PENANGANAN PASCAPANEN
Jamur yang telah masak (siap panen) harus segera dipetik dari media
tanamnya. Keterlambatan pemetikan dapat berakibat menurunnya kualitas produk
seperti warna yang tidak segar, tekstur lebih liat atau keras, mudah pecah atau
hancur, spora berhamburan, serta mudah membusuk. Jamur yang dipetik umumnya
dalam kondisi bersih, sehingga tidak diperlukan pencucian sebelum dikemas.
Pengemasan jamur sebaiknya tidak dalam wadah yang terlalu besar karena
penumpukan terlalu besar dapat merusak tekstur jamur yang ada pada bagian bawah
tumpukan tersebut. Apabila jamur siap dilepas ke pasar biasanya kemasan
ekonomis menjadi pilihan konsumen. Pemasaran dalam bentuk segar maupun
olahan dapat menjadi pilihan yang harus disesuaikan dengan kondisi produk dan
pasar. Produk olahan jamur (asinan, keripik, tepung, dll.) dapat dipasarkan dengan
nilai lebih tinggi daripada produk segarnya.
Perencanaan strategi pemasaran menjadi salah satu kunci utama kesuksesan
sebuah usaha. Sebagus apapun kualitas hasil panen yang didapatkan, bila tanpa
dukungan strategi pemasaran jamur yang tepat maka bisa dipastikan tidak banyak
orang yang mengetahui keberadaan produk. Karena itu sebelum menjalankan bisnis
budidaya jamur tiram, sebaiknya perhatikan kondisi pasar di sekitar kita sebelum
menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan. Saat ini permintaan produk
jamur segar masih sangat mendominasi pasar, sehingga kita bisa memanfaatkan
keadaan tersebut sebagai sebuah peluang untuk memperluas bisnis jamur tiram.
Dengan merencanakan strategi pemasaran jamur tiram segar secara matang,
diharapkan penjualan produk jamur bisa semakin meluas hingga menjangkau pasar
nasional maupun pasar internasional.
Daftar Pustaka
Susilawati dan Budi Raharjo. 2010. Budidaya Jamur Tiram (Pleourotus ostreatus
var florida) yang ramah lingkungan. Sumatera Selatan : Merang REDD
Pilot Project