(RPP)
A. Kompetensi Inti
● KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
● KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
● KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
● KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
● Mendefinisikan model bisnis Canvas, fungsi serta manfaatnya.
● Menganalisis Sembilan komponen pembuatan model bisnis Canvas
● Merancang perencanaan bisnis dengan model bisnis Canvas
● Menyajikan perencanaan bisnis dengan model bisnis Canvas
D. Materi Pembelajaran
● Konsep Dasar Model Bisnis Canvas (Definisi, Fungsi, Manfaat)
● Sembilan Blok/Tahapan dalam Merancang Bisnis Model Canvas
● Merancang dan Menyajikan Perencanaan Bisnis dengan Model Bisnis Canvas
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode : Diskusi Grup, Praktik
F. Media Pembelajaran
Media :
● Kertas berisi 9 Block BMC
● LCD Proyektor
● Powerpoint
Alat/Bahan :
● Spidol, papan tulis
● Laptop & infocus
● Kertas BMC
G. Sumber Belajar
1. Rangkuti, Freddy. 2010. Business Plan; Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan
Analisis Kasus. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
2. Miller, M. 2005. Alpha Teach Your Self: Business Plan. Prenada Media. Jakarta
3. Finch,B. 2004. How to Write a Business Plan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
4. Frined, raha, and Stefam Zehle. 2009 Guide to Business Planning. Second Edition.
Profile Books. London.
5. Ostewalder, A dan Pigneur, Y. 2010 Business Model Generation, New Jersey; John
Wiley & Sons
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
COMMUNICATION
Evaluasi Pengalaman Peserta didik mengevaluasi lembar BMC dari
masing-masing kelompok
PENUTUP
Guru memberikan apresiasi bagi kelompok
peserta didik yang secara kreatif menyelesaikan
tugasnya
Peserta didik dan guru merefleksikan hasil
kegiatan pembelajaran
Guru mengagendakan pekerjaan rumah untuk
materi pembelajaran Perencanaan Bisnis
menggunakan Model Bisnis Canvas
Guru menutup mata pelajaran dengan
mengucapkan salam
BS JJ TJ DS
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Kode
NO Pernyataan Ya Tidak Skor Sikap
Skor Nilai
4 ...
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:
Memaksakan pendapat
3 sendiri kepada anggota
kelompok.
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 400) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda
- Tertulis Uraian
Tes tertulis bentuk uraian mengenai Perencanaan Bisnis Model Bisnis Canvas
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Membaca mengenai definisi perencanaan bisnis dan bisnis model Canvas
Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bisnis model
Canvas
b) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian
3. Keterampilan
- Lembar penilaian proses dan produk
- Lembar penilaian laporan kerja
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS
(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1. .
2. .
3. .
4. .
5.
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapan
Ketepatan
N Nama Peserta gagasan yang Kebenaran Konsep penggunaan Dan lain sebaginya
o Didik istilah
orisinil
1
2
Pernyataan
Pengungkapan gagasan Kebenaran konsep Ketepatan
yang orisinil penggunaan istilah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
....
JumlahSkor
NilaiPerolehan =
20
Nilai =
INSTRUMEN PENILAIAN
NAMA PESERTA ASPEK YANG DINILAI NILAI
NO
DIDIK 1 2 3 4
4. Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah mencapai target pembelajaran sebelum waktu yang telah
dialokasikan berakhir, perlu diberikan kegiatan pengayaan.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang belum mencapai target pembelajaran pada waktu yang telah
dialokasikan, perlu diberikan kegiatan remedial
6 Mei 2019
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Pada dasarnya, BMC berisi 9 blok yang akan diterangkan lebih lanjut di bawah ini. Cara
mengisinya sendiri tergantung dengan kebutuhan bisnis Anda. Tiap bisnis, bisa beda cara urutan
mengisinya. Penulisan business model canvas bisa dimulai dari penawaran (offer-led), resources
yang kita punya (resource-led), customer yang sudah kita kenal (customer-led), dana yang kita
punyai (finance-led), atau benar-benar random (multiple centre-led).
Untuk mempermudah pemahaman Anda terhadap BMC, kami akan menciptakan sebuah
perusahaan virtual yang BMC-nya akan kita buat bersama-sama. Sekaligus untuk membuktikan
bahwa BMC bukan eksklusif untuk teknologi, kita akan membuat perusahaan fashion. Anggap
saja kita mendirikan “Evelyn’s Boutique”, sebuah perusahaan fashion yang menawarkan baju
batik untuk anak-anak. Melihat jenis bisnisnya, kita akan memberikan contoh business model
canvas dengan metode pengisian offer-led, dimulai dari penawaran yang kita punya.
Value Proposition
Apa itu Value Proposition
Pada dasarnya, value proposition adalah blok pertama yang harus diisi apabila kita menggunakan
metode offer-led. Value proposition sendiri merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk
pelanggan. Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus
dituliskan di value proposition.
Kategori di dalam value proposition
Lalu, standardnya, value proposition bisa diisi sesuai kategori:
Newness : produk / jasa yang baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak
ditemukan di dunia teknologi.
Performance: produk / jasa yang ditawarkan meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih
efisien / lebih efektif.
Customization: produk / jasa yang ditawarkan berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang
memiliki kebutuhan yang beragam/berbeda.
Getting the Job Done : dengan membeli brg tersebut akan membantu customer menyelesaikan
sesuatu.
Desain (Design) : menawarkan nilai artistik lebih dr sekedar fungsional.
Status (Brand) : merk yang high class memberi social status kepada pembelinya.
Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing atau sesuai dengan ciri customer segmennya.
Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang ditawarkan membantu customer mengefisienkan
biaya pemakaian.
Meminimasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan produk / jasa yang meminimalkan risiko
yang ditanggung customer seperti garansi.
Akses (Accessibility) : mempermudah akses customer terhadap produk / jasa yang ditawarkan.
Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan produk / jasa yang nyaman dan cenderung
mempermudah customer.
Cara mengisi value proposition
Cara ini bisa digunakan untuk pemula, atau bila Anda membuat BMC untuk keperluan kuliah
dan lomba bisnis. Langsung saja tulis dengan format “Kategori: keterangan”. Contoh, dalam
Evelyn’s Boutique kita, value proposition-nya adalah
Design: menawarkan desain batik khusus yang bisa digunakan anak-anak
Performance: Baju batik anak-anak Evelyn’s Boutique bisa digunakan untuk keperluan formal
maupun santai, karena bahannya yang nyaman untuk si kecil.
Cara mengisi business model canvas: value proposition
Kalau cara pintarnya, Anda bisa mengisi value proposition tetap sesuai kategori, tapi bisa
diucapkan sehingga dapat menjadi sales pitch Anda. Format yang kami anjurkan:
(nama produk Anda) adalah (apa yang Anda jual). Tidak seperti (nama pesaing Anda), kami
menawarkan (keunggulan Anda). Untuk (customer utama Anda), kami punya (keunggulan
lagi)”.
Format ini bisa diucapkan dibawah 30 detik, mudah diingat orang, dan masih berisi kaidah
business model canvas yang benar. Berikut apabila diterapkan untuk Evelyn’s Boutique milik
kita:
Value Proposition
Evelyn’s Boutique adalah butik yang menjual pakaian batik untuk anak-anak. Tidak
seperti produk batik lainnya yang membosankan, kami membuat desain batik yang
disukai anak-anak. Untuk anak-anak di bawah 12 tahun, batik dari Evelyn’s Boutique bisa
digunakan untuk acara formal maupun santai.
Customer Segments
Apa itu customer segments
Setelah mengisi value proposition, langkah kedua adalah mencari orang-orang yang mungkin
akan tertarik dengan value yang kita tawarkan. Customer segments adalah penggolongan orang-
orang yang mungkin tertarik dengan value proposition bisnis kita.
Kategori di dalam customer segments
Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.
Niche Market : segmen pasar yang spesifik.
Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.
Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.
Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung.
Cara mengisi business model canvas: customer segments
Kalau Anda mengisinya dengan mass market, bad news untuk Anda: kemungkinan bisnis Anda
bertarung di barang komoditas. Bisnis blue ocean tidak bermain di mass market. Untuk mengisi
customer segments, Anda juga disarankan untuk memberikan prioritas dari tiap segmen. Contoh
pengisian untuk Evelyn’s Boutique:
Customer Segments
Prioritas 1 (dan early adopters): ibu muda yang mempunyai anak berusia di bawah 12 tahun.
Prioritas 2: toko retail dan eceran anak-anak di Surabaya.
Prioritas 3: toko retail dan eceran batik di Surabaya.
Customer Relationship
Apa itu customer relationship
Customer relationship adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan
customer segments. Biasanya, banyak orang yang bingung membedakan antara customer
relationship atau channels. Kata kuncinya adalah relationship. Customer relationship soal
hubungan, kalau channel soal cara Anda menjangkau customer segments.
Kategori di dalam customer relationship
Transactional: beli putus saat itu juga.
Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.
Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.
Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.
Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.
Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.
Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda.
Cara mengisi business model canvas: customer relationship
Untuk contoh kasus Evelyn’s Boutique, ada dua customer relationship yang mungkin bisa
dilakukan:
Customer Relationship
Transactional: beli putus saat transaksi.
Co-Creation: mengajak ibu-ibu untuk mengajukan desain batik anak-anak mereka sendiri.
Channels
Photo: Toko batik adalah salah satu channel yang bisa digunakan
Apa itu channels
Pada dasarnya channels adalah cara Anda menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi,
tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan.
Kategori di dalam channels
Direct : sales force, web sales, own stores.
Indirect : partner stores, wholesaler.
Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.
Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.
Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.
Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.
After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.
Cara mengisi business model canvas: channels
Masih menggunakan Evelyn’s Boutique, berikut channel yang cocok:
Channels
Direct: penjualan langsung ke ibu rumah tangga, door-to-door.
Indirect: menitipkan barang Evelyn’s Boutique ke pedagang retail di Pasar Turi.
Awareness: menggunakan social media dan internet untuk mempopulerkan Evelyn’s Boutique.
Key Activities
Apa itu key activities
Kolom key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan value proposition yang ditawarkan.
Kategori di dalam key activities
Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.
Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah
sakit, organisasi penyedia jasa.
Platform Network : menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk
saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.
Cara mengisi business model canvas: key activities
Untuk bisnis Evelyn’s Boutique, dan kebanyakan bisnis clothing line, inilah key activities-nya:
Key Activities
Production: mendesain motif batik yang cocok serta memproduksinya untuk pasar anak-anak.
Key Resources
Apa itu key resources
Key resources adalah hal-hal paling penting yang harus Anda punyai agar key activities bisa
dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada customer.
Kategori di dalam key resources
Physical asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.
Intellectual : brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi
rahasia perusahaan
Human : tenaga kerja
Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit, obligasi, saham
Cara mengisi business model canvas: key resources
Inilah key resources yang dibutuhkan oleh Evelyn’s Boutique:
Key Resources
Intellectual: paten merk Evelyn’s Boutique.
Human: fashion designer kelas atas untuk merancang batik khusus anak-anak.
Financial: modal awal sebesar x juta rupiah untuk menjalankan Evelyn’s Boutique.
Key Partners
Apa itu key partners
Key partners adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan tujuan:
Optimization and Economy: motivasi berpartner untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan
aktivitas mengingat sebuah perusahaan tidak perlu memiliki semua sumber daya dan melakukan
kegiatannya sendirian.
Reduction of Risk and Uncertainty: mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam lingkungan
persaingan.
Acquisition of particular resources and activities: mengakuisisi perusahaan lain untuk
meningkatkan kemampuan kinerja perusahaan.
Kategori di dalam key partners
Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.
Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.
Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru.
Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada
motif optimization and economy of scale
Cara mengisi business model canvas: key partners
Dalam startup, key partners sangat penting, karena bisa mengurangi biaya dan mempercepat
pertumbuhan. Berikut skenario kami untuk Evelyn’s Boutique:
Key Partners
Strategic Alliance: dengan perusahaan garmen untuk menjahitkan produk-produk Evelyn’s
Boutique.
Supplier Relationship: menitipkan produk Evelyn’s Boutique di toko-toko retail Pasar Turi.
Cost Structure
Apa itu cost structure
Cost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk melakukan
key activities dan menghasilkan value proposition.
Kategori di dalam cost structure
Cost-driven: sensitif terhadap harga bahan baku.
Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang
dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.
Fixed cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi
Variable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi
Cara mengisi business model canvas: cost structure
Berdasarkan kolom-kolom sebelumnya di BMC Evelyn’s Boutique, berikut adalah cost
structure-nya:
Cost Structure
Cost-driven: biaya keluar tergantung dari harga kain.
Fixed cost: Gaji 1 orang fashion designer.
Variable cost: Biaya jahit tergantung berapa baju yang akan diproduksi.
Revenue Stream
Apa itu revenue stream
Revenue stream dalam BMC akan kita isi dengan berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan
dari value proposition kita. Bahasa kasarnya: cara kita mendapatkan duit.
Kategori di dalam revenue stream
Asset Sale: penjualan produk secara fisik.
Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.
Subscription Fees: biaya berlangganan.
Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.
Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.
Cara mengisi business model canvas: revenue stream
Untuk jenis bisnis Evelyn’s Boutique dan clothing line lainnya, revenue streamnya cukup umum,
yaitu:
Revenue Stream
Asset Sale: penjualan baju batik Evelyn’s Boutique.
Lampiran II
Soal-Soal
Soal Pilihan Ganda
1. Sebuah rancangan konsep abstrak sebuah model bisnis yang merepresentasikan strategi dan
proses bisnis dalam organisasi merupakan definisi daripada…
a. Consumables Model
b. Simplier Model
c. Canvas Business Model
d. Private Business Model
e. Front of The Line Model
2. Di bawah ini, coba analisis manakah yang termasuk kategori value proposisiton?
a. Newness
b. Mass market
c. Nieche market
d. Segmented
e. Diversified
3. Segmen pasar yang spesifik dalam kategori Customer Segment disebut…
a. Newness
b. Mass market
c. Nieche market
d. Segmented
e. Diversified
4. Seseorang berbelanja di minimarket dengan mengambil barangnya sendiri disebut dengan
customer relationship tipe…
a. Personal Assistance
b. Automated Service
c. Self Service
d. Co Creation
e. Transactional
5. Honda menciptakan komunitas para pencinta Motor Honda dengan sebutan Honda Club.
Kasus ini menggambarkan customer relationship tipe…
a. Personal Assistance
b. Automated Service
c. Self Service
d. Co Creation
e. Community
Soal Uraian
1. Tuliskan definisi dari BMC (Business Model Canvas) atau Model Bisnis Canvas?
2. Coba Anda analisis di bawah ini mana yang termasuk kategori Value Propotition dan
sebutkan definisnya!
Newness
Mass market
Nieche market
Segmented
Diversified
3. Coba Anda tulisan 3 tipe Categori Segment dan tuliskan contohnya!
4. Coba Anda susun sebuah rencana bisnis dengan menggunakan pendekatan BMC