Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan proposal tentang Budidaya Jamur Tiram.
Proposal ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki proposal ini.
Akhir kata kami berharap semoga proposal ini tentang Budidaya Jamur
Tiram ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Anjir Kalampan, Nopember 2018

Disusun oleh,

Kelompok Wanita Tani Mandiri


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awalnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap jamur tiram
komsumsi hanya mengandalkan ketersediaan alami. Dengan cara seperti
itu, jumlah jamur tiram yang diperoleh dari pembudidaya jamur tiram
sangat terbatas dan hanya tersedia pada musim tertentu. Di negara tropis
seperti Indonesia, budidaya jamur tiram hanya tumbuh secara alami pada
musim hujan. Inisiatif untuk membudidayakan jamur konsumsi muncul
saat masyarakat menyadari kebutuhan terhadap jamur tiram semakin
meningkat, tetapi persediaan di alam semakin terbatas. Jamur merang
sebagai salah satu jamur konsumsi mulai di budidayakan di Indonesia
pada tahun 1955. Jamur champignon baru mulai dibudidayakan secara
komersial di Indonesia sekitar tahun 1970. Kegiatan ini di lakukan oleh PT
Mantrust yang membuka perkebunan jamur di daratan tinggi Dieng, Jawa
Tengah. Awalnya bibit jamur di impor dari Amerika Serikat, Jepang,
Korea, dan Taiwan. Pada saat itu, hampir sebagaian besar hasil budidaya
diekspor ke luar negeri dalam bentuk kalengan. Setelah jamur
champignon, baru kemudian tahun 1990 jamur kuping dan jamur shiitake
ramai dibudidayakan sebagai komoditas bernalia jual tinggi. Di Indonesia,
budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani
tahun 1988, khususnya pada petani di Cisarua, Jawa Barat. Pada waktu
itu petani dan pengusaha budidaya jamur tiram masih sangat sedikit.
Sekitar tahun 1995,petani bunga, peternak ayam, dan peternak sapi mulai
beralih menjadi petani budidaya jamur tiram meski masih dalam skala
rumah tangga.

B. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan proposal ini yaitu :
1. Mengajukan permohonan bantuan modal usaha untuk usaha
budidaya Jamur Tiram.
2. Menjadikan usaha Budidaya Jamur Tiram menjadi usaha yang
menguntungkan dan dapat memenuhi kebutuhan sehari hari
3. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
4. Untuk meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan
kelompok.
5. Untuk mengurangi pengangguran yang berdampak negatif dengan
menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
6. Terbentuknya kekuatan jaringan ekonomi rakyat kecil dalam
menyongsong era pasar bebas.

C. Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari hasil usaha budidaya Jamur Tiram
1. Memiliki kandungan protein 19-35%.
2. Memiliki kandungan karbohidrat 46,6-81,8%.mengandung vitamin B1,
riboflavin atau vitamin B2 niasin, biotin serta beberapa garam mineral
unsure Ca, P, Fe, Na, dan K.
3. Kandungan protein 18,2 gr.
4. Lemak 25,0 gr.
5. Dapat menurunkan tingkat kolestrol dalam darah.
6. Memiliki kandungan serat mulai 7,4% sampai 24,6%yang sangat baik
bagi pencernaan.
7. Antitumor,antioksidan,dll.
II. PROFIL USAHA

A. Jenis Usaha
Jenis usaha yang akan dikelola adalah usaha budidaya Jamur Tiram.
Usaha ini lebih menekankan pada pangsa pasar di daerah tempat tinggal
yang begitu tinggi, Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang
diminati oleh banyak orang untuk dikonsumsi, tetapi pengusaha jamur
tiram di daerah sini sangatlah sedikit.

B. Produk yang dihasilkan


Produk yang dihasilkan adalah jamur tiram yang baik untuk dikonsumsi,
dari serbuk gergaji yang diolah dan diberi bibit jamur, setelah dibiarkan
beberapa hari muncullah jamur yang disebut Jamur Tiram, lalu dikemas
dan dipasarkan kepada konsumen. Selain dalam perkembangannya
akan dipasarkan dalam bentuk siap saji seperti jamur krispi, pepes jamur,
oseng-oseng jamur dll.
III. STRUKTUR ORGANISASI

A. Bagan Struktur Organisasi Pengelola Usaha Budidaya Jamur Tiram


“Kelompok Wanita Tani Mandiri“ Desa Anjir Kalampan Kecamatan
Kapuas Barat Kabupaten Kapuas :

PEMBINAAN & PENDAMPINGAN :


1. BRG & TRGD
2. KPHL Kapuas Kahayan

KETUA KELOMPOK

BAG. ADMINISTRASI BAG. KEUANGAN BAG. PRODUKSI BAG. PEMASARAN

ANGGOTA

B. Struktur Organisasi
Struktur kepengurusan dibuat sesederhana mungkin sehingga selama
tahap industri rumah tangga, tiap pengurus memegang jabatan rangkap.
Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut :
1. Ketua Kelompok bertugas bertanggung jawab dan mengawasi usaha
secara umum.
2. Bagian Administrasi bertugas mengolah dan mengelola data, surat
menyurat, pembukuan dan penjadwalan.
3. Bagian Keuangan bertugas melakukan analisis keuangan dan
memiliki pertanggungjawaban penuh pada pengaturan keuangan.
4. Bagian Produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi
secara keseluruhan, melakukan pengembangan bibit, memastikan
produk berada dalam kondisi baik.
5. Bagian Pemasaran, bertugas membuka pasar, melakukan negosiasi
bisnis dan memastikan produk dipasarkan dengan baik dan sampai
ke konsumen tanpa masalah.
IV. PRODUK USAHA

A. Informasi Produksi
Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur kayu yang
sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki
cita rasa yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang
tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19–35 % dari
berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %.
Selain itu jamur tiram mengandung tiamin atau vit.
B1, riboflavin atau vit. B2,niasin, biotin serta beberapa garam
mineral. Bila dibandingkan dengan dagingayam yang kandungan
proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun
karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih
lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan
bahan pangan masa depan.
Selain itu juga jamur tiram juga bermanfaat dalam
pengobatan yaitu: dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam
darah. Memiliki kandungan seratmulai 7,4 % sampai 24,6% yang
sangat baik bagi pencernaan. Antitumor,antioksidan dan lain lain.

B. Proses Produksi
Rantai budidaya jamur tiram dimulai dari; serbuk gergaji,
pengayakan, pencampuran, sterilisasi, inokulasi, inkubasi,
growing, dan pemanenan. Media tanam jamur tiram dapat berupa
serbuk kayu (gergajian), jerami padi, alang-alang, limbah kertas,
ampas tebu dan lainnya.
Bibit dan baglog didapatkan dengan cara pembelian.
Sehingga proses pengayakan, pencampuran, sterilisasi, inokulasi
dan inkubasi tidak dilakukan. Jadi langsung pada proses growing
(7-14 hari) dan setelah penyobekan baglog (7-30 hari) maka
tubuh buah akan semakin besar hingga mencapai pertumbuhan
optimal yang siap dipanen.
Pada umumnya, rantai budidaya jamur dimulai dari
pencampuran serbuk gergaji dengan bahan-bahan lain berupa
bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan
80:15:5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan
dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan
baglog dengan uap panas selama 8-12 jam pada suhu ± 95 °c.
Setelah sterilisasi selesai, baglog didinginkan dalam ruangan
tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi baglog.
Tahapan selanjutnya adalah proses inokulasi. Inokulasi
adalah proses penularan miselium dari bibit ke media tanam.
Proses ini dilakukan dengan steril dan dalam ruang inokulasi.
Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap
penumbuhan miselia jamur. Proses ini memerlukan waktu kurang
lebih 40 - 60 hari sampai baglog berwarna putih. Suhu ruang
inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah
cahaya 22- 28 °c dengan kelembaban 70 – 90 %.setelah baglog
berwarna putih merata, kemudian dipindahkan ke kumbung.
Biasanya, umur baglog yang dipindahkan telah mencapai 40 hari.
Proses penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka
ujung baglog untuk memberikan oksigen pada tubuh buah jamur.
Biasanya 7 -14 hari kemudian, tubuh buah akan tumbuh. Setelah
7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh buah
yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal
yang siap dipanen.
Selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara
harus dijaga dengan baik pada kisaran suhu 20 - 22 °c dan
kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan
kumbung. Panen pertama 30 hari sejak penyobekan baglog,
sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Hasil panen
kemudian akan dikemas dengan kantong plastik dan siap untuk
dijual.
V. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat


Usaha Budidaya Jamur Tiram ini akan mulai dilaksanakan pada bulan
Nopember 2018. lokasi Budidaya Jamur Tiram berada di RT.04 Desa
Anjir Kalampan Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas Provinsi
Kalimantan Tengah.

1. Jadwal pelaksanaan

No Kegiatan Waktu

1. Pembelian alat dan bahan Minggu 3


bulan Nopember
2018

2. Pembuatan kumbung Minggu 3


bulan Nopember
2018

3. Pemasangan Instalasi listrik dan air Minggu 3


bulan Nopember
2018

4. Pembuatan baglog jamur Minggu 4


bulan Nopember
2018

5. Pengolahan jamur Minggu 4


bulan Nopember
2018
B. Aspek Teknis
1. Lokasi
Lokasi usaha Budidaya Jamur Tiram ini terletak di RT. 04 Desa Anjir
Kalampan Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas Provinsi
Kalimantan Tengah.

2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja berasal dari anggota Kelompok Wanita Tani Mandiri
Desa Anjir Kalampan Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas
Provinsi Kalimantan Tengah.

3. Ketersediaan Sarana/Prasarana
Ketersediaan sarana/prasarana di Desa Anjir Kalampan cukup
memadai diantaranya tersedianya jalan darat aspal lintas kabupaten,
jalur sungai yang bisa dilalui speedboat, kelotok dan cess, sangat
membantu dalam proses pemasaran hasil produk.

4. Time Schedule
Rencana budidaya jamur tiram ini akan di mulai pada bulan
Nopember 2018 yang akan dimulai dengan pembangunan kumbung
jamur tiram dan rak penyimpanan baglog Jamur Tiram. Dalam
pembudidayaaan ini di akan dibudidayakan jamur tiram sekitar 350
log per satu kali panennya.

C. Aspek Ekonomi

1. Jumlah kebutuhan dana


Dalam melaksanakan usaha budidaya Jamur Tiram ini dana yang
kami usulkan adalah sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
yang tertuang dalam tabel Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang
telah disusun.

2. Sumber dana
Dana yang diperoleh berasal dari Badan Restorasi Gambut (BRG)
melalui Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Provinsi Kalimantan
Tengah melalui Program Revitalisasi Sosial Ekonomi Masyarakat.
3. Analisis biaya dan investasii

Kebutuhan bahan dan peralatan pembangunan kumbung :

No Kebutuhan Qty Satuan


1 Bambu gombong 18 btg
2 Bambu besar 200 btg
3 Bambu sedang 250 btg
4 Bambu cadangan 20 btg
5 Bilik bambu/gedek 102 m²
6 Tali ijuk 5 rol
7 Asbes 68 lembar

No Kebutuhan Qts Satuan


8 Paku asbes 4 kg
9 Paku 10cm 8 kg
10 Paku 7cm 10 kg
11 Paku 5cm 4 kg
12 Batu belah 0.5 m³
13 Semen 25 Sak
16 Pasir 6 m³
20 Kunci gembok 1 buah
21 pemborong bangunan 1 set

Instalasi listrik
No Kebutuhan Qts Satuan
1 Kabel 50 meter
2 Saklar 2 pcs
3 Mangkok lampu 5 pcs
4 Lampu 5 pcs
5 Consent 2 pcs
6 Steker 1 pcs
7 Unibel 3 pcs
Instalasi air
No Kebutuhan Qts Satuan
1 Pompa air 1 unit
2 pipa 1 batang
3 Selang 25 meter
4 kran/nozle spray 1 pcs

Alat-alat panen
No Kebutuhan Qts Satuan
1 Timbangan 10kg 1 unit
2 Keranjang panen 5 buah
3 Pisau cutter 2 buah

Alat-alat kebersihan
No Kebutuhan Qts Satuan
1 Sapu ijuk 1 buah
2 Sapu lidi 1 buah
3 Serokan 1 buah

B. produksi
No Kebutuhan Qts Satuan
1 Bibit jamur 15000 baglog
2 Plastik kemas PE 30 kg
3 Pisau 2 buah
4 listrik 3 kwh
5 tenaga kerja 3 orang
D. Aspek Pemasaran

1. Strategi pemasaran
Startegi pemasaran dalam budidaya jamur tiram ini yaitu strategi
pemasaran yang dapat dilakukan dalam pemasaran baik dari pasar
tradisional, pasar modern dan juga swalayan.

2. Jenis barang
Langkah pertama yang kami ambil adalah penjualan Jamur Tiram
yang masih segar tanpa cacat, bersih, dan berkualitas bagus.

3. Kuantitas
Jumlah barang hasil budidaya jamur tiram kami yaitu , panen Jamur
Tiram kami bisa mencapai ratusan kilo per satu kali panen.

4. Kualitas
Kualitas dari budidaya jamur tiram yang kami usahakan yaitu sifat
suatu produk dimana produk yang kami hasilkan berkualitas dan
bermutu , bergizi dan juga mudah diminati oleh konsumen , sehingga
para konsumen dapat memenuhi kebutuhannya dalam membeli
jamur tiram kami karena jamur yang kami produksi memilki banyak
khasiat yang terkandung di dalamnya.

5. Kontinuitas
Usaha budidaya Jamur Tiram yang bersifat berkelanjutan sehingga
bisa terus menerus berproduksi dan menghasilkan keuntungan yang
besar.
VI. PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pembangunan usaha Budidaya Jamur Tiram harus memperhatikan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dan mekanisme serta prosedur yang
telah ada sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.

B. Kritik dan saran


Dengan adanya kritik dan saran yang membangun dari bapak/ibu sangat
kami harapkan agar bisa membuat perencanaan yang lebih baik lagi ke
depannya.
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
KELOMPOK WANITA TANI MANDIRI

Anda mungkin juga menyukai