PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami kemajuan cukup pesat, namun tingkat
persaingan cukup ketat, disamping itu banyak bermunculan berbagai macam jenis
industri baru, yang mempunyai satu tujuan yang sama yaitu keinginan untuk bisa
menghasilkan produk yang bermutu dan dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan atau
konsumen serta memperoleh keuntungan yang besar. Analisa disini diperlukan untuk
menentukan apakah usaha yang dilakukan sekarang cukup layak dari segi bisnis dalam
arti bisa dipasarkan secara luas namun bisa diterima masyarakat
Sebagai proses produksi yang komersial, maka pemasaran pertanian merupakan syarat
mutlak yang diperlukan dalam pembangunan pertanian. Pemasaran pertanian dapat
menciptakan nilai tambah melalui guna tempat, guna bentuk dan guna waktu. Dengan
demikian pemasaran pertanian dianggap memberikan nilai tambah yang dapat dianggap
sebagai kegiatan produktif.
Dewasa ini jamur telah menjadi kebutuhan dan bagian hidup manusia. Hal ini disebabkan
karena jamur dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan panganan untuk bisa di konsumsi
seperti roti, tape, tempe, oncom, roti, dan dapat pula diolah menjadi obat seperti penisilin.
Beberapa jenis jamur merupakan sumber makanan yang setara dengan daging dan ikan
yang bergizi tinggi. Hal ini yang menyebabkan jamur sebagai bahan pangan alternatif
yang disukai (preferency) oleh semua lapisan masyarakat.
Jamur memiliki rasa yang menyamai kelezatan daging, tetapi kandungan lemaknya lebih
rendah sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Jamur dapat mengubah selulosa menjadi
polisakarida yang bebas kolesterol sehingga orang yang mengosumsinya dapat terhindar
dari resiko terkena serangan stroke. Kandungan protein jamur juga lebih tingga jika
dibandingkan dengan bahan makanan lain yang juga berasal dari tanaman. Gizi yang
terkandung dalam jamur antara lain karbohidrat, berbagai mineral seperti kalsium,
kalium, fosfor, besi, serta vitamin B, B12, dan C.
Jamur juga berperan dalam industri makanan khususnya dalam fermentasi makanan.
Jamur memiliki enzim amilotik dan proteolitik yang masing-masing berfungsi untuk
memecah pati dan protein dalam substrat. Pemecahan pati oleh enzim amilotik penting
terutama dalam pembuatan produk-produk ragi dan tape, sedangkan pemecahan protein
oleh enzim proteolitik penting terutama dalam pembuatan kecap dan taoco.
b. Objek Usaha
Salah satu jamur yang cukup dikenal di masyarakat dan banyak dibudidayakan adalah
jamur tiram. Jamur tiram termasuk jenis jamur serbaguna. Selain dapat dikonsumsi dalam
bentuk masakan, jamur tiram juga dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah dan segar,
baik dalam campuran salad maupun lalapan. Bahkan dapat diolah menjadi crips, cripsy
ataupun chips.
Sebagai jenis jamur kayu, dalam budidaya jamur tiram juga dibutuhkan substrat yang
berasal dari kayu dan kompos. Salah satu persyaratan kompos yang akan menjadi media
pertumbuhan jamur adalah harus mengandung semua unsur nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhannya. Kompos tersebut juga masih banyak mengandung bahan organik
seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang masih dapat dimanfaatkan sebagai sumber
karbon dan energi untuk jamur.
c. Tujuan Usaha
ANALISA PASAR
Untuk sementara yang menjadi target pasar masih terbatas di pasaran domestik. Namun
ke depan dengan prosuksi yang makin meningkat, diharapkan pemasaran budidaya yang
dihasilkan mampu merambah ke pasaran luar negeri .
Berdasarkan analisa lapangan, jumlah pasok dan permintaan jamur di pasar lokal, namun
untuk memenuhi permintaan di Jakarta saja, pasok dari kawasan sekitar seperti Bogor,
Cianjur dan Sukabumi saja belum mencukupi.
Salah satu permasalahan sekarang, kenapa masih terbatas pada pasaran domestik, hal
tersebut disebabkan karena masih sedikitnya pengusaha baik secara individu ataupun
corporation yang membudidayakan jamur tiram di Negara kita.
Peningkatan produksi dan kualitas budidaya menjadi penting, dikarenakan ke depan pasar
budidaya jamur juga akan berhadapan dengan produksi budidaya jamur dari luar negeri.
Bahkan sekarang, sudah mulai terindikasi produksi luar negeri terutama dari Singapura,
sudah mulai merangsek masuk pasar dalam negeri. Tentu saja, hal ini menjadi tantangan
tersndiri bagi para pelaku usaha budidaya jamur dalam negeri.
Untuk memasarkan hasil panen sudah ada. Penampung jamur hasil panen dengan nilai
harga yang relatif tinggi dan stabil per kilogramnya dengan catatan jamur dalam kualitas
baik.
Distribusi hasil panen bisa dilakukan melalui kerjasama kemitraan dengan Supplier log
substrat tanam, dalam arti kita membeli log substrat tanam kemudian setelah panen kita
tidak menjual langsung kepada pasar atau konsumen tetapi supplier tersebutlah yang
akan menampung hasil panen kita. Atau bisa juga dengan cara langsung menjualnya ke
pengepul yang akan datang ke kebun jika hasil panen perharinya sudah stabil dan diatas
100kg perhari.
III
ANALISIS PRODUKSI
2. Media produksi steril, merupakan kompos dari campuran serbuk gergaji, bekatul, gips
dan kapur.
4. Kantong plastik
b. Proses Produksi
Adapun kebutuhan modal produksi dan opersional untuk pembudidayaan jamur tiram ini
dengan 5000 polygab diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 21.250.000,- (Dua
Puluh Satu Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Dengan rincian sebagai berikut :
1. Biaya Operasional
a. Biaya langsung