Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN KINERJA TIM DAN PERORANGAN

DALAM ORGANISASI

Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah

“MANAJEMEN KINERJA ISLAM”

Disusun Oleh:

Veri Kasenda (1830504093)

Dosen Pengampu:

DRA. DALINUR MUHAMMAD NUR, MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Saya ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya atas selesainya makalah yang berjudul
“Peningkatan Kinerja Tim Dan Perorangan Dalam Organisasi”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan sebaik mungkin sesuai
dengan data-data yang telah saya kumpulkan. Dan harapan saya semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Palembang, 31 Mei 2021

Veri Kasenda

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2
A. Pengertian Peningkatan Kinerja....................................................................2
B. Pentingnya Peningkatan Kinerja Dalam Organiasai.....................................3
C. Peningkatan Kinerja Tim dan Perorangan.....................................................4
D. Manfaat Kerja Tim........................................................................................4
E. Tahapan Pembentukann Tim.........................................................................5
F. Cara - Cara Untuk Meningkatkan Kinerja.....................................................6
BAB III PENUTUP...........................................................................................8
Kesimpulan..........................................................................................................8
Saran....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tim kerja merupakan kelompok formal yang terdiri dari individu-
individu terpisah dan bertanggung jawab atas tercapainya suatu sasaran.
Dengan demikian semua tim kerja adalah kelompok, tetapi hanya kelompok-
kelompok formal yang menjadi tim kerja. Untuk mengembangkan tim agar
efektif maka setiap orang dalam tim harus mengetahui dan memahami dengan
jelas tujuan dan harapannya, peran khusus apa yang harus mereka lakukan,
sekaligus memberi kesempatan para anggota tim mencurahkan ide-ide untuk
mencapai sasaran, bertanggungjawab atas hasil tim tersebut.
Kinerja itu sendiri merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan
memberikan kontribusi pada ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998 :15).
Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang
dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja juga merupakan tentang apa yang
dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peningkatan kinerja tim dan perorangan dalam organisasi?
2. Apa saja manfaat dari kerja tim?
3. Apa saja tahapan yang harus dilakukan dalam pembentukan tim?
C. Tujuan
1. Untuk memahami bagaimana peningkatan kinerja tim dan perorangan
dalam organisasi.
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari kerja tim.
3. Untuk mengetahui apa saja tahapan yang harus dilakukan dalam
pembentukan tim?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Peningkatan Kinerja


Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu
proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap
sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga
merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu organisasi. Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan
hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota atau komponen organisasi
dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Sederhananya, kinerja
merupakan produk dari kegiatan administrasi, yaitu kegiatan kerjasama untuk
mencapai tujuan yang pengelolaannya biasa disebut sebagai manajemen.
Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, selain
dipengaruhi oleh faktor-faktor input juga sangat dipengaruhi oleh proses-
proses administrasi dan manajemen yang berlangsung. Sebagus apapun input
yang tersedia tidak akan menghasilkan suatu produk kinerja yang diharapkan
secara memuaskan, apabila dalam proses administrasi dan manajemennya
tidak bisa berjalan dengan baik. Antara input dan proses mempunyai
keterkaitan yang erat dan sangat menentukan dalam menghasilkan suatu
output kinerja yang sesuai harapan atau tidak.
Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa proses manajemen yang
berlangsung tersebut, merupakan pelaksanaan dari fungsi-fungsi manajemen
yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC) atau lebih
detailnya lagi adalah planning, organizing, staffing, directing, coordinating,
regulating, dan budgetting (POSDCoRB). Mengingat bahwa kinerja
organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor input dan proses-proses manajemen
dalam organisasi, maka upaya peningkatan kinerja organisasi juga terkait erat
dengan peningkatan kualitas faktor input dan kualitas proses manajemen
dalam organisasi tersebut.
Analisis terhadap kondisi input dan proses-proses administrasi maupun
manajemen dalam organisasi merupakan analisis kondisi internal organisasi.

2
Selain kondisi internal tersebut kondisi-kondisi eksternal organisasi juga
mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi kinerja organisasi.
Penilaian terhadap faktor-faktor kondisi eksternal tersebut dapat
dilakukan dalam analisis:1
1. Kecenderungan politik, ekonomi, sosial, teknologi, fisik, dan pendidikan.
2. Peranan yang dimainkan oleh pihak-pihak yang dapat diajak bekerja sama
(collaborators) dan pihak-pihak yang dapat menjadi kompetitor, seperti
swasta, dan lembaga-lembaga lain.
3. Dukungan pihak-pihak yang menjadi sumber resources seperti para
pembayar pajak, asuransi, dan sebagainya (Bryson, 1995 dalam Keban,
2001). Berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja organisasi, maka
pilihan mana yang akan dioptimalkan penanganannya, apakah pada sisi
internal organisasi atau pada sisi eksternal organisasi, itu tergantung pada
permasalahan yang dihadapi organisasi.
B. Pentingnya Peningkatan Kinerja Dalam Organiasai
Sebagai seorang individu, modal dasar untuk mampu menunjukkan
kinerja adalah penguasaan keahlian (kompetensi) yang mencakup:
1. Kompetensi secara teknikal
Yaitu penguasaan atas bidang keilmuan tertentu seperti bidang
teknologi, bidang hukum, bidang ekonomi, dll.
2. Kompetensi secara manajerial
Hal ini dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam bidang
kepemimpinannya untuk memberdayakan segala sumber daya yang
tersedia.
3. Kompetensi perilaku
Dalam hal ini menyangkut etika, penguasaan emosi, motivasi dan
tingkat kebijaksanaan seseorang. Penguasaan individu atas ketiga hal
tersebut, menyebabkan seseorang akan mampu menunjukan kinerja yang
baik dimanapun berada.
Dalam sebuah organisasi yang dibangun oleh sebuah sistem yang
terdiri dari SDM, peralatan dan sarana-prasarana, keuangan, dan mekanisme

1
https://polimer.bppt.go.id/id/berita-dan-artikel/artikel/peningkatan-kinerja-organisasi

3
kerja, akan menjadi sebuah organisasi yang berkinerja baik jika terjadi
sidnergi antara komponen tersebut. Organisasi yang dinamis akan selslu
meningkatkan produktivitasnya serta mempertahankan hal yang menjadi
keunggulan kompetitif mereka. Memperhatikan sumber daya fisik, keuangan,
kemampuan memasarkan, serta sumber daya manusia adalah beberapa faktor
penting yang disyaratkan bagi organisasi untuk tetap kompetitif (Fisher,
Schoenfeldt, dan Shaw, 2006).
C. Peningkatan Kinerja Tim dan Perorangan
Kita tau sebuah tim terdiri dari kumpulan individu - individu maka
secara tidak langsung peningkatan kinerja terhadap individu juga merupakan
peningkatan kinerja terhadap tim, karena individu atau pekerja merupakan
tokoh yang berperan secara mendasar dan sangat penting bagi aktivitas
organisasi maka, sangatlah penting untuk melakukan peningkatan kinerja
terhadap individu diantaranya sebagai berikut:
1. Pelatihan resmi yang terjadwal
2. Penentuan standarisasi pendidikan bagi para pekerja
3. Program latihan khusus yang dilakukan secara kilat namun dapat
mencakup kebutuhan standart pekerja
4. Penilaian pretasi yang maksimal, serta pemanfaatan balanced score card
5. Sosialisasi arti penting, dan adab komunikasi kerja
6. Penerapan sistem kerja target yang terstruktur2
D. Manfaat Kerja Tim
Adapun beberapa manfaat yang dihasilkan dari kerja tim, yakni
sebagai berikut:
1. Pekerjaan menjadi lebih ringan karena dilakukan bersama.
2. Dapat menimbulkan semangat kebersamaan, lebih efektif dan efesien
dibandingkan dikerjakan sendiri-sendiri.
3. Kinerja organisasi lebih meningkat.

2
https://rezakarly.wordpress.com/2017/05/21/peningkatan-kinerja/

4
E. Tahapan Pembentukan Tim
Ada 5 fase yang harus dilakukan dalam pembentukan tim, yakni
sebagai berikut:3
1. Tahapan pembentukan (forming)
Dalam tahap ini tim akan bertemu dan mempelajari tentang
peluang dan tantangan, dan kemudian merumuskan tentang tujuan (goals)
dan mulai mengadakan pembagian tugas. Setiap anggota tim umumnya
akan bekerja secara independen, namun tetap dalam satu kelompok
bersama. Pada fase ini tugas utama fungsi adalah menyangkut orientasi.
Para anggota akan berusaha mengarahkan persepsinya pada tugas dan juga
rekan-rekannya dalam tim, dan mereka juga akan membahas batasan-
batasan dari tugas, dan hal-hal yang terkait. Untuk bisa menuju ke tahapan
selanjutnya setiap anggota tim harus meninggalkan kenyamanan
individualnya karena topik yang akan dihadapinya memiliki risiko konflik.
2. Sumbang saran/pendapat (storming)
Pada tahap ini para anggota bisa menyatakan pendapat tentang
karakter dan integritas dari anggota lain dan diharapkan untuk
menyuarakan pendapatnya. Jika mereka mendapati seseorang
menghindari tanggung jawab atau berusaha melakukan dominasi, maka
anggota tim yang lainnya bisa mempertanyakan tindakan tersebut kepada
pimpinannya
3. Etika dan tata tertib (norming)
Penyelesaian perbedaan pendapat ataupun konflik, dapat berakibat
pada hubungan yang lebih akrab. Dengan demikian semangat kerjasama
akan lebih meningkat. Pada tahap ini semua anggota tim mengambil
tanggung jawab dan memiliki ambisi untuk bekerja demi keberhasilan
tujuan tim. Mereka menerima anggota lain apa adanya, dan berupaya
untuk bekerja sama namun demikian terkadang ada salah satu anggota
yang berniat menghindari konflik, dengan cara tidak menyampaikan
gagasan-gagasan yang controversial ke dalam forum.

3
https://www.intipesan.com/lima-tahapan-dalam-membangun-tim/

5
4. Pelaksanaan (performing)
Dengan adanya tata tertib dan peraturan yang telah dikembangkan,
maka akan lebih mudah bagi anggota kelompok untuk berkonsentrasi pada
pencapaian tujuan bersama. Ini akan berdampak pada keberhasilan tim
dalamm mencapai tujuannya. Pada fase ini, mereka masih termotivasi dan
memahami tugasnya, namun anggota tim kini telah kompeten, otonom
dan mampu melakukan proses pengambilan keputusan tanpa pengawasan.
Perbedaan pendapat dimungkinkan terjadi sepanjang disalurkan melalui
mekanisme yang disepakati tim.
5. Penghentian sementara (adjourning)
Tuckman pada tahun 1977 bersama dengan Mary menambahkan
tahap kelima dari empat tahap pembentukan tim, yakni penghentian
sementara (adjourning). Ini mencakup penyelesaian tugas dan
mengistirahatkan tim, bisa sementara sifatnya kalau tim masih akan
diperlukan lagi.
F. Cara - Cara Untuk Meningkatkan Kinerja
Berdasarkan pernyataan menurut Timpe (1993) cara - cara untuk
meningkatkan kinerja, antara lain:
1. Diagnosis
Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh
setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam
mengevaluasi dan memperbaiki kinerja. Teknik - tekniknya: refleksi,
mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar - komentar orang lain
tentang mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali dasar -
dasar keputusan masa lalu, dan mencatat atau menyimpan catatan harian
kerja yang dapat membantu memperluas pencarian manajer penyebab -
penyebab kinerja.
2. Pelatihan
Setelah gaya atribusional dikenali dan dipahami, pelatihan dapat
membantu manajemen bahwa pengetahuan ini digunakan dengan tepat.

6
3. Tindakan
Tidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil
sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi
kausal harus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari tahap - tahap
penilaian kinerja formal.4

4
http://tulisan-adam.blogspot.com/2012/03/cara-meningkatkan-kinerja-karyawan-
dan.html

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu
proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap
sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Bagi suatu organisasi, kinerja
merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota atau komponen
organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Sederhananya,
kinerja merupakan produk dari kegiatan administrasi, yaitu kegiatan kerjasama
untuk mencapai tujuan yang pengelolaannya biasa disebut sebagai
manajemen.
Sebagai seorang individu, modal dasar untuk mampu menunjukkan
kinerja adalah penguasaan keahlian (kompetensi) yang meliputi:
1. Kompetensi secara teknikal
2. Kompetensi secara manajerial
3. Kompetensi perilaku
Adapun manfaat kerja tim yang meliputi: pekerjaan menjadi lebih
ringan karena dilakukan bersama, dapat menimbulkan semangat kebersamaan,
lebih efektif dan efesien dibandingkan dikerjakan sendiri-sendiri, dan kinerja
organisasi lebih meningkat.
Disamping itu juga terdapat cara - cara untuk meningkatkan kinerja,
yakni sebagai berikut:
1. Diagnosis
2. Pelatihan
3. Tindakan
B. Saran
Saya menyadari bahwa makalah saya ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Dengan
demikian, berharap makalah ini dapat memberi manfaat untuk pembaca. Dan
saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk lebih
baik kedepannya dari pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://polimer.bppt.go.id/id/berita-dan-artikel/artikel/peningkatan-kinerja-
organisasi
https://rezakarly.wordpress.com/2017/05/21/peningkatan-kinerja/
https://www.intipesan.com/lima-tahapan-dalam-membangun-tim/
http://tulisan-adam.blogspot.com/2012/03/cara-meningkatkan-kinerja-
karyawan-dan.html

Anda mungkin juga menyukai