Anda di halaman 1dari 11

SMAN 5 PEKANBARU

Jalan Bawal, Kecamatan Wonorejo


Kota Pekanbaru, Riau

Proposal Usaha
Budidaya Jamur Tiram

Lexa Putri Amanda

November 2023
PENDAHULUAN

Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka


lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih
besar bagi masyarakat maka dengan segenap pengalaman,
pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis
menyusun proposal pengembangan usaha jamur tiram ini.
Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan
diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan
potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya
investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya sarana dan
prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan
dialokasikan untuk dana operasional usaha.

Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus


ostreatus ini masih tergolong baru. Di Indonesia budidaya jamur
tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani
terutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan
pada waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat
sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasan Cisarua, yang
semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai
beralih menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala
rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa industri
berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan
memiliki badan hukum.
SMAN 5 PEKANBARU
SEKILAS TENTANG JAMUR TIRAM

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu


jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain
karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai
gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19-
35% dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 81,8
%. Selain itu jamur tiram mengandung tiamin atau vit. B₁, riboflavin
atau vit. B₂, niasin, biotin serta beberapa garam.

mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang
seimbang. Bila dibandingkan dengan daging ayam yang
kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun
karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih
lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan
bahan pangan masa depan.

Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti:


1. Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.
2. Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang
sangat baik bagi pencernaan.
3. Antitumor, antioksidan, dll

Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Jamur


tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat
dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu,
konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga
SMAN 5 PEKANBARU

produksi jamur tiram mutlak diperlukan dalam skala besar

Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki


serat lunak seperti jenis kayu albasiah. Suhu optimum untuk
pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 - 28°C, dengan
kelembaban 80-90%. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan
cahaya matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan
tempat yang bersih.
LATAR BELAKANG

Pemilihan bentuk usaha budidaya jamur tiram ini dilatarbelakangi


oleh :

A. Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik.


Pasar jamur tiram yang telah jelas serta permintaan pasar yang
selalu tinggi memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil
produksi jamur tiram.
B. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat
dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Bahan baku yang
dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh
seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses
budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau
bahan kimia lainnya.
C. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
pertanian jamur tiram.
D. Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis
dalam memasuki dunia bisnis

VISI
Menjadi industri budidaya jamur tiram yang memenuhi kebutuhan
jamur tiram dalam negeri khususnya daerah Bandung sekitarnya
dan Indonesia pada umumnya.

MISI
1. Meningkatkan taraf hidup petani dengan menghasilkan jamur
SMAN 5 PEKANBARU

berkualitas baik.
2. Memperkenalkan jamur tiram secara luas kepada masyarakat
melalui pendekatan kualitas (cita rasa, mutu dan kesegaran)
dan pendekatan pelayanan konsumen.
3. Membuka pelatihan budidaya jamur tiram kepada masyarakat
secara luas
4. Mensosialisasikan manfaat jamur tiram bagi kesehatan
masyarakat sekitar Bandung pada khususnya dan Indonesia
pada umumnya.
ANALISIS PASAR
1. Deskripsi Produk
Produk jamur tiram yang dihasilkan berupa :
a) Jamur Tiram segar
b) Produk turunan Jamur Tiram seperti kripik jamur,
jamur goreng tepung, jamur siap masak dalam
kemasan plastik, dll.
SMAN 5 PEKANBARU
PROSPEK PASAR

Budidaya jamur tiram di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung


telah memiliki pasar yang jelas. Hampir semua petani jamur tiram
memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil
produksi jamur tiram dari petani dengan harga yang cukup tinggi
bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Hal ini
diperkuat dengan beberapa alasan sebagai berikut:

1. Permintaan jamur tiram di daerah Bandung dan sekitarnya


mencapai 7-10 ton/hari. Adapun produksi jamur tiram baru
mencapai 2,5-3 ton/hari. Ini berarti terdapat gap sebesar 4 - 7
ton/hari, yang sedikitnya dapat diisi dalam rencana budidaya jamur
tiram ini.
2. Pasar jamur tiram saat ini telah meluas di sekitar Jawa Barat,
DKI Jakarta dan Banten sehingga diperlukan produksi jamur tiram
dalam skala besar.
3. Masyarakat semakin sadar pentingnya mengkonsumsi jamur
untuk tujuan kesehatan.
4. Jamur saat ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain dari
beralihnya pola makan masyarakat kepada bahan pangan organik
SMAN 5 PEKANBARU
KEBUTUHAN DAN KECENDERUNGAN
PASAR

Target 'market' usaha ini adalah konsumen jamur dari 'house need'
sehingga kebutuhan akan jamur tiram masih tergolong tinggi dan
pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisional pada
umumnya dan beberapa "retail" pada beberapa kota besar.

Sementara itu kecenderungan pasar akan jamur tiram masih


tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar
masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel dan restoran yang
kebutuhan akan jamur tiramnya cukup tinggi 'suppliers' jamur
tiram masih minim dan masih sangat dibutuhkan.

Kecenderungan dari hotel dan restoran yang paling penting untuk


disikapi adalah pelayanan akan faktor "satisfaction' penyediaan
barang, mulai dari ketepatan waktu, jenis pambayaran, layanan
purna jual, dan yang paling utama penurunan harga jual.
SMAN 5 PEKANBARU
TARGET PASAR

Pada tahun-tahun awal, pemasaran produk difokuskan pada pasar


domestik, 'traditional market", dan "house need".

Produk jamur segar yang dihasilkan akan dipasarkan ke / melalui :

1. Agen baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya


akan dikirim ke berbagai wilayah Bandung dan sekitarnya maupun
luar Bandung seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Cibitung, dll.
2. Pasar tradisional Bandung dan sekitarnya. Sebagai gambaran,
permintaan pasar induk seperti pasar Caringin atas produk jamur
tiram ini sangat tinggi sehingga untuk skala produksi yang
direncanakan dalam proposal ini pemasarannya sudah cukup
melalui pasar induk.
3. Pasar swalayan, restoran, dan hotel. Pemasaran direncanakan
akan dilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi telah
stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.
SMAN 5 PEKANBARU
PROYEKSI PENGEMBANGAN USAHA

Usaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil menurut banyak


pakar ekonomi, namun usaha tersebut dipandang sebagai tulang
punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia. Untuk
itu pengembangan budidaya jamur ini akan dibagi dalam tiga
tahap, yaitu: tahap industri kecil awal, tahap industri kecil lanjut,
dan tahap industri menengah. Penjelasan mengenai ketiga tahap
industri tersebut adalah sebagai berikut:

A.Tahap Industri Kecil Awal


-Tahap ini merupakan langkah awal menuju terbentuknya industri
padat karya yang kuat dan kokoh
-Menerapkan standar produksi yang tepat untuk mengoptimalkan
hasil budidaya jamur.
-Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan distribusi.
- Penambahan tenaga kerja.
-Pencarian investor

Tahap industri kecil awal ini merupakan jembatan menuju


berdirinya industri kecil yang kokoh. Investasi yang dibutuhkan
untuk tahap industri kecil awal diperkirakan berkisar antara 25
hingga 100 juta rupiah.

B.Tahap Industri Kecil Lanjut


Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil
SMAN 5 PEKANBARU

awal. Setelah kebutuhan dana mencukupi, dan seluruh


kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah industri kecil
lanjut yang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan
badan usaha. Industri ini diharapkan mampu menyerap banyak
tenaga kerja, mulai dari pekerja kasar di bagian produksi hingga
profesional di bidang pemasaran, R & D dan administrasi.
Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan menuju
berdirinya industri menengah nasional yang produksinya
diperkirakan mencapai sedikitnya 100.000 baglog produksi per
musim. Tahap industri kecil lanjut itu sendiri diharapkan mampu
memproduksi hingga 9 ton per bulan. Investasi yang dibutuhkan
untuk tahap industri kecil lanjut ini diperkirakan berkisar antara
150 hingga 200 juta rupiah

C. Tahap Industri Mencegah Nasional


Secara umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari
industri kecil, mulai dari sistem, kapasitas produksi hingga
ekspansi distribusinya. Tidak tertutup kemungkinan untuk
melakukan ekspor. Tahap ini diharapkan mampu menyerap
sedikitnya 50 tenaga kerja. Investasi yang diperlukan masih
dalam analisis
SMAN 5 PEKANBARU
KESIMPULAN

Usaha budidaya jamur tiram ini memiliki prospek untuk


berkembang dimasa yang akan datang. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis swot posisi usaha budidaya jamur tiram di desa
sialang kubang terletak pada kuadran growth yaitu usaha ini
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam usaha budidaya
jamur tiram ini yaitu pertama, Strategi S-O yaitu: memproduksi
jamur tiram lebih banyak, konsisten dalam mempertahankan
konsumen, memperluas pemasaran, konsisten menjaga kestabilan
harga jamur tiram. Kedua, Strategi W-O, yaitu: merekrut karyawan,
memaksimalkan hasil produksi jamur tiram, menggunakan fasilitas
yang memadai, melakukan pencatatan keuangan secara
terperinci, melakukan pembiayaan. Ketiga, Strategi S-T, yaitu:
melakukan inovasi produk untuk mengatasi perubahan selera
konsumen, meningkatkan loyalitas konsumen. Keempat, Strategi
W-T, yaitu: memaksimal-kan hasil produksi guna mengadapi
persaingan, menghemat dana yang ada, memaksimalkan Hak
cipfa milik UIN S perawatan jamur tiram.
SMAN 5 PEKANBARU

Anda mungkin juga menyukai