MODUL 2
DASAR-DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI
Disusun Oleh:
Nurhasanah Aini (22416248201090)
Ristin Prasmawati (22416248201080)
Shabrina Zahratun Nisa (22416248201098)
FM22D
PROGRAM STUDI
FARMASI FAKULTAS
FARMASI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
KARAWANG 2023
DASAR-DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI
A. TUJUAN
B. PRINSIP
C. TINJAUAN PUSTAKA
Ada cukup banyak jenis bakteri yang ada di alam. Oleh karena itu, diperlukan
proses identifikasi untuk selanjutnya dilakukan klasifikasi bakteri. Proses
identifikasi dilakukan dengan melakukan serangkaian uji terhadap sel bakteri
yang ditumbuhkan di labaratorium. Dengan mengetahui kesamaan dan perbedaan
pada berbagai sel bakteri, dapat dilakukan klasifikasi bakteri untuk
mengelompokkan bakteri ke dalam kelompok atau kelas-kelas sesuai kesamaan
ciri masing-masing sel bakteri. (Bolang, 2015)
Secara teoritis perhitungan jumlah bakteri dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu melalui metode tuang dan sebar. Pemeriksaan angka kuman dengan metode
tuang) adalah suatu teknik untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalam media
agar dengan cara mencampurkan media yang masih cair dengan stok kultur
bakteri, sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam dengan baik di
permukaan agar atau di dalam agar. (Damayanti, 2020)
Selain itu ada penanaman dengan teknik penanaman dengan goresan yang
bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau
meremajakan kultur ke dalam medium baru. Teknik ini dibagi dua yaitu goresan
sinambung dan goresan T. Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk
mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium
baru. (Ramadhani, 2020)
D. SKEMA KERJA
Lakukan cara yang sama untuk nutrient cair (NB) dengan jarum ose
Inkubasikan selama 24 jam pada suhu kamar dan
amati pertumbuhannya
Ambil tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri, buka dan
bakar leher tabung
gkan pertumbuhan dari tiap-tiap pengenceran dan bandingkan pertumbuhannya dengan hasil teknik spread plate pada percobaan
Buka tutup tabung yang mengandung kultur murni bakteri dan bakar
leher botol
Bakar leher tabung di atas bunsen, dan tuangkan media NA yang telah
mengandung kultur murni bakteri ke dalam cawan petri
Goyangkan perlahan untuk mencampur kultur bakteri dengan NA sampai homogen, dan pada penuangan media petri bis
dalam radius maksimal 20 cm dari sumber api
Setelah agar memadat, dinkubasi terbalik pada suhu kamar selama 24 jam dan amati pertum
Ambil 1 ose kultur murni bakteri dan goreskan pada permukaan media agar dimulai pada s
atas permukan agar
Setiap menggoreskan ose untuk kuadran berikutnya, pijarkan ose terlebih dahulu dan biark
Inkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24 jam dan amati pertumbuhannya.
E. DATA PENGAMATAN
Dalam pembuatan media untuk pertumbuhan mikroba dengan menggunakan bahan media NA, dengan
menggunakan:
1 cawan = 15 ml
Aquades = 30 ml x 6 = 180 ml
28 gram x
Perhitungan serbuk NA yang dipakai: =
1000 mL 180 mL
28 x 180
x=
1000
5040
=
1000
= 5,04 gram
Keterangan:
28 gram
a. Dalam kemasan media nutrien agar (media NA)
1000 mL
b. 180 mL aquadest diambil dari 5 kelompok yang dilebihkan 1 kelompok menjadi 6 kelompok , masing-
masing kelompok 30 mL aquadest
c. Serbuk NA yang ditimbang dan dipakai dalam praktikum ini 5,04 gram
F.PEMBAHASAN
Praktikum mikrobiologi kali ini mengenai “Pembuatan Media Nutrien Agar (Media
NA)” dan “Sterilisasi Alat-Alat dengan Autoklaf”. NA (nutrient agar ) digunakan sebagai
media pertumbuhan bakteri..Pembuatan medium percobaan ini dengan menggunakan NA
(nutrient agar ),dimana dalam pembuatan NA instant terlebih dahulu dengan cara
menimbangbahan yang sudah tersedia dan diproduksi secara paten kedalam neraca analitik
sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
Pembuatan media cair yaitu dengan cara menimbang NA sebanyak 5,04 gram lalu dilarutkan
ke dalam erlenmeyer 250 ml dengan 180 ml aquadest. Larutan NA diaduk dengan batang
pengaduk sampai semua serbuk larut dalam aquadest. Kemudian media dipanaskan di atas
penangas sambil diaduk. Tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk
menghomogenkan NA dengan aquades, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat
pelarutan dari NA dan aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna
dari kuning menjadi kuning jernih hal ini menandakan larutan telah homogen. Setelah itu
media dalam erlenmeyer didiamkan beberapa menit, lalu erlemeyer dibungkus mengunakan
kertas alumunium foil.
Sebelum menggunakan alat dan bahan diperlukan proses sterilisasi. Peralatan seperti cawan
petri, gelas ukur, corong yang telah dibungkus kertas sampul coklat dan media NA tadi yang
telah dibungkus kertas alumunium foil terlebih dahulu disterilisasikan menggunakan
autoklaf. Alat dan media disterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121 °C, tekanan 1
atm selama 15 menit. Autoklaf adalah alat serupa pressure cooker dengan pengatur tekanan
dan klep pengaman. Prinsip autoklaf adalah terjadinya koagulasi yang lebih cepat dalam
keadaan basah dibandingkan keadaan kering. Proses sterilisasi dengan autoklaf dapat
membunuh mikroorganisme dengan cara mendenaturasi atau mengkoagulasi protein pada
enzim dan membran sel mikroorganisme. Proses ini juga dapat membunuh endospora
bakteri.
Setelah proses sterilisasi selesai, kemudian alat dan media NA dikeluarkan dari autoklaf lalu
tuangkan 15 ml media NA yang masih cair ke gelas ukur menggunakan corong gelas, lalu
dipindahkan ke cawan petri yang sudah disterilkan tadi, kemudian cawan ditutup dan media
dibiarkan hingga memadat. Setelah dipastikan padat, media disimpan di dalam freezer.
G. KESIMPULAN
. Peralatan dan bahan dalam praktikum sterilisasi dan pembuatan medium pertumbuhan
bakteri yaitu erlenmeyer 250 ml, gelas ukur 100 ml, penangas, cawan petri, gelas ukur,
aluminium foil,sampul coklat, kertas label, gunting, timbangan analitik. Lalu untuk bahan:
media biakan padat Nutrient Agar. Alat dan bahan tersebut harus disterilisasikan dengan
metode sterilisasi menggunakan autoklaf untuk menghilangkan mikroorganisme pada alat
dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum selanjutnya. Media NA dibuat berdasarkan
perhitungan dengan hasil 5.04 gram. Media NA berfungsi sebagai penumbuhan
bakteri/mikroba dalam bentuk padat, media NB berfungsi sebagai penumbuhan
bakteri/mikroba dalam bentuk cair sedangkan media PDAberfungsi untuk menumbuhan
Jamur
DAFTAR PUSTAKA
Boleng, D.T. 2015. Bakteriologi Konsep-Konsep Dasar. Malang: UMM Press.
Chung, K., & Liu, J. 2017. Pioneers in microbiology: the human side of science.
Danvers: World Scientific.
Fibriana, F., Amalia, A.V. 2016. Potensi Kitchen Microbiology Untuk Meningkatkan
Keterampilan Teknik Hands-on Dalam Pembelajaran Mikrobiologi.
Semarang: Unnes Science Education Journal 5(2).
Irawati, W. 2021. Praktikum sederhana di rumah tentang pengaruh penggunaan
Hand Sanitizer terhadap keberadaan koloni bakteri di tangan. Bali: Fakultas
Biologi Undiksha
H. LAMPIRAN
I Job Desk