Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penentu keberhasilan keripik singkong cap Gerus,
mengkaji posisi bersaing keripik singkong cap Gerus, serta merumuskan alternatif strategi bersaing yang
dapat diterapkan UKM Sumekar Pratiwi dalam pemasaran keripik singkong cap Gerus. Penelitian ini
menggunakan metode dasar deskripsi analisis. Penentuan subyek penelitian dilakukan secara purposive
(sengaja). Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan
Competitive Profile Matrix (CPM). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor penentu keberhasilan keripik
singkong cap gerus. Hasil analisis CPM keripik singkong cap Gerus (3,116) menempati posisi kedua
dibandingkan dengan pesaingnya yaitu keripik singkong C (2,058) dan keripik singkong D (1,655). Keripik
singkong B (3,171) berada pada posisi pertama. Alternatif strategi bersaing yang dapat diterapkan untuk
keripik singkong cap Gerus adalah mempromosikan brand Gerus melalui kegiatan sales-force promotion,
melakukan positioning produk dengan menciptakan citra produk berkualitas yaitu rasa yang lebih gurih,
memiliki merek yang paling dikenal, desain label yang lebih menarik, serta informasi label yang lebih
informatif, dan melakukan benchmark warna produk dan rasa akhir setelah makan serta menetapkan harga
diskon kuantitas kepada konsumen akhir.
1. PENDAHULUAN
Sektor pertanian merupakan sektor yang pangsa pasar yang cukup besar yang didukung
berperan penting dalam menghasilkan bahan ketersediaan bahan baku singkong, maka UKM
pangan untuk mencukupi kebutuhan primer Sumekar Pratiwi mengambil bagian dalam
bagi setiap individu. Hasil pertanian yang pasar komoditi olahan singkong.
melimpah bertujuan sebagai penggerak
UKM Sumekar Pratiwi merupakan pelaku
pembangunan pertanian dengan didorong
usaha kecil menengah yang mengolah dan
keberadaan industri yang berperan dalam
memasarkan keripik singkong di Kabupaten
mengubah produk pertanian menjadi variasi
Tuban. Keripik singkong cap Gerus yang
produk yang berguna sesuai dengan selera dan
menjadi produk unggulan dari UKM Sumekar
kebutuhan konsumen.
Pratiwi menggunakanbahan baku (singkong)
Singkong sebagai salah satu sumber lokal Kabupaten Tuban. Perkembangan usaha
karbohidrat dapat diolah menjadi berbagai UKM Sumekar Pratiwi menarik para pelaku
macam bentuk olahan makanan dan bernilai usaha kecil menengah yang lain untuk
ekonomis. Prospek pasar ini tentunya sebagai berkompetisi dalam merebut pangsa pasar
peluang usaha yang sangat baik bagi untuk memenuhi permintaan keripik singkong.
pengembangan industri kecil berskala rumah Seiring dengan meningkatnya pendapatan
tangga (Rukmana, 2011). Keripik singkong masyarakat serta adanya daya tarik permintaan
merupakan produk olahan singkong yang produk keripik singkong di pasar, maka
banyak di produksi di Kabupaten Tuban, salah bermunculanlah produk sejenis di pasar. Hal
satunya melalui usaha kecil menengah. Melihat tersebut meyebabkan munculnya merek-merek
29
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
baru terkait produk yang sejenis, diantaranya (1997), perusahaan harus melihat secara
adalah UKM Dian Pangestu, UKM Yugus, dan objektif kondisi internal dan kondisi eksternal
UKM Al-Wira, UKM Wahyu Barokah, UKM Dua sehingga perusahaan dapat mengantisipasi
Putra, UKM Ana, UKM Prima Rasa, UKM perubahan lingkungan eksternal yang sangat
Sarana Rezeki. Variasi produk keripik singkong penting untuk memperoleh keunggulan
yang ada di Kabupaten Tuban saat ini dapat bersaing dan memiliki produk yang sesuai
dilihat pada Tabel 1. keinginan konsumen dengan dukungan yang
optimal dari sumberdaya yang ada. Porter
Dalam perjalanan usahanya, usaha
(1998), menyatakan bahwa keunggulan
keripik singkong cap Gerus dihadapkan pada
bersaing adalah suatu posisi dimana sebuah
persaingan usaha yang semakin ketat seperti
perusahaan menguasai sebuah ajang
munculnya produk sejenis dengan bahan baku
persaingan bisnis.
yang sama yang tercantum pada Tabel 1.
Sudah beberapa tahun ini, UKM Sumekar
Adanya jenis produk, konsep usaha dan target
Pratiwi dalam menjalankan usahanya
konsumen yang sama menyulitkan UKM
mengalami persaingan yang semakin ketat
Sumekar Pratiwi dalam memposisikan
dengan munculnya produk sejenis, terutama
produknya.
usaha berskala kecil dan menengah yang
Promosi dan persaingan produk melalui
mempunyai konsep usaha yang sama, target
media cetak dan event tidak cukup memberi
konsumen yang sama, serta lokasi geografis
pengaruh pada perkembangan usaha jika hal
para pesaing yang tidak begitu jauh. Adanya
serupa juga dilakukan para pesaing usaha
persaingan tersebut mengakibatkan
(competitor). Kreativitas dan inovasi yang
pendapatan yang diperoleh dari penjualan
berkelanjutan diperlukan supaya produk keripik
keripik singkong cap Gerus berfluktuatif. Hal
singkong yang diproduksi UKM Sumekar
tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan
Pratiwi dapat terus berkembang.
dan tidak jarang perusahaan mengalami
Menanggapi hal tersebut, didorong
kesulitan untuk membayar gaji karyawannya.
keinginan mencegah pasar cepat jenuh, serta
Data penjualan produk keripik singkong
keinginan untuk mendapatkan pangsa pasar
produksi UKM sumekar Pratiwi pada tahun
yang tetap dan membesar, maka faktor penting
2016 disajikan pada Tabel 2.
yang harus diperhatikan adalah pemahaman
Mendasarkan data pada Tabel 2, maka
UKM Sumekar Pratiwi dalam memahami
UKM Sumekar Pratiwi dalam memasarkan
keinginan konsumen terkait atribut yang
produk keripik singkong cap Gerus harus
dipertimbangkan dalam melakukan pembelian
mengetahui dengan pasti kelebihan dan
keripik singkong.
kelemahan yang dimiliki produknya. Memahami
Untuk mengetahui apakah konsumen
kinerja atribut produk merupakan hal penting
menyukai atau tidak, atau mengetahui apa
dalam menentukan keberhasilan pemasaran
yang dikeluhkan konsumen, maka dapat
suatu perusahaan. Atribut produk yang perlu
dilakukan survey konsumen dengan cara
diketahui dari pesaing dan yang harus dipantau
sederhana yaitu menanyakan pendapat
oleh UKM Sumekar Pratiwi adalah dengan
konsumen terhadap produk keripik singkong
membandingkan atribut produk keripik singkong
yang dihasilkan dengan cara menanyakan
cap Gerus dengan produk pesaing yaitu: rasa,
kekurangannya sebagai bahan perbaikan
volume (gram), warna produk, kerenyahan
melalui atribut-atribut yang dipertimbangkan
produk, daya tahan produk, rasa akhir setelah
(Jaya et al., 2012).
makan, merek, harga, desain kemasan, kualitas
Suatu perusahaan dalam menjalankan
kemasan, desain label, dan kelengkapan label.
strategi yang kompetitif diharapkan secara
Hal tersebut penting dilakukan untuk
terus menerus mengetahui dan memantau
mengetahui posisi bersaing dan perumusan
pergerakan pesaingnya. Menurut Rangkuti
alternatif strategi bersaing dalam menghadapi
30
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
banyaknya pesaing yang ada dipasar dan merasakan dan menilai berbagai faktor-faktor
mencapai tujuan bisnis. penentu keberhasilan dari keripik singkong
yang bertujuan untuk mengetahui gambaran
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja keripik singkong cap Gerus dan produk
faktor-faktor penentu keberhasilan keripik pesaing. Panelis tidak terlatih berjumlah 30
singkong cap Gerus, mengkaji posisi bersaing orang (Soekarto, 1981) yang menetap di
keripik singkong cap Gerus, serta merumuskan Kabupaten Tuban. Syarat seorang panelis
alternatif strategi bersaing yang dapat adalah berumur 20-55 tahun dengan keadaan
diterapkan UKM Sumekar Pratiwi dalam sehat (jasmani dan rohani) mampu merasakan
pemasaran keripik singkong cap Gerus di dan memberikan penilain terhadap produk serta
pasar. sering membeli keripik singkong yaitu minimal
pernah melakukan 3 kali pembelian. Metode
2. METODE PENELITIAN analisis untuk merumuskan strategi bersaing
bagi UKM menurut Harisudin (2011) adalah
Metode dasar yang digunakan Competitive Profile Matrix (CPM). Tahapan
dalampenelitian ini adalah deskripsi analitis. pengolahan dan analisis data untuk CPM
Teknik pelaksanaan penelitian dengan adalah:
pendekatan studi kasus yaitu memusatkan diri Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
secara intensif pada suatu obyek tertentu. Data Faktor penentu keberhasilan keripik
studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak singkong ditentukan melalui key informant
yang bersangkutan atau dikumpulkan dari melalui teknik indepth interview, sehingga untuk
berbagai sumber (Nawawi, 2003). Metode validasinya dibutuhkan bantuan alat analisis
penentuan subyek penelitian dilakukan secara triangulasi sumber. Menurut Sutopo (2002),
purposive (sengaja), yaitu UKM Sumekar triangulasi sumber adalah sebuah teknik dalam
Pratiwi yang sedang menghadapi memeriksa keabsahan data yang didasari pola
permasalahan pemasaran dan ingin fikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif.
meningkatkan penjualan keripik singkong cap Artinya untuk menarik simpulan diperlukan tidak
Gerus dengan menerapkan alternatif strategi hanya satu cara pandang. Cara pandang
bersaing terhadap pesaing dari produk sejenis tersebut akan dapat dipertimbangkan beragam
di pasar. fenomena yang muncul dan selanjutnya dapat
Key informant sebagai sumber data ditarik simpulan yang lebih mantap dan lebih
dalam penelitian ini berdasarkan pada asas bisa diterima kebenaranya.
subyek yang menguasai permasalahan dan Posisi Bersaing
bersedia memberikan informasi lengkap dan CPM digunakan untuk mengetahui posisi
akurat yaitu pemilik UKM Sumekar Pratiwi, staf relatif Keripik Singkong Cap Gerus produksi
pemasar karena berada di lapang dan UKM Sumekar Pratiwi dibandingkan dengan 3
menghadapi konsumen langsung sehingga pesaing utamanya. Penilaian CPM diukur
mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen, berdasarkan faktor-faktor penentu keberhasilan
produsen keripik singkong (pesaing) karena keripik singkong yang dianalisis yaitu rasa,
berdasarkan kapasitas produksi dan volume (gram), warna produk, kerenyahan,
pemasaran keripik singkong lebih unggul dari daya tahan, rasa akhir setelah makan, merek,
keripik singkong cap Gerus sehingga harga, desain kemasan, kualitas kemasan,
penguasaan pasar luas, serta konsumen akhir desain label, dan kelengkapan label.
dipilih karena sering melakukan pembelian Penentuan bobot oleh key informant dengan
ulang terhadap produk yaitu lebih dari 10 kali. metode paired comparasion (Kinnear and
Pengambilan panelis sebagai penilai kinerja Taylor, 1991). Penentuan bobot pada setiap
atribut dilakukan secara purposive (sengaja) variabel digunakan skala 1 sampai 5 yaitu:
yaitu panelis (tidak terlatih) yang bersedia
31
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
1 = jika indikator horizontal sangat kurang akan mendorong perusahaan untuk lebih
penting daripada indikator vertikal. responsif terhadap segala sesuatu yang terjadi
2 = jika indikator horizontal kurang penting di perusahaan, memberikan inovasi kepada
daripada indikator vertikal. perusahaan supaya lebih inovatif, efisien, dan
3 = jika indikator horizontal sama penting kompetitif dibandingkan dengan pesaing
dengan indikator vertikal. (Capps dan Glissmeyer, 2012).
4 = jika indikator horizontal lebih penting
daripada indikator vertikal. Alternatif Strategi Bersaing
5 = jika indikator horizontal sangat lebih penting Strategi bersaing dirumuskan dengan melihat
dari indikator vertikal. pada hasil CPM (Competitive Profile Matrix)
Rumus: produk dengan total skor tertinggi sebagai
pemimpin pasarmenurut penialian konsumen.
=∑ Penilaian perbandingan (Benchmarking) adalah
alat manajemen yang telah banyak digunakan
Keterangan:αi = Bobot Variabel ke-i untuk mengidentifikasi dan meningkatkan
xi = Nilai Variabel ke-i kemampuan pemasaran yang berharga melalui
i = 1, 2, 3, ... n cara perbandingan (Vorhies & Morgan, 2005).
n = jumlah variable Porter (1998), menyatakan bahwa inti dari
Pemberian nilai rating untuk produk yang perumusan strategi bersaing adalah
dianalisis tergantung pada kondisi relatif menghubungkan produk dengan lingkungannya
produkpesaing dan dinilai oleh panelis. yang mencakup kekuatan-kekuatan sosial dan
Penentuan dan penilaian peringkat mengacu juga kekuatan-kekuatan ekonomi. Keunggulan
kepada kekuatan dan kelemahan angka 1 bersaing diterapkan bagi suatu produk untuk
sampai 4, yaitu: meraih keuntungan ekonomi diatas laba yang
1 = jika produk kondisinya sangat lemah mampu diraih pesaing di pasar dalam industri
dibandingkan pesaing. yang sama. Fahy (2002) dan David (2011),
2 = jika produk kondisinya lemah dibandingkan menambahkan bahwa keunggulan bersaing
pesaing. yang berkelanjutan (Sustainable Competitive
3 = jika produk kondisinya kuat dibandingkan Advantage-SCA) adalah keunggulan yang tidak
pesaing. mudah ditiru, membuat suatu produk dapat
4 = jika produkkondisinya sangat kuat merebut dan mempertahankan posisinya
dibandingkan pesaing. sebagai pimpinan pasar. Karena sifatnya yang
Penilaian peringkat dari ke-30 panelis untuk tidak mudah ditiru, keunggulan bersaing yang
masing-masing produk dikalikan dengan nilai berkelanjutan merupakan satu strategi bersaing
bobot dari masing-masing faktor penentu yang dapat mendukung kesuksesan suatu
keberhasilan untuk setiap produk yang perusahaan untuk jangka waktu yang lama.
dibandingkan. Dari serangkaian proses kerja CPM dapat menjadi salah satu jalan untuk
diatas, kemudian disusunlah sebuah tabel mencapai dan menjaga keunggulan bersaing
struktur penilaian CPM untuk menilai kinerja yang berkelanjutan sebuah produk (Harisudin,
keripik singkong Cap Gerus produksi UKM 2011). Matthews (2005), menyatakan bahwa
Sumekar Pratiwi sebagaimana yang tertulis keunggulan bersaing produk/organisasi dapat
pada Tabel 4. dicapai melalui relational architecture,
Keuntungan dari CPM yaitu dapat langsung reputation, innovation, dan strategic assets.
membandingkan produk dengan pesaingnya,
dapat menciptakan citra perusahaan yang kuat
karena perusahaan mampu menyampaikan
informasi mengenai keunggulan kompetitifnya
(Harisudin, 2011; David, 2011). Selain itu, CPM
32
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
33
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
untuk mendapatkan rasa percaya terhadap semakin luas, keripik singkong dengan
produk sesuai standar keamanan. branding cap Gerus semakin dikenal konsumen
Posisi Bersaing Keripik Singkong Cap dan keuntungan yang diperoleh semakin
Gerus meningkat.
Hasil penilaian 30 panelis atas kinerja 12 2. Positioning Sebagai Produk Berkualitas.
faktor keberhasilan penting pada keripik Rasa gurih dan merek cap Gerus sudah
singkong cap Gerus produksi UKM Sumekar banyak dikenal oleh masyarakat Kabupaten
Pratiwi dan tiga pesaingnya dapat dilihat pada Tuban. Penggunaan nama merek cap Gerus
Tabel 5. terkesan unik dan simpel sehingga mudah
Berdasarkan pada Tabel 5, dapat diingat dan menambah citra positif dari keripik
diketahui kinerja keripik singkong cap Gerus singkong. Desain label yang selalu diperbaharui
menempati posisi kedua memiliki total skor (up to date) menjadi daya tarik bagi konsumen
(3,116) lebih tinggi serta lebih unggul ditambah dengan pemilihan tulisan, pemilihan
dibandingkan produk keripik singkong C (2,058) huruf, warna huruf, ukuran huruf sangat jelas
dan keripik singkong D (1,655), akan tetapi dan tata letak desain sangat sesuai sehingga
kalah dengan produk keripik singkong B tampak menarik untuk dilihat. Label pada
(3,171). Hal tersebut dikarenakan produk keripik singkong cap Gerus lebih lengkap
keripik singkong B diproduksi oleh UKM yang dibandingkan pesaingnya. Pencantuman
selalu menjaga dan memperhatikan kualitas informasi pada label secara lengkap
produk serta promosi yang dilakukan sangat merupakan bentuk komunikasi kepada
efektif. Faktor lain yang menyebabkan produk konsumen dan memberikan kemudahan
keripik singkong B diminati oleh konsumen konsumen dalam memilih produk yang aman
adalah desain kemasan yang menarik yaitu dikonsumsi. Strategi positioning produk dapat
tampilan pembuka kemasan dan kemudahan dilakukan dengan memposisikan keripik
dalam membuka kemasan. singkong cap Gerus sebagai produk yang
Perumusan Alternatif Strategi Bersaing berkualitas dan aman dikonsumsi bagi semua
Keripik Singkong Cap Gerus kalangan, hal tersebut dapat dilakukan dengan
Alternatif strategi bersaing yang dapat membuat tagline “kualitas rasa gurih terpercaya
dirumuskan untuk produk keripik singkong cap 100%” ditampilkan pada label kemasan dan
Gerus adalah: “kesehatan konsumen menjadi yang utama”.
1. Sales-force promotion Penggunaan slogan tersebut menandakan
Keunggulan produk yang terdapat pada bahwa keripik singkong cap Gerus selalu
keripik singkong cap Gerus yaitu rasa gurih berusaha menghasilkan produk dengan kualitas
yang pas, desain label yang up to date, terbaik dengan bahan-bahan yang berkualitas.
informasi terhadap produk lengkap, dan merek Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik
yang sudah dikenal harus dipertahankan dan terhadap produk sehingga keuntungan yang
terus ditingkatkan untuk memperluas jaringan diperoleh semakin meningkat.
pasar. Strategi penguatan citra merek dagang 3. Benchmark dengan produk pesaing.
dengan membuat tagline “kesehatan konsumen Benchmarking pada dasarnya belajar dari
menjadi yang utama” diproduksi sesuai standar orang lain dengan menggunakan pengetahuan
keamanan makanan sebagai langkah strategis dan pengalaman orang lain untuk memperbaiki
untuk mempertahankan loyalitas konsumen produk/organisasi. Hal ini dilakukan dengan
berdasarkan pengalaman membeli dan menganalisis kinerja dan mencatat kekuatan
membidik para konsumen baru melalui kegiatan dan kelemahan produk/organisasi serta menilai
sales-force promotion yaitu promosi yang apa yang harus dilakukan untuk peningkatan
bertujuan untuk memaksimalkan komponen sebuah produk/organisasi (Lankford, 2000).
pendukung penjualan agar permintaan produk Warna produk keripik singkong cap Gerus
meningkat. Tujuannya adalah jaringan pasar berwarna cukup cerah keemasan dan cukup
34
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
menarik (tidak gelap dan terlihat berwarna Pratiwi adalah selalu mempertimbangkan
pucat) serta terdapat sedikit rasa pahit setelah kualitas rasa, menjaga citra positif merek
mengonsumsi keripik singkong. Warna dan Gerus, selalu memperbarui dan meningkatkan
efek rasa akhir setelah makan keripik singkong desain label, serta menambah layanan
cap Gerus kalah dengan produk pesaing, informasi produk (website, facebook,
sehingga perlu untuk melakukan benchmark instagram) pada label kemasan;
tampilan warna produk dan rasa yang mempromosikan brand cap Gerus secara
tertinggalsetelah makan seperti keripik efektif melalui kegiatan sales-force promotion
singkong B (cerah keemasan dan tidak pucat) dengan tagline “kesehatan konsumen menjadi
untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. yang utama” diproduksi sesuai standar
Selain itu, untuk memperluas pasar dan keamanan makanan; melakukan positioning
menarik pelanggan dari pesaing dilakukan produk dengan menciptakan citra produk
dengan cara menetapkan harga diskon berkualitas dan aman dikonsumsi bagi semua
kuantitas keripik singkong cap Gerus kepada kalangan, hal tersebut dapat dilakukan dengan
konsumen akhir. membuat tagline “kualitas rasa gurih terpercaya
100%” ditampilkan pada label kemasan dan
4. SIMPULAN DAN SARAN “kesehatan konsumen menjadi yang utama”;
Kesimpulan membuat akun media sosial (website,
Berdasarkan pada hasil penelitian facebook, instagram) sebagai layanan informasi
Strategi Bersaing Keripik Singkong Cap Gerus produk dan dicantumkan pada label kemasan
Produksi UKM Sumekar Pratiwi Kabupaten guna menambah reseller atau agen dan
Tuban dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: konsumen, serta menyediakan layanan
Faktor-faktor penentu keberhasilan keripik konsumen pada label kemasan terkait saluran
singkong cap gerus adalah rasa, volume komunikasi dalam bentuk nomor layanan
(gram), warna produk, kerenyahan, daya tahan, telepon/alamat surat/alamat website;
rasa akhir setelah makan, merek, harga, desain membentuk gugus kendali mutu (GKM) untuk
kemasan, kualitas kemasan, desain label, dan memperbaiki warna produk yang cerah (tidak
kelengkapan label; Hasil analisis CPM keripik pucat), adanya efek rasa akhir yang pahit
singkong cap Gerus (3,116) menempati posisi setelah makan; serta melakukan harga diskon
kedua dibandingkan dengan pesaingnya yaitu kuantitas kepada konsumen akhir. Hal ini terkait
keripik singkong C (2,058) dan keripik singkong dengan kelemahan daya saing harga
D (1,655), akan tetapi kalah dengan keripik dibandingkan dengan pesaing utamanya.
singkong B (3,171) yang berada pada posisi Rekomendasi kebijakan untuk
pertama; Alternatif strategi bersaing yang dapat Pemerintah Kabupaten Tuban: mengadakan
dirumuskan untuk produk keripik singkong cap pelatihan pada UKM produsen keripik singkong
Gerus yaitu (1) Sales-force promotion, (2) guna memperbaiki kualitas produk, aman,
Positioning sebagai produk berkualitas, (3) sehat, tahan lama, dan diterima pasar;
Benchmark dengan produk pesaing. mengadakan kegiatan pameran UKM secara
efektif guna memperkenalkan UKM dan
Saran meningkatkan penjualan produk UKM..
Berdasarkan analisis lapangan yang telah
dilakukan di UKM Sumekar Pratiwi, maka saran
yang dapat diberikan bagi UKM Sumekar
35
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
Tabel 1. Daftar Merek Produk Keripik Singkong Produksi UKM yang Beredar di Kabupaten
Tuban Tahun 2016
Tabel 2. Data Penjualan Keripik Singkong Produksi UKM Sumekar Pratiwi pada Bulan Januari-
Desember Tahun 2016
36
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
37
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
5. DAFTAR PUSTAKA
38
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Harisudin, et al. 2017
Matthews, JH. and Shulman, AD. 2005 Rukmana, HR. 2011. Aneka Keripik Umbi.
Competitive advantage in Public Yogyakarta. Kanisius.
sector organizations: Explaining the
public good/sustainable competitive Soekarto, ST. 1981. Penilaian Organoleptik
advantage paradox, Journal of untuk Industri Pangan dan Hasil
Business Research. 58(2): 232-240. Pertanian. Bogor. IPB Press
Nawawi, H. 2003. Metode Penelitian Bidang Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian
Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada Kualitatif. Surakarta. UNS Press.
University Press.
Vorhies, DW and Morgan, NA 2005.
Porter, ME 1998. Strategi Bersaing Benchmarking Marketing Capabilities
(terjemahan Sigit Suryanto). Jakarta: for Sustainable Competitive
Karisma Publishing Group. Advantage. Journal of Marketing.69
(1): 80-94.
Rangkuti, F. 1997. Riset Pemasaran.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
39