DI SEKOLAH (E-Koran)
Disusun oleh :
Aghna Mahirotul Ilmi 17010714060
MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
MARET 2020
UTS E-Office
a. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini mendorong manusia untuk
terus memunculkan suatu inovasi baru. Dengan menjadikan setiap
proses kegiatan berjalan efesien dan efektif, sehingga
menyebabkan terjadinya transformasi dari sistem konvensianal ke
sistem otomatisasi.
Elektronik office (e-office) merupakan salah satu hasil dari
perkembangan teknologi. E-office adalah bagian dari sebuah
sistem teknologi informasi yang bertujuan untuk
menyederhanakah suatu proses kegiatan, terutama membantu
bagian administrasi untuk mengurus persuratan melalui
pemanfaatan media internet dan surat elektronik. Elektronik office
(e-office) selain untuk memudahkan proses administrasi pada
kantor , tetapi para pemimpin pun akan ikut menikmati hasilnya
sehingga dapat menghasilkan laporan dengan cepat berdasarkan
data terpadu yang ada didalam sistem e-office. Dengan demikian,
aktivitas dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga
keberhasilan perusahaan dapat tercapau secara optimal.
Dalam dunia pendidika, masyarakat khusunya orang tua dari
peserta didik sangat beperan dalam keberhasilan untuk
mensukseskan tujuan sekolah. Keberhasilan sebuah lembaga
dalam menjalankan bisnisnya bergantung pada kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan dan untuk memuaskan pelanggan.
Keberhasilan sekolah diukur dari tingkat kepuasan pelanggan, baik
internal maupun eksternal. Sekolah dikatakan berhasil jika mampu
memberikan pelayanan sama atau melebihi harapan pelanggan,
karena mereka sudah mengeluarkan budget cukup banyak pada
lembaga pendidikan. Suatu lembaga harus mampu menciptakan
kepuasan pada pengguna jasa, sehingga dapat memberikan
manfaat diantaranya hubungan antara sekolah dan wali murid
menjadi harmonis dan terciptanya loyalitas .
Untuk memberikan pelayanan yang optimal, maka
diperlukan suatu pengembangan sistem informasi yang lebih baik
dengan menggunakan fasilitas teknologi informasi yang dapat di
akses oleh orang tua dengan mudah. Salah satu sistem teknologi
informasi yang berhubungan dengan pelayanan yakni dengan
menggunakan sistem teknologi informasi E-Koran.
Layanan E-Koran merupakan fasilitas yang dapat digunakan
oleh sebuah lembaga sekolah yang berfungsi penting untuk
mendapatkan tanggapan dari orang tua peserta didik berupa
keluhan yang berhubungan dengan lembaga tersebut. E-Koran
merupakan sistem kotak sarana yang baik untuk mengukur tingkat
pelayanan pada sebuah lembaga. Melalui dokumen E-Koran dapat
diketahui keluhan, saran atau kritik apa saja yang perlu
ditindaklanjuti sesegera mungkin.
b. Tujuan E- Koran
Sistem Informasi Kotak Saran (E- Koran) ini dibuat denga tujuan
sebagai berikut :
1. Membuat sebuah media teknologi yang dapat memudahkan
sekolah menampung keluhan, saran dan kritikan dari orang tua
peserta didik.
2. Memudahkan suatu sekolah untuk meningkatkan kualitasnya.
3. Membuat sisten yang dapat menyajikan informasi yang tepat
dan akurat.
c. Manfaat E- Koran
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kepuasan orang tua
peserta didik terhadap pelayanan yang diberikan oleh lembaga
melalui kotak saran online.
2. Manfaat Praktis
a.)Bagi Sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk melakukan
perbaikan sehingga dapat meningkatkan kepuasan orang
tua peserta didik.
b.) Bagi Praktisi Humas
Dapat digunakan sebagai masukan Humas untuk lebih
profesional dalam menciptakan hubungan yang baik dengan
wali murid.
d. Alur Proses E- Koran
PEMBERI SARAN (KELUHAN) ADMIN
START
START
Merekap Data
Input Orang Tua Siswa
Username
Verifikasi
Data
Saran
Input Saran
Kirim Menindak
Lanjuti
E – Koran
DAFTAR PUSTAKA
Totok Mulyono
Program Studi Otomasi Perkantoran Akademi Komunitas Semen Indonesia Gresik
Komplek Pabrik PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Email: totokmulyono@gmail.com aksi.ac.id
Abstrak
Elektronik office (e-office) sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi
tentunya akan membantu pegawai di kantor dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkantoran. Tidak hanya pegawai, tetapi para pemimpin pun juga akan ikut menikmati
hasilnya sehingga dapat menghasilkan laporan yang dapat di-generate dengan cepat
berdasarkan data terpadu yang ada didalam sistem e-office. Pemanfaatan e-office masih
kurang berkembang karena budaya dan perilaku pegawai yang masih konvensional.
Metodologi penelitian ini menggunakan SDLC dan hasil yang diharapkan adalah
aplikasi berbasis web yang dibangun dapat memudahkan pegawai dalam melakukan
pencarian dokumen yang dikehendaki dan apabila dokumen telah diketemukan maka
dokumen dapat di unduh dan dilakukan disposisi ke pegawai yang lain. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aplikasi e-office berupa surat masuk dan surat keluar serta disposisi
memudahkan pegawai mengurus administrasi perkantoran khususnya dokumen
persuratan dan korespondensi sehingga surat dapat diproses secara cepat dan efisien.
Abstract
A. PENDAHULUAN
Electronic Office (e-office) adalah suatu sistem yang berhubungan
dengan administrasi yang secara maya memusatkan komponen-komponen
sebuah organisasi, di mana data, informasi dan komunikasi dibuat melalui
media telekomunikasi. Seiring perkembangan zaman serta dengan
kebijakan penerapan reformasi birokrasi di Indonesia yang mewajibkan
setiap proses bisnis atau kegiatan kantor harus berjalan dengan efisien dan
efektif yang menyebabkan terjadinya transformasi proses bisnis dari
sistem konvensional atau manual ke sistem otomatisasi. Proses bisnis
yang dilakukan secara manual (document driven) menggambarkan
pengiriman sebuah dokumen, misalnya surat yang masih berupa
hardcopy, dan dikirimkan dengan kurir antar unit di lingkungan kantor
(Arief, 2005).
E-office sebagai salah satu hasil dari pekembangan teknologi
tentunya akan membantu pegawai di kantor dalam menyelesaikan tugas-
tugas mereka. Tidak hanya pegawai, tetapi para pemimpin pun juga akan
B. TINJAUAN PUSTAKA
Referensi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya yang berjudul “Sistem E-Office Untuk Mendukung
Komunikasi, Koordinasi Dan Alokasi Sumber Daya (Studi Kasus di
KPTU FT UGM” (Arief, 2005) Definisi Electronic Office (e-office)
menurut Robles (2004) yang dikutif (Arief, 2005) adalah suatu sistem
yang berhubungan dengan administrasi, secara maya memusatkan
komponen-komponen sebuah organisasi dimana data, informasi, dan
komunikasi dibuat melalui media telekomunikasi. Electronic dalam E-
Office dapat berarti bahwa semua pekerjaan yang berhubungan
dengan administrasi perkantoran dikerjakan secara elektronis dan
4. Pencarian
Apabila dibutuhkan sebuah surat yang telah dibuat beberapa waktu
yang lampau, dengan sistem manual hanya dapat mengandalkan log
book (buku agenda surat masuk dan keluar), dimana informasi
tersebut hanya di index berdasarkan tanggal distribusi. Tidak mungkin
mencari surat berdasarkan key yang lainnya, seperti Perihal dan Isi
Surat. Fitur ini memberikan fasilitas agenda surat masuk dan surat
keluar yang dapat diurutkan berdasarkan perihal, tanggal, nomor
surat, kode loker, klasifikasi masalah, dan lain sebagainya.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode SDLC
(system developemtn life cycle) yang dikemukan oleh O’Brien dan George
M Marakas yang dikutip oleh Rusiyani memiliki 5 tahapan yaitu 1)
investigasi sistem, langkah ini adalah memproses pengembangan sistem
dengan mempertimbangkan teknologi sebagai solusi sistem informasi
yang telah ditetapkan; 2) analisis sistem, langkah ini adalah penguraian
hasil identifikasi sistem dan di analisis mengenai kebutuhan user
(pengguna) dan memilih alternative metode pemecahan masalah serta
merencanakan dan menerapkan rancangan sistem yang dikembangkan; 3)
design sistem, langkah ini adalah merancang sistem secara spesifikasi
yang memuat pada input, proses dan output yang dihasilkan sistem dan
berkolaborasi terhadap software, hardware, network, dataware dan
brainware sebagai pemenuhan syarat pengembangan model yang logis
dari sistem yang baru; 4) Implementasi sistem, langkah ini adalah langkah
pengujian sistem dengan cara melatih orang-orang yang mengoeprasikan
dan menggunakan sistem tersebut serta melakukan pengelolaan terhadap
2. Aspek Fungsional
b) User Direktur
Direktur yakni user yang akan menindaklanjuti surat yang telah
diinput oleh BAAK. Tindak lanjut berupa disposisi surat langsung ke
bagian atau surat tersebut dilanjutkan ke Wakil Direktur. Berikut fitur
yang dapat dilakukan oleh Direktur:
▪ Mengetahui Disposisi surat masuk
E. PENUTUP
Simpulan dan Saran
Penerapan e-office pada bagian administrasi akademik sebagai
bagian dari program paperless korespondensi perkantoran sangat
membantu terutama proses pengambilan keputusan kebijakan.
Berdasarkan hasil penelitian dari penerapan e-office yang telah
dilakukan bagian administrasi akademik memberikan dampak terhadap:
1. Distribusi surat masuk dan surat keluar lebih cepat sehingga disposisi
surat dapat langsung ditinjaklanjuti.
2. ATK dan sarana fisik penyimpanan dokumen yang digunakan
berkurang.
3. Database administrasi surat masuk dan surat keluar dilakukan secara
online. Database tersebut dapat membantu proses input-update dengan
mudah serta proses pencarian surat masuk dan surat keluar dilakukan
dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Afeanpah, F. (2017, Januari ). Komentar Tentang Paperless Office.
Retrieved from Paperless Office:
https://prastowo.staff.ugm.ac.id/?modul=baca&dir=artikel&artikel
=Paperless-Office.
ABSTRACT
Along with the implementation of bureaucracy reforms, which requires each business process activity in the
office running efficiently and effectively, the transformation of business process from automation systems to the
conventional should be done. Business processes by manually (document driven) illustrated by sending a
document, for example, hardcopy letter, sent by courier between units in an office environment. Used of e-office
is the one way in order to socialize E-government in the office environment. E-office is part of an information
technology system that aims to simplify business processes, especially through used of administrative
correspondence internet media and electronic mail. Institute of Road Engeneering tried to take advantage of e-
office in supporting it’s office activity. Used of e-office is proven to increase the effectiveness and efficiency of
the office activities.
ABSTRAK
Seiring dengan kebijakan penerapan reformasi birokrasi di Indonesia, yang mewajibkan setiap proses
bisnis/kegiatan perkantoran berjalan efesien dan efektif, menyebabkan terjadinya transformasi proses bisnis
dari sistem konvensianal ke sistem otomatisasi. Proses bisnis yang dilakukan secara manual (document driven)
menggambarkan pengiriman sebuah dokumen, misalnya surat yang masih berupa hardcopy, dan dikirimkan
dengan kurir antar unit di lingkungan kantor. Pemanfaatan e-office adalah salah satu cara yang dapat
dilakukan dalam rangka mensosialisasikan E-government di lingkungan perkantoran. E-office adalah bagian
dari sebuah sistem teknologi informasi yang bertujuan untuk menyederhanakan proses bisnis terutama
administrasi persuratan melalui pemanfaatan media internet dan surat elektronik. Puslitbang Jalan dan
Jembatan mencoba memanfaatkan e-office dalam mendukung kegiatan perkantorannya. Pemanfaatan E-office
terbukti dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari kegiatan perkantoran.
232
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2013 (SENTIKA 2013) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 9 Maret 2013
kurangnya infrastuktur dan aplikasi pendukung administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi
teknologi informasi di lingkungan kantor internal, menyampaikan pelayanan publik, atau
pemerintahan. Ditambah dengan budaya dan proses kepemerintahan yang demokratis. Model
perilaku pegawai negeri yang masih enggan untuk penyampaian yang utama adalah Government-to-
mulai memanfaatkan teknologi informasi dalam Citizen atau Government-to-Customer (G2C),
mendukung kegiatan perkantoran. Perlu sebuah Government-to-Business (G2B) serta Government-
komitmen serta inovasi dari teknologi informasi to-Government (G2G). Keuntungan yang paling
yang dapat memuncul rasa ketertarikan terhadap diharapkan dari e-government adalah peningkatan
teknologi yang akan digunakan (Indrajit, 2004). efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih
Dalam e-government dikenal sebuah layanan baik dari pelayanan publik. (wikipedia)
untuk mendukung kegiatan perkantoran khususnya Jika e-government seringkali dianggap sebagai
administrasi dengan nama e-perkantoran (e-office). pemerintahan online ("online government") atau
E-office di Indonesia saat ini lebih banyak digunakan pemerintahan berbasis internet ("Internet-based
oleh kalangan swasta. Untuk di kalangan government"), banyak teknologi pemerintahan
pemerintahan, e-office belum terlalu dikenal dan elektronik non-internet yang dapat digunakan dalam
dikembangkan pemanfaatannya (Indrajit, 2005). konteks ini. Beberapa bentuk non-internet termasuk
Seperti hal nya kantor pemerintahan di telepon, faksimil, PDA, SMS, MMS, jaringan dan
Indonesia, hingga tahun 2008 Puslitbang Jalan dan layanan nirkabel (wireless networks and services),
Jembatan (Pusjatan) masih menggunakan sistem Bluetooth, CCTV, sistem penjejak (tracking
administrasi perkantoran manual. Sistem ini systems), RFID, indentifikasi biometrik, manajemen
membutuhkan persediaan alat tulis kantor yang dan penegakan peraturan lalu lintas jalan, kartu
cukup banyak, terutama penggunaan kertas. Sistem identitas (KTP), kartu pintar (smart card) serta
ini juga membutuhkan waktu dan tenaga dalam aplikasi NFC lainnya; ; teknologi polling station
proses pendistribusian dokumen. Masalah lainnya (dimana e-voting non-online kini dipertimbangkan),
dalam sistem manual adalah penyimpanan dan penyampaian penyampaian layanan pemerintahan
pencarian dokumen. Penyimpanan dokumen berbasis TV dan radio, surat-e, fasilitas komunitas
membutuhkan banyak ruangan di kantor yang online, newsgroup dan electronic mailing list, chat
menjadikan ruangan kantor menjadi semakin sempit online, serta teknologi pesan instan (instant
dan berantakan. Dalam hal pencarian dokumen pun, messenger). Ada pula sejumlah sub-kategori dari e-
akan semakin sulit apabila dokumen tersebut tidak government spesifik seperti m-government (mobile
disimpan dengan teratur. government), u-government (ubiquitous
Berdasarkan hal diatas, maka pada tahun government), dan g-government (aplikasi GIS/GPS
anggaran 2008-2009 Pusjatan mencoba membuat untuk e-government) (wikipedia).
prototipe e-office Pusjatan. Prototipe ini adalah Ada banyak pertimbangan dan dampak potensial
aplikasi dasar yang nantinya akan dikembangkan penerapan dan perancangan e-government, termasuk
untuk menjadi e-office yang lebih kompleks. Pada disintermediasi pemerintah dengan warganya,
tingkat awal, e-office yang dikembangkan fokus dampak pada faktor sosial, ekonomi, dan politik,
kepada modul internal dan administrasi persuratan. serta halangan oleh status quo pada ranah ini.
Pada tahun 2012 e-office Pusjatan telah Pada sejumlah negara seperti Britania Raya, e-
menyelesaikan versi e-office yang telah terintegrasi government digunakan untuk mengajak kembali
dengan aplikasi pendukung perkantoran lainnya, ketertarikan warganya pada proses politik. Dalam
seperti aplikasi monitoring keuangan dan aplikasi hal tertentu bahkan dilakukan eksperiman dengan
perjalanan dinas. pemilu elektronik, dimana meningkatkan partisipasi
Makalah ini akan menjelaskan model dari pemilu dengan membuat pemilu menjadi mudah.
perancangan e-office Pusjatan, implementasi e-office Komisi Pemilihan Umum Britania Raya telah
Pusjatan serta implikasi dari penerapan e-office melakukan sejumlah proyek percontohan, meski
Pusjatan. dibayang-bayangi kekhawatiran akan kecurangan
alat ini.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 E-government 2.2 E-office
Pemerintahan elektronik atau e-government Kantor elektronik, atau e-office, adalah istilah
(berasal dari kata Bahasa Inggris electronics yang diciptakan untuk menutupi meningkatnya
government, juga disebut e-gov, digital government, penggunaan komputer berbasis teknologi informasi
online government atau dalam konteks tertentu untuk pekerjaan kantor, terutama di tahun 1980-an.
transformational government) adalah penggunaan Itu adalah kata kunci pemasaran pada saat itu, tapi
teknologi informasi oleh pemerintah untuk sekarang tidak begitu banyak digunakan karena
memberikan informasi dan pelayanan bagi semua kantor modern adalah kantor elektronik.
warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang (wikipedia)
berkenaan dengan pemerintahan. E-government Istilah muncul jauh lebih awal dalam nama
dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau komputer LEO (Lyons Electronic Office), yang
233
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2013 (SENTIKA 2013) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 9 Maret 2013
pertama kali menjalankan aplikasi bisnis pada tahun mendukung konsep paperless.
1951 di Inggris.Proses yang sedang berlangsung f. Mampu berfungsi sebagai media center yang
yang menyebabkan e-office adopsi adalah dapat di kelola dengan mudah untuk
penghapusan kertas dan membuat sebagian besar menyimpan data sebagai berikut:
dari kantor komunikasi elektronik. Definisi kantor ‐ Laporan Litbang
elektronik tidak tepat, dan itu mungkin berupa: ‐ Standar Pedoman Manual
pengenalan komputer pribadi yang menjalankan ‐ Jurnal
aplikasi perangkat lunak perkantoran, seperti ‐ Makalah
pengolah kata, atau interkoneksi komputer kantor ‐ Media (audio, video dan gallery)
menggunakan jaringan area lokal (LAN),atau ke ‐ Software (update antivirus dan driver)
sentralisasi fungsi kantor melalui aplikasi web. g. Menyediakan fasilitas forum sebagai media
(wikipedia) silaturahmi dan kordinasi yang dapat
Pengenalan e-office meningkatkan akurasi dan meningkatkan suasana kondusif dan
efisiensi organisasi dan dengan demikian kekeluargaan di lingkungan internal Pusjatan.
meningkatkan tingkat layanan mereka, sementara h. Menyediakan fasilitas untuk menarik user
secara teoritis menurunkan biaya dan secara drastis internal tetap nyaman menggunakan aplikasi
mengurangi konsumsi kertas. Banyak dokumen e-office Pusjatan seperti personal agenda,
masih sedang dicetak dan diedarkan di atas kertas, chatting, shoutbox, notification, dsb.
bagaimanapun, terutama orang-orang yang i. Menyediakan fasilitas admin panel untuk
membutuhkan tanda tangan. manajemen data dan kebijakan aplikasi e-
office Pusjatan.
3. PEMBAHASAN j. Menyusun flowchart distribusi persuratan
3.1 Perancangan Aplikasi E-office pada e-office.
Sebelum melakukan pembangunan aplikasi,
langkah awal yang disusun adalah membuat
rancangan sistem e-office. Tahapan penyusunan
rancangan e-office adalah sebagai berikut ;
a. Penyusunan analisa kebutuhan pengguna.
b. Penyusunan analisa kebutuhan minimum
sistem (Minimum Requirement)
c. Penyusunan konsep basisdata
d. Pembuatan arsitektur aplikasi.
Analisa kebutuhan e-office Pusjatan digunakan
untuk mengetahui data dan pendukung dalam
pembuatan aplikasi e-office Pusjatan. Analisa juga
dilakukan untuk mengetahui kondisi ideal yang
harus dipenuhi agar pembuatan aplikasi e-office
Pusjatan sesuai dengan tujuan. Konsep E-office
Pusjatan yang diterapkan dianalisa berdasarkan
ketersediaan data dan informasi. Konsep portal
intranet harus dapat mengakomodir data yang
tersedia dan dibutuhkan user Pusjatan. Dianalisa
juga dampak penggunaan data tertentu terhadap
efiseinsi proses dalam aplikasi. Berikut adalah hasil Gambar 2. Flowchart Distribusi Persuratan di
analisa kebutuhan dari pengguna di Pusjatan ; Pusjatan
a. Menyediakan kemudahan dalam melakukan
komunikasi dan kordinasi pekerjaan di Aplikasi database yang digunakan adalah
internal Pusjatan. MySQL. Konsep database yang digunakan
b. Menyediakan fasilitas untuk menampilkan menyesuaikan tipe basis data yang telah digunakan
berita internal, pengumuman, artikel dan oleh Website Pusjatan. Setelah dianalisa konsep
kebijakan yang terintegrasi dengan website yang digunakan cukup sederhana, dikarenakan tidak
pusat. melibatkan data lainnya diluar data yang dimiliki
c. Menyediakan fasilitas untuk mempermudah oleh Pusjatan.
pembuatan dan pengiriman undangan dan Berdasarkan Analisa kebutuhan sistem dalam
memo dinas. pembuatan aplikasi e-office, didapatkan kebutuhan
d. Menyediakan fasilitas untuk pengiriman sistem meliputi :
electronic mail (email) yang terintegrasi a. Perangkat lunak pengembangan aplikasi.
dengan mail server Pusjatan. Software Development PHP versi 5.0.
e. Meningkatkan efisiensi kerja dengan Menggunakan web server Apache 2.2.11.
penerapan Online Document yang Menggunakan Content Management System
234
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2013 (SENTIKA 2013) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 9 Maret 2013
(CMS) Joomla versi 1.5.17 dengan aplikasi. Pembuatan aplikasi dilakukan dengan cara
pertimbangan keamanan, fleksibilitas dan pemrograman terstuktur dengan pemanfaatan
kemudahan admin untuk melakukan database. Untuk media komunikasi dalam aplikasi
pengelolaan dan pengembangan jika e-office ini, akan digunakan mail server Pusjatan,
diperlukan. yang telah dibangun menggunakan platform Zimbra.
b.Perangkat lunak pengembangan database
Database My SQL 5.0.
c.Sistem minimum instalasi dan konfigurasi
aplikasi di sisi pengguna. Operating System
Windows. Ram 256 Mb. Terinstal Browser
(IE, Mozilla, Opera,dsb).Telah melakukan Join
Domain
Setelah mengetahui hasil dari analisa kebutuhan,
kemudian akan dilakukan pembuatan rancangan atau
desain aplikasi e-office Pusjatan. Pembuatan desain
dibagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu :
a.Pembuatan Arsitektur/Site Map Gambar 4. Antarmuka E-mail Pusjatan
Site Map aplikasi e-office Pusjatan
menggambarkan struktur fasilitas, data dan Setelah mail server terbangun, maka aplikasi e-
informasi yang terdapat di dalam aplikasi. office Pusjatan telah memiliki platform yang akan
Berikut adalah site map aplikasi e-office digunakan untuk berkomunikasi antar pengguna.
Pusjatan. Aplikasi e-office Pusjatan terdiri dari beberapa
modul sebagai fasilitas pendukung kegiatan
perkantoran di Pusjatan. Aplikasi e-office Pusjatan
dapat diakses melalui jaringan intranet/internet
dengan autentifikasi oleh database di server.
Berikut adalah antarmuka halaman utama dari
aplikasi e-office Pusjatan. Di halaman depan terdapat
seluruh menu yang menyediakan fasilitas pendukung
dari e-office
235
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2013 (SENTIKA 2013) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 9 Maret 2013
Gambar 7. Antarmuka Fasilitas Disposisi Gambar 10. Antarmuka Fasilitas Images gallery
Berikut adalah modul memo dinas dari aplikasi Berikut adalah modul dari media, dimana
e-office Pusjatan. Modul ini dipergunakan dalam fasilitas ini dipergunakan sebagai media sharing
pembuatan konsep memo dinas yang akan dibuat audio dan video yang dimiliki Pusjatan, agar dapat
oleh bawahan kepada atasan, yang nantinya setelah dipergunakan oleh seluruh pengguna e-office.
disetujui, memo dinas tersebut akan didistribusikan
ke pegawai atau unit yang dituju.
236
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2013 (SENTIKA 2013) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 9 Maret 2013
Berikut adalah modul dari fasilitas Ruang Rapat Gambar 17. Antarmuka Fasilitas Ticketing
dari aplikasi e-office Pusjatan. Fasilitas ini adalah Complaint
untuk memonitoring ketersediaan Ruang Rapat yang
tersedia di Pusjatan. Berikut adalah modul dari fasilitas Agenda dari
aplikasi e-office Pusjatan. Fasilitas ini dipergunakan
Sebagai agenda ataupun kalender yang
menginformasikan setiap acara di Pusjatan.
.
237
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2013 (SENTIKA 2013) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 9 Maret 2013
Berikut adalah modul dari fasilitas Chatting No Indikator Sebelum Sesudah Keterangan
dari aplikasi e-office Pusjatan. Fasilitas ini E-office E-office
1 Pembelian 100 % 75 % ATK dapat
dipergunakan sebagai media obrolan via jaringan ATK dihemat sebesar
Pusjatan antar sesama pengguna e-office pusjatan. 25%
2 Kecepatan 1-5 Hari 1-12 Jam Respon time
Transfer maksimal 12 jam
Dokumen
3 Kurir 8 Orang Tidak E-office tidak
Dokumen Ada memerlukan kurir
dokumen
4 Kecepatan 1-5 Hari 1-12 Jam Semakin cepat
Pengambilan dokumen
Keputusan terkirim, semakin
cepat keputusan
akan diambil
5 Tempat Ruangan Storage Dokumen
Penyimpanan 5x5 m2 1 Tb tersimpan dalam
Dokumen bentuk elektronik
Tabel 1. Indikator Kinerja Penerapan E-office di
Gambar 19. Antarmuka Fasilitas Chatting Pusjatan
238
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2013 (SENTIKA 2013) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 9 Maret 2013
239
Vol . XI Nomor 31 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430
Intisari
Dalam lampiran Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik Di Lingkungan
Instansi Pemerintah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia disebutkan bahwa untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan
efisien maka diperlukan teknologi informasi dan komunikasi untuk kecepatan dan kemudahan dalam proses
pengambilan putusan. Penggunaan teknologi informasi tersebut dapat menghemat sumber daya seperti tenaga,
kertas, waktu, dan biaya karena mengurangi jumlah naskah dinas yang harus dicetak.
Seperti halnya kantor pemerintahan di Indonesia, hingga tahun 2012 Biro Kepegawaian Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud) sebagian besar masih menggunakan sistem
administrasi perkantoran manual. Sistem ini membutuhkan persediaan alat tulis kantor yang cukup banyak,
terutama penggunaan kertas. Sistem ini juga membutuhkan waktu dan tenaga dalam proses pendistribusian
dokumen. Masalah lainnya dalam sistem manual adalah penyimpanan dan pencarian dokumen. Penyimpanan
dokumen membutuhkan banyak ruangan di kantor yang menjadikan ruangan kantor menjadi semakin sempit dan
berantakan. Dalam hal pencarian dokumen pun, akan semakin sulit apabila dokumen tersebut tidak disimpan
dengan teratur.Selain itu sistem ini juga rawan terhadap perbuatan yang mengarah kepada Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme dengan tidak ada transparasi dalam pemrosesan sebuah berkas atau dokumen penting lainnya.
Pemanfaatan paperless office system di lingkungan Biro Kepegawaian Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia adalah salah satu cara untuk mendukung E-Government. Paperless office system
sebagai upaya menggantikan dokumen dalam bentuk kertas yang ada di perkantoran tradisional dengan
dokumen dalam format elektronik seperti doc, pdf, dan sebagainya terbukti dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensiensi di lingkungan pemerintahan.
Abstract
In the Regulation of the Minister of State for Administrative and Bureaucratic Reform of the Republic of
Indonesia Number 6 of 2011 on the General Guidelines for the Official Scripts Electronic Environment
Government Agencies Ministry of Administrative Reform and Bureaucratic Reform of the Republic of Indonesia
stated that in order to support the smooth implementation of effective governance and efficient it is necessary
information and communication technology to speed and ease the decision making process. The use of information
technology can save resources such as energy, paper, time, and cost by reducing the number of the script that
should be printed.
As well as government offices in Indonesia, until 2012, the Bureau of Personnel Ministry of Education
and Culture of the Republic of Indonesia (Kemdikbud) most still use manual systems office administration. This
system requires a constant supply of stationery that is quite a lot, especially the use of paper. This system also
takes time and effort in the process of distribution of documents. Other problems in the manual system is storage
and retrieval of documents. Storage of documents requires a lot of room in the office that makes the office become
increasingly cramped and cluttered. In the case of any document search, it will be more difficult if the document
is not saved with the teratur.Selain system is also vulnerable to actions that lead to corruption, collusion, and
nepotism with no transparency in the processing of a file or other important documents.
Utilization paperless office system in the Bureau of Personnel Ministry of Education and Culture of the
Republic of Indonesia is one way to support the E-Government. Paperless office system as an effort to replace a
1
Vol . XI Nomor 31 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430
document in paper form in a traditional office with documents in electronic formats such as doc, pdf, etc. proven
to increase the effectiveness and efisiensiensi within governmen
2
Vol . XI Nomor 31 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430
2. Menghilangkan pemakaian perangkat lunak kepada Korupsi Kolusi Nepotisme, misalnya tidak
serbaguna untuk kerja rutin mekanistik sehari- ada transparasi dalam pemrosesan sebuah berkas
hari untuk diarahkan pada pemakaian sistem atau dokumen penting lainnya. Berdasarkan hal
sepenuhnya. diatas, maka pada tahun 2013 Biro Kepegawaian
3. Mengkonsentrasikan penugasan sumber daya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
manusia pada kerja non rutin mekanistik Indonesia membuat prototype paperless office
yang memerlukan kekuatan cipta, rasa dan system yang diimplementasikan di Bagian
karsa sepenuhnya. Pengembangan Disiplin Dan Pensiun. Prototype ini
4. Menekan pemakaian kertas hanya untuk adalah aplikasi dasar yang nantinya akan
mencetak dokumen-dokumen yang memiliki dikembangkan lebih luas di Biro Kepegawaian,
kekuatan hukum khusus seperti sertifikat, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Makalah
surat-surat perjanjikan dan sebagainya. ini akan menjelaskan model dari perancangan
5. Menjadikan pekerjaan kantor sebagai aktivitas Paperless Office System, implementasi Paperless
yang menghibur [7]. Office System serta implikasi dari penerapan
Jika E-office membantu pekerjaan kantor yang awal Paperless Office System di Biro Kepegawaian,
mulanya dikerjakan secara manual menjadi Kementrian Pendidikan
terkomputerisasi, sementara paperless office
mengubah sebagian besar proses analog ke dalam METODE PENELITIAN
proses digital. Dalam E-Office proses administrasi Prosedur dan tahapan penelitian ini adalah seperti
perkantoran masih memungkinkan untuk pada gambar 1 berikut ini.
menyertakan berkas asli yang digunakan sementara
di dalam paperless office berkas asli langsung di
arsipkan setelah dirubah menjadi berkas digital.
Seperti halnya kantor pemerintahan di Indonesia,
hingga tahun 2012 Biro Kepegawaian Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Kemdikbud) sebagian besar masih menggunakan
sistem administrasi perkantoran manual. Sistem ini
membutuhkan persediaan alat tulis kantor yang
cukup banyak, terutama penggunaan kertas. Sistem
ini juga membutuhkan waktu dan tenaga dalam
proses pendistribusian dokumen. Masalah lainnya
dalam sistem manual adalah penyimpanan dan
pencarian dokumen. Penyimpanan dokumen
membutuhkan banyak ruangan di kantor yang
menjadikan ruangan kantor menjadi semakin sempit
dan berantakan. Dalam hal pencarian dokumen pun,
akan semakin sulit apabila dokumen tersebut tidak Gambar 1. Tahapan dan Prosedure penelitian
disimpan dengan teratur [3]. Selain itu sistem ini 1. Identifikasi dan perumusan masalah : meliputi
juga rawan terhadap perbuatan yang mengarah pendefinisian masalah yang ada kemudian
3
Vol . XI Nomor 31 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430
dirumuskan proses bisnis sistem yang akan a. Menyediakan kemudahan dalam melakukan
digunakan. komunikasi dan kordinasi pekerjaan di internal
2. Studi pustaka : memperoleh data dan referensi Kemdikbud.
yang diperlukan. Referensi diambil dari buku, b. Menyediakan fasilitas untuk menampilkan
proceding dan jurnal terkait E-Office dan PLO berita internal, pengumuman, artikel dan
(Paperless Office System). kebijakan yang terintegrasi dengan website
3. Analisa Data : setelah merumuskan proses bisnis pusat.
dari sistem yang akan digunakan maka langkah c. Menyediakan fasilitas untuk mempermudah
selanjutnya yaitu menentukan Input, Proses dan pembuatan dan pengiriman undangan dan
Output dari dokumen yang .digunakan memo dinas.
4. Perancangan Sistem : Setelah menganalisa d. Meningkatkan efisiensi kerja dengan
proses system yang akan dibangun mulai dari penerapan Online Document yang mendukung
proses input, proses dan output pada dokumen konsep paperless.
maka dilakukan perancangan system yang e. Mampu berfungsi sebagai media center yang
dibangun. dapat di kelola dengan mudah untuk
menyimpan data sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Perancangan Aplikasi - Update data pegawai
Dalam melakukan pembangunan aplikasi, langkah - Agenda surat masuk
awal yang disusun adalah membuat rancangan - Agenda surat keluar
sistem. Tahapan penyusunan rancangan Paperless - Arsip digital
Office System adalah sebagai berikut : - Penilaian kinerja pegawai
a. Penyusunan analisa kebutuhan pengguna. - Progres pekerjaan
b. Penyusunan analisa kebutuhan minimum - Rekap surat per periode
sistem (Minimum Requirement) - Statistik surat masuk, surat keluar, kinerja
c. Penyusunan konsep basisdata pegawai dll
d. Pembuatan arsitektur aplikasi. f. Menyediakan fasilitas forum sebagai media
Analisa kebutuhan Paperless Office System silaturahmi dan kordinasi yang dapat
digunakan untuk mengetahui data dan pendukung meningkatkan suasana kondusif dan
dalam pembuatan aplikasi Paperless Office System kekeluargaan di lingkungan internal
Kemdikbud. Analisa juga dilakukan untuk Kemdikbud.
mengetahui kondisi ideal yang harus dipenuhi agar g. Menyediakan fasilitas untuk menarik user
pembuatan aplikasi. Analisa juga dilakukan yang internal tetap nyaman menggunakan aplikasi
diterapkan berdasarkan ketersediaan data dan Paperless Office System Kemdikbud seperti
informasi. Konsep portal intranet dan internet harus personal agenda, chatting, notification, dsb.
dapat mengakomodir data yang tersedia dan h. Menyediakan fasilitas admin panel untuk
dibutuhkan user Kemdikbud. Dianalisa juga dampak manajemen data dan kebijakan aplikasi
penggunaan data tertentu terhadap efiseinsi proses Paperless Office System Kemdikbud.
dalam aplikasi. Berikut adalah hasil analisa i. Menyusun work flow distribusi persuratan pada
kebutuhan dari pengguna di Kemdikbud : Paperless Office System Kemdikbud.
4
Vol . XI Nomor 31 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430
Bag.
Persuratan
Sek
Kapus
Kapus Sek
Kabid/
Kabid/
Kabag
Kasub/
Kasi
Staf Software Development PHP versi 5.0.
kabag
Penerimaan
Surat
Menggunakan web server Apache 5.2.
Pencatatan
Surat
Pemberian
Lembar
Disposisi
Disposisi Kapus Menggunakan framework CodeIgniter
Penyerahan
Lembar
Disposisi b. Perangkat lunak pengembangan database
Penerimaan
Lembar
Disposisi
Database My SQL 5.0.5
Pencatatan
Lembar
Bag.
Persuratan
Sek
Kapus
Kapus Sek
Disposisi
Kabid/
Kabid/
Kabag
Kasub/
Kasi
Staf c. Sistem minimum instalasi dan konfigurasi
kabag
Pemberian
Lembar
Disposisi
Kabid/Kabag aplikasi di sisi pengguna. Operating System
Disposisi
Penyerahan
Kabag/Kabid
Windows, Linux atau MAC OS, Ram 512 Mb,
Lembar
Disposisi
Penerimaan
HDD 100G, Terinstal Browser (IE, Mozilla,
Lembar
Disposisi
Kabid/Kabag
pera,dsb).
Pemberian
Lembar
Disposisi
Kasub/Kasi Setelah mengetahui hasil dari analisa kebutuhan,
Penerimaan
Disposisi Lembar
Kabag/Kabid Disposisi
Kasub/Kasi kemudian akan dilakukan pembuatan rancangan
Eksekusi
Perintah
atau desain aplikasi paperless office system
Kemdikbud. Pembuatan desain dibagi menjadi
Gambar 2. Work flow distribusi surat secara
manual sebelum menggunakan paperless office beberapa kegiatan, yaitu :
system a. Pembuatan Arsitektur
Berikut adalah arsitektur aplikasi e-office
paperless office system Kemdikbud.
5
Vol . XI Nomor 31 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430
Desain database meliputi pembuatan ERD (Entity Gambar 5. Antarmuka sms gateway paperless
Relationship Diagram) dan normalisasi tabel. office system Kemdikbud
Pembuatan desain derancang agar tidak terjadi Didalam aplikasi paperless office system ini terdapat
redudancy dan replikasi data, sedang ERD 3 tampilan antarmuka halaman utama ketika
digunakan untuk menganalisa hubungan antar tabel, pengguna mengakses sistem ini seperti terdapat pada
sehingga didapatkan suatu database yang handal. Gambar 6 yaitu :
d. Pembuatan Desain Antarmuka (interface) 1. Menu login system
Pembuatan desain antarmuka bertujuan untuk Untuk masuk kedalam sistem
memberikan gambaran tentang letak dan tampilan 2. Progress kerja
antar fasilitas-fasilitas yang terdapat pada laman Untuk melihat progress kerja pegawai dan
aplikasi paperless office system Kemdikbud. pekerjaan setiap pegawai
Pembuatan Aplikasi 3. Pencarian data usulan
Proses berikutnya setelah proses perancangan yaitu Untuk mencari setiap dokumen yang telah
pembuatan aplikasi. Pembuatan aplikasi dilakukan masuk ke dalam usulan Biro Kepegawaian
dengan cara pemrograman terstuktur dengan Kemendikbud
pemanfaatan database. Untuk media komunikasi
dalam aplikasi paperless office system Kemdikbud
ini, menggunakan sms gateway, yang telah dibangun
menggunakan platform Gammu.
User atau client yang berkepentingan dapat
mengetahui keberadaan berkas yang dikirimnya
cukup dengan mengetikkan format SMS sebagai
berikut seperti terdpat pada Gambar 5 dan dikirim
ke nomor telephone yang telah disediakan
Ketik :CEK#NIP#NOMOR SURAT
6
Vol . XI Nomor 31 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430
halaman ini user yang berkepentingan dapat masuk paperless office system Kemdikbud
mengetahui sejauh mana respon dari surat yang Berikut format laporan harian atau per periode
diusulkan, lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 9. tertentu untuk semua jenis usulan surat yang
7
Vol . XI Nomor 31 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430
diproses di Bagian Pengembangan Disiplin Dan system terhadap beberapa indikator. Tabel berikut
Pensiun seperti terdapat pada Tabel 1. menunjukan bagaimana aplikasi
paperless office system Kemdikbud dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan
perkantoran di Biro Kepegawaian, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
No Indikator Sebelum Sesudah Keterangan
8
Vol . XI Nomor 31 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430
1. Mendukung terwujudnya tata kelola [4] The Office of the Future". Business Week
pemerintahan yang baik dengan memanfaatkan (2387), 30 June 1975: 48–70
teknologi informasi [5] Meyer, Gordon. “My Paperless Office,”
2. Penghematan sumberdaya, seperti tenaga, Reviews,http://www.oreillynet.com/mac/blog/
kertas, waktu, dan biaya karena mengurangi 2007/11/my_paperless_office.html 2007
jumlah naskah dinas yang harus dicetak. [6] Ashdown, Mar. “Remote collaboration on
3. Efektivitas dan efisiensi pekerjaan dapat dicapai desk-sized displays,” Comp. Anim. Virtual
dengan tersampaikannya informasi, secara Worlds, 2005 16: 41–51 (Published online in
langsung tanpa bergantung pada keberadaan Wiley Inter Science
kurir. (www.interscience.wiley.com). DOI:
4. Mendorong terjadinya reformasi birokrasi 10.1002/cav.55)
aparatur negara. [7] Prastowo,Bambang Nurcahyo. Pengembangan
5. Memberikan keamanan dalam penyimpanan Sistem Paperless Office berbasis Sistem
dokumen, kemudahan dalam menangani Jejaring Sosial. Rancangan Usulan Penelitian
dokumen, dan keakuratan dalam pelacakan untuk Disertasi. Universitas Gajah Mada. 2009
status dokumen.
6. Kecepatan dalam pengambilan keputusan oleh
pimpinan.