Anda di halaman 1dari 11

BUDI DAYA JAMUR TIRAM

Oleh :
KT. DUTA MITRA SAMPOERNA
Ds. Bulukandang Kecamatan Prigen
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
KABUPATEN PASURUAN
2008
PEMBUATAN MEDIA TANAM
(BAGLOG)
Bahan baku (serbuk kayu) yang
dipakai harus yang ideal misalnya
dari jenis kayu sengon (albasia),
atau bila menggunakan jenis kayu
lunak harus dicampuri dengan jenis
kayu keras missal meranti, mahoni,
sono,jati dsb. Dengan komposisi
50 : 50
Komposisi campuran media jamur
harus sesuai dengan aturan dalam
budidaya jamur tiram. Dalam
proses pencampuran harus
terukur/benar-benar ditimbang atau
ditakar dengan alat.
Tenaga kerja bagian pewadahan dan pemasangan cincin paralon harus
ditraining betul, apakah baglog yang dihasilkan benar-benar padat.
PEMBUATAN BIBIT
JAMUR TIRAM
Bibit yang ditanam ke baglog harus berasal dari keturunan
ke 2 (F2) yang telah dipenuhi dengan miselium jamur
dengan sempurna tanpa ada cacat atau kontaminasi.
Syarat bibit F2 yang baik :
Masa inkubasi (pertumbuhan miselium dari nol
sampai penuh) harus tidak lebih dari 1 bulan.
Miselium jamur harus terlihat dengan jelas/tidak
samara-samar.
Warna miselium jamur 100 % harus putih, dan tidak
ditumbuhi kontaminan (warna hitam, biru, kuning
dasb).
Bibit harus ditanam sebelum masa kadaluarsa (max
3 minggu setelah miselium penuh)
Bibit harus jelas asal usulnya (F1 dan PDA nya)
STERILISASI MEDIA TANAM
Memasukkan media
tanam ke dalam kotak
pemanasan (Sterilisasi).
Pemanasan dilakukan
selama 10 jam.
Setelah itu didinginkan
selama 4 jam baru diisi
bibit tanaman.

PENANGANAN KUMBUNG
Kumbung harus selalu dalam kondisi bersih dari segala
kotoran,genangan air, sarang hewan dan serangga,baglog
yang sudah tidak produktif dan sudah mulai busuk harus
dibuang, jamur yang kering dan masih menempel pada
baglog harus dibuang. Ujung-ujung baglog yang sudah lama
dan kelihatan membusuk harus dibersihkan.
Lubang-lubang kumbung harus ditutup agar tidak dijadikan
pintu masuk bagi serangga, pada jendela-jendela untuk
sirkulasi udara dipasang kasa.
Proses sterilisasi yang harus dipantau, harus dipastikan
suhu yang dicapai min 90C dikonstankan selama 4 jam.
Baglog sudah terkontaminasi harus disisihkan dari baglog
yang sudah bagus.
Diusahakan tidak menggunakan/menyalakan lampu untuk
kepentingan yang tidak terlalu penting dalam kumbung
lebih-lebih pada malam hari.
Sebelum kumbung digunakan terlebih dahulu harus
dipastikan kumbung dalam kondisi bersih.
Penanganan Kumbung
Yang Sudah Terisi
Untuk kumbung yang sudah terisi cara pembersihannya adalah :
Keluarkan semua baglog yang ada
dalam kumbung, sortir dan bersihkan
semua dari kotoran dan media yang
busuk dibuang.
Kumbung dibersihkan dari segala
kotoran, sarang hewan/serangga.
Dilakukan pengasapan yaitu dengan
membakar semak, daun-daun kering
atau jerami kering dalam kumbung.
Kemudian kumbung disemprot dengan
formalin 3 5 %, tutup pintu kumbung
dan diamkan selama min sehari.
Masukkan kembali baglog yang sudah
dibersihkan.
JAMUR YANG
TUMBUH KECIL-KECIL
Penyebabnya antara lain :
Bibit yang ditanam tidak berkwalitas.
Komposisi campuran media yang kurang ideal,
Baglog yang terlambat memasuki masa produksi.
Pada saat memasuki masa produksi jamur
membutuhkan suhu yang rendah dan kelembaban
udara yang tinggi. Berhubung baglog yang penuh
dengan miselium tetap berada di ruang inkubasi
yang bersuhu relatif hangat dan kelembaban
udaranya rendah maka akan mempengaruhi
pertumbuhan bakal jamur.
Alternatif penyelesaian :
1. Bibit yang ditanam harus bagus dan diketahui
asal usulnya dengan jelas.
2. Pada saat proses pencampuran media,
komposisi bahan campuran (Dedak/bekatul, air,
kalsium dan bahan tambahan lainnya) harus
diukur sesuai dengan aturan budidaya jamur
tiram, karena hal ini berpengaruh terhadap
kandungan nutrisi dan pertumbuhan jamur.
3. Baglog yang telah penuh dengan miselium jamur
harus segera dipindahkan ke ruang
produksi/kumbung agar resiko terhambatnya
pertumbuhan jamur dapat dihindari.
JAMUR YANG
TUMBUH KECIL-KECIL
HAMA PENYAKIT
Lokasi kumbung yang dekat dengan persawahan. Ulat
yang tumbuh di badan jamur disebabkan adanya hewan-
hewan kecil/serangga yang datang. Serangga ini banyak
ditemukan di daerah persawahan.
Sterilisasi yang kurang sempurna. Tujuan proses
sterilisasi adalah membunuh bakteri/jamur yang masih
ada dalam media jamur yang biasanya berbentuk spora
dan telur, jika proses ini tidak sempurna maka bisa
dipastikan telur/spora tersebut akan menjadi organisme
yang menghambat pertumbuhan jamur dan akan menjadi
hama yang akan menyerang jamur yang ditanam.
Dalam pertumbuhan jamur zat gula tidak terlalu
dibutuhkan bahkan apabila pemberiannya terlalu banyak
dan pada proses sterilisasi kurang sempurna maka
beresiko memperbesar peluang mikroorganisme untuk
hidup di dalam baglog dan juga dapat memancing hewan
kecil seperti semut, serangga untuk menyerap kandungan
gula dalam baglog tersebut. Selanjutnya baglog dijadikan
endemik bagi hama-hama jamur.
Panen Perdana dilakukan setelah penempatan baglog
umur 1 minggu.
1 baglog bisa menghasilkan panenan sampai 7 (tujuh)
kali tergantung oleh perawatan baglog yang baik.
Tiap baglog menghasilkan kurang lebih 0,8 kg jamur
tiram.

Anda mungkin juga menyukai