MIKROBIOLOGI DASAR
“Teknik Biakan Murni “
OLEH :
Pada dasarnya, di alam bebas tidak ada mikroorganisme yang dapat hidup
sendiri dan lepas dari spesies lainnya. Di laboratorium, supaya kita hanya
mendapat satu spesies saja dalam suatu biakan campuran maka dilakukanlah
Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu populasi jenis mikroba
yang semuanya berasal dari satu sel induk. Isolasi bakteri artinya memisahkan
satu jenis bakteri dari biakan campuran menjadi biakan murni. Untuk mengisolasi
suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu metode cawan sebar (spread plate),
metode cawan tuang (pour plate), dan metode cawan gores (streak plate). Untuk
lebih memahami metode tersebut, khususnya metode cawan gores (streak plate),
biakan murni. ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan
(steak plate), cara taburan atau tuang (pour plate), serta mikromanipulator (the
dalam keadan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni . Untuk
dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat faalinya, maka organisme
yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa haruys ada biakan
menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin sebagai
bahan pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu teknik
penggoresan agar, teknik agar tuang dan teknik agar sebar. berdasarkan uraian di
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih praktikan cara membuat
di media buatan sehingga diperoleh kultur murni. Pengambilan sempel air dan
diinokulasi dalam tabung yang berisi 9 ml medi TSB dan diinkobasi selama 24
jam pada suhu 40°C. Hasil kultur di TSB di ambil 1 ml selanjutnya selanjutnya
dimasukan kedalam larutan salin 0,85% dan di aduk sampai homogeny, kemudian
di ambil sebanyak 100 ml di kultur dengan cara di sebar atau spread plate di
media TSA, kemudian cawan petri diinkobasi selama 24 jam. Koloni yang
didapatkan koloni bakteri yang tunggal dan seragam. Kegiatan ini bertujuan
biakan atau kultur murni hasil isolasi tersebut (Putri et al., 2018).
langsung jumlah keseluruhan bakteri atau dengan cara tidak langsung yaitu
agar sebar, media agar yang telah di inikulasi pada media Triptic Soy Agar (TSA)
dengan sempel air, selanjutnya diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 28° C-30°
C, setelah itu dilakukan perhitungan populasi bakteri. Suhu wadah sempel air
selama proses pengangkutan dari menit nol sampai dengan menit ke-300
mengalami peningkatan 6°C hingga 10°C. Populasi bakteri pada kondisi tersebut
pada media TSA mencapai 103 cfu/ml. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hingga
digoreskan silang-silang dalam satu cawan petri berisi media NA. Inkubasi
dilakukan selama 24 jam dan diamati pembentukan zona hambat (Sarkar et al.,
2017).
III . METODOLOGI PRAKTIKUM
Pendidikan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Universitas Halu Oleo pada
Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini adalah Cawan petri
berisi Trypticase Soy Agar (TSA), koloni yang akan di murnikan, 10 ml air steril
dalam tabung reaksi dan cawan petri steril. Alat yang digunakan pada praktikum
bakteri.
penutup.
3. Pipet 0,1 ml suspensi dari tabung 1 dan campurkan ke dalam tabung air
steril (Tabung 2)
dan kering.
10. Mengamati perkembangan koloni yang terbentuk dan hitung jumlah koloni.
DAFTAR PUSTAKA
Mikdarullah N. 2017. Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik dari Sumber Air Panas
Ciwidey, Bandung. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur. 15 (1): 11-14.