Anda di halaman 1dari 7

Cara Budidaya Jamur Tiram Dengan Serbuk Gergaji yang Sederhana

Budidaya jamur tiram menjadi salah satu jenis budidaya di bidang agribisnis yang banyak dilirik.
Seiring dengan kepopuleran jamur tiram yang mencuat dan digemari masyarakat.

Sebagaimana kita tahu bahwa jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang
memiliki kandungan banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Hal ini tentu juha
merupakan sumber makanan sehat yang organik dan tanpa mengandung pestisida. Oleh sebab
itu, maka tidak heran jika kini sajian jamur tiram dapat dengan mudah di temui baik dari warung
pinggir jalan sampai restoran bintang lima.

Jamur tiram putih atau dengan nama latin Pleurotus ostreatus relatif dapat dibudidayakan
disemua lokasi, baik dataran tinggi atau dataran rendah. Sehingga tentunya peluang bisnis
budidaya jamur tiram ini juga relatif akan bisa dilakukan secara lebih luas.

Hal ini lah juga yang kekudoan membuat budidaya jamur tiram tumbuh subur dan hampir
disemua daerah memiliki sentra budidaya jakur tiram yang terkenal. Budidaya jamur tiram juga
menjadi pelopor dalam budidaya jamur jenis lainnya sehingga kini semakin banyak jenis jamur
yang mulai dibudidayakan.
Umumnya dalam budidaya jamur tiram dilakukan dengan media baglog dengan bahan utama
ialah serbuk kayu. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya permintaan produksi maka
tentu harus ditemukan media tanam alternatif lain yang relatif lebih mudah ditemukan dan dengan
harga murah.

Nah, salah satu bahan yang biaa digunakan sebagai alternatif pengganti serbuk kayu adalah
serbuk gergaji, yang pastinya memiliki struktur dan kandungan yang tidak jauj berbeda. Jika anda
tertarik untuk mulai menekuninya, maka anda bisa menyimak 5 cara budidaya jamur tiram dengan
serbuk gergaji yang sederhana dan mudah.

1. Persiapan Media Tanam

Tahapan awal dalam budidaya jamur tiram hampir sama dengan budifaya jamur pada umumnya.
Dimana tentunya media tanam merupakan hal yang harus di buat terlebih dahulu
sebagaimana cara budidaya jamur tiram f1 .

Umumnya media tanam dalam budidaya jamur dikenal dengan istilah baglog. Tahapan
pembuatan media menggunakan serbuk kayu juga secara teknis tidak jauh berbeda, hanya
serbuk kayu yang biasa dipakai digantikan dengan serbuk gergaji. Nah, secara lengkap
tahapannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Siapkan bahan media tanam dengan komposisi serbuk gergaji (70-80%), bekatul (10-15%),
kapur (1-2%) dan biji bijian (2-5%).
 Sebelum di campur sebaiknya serbuk gergaji di komposkan terlebih dahulu agar tekstur menjadi
lebih lunak dan lembut.
 Perlu di catat juga bahwa serbuk gergaji yang digunakan berasa dari kayu yang tidak
menghasilkan getah, seban kayu bergetah dapat mengjambat dan mematikan pertumbuhan
miselium.
 Lama waktu penhomposan berkisar 7-14 hari, biasanya komposnserbuk gergaji yang sudah jadi
akan menunjukkan perubahan warna dan bau.
 Setelah itu, kemudian campurkan bahan bahan sebagaimana komposisinya diatas, aduk hingga
rata dan tambahkan air hingga kadar air mencapai 70-80%.
 Selanjutnya kemudian masukkan media tanam kedalam plastik PP kapasitas 1 kg tahan panas.
 Isikan media kedalam wadah dan padatkan dengan menggunakan alat pengepres atau secara
manual.
 Setelah semua media terisi maka tahapan selanjutnya adalah dilakukam sterilisasi.
 Sterilisasi dilakukan dengan cara mengukus baglig pada suhu 100-120 derajat celcius selama 7-
8 jam.
 Setelah stetilisasi selesai maka baglog dapat dimasukkan ke dalam ruang tanam khusus.

2. Pembuatan Kumbung Jamur

Pembuatan kumbung dapat dilakukan dengan sederhana yakni menggunakan bangunan yang
sudah tidak terpakai atau juga dapat membangun bangunan baru dengan menggunakan material
yang sederhana.
Sebab tidak ada kritetia khusus untuk bangunan kumbunh. Namun tentunya idealnya kumbung
jamur hatus di buat dengan kriteria berikut ini sebagaimana cara budidaya jamur merang media
serbuk kayu .

 Untuk luas bangunan idealnya adalah 5X5 meter, namun dapat dibuat lebih luas tergantung
dengan luas lokasi yang dimiliki.
 Tinggi bangunan kumbung dibuat setinggi 3-3,5 meter dengan atap yang terbuat dari genteng
atau bekas daun alang alang atau jerami, jangan gunakan seng atau asbes sebab akn
meningkatkan suhu ruangan.
 Kumbung dilengkapi dengan jendela yang dapat dibuka dan ditutup untuk pertukaran udara.
 Didalam kimung dibuatkan rak dengan ukuran 1×2 meter dan tinggi rak 2 meter.
 Lokasi kumbung dekat dengan sumber air sehingga memudahkan penyiraman.

3. Tahapan Budidaya
Tahapan budidaya jamur tiram media serbuk gergaji di awali dengan penanaman atau inokulasi
bibit. Sebagimana pafa penanaman bibit jamur lainnya yang harus dilakukan di ruangan khusus
dengan prosedur yang ketat sebagaimana cara budidaya jamur merang alami .

Tentunya tahapan inikulasi yang steril akan menghasilkan baglog yang baik bagi pertumbuhan
miselium. Sebaliknya proses inokulasi yang beelangsung dengan tidak steril akan dapat
menyebabkan kontaminasi yang pada akhirnya akan menyebabkan miselium jakur menjadi mati
dan resiko kegagalan budidaya juga akan ikut meningkat.

Oleh sebab itu, teknik inokulasi hatus dilakukan dengan cara dan kondisi yang steril. Di lain hal
keberhasilan budidaya juga ditentukan oleh kualitas bibit yang digunakan. Biasanya jenis bibit
yang diginakan adalah bibit keturinan F2. Oleh sebab itu pilih bibit yang berkualitas dan unggul
serta memiliki produjtifitas hasil yang tinggi. Sehingga nantinya hasil panen yang akan diberikan
oleh jamur tiram juga akan tinggi produksinya. Adapun kriteria bibit yang baik dapat dilihat dari
hal hal berikut ini :

 Bibit Jamur yang digunakan jelas asal usulnya dan berasal dari pembudidaya bibit jamur yang
telah memiliki reputasi yang baik.
 Warna miselium jamur berwarna putih cerah dan tak terdapat watna lainnya.
 Bobot bibit jakur memiliki bonot yang berat yang menunjukkan kualitas bibit.
 Tanggal penanamn bibit masih dalam waktu yang dekat tidak lewat dari 20-30 hati dari
penanaman bibit dari F1 ke F2.
 Perhatikan penyimpanan bibit sebelum digunakan untuk mempertahankan kualitas dengan
meletakkan bibit di dalam lemari pendingin dengan suhu 16-18 derajat celcius.

4. Pemeliharaan dan Perawatan

Selain menentukan keberhasilan budidaya, perawatan dan pemeliharaan intensif akan dapat
menentukan kualitas hasil panen. Bukan hanya itu, tapi juha ketepatan perawatan dan
pemeliharaan akan juga bisa mendongkrak hasil panen sepeti pada cara budidaya jamur paha
ayam .

Adapun hal halnyanh wajib dilakukan pembudidaya demi menjaga kualitas dan kuantitas hasil
budidaya jamur tiram antara lain sebagai berikut:

 Penyiraman

Penyiraman dilakukan minimal 2 kali dalam sehari yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman
dilakukan menggunakan selang yang pada bagian ujungnya di beri nozle. Penyiraman dilakukan
dengan menyiramkan pada bagian lantai dan atap. Penyitaman harus ruyin dilakukan untuk
menjaga suhu dan kelembaban di dalam kumbung. Ketika cuaca panas maka swbaiknya
penyiraman intentitasnya dapat dilakukan dengan cara di tambah frekuensinya.
 Pengendalian Hama dan Penyakit (HPT)

Pengendalian HPT dilakukan secara manual, yakni dengan cara membunuh hama yang muncul
pada baglog. Sebab dalam budidaya jamur tidak diperkenankan menggunakan pestisida. Oleh
sebab itu, maka pengendalian secara preventif merupakan metode yang paling tepat.

5. Panen

Panen dapat mulai di lakukan 1-1,5 bulan setelah pemindahan baglog kedalam kumbung. Panen
dilakukan dengan mengambil jamur dengan cara memotong jamur yang telah mekar 70-80%
menggunakan cutter yang tajam seperti pada cara budidaya jamur tiram florida .

Setelahnya kemudian masukkan hasil panen kedalam wadah yang bersih dan jaga kesegaran
dengan meletakannya di tempat yang sejuk.

Nah, 5 cara budidaya jamur tiram dengan seebuk gergaji paling sederhana dan mudah tentu
dapat anda mulai coba. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai