Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PRODUKSI DAN INFORMASI DALAM BISNIS

DISUSUN OLEH : RADHITYA HILAL A.A


DANI SUTRISNO
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain
itu  perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan  produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai
pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk
bisa  bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.
Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Manajemen
operasi (MO) mulai berkembang pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat itu Frederick W Taylor
mengembangkan konsep yang terkait dengan efisiensi di bidang produksi dengan menggunakan
pendekatan ilmiah untuk menghitung produktivitas, menggunakan fungsi manajemen untuk
menemukan dan menggunakan aturan dan prosedur dalam operasi system produksi.
Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu:
a.     Perencanaan Sistem Produksi. Perencanaan Sistem Produksi ini meliputi Perencanaan Produk,
Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Pabrik, Perencanaan Lingkungan Kerja,
Perencanaan Standar Produksi.
b.     Sistem Informasi Produksi. Aspek ini meliputi struktur organisasi, Produksi atas dasar pesanan,
Masa Produksi. Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan dengan
baik perlu planning, organizing, directing, coordinating, controlling (Management Process).B.
Rumusan Masalah
a.     Apa pengertian Manajemen Produksi, Perkembangan, Proses dan Ruang Lingkup Manajemen
Produksi ?
b.     Apa maksud Strategi, Manufaktur dari Manajemen Produksi ?
c.     Bagaimana Membuat Produk Unggul Agar Dipercaya Oleh Konsumen?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama pembuatan makalah ini untuk memenuhi nilai mata kuliah Bisnis Internasional.
Selanjutnya untuk memaparkan pengertian produksi dan manajemen produksi, menjelaskan
bagaimana proses produksi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Produksi
     Manajemen produksi merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat juga berakibat pada
rendahnya mutu produk atau jasa yang di hasilkan, peran manajemen produksi terasa sangat
semakin penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk
mengakinatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persediaan.
2.1.1. Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu:
a.      Adanya orang yang lebih dari satu
b.     Adanya tujuan yang ingin dicapai
c.      Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut
2.1.2. Perkembangan Manajemen Produksi
Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia menghuni bumi ini.
Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran
tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di tulis tahun 1300 sebelum masehi menunjukan bahwa
organisasi dan administrasi negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman
kuno.
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari manajemen itu
mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing. Manajemen produksi termasuk
ke dalam bidang manajemen  yang mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi berkembang
mengikuti perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan.
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang yaitu:
a.      Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b.     Revolusi industri

c.      Perkembangan alat dan teknologi


d.     Perkembangan ilmu dan metode kerja

2.1.3. Proses Produksi


Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
a.     Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:
      Proses produksi terus menerus (Continuous production)
      Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
b.     Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:
      Proses ekstraktif
      Proses analitis
      Proses pengubahan
      Proses sintesis
2.1.4. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
a.     Perencanaan sistem produksi.
b.     Perencanaan produksi.
c.     Perencanaan lokasi produksi.
d.     Perencanaan letak fasilitas produksi.
e.     Perencanaan lingkungan kerja.
f.      Perencanaan standar produksi.

2.2. Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi


Secara umum, manajemen bisnis global (internasional) meliputi dua hal yaitu kegiatan
produksi dan manajemen bahan baku. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk
menekan biaya penciptaan nilai dan untuk melayani kebutuhan konsumen dengan baik (nilai
tambah).
Produksi didefinisikan sebagai kegiatan mengubah barang mentah menjadi barang setengah
jadi atau barang jadi sehingga dapat menambah nilai guna barang tersebut.Produksi merupakan
kegiatan yang mencakup penciptaan suatu produk. Namun istilah produksi tidak hanya
digunakan dalam penciptaan barang saja tetapi juga digunakan dalam kegiatan jasa.
Manajemen bahan adalah kegiatan mengatur (planing, organazing, actuating, controlling)
penyebaran material fisik melalui rantai nilai. Mulai dari usaha mendapatkan material tersebut
melalui produksi sampai pendistribusiannya. Fungsi manajemen bahan bagi pihak internal
perusahaan adalah biaya produksi yang lebih rendah dan peningkatan kualitas produk secara
simultan melalui peniadaan produk rusak atau cacat baik dari rantai supplay dan proses
pabrikasi.
Perusahaan yang mengembangkan kontrol kualitasnya dapat mengurangi biaya penciptaan
nilai melalui 3 cara yaitu :
1.     Memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam memproduksi barang sehingga
tidak terdapat produk yang kurang berkualitas dan tidak dapat dijual.
2.     Meningkatkan kualitas produk dengan menekan biaya pekerjaan ulang (rework) dan biaya
tambahan (scrap costs).
3.     Meminimalkan biaya jaminan dan biaya pekerjaan ulang untuk mendapatkan kualitas produk
yang lebih baik.
     Teknik manajemen utama yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk
mereka adalah Total Quality Management (TQM). Fokus inti TQM adalah pada kebutuhan untuk
mengembangkan kualitas produk dan jasa perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (2000:23)
pengertian TQM adalah suatu pendekatan dalam menjalankan bisnis yang berupaya untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungannya. Terdapat 10 unsur dari TQM tersebut yaitu:
1.     Fokus pada pelanggan
2.     Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
3.     Penggunaan pendekatan alamiah
4.     Memiliki komitmen jangka panjang
5.     Pembentukan tim kerja
6.     Penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan
7.     Pendidikan dan pelatihan
8.     Kebebasan yang terkendali
9.     Kesatuan tujuan
10.  Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Selain itu, terdapat beberapa persyaratan dalam TQM, yaitu:
1.     Komitmen dari manajemen puncak
2.     Adanya stering committee (SC) dari seluruh bagian organisasi
3.     Perencanaan dan publikasi
4.     Pembentukan infrastruktur yang mendukung penyebarluasan dan perbaikan berkesinambungan

2.3.     Bagaimana Membuat Produk Unggul Agar Dipercaya Oleh Konsumen?


1. Membuat nama produk seunik mungkin sehingga menarik perhatian konsumen
2. Menggunakan material [ Bahan baku] yang berkualitas
3. Tidak mematok harga yang tinggi [ Murah]
4. Sudah di pastikan setandar BPOM dan berlabel HALAL
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-topik yang dipelajari dalam
manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan pengawasan sisi penawaran
organisasi-organisasi.
   Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus serta
pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping hasil produksi yang harus
bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus
tapi ongkos yang diperlukan untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi
akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan
tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang
merupakan tugas dari bagian produksi.  Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik
dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.

Anda mungkin juga menyukai