A.
1.
1.
1.
Metarhizium anisopliae
2.
Proses penenmpelan dan perkecambahan propagul cendawan pada
integumen serangga.
3.
Enetrasi dan infasi. Saat penetrasi menembus integumen, cendawan dapat
menembus tabung kecambah (appresorium). Titik penetrasi sanggat di penggarui
oleh konfigurasi morfologi integumen. Penembusan di lakukan dengan cara mekanis
atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim dan toksin.
4.
Dextruksi di titik penetrasi dan terbentuknya blastospora. Setelah itu, spora
akan ber edar ke dalam haemolymph dan membentuk hifa sekunder untuk
menyerang jaringan lainnya,
2.
Bahan
No
Bahan
Jumlah
1
Jagung pecah giling atau beras giling. Asumsi, 1 bungkus bioinseptisida siaap
aplikasi berisi 100 gram atau 250 gram. Artinya, jumlah bahan yang di butukan
tergantung pada total kantong yang akan di buat.
10 20 kg
2
Inokulum atau starter Beauveria Bassiana Beauveria sp atau Metarhizium sp
1 cawang petri diameter 9 cm
3
Kantong plastik tahan panas ukuran 1 kg
1 kg
4
Kapas
Secukupnya
5
Alkohol 70 %
Secukupnya
Alat
No
Alat
Jumlah
1
Kompor
1 buah
2
Panci
1 buah
3
Dandang atau autoklaf
1 buah
4
Baskom besar
1 buah
5
Spatula atau sendok kecil
1 buah
6
Lilin atau lampu bunsen
1 buah
3.
Cara Pembuatan
1.
2.
Triskan jagung atau beras sampai kering, lalu kering angin kan.
3.
Masukan 100 gram jagung atau beras kedalam kantong plastik tahan panas
padat kan dan rekatkan plastik dengan selotip.
4.
Sterilisasikan kantong media tersebut dengan cara dikukus di dalam
dandang atau autoklas selama 1,5 jam ( beras atau jagung telaluh matang ).
5.
6.
Masukan inokulum atau starter Beauveria sp dan Metarizhium sp. Sebanyak
1/25 bagian dari biakan murni kedalamkantong media yang telah dinggin dengan
mengunakan unjung sendok atau spatula. Lakukan di depan lilin yang menyalah
atau di depan lampu bunsen. Di sarankan, kegiatan inokulasi ini di gunakan di
tempat yang bersi untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
7.
8.
Setelah 7 -14 hari, miselia yang berwarna putih akan tumbuh. Hal ini
menandakan Beauveria sp atau Metarizhium sp siap untuk di aplikasikan.
9.
Media jagung atau beras giling yang sudah jadi tetapi tidak habis di
gunakan, sebaiknya di simpan di lemari pendinggi.
4.
Cara Aplikasi
1.
Masukan 1 bungkus ( 100 gram ). Media jagung yang telah ditumbuhi
miselia Beauveria sp atau Metarizhium sp kedalam 1 liter air. Setelah itu, cuci
untuk melepas miselianya.
2.
3.
Encerkan hasil saringgan yang berisi miseria dan spora cendawan dalam 14
liter air.
4.
Untuk pencegahan serangan hama, aplikasikan larutan tersebut untuk
tanaman sebanyak 1 sampai 2 kali / minggu pada sore hari.
5.
Jika seranggan hama cukup tinggi, aplikasi dapat di lakukan 3 4 kali /
minggu.
C.
Perbanyakan Trikoderma sp
2.
Bahan
No
Bahan
Jumlah
1
Serbuk gergaji halus
1 kg
2
Dadak
1 kg
3
Air
Secukupnya (30 % dari media campuran)
4
Inokulum (starter) trichoderma atau gliocladium dalam media PDA (Potato
Dextrosde Agar)
1 cawan petri untuk 20 24 kantong @ 500 gram
5
Kantong plastik tahan panas. Gunakan plastik gula tahan panas bening (tidak
berwarna). Tidak boleh mengunakan plastik es atau plastik kresek fungsi plastik itu
untuk wada saat pengukusan bahan agar tidak terjadi kontaminasi.
1 kg
6
Spritus, berguna sebagai bahan bakar lampu bunsen
Secukupnya
7
Alkohol 70 %, berguna sebagai bahan untuk sterilisasi alat.
Secukukpnya
Alat
No
Alat
Jumlah
1
Kompor
1 buah
2
Panci
1 buah
3
Dandang
1 buah
4
Baskom ukuran besar
1 buah
5
Spatula atau sendok kecil
1 buah
6
Liling atau lampu bunsen
1 buah
3.
1.
Cara pembuatan
Campurkan serbuk gergaji dan dedap di dalam wada baskom.
2.
Tambahkan air sampai kedua bahan tersebut tercampur rata dengan
kandungan air sekitar 20 30 %.
3.
Masukan 500 gram campuran dedak dan serbuk gergaji ke dalam plastik
tahan panas. Padatkan dan rekatkan plastik dengan selotip.
4.
Didikan air dalam dandang. Setelah itu, sterilisasi bahan tersebut di dalam
dandang atau autoplas selama 1,5 jam. Dinginkan pada suhu kamar .
5.
Siapkan inokulum (starter) trichoderma atau gliochadium sebanyak 1/25
bagian dari total biakan murni di dalam cawan petridish berdiameter 9 cm untuk
masing masing kantong plastik yang berisi mediah.
6.
Masukan inokulum kedalam media mengunakan ujung sendong atau platula
didepan lampu bunsen atau lilin yang menyalah. Lakukan hal ini di tempat yang
bersih untuk menghindari kontaminasi.
7.
Tutup rapat plastik yang telah diinokulasi dan letakan ditempat yang bersi
dan sejuk.
8.
Setelah 7 -14 hari, cendawan trichoderma atau gliochladium iap di
aplikasikan. Indikatornya, campuran bahan menjadih berwarna hitam dan tidak
berbau.
4.
Cara aplikasi
1.
Aplikasi pada media persemaian di lakukan dengan mencampur tanah,
pupuk kandang, dan cendawan trichoderma atau gliochladium dengan
perbandingan 2 : 1 : 1.
2.
Aplikasi pada pertanaman di lapangan di lakukan bersamaan dengan
pemupukan dasar atau di campur dengan pupuk kandang. Dosis yang di berikan
sebanyak 10 -20 gram/ lubang tanam. Sebagai patokan, untuk lahan seluas 1
hektar di butukan cendawan 140 kg dan pupuk kandang 1000 2000 kg.
A.
1.
Bahan
No
Bahan
Jumlah
1
Pupuk kandang
1 kg
2
Cendawan trichoderma
1 kg
3
Air
5 liter
Alat
No
Alat
Jumlah
1
Ember
1
2.
buah
Cara pembuatan
1.
Campurkan pupuk kandang dan trichoderma dengan perbandingan 1 : 1 di
lama ember. Selain itu , tambahkan air sebanyak 5 liter.
2.
3.
3.
Cara pengaplikasian
1.
Untuk mengendalikan penyakit bercak daun, dosis ekstra yang di perlukan
sebanyak 200 ml ( 1 cup air mineral). Caranya, masukan larutan ke dalam 10 -14
liter air. Tambahkan 1 sendok teh deterjen sebagai pengemulsi. Setelah itu,
semprotkan larutan ke tanaman yang sakit untuk mencega penyebaran penyakit
bercak daun. Selain itu, larutan ini bisah di gunakan untuk tanaman yang masi
sehat di sekitarnya.
2.
Sebagai pupuk susulan, encerkan larutan dalam air dengan perbandingan
1 : 10. Misalnya 1 ember larutan di encerkan dengan 10 ember air. Larutan ini
menjadi pupuk kocor dengan dosis 200 ml/ lubang tanam. Biasanya pupuk ini di
gunakan saat tanaman berumur 1 minggu setelah tanam.