adakan oleh mahasiswa di mana MMD I ini bertujuan untuk mengenalkan diri baik profil kelompok (nama, alamat, institusi dll), memohon ijin (permisif) bahwa mahasiswa akan praktek di masyarakat, gambaran selama waktu praktek, tujuan kelompok, berapa lama kelompok akan di masyarakat, selama di masyarakat di tinggal di mana dan program apa saja yang akan dilakukan mahasiswa selama praktek. MMD I menjadi sangat penting karena MMD I adalah kegiatan yang dimana mahasiswa bertemu langsung dengan masyarakat pertama kali dan biasanya MMD I juga menentukan kepercayaan /"trust" masyarakat ke mahasiswa. trust yang terbina dengan baik akan sangat membantu dalam proses pelaksanaan praktek di komunitas, sebaliknya jika trust tidak terbina dengan baik maka proses ke depan juga akan sulit karena secara logika jika trust tidak terbina tidak mungkin mahasiswa akan mampu menggali sebuah informasi. setelah MMD I dan masyarakat sudah mengetahui dengan baik profil dan program mahasiswa ke depan maka dilanjutkan dengan pengkajian. pengkajian sendiri bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, wawancara baik dengan stake holder,kader, perangkat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat maupun siapa saja yang mampu memberikan informasi akurat terkait dengan kondisi wilayah binaan mahasiswa/kelompok. observasi maupun penyebaran angket. setelah mendapatkan data kemudian data tersebut ditabulasi dan dianalisis kemudian dikerucutkan menjadi suatu diagnosa/masalah kesehatan. jumlah masalah tergantung dari hasil pengkajian yang ada. bicara tentang diagnosa/masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat tentunya tidak lepas dari proses prioritas. semakin prioritas maka masalah tersebut idealnya menjadi masalah yang lebih awal dibandingkan masalah lainya. MMD II, adalah MMD ke dua yang dilakukan oleh kelompok dimana di MMD II ini berisi tentang penyampaian atau pemaparan data yang telah didapatkan dari pengkajian, pemaparan diagnosa kesehatan dan intervensi yang disusun (berupa draft) ke masyarakat. masalah dan intervensi yang telah disusun bukan tidak mungkin bisa berubah, justru di MMD II kelompok mencoba "menawarkan" ke masyarakat. ada dua kemungkinan, masyarakat setuju atau sependapat dengan kelompok atau masyarakat tidak setuju atau tidak sependapat dengan masyarakat. masyarakat bisa memberikan masukan, mengutarakan pendapat, ide terkait dengan solusi berupa intervensi untuk memecahkan sebuah diagnosa atau masalah. selama masukan ide positif dan mampu dijalankan oleh kelompok dan masyarakat maka tidak menjadi masalah. tentunya mengingat dari berbagai pertimbangan seperti kemampuan secara finansial, SDM, waktu, sarpras dan pertimbangan lainnya. sampai pada akhirnya semua (kelompok dan masyarakat sepakat dengan masalah beserta intervensi untuk memecahkan masalah kesehatan dimasyarakat. MMD III, merupakan kegiatan MMD ke tiga dengan masyarakat. secara garis besar MMD III berisi laporan kegiatan atau apa-apa yang telah kelompok lakukan selama praktek ke masyarakat, tentunya dokumentasi dalam kegiatan ini menjadi sangat penting. dokumentasi berupa foto-foto bisa ditampilkan di MMD III ini dengan harapan bisa menjadi bukti riil terkait dengan kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa ke masyarakat. disamping berisi tentang evaluasi dan laporan pelaksaan MMD III juga berisi tentang RTL (Rencana Tindak Lanjut). RTL ini merupakan sebuah rencana lanjutan yang dirumuskan bersama dengan masyarakat setelah mahasiswa meninggalkan wilayan binaan. ujung atau goal dari praktek komunitas adalah kemandirian masyarakat. Terima Kasih