Nomor
/LPK/X/2012
PELAKSANA PROGRAM
LPK
BILKIS IMMAWATI
KETUA
H.RIZA FAISAL
M.UKI
ARIF
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur pada tuhan yang maha kuasa, LPK BILKIS
IMMAWATI mengajukan proposal sebagai acuan pelaksanaan program kursus para
profesi dengan bidang keterampilan menjahit di wilayah Kab. Tangerang bagian utara
Prop. Banten Tahun 2012.
Melalui program ini diharapkan terjadi perubahan kultur dikalangan masyarakat
yang memiliki sikap dan etos kerja yang tinggi serta semangat kemandirian dalam
berwira usaha, hal ini sebagai upaya meningkatkan harkat dan kualitas hidup generasi
muda.
Pemberdayaan potensi kemasyarakatan di bidang sosial, budaya dan ekonomi
merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat untuk
secara bersama-sama dalam menggagas kepedulian pada sesama.
Demikian Proposal ini kami susun dan disampaikan untuk menjadi bahan
pertimbangan dalam proses seleksi.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Menyikapi permasalahan pengangguran dan kemiskinan yang menyangkut kerana
sosial ekonomi merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang memerlukan problem
Solving secara komperhensif. Menurut data BPS Februari 2008 Jumlah pengangguran
terbuka sebanyak 9,43 juta orang (8,64 %), per- Agustus 2008 berjumlah 9,39 juta orang
(8,39) dari total angkatan kerja 111,4 juta orang. Pengangguran terbuka didominasi
lulusan sekolah menengah kejuruan sebesar 14,31%, perguruan tinggi 12,59%, diploma
11,21%, lulusan SMP 9,39%, dan lulusan dasar 4,57%, dari jumlah pengangguran.
Jumlah pengangguran tersebut diperkirakan akan bertambah dengan adanya krisis
keuangan global sebesar 20 juta orang sehingga dari jumlah pengangguran sebelumnya 9
juta orang akan bertambah menjadi 21 juta orang di tahun 2012.
Jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan
2.
3.
4.
5.
labour).
Terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK karna krisis global).
Terbatasnya sumber daya alam di Kota yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat
untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian.
Dari kelima faktor tersebut yang dominan adalah faktor pertama sampai ketiga
yang menyebabkan pengangguran di Indonesia saat ini. Dari gambaran tersebut diatas
maka diperlukan pemberdayaan kepemudaan melalui program kewirausahaan menjadi
skala prioritas untuk mengatasi percepatan menurunkan angka pengangguran. Dampak
yang di berikan atas pengagguran yang mayoritas
adalah dikalangan pemuda atau menimbulkan gejolak sosial dan ekonomi dan pada
gilirannya akan terjadi penyalagunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas,
premanisme, trafficking dan lain sebagainya.
Kondisi tersebut akan mengganggu pembangunan disegala bidang dan stabilitas
nasional maka Direktur Pembinaan Kursus Lan Kelembagaan Direktorat Jendral PNFI
Defdiknas mengadakan program kursus para propesi melalui lembaga keterampilan
kursus sebagai salah satu solusi mengatasi masalah pengangguran, kimiskinan dan
masalah sosial lainnya dalam pemberdayaan, pengembangan dan perlindungan pemuda.
Keberadaan LPK Bilkis Immawati merasa terpanggil untuk urut bertpartisipasi melalui
program ini dalam rangka mengatasi problematika kepemudaan di bidang ekonomi dan
sosial.
Program kursus para propesi (KPP) merupakan salah satu bentuk program
pemberdayaan propesi kepemudaan yang diprioritaskan pada pemuda usia produktif yang
tidak sekolah, pengangguran karena tidak memiliki keterampilan, yang tergolong miskin
dengan menitikberatkan pada pendidikan dan pelatihan keterampilan (vocational) sesuai
dengan kebutuhan pasar, dunia usaha dan industri, serta potensi lokal yang layak
dikembangkan menjadi usaha ekonomi.
Pendekatan Kursus Para Profesi (KPP) adalah salah bentuk penyelesaian masalah
membantu penanganan degradasi moral kerja dan semangat kewirausahaan dikalangan
generasi muda melalui program pelatihan keterampilan kegiatan usaha menjahit
diharapkan tercipta mentalitas kerja yang tangguh dan pencerahan dalam pembangunan
semangat kewirausahaan yang memiliki kemandirian, profesionalisme dan daya saring
yang tinggi.
Membekali dengan kemampuan dasar keterampilan usaha menjahit manajemen,
akutansi, membentuk jaringan kemitraan dengan dunia usaha agar pasca pendidikan
kecakapan hidup (life skill) akan terwujud perubahan sikap mental dan terbentuk jaringan
kemitraan dengan pemangku (stake holder) lainnya dalam konteks pengembangan usaha.
Dasar pemikiran di atas menjadikan wilayah pantura Kab. Tangerang, Prop. Banten
dan menjadi pemilihan program menjahit didasarkan dan di dukung oleh bermacam
aspek antara lain :
a.
Posisi geografis wilayah pantura kab. Tangerang berada pendampingan dengan DKI
Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan dan industri yang relevan
dengan potensi sebagai wilayah penyangga ibu kota Negara untuk mengembangkan
potensi daerah dan masyarakat Kab. Tangerang pada gilirannya akan memberikan
dampak positif secara langsung maupun tidak langsung dengan konsep pengembangan
potensi kewilayahan atau daerah yang didukung dengan infrastruktur dan sumber daya
b.
peningkatan kualitas hidup masyarakat agar terciptanya iklim berusaha dan bekerja yang
c.
sehat dengan pemanfaatan potensi lokal dan IPTEK yang berorientasi pasar.
Dampak positif diharapkan dari program dirasakan manfaatnya secara langsung atau
tidak langsung di wilayah kerja proyek/program diselenggarakan, diantaranya akan di
bentuk kultur baru dalam berusaha dan bekerja di bidang keterampilan menjahit.
Terbentuknya sentra produksi kepemudaan keterampilan menjahit yang di upayakan
terjadi kerjasama dengan jaringan kemitraan di bidang jahit menjahit pasca produksi,
maka perlu di bentuk wahana fasilitas melalui kelompok Usaha Bersama di harapkan
menjadi basis utama dalam pengembangan usaha pasca program pendidikan kecakapan
hidup (life skill).
2. Tujuan Program
Melaksanakan Program Kursus Para Profesi (KPP) melalui lembaga pelatihan
keterampilan yang bermuatan pendidikan kecakapan hidup dengan kegiatan usaha
a.
b.
c.
Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan atau berusaha mandiri.
Membekali pengetahuan dan keterampilan berbasiskan kecakapan hidup keterampilan
usaha menjahit agar mampu meningkatkan kualitas hidup dalam rangka memperbaiki
kondisi sosial ekonomi dikalangan pemuda.
3. Hasil Yang Ingin Dicapai
Melaksanakan program kursus Para profesi (KPP) melalui lembaga pelatihan
keterampilan yang bermuatan pendidikan kecakapan hidup dengan kegiatan usaha
a.
b.
Terciptanya budaya entrepreneurship (wirausaha) dan etos kerja yang tinggi di kalangan
pemuda dalam menghadapi dunia usaha dan kerja serta memiliki kompetensi dalam
membangun jaringan kemitraan dengan pemangku kepentingan (stake holder), melalui
komunitas kelompok usaha bersama sebagai bentuk konkrit dalam membangun budaya
usaha dan kerja yang mandiri.
BAB II
KEGIATAN PENYELENGGARAAN
Persiapan
Melakukan survey ke lapangan (need assasment)
Mencatat seluruh kebutuhan pendidikan/pelatihan
Mendesain bentuk pendidikan/pelatihan
Menunjuk Instruktur/narasumber
Mengadakan seleksi calon peserta program
Merencanakan perkiraan pembinaan program
Pelaksanaan
Melakukan pencatatan setiap proses pelatihan
Menginflementasikan seluruh rencana program
Melakukan pengawasan program
Memberikan tes awal dan tes akhir pada peserta
Melakukan praktek
Pemagangan
Untuk terciptanya link and match dengan dunia usaha dan industri atau pasar kerja maka
b.
c.
d.
e.
sinerji yang baik sesame kelompok, fasilitator dan pemangku kepentingan (stake holder).
Kelompok usaha bersama (KUBE) mampu membangun pengembangan usaha dengan
konsep kemitraan dengan pemangku kepentingan (stake holder)
2. Organisasi Pelaksanaan
Bidang-bidang :
Administrasi / TU
: AHMAD SOBARI
Pendidikan Kecakapan Hidup
: ARSOMA,S.E
Kemitraan dan Kemadirian : RATMONO,S.E
Humas dan Publikasi
: TAUFIK
Uraian tugas dan tanggung jawab pengurus sebagai berikut :
Ketua
: merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi
dan mengevaluasi pada setiap program pendidikan luar
sekolah dibantu oleh
Bidang pendidikan
Kecakapan hidup
Kemandirian usaha
3. Jadwal Kegiatan
KEGIATAN
O
1
Identifikasi narasumber
Identifikasi kemitraan
Pengajuan proposal
Penetapan program
Pelaksanaan program
Pemagangan peserta
10
Pasca program/Pendampingan
11
12
12
4. Jadwal Kegiatan
Sasaran peserta program kewirausahaan melalui lembaga kursus dan pelatihan
yang bermuatan pendidikan kecakapan hidup sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Menganggur
Berasal dari keluarga yang kurang mampu
Minimal dapat membaca, tulis dan hitung
Memiliki minat/keinginan dengan program yang direncanakan
Mampu bekerjasama dalam kelompok
Jumlah peserta didik 50 orang
5. Tenaga Pendidik/Narasumber/Instruktur
Penyelenggaraan program kursus para profesi (KPP) melalui pendidikan
kecakapan hidup dengan keterampilan menjahit dengan tenaga pendidik / instruktur
kegiatan sebagai berikut :
No
Narasumber
Kompotensi
Lembaga/Instansi
KOMARUDIN
Monifation
ASEP SURYATNA
Marketing
SALURI.SPd
Enterpreneurship
YAYASAN KAWASA
ARSOME.SE
Bisnis Plan
YAYASAN KAWASA
RATMONO,S.E
Disiplin Usaha
YAYASAN KAWASA
6
7
SURYADI
&
ARIEF,HENDRIK
SURYADI
&
ARIEF,HENDRIK
LPP-UMKM
LPK-BILKIS
IMMAWATI
Keterampilan Menjahit
Mekanik Mesin Jahit
LPK-BILKIS
IMMAWATI
LPK-BILKIS
IMMAWATI
6. Mitra Kerja
Penyelenggaraan program Kursus Para Profesi (KPP) melakukan kemitraan
dengan unit mitra usaha lembaga dan LPP-UMKM (
1
10
1
1
1
1
1
1
1
10
1
Buah
Set
Set
Set
Buah
Buah
Set
Unit
Set
Unit
Unit
Ruang belajar
Kursi belajar
Meja dan Kursi pimpinan
Meja dan Kursi staf
Ruangan Pimpinan
Ruangan Karyawan
Kursi dan Meja Tamu
Papan Board
Mikrofon
Mesin Jahit (Listrik)
Mesin Obras.
BAB III
JADWAL DAN MATERI PELATIHAN
1. Materi Pelatihan
Program kewirausahaan masyarakat melalui lembaga kursus berbasis pendidikan
kecakapan hidup dengan materi pelatihan sebagai berikut :
No
1
Hari/Tgl
Jam
Senin,10-Jan-
08.00-
2013
08.45
08.4509.30
09.30-
Mata
Pelatihan
Registrasi
Upacara
pembukaan
Narasumber
-
Achievement
Ir.Endang
10.45
10.45-
monifation
Achievement
Rukmana
Ir.Endang
11.30
11.30-
monifation
Dasar
Rukmana
12.15
12.15-
Kewirausahaan
14.00
14.00-
Istirahat
Dasar
14.45
14.45-
Kewirausahaan
Sikap
15.30
15.30-
kewirausahaan
16.00
Istirahat
g Jawab
Panitia
Istirahat
10.00
10.00-
Penanggun
Arsoma.SE
Panitia
Panitia
Panitia
Arsoma.SE
Panitia
Arsoma.SE
Panitia
Selasa,11-Jan2013
16.00-
Sikap
16.45
08.45-09-
kewirausahaan
30
09.3010.00
10.0010.45
10.45-
dlm
dunia usaha
Disiplin dlm
12.15
12.15-
dunia usaha
14.45
14.4515.30
15.3016.00
16.3016.45
Panitia
Panitia
Saluri.SPd
Panitia
Saluri.SPd
Panitia
Istirahat
Keterampilan
menjahit
Panitia
11.30
11.30-
14.00
14.00-
Arsoma.SE
Arief
Panitia
Tehnik
memotong
Arief
aneka model
Istirahat
Tehnik
Pengemasan
Asep
Supriyatna
2. Strategi Pelatihan
Pelaksanaan proses pelatihan program kursus para profesi (KPP) melalui lembaga
pelatihan kursus berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan menggunakan pendekatan
strategi pelatihan sebagai berikut :
a.
Proses Pelatihan
Program pelatihan kursus para profesi menggunakan pendekatan pendidikan
orang dewasa (andrologi) yang di awali dengan memberikan materi pembelajaran yang
bersifat teoritis aplikatif, pengembangan wawasan yang bermuara pada peningkatan ilmu
pengetahuan serta keterampilan praktis.
b.
selama
pendidikan
merupakan
metode
pengukuran kualitas dan kuantitas kemampuan daya serap peserta didik dalam
mentranspormasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan praktis selama kegiatan
berlangsung. Kegiatan monitoring / pengawasan dilakukan dari awal kegiatan sampai
c.
akhir kegiatan agar tercipta suasana proses belajar dan mengajar yang efektif dan efisien.
Praktek, Pemagangan dan Pendampingan
Pasca pelatihan program kursus para profesi melalui lembaga pelatihan
keterampilan berbasis kecakapan hidup peserta di berikan alokasi waktu di Workshop
selama 6 (enam) hari merupakan bagian aplikasi ilmu pengetahuan, wawasan, dan
keterampilan praktis yang diperoleh selama pendidikan. Kegiatan pemagangan
dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dilokasi unit mitra usaha LPK Bilkis Immawati. Dan
pendampingan dilakukan selama 1 tahun dalam rangka pembinaan, pengembangan dan
d.
Indikator
Pembiayaan
Peserta
Kualitatif
Pengalokasian dana dapat terserap sesuai dengan
perencanaan awal program
Peserta pendidikan sejumlah 50 orang dapat mengikuti
seluruh tahapan kegiatan pendidikan kecakapan hidup
dengan baik diharapkan lulus 100% dengan sertifikat
Instruktur yang memiliki kompetensi di bidangnya
Instruktur
Materi Pelatihan
meningkatkan
ilmu
pengetahuan,
teknologi
dan
Fasilitator
mengelola
program
Tersedianya
Fasilitas Gedung
kebutuhan
kegiatan
sesuai
fasilitas
pendidikan
dengan
pendukung
sesuai
kecakapan
BAB IV
RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN
1. Honor Instruktur / Narasumber
a. Instruktur
Rp 10.000 X 8 Jam X 26 hari X 6 Bulan
b. Narasumber dan panitia pembukaan acara
Rp 200.000 X 2 hari X 10 orang
: Rp. 12.480.000,000
: Rp. 4.000.000,000
2. Pemakaian Listrik
Rp.500.000 X 6 bulan
3. Perawatan Mesin
: Rp. 3.000.000,00
perencanaan
hidup
dengan
yang
: Rp. 6.600.000,00
: Rp. 1.200.000,00
: Rp. 3. 000.000,00
: Rp.
900.000,00
: Rp. 12.500.000,00
9. Honor Suvervisor
Rp. 1800.000 X 6 bulan
Jumlah
: Rp. 74.200.000,00
terbilang :
(Tujuh Puluh Empat Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun mudah-mudahan dapat menjadi acuan untuk
mnetapkan program pendidikan luar sekolah yang bermuatan life skill. Atas perhatian dan
kerjasamanya saya haturkan terima kasih
DAFTAR ISI
PERMOHONAN
KATA PENGANTAR
BAB I
1. Latar
PENDAHULUAN
Belakang
. 1
2. Tujuan
Program
.. 3
3. Hasil Yang Ingin
Dicapai 3
BAB II
1.
KEGIATAN PENYELENGGARAAN
Gambaran umum
Kegiatan. 5
2.
Organisasi
3.
Pelaksanaan. 6
Jadwal
Kegiatan.
4.
.7
Peserta
Kegiatan.
5.
6.
8
Tenaga Pendidik/Narasumber/Instruktur. 8
Mitra
Kerja
7.
8
Sarana dan
Prasarana.. 9
BAB III
1.
2.
Strategi
Pelatihan..
11
3.
BAB IV
RENCANA PENGGUNAAN
ANGGARAN.. 13
BAB V
PENUTUP...
14