Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Leadership

Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Leadership

Dosen Pengampu : Dr. Kusumanto, MM

Disusun oleh:

WIRFAN FAHREZA
NIM 21.23.045

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BINA INSAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Leadership. Makalah ini diajukan guna
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampuh untuk mata kuliah
Leadership. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari dari kata sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
Penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran, dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Sampit, September 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3

A. Pengertian Kepemimpinan (Leadership)................................................ 3


B. Peran dan Tugas Seorang Pemimpin...................................................... 4
C. Gaya Kepemimipinan............................................................................. 5
D. Tipologi Kepemimpinan......................................................................... 6
E. Syarat-Syarat Kepemimpinan................................................................. 7

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 9

A. Kesimpulan............................................................................................. 9
B. Saran....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk
Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan
untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan
kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan
baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia hidup
berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah
saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.
Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga
kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok
dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah
yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin
dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan
kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat
prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting
dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai
tujuan mereka.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan (Leadership)?
2. Sebutkan peran dan tugas seorang pemimpin?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Jelaskan tipologi kepemimpinan?
5. Apa saja syarat-syarat kepemimpinan?

1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada para pembaca tentang kepemimpinan baik itu pengertian
kepemimpinan, peran dan tugas seorang pemimpin gaya kepemimpinan,
tipologi kepemimpinan, dan syarat-syarat kepemimpinan yang baik itu seperti
apa. Di samping itu makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen pengampuh untuk mata kuliah Leadership.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan (Leadership)


Banyak sekali definisi mengenai kepemimpinan. Hal ini dikarenakan
banyak sekali orang yang telah mencoba mendefinisikan konsep
kepemimpinan tersebut. Namun demikian, semua definisi kepemimpinan yang
ada mempunyai beberapa unsur yang sama. Menurut Hersey dan Blanchard,
pimpinan adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau
kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan
sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi akan berjalan dengan baik jika
pimpinan mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan
mempunyai keahlian. Sarros dan Butchatsky menyatakan ”kepemimpinan
dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk
mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan
organisasi”.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa
implikasi. Antara lain: Pertama, kepemimpinan berarti melibatkan orang atau
pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers). Kedua, seorang
pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or
herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang
memuaskan.
Ketiga, Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri
(integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan
(cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment),
kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan
untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi.
Walaupun kepemimpinan (leadership) seringkali disamakan dengan
manajemen (management), kedua konsep tersebut berbeda. Perbedaan antara
pemimpin dan manajer dinyatakan secara jelas oleh Bennis and Nanus (1995).

3
Pemimpin berfokus pada mengerjakan yang benar sedangkan manajer
memusatkan perhatian pada mengerjakan secara tepat ("managers are people
who do things right and leaders are people who do the right thing ").
Kepemimpinan memastikan tangga yang kita daki bersandar pada tembok
secara tepat, sedangkan manajemen mengusahakan agar kita mendaki tangga
seefisien mungkin.
B. Peran dan Tugas Seorang Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung
jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf,
teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar
organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
(akontabilitas): Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun
tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome
yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafhya
tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses
kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun
tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan
pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf.
Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan
menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang
pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin
harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan
kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim
dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang
mediator (penengah).

4
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu
mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang
pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat
memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :


1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai
pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor
konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru
bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan
gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.
C. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk
suatu pola atau bentuk tertentu. Ada dua teori tentang gaya kepemimpinan,
yaitu teori genetis dan teori sosial. Teori Genetis (Keturunan). adalah teori
yang menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu
dilahirkan (bakat) bukannya dibuat).
Sementara Teori Sosial ialah teori yang menyatakan bahwa “Leader are
made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi
teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini
mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi
pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.
Selain pendapat-pendapat yang menyatakan tentang timbulnya gaya
kepemimpinan tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwa
gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dari tiga

5
komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi di mana proses
kepemimpinan tersebut diwujudkan.
D. Tipologi Kepemimpinan
Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang
beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut: Pertama,
Tipe Otokratis. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang
memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai
pemilik pribadi; Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi;
Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata; Tidak mau menerima kritik,
saran dan pendapat; Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya; Dalam
tindakan pengge-rakkannya sering memperguna-kan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum. Kedua, Tipe
Militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang
pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan
sistem perintah yang lebih sering dipergunakan; Dalam menggerakkan
bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya; Senang pada
formalitas yang berlebih-lebihan; Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan; Sukar menerima kritikan dari bawahannya; Menggemari upacara-
upacara untuk berbagai keadaan. Ketiga, Tipe Paternalistis. Seorang
pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang
yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai
manusia yang tidak dewasa; bersikap terlalu melindungi (overly protective);
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan; jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil inisiatif; jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya; dan sering bersikap maha
tahu.
Keempat, Tipe Karismatik. Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil
menemukan sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki karisma.
Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik
yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang

6
jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena
kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin
yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang
demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kelima,
Tipe Demokratis. Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan
bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi
modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik
sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari
pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia; selalu
berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya; senang menerima
saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya; selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan; ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk
berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi
berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang
lain; selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya;
dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
E. Syarat-Syarat Kepemimpinan
Ada beberapa syarat-syarat kepemimpinan yang harus ada dalam seorang
pemimpin. Syarat-syarat tersebut merupakan hal yang pokok yang harus
dimiliki seorang pemimpin agar dalam memimpin ia mempunyai kekuasaan
dan wibawa sebagai seorang pemimpin. Menurut Stogdill dalam bukunya
Personal Factor Associated with Leadership yang dikutip oleh Kartini Kartono
dalam bukunya Pemimpin dan Kepemimpinan mengatakan bahwa pemimpin
itu harus mempunyai kelebihan, yaitu:
1. Kapasitas meliputi: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara dan
kemampuan menilai.
2. Ilmu pengetahuan yang luas

7
3. Tanggungjawab, mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan
punya hasrat untuk unggul.
4. Partisipasif aktif, memiliki sosialbilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif,
atau suka bekerja sama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
5. Status meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi, populer,
tenar (Kartono, 1994).
Dari uraian di atas bahwa untuk menjadi seorang pemimpin harus
mempunyai kecerdasan, tanggungjawab, serta mempunyai kedudukan sosial
yang tinggi di dalam suatu masyarakat. Sedangkan menurut Jhon D. Millet 
dalam bukunya Management In The Public Services, yang dikutip oleh Inu
Kencana dalam bukunya Manajemen Pemerintahan mengatakan bahwa
seorang pemimpin harus mempunyai sifat kepemimpinan, sifat tersebut
sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk melihat organisasi secara keseluruhan
2. Kemampuan untuk mendelegasikan wewenang
3. Kemampuan untuk memerintahkan kesetiaan
4. Kemampuan untuk membuat keputusan (Kencana, 1998).
Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa untuk menjadi seorang pemimpin
diperlukan kemampuan untuk melihat organisasi secara keseluruhan, bisa
mendelegasikan wewenang, bisa membuat pengikutnya setia serta dapat
membuat keputusan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pemaparan dalam makalah ini dapat diambil kesimpulan
bahwa Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar
orang tersebut mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Unsur-unsur dalam kepemimpinan antara lain : Mempengaruhi orang lain agar
mau melakukan sesuatu, Memperoleh konsensus atau suatu pekerjaan., Untuk
mencapai tujuan organisasi dan Untuk memperoleh manfaat bersama. Gaya
kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin.
Dalam praktiknya, berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya
adalah sebagian berikut: tipe otokratis, tipe militeristis, tipe paternalistis, tipe
demokratis dan tipe karismatik. Syarat kepemimpinan adalah faktor
keberhasilan sorang pemimpin dalam memimpin organisasinya tidak hanya
dia mampu mengerahkan bawahannya tetapi pemimpin tersebut harus lebih
mempunyai sikap bijaksana, mahir dalam manajemen, mempunyai jiwa sosial
yang tinggi serta mempunyai kecakapan, dengan demikian pemimpin akan
berhasil membawa kemajuan untuk organisasinya. Tanpa itu semua pemimpin
tidak akan dapat membuat kemajuan untuk organisasinya.
B. Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak
untuk memimpin diri sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Maqassary, Ardi. “Syarat-syarat Kepemimpinan”. 17 September 2017.


http://www.e-jurnal.com/2013/09/syarat-syarat-kepemimpinan.html

Greenkonsep. “Makalah Tentang Pemimpin atau Leadership”. 17 September


2017. https://greenkonsep.wordpress.com/2011/12/22/makalah-tentang-
pemimpin-atau-leadership/

Wardani, Ida Kusuma. “Kepemimpinan (Leadership)”. 17 September 2017.


http://awasadaanwar.blogspot.co.id/2015/02/makalah-kepemimpinan-
leadership.html

10

Anda mungkin juga menyukai