Selain jamur merang, ada satu lagi jenis jamur kompos yang banyak dibudidayakan
masyarakat. Jamur kancing (Agaricus bisporus) yang biasa disebut juga dengan jamur
champignon atau button mushroom. Sebagian besar orang mengatakan bahwa
bentuk jamur kancing sangat mirip dengan jamur merang, bedanya pada batang di
bawah payung jamur kancing terdapat bentuk yang menyerupai sebuah cincin.
Jamur kancing atau champignon ini kabarnya telah dibudidayakan masyarakat sejak
abad ke-17 di Perancis. Rasanya yang nikmat seperti daging menjadikan jamur
kancing ini digemari banyak konsumen dan dimanfaatkan sebagai peluang usaha.
Saat ini tidak hanya industri-industri besar saja yang tertarik membudidayakan jamur
kancing, banyak juga pelaku industri rumahan yang mulai membudidayakan jamur
kancing dengan skala kecil.
Biasanya jamur kancing dijual dalam keadaan segar ataupun dalam kemasan kaleng.
Bagi para konsumen, jamur kancing dijadikan sebagai salah satu bahan pangan yang
kaya vitamin, mineral serta bebas lemak. Sehingga tidak heran bila permintaan pasar
lokal maupun global semakin hari kian besar, sebab banyak orang mulai
memanfaatkan jamur kancing sebagai bahan campuran di berbagai masakan, seperti
dibuat pizza, omelet, soup, dll.
Info bisnis
Untuk membantu Anda yang tertarik menekuni bisnis budidaya jamur kancing skala
kecil, mari kita bahas bersama beberapa tahapan yang perlu dipersiapkan agar bisnis
yang dijalankan bisa berjalan lancar.
Pada umumnya teknik budidaya jamur kancing memiliki tahapan yang hampir sama
dengan cara budidaya jamur merang. Tahapan-tahapan tersebut antara lain sebagai
berikut :
Kekurangan bisnis
Pada dasarnya menjalankan bisnis budidaya jamur dengan media kompos memang
sedikit lebih sulit jika dibandingkan dengan cara budidaya jamur menggunakan
media baglog. Karenanya dibutuhkan proses sterilisasi yang sempurna serta
ketekunan dan ketelitian dari para pelakunya. Hal ini penting untuk menghindarkan
bisnis jamur Anda dari serangan hama maupun penyakit yang dimungkinkan
menghambat pertumbuhan jamur kancing.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang sering dilakukan para pelaku usaha budidaya jamur kancing
yaitu memasarkan jamur dalam keadaan segar atau menawarkannya dalam kemasan
kaleng. Biasanya untuk memasok kebutuhan pasar tradisional, para petani lebih
memilih menawarkannya dalam keadaan segar. Sedangkan untuk membidik
konsumen kelas atas, para pelaku bisnis jamur kancing menggunakan kemasan
kaleng ataupun styrofoam agar produknya bisa bertahan lebih lama, dan menarik
minat para konsumen.
Selanjutnya Anda juga bisa membuka program wisata agrobisnis jamur atau
menawarkan pelatihan budidaya jamur kancing untuk mempromosikan usaha Anda
kepada masyarakat luas. Cara ini cukup efektif untuk menarik massa, sehingga omset
yang Anda dapatkan bisa lebih besar dan bisnis budidaya jamur Anda semakin
dikenal pasar.
Kunci sukses
Dalam membudidayakan jamur kancing, yang perlu Anda perhatikan adalah
pertumbuhan tubuh buah jamur yang tidak bisa serempak. Jadi, proses pemanenan
harus dilakukan secara teliti dan hati-hati agar tidak merusak jamur kancing yang
masih kecil. Disamping itu, sisa batang jamur yang telah dipanen juga harus
dibersihkan agar tidak terjadi pembusukan yang dapat mengundang hama atau
penyakit jamur lainnya yang merugikan tanaman jamur.
Dengan berbekal ketekunan dan ketelitian, Anda pun bisa sukses menjalankan bisnis
budidaya jamur kancing skala kecil. Mulailah melangkah sekarang juga untuk
wujudkan impian besar Anda. Semoga inspirasi bisnis ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca, selamat berkarya dan salam sukses. Ayo berbisnis jamur !!!