(Studi Kasus Opak Ketan Anissa di Kelurahan Kota Baru Kecamatan Cibeureum
Kota Tasikmalaya)
ABSTRAK
Dari seluruh pengrajin opak di Kelurahan Kota Baru, Ibu Anissa merupakan perajin yang
memproduksi opak ketan paling banyak dibandingkan pengrajin lainnya di Kelurahan Kota Baru
Kecamatan Cibereum Kota Tasikmalaya yaitu 63.243 dalam satu kali proses produksi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran, Besarnya biaya, marjin dan keuntungan
pemasaran, Besarnya harga yang diterima perajin (share) opak ketan Anissa. Jenis penelitian yang
akan digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan metode penelitian suatu kasus
pada usaha opak ketan di Kelurahan Kota Baru Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya dengan
teknik penarikan sampel lembaga pemasaran dilakukan dengan cara Snow Ball Sampling. Jumlah
informan atau responden sebanyak 13 orang, satu produsen, dua pedagang pengumpul dan sepuluh
pedagang pengecer. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder. Faktor-faktor yang
memengaruhi produksi opak ketan di Kelurahan Kota Baru Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya
adalah saluran pemasaran, Besarnya biaya, marjin dan keuntungan pemasaran, Besarnya harga yang
diterima perajin (share) opak ketan. Cara untuk meningkatkan produksi opak ketan yaitu para
produsen harus mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja, mengurangi biaya operasional yang dapat
mengurangi pendapatan usaha.
ABSTRACT
Of all opak craftsmen in Kota Baru Urban Village, Ms. Anissa is a craftsman who produces the most
opak sticky rice compared to other craftsmen in Kota Baru Village, Cibereum District, Tasikmalaya
City, which is 63,243 in one production process. The purpose of this study was to determine the
marketing channels, the amount of costs, margins and marketing profits, the amount of part of the
price received by Anissa glutinous rice craftsmen (share). The type of research used in this research is
quantitative research and a case study method on glutinous rice opak in Kota Baru Subdistrict,
Cibeureum District, Tasikmalaya City. The sampling technique for marketing institutions is Snow Ball
Sampling. The number of informants was 13 people, one producer, two collecting traders and ten
retailers. The data collected are primary and secondary data. The factors that influence opak
glutinous production in Kota Baru Subdistrict, Cibeureum District, Tasikmalaya City are the
marketing channels, the amount of costs, margins and marketing profits, the amount of the share of
the opak glutinous rice crafters' share. The way to increase the production of glutinous opaque is that
producers must optimize the use of labor, reduce operating costs that can reduce business income.
224
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 1, Januari 2021 : 224-231
225
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 1, Januari 2021 : 224-231
besarnya harga yang akan diterima perajin langsung dalam pengaliran opak ketan
(share) opak ketan Anissa di Kelurahan dari produsen sampai konsumen.
Kota Baru Kecamatan Cibereum Kota 4. Pedagang besar yaitu pedagang yang
Tasikmalaya. membeli produk opak ketan dalam
jumlah banyak dan dijual kembali ke
METODE PENELITIAN pedagang pengecer.
Penelitian ini merupakan metode 5. Pedagang pengecer yaitu pedagang
penelitian survei dengan pendekatan suatu yang langsung menjual produk opak
kasus pada perajin opak ketan di ketan kepada konsumen akhir.
Kelurahan Kota Baru Kecamatan 6. Konsumen akhir yaitu orang yang
Cibeureum Kota Tasikmalaya. Menurut mengkonsumsi produk opak ketan dan
Sugiyono (2014) menyatakan bahwa tidak menjual kembali.
metode survei adalah sebuah metode 7. Volume penjualan yaitu volume
penelitian yang biasa digunakan untuk produk yang dijual oleh perantara atau
memperoleh data dari tempat tertentu yang lembaga pemasaran, dan dinyatakan
bersifat alamiah, tetapi peneliti dalam bentuk satuan kilogram (Kg).
memerlukan alat bantu dalam 8. Volume pembelian yaitu volume
pengumpulan data, misalnya dengan sebuah produk yang dibeli oleh
bantuan kuesioner, penelitian seorang perantara atau lembaga
keperpustakaan dan sebagainya. pemasaran, dan dinyatakan dalam
Definisi operasional dari variabel satuan kilogram (kg).
yang digunakan di dalam penelitian ini 9. Harga beli yaitu harga yang akan
adalah sebagai berikut: dibayarkan oleh konsumen atau
1. Perajin opak ketan yaitu orang yang masing-masing lembaga pemasaran
mengusahakan opak ketan yang supaya mendapatkan produk yang
berasal dari beras putih dan diinginkan, dihitung dalam satuan
selanjutnya diolah menjadi opak ketan. rupiah per kilogram(kg).
2. Saluran pemasaran yaitu tata urutan 10. Harga jual yaitu harga yang akan
atau jalur pemasaran opak ketan dari diterima oleh produsen atau masing-
produsen sampai ke konsumen akhir. masing lembaga pemasaran sebagai
3. Lembaga pemasaran yaitu orang, pengganti produk yang dipasarkan,
perusahaan atau lembaga yang terlibat satuan rupiah pekilogram.
226
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 1, Januari 2021 : 224-231
11. Marjin pemasaran yaitu selisih harga 13. Share adalah bagian dari harga
yang dibayarkan konsumen dengan yang akan diterima produsen dan
harga yang diterima produsen, rupiah dinyatakan dalam persenan.
per kilogram(kg). Data yang dikumpulkan dalam
12. Biaya pemasaran yaitu biaya penelitian ini adalah data primer dan
dikeluarkan oleh lembaga pemasaran sekunder. Data primer yaitu data yang
dalam proses pergerakan opak ketan didapat sendiri dengan melakukan
dari tangan produsen ke tangan pengamatan secara langsung ke lokasi
konsumen akhir, yang terdiri dari : penelitian serta hasil wawancara terhadap
a. Biaya pengangkutan meliputi biaya responden (dengan panduan kuesioner).
bagi kegiatan yang ditunjukan Data sekunder diperoleh dengan teknik
untuk menggerakan produk dari dokumentasi, yaitu teknik pengambilan
tempat pembelian ketempat data yang berasal dari berbagai arsip
penjualan, satuan rupiah per tertulis, yang dimiliki oleh instansi-instansi
kilogram (Rp/kg). yang terkait dengan penelitian
b. Biaya kuli angkut dan bongkar (Abdurrahman dan Muhidin, 2011).
muat yaitu biaya yang dikeluarkan Teknik penarikan sampel dilakukan
bagi pengguna kuli angkut dari dengan cara Snow Ball Sampling. Dengan
sarana transportasi ke tempat jumlah responden sebanyak 13 orang, dua
penjual, satuan rupiah per kilogram orang pedagang pengumpul, sepuluh orang
(Rp/kg). pedagang pengecer dan 1 orang produsen.
c. Biaya penyusutan yaitu biaya yang Data yang diperoleh dari lapangan
diperhitungkan oleh lembaga dianalisis sebagai berikut:
pemasaran untuk mengutip 1. Untuk mengetahui saluran pemasaran
kerugianakibat adanya kerusakan opak ketan digunakan analisis
selama proses pemasaran seperti deskriptif kualitatif.
susut dan hilang, ( Angipora, 2002 2. Untuk mengetahui besarnya marjin
). pemasaran digunakan
Penyusutan = rumus(Angipora, 2002) :
( ) ( )
Mm = He - Hp
Keterangan:
Mm = Marjin pemasaran
227
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 1, Januari 2021 : 224-231
228
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 1, Januari 2021 : 224-231
Saluran pemasaran opak ketan yang opak ketan pada distributor yang terletak di
terletak di Kelurahan Kota Baru ini melalui Kota Tasikmalaya dengan jumlah 425
beberapa lembaga pemasaran, diantaranya kilogram dan dengan harga beli Rp 50.000
pedagang pengumpul dan pedagang per kilogram, dan biaya pengangkutan
pengecer. Untuk memperluas dan sebesar Rp 35.000. Sistem pembayaran
memperlancar pemasaran opak ketan yang dilakukan secara tunai.
sangat dibutuhkan peran lembaga Biaya, marjin dan keuntungan
pemasaran untuk menyalurkan opak ketan pemasaran opak ketan pada masing-masing
dari produsen hingga ke tangan konsumen. lembaga pemasaran terlihat pada Tabel 7
Dengan adanya beberapa saluran menunjukkan bahwa pedagang pengecer
pemasaran yang digunakan maka bisa memperoleh marjin pemasaran yang besar
menyebabkan tingkat biaya pemasaran dan dari penjualan opak ketan dimana marjin
keuntungan yang berbeda, pembagian hasil pemasaran pedagang pengecer pada
keuntungan yang adil antara pelaku saluran II yaitu sebesar Rp 16.000 dan
pemasaran ditentukan oleh efisiensi pada saluran III sebesar Rp 13.000.
pemasaran. Pedagang pengecer pada saluran II
Pengusaha dalam pemasaran opak memperoleh marjin pemasaran yang lebih
ketan bertindak sebagai produsen dan besar dibandingkan dengan pedagang
merupakan pihak pertama dalam pengecer pada saluran III karena membeli
penyaluran opak ketan. Proses penyaluran opak ketan langsung dari produsen,
hasil produksi merupakan bagian yang sedangkan pedagang pengecer pada
tidak terpisahkan dalam pasca produksi saluran III membeli opak ketan dari
barang oleh suatu perusahaan atau industri. pedagang pemgumpul.
Proses awal pemasaran opak ketan Keuntungan pemasaran terbesar
dimulai dari produsen mengantarkan pada berturut-turut adalah pedangan pengecer
pedagang yang terletak di Kota pada saluran II sebesar Rp 15.866,80,
Tasikmalaya dengan jumlah 75 kilogram pedagang pengecer pada saluran III sebesar
dengan harga beli Rp 50.000 per kilogram, Rp 12.655,27, dan pedagang pengumpul
untuk biaya pengangkutannya sendiri Rp 5.859,00. Besarnya keuntungan
sebesar Rp 5.000. Sistem pembayaran yang pemasaran ini ditentukan oleh besarnya
dilakukan yaitu secara tunai. marjin pemasaran dan biaya pemasaran
Produsen selanjutnya mengantarkan yang dikeluarkan oleh masing-masing
229
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 1, Januari 2021 : 224-231
230
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 1, Januari 2021 : 224-231
1. Terdapat tiga saluran pemasaran opak 78,67 dan Saluran III adalah 75,64.
ketan sampai ke konsumen akhir yaitu: Artinya besarnya harga diterima
Saluran I: Produsen Konsumen produsen pada Saluran I lebih tinggi
Saluran II: Produsen Pedagang dari pada Saluran II dan Saluran III dari
231