Disusun Oleh :
Kelompok 12
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.3 Bantuan Teknis (TA) untuk Kelas Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Proyek Canada Indonesia Private Sector Enterprise Development (CIPSED) ini
menyampaikan bantuan teknis khusus untuk kluster-kluster UKM dibidang subjek seperti
perencanaan usaha; desain produk; sistem produksi; pembuatan/pemanenan; kualitas produk;
analisa pasar; strategi pemasaran; logistik; administrasi usaha; manajemen keuangan;
penjualan dan pengembangan pasar; ekspor; teknologi dan manajemen sumber daya manusia,
dll. Setiap kluster UKM yang bekerjasama dengan CIPSED juga menerima bantuan teknis
yang berhubungan dengan kesetaraan gender dan perlindungan lingkungan.
Proyek CIPSED bekerja sama dengan mitra Indonesia saat ini bekerja dengan kluster UKM
berikut :
1) Sulawesi Selatan:
a. Rumput Laut
b. Kacang Mete
2) Sulawesi Utara:
a. Kelapa
3) Sulawesi Tenggara:
a. Rumput Laut
b. Kelapa
1) Sulawesi Selatan:
a. RETPC : Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah
2) Sulawesi Utara:
a. KAPET Manado-Bitung : Badan Zona Pengembangan Ekonomi Terpadu
Sulawesi Utara
Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina-ASEAN Timur.
c. Dewan Pariwisata Sulawesi Utara (NSTB).
3) Sulawesi Tenggara:
a. KAPET BANK Sejahtera (KBS) : Badan Zona Pengembangan Ekonomi Terpadu
untuk Sulawesi Tenggara.
4) Gorontalo:
a. Kawasan Industri Agro Terpadu (KIAT) (Termasuk sejumlah agrobisnis UKM)
b. Program Pelatihan Kewirausahaan ToT CIPSED-UNG.
Proyek CIPSED bekerja sama dengan mitra Indonesia yang saat ini bekerja dengan Lembaga
Keuangan Mikro utama berikut :
1) Sulawesi Selatan:
a. Koperasi Tani Hidayat, Jeneponto
b. Koperasi Rahmat, Jeneponto
c. KSP Teratai, Makassar
d. KSP Syariah Al Ikhlas, Takalar
e. KSP Syariah Al Azhar, Maros
f. KSP Jasa Niaga, Maros
g. KSP Syariah Al Amin, Makassar
2) Sulawesi Utara:
a. KUD Muung, Tomohon
b. KSP Ayamen, Minahasa
c. KSP Panaesaan, Minahasa
d. KSU Mandiri Nasional, Manado
e. KSU Makaria, Tomohon
f. KUD Kawangkoan, Minahasa
2. Didalamnya terdapat kegiatan proses produksi suatu jenis usaha yang menghasilkan
produk unggulan.
3. Satu kesatuan fungsional secara fisik lahan, geografis, agroklimat, infrstruktur, dan
kelembagaan sumber daya manusia.
4. Berpotensi untuk berkembangnya kegiatan ekonomi dibawah pengaruh pasar dari suatu
produk yang mempunyai nilai jual dan daya saing tinggi.
1. Menciptakan peluang pasar lokal, domestik dan global sebagai respon terhadap
perkembangan yang ada.
2. Melakukanterbosan-terobosan dalam pengembangan teknologi sistem
produksi, pengolahan dan pemasaran.
3. Penguatkan dan mengaktifkan jalinan hubungan secara kemitraan antar pelaku dalam
proses produksi, pengolahan dan pemasaran.
4. Melakukan identifikasi sumberdaya yang potensial secara lebih intensif.
5. Menciptakan produk yang memiliki keunggulan komparatif.
6. Memanfaatkan sumber daya yang tersedia guna memperoleh nilai tambah yang lebih
tinggi.
Klaster
Aktif Aktif
Kriteria
Kriteria
1) Diutamakan klaster
komoditi unggulan Ada peningkatan
2) Diutamakan Bantuan teknis kualitas produk
berorientasi ekspor Perluasan pasar
3) Ada UMKM yang menjadi Aspek pemasaran Peningkatan
local champion (menjadi Aspek produksi penyerapan
pioneer Aspek manajemen tenaga kerja
Diutamakan klaster Aspek Keuangan Ada dukungan
menyerap tenaga kerja kebijakan dari
Klaster yang menjadi pemerintah/instansi
prioritas telah terkait
mendapatkan binaandari Bank tertarik
Pemda dan ataudukungan untuk membiayai
dari lembaga lain
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai “Aliansi Strategik
serta Pengembangan Klaster Koperasi dan UMKM” yaitu :
Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk
mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang
dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Dengan melakukan aliansi, maka
pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah
transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan
sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manufaktur, pendanaan proyek,
pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi
atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi.
Klaster (cluster) berarti proses dari unit-unit usaha dan aktor-aktor terkait untuk
membangun usahanya pada lokasi yang sama dalam area geografis tertentu, yang selanjutnya
bekerja sama dalam lingkungan fungsional tertentu, dengan mewujudkan keterkaitan dan
kerjasama yang erat untuk meningkatkan kemampuan kompetisi bersama (collective
competitiveness) dalam suatu pertalian usaha. Dampak kompetisi dalam klaster menyebabkan
peningkatan produktivitas perusahaan melalui inovasi dan perluasan serta perkuatan
perusahaan di dalam klaster itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, Bambang Agus dan Permana, Erwin Putera. 2017. Manajemen Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM), Perkembangan, Teori dan Praktek. Mojokorto, Kediri :
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hestiningsih, Sri. 2010. Landasan Teori Klaster dan Management Klaster. http://klaster-
umkm.blogspot.com/2010/09/landasan-teori-klaster-dan-managemen.html diakses pada
tanggal 22 September 2010