisasi positif setiap kali anda mempunyai waktu
luang, sekurangnya sehari sekali. Misalnya saat anda akan pergi tidur dan
tengah benar-benar rileks.

Namun segera sebutkan bahwa “beautiful dream” itu harus diikuti penyusunan
strategi dan aksi nyata berupa perencanaan karir ataupun personal scorecard pribadi.
Perlahan-lahan muncul tekad untuk mengeksekusi strategi yang disusun lelalui
serangkaian aksi nyata yang konkrit dan sistematis. Nah, dalam proses implementasi
itu, kita harus terus menerus secara rutin melakukan visualisasi positif.

b. Teknik Afirmasi

Berbagai studi menemukan kegagalan akan terjadi karena manusia


menggagalkan cita-citanya sendiri melalui pengingkaran atas apa yang kita inginkan
itu. “inner voice”-nya meragukan, bahkan mentertawakan cita-cita itu.

Afirmasi adalah teknik yang sangat kuat untuk memberdayakan pikiran bawah
sadar. Setelah alam bawah sadar diprogram untuk percaya penegasan seseorang,
keyakinan baru diubah menjadi tindakan positif untuk pikiran sadar. Melalui afirmasi,
makhluk diberdayakan untuk bekerja, dan berjuang untuk mendapatkan yang lebih.
Afirmasi memungkinkan orang untuk percaya pada diri mereka sendiri dan untuk
menempatkan pikiran mereka ke dalam tindakan.

Afirmasi adalah kombinasi teknik verbal dan visual yang digunakan oleh
seseorang untuk berhasil dalam keadaan pikiran yang lebih disukai. Afirmasi yang

10
kuat dapat sangat kuat, dan dapat digunakan oleh hampir semua orang untuk
mencapai tujuan dan memenuhi keinginannya. Namun, kekuatan afirmasi tergantung
pada seberapa kuat atau lemah penegasan ini.

Penegasan hanyalah pernyataan yang dibuat oleh seseorang, tentang sesuatu atau
tentang keadaan. Seseorang dapat menegaskan hal-hal yang dipilih, seperti "Saya
sekarang memiliki kehidupan yang baik." Menjadi sehat dalam pikiran, tubuh, dan
jiwa juga dimungkinkan melalui afirmasi.

11
BAB III
PENUTUP

2.6 Kesimpulan
Berpikir perubahan adalah suatu keharusan karena perubahan adalah sebuah
esensi dari adanya sebuah kemajuan. Menjadi maju dapat berarti bahwa kita harus
berpindah posisi menjadi semakin ke depan dari posisi kita semula. Perubahan harus
dikelola dengan baik agar mengahasilkan hasil yang memuaskan. Demikian halnya
dengan seorang entrepreneur atau pengusaha. Dalam hal ini entrepreneur atau
pengusaha hendaknya menjadi job creator dan menyikapi segala perubahan yang ada
dengan pola pikir yang mengarah pada sebuah kemajuan akan usaha yang dilakukan.
Pola pikir perubahan akan menjadi titik tolak bagi seorang entrepreneur dalam
berkiprah dan bersaing bersama entrepreneur lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rhenald Kasali, dkk. 2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Seatan: Penerbit Hikmah

13

Anda mungkin juga menyukai