Anda di halaman 1dari 6

Pola Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Usia 6 – 8 Tahun Di

Sekolah Luar Biasa Gending

STUDI KASUS

Oleh:
VIDIA SAVITRI
(NIM:14401.16.17042)

Program Studi D3 Keperawatan


Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
2020
PENDAHULUAN
Introduction
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan Justifikasi
untuk mengembangkan kemampuan dan
kepribadian individu melalui proses atau kegiatan Hasil studi pendahuluan eviden based anak berkebutuhan khusus di
tertentu (pengajaran, bimbingan atau latihan) serta sekolah luar biasa Kecamatan Gending Desa Curah Sawo tahun
interaksi individu dengan lingkungannya untuk 2017/2018 terdapat 60 anak berkebutuhan khusus yang terdiri dari
mencapai manusia seutuhnya. 3 anak tingkat 1 (1.8%),7 anak tingkat 2 (4.2%), 4 anak tingkat 3
(2.4%), 7 anak tingkat 4 (4.2%), 8 anak tingkat 5 (4.8%), 5 anak
Mission 1 tingkat 6 (3%), 3 anak tingkat 7 (1.8%) , 8 anak tingkat 8 (4.8%), 4
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan anak tingkat 9 (2.4%), 4 anak tingkat 10 (2.4%), 1 anak tingkat 11
karakteristik khusus yang berbeda dengan anak (0.6%), 6 anak tingkat 12 (3.6%).
pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada
ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik. Solusi
Pola pendidikan anak berkebutuhan khusus haruslah lebih
Kronologi
diperhatikan daripada dengan anak normal/anak biasa, karena pola
Banyak faktor yang mempengaruhi pola pendidikan anak pendidikan anak berkebutuhan khusus lebih menyesuaikan kepada
berkebutuhan khusus. Salah satunya ia karena kondisi dari kondisi masing – masing individu. Salah satunya ialah dapat
siswa ABK-nya sendiri, sehingga hal tersebut bisa menjadi dengan terapi bermain, dimana anak berkebutuhan khusus (ABK)
hambatan siswa ABK dalam mengikuti pola pendidikan yang bukan hanya belajar dengan serius di dalam kelas, namun juga
diberikan oleh sekolah. Hambatan tersebut termasuk dalam dengan melakukan permainan yang membuat anak berkebutuhan
kondisi – kondisi seperti gangguan presepsi, kerusakan otak, khusus (ABK) lebih senang dan berminat dalam melaksanakan
MBD (Minimal Brain Dysfunction), kesulitan membaca kegiatan belajar di dalam kelas.
(dyslexia), dan kesulitan dalam memahami kata - kata
(developmental aphasia)
1. Rumusan Masalah
2. Tujuan Penelitian
3. Manfaat Penelitian

Bagi Bagi Bagi


Bagi Bagi
Institusi Profesi Lahan
Responden Peneliti
Pendidikan Keperawatan Penelitian
KERANGKA PIKIR
Awal
Proses Hasil Akhir yang di harapkan
ABK Ciri :
•Gangguan belajar
Anak dengan dan kemampuan Jenis program pendidikan
karakteristik khusus intelektual Tujuan pendidikan: •Pendidikan umum
yang berbeda dengan •Gangguan perilaku •Tujuan instisusional •Pendidikan kejuruan
anak pada umumnya •Gangguan fisik dan •Tujuan Kurikuler •Pendidikan luar biasa
tanpa selalu ganda •Tujuan instruksional •Pendidikan keagamaan
menunjukkan pada
ketidakmampuan
mental, emosi, atau
fisik. Faktor pendidikan:
•Tidak dapat memahami materi
Faktor yang dengan baik
mempengaruhi: •Kesulitan bersosialisasi dengan Hasil yang di harapkan:
•Genetik teman dan guru
•lingkungan •Sulit menyesuaikan diri dengan Proses pendidikan dapat
•kompliksi saat kurikulum sekolah terlaksana dengan
melahirkan menggunakan pola pendidikan
•trauma kepala akibat yang baik
kecelakaan
•kelainan kromosom Dampak:
•penyakit infeksi Pola pendidikan disekolah tidak terlaksana dengan baik
METODE PENELITIAN

TEMPAT DAN WAKTU :


DESAIN PENELITIAN : Sekolah Luar Biasa Negeri
Gending, Desa Curah Sawo,
Kualitatif Kecamatan Gending, Kabupaten
Probolinggo. Dan waktu
Penelitian akan dilaksanakan
Mulai bulan april 2020

SUBJEK :
TRIAGULASI DATA :
3 Guru yang mengajar Pada penelitian ini, triagulasi
Data yang digunakan adalah
kelas 1 dan 2
Salah satu orangtua siswa
Sekolah luar biasa Gending
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai