Anda di halaman 1dari 17

Posted by 

BukuKas
1 October 2020

Peluang Usaha dan Tips Penting


Budidaya Jamur Tiram
Budidaya jamur tiram merupakan salah satu peluang agribisnis atau bisnis di bidang
pertanian yang menguntungkan. Jamur tiram memiliki banyak kandungan nutrisi yang
bermanfaat bagi tubuh manusia. Di tengah meningkatnya minat masyarakat untuk
menjalani gaya hidup sehat, yang salah satunya adalah dengan mengkonsumsi menu
vegetarian, jamur tiram menjadi salah satu bahan pangan andalan. Jamur bisa diolah
menjadi berbagai produk kuliner yang lezat. Hal inilah yang membuat prospek bisnis
jamur tiram amat menggiurkan dan peluangnya pun masih sangat terbuka lebar.
Bagaimana prospek usaha, strategi, serta rincian modal yang dibutuhkan untuk
memulai usaha budidaya jamur tiram ini? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Mengenal Jamur sebagai Komoditas Agribisnis


Jamur merupakan organisme yang bersifat heterotrof, yang hidup menumpang
sebagai saprofit pada bahan-bahan organik yang telah mati. Tapi siapa sangka, ternyata
jamur memiliki banyak kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh manusia.
Daging jamur mengandung banyak protein yang hampir sama dengan hewan, namun
lebih sehat untuk dikonsumsi. Dibanding dengan protein dalam telur, jamur memiliki
semua kandungan asam amino esensial yang terdapat di dalam telur, bahkan untuk
kandungan lisin dan histidinnya lebih tinggi daripada telur.
Komoditas jamur memiliki prospek yang baik, selain pasarnya luas juga pengembangan
produknya sangat beraneka ragam. Selain itu agribisnis jamur
merupakan agribisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, terbukti bahwa semua
limbahnya mampu didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.
Budidaya jamur bermanfaat dalam jangka panjang karena kebutuhan terhadap jamur
bisa terpenuhi setiap saat. Jamur yang tumbuh alami juga dapat menguntungkan juga
karena warga bisa menghemat pengeluaran untuk konsumsi sayuran dengan gratis
alias tersedia dari alam.
Budidaya jamur, selain menghasilkan keuntungan finansial, juga memiliki dampak
positif secara ekologis. Pengelolaan serius dan intens bisa mendatangkan keuntungan
per siklus jamur, menyerap tenaga kerja dan menumbuhkan kewirausahaan. Secara
ekologis, budidaya jamur bisa mengurangi limbah gergaji kayu karena bisa
dimanfaatkan sebagai salah satu media tanam jamur tiram. Selain gergaji kayu, media
yang juga cocok untuk menanam jamur adalah jerami atau alang-alang.
Jenis Jamur yang Menguntungkan untuk Dibudidayakan
Ada beberapa jenis jamur biasa dibudidayakan di Indonesia, seperti jamur tiram,
merang, kuping, shitake, dan kancing. Jamur yang tak bisa dibudidayakan atau beracun,
adalah jenis deadly dapperling (Lepiota brunneoincarnata), Podostroma cornu-damae,
destroying angels, autumn skullcap (Galerina marginata), webcaps, Conocybe filaris,
dan death cap (Amanita phalloides).
Secara umum, ciri-ciri jamur beracun ialah warna mencolok, bau tak sedap, nasi akan
berwarna kuning bila jamur ditaruh di dalamnya, benda bahan perak akan kehitaman
atau kebiruan bila digosokkan jamur beracun terutama dari Lactarius terminosus. Selain
itu, ada jamur Amanita phalloides yang mudah hancur bila diraba.
Apa saja contoh peluang budidaya jamur yang menguntungkan di Indonesia?
Berikut ini merupakan contoh peluang budidaya jamur yang sedang menguntungkan :
1. Jamur tiram

Jamur tiram merupakan jenis jamur yang sedang banyak disukai oleh masyarakat
karena kandungannya yang kaya akan protein dan rasanya enak dan gurih. Jamur ini
juga bisa menjadi makanan pilihan para vegetarian yang ingin menikmati tekstur
daging. Menariknya, jamur ini bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan yang besar.
2. Jamur kuping

Jamur kuping memiliki rasa yang enak dan bertekstur kenyal. Jamur ini bisa dijadikan
sebagai makanan apa saja, bisa itu dijadikan sebagai jamur crispy, sup jamur, dan
sebagainya. Uniknya, jamur ini sangat mudah dibudidayakan dan harga yang dibutuhkan
juga terjangkau sehingga cocok sekali digunakan sebagai peluang usaha untuk
melayani permintaan pasar yang tinggi.
3. Jamur merang

Jamur merang ini sering ditemui di pasaran Indonesia karena bentuknya yang bulat dan
rasanya enak menjadikan jamur ini sebagai jamur favorit masyarakat.
Apalagi jamur ini sangat berkhasiat dalam menjaga kesehatan karena jamur ini bisa
mencegah banyak penyakit, seperti pertumbuhan sel kanker, memperkuat sistem
kekebalan tubuh, dan sebagainya. Khasiat sebesar itu tentu membuat jamur ini sebagai
jamur yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat saat ini sehingga bisa dijadikan
sebagai peluang usaha.

Mengapa Budidaya Jamur Menguntungkan?


Komoditas jamur memiliki prospek bisnis yang menjanjikan karena selain pasarnya
luas, pengembangan produknya pun sangat beraneka ragam. Selain itu, agribisnis jamur
merupakan agribisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, karena semua
limbahnya mampu didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa budidaya jamur merupakan peluang usaha
agribisnis yang menguntungkan.
 Iklim di Indonesia cocok untuk budidaya jamur
Berkembangnya bisnis budidaya jamur didukung oleh kondisi iklim di Indonesia yang
merupakan negara beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. sehingga kondisi
iklim seperti ini tentu dapat mendukung proses budidaya jamur.
Terlebih lagi, Indonesia sendiri tercatat sebagai salah satu negara dengan sumber
kekayaan alam terbesar di dunia sehingga dengan ketersediaan alam yang banyak, Hal
ini memastikan bahwa ada banyak jenis jamur yang bisa dimanfaatkan sebagai produk
untuk usaha budidaya jamur.

 Jamur merupakan jenis makanan yang populer


Jamur merupakan jenis makanan yang disukai banyak orang karena jamur ini terkenal
sebagai makanan yang kaya akan protein dan mengandung vitamin yang bisa
memelihara kesehatan kulit.
Makanan yang berbahan dasar jamur menjadi populer karena banyak orang yang
menjalani gaya hidup sebagai vegetarian. Jadi, dapat dipastikan kalau permintaan
masyarakat terhadap jamur akan terus meningkat sehingga hal ini bisa dimanfaatkan
oleh pelaku usaha di Indonesia sebagai peluang yang menawarkan banyak keuntungan.

 Usaha Budidaya Jamur Hanya Butuh Modal Kecil


Modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis budidaya jamur bisa dibilang tidak terlalu
besar. Dengan modal kurang dari Rp 10 juta pun kamu sudah bisa memulai budidaya
jamur. Modal ini dibutuhkan untuk membeli peralatan seperti kumbung, baglog, pisau,
gunting, wadah panen, dan peralatan tambahan. Selain itu, modal digunakan untuk
membeli perlengkapan seperti bibit jamur, obat hama, serbuk gergaji, dan lain-lain.

 Proses budidaya yang mudah dan cepat


Untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat, diperlukan
ketersediaan produk yang banyak dan selalu ada. Untungnya, jamur merupakan
makanan yang bisa disiapkan dengan waktu yang cepat. Masa tunggunya terbilang
tidak terlalu lama (dari awal pembibitan sampai siap panen), terutama pada masa-masa
produktif, sehingga perputaran uangnya cukup cepat. Selain itu, budidaya jamur juga
mudah untuk dilakukan, termasuk di lahan yang sempit, bahkan di area rumah
sekalipun. Jamur juga bisa dikembangkan dari ratusan baglog menjadi ribuan dalam
waktu singkat.

 Bisa dijalankan sebagai usaha sampingan


Karena metodenya relatif mudah dan cepat menghasilkan, budidaya jamur bisa
dilakukan sebagai usaha sampingan, misalnya, oleh karyawan di sela-sela waktu
pekerjaan rutinnya, maupun ibu rumah tangga sambil mengurus keluarga.
 Pangsa pasarnya luas, dari usaha kuliner hingga rumah tangga
Jamur merupakan salah satu olahan favorit dalam dunia bisnis kuliner maupun untuk
konsumsi rumah tangga, sehingga pelaku usaha budidaya jamur memiliki peluang yang
besar untuk memasarkan produknya, karena pangsa pasarnya luas.

 Pemanfaatan teknologi yang semakin terjangkau


Para pelaku usaha budidaya jamur bisa menggunakan bantuan teknologi untuk
mempermudah prosesnya. Tidak hanya untuk proses produksi, teknologi ini juga bisa
digunakan untuk membantu proses manajemen, jual beli produk, dan keperluan lainnya,
agar bisa lebih terjangkau dan efisien.

Peluang Usaha Budidaya Jamur Tiram


Jenis jamur yang banyak dibudidayakan yaitu jamur tiram yang dikenal dengan nama
latin Pleurotus ostreatus. Keberadaan jamur tiram ini tinggi peminatnya, lho. Jamur
tiram banyak disukai masyarakat karena rasanya yang enak dan bisa dibuat menjadi
berbagai variasi masakan.
Siapa sangka jika dengan budidaya jamur tiram seseorang bisa mendapatkan omset
jutaan rupiah. Padahal, modal awalnya relatif kecil. Kalau kamu baru mau mulai terjun
ke bisnis pembudidayaan, maka usaha jamur tiram ini sangat direkomendasikan karena
pangsa pasarnya luas. Jamur tiram merupakan salah satu olahan yang sangat digemari,
tak hanya di kota tetapi juga di desa.
Tanaman ini dapat diolah menjadi kudapan yang gurih, misal jamur crispy, hingga
masakan misalnya tumis, sup dan sebagainya. Kamu dapat menjualnya langsung ke
end-user (pengguna akhir, termasuk ibu rumah tangga) atau membangun networking
untuk menjualnya dengan sistem partai besar kepada pengepul.
Kamu juga bisa menjadi supplier untuk suatu usaha kuliner, misalnya restoran, catering,
dan sebagainya. Apapun pilihan yang kamu ambil, yang jelas bisnis ini akan
mendatangkan keuntungan jika dilakukan dengan cara yang benar.

Cara dan Strategi Budidaya Jamur Tiram

Berikut ini adalah beberapa strategi dan cara mudah supaya bisnis ini benar-benar
menghasilkan :

 Pelajari
teknik budidaya jamur tiram
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempelajari dan memahami teknik budidaya
jamur tiram. Mulai dari saat pembuatan baglog, pembibitan, persiapan ruangan,
perawatan, hingga cara panennya.
Berikut ini adalah beberapa teknik budidaya yang perlu diperhatikan sepanjang proses
budidaya :

 Siapkan ruang yang aman dari cahaya matahari secara langsung, juga tidak
terkena hujan saat musimnya tiba.
 Buatlah rak-rak sebagai tempat baglog. Buatlah tingkat 2 sampai 3, letakkan
berjajar agar ada lorong untuk perawatan.
 Atur dengan benar suhu ruangan sehingga jamur dapat tumbuh dengan baik.
Pastikan ruangan tetap lembab tapi tak terlalu basah.
 Biasanya, dalam satu rak berisi 70 sampai 80 baglog.
 Baglog terbuat dari bekatul, serbuk gergaji kayu, dan kapur. Ada juga yang
memakai tepung jagung, dsb.
 Bersihkan kumbung dan rak dari kotoran sebab bagaimanapun jamurnya nanti
akan dikonsumsi oleh banyak orang. Jadi, higienitas adalah kunci untuk
menjaga kualitas jamur.
 Semprot dengan air dua kali sehari jika memang kelembapannya kurang.
 Saat membuat baglog, pastikan padat agar pertumbuhan jamurnya baik.
 Untuk menjaga lokasi tetap steril, setiap kali masuk ruangan, gunakanlah
masker.

 Memilih bibit jamur tiram yang baik


Salah satu hal penting untuk menunjang kesuksesan dalam bisnis jamur tiram putih ini,
pilihlah bibit yang terbaik. Banyak orang gagal di bisnis ini karena tidak memperhatikan
bibit jamur tiramnya. Ada baiknya, kamu membeli bibit terbaik ini dari petani jamur tiram
yang sudah berpengalaman bertahun-tahun membudidayakannya.

 Menyiapkan Kumbung
Cara budidaya jamur tiram selanjutnya adalah mempersiapkan kumbung jamur.
Kumbung atau rumah jamur terbuat dari bambu atau kayu yang berguna sebagai
tempat perawatan baglog dan menumbuhkan jamur. Dinding kumbungnya bisa dibuat
dari gedek atau papan serta atapnya bermaterial genteng atau sirap.
Rumah jamur dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat untuk
menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu dan diletakkan berjajar
antara rak satu dengan yang lain. Hanya saja dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-
3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar
ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang
akan dibudidayakan.
 Membuat media tanam
Setelah kumbung siap, waktunya untuk membuat media tanam budidaya jamur tiram.
Ini adalah salah satu bagian tersulit dari cara budidaya jamur tiram. Media tanam atau
baglog ini terbuat dari bekatul, grajen atau serbuk gergaji dan kapur. Campuran tiga
bahan inilah yang nantinya bisa mengeluarkan jamur tiram. Semua bahan ini harus
diaduk rata dan ditambahkan air sekitar 60% dari berat media tersebut. Lalu, jangan
lupa tutup dengan terpal atau plastik.
 Memperhatikan proses fermentasinya
Diamkan media tanam tumbuh 5-10 hari agar proses pelapukan atau pengomposan
pada material itu sempurna. Pada proses ini, kamu harus memastikan kalau udara di
sekitar media tanam meningkat sampai 70 derajat Celcius. Kamu juga harus melakukan
proses pemerataan material tanah dengan cara membolak-balikkannya. Kalau baglog
sudah berwarna coklat kehitaman, artinya media tanam sudah siap.

 Melakukan sterilisasi baglog jamur tiram


Langkah selanjutnya cara budidaya jamur tiram adalah sterilisasi. Kamu membutuhkan
beberapa drum untuk proses ini. Drum pertama diisi dengan air sekitar 30-50 cm dari
dasar drum. Lalu panaskan air dalam drum sampai mengeluarkan uap. Kemudian tutup.
Drum juga harus dilubangi dan disambungkan dengan selang besar untuk dihubungkan
dengan drum kedua. Nantinya aliran uap akan masuk ke drum kedua dari bawah.
Kemudian bagian atas ditutup dengan pengencang dari besi yang diberi lubang untuk
dihubungkan dengan drum ketiga. Terus lakukan tersebut pada drum ketiga dan
selanjutnya. Nantinya di drum terakhir harus ada plastik yang diikat dengan tali
tambang. Jangan memakai besi karena berpengaruh besar pada tekanan.

 Inokulasi Baglog Jamur Tiram


Tahapan selanjutnya kamu pindahkan baglog tersebut ke tempat inokulasi. Biarkan
selama 24 jam agar kembali ke suhu normal. Pastikan sirkulasi udara di tempat
tersebut berjalan dengan baik buat mencegah baglog tercemar bakteri. Kamu harus
menyiapkan botol bibit F3, lalu semprot menggunakan alkohol. Selanjutnya, semprot
botol dengan api spiritus sampai sebagian kapas terbakar, lalu matikan api tersebut.
Lalu buka kapas penyumbat botolnya, dan aduk dengan benda yang sudah disterilkan di
atas api. Tahapan terakhir inokulasi, pindahkan bibit dari botol ke dalam baglog hingga
sebatas leher, dan tutup kembali dengan kapas.

 Cara Budidaya Jamur Tiram Tahap Inkubasi


Pada tahap inkubasi, jamur tiram harus disimpan pada ruangan dengan suhu 22-28
derajat Celcius. Tingkat kelembaban yang dibutuhkan yaitu 60-70%. Masa inkubasi ini
berlangsung selama beberapa minggu sampai tumbuh dengan sempurna.
 Memanen jamur tiram
Biasanya, dalam waktu satu bulan jamur tiram ini akan siap dipanen. Jangan memanen
jamur dengan tangan kosong karena bisa menyebabkan luka dan terjadi pembusukan
pada jamur tersebut. Lakukan proses panen hanya dengan pisau tajam. Caranya,
potong bagian pangkal batang, setelah itu langsung diletakkan ke dalam keranjang.
Jangan pula membersihkan jamur di dalam ruangan pengembangbiakan.
Untuk pengemasan, masukkan jamur tiram tersebut ke dalam plastik transparan.
Jangan terlalu banyak udara yang dibuat pada plastik karena bisa menimbulkan gas di
dalam plastik. Pastikan pintu kumbung tertutup rapat dan jangan biarkan cahaya masuk
agar tempat jamur tumbuh tidak terganggu.
Selain hal-hal di atas, kamu juga perlu memahami timeline budidaya jamur tiram
sebagai berikut :

1. Pembuatan baglog biasanya membutuhkan waktu 7 hari.


2. Masa Inkubasi memakan waktu sekitar 30 hari.
3. Jamur tumbuh hingga dapat dipanen memerlukan waktu sekitar 80 hari.
Secara total, ada sekitar 117 hari atau 4 bulan. Jamur bisa terhambat pertumbuhannya
terserang hama, penyakit, suhu ruangan tak stabil, dan kondisi di luar persyaratan ideal
budidaya jamur. Persyaratan ideal, suhu optimum sekitar 20-25 derajat celcius,
kelembaban udara dalam ruangan berkisar antara 75-85%, derajat keasaman atau pH
untuk media jamur tiram sekitar 5,5-7, dan media tanam gunakan serbuk gergaji.
Resiko dan Tantangan Budidaya Jamur Tiram
Dalam melakukan proses budidaya jamur tiram, kamu harus siap dengan tantangan dan
resikonya, diantaranya :

1. Pembuatan baglog harus dilakukan dengan hati-hati dan benar. Jika


tidak, bisa jadi akan gagal panen atau hasilnya tidak akan bagus.
2. Bila jamur sudah berhasil tumbuh, kamu harus merawatnya dengan
baik. Salah perawatan juga akan berimbas pada hasil panen.
3. Apabila sudah gagal dari awal, maka harus rela kehilangan modal sebab
mungkin sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
4. Pengelolaan ruang di musim kemarau yang cukup sulit.
5. Harganya agak murah yakni Rp 8.000,- – Rp 10.000,- per kg saat dijual.
Keberhasilan bisnis ini ditentukan oleh keterampilan dalam pengelolaannya. Jadi, kamu
memang harus benar-benar mengerti cara budidaya jamur tiram dengan sangat baik.
Pelajari dengan membaca artikel, menonton video, atau bertanya langsung pada petani
jamur yang sudah sukses.

Rincian Modal dan Estimasi Keuntungan

Usaha jamur tiram bisa membuat kamu untung lebih banyak setelah periode 4 bulan.
Berikut gambaran modal usaha budidaya jamur tiram yang bisa dilakukan:

1. Modal Usaha Budidaya Jamur Tiram


 Pembelian baglog 5 kali panen sekitar = Rp 3.500 x 1000 buah = Rp 3,5
juta.
 Harga sewa lahan = Rp 1 juta.
 Total modal biaya usaha budidaya jamur tiram = Rp 4,5 juta.
2. Biaya Operasional
 Ongkos peralatan, air, listrik, dan lain-lain sekitar = Rp 1 juta.
 Biaya tambahan = Rp 500 ribu
 Total biaya produksi = Rp 1,5 juta.
Inilah target keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari perkiraan modal di atas :

 Bila terjadi penyusutan 10%, berarti jika asalnya ada 1000 buah bisa menjadi 900
jamur tiram saja yang dipanen.
 1 baglog beratnya sekitar 1,7 kilogram = bisa menghasilkan 0,7 kg.
 Jika ada 900 baglog x 0,7 kg = 630 kg jamur tiram
 Maka, penghasilan yang didapatkan jika menjual 1 kg jamur tiram seharga Rp 20
ribu. Penghasilan = Rp 20 ribu x 630 = Rp 12,6 juta
 Keuntungan bersih yang dihasilkan : Rp 12,6 juta – Rp 1,5 juta (biaya produksi) =
Rp 11,1 juta per bulan.
Hasil keuntungan tersebut bisa menandakan bahwa modal investasi selama 1 tahun
dan biaya produksi bisa kembali setelah periode usaha jamur tiram selama 4 bulan.
Di bawah ini adalah contoh lain dari perkiraan modal yang dibutuhkan dan keuntungan
yang bisa didapatkan, untuk dipelajari sebagai bahan pertimbangan.
Modal yang dibutuhkan
Berikut ini adalah perlengkapan, alat, dan bahan yang diperlukan untuk bisnis ini berikut
estimasi harganya :

 Pembuatan rak untuk meletakkan baglog : Rp 400.000


 Termometer : Rp 70.000
 Pembuatan baglog secara lengkap (dedak, pipa, plastik, kapur, dll) : Rp 1.100.000
(minimal 1000 baglog)
 Air dan listrik : Rp 200.000
Secara total, modal awal yang diperlukan adalah Rp 1.770.000.
Asalkan bisa mengelolanya dengan baik dan tahu cara pemasarannya, kamu akan
memperoleh keuntungan yang cukup besar. Misalnya, setiap baglog dalam sekali panen
menghasilkan jamur tiram seberat 6 ons.
Dengan perhitungan ada yang gagal sebanyak 10%, maka yang bisa dipanen hanya 900
baglog saja.
Dengan begitu, perhitungan pendapatannya adalah 900 x 0,6 kg = 540 kg.
Jika 1 kg dikulak dengan harga Rp 8.000, maka hasilnya adalah
540 x Rp 8.000 = Rp 4.320.000.
Dalam satu periode panen, kamu akan mendapatkan laba atau keuntungan sebesar
Rp 4.320.000 – Rp 1.770.000 = Rp 2.550.000.
Padahal, satu baglog bisa dipanen sebanyak 5-8 kali. Kalau sudah tidak produktif, bisa
dibuat menjadi pupuk.
Pemasaran Hasil Budidaya Jamur Tiram

Promosi dan jalin koneksi


Setelah mengerti caranya untuk budidaya, kini saatnya kamu memikirkan bagaimana
pemasarannya. Trik promosi yang dapat dilakukan adalah dengan :

1. Memasarkan secara online dan offline.


2. Menawarkan ke tengkulak atau pedagang sayur.
3. Membawa ke pasar.
4. Bekerja sama dengan rumah makan, restoran, atau yang lainnya.
Yang paling penting dalam pemasaran adalah menjalin kerja sama dengan para
pembeli, tengkulak, dll. Kamu juga perlu memastikan alat transportasi siap saat
dibutuhkan untuk pengantaran.
Buatlah pembukuan yang baik
Agar usaha yang kamu lakukan bisa sukses, kamu harus mengatur keuangan dengan
sangat rinci. Pembukuan memegang peran penting untuk melihat alur kas masuk dan
keluar, juga memberikan perhitungan secara gamblang mengenai kondisi usaha kamu,
menyangkut modal hingga laba bersihnya. Gunakan aplikasi pembukuan
keuangan mobile untuk membuat pembukuan kamu semakin mudah dan praktis.

Anda mungkin juga menyukai