Anda di halaman 1dari 13

KELAYAKAN FINANSIAL USAHA SAHABAT JAMUR TIRAM DI KOTA

PAREPARE

RAHMAWATY A NADJA1, RASYIDAH BAKRI1, ANDI ANUGRAH APRIYANI1,


ANDI SITTI HALIMAH2*
1 Departemen Agribisnis Universitas Hasanuddin
2 PPs Agribisnis Universitas Muhammadiyah Parepare

*ashalimagaansil1@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan pengembangan Usaha Sahabat Jamur Tiram yang
ditinjau dari aspek finansial serta mengetahui tingkat kepekaan Usaha Sahabat Jamur Tiram terhadap
kemungkinan terjadinya risiko perusahaan yaitu adanya kenaikan harga input dan penurunan penjualan
output. Analisis yang digunakan yaitu kriteria investasi terdiri dari Net Present Value (NPV), Net
Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), dan analisis
sensitivitas. Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan pada tahun pengembangan
diperoleh nilai NPV sebesar Rp 163.292.648,-, IRR sebesar 18,83%, Net B/C sebesar 5,07 dan Payback
Period selama 4 bulan. Hasil analisis tersebut menunjukkan Usaha Sahabat Jamur Tiram layak dalam
pengembangannya. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa Usaha Sahabat Jamur Tiram tidak
peka pada peningkatan harga input sebesar 3%. Akan tetapi usaha ini peka terhadap penurunan
penjualan output sebesar 25%. Hal ini disebabkan karena biaya yang dikeluarkan dalam budidaya dan
pengolahan jamur tiram lebih tinggi dibandingkan penerimaan dari hasil penjualan output yang turun
sebesar 25%.

Kata Kunci : Jamur Tiram, Kelayakan Finansial

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the feasibility of developing the Sahabat Oyster Mushroom
Business from a financial perspective and to determine the level of sensitivity of the Sahabat Oyster
Business to the possibility of corporate risk, namely an increase in input prices and a decrease in output
sales. The analysis used is the investment criteria consisting of Net Present Value (NPV), Net Benefit
Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), and sensitivity analysis.
Based on the research and results of the analysis that was carried out during the development year, the
NPV value was Rp. 163,292,648, -, the IRR was 18.83%, the Net B/C was 5.07 and the Payback Period
was 4 months. The results of this analysis show that the Business of Friends of Oyster Mushrooms is
feasible in its development. The results of the sensitivity analysis show that the Business of Friends of
Oyster Mushrooms is not sensitive to an increase in input prices of 3%. However, this business is
sensitive to a 25% decline in output sales. This is because the costs incurred in the cultivation and
processing of oyster mushrooms are higher than the revenue from the sale of output which fell by 25%.

Keywords: Oyster Mushroom, Financial Feasibility

PENDAHULUAN 2019). Bila dilihat dari kandungan


Jamur memiliki protein yang tinggi proteinnya, jamur dapat menjadi alternatif
antara 17,5-27% dengan lemak yang rendah lain sebagai sumber protein tinggi serta
1,6-8% dan memiliki kadar serat pangan mempunyai cita rasa seperti daging
yang tinggi yaitu 8-11,5% yang dapat (Tjokrokusumo et al., 2015). Karena
digunakan sebagai bahan makanan (Rajasa, sifatnya yang mengandung protein tinggi,

2032
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

jamur merupakan tanaman yang sangat baik Jamur tiram merupakan salah satu
sebagai produk pangan yang sehat dan komoditas pertanian yang diketahui
dapat dimakan (Bumann, 2013). Dengan memiliki sifat mudah rusak dan umumnya
demikian, jamur merupakan pilihan tepat dikonsumsi dalam keadaan segar. Adanya
bagi konsumen yang ingin mengonsumsi sifat yang mudah rusak tersebut sehingga
menu makanan sehat (Pramuditya, 2015). jamur tiram memerlukan perlakuan khusus
Jamur tiram merupakan jamur yang dalam penanganan pasca panen (Junaidi et
cukup dikenal dan digemari oleh al., 2020). Bentuk penanganan tersebut
masyarakat karena dapat dikonsumsi dalam seperti pengolahan jamur tiram segar
keadaan mentah maupun segar, dalam menjadi produk-produk olahan yang lebih
bentuk masakan maupun olahan (Suryati, tahan lama serta bernutrisi tinggi sehingga
2017). Jamur tiram dapat diproduksi permintaan konsumen di berbagai daerah
sepanjang tahun dalam areal yang relatif semakin meningkat (Maulana, 2018). Jamur
sempit, sehingga menjadi alternatif yang tiram dapat diolah menjadi
cukup baik dalam rangka memanfaatkan berbagai macam produk olahan seperti
lahan pekarangan serta budidaya jamur nugget jamur, sosis jamur, keripik jamur,
tiram tidak menggunakan bahan kimia atau dan abon jamur (Haryati, 2021).
pupuk anorganik sehingga tidak merusak Masyarakat di salah satu daerah di
lingkungan (Rahayu, 2017). Jamur tiram Sulawesi Selatan yaitu Kota Parepare
memiliki manfaat yang beragam dalam membangun inisiatif untuk mendirikan
kehidupan sehari-sehari antara lain sebagai suatu usaha yang mengandalkan kreatifitas
bahan pangan hingga sebagai bahan (Julianti, 2020).
pembuatan obat yang dapat mengobati Kota Parepare merupakan kota madya yang
berbagai macam penyakit (Kumala et al., terdapat di Sulawesi Selatan yang memiliki
2020). Berbagai manfaat dan khasiat dari berbagai usaha-usaha baru khususnya di
jamur tiram serta budidaya yang tergolong bidang kuliner (Arodhiskara & Zulkarnain,
tidak sulit merupakan hal positif, baik bagi 2017). Pelaku usaha yang membudidaya
upaya diversifikasi sumber pangan serta mengolah jamur tiram di Sulawesi
alternatif maupun peluang bisnis bagi Selatan masih sangat jarang, sehingga
petani pembudidaya dan produsen masyarakat di Kota Parepare menciptakan
pengolahan jamur tiram (Nasution, 2018). usaha yang melakukan budidaya serta
mengolah jamur tiram, salah satunya Usaha

2033
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

Sahabat Jamur Tiram. Usaha Sahabat Jamur bawang putih, telur ayam ras dan minyak
Tiram merupakan perusahaan yang goreng) dapat mengalami perubahan. Hal
dibangun dengan inovasi baru serta ini dikarenakan, dedak yang digunakan
merupakan usaha satu-satunya yang berdiri mengalami kenaikan harga bergantung pada
di Kota Parepare yang mengolah jamur musim panen padi serta harga bahan pokok
tiram menjadi sebuah produk makanan. yang dapat mengalami perubahan setiap
Adapun berbagai olahan jamur tiram yang bulannya. Selain itu, penurunan penjualan
dihasilkan seperti Nugget, Bakso, Pangsit output juga dapat terjadi karena penurunan
Goreng, Burger, Empek-Empek hingga permintaan dan minat beli konsumen akan
berbagai cemilan dari jamur tiram olahan jamur tiram. Perubahan-perubahan
Dalam mengolah jamur tiram tersebut dapat mempengaruhi keuntungan
menjadi sebuah produk makanan, Usaha yang akan diperoleh, sehingga diperlukan
Sahabat Jamur Tiram melakukan suatu analisis kelayakan pengembangan
pengembangan dengan menggunakan usaha untuk mengetahui apakah usaha
mesin dan peralatan modern serta budidaya dan pengolahan jamur tiram pada
membangun ruang bibit. Hal ini Usaha Sahabat Jamur Tiram yang sedang
dikarenakan peralatan yang digunakan dijalankan mendatangkan keuntungan serta
masih tergolong sederhana sehingga untuk layak atau tidaknya dalam
menghasilkan produk dengan kuantitas dan pengembangannya.
kualitas yang tinggi pelaku usaha akan
melakukan bentuk pengembangan tersebut. METODE PENELITIAN
Pelaku usaha Usaha Sahabat Jamur Tiram Penelitian kelayakan finansial
tentunya sangat memerlukan suatu Usaha Sahabat Jamur Tiram dilakukan di
informasi mengenai kelayakan dari Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung,
usahanya dengan melakukan Kota Parepare, dengan pertimbangan
pengembangan tersebut. Selain itu, bahwa usaha ini melakukan budidaya
besarnya risiko yang mungkin terjadi sekaligus mengolahnya dan memasarkan
mengingat bahwa harga input dan penjualan produk olahan tersebut secara mandiri.
output dapat mengalami perubahan. Teknik yang digunakan untuk
Adanya kenaikan harga input bahan mengumpulkan data yaitu observasi,
dasar pembudidayaan (dedak) dan bahan wawancara (kuesioner) dan dokumentasi
dasar pengolahan produk (bawang merah, kemudian data diolah dan dianalisis secara

2034
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

matematis dengan menggunakan rumus- Bt = Penerimaan yang diperoleh pada


rumus sebagai berikut: tahun ke t (Rp)
Analisis Kelayakan Finansial Ct = Biaya yang dikeluarkan pada
Analisis yang digunakan untuk tahun ke t (Rp)
menjawab tujuan pertama terkait kelayakan i = Tingkat suku bunga/discount rate
pengembangan yang ditinjau dari aspek (%)
finansial adalah kriteria investasi yang t = Tahun (1,2,…,10)
terdiri n = Umur ekonomis proyek
Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Kriteria pengambilan keputusan:
Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return 1. Nilai NPV > 0, maka usaha
(IRR), dan Payback Period (PP). Analisis dinyatakan layak untuk dilanjutkan.
kelayakan finansial digunakan untuk 2. Nilai NPV < 0, maka usaha
mengkaji dan memperoleh data tentang dinyatakan tidak layak untuk
finansial pada Usaha Sahabat Jamur Tiram. dilanjutkan.
Berikut adalah pemaparan mengenai 3. Nilai NPV = 0, maka suatu usaha
kriteria investasi yang digunakan: mampu mengembalikan sebesar
a. Net Present Value (NPV) biaya yang dikeluarkan yang artinya
Net Present Value (NPV) usaha tidak untung atau rugi.
merupakan nilai sekarang (Present Value)
dari selesih antara penerimaan (benefit) b. Internal Rate of Return (IRR)
dengan biaya (cost) yang telah disesuaikan IRR atau tingkat pengembalian
pada discount rate tertentu (Devy et al., investasi bertujuan untuk mengukur tingkat
2018). Net Present Value (NPV) keuntungan internal atas investasi yang
menunjukkan kelebihan manfaat telah ditanam. IRR menunjukkan tingkat
dibandingkan dengan biaya. Adapun discount rate (DR) yang menghasilkan
persamaan Net Present Value (NPV) NPV sama dengan nol dengan satuan
dirumuskan sebagai berikut (Sahadewa et persentase. Perhitungan dapat
al., 2019): dilakukan dengan metode interpolasi antara
n
Bt − Ct tingkat DR yang lebih rendah (NPV positif)
NPV = ∑
(1 + i)t dengan tingkat DR yang lebih tinggi (NPV
t−1

Keterangan: negatif) (Hardjoko, 2016). Adapun

2035
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

persamaan IRR dirumuskan sebagai Keterangan:


berikut (Habibi et al., 2021): Bt = Penerimaan yang diperoleh pada
NPV1 tahun ke t (Rp)
IRR = i1 + (i − i )
NPV1 − NPV2 2 1 Ct = Biaya pada tahun ke t (Rp)
Keterangan: n = Jumlah tahun
i1 = Discount rate yang menghasilkan t = Tahun kegiatan bisnis (tahun)
NPV positif i = Tingkat suku bunga/discount rate
i2 = Discount rate yang menghasilkan (%)
NPV negatif
NPV1 = NPV positif Kriteria pengambilan keputusan:
NPV2 = NPV negatif 1. Nilai Net B/C > 1, maka suatu usaha
Pada kelayakan investasi dengan layak untuk dilanjutkan
menggunakan metode IRR terdapat dua 2. Nilai Net B/C < 1, maka suatu usaha
kriteria, yaitu: tidak layak untuk dilanjutkan
1. IRR > discount rate (DR), artinya a. Nilai Net B/C = 1, maka suatu usaha
suatu usaha dinyatakan layak untuk mengeluarkan biaya yang sama
dilaksanakan dengan keuntungan yang
2. IRR < discount rate (DR), artinya didapatkan.
suatu usaha dinyatakan tidak layak
untuk dilaksanakan. d. Payback Period (PP)
Payback Period (PP) merupakan
c. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) penilaian investasi yang digunakan untuk
Net B/C adalah perbandingan antara menganalisis waktu pengembalian dari
jumlah NPV positif dengan jumlah NPV modal investasi yang akan dibayarkan
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa melalui keuntungan yang diperoleh suatu
besarnya benefit berapa kali besarnya biaya usaha (Mukti et al., 2017). Jika payback
dan investasi untuk memperoleh suatu period lebih cepat dibandingkan dengan
manfaat (Yunita, 2019). Adapun persamaan umur maka usaha tersebut layak untuk
Net B/C dirumuskan sebagai berikut dilaksanakan. Rumus yang digunakan
(Khairudin et al., 2015): dalam payback period adalah (Putra et al.,
Bt − Ct
∑nt=0/1 2021):
(1 + i)t
Net B/C = I
Ct − Bt PP = Ab x 1 tahun
∑nt=0/1
(1 + i)t

2036
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

Keterangan: sampai kriteria tidak layak dalam


I = Investasi awal analisis finansial, maka Usaha
Ab = Manfaat bersih yang dapat Sahabat Jamur Tiram peka terhadap
diperoleh setiap tahunnya kondisi perubahan tersebut
b. Apabila perubahan harga input dan
Analisis Sensitivitas tingkat penjualan output merubah
Analisis sensitivitas merupakan nilai NPV, IRR, Net B/C, dan PP
salah satu perlakuan dengan mengubah nilai tetap masih dalam kriteria layak
suatu parameter untuk selanjutnya dilihat dalam analisis finansial, maka
bagaimana pengaruhnya terhadap Usaha Sahabat Jamur Tiram tidak
keberlangsungan investasi suatu bisnis peka terhadap kondisi perubahan
(Ismulia et al., 2019). Penentuan persentase tersebut.
perubahan variabel-variabel penting
diketahui berdasarkan data histori dari studi HASIL DAN PEMBAHASAN
kasus penelitian. Pada analisis ini nantinya Penerimaan Perusahaan (Inflow)
akan dilakukan perubahan kenaikan harga Penerimaan atau inflow Usaha
input dan penurunan penjualan output. Sahabat Jamur Tiram berasal dari
Terdapat dua analisis yang akan dilakukan pendapatan usaha yaitu hasil yang
yaitu analisis pertama dilakukan dengan didapatkan dari penjualan produk olahan
menaikkan harga input sebesar 3% dan jamur tiram dan nilai sisa investasi yang
analisis kedua dilakukan dengan diperhitungkan pada akhir umus usaha.
menurunkan tingkat penjualan output Pada tahun pengembangan yaitu tahun
sebesar 25%. Adanya kenaikan harga input 2022- 2030 penerimaan yang didapatkan
didasarkan pada inflasi yang terjadi tahun sebesar Rp 231.830.000,- dari hasil
2020 dan penurunan penjualan output penjualan produk olahan jamur tiram
didasarkan pada pengalaman Usaha dengan proses produksi yang dilakukan
Sahabat Jamur Tiram pada tahun 2021. sebanyak 2 kali dalam sebulan dan
Adapun kriteria pengambilan menghasilkan 700 – 800 pcs produk dalam
keputusan sebagai berikut: setahun. Nilai sisa merupakan nilai aset
a. Apabila perubahan harga input dan tetap yang menjadi tambahan manfaat bagi
tingkat penjualan output merubah perusahaan. Nilai sisa pada Usaha Sahabat
nilai NPV, IRR, Net B/C, dan PP Jamur Tiram berasal dari aset tetap yang

2037
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

dimiliki yaitu bangunan budidaya, Biaya Tenaga 43.800.000


Kerja
bangunan pengolahan, bangunan cafe, serta 3. Biaya Variabel
alat dan mesin yang digunakan. Total nilai Biaya Bahan 31.866.000
Budidaya
sisa yang didapatkan sebesar Rp Biaya Bahan 83.514.000
Pengolahan
192.197.000,-. Total Biaya 440.700.000
Pengeluaran Perusahaan (Outflow) Sumber: Data Primer setelah diolah, 2022.
Pengeluaran atau outflow Usaha
Sahabat Jamur Tiram terdiri dari biaya Berdasarkan Tabel 1. menunjukkan
investasi dan biaya operasional. Biaya komponen biaya yang dikeluarkan Usaha
investasi terdiri dari biaya lahan, biaya Sahabat Jamur Tiram. Bagian terbesar
bangunan, serta biaya peralatan dan mesin investasi dialokasikan untuk pembelian
yang digunakan. Biaya operasional terdiri lahan, yaitu sebesar Rp 167.000.000,-.
dari biaya tetap dan biaya variabel. Lahan seluas 500 m2 tersebut dimanfaatkan
Biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang untuk membangun bangunan budidaya
dikeluarkan oleh Usaha Sahabat Jamur dengan dana investasi sebesar Rp
Tiram dalam membangun usaha dan 21.000.000,-, bangunan pengolahan, Rp
menjalankan kegiatan operasional usaha. 20.000.000,-, dan bangunan cafe Rp
8.500.000,-. Investasi Usaha Sahabat Jamur
Tabel 1. Biaya investasi dan operasional Tiram juga dialokasikan untuk pembelian
Usaha Sahabat Jamur Tiram peralatan dan mesin yang digunakan untuk
No Uraian Jumlah berjalannya proses produksi. Investasi
(Rp/Tahun)
1. Biaya Investasi
untuk pembelian peralatan dan mesin
Lahan 167.000.000 budidaya jamur tiram sebesar Rp
Bangunan 21.000.000
Budidaya 27.832.000,- serta peralatan dan mesin
Bangunan Bibit 3.000.000
pengolahan jamur tiram sebesar Rp
Bangunan 20.000.000
Pengolahan 26.670.000,-. Barang investasi tersebut
Bangunan Cafe 8.500.000
Alat dan Mesin 27.832.000 mengalami penyusutan setiap tahunnya.
Budidaya Lahan tidak memiliki nilai penyusutan
Alat dan Mesin 26.670.000
Pengolahan dikarekan penggunaan lahan tidak memiliki
2. Biaya Tetap
Biaya Listrik 6.000.000 batas umur ekonomis. Hal ini sesuai dengan
Biaya 918.000 hasil penelitian Khairudin et al., (2015)
Transportasi
Biaya Promosi 600.000 yang mengatakan bahwa lahan dianggap

2038
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

memiliki umur ekonomis yang tidak Biaya variabel yang dikeluarkan


terbatas sehingga tidak memiliki nilai Usaha Sahabat Jamur Tiram terdiri dari
penyusutan serta nilai sisa dari lahan biaya bahan baku dan biaya pendukung
diasumsikan tetap, seperti nilai lahan diawal dengan total biaya sebesar Rp
investasi. 115.380.000,- dalam satu tahun, sehingga
Biaya tetap yang dikeluarkan Usaha biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan
Sahabat Jamur Tiram setiap tahunnya sebesar Rp 9.615.000. Biaya yang
berupa pembelian listrik sebesar Rp dikeluarkan untuk keperluan budidaya
6.000.000,-, pembelian bensin untuk jamur tiram terdiri dari bahan baku dedak,
keperluan transportasi sebesar Rp 918.000,- bibit, kapur, serbuk daun green tea dan
, dan biaya promosi sebesar Rp 600.000,-. bahan pendukung yaitu alkohol, plastik
Selain itu gaji tenaga kerja yang terdiri dari baglog, cincin baglog, tali rafia, korek,
bagian keuangan, bagian budidaya, dan isolasi, plastik drum, dan gas dengan total
bagian pengolahan dan pemasaran juga keselurahan biaya sebesar Rp 31.866.000,-
termasuk biaya tetap perusahaan. Tenaga /tahun. Pada pengolahan jamur tiram, biaya
kerja bagian keuangan terdiri dari satu 1 variabel yang dikeluarkan terdiri dari biaya
orang dengan gaji sebesar Rp 1.300.000,- bahan baku bawang merah, bawang putih,
/bulan. Tenaga kerja bagian budidaya terdiri tepung terigu, tepung kanji, tepung panir,
dari 2 orang dengan gaji sebesar Rp tepung maizena, wortel, telur, penyedap
1.100.000,-/bulan serta tenaga kerja bagian jamur, gula, garam, lada, tahu, kerupuk
pengolahan dan pemasaran dengan gaji pangsit, dan roti burger serta biaya bahan
sebesar Rp 1.250.000,-/bulan. Total biaya pendukung seperti minyak, plastik
tetap yang dikeluarkan Usaha Sahabat kemasan, label, kantong plastik, dan gas
Jamur Tiram setiap tahunnya sebesar Rp dengan total keselurahan biaya sebesar
51.318.000,-. Biaya tetap yang paling Rp 83.514.000,-/tahun. Pada tahun pertama
banyak dikeluarkan oleh Usaha Sahabat dan kedua berjalannya usaha biaya variabel
Jamur Tiram adalah gaji tenaga kerja. Hal yang dikeluarkan sebesar Rp 68.529.600,-
ini sesuai dengan hasil penelitian Anwar et /tahun. Peningkatan biaya dipengaruhi oleh
al., (2017) yang mengatakan bahwa salah volume produksi yang juga meningkat.
satu komponen pembiayaan tertinggi yang Peningkatan volume produksi dilakukan
tergolong biaya tetap adalah gaji tenaga karena adanya pengembangan usaha
kerja dalam sebuah perusahaan. dengan menggunakan peralatan dan

2039
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

teknologi yang lebih modern sehingga Pada Usaha Sahabat Jamur Tiram ini
dapat menambah kuantitas hasil produksi. modal yang digunakan adalah modal sendiri
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sehingga dalam analisis ini digunakan
Cahyono et al., (2019) yang mengatakan diskon faktor sebesar 9%. Penggunaan
bahwa penerapan teknologi tepat guna diskon faktor 9% didasarkan pada tingkat
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan suku bunga deposito bank pemerintah dan
kuantitas produksi makanan olahan. swasta tertinggi pada saat analisis
Kelayakan Finansial Usaha Sahabat dilakukan. Berdasarkan hasil perhitungan
Jamur Tiram analisis NPV yang telah dilakukan dengan
Analisis kelayakan finansial Usaha umur usaha selama delapan tahun pada
Sahabat Jamur Tiram dapat dilihat dari masa pengembangan diperoleh nilai NPV
beberapa kriteria penilaian investasi yaitu sebesar Rp 163.292.648,-. Nilai NPV yang
Net Present Value (NPV), Internal Rate of didapatkan menunjukkan nilai yang positif
Return (IRR), Net B/C Ratio, dan Payback dari hasil pengurangan penerimaan dengan
Period. Hasil perhitungan kriteria penilaian biaya yang telah dikeluarkan kemudian
investasi pada masa pengembangan dapat dikalikan dengan tingkat diskon faktor.
dilihat pada Tabel 2. Tingkat diskon faktor yang digunakan yaitu
sebesar 9%. Nilai NPV pada masa
Tabel 2. Kriteria Penilaian Investasi pengembangan menunjukkan bahwa Usaha
Usaha Sahabat Jamur Tiram Tahun Sahabat Jamur Tiram layak untuk
2022 dijalankan atau dikembangkan. Hal tersebut
N Kriteria Nilai Layak/Tida berdasarkan kriteria investasi yaitu usaha
o Investas k Layak
i layak untuk dijalankan jika NPV > 0.
1 NPV 163.292.64 Layak b. Internal Rate of Return (IRR)
8
2 IRR 18,83% Layak Untuk mengetahui nilai IRR, nilai NPV
3 Net B/C 5,07 Layak
4 Payback 4 bulan Layak
yang dicari yaitu NPV = 0, dengan
Period demikian pada analisis ini harus menaikkan
Sumber: Data Primer setelah diolah, 2022.
tingkat bunga berapa yang mencapai nilai
Berdasarkan data pada tabel diatas
NPV = 0. Karena NPV yang diperoleh
dapat diuraikan hasil analisis kelayakan
positif dan negatife maka dibuat interpolasi
finansial Usaha Sahabat Jamur Tiram
antara diskon faktor dengan NPV positif
sebagai berikut:
dan NPV negatif. Pada penelitian ini tingkat
a. Net Present Value (NPV)

2040
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

suku bunga bank yang berlaku sebesar 9%. Net B/C dianalisis dengan
Nilai IRR dapat diperoleh dengan membandingkan nilai present value
mengetahui nilai diskon faktor yang manfaat bersih yang bernilai positif dan
memiliki nilai NPV positif paling present value manfaat bersih yang bernilai
mendekati nol dan nilai diskon faktor yang negatif. Berdasarkan nilai Net B/C yang
memiliki nilai NPV negatif yang mendekati diperoleh pada masa pengembangan Usaha
nol atau biaya modal. Untuk menghitung Sahabat Jamur Tiram sebesar 5,07. Hal ini
nilai IRR yang harus dicari adalah DF yang menunjukkan bahwa setiap Rp 1 biaya yang
memiliki nilai PV cashflow senilai nol atau dikeluarkan akan mendapat manfaat bersih
mendekati nilai initial investmentnya. sebesar Rp 5,07. Berdasarkan kriteria
Sehingga didapatkan diskon faktor sebesar investasi, Usaha Sahabat Jamur Tiram layak
18% untuk NPV positif dan 19% untuk untuk dijalankan atau dikembangkan karena
NPV negatif. memperoleh nilai Net B/C > 1.
Berdasarkan hasil perhitungan d. Payback Period (PP)
analisis IRR menunjukkan nilai IRR pada Payback Period dianalisis untuk
masa pengembangan Usaha Sahabat Jamur mengukur jangka waktu usaha
Tiram sebesar 18,83%. Nilai IRR diperoleh mengembalikan investasi yang ditanamkan.
dari interpolasi diskon faktor 18% dengan Suatu usaha dikatakan layak apabila nilai
nilai NPV sebesar Rp 9.396.335,- dan PP lebih kecil dari umur maksimum proyek
diskon faktor 19% dengan nilai NPV pengembangan usaha. Metode payback
sebesar Rp -1.853.244,-. Nilai IRR yang period menggunakan aliran kas masuk
didapatkan lebih besar dari tingkat diskonto bersih yang diperoleh tiap tahunnya. Dari
yang ditetapkan yaitu sebesar 9%. Hal ini hasil perhitungan nilai payback period yang
menunjukkan bahwa modal yang diperoleh pada masa pengembangan Usaha
ditanamkan dalam usaha akan mempunyai Sahabat Jamur Tiram selama 4 bulan.
tingkat pengembalian lebih menguntungkan Pendapatan bersih yang diperoleh Usaha
dibandingkan melakukan investasi dalam Sahabat Jamur Tiram setiap tahunnya
bentuk deposito. Berdasarkan kriteria sebesar Rp 505.877.842,- untuk
investasi, Usaha Sahabat Jamur Tiram layak mengembalikan dana investasi awal sebesar
untuk dijalankan atau dikembangkan. Rp 223.748.500. Berdasarkan kriteria
c. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) investasi, Usaha Sahabat Jamur Tiram
memperoleh nilai lebih kecil dari umur

2041
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

maksimum proyek pengembangan yaitu 8 Sumber: Data Primer setelah diolah, 2022.
tahun sehingga layak untuk dijalankan atau Berdasarkan Tabel 3, hasil analisis
dikembangkan. sensitivitas menunjukkan bahwa
Analisis Sensitivitas peningkatan harga input sebesar 3%
Analisis sensitivitas dilakukan berpengaruh signifikan terhadap kelayakan
untuk melihat dampak dari suatu keadaan pengembangan Usaha Sahabat Jamur Tiram
yang berubah-ubah terhadap hasil suatu karena nilai NPV menurun hingga menjadi
analisis. Analisis sensitivitas dilakukan Rp 142.640.244,-, IRR sebesar 17,64% dan
dengan menggunakan dua variabel yaitu Net B/C menjadi 1,79. Namun usaha
peningkatan harga input dan penurunan tersebut masih tetap layak karena hasil NPV
penjualan output. Peningkatan harga input lebih besar dari nol dan IRR lebih besar dari
didasarkan pada inflasi yang dapat terjadi diskon faktor yang digunakan serta Net B/C
setiap tahunnya seperti pada tahun 2020 memiliki nilai lebih besar dari 1. Hasil
terjadi inflasi harga tertinggi sebesar 3%. analisis sensitivitas pada variabel pertama
Sementara itu penurunan tingkat penjualan menunjukkan bahwa Usaha Sahabat Jamur
output juga didasarkan pada pengalaman Tiram tidak peka terhadap peningkatan
dan fakta yang terjadi di lapangan yaitu harga input yang terjadi sebesar 3%. Pada
pada tahun 2021 penurunan penjualan variabel kedua yaitu penurunan penjualan
tertinggi sebesar 25%. Hasil perhitungan output sebesar 25% berpengaruh cukup
analisis sensitivitas pada kriteria penilaian signifikan terhadap kelayakan
investasi pada masa pengembangan dapat pengembangan Usaha Sahabat Jamur
dilihat pada Tabel 3. Tiram. Hal ini dikarenakan nilai NPV
mengalami penurunan yaitu menghasilkan
Tabel 3. Analisis Sensitivitas Kelayakan NPV negatif yang nilainya lebih kecil dari
Investasi Usaha Sahabat Jamur Tiram nol sebesar Rp (202.202.965), IRR sebesar
Tahun 2022 -103,31% dan Net B/C sebesar -0,98. Hasil
Variabel Perubahan NPV (Rp) IRR analisis sensitivitas menunjukkan bahwa
Net
(%) (IRR) B/C
(%) Usaha Sahabat Jamur Tiram peka terhadap
Kondisi - 163.292.648 18,83 5,07
penurunan penjualan output sebesar 25%.
normal
Peningkatan 3 142.640.244 17,64 Hal ini disebabkan karena biaya yang
1,79
harga input
Penurunan 25 (202.202.965) - -
dikeluarkan dalam budidaya dan
penjualan 103,31 0,98
pengolahan jamur tiram lebih tinggi
output

2042
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

dibandingkan penerimaan dari hasil Cahyono, M. S., Harahap, D. H., &


Sukrajap, M. A. (2019). Penerapan
penjualan output yang turun sebesar 25%.
teknologi produksi makanan olahan
untuk pengembangan usaha kecil dan
menengah di Kota Bandung.
KESIMPULAN
KACANEGARA Jurnal Pengabdian
Berdasarkan hasil analisis dan Pada Masyarakat, 3(1), 21–30.
perhitungan dari aspek finansial Devy, J., Hasyim, A. I., & Situmorang, S.
menunjukkan pengembangan usaha ini (2018). Analisis Kelayakan Finansial
dan Risiko Usaha Budidaya Jamur
layak dijalankan dengan umur proyek Tiram di Provinsi Lampung (Financial
selama delapan tahun pada tingkat diskon Feasibility and Risk Analysis of
Oyster Mushroom Cultivation
faktor sebesar 9%. Analisis kriteria Business in Lampung Province).
investasi menghasil NPV sebesar Rp Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 6(4),
347–354.
163.292.648,-, IRR sebesar 18,83%, Net
Habibi, A., Moulana, R., & Nur, B. M.
B/C sebesar 5,07 dan Payback Period (2021). Prospek Pendirian Usaha
selama 4 bulan. Hasil analisis sensitivitas Budidaya Jamur Tiram Ditinjau dari
Aspek Finansial di Kabupaten Aceh
menunjukkan bahwa Usaha Sahabat Jamur Barat Daya, Aceh. Jurnal Ilmiah
Tiram tidak peka pada peningkatan harga Mahasiswa Pertanian, 6(4), 436–441.

input sebesar 3%. Akan tetapi usaha ini Hardjoko, A. P. (2016). Analisis Kelayakan
Pengembangan Usaha Jamur Tiram
peka terhadap penurunan penjualan output Putih Pada Perusahaan P99 Di
sebesar 25%. Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.
Haryati, N. (2021). Business model analysis
of mushroom agroindustry and its
DAFTAR PUSTAKA sustainable development strategy in
Anwar, A., Lamusa, A., & Effendy, E. Covid-19 pandemic. IOP Conference
(2017). Analisis Titik Pulang Pokok Pada Series: Earth and Environmental
Usaha Jamur Tiram Di Desa Mpanau Science, 733(1), 12125.
Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi. Ismulia, J., Zikri, I., & Fauzi, T. (2019).
Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian, 5(3), Analisis Kelayakan Finansial Pada
363–368. Budidaya Jamur Tiram (Pleorutus
Arodhiskara, Y., & Zulkarnain, Z. (2017). treatus) Melalui Pemanfaatan Instalasi
Analisis Efektifitas dan Efisiensi Kabut di Desa Limpok Aceh Besar.
Retribusi Pedagang Kaki Lima di Kota Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian,
Parepare. Jurnal Ekonomi 4(3), 30–39.
Pembangunan STIE Muhammadiyah Julianti, M. (2020). Sistem Usaha Olahan
Palopo, 3(2). Pisang dalam Meningkatkan Ekonomi
Bumann, E. P. (2013). Proprietary research Masyarakat Kota Parepare (Analisis
to determine feasibility of Bisnis Syariah). IAIN Parepare.
commercializing the Pink Oyster Junaidi, J., Hutagalung, D. S., Saragih, R.
Mushroom.

2043
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 3, September 2023 : 2032-2044

S., & Merry, M. (2020). Optimalisasi Menggunakan Metode Revenue Cost


Saluran Distribusi dalam Pemasaran Ratio dan Payback Period untuk
Jamur Tiram di UMKM Kabupaten Mengetahui Tingkat Keuntungan dan
Simalungun. Jesya (Jurnal Ekonomi Kelayakan Usaha Penangkapan Ikan di
Dan Ekonomi Syariah), 3(1), 199–209. Kelurahan Kijang Kota Kecamatan
Bintan Timur Kabupaten Bintan.
Khairudin, M. H., Waluyati, L. R., & Student Online Journal (SOJ)
Hardyastuti, S. (2015). Analisis UMRAH-Ekonomi, 2(1), 142–149.
Kelayakan Usaha Budidaya Jamur
Tiram di Kabupaten Karanganyar. Rahayu, Z. (2017). Analisis Usahatani
JASEP, 1(1), 31–40. Jamur Tiram Putih (Pleurotus
ostreatus) Pada Usaha Berkat Yakin
Kumala, T. F., Badrujamalludin, A., & Di Kelurahan Kuranji Kota Padang.
Budiana, T. A. (2020). Pemberdayaan Universitas Andalas.
Wanita dan Kader Kesehatan Melalui
Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dan Rajasa, M. A. (2019). Analisis Preferensi
Pembuatan Fryer Jamur Tiram Upaya Konsumen Terhadap Produk Olahan
Promotif Kesehatan TB Paru. Journal Jamur Tiram (Pleorotus ostreatus) di
Pengabdian Masyarakat Kesehatan, Kota Medan.
1(1), 1–6.
Sahadewa, I. B., Dewi, R. K., & Listia
Maulana, S. E. (2018). Analisis Faktor Dewi, I. A. (2019). Analisis Kelayakan
Bauran Pemasaran Terhadap Usahatani Jamur Tiram (pleurotus
Keputusan Pembelian Jamur Tiram ostreatus) Kasus: Petani Jamur Tiram
Jati Nikmat Di Kota Semarang. BISE: di Desa Peguyangan Kaja Kecamatan
Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Denpasar Utara. E-Jurnal Agribisnis
Ekonomi, 4(2), 11–25. Dan Agrowisata, 8(2).
Mukti, O. P., Haryono, D., & Marlina, L. Suryati, N. (2017). Analisis Kelayakan
(2017). Analisis Finansial dan Strategi Finansial Usaha Jamur Tiram di
Pengembangan Usahatani Jamur Kabupaten Musi Rawas. Societa:
Tiram Putih di Desa Pampangan Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 6(1), 66–
Kecamatan Sekincau Kabupaten 69.
Lampung Barat. Jurnal Ilmu Ilmu
Agribisnis: Journal of Agribusiness Tjokrokusumo, D., Widyastuti, N., &
Science, 5(1). Giarni, R. (2015). Diversifikasi produk
olahan jamur tiram (Pleurotus
Nasution, S. M. (2018). Analisis Perilaku ostreatus) sebagai makanan sehat.
Konsumen Terhadap Olahan Jamur Seminar Nasional Masyarakat
Tiram (Pleurotus sp)(Studi Kasus: di Biodiversitas Indonesia, 2016–2020.
Rumah Jamur, Kota kisaran).
Yunita, A. (2019). Analisis Biaya dan
Pramuditya, E. (2015). Rencana Model Manfaat Budidaya dan Pengolahan
Bisnis Restoran Serba Jamur Jardits Jamur Tiram Sebagai Upaya
Mushhouse. Universitas Gadjah Mada. Peningkatan Perekonomian
Masyarakat Desa Bukit Kijang.
Putra, M. R. A., Fatahurrazak, F., & Manik, Khazanah Ilmu Berazam, 2(4 Des),
T. (2021). Analisis Biaya Usaha 535–543.

2044

Anda mungkin juga menyukai