Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK NEGERI 1 CIANJUR


Mata Pelajaran : Perencanaan Bisnis
Kelas/Semester : XI / Semester 2
Materi Pokok : Perencanaan Bisnis Model Canvas
Alokasi Waktu : 12 JP (1 JP @45 Menit)

A. Kompetensi Inti
● KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
● KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
● KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
● KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Menjelaskan perancangan model ● Mendefinisikan model bisnis Canvas dan
bisnis Canvas fungsi serta manfaatnya dengan menggunakan
berbagai sumber belajar yang relevan
● Menganalisis sembilan komponen pembuatan
model bisnis Canvas

4.5 Merancang perencanaan bisnis ● Merancang perencanaan bisnis dengan model


dengan model bisnis Canvas bisnis Canvas
● Menyajikan perencanaan bisnis dengan model
bisnis Canvas di dalam sebuah media (karton,
ppt, atau lain-lain)

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
● Mendefinisikan model bisnis Canvas, fungsi serta manfaatnya.
● Menganalisis Sembilan komponen pembuatan model bisnis Canvas
● Merancang perencanaan bisnis dengan model bisnis Canvas
● Menyajikan perencanaan bisnis dengan model bisnis Canvas
D. Materi Pembelajaran
● Konsep Dasar Model Bisnis Canvas (Definisi, Fungsi, Manfaat)
● Sembilan Blok/Tahapan dalam Merancang Bisnis Model Canvas
● Merancang dan Menyajikan Perencanaan Bisnis dengan Model Bisnis Canvas

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode : Diskusi Grup, Praktik

F. Media Pembelajaran
Media :
● Kertas berisi 9 Block BMC
● LCD Proyektor
● Powerpoint
Alat/Bahan :
● Spidol, papan tulis
● Laptop & infocus
● Kertas BMC

G. Sumber Belajar

1. Rangkuti, Freddy. 2010. Business Plan; Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan
Analisis Kasus. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
2. Miller, M. 2005. Alpha Teach Your Self: Business Plan. Prenada Media. Jakarta
3. Finch,B. 2004. How to Write a Business Plan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
4. Frined, raha, and Stefam Zehle. 2009 Guide to Business Planning. Second Edition.
Profile Books. London.
5. Ostewalder, A dan Pigneur, Y. 2010 Business Model Generation, New Jersey; John
Wiley & Sons
H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 (2 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
● Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
  Perencanaan Bisnis dengan Menggunakan Model Bisnis Canvas
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.

KEGIATAN INTI (60 Menit)


SINTAK/MODEL KEGIATAN PEMBELAJARAN (2X45 Menit = 90
PEMBELAJARAN Menit)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Model Bisnis
Canvas dengan cara :
 Melihat
Menayangkan foto yang relevan dengan BMC
 Mengamati
Contoh pengisian Lembar BMC yang sudah terisi
di Power Point
 Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket
atau buku-buku penunjang lain, dari
Stimulation
internet/materi yang berhubungan dengan Model
(stimullasi/
Bisnis Canvas
pemberian
 Menulis
rangsangan)
Menuliskan resume sembilan komponen dalam
Model Bisnis Canvas
 Mendengar
Pemberian materi Perencanaan Bisnis
menggunakan Model Bisnis Canvas
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi Perencanaan Bisnis menggunakan Model
Bisnis Canvas untuk melatih rasa syukur,
kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
KEGIATAN INTI
Menyusun Perencanaan Proyek COMMUNICATION
& Menyusun Jadwal  Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati
beberapa gambar contoh dan materi Bisnis Model
Canvas
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
Tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang
sudah disampaikan
 Guru memfasilitasi peserta didik secara
berkelompok untuk menyelesaikan sebuah proyek
BMC
 Peserta didik dibimbing oleh guru untuk
menentukan waktu perencangan selama 45 menit
COLLABORATION & CREATIVITY
Menyelesaikan Proyek  Peserta didik berkolaborasi mengisi lembar BMC
secara kreatif
CRITICAL THINKING
 Peserta didik mempresentasikan hasil pengisian
lembar BMC dan Audience sama-sama
Presentasi Proyek
memverifikasi pengisian lembar BMC setiap
kelompok.

COMMUNICATION
Evaluasi Pengalaman  Peserta didik mengevaluasi lembar BMC dari
masing-masing kelompok
PENUTUP
 Guru memberikan apresiasi bagi kelompok
peserta didik yang secara kreatif menyelesaikan
tugasnya
 Peserta didik dan guru merefleksikan hasil
kegiatan pembelajaran
 Guru mengagendakan pekerjaan rumah untuk
materi pembelajaran Perencanaan Bisnis
menggunakan Model Bisnis Canvas
 Guru menutup mata pelajaran dengan
mengucapkan salam

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Jumlah Kode
Skor Sikap
No Nama Siswa Dinilai Skor Nilai

BS JJ TJ DS

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah Kode
NO Pernyataan Ya Tidak Skor Sikap
Skor Nilai

1 Selama merancang lembar BMC


dan berdiskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide/gagasan.

Ketika kami berdiskusi dan


merancang lembar BMC, setiap
2 anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara dan
menuangkan gagasan.

Saya ikut serta dalam


merancang dan membuat
3
kesimpulan hasil diskusi
kelompok.

4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah


Skor Sikap Nilai
Skor

Mau menerima pendapat


1
teman.

Memberikan solusi terhadap


2
permasalahan.

Memaksakan pendapat
3 sendiri kepada anggota
kelompok.

4 Marah saat diberi kritik.

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 400) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda
- Tertulis Uraian
Tes tertulis bentuk uraian mengenai Perencanaan Bisnis Model Bisnis Canvas
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Membaca mengenai definisi perencanaan bisnis dan bisnis model Canvas
Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bisnis model
Canvas
b) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian

3. Keterampilan
- Lembar penilaian proses dan produk
- Lembar penilaian laporan kerja
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS
(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1. .
2. .
3. .
4. .
5.

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = ×10
5

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Uraian


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
a. ………………….
b. ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………

Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS


(Pilihan Ganda)

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !


1.
a.
b.
c.
d.
e.
dst.

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
Jawaban
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = ×10
20

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Pilihan Ganda


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapan
Ketepatan
N Nama Peserta gagasan yang Kebenaran Konsep penggunaan Dan lain sebaginya
o Didik istilah
orisinil

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1
2

Penilaian pengetahuan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Pernyataan
Pengungkapan gagasan Kebenaran konsep Ketepatan
yang orisinil penggunaan istilah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK

....
JumlahSkor
NilaiPerolehan =
20

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN – PROSES DAN PRODUK

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR


Perencanaan lengkap tetapi
3
tidak rinci
1 Kemampuan merencanakan Perencanaan kurang lengkap
2
jika hanya 2 komponen
1 Perencanaan salah
3 Jumlah alat dan bahan cukup
Kemampuan menyiapkan alat dan 2 Jumlah alat dan bahan kurang
2
bahan yang digunakan Jumlah alat dan bahan tidak
1
sesuai
BMC lengkap dan mudah
3
dipahami
Menghasilkan BMC yang lengkap BMC kurang lengkap dan
3 2
dan mudah dipahami mudah dipahami
BMC tidak lengkap dan sulit
3
dipahami

Nilai =

INSTRUMEN PENILAIAN
NAMA PESERTA ASPEK YANG DINILAI NILAI
NO
DIDIK 1 2 3 4

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN – LAPORAN KERJA


NO ASPEK YANG DINILAI SKOR
3 Laporan diisi lengkap dan tepat
Laporan diisi lengkap tetapi
2
1 Sistematika Laporan kurang tepat
Laporan diisi kurang lengkap
1
dan kurang tepat

4. Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah mencapai target pembelajaran sebelum waktu yang telah
dialokasikan berakhir, perlu diberikan kegiatan pengayaan.

5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang belum mencapai target pembelajaran pada waktu yang telah
dialokasikan, perlu diberikan kegiatan remedial

6 Mei 2019

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Lia Darlia, S.Pd.,M.M Darlia Lia, S.Pd., M.M


160488010000000001 160488100000000002
LAMPIRAN I
MATERI PEMBELAJARAN
1. Definisi BMC
BMC (Business Model Canvas) adalah sebuah rancangan konsep abstrak sebuah model
bisnis yang merepresentasikan strategi dan proses bisnis dalam organisasi. Apa keunggulan
BMC dibandingkan business plan biasa? Kecuali Anda hobi mengarang indah dan menulis 50
halaman rencana bisnis yang kemungkinan besar tidak berlaku di dunia nyata, Anda harus sudah
berpikir untuk mencoba menulis business model canvas. BMC sangat cocok diterapkan di startup
teknologi yang butuh perubahan sangat cepat, tapi tetap juga bisa digunakan untuk bisnis non-
teknologi. Kalau Anda menulis business plan 50 halaman, kemudian setelah menjalankannya ada
sesuatu yang salah, Anda harus menulis 50 halaman lagi. Sedangkan dalam BMC, kalau ada
yang salah, Anda bisa menggantinya lebih cepat. BMC membuat entrepreneur mempunyai waktu
lebih lama dalam mengeksekusi bisnisnya, tidak buang waktu dalam membuat rencana.

2. Cara Mengisi BMC – 9 Block BMC

Pada dasarnya, BMC berisi 9 blok yang akan diterangkan lebih lanjut di bawah ini. Cara
mengisinya sendiri tergantung dengan kebutuhan bisnis Anda. Tiap bisnis, bisa beda cara urutan
mengisinya. Penulisan business model canvas bisa dimulai dari penawaran (offer-led), resources
yang kita punya (resource-led), customer yang sudah kita kenal (customer-led), dana yang kita
punyai (finance-led), atau benar-benar random (multiple centre-led).
Untuk mempermudah pemahaman Anda terhadap BMC, kami akan menciptakan sebuah
perusahaan virtual yang BMC-nya akan kita buat bersama-sama. Sekaligus untuk membuktikan
bahwa BMC bukan eksklusif untuk teknologi, kita akan membuat perusahaan fashion. Anggap
saja kita mendirikan “Evelyn’s Boutique”, sebuah perusahaan fashion yang menawarkan baju
batik untuk anak-anak. Melihat jenis bisnisnya, kita akan memberikan contoh business model
canvas dengan metode pengisian offer-led, dimulai dari penawaran yang kita punya.
Value Proposition
Apa itu Value Proposition
Pada dasarnya, value proposition adalah blok pertama yang harus diisi apabila kita menggunakan
metode offer-led. Value proposition sendiri merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk
pelanggan. Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus
dituliskan di value proposition.
Kategori di dalam value proposition
Lalu, standardnya, value proposition bisa diisi sesuai kategori:
Newness : produk / jasa yang baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak
ditemukan di dunia teknologi.
Performance: produk / jasa yang ditawarkan meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih
efisien / lebih efektif.
Customization: produk / jasa yang ditawarkan berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang
memiliki kebutuhan yang beragam/berbeda.
Getting the Job Done : dengan membeli brg tersebut akan membantu customer menyelesaikan
sesuatu.
Desain (Design) : menawarkan nilai artistik lebih dr sekedar fungsional.
Status (Brand) : merk yang high class memberi social status kepada pembelinya.
Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing atau sesuai dengan ciri customer segmennya.
Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang ditawarkan membantu customer mengefisienkan
biaya pemakaian.
Meminimasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan produk / jasa yang meminimalkan risiko
yang ditanggung customer seperti garansi.
Akses (Accessibility) : mempermudah akses customer terhadap produk / jasa yang ditawarkan.
Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan produk / jasa yang nyaman dan cenderung
mempermudah customer.
Cara mengisi value proposition
Cara ini bisa digunakan untuk pemula, atau bila Anda membuat BMC untuk keperluan kuliah
dan lomba bisnis. Langsung saja tulis dengan format “Kategori: keterangan”. Contoh, dalam
Evelyn’s Boutique kita, value proposition-nya adalah
Design: menawarkan desain batik khusus yang bisa digunakan anak-anak
Performance: Baju batik anak-anak Evelyn’s Boutique bisa digunakan untuk keperluan formal
maupun santai, karena bahannya yang nyaman untuk si kecil.
Cara mengisi business model canvas: value proposition
Kalau cara pintarnya, Anda bisa mengisi value proposition tetap sesuai kategori, tapi bisa
diucapkan sehingga dapat menjadi sales pitch Anda. Format yang kami anjurkan:
(nama produk Anda) adalah (apa yang Anda jual). Tidak seperti (nama pesaing Anda), kami
menawarkan (keunggulan Anda). Untuk (customer utama Anda), kami punya (keunggulan
lagi)”.
Format ini bisa diucapkan dibawah 30 detik, mudah diingat orang, dan masih berisi kaidah
business model canvas yang benar. Berikut apabila diterapkan untuk Evelyn’s Boutique milik
kita:
Value Proposition
Evelyn’s Boutique adalah butik yang menjual pakaian batik untuk anak-anak. Tidak
seperti produk batik lainnya yang membosankan, kami membuat desain batik yang
disukai anak-anak. Untuk anak-anak di bawah 12 tahun, batik dari Evelyn’s Boutique bisa
digunakan untuk acara formal maupun santai.

Customer Segments
Apa itu customer segments
Setelah mengisi value proposition, langkah kedua adalah mencari orang-orang yang mungkin
akan tertarik dengan value yang kita tawarkan. Customer segments adalah penggolongan orang-
orang yang mungkin tertarik dengan value proposition bisnis kita.
Kategori di dalam customer segments
Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.
Niche Market : segmen pasar yang spesifik.
Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.
Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.
Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung.
Cara mengisi business model canvas: customer segments
Kalau Anda mengisinya dengan mass market, bad news untuk Anda: kemungkinan bisnis Anda
bertarung di barang komoditas. Bisnis blue ocean tidak bermain di mass market. Untuk mengisi
customer segments, Anda juga disarankan untuk memberikan prioritas dari tiap segmen. Contoh
pengisian untuk Evelyn’s Boutique:
Customer Segments
Prioritas 1 (dan early adopters): ibu muda yang mempunyai anak berusia di bawah 12 tahun.
Prioritas 2: toko retail dan eceran anak-anak di Surabaya.
Prioritas 3: toko retail dan eceran batik di Surabaya.

Customer Relationship
Apa itu customer relationship
Customer relationship adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan
customer segments. Biasanya, banyak orang yang bingung membedakan antara customer
relationship atau channels. Kata kuncinya adalah relationship. Customer relationship soal
hubungan, kalau channel soal cara Anda menjangkau customer segments.
Kategori di dalam customer relationship
Transactional: beli putus saat itu juga.
Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.
Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.
Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.
Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.
Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.
Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda.
Cara mengisi business model canvas: customer relationship
Untuk contoh kasus Evelyn’s Boutique, ada dua customer relationship yang mungkin bisa
dilakukan:
Customer Relationship
Transactional: beli putus saat transaksi.
Co-Creation: mengajak ibu-ibu untuk mengajukan desain batik anak-anak mereka sendiri.

Channels
Photo: Toko batik adalah salah satu channel yang bisa digunakan
Apa itu channels
Pada dasarnya channels adalah cara Anda menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi,
tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan.
Kategori di dalam channels
Direct : sales force, web sales, own stores.
Indirect : partner stores, wholesaler.
Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.
Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.
Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.
Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.
After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.
Cara mengisi business model canvas: channels
Masih menggunakan Evelyn’s Boutique, berikut channel yang cocok:
Channels
Direct: penjualan langsung ke ibu rumah tangga, door-to-door.
Indirect: menitipkan barang Evelyn’s Boutique ke pedagang retail di Pasar Turi.
Awareness: menggunakan social media dan internet untuk mempopulerkan Evelyn’s Boutique.

Key Activities
Apa itu key activities
Kolom key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan value proposition yang ditawarkan.
Kategori di dalam key activities
Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.
Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah
sakit, organisasi penyedia jasa.
Platform Network : menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk
saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.
Cara mengisi business model canvas: key activities
Untuk bisnis Evelyn’s Boutique, dan kebanyakan bisnis clothing line, inilah key activities-nya:
Key Activities
Production: mendesain motif batik yang cocok serta memproduksinya untuk pasar anak-anak.

Key Resources
Apa itu key resources
Key resources adalah hal-hal paling penting yang harus Anda punyai agar key activities bisa
dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada customer.
Kategori di dalam key resources
Physical asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.
Intellectual : brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi
rahasia perusahaan
Human : tenaga kerja
Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit, obligasi, saham
Cara mengisi business model canvas: key resources
Inilah key resources yang dibutuhkan oleh Evelyn’s Boutique:
Key Resources
Intellectual: paten merk Evelyn’s Boutique.
Human: fashion designer kelas atas untuk merancang batik khusus anak-anak.
Financial: modal awal sebesar x juta rupiah untuk menjalankan Evelyn’s Boutique.

Key Partners
Apa itu key partners
Key partners adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan tujuan:
Optimization and Economy: motivasi berpartner untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan
aktivitas mengingat sebuah perusahaan tidak perlu memiliki semua sumber daya dan melakukan
kegiatannya sendirian.
Reduction of Risk and Uncertainty: mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam lingkungan
persaingan.
Acquisition of particular resources and activities: mengakuisisi perusahaan lain untuk
meningkatkan kemampuan kinerja perusahaan.
Kategori di dalam key partners
Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.
Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.
Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru.
Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada
motif optimization and economy of scale
Cara mengisi business model canvas: key partners
Dalam startup, key partners sangat penting, karena bisa mengurangi biaya dan mempercepat
pertumbuhan. Berikut skenario kami untuk Evelyn’s Boutique:
Key Partners
Strategic Alliance: dengan perusahaan garmen untuk menjahitkan produk-produk Evelyn’s
Boutique.
Supplier Relationship: menitipkan produk Evelyn’s Boutique di toko-toko retail Pasar Turi.
Cost Structure
Apa itu cost structure
Cost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk melakukan
key activities dan menghasilkan value proposition.
Kategori di dalam cost structure
Cost-driven: sensitif terhadap harga bahan baku.
Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang
dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.
Fixed cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi
Variable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi
Cara mengisi business model canvas: cost structure
Berdasarkan kolom-kolom sebelumnya di BMC Evelyn’s Boutique, berikut adalah cost
structure-nya:
Cost Structure
Cost-driven: biaya keluar tergantung dari harga kain.
Fixed cost: Gaji 1 orang fashion designer.
Variable cost: Biaya jahit tergantung berapa baju yang akan diproduksi.
Revenue Stream
Apa itu revenue stream
Revenue stream dalam BMC akan kita isi dengan berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan
dari value proposition kita. Bahasa kasarnya: cara kita mendapatkan duit.
Kategori di dalam revenue stream
Asset Sale: penjualan produk secara fisik.
Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.
Subscription Fees: biaya berlangganan.
Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.
Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.
Cara mengisi business model canvas: revenue stream
Untuk jenis bisnis Evelyn’s Boutique dan clothing line lainnya, revenue streamnya cukup umum,
yaitu:
Revenue Stream
Asset Sale: penjualan baju batik Evelyn’s Boutique.
Lampiran II
Soal-Soal
Soal Pilihan Ganda
1. Sebuah rancangan konsep abstrak sebuah model bisnis yang merepresentasikan strategi dan
proses bisnis dalam organisasi merupakan definisi daripada…
a. Consumables Model
b. Simplier Model
c. Canvas Business Model
d. Private Business Model
e. Front of The Line Model
2. Di bawah ini, coba analisis manakah yang termasuk kategori value proposisiton?
a. Newness
b. Mass market
c. Nieche market
d. Segmented
e. Diversified
3. Segmen pasar yang spesifik dalam kategori Customer Segment disebut…
a. Newness
b. Mass market
c. Nieche market
d. Segmented
e. Diversified
4. Seseorang berbelanja di minimarket dengan mengambil barangnya sendiri disebut dengan
customer relationship tipe…
a. Personal Assistance
b. Automated Service
c. Self Service
d. Co Creation
e. Transactional
5. Honda menciptakan komunitas para pencinta Motor Honda dengan sebutan Honda Club.
Kasus ini menggambarkan customer relationship tipe…
a. Personal Assistance
b. Automated Service
c. Self Service
d. Co Creation
e. Community

Soal Uraian
1. Tuliskan definisi dari BMC (Business Model Canvas) atau Model Bisnis Canvas?
2. Coba Anda analisis di bawah ini mana yang termasuk kategori Value Propotition dan
sebutkan definisnya!
 Newness
 Mass market
 Nieche market
 Segmented
 Diversified
3. Coba Anda tulisan 3 tipe Categori Segment dan tuliskan contohnya!
4. Coba Anda susun sebuah rencana bisnis dengan menggunakan pendekatan BMC

Anda mungkin juga menyukai